Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
A Land Deed Official is a public official who is authorized to make deeds in transfer of land rights, and
the authority to encumber mortgage rights in accordance with applicable laws and regulations in
Indonesia. However, the question arises as to how significant is the role of Land Deed Official is in the
transfer of sale and purchase of land rights, considering the number of land sales and purchases that
might have the potential to result disputes in the land sector. This research aims to find out the role
of Official Certifier of Title Deeds. in avoiding and resolving disputes in land sale and purchase, and
the forms of disputes in land sale and purchase. The method used in this research is normative
juridical relating to the legal protection of land sale and purchase agreements. The results of this
study are the role of Official Certifier of Title Deeds. in avoiding and resolving disputes in land sale
and purchase including; 1) carry out the land registration process, namely making a land deed as
proof of land ownership which is used as PPAT data. 2) Process the transfer of land rights due to
buying and selling, due to sale and purchase, 3) resolving disputes. In addition, the forms of disputes
in land sale and purchase are: 1) Land occupancy without rights. 2) Boundary Dispute, 3) Inheritance
Dispute, 4) Repeated Sale and Purchase, 5) Duplicate Certificates.
Keywords : Certifier of Title Deeds, land sale and purchase, Land disputes.
ABSTRAK
Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) adalah pejabat umum yang diberikan kewenangan untuk
membuat akta peralihan hak atas tanah, dan kewenangan pembebanan hak tanggungan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Namun demikian, muncul pertanyaan tentang
seberapa signifikan peran PPAT dalam peralihan jual beli hak atas tanah, mengingat banyaknya jual
beli tanah yang berpotensi menghasilkan sengketa di bidang pertanahan. Penelitian ini bertujuan
mengetahui Peran PPAT Menghindari dan Menyelesaikan Sengketa Dalam Jual Beli Tanah , dan
Bentuk Bentuk Sengketa Dalam Jual Beli Tanah. Metode penelitian ini adalah hukum yuridis normatif
yang berkaitan dengan hukum perlindungan terhadap perjanjian jual beli tanah . hasil penelitian ini
adalah peran PPAT Menghindari dan Menyelesaikan Sengketa Dalam Jual Beli Tanah diantaranya ; 1)
Peran PPAT Menghindari dan Menyelesaikan Sengketa Dalam Jual Beli Tanah diantaranya ; 1)
melakukan proses pendaftaran tanah yaitu membuat akta tanah sebagai bukti kepemilikan tanah
yang dijadikan data PPAT. 2) Memproses perpindahan hak atas tanah karena jual beli, 3) mengatasi
Sengketa. Selain itu bentuk Bentuk Sengketa Dalam Jual Beli Tanah yaitu: 1) Penguasaan tanah tanpa
hak. 2) Sengketa Batas, 3) Sengketa Waris, 4) Jual beli berulang-ulang, 5) Sertipikat Rangkap.
Kata kunci: jual beli tanah, sengketa Pertanahan, PPAT
Arifa, M., & Dharsana, I, M, P. (2022). Peran Pentingnya PPAT dalam jual beli tanah untuk
menghindari adanya sengketa. Jurnal Sosial Humainora , Vol 13(1) Spesial Issu. 1-9.
2 Arifa dan Dharