Professional Documents
Culture Documents
2 NOVEMBER 2021
FAPERTAHUT, UNIVERSITAS MUSLIM MAROS
Online ISSN: 2715-6451
https://ejournals.umma.ac.id/index.php/eboni/index
ABSTRACT
Sengon (Paraserianthes falcataria) is a plant that can grow in a wide climate distribution, but is
easier to grow in the tropics. This plant has a high viability because of the root culture that plunges
into and widens to the side. Even between the size of the stem and the size of the roots are almost
balanced. The broad and deep root reach that causes sengon (Paraserianthes falcataria) to have a
high vitality. Sengon (Paraserianthes falcataria) has a taproot. The stem is round without buttresses.
The purpose of this study was to determine the average height and average diameter of sengon
(Paraserianthes falcataria) trees (Paraserianthes falcataria) aged 10 years. The expected results of
this research as input for the development of sengon (Paraserianthes falcataria)trees in Desa
Perdana, Kecamatan Kembang Janggut, Kabupaten Kutai Kartanegara. The research method used is
census namely the measurement technique carried out as a whole or 100% measurement (full
enumeration). The results of measurements and calculations for the diameter, height and volume of
sengon (Paraserianthes falcataria) plants aged 10 years with a spacing of 3 mx 3 m as many as 424
trees with an area of 4,000 m2 in Desa Perdana, Kecamatan Kembang Janggut, obtained the
following results: minimum diameter value of 7 ,9 cm, the maximum value diameter is 27 cm and the
average diameter is 17,32 cm, the standard deviation is 3,67 cm and the coefficient of variation is
21,23%, while the minimum value is 10,00 m, the maximum value is 26,32 m, and the average height
is 16,78 m, the standard deviation is 2,46 m and the coefficient of variation is 14,68%, minimum
volume value of 0,063 m3, the maximum value volume is 0,96m3 and the average volume is 0,299
m, the standard deviation is 0,15 m3 and the coefficient of variation is 50,29%,
Tinggi dan diameter pohon merupakan titik yang diukur menurut garis lurus atau
dimensi pohon yang sangat penting dalam tidak menurut garis lurus. Tinggi pohon
pendugaan potensi pohon dan tegakan. dapat diukur jika pohon masih berdiri, tapi
Data tinggi dan diameter bukan hanya sering ditentukan sesudah ditebang yang
diperlukan untuk menghitung nilai luas dikenal sebagai panjang batang (ini lebih
bidang dasar suatu tegakan melainkan juga sukar, karena sulit menentukan puncaknya
dapat digunakan untuk menentukan dan pengukurannyapun tidak bisa lurus
volume pohon dan tegakan, berguna dalam karena percabangan). Hasil pengukuran
pengaturan penebangan dengan batas tinggi pada pohon yang telah ditebang
tinggi dan diameter tertentu serta dapat sama nilainya dengan panjangnya jika
digunakan untuk mengetahui struktur pohon tersebut berdiri tegak lurus pada
suatu tegakan hutan. bidang horisontal (Suharlan dan Sudiono,
Diameter merupakan salah satu parameter 1976).
pohon yang mudah diukur dan mempunyai Sengon (Paraserianthes falcataria), salah
arti penting dalam pengumpulan data satu jenis pionir yang dipilih sebagai
tentang potensi hutan untuk keperluan tanaman hutan tanaman industri di
pengelolaan. Dengan pengukuran diameter Indonesia. Keunggulan tanaman ini adalah
kita dapat mengetahui potensi tegakan memiliki karakteristik silvikultur dan
suatu komunitas hutan. Besarnya diameter adaptasi lingkungan yang bagus,
pohon dipengaruhi kualitas tempat tumbuh pertumbuhann yang sangat cepat, serta
dan usia dari pohon tersebut. Semakin kualitas kayu sesuai industri panel dan
subur tempat tumbuh maka pertumbuhan kayu pertukangan. Sehingga diharapkan
pohon akan semakin baik, hal ini dapat menjadi pengganti bagi industri
ditunjukkan dengan besarnya ukuran pertukangan khususnya ketika persediaan
diameter pohon tersebut. Demikian pula kayu pertukangan dari hutan alam semakin
pengaruh usia pohon dengan ukuran berkurang. Bahkan sengon (Paraserianthes
diameter pohon, semakin tua umur pohon falcataria) berperan sangat penting baik
maka diameternya akan lebih besar. dalam sistem pertanian tradisional maupun
Dalam mengukur diameter, yang lazim komersial, pada beberapa lokasi di
dipilih adalah diameter setinggi dada, Indonesia. Dalam beberapa tahun ini
karena pengukuranya paling mudah dan jumlah tanaman sengon (Paraserianthes
mempunyai kolerasi yang kuat dengan falcataria) di Indonesia baik dalam skala
parameter lain yang penting, seperti luas besar ataupun kecil meningkat dengan
bidang dasar dan volume batang. Pada cepat.
umumnya diameter setinggi dada diukur Kebijakan pemerintah dalam upaya
pada ketinggian batang 1,3 m dari mengatasi kemungkinan defisit bahan
permukaan tanah, tetapi sebenarnya tidak bakau kayu untuk industri khususnya dan
selalu harus demikian. Di Canada dan keperluan lainnya adalah dengan
Amerika Serikat, diameter setinggi dada membangun hutan tanaman. Yang tertuang
diukur pada ketinggian 1,37 m, sedangkan dalam Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun
di Jepang mengambil ketinggian 1,25 m 1996 mengenai ketentuan-ketentuan
dari permukaan tanah (Loetsch-Zohrer- tentang Hak Pengusahaan Hutan tanaman
Haller 1973 dalam Simon, 2007). yang bertujuan untuk menunjang
Ada dua besaran yang perlu diperhatikan pengembangan industri hasil hutan,
dalam konteks pengukuran tinggi, yaitu meningkatkan produktivitas lahan dan
tinggi dan panjang. Tinggi adalah jarak kualitas lingkungan hidup serta
terpendek antara suatu titik dengan titik memperluas lapangan kerja dan lapangan
proyeksinya pada bidang horizontal. usaha masyarakat.
Sedangkan panjang adalah jarak antara dua
Jurnal Eboni Volume xxx, Nomor xxx, Tahun xxx, ISSN ONLINE: 2715-6451
Jurnal Eboni. Vol 3(2) Hal. 73-78 75
Jurnal Eboni Volume xxx, Nomor xxx, Tahun xxx, ISSN ONLINE: 2715-6451
Jurnal Eboni. Vol 3(2) Hal. 73-78 76
CV = x 100%
Jurnal Eboni Volume xxx, Nomor xxx, Tahun xxx, ISSN ONLINE: 2715-6451
Jurnal Eboni. Vol 3(2) Hal. 73-78 77
Becking (1981) dalam Nugroho (1998) sehingga tanaman yang ditanam di tempat
menyatakan standar deviasi merupakan terbuka cenderung pendek dan kekar. Hal
salah satu tehnik statistik untuk ini akan berpengaruh positif terhadap
menjelaskan homogenitas kelompok, jika pertumbuhan diameter. Bila dilihat dari
sebarannya bernilai 0 maka semua data kondisi di lapangan dengan jarak tanam
adalah sama, semakin kecil nilai sebaran 3mx3m, memungkinkan terjadinya
berarti variasi data semakin sama, semakin persaingan antara tanaman yaitu
besar nilai sebaran berarti data semakin persaingan dalam memperebutkan ruang
bervariasi. Nilai standar deviasi untuk tumbuh (persaingan tajuk) untuk
diameter, tinggi dan volume adalah 3,67 mendapatkan sinar matahari maupun
dan 2,46 dan 0,15 menunjukkan bahwa persaingan dalam memperebutkan unsur
data bervariasi. Sementara koefisien hara dan umumnya sering terjadi pada
variasi berguna untuk melihat sebaran data tanaman yang cepat tumbuh. Dengan
dari rata-rata hitungnya semakin kecil adanya pengaturan jarak tanam yang tepat,
koefisien variasinya maka dilihat semakin akan memungkinkan laju pertumbuhan
homogen, Koefisien variasi untuk dimeter tanaman jadi menjadi maksimal.
diameter, tinggi dan volume 21,23%, Dalam hal pengaturan jarak tanam
14,68% dan 50,29%. Menurut Becking dimaksudkan untuk pemberian ruang
(1981) jika nilai koefisien variasi berada tumbuh bagi tanaman,kemudian dengan
pada kisaran 20 – 30 % dikatakan besar. menghilangkan tanaman lain (gulma) akan
Artinya data diameter tidak homogen atau mengurangi persaingan antar tanaman
variasinya besar. Nilai koefisien variasi dalam mendapatkan unsur hara, air, dan
diameter sengon adalah 21,23% sehingga cahaya matahari serta mengurangi
dapat dikatakan bahwa pertumbuhan kerapatan antar tanaman (Anonim, 2013).
diameter sengon (Paraseriathes falcataria) Sebaran data yang besar diasumsikan
yang ditanam di areal desa Perdana karena tidak adanya kegiatan pemeliharaan
mempunyai pertumbuhan diameter yang selama penanaman. Walaupun tanaman ini
bervariasi. Hal ini dapat juga dilihat dari sengaja ditanam oleh pemiliknya, ternyata
sebaran nilai diameter minimum sebesar pemilik tidak optimal dalam pemeliharaan.
7,9 cm dan diameter maksimum 27 cm. Terlihat dari banyaknya tumbuhan bawah
Sementara nilai koefisien variasi dari baik berupa semak dan perdu di lokasi
tinggi sebesar 14,68% menunjukkan penelitian..
sebaran nilai dari pertumbuhan tinggi Akibat tidak adanya pemeliharaan seperti
bervariasi namun masih dapat dikatakan pemangkasan maka jarak tanam menjadi
relatif seragam. Sebagaimana terlihat pada rapat, sehingga tanaman bersaing untuk
Tabel 1 (tinggi maksimum 26,32 m dan memperoleh unsur hara dan sinar
minimum 10,00 m). matahari. Tanaman yang mendapatkan
Nilai koefisien variasi diameter dan tinggi sinar matahari dan unsur hara yang
menunjukkan adanya variasi pertumbuhan maksimal maka pertumbuhannya lebih
pada diameter dan tinggi dan berakibat baik dibanding tanaman yang tidak
pada nilai koefisien variasi volume mendapatkannya. Kondisi lahan juga
mencapai 50,29%. yang berarti nilai terlihat kurang baik karena tergenang air,
volume tanaman sengon di desa Perdana karena lokasi ini dekat dengan sungai,
sangat bervariasi. sehingga ketika musim penghujan tiba
Marjenah (2001) menyatakan bahwa salah maka lokasi lahan sengon (Paraserianthes
satu faktor penentu pertumbuhan diameter falcataria) terjadi banjir ditambah lagi
yang ideal adalah jarak tanam. dengan kondisi lokasi yang rata sehingga
Pertumbuhan diameter lebih cepat pada begitu hujan turun dengan mudah
tempat terbuka dari pada tempat ternaung, tergenang air.
Jurnal Eboni Volume xxx, Nomor xxx, Tahun xxx, ISSN ONLINE: 2715-6451
Jurnal Eboni. Vol 3(2) Hal. 73-78 78
V. KESIMPULAN
1. Pertumbuhan diameter sengon umur
10 tahun pada jarak tanam 3mx3m
termasuk kategori bervariasi dengan
rata-rata 17,32 cm.
2. Pertumbuhan tinggi sengon relatif
seragam dengan rata rata 16,87m.
3. Volume sengon termasuk kategori
sangat bervariasi dengan rata-rata
0,299 m3.
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Eboni Volume xxx, Nomor xxx, Tahun xxx, ISSN ONLINE: 2715-6451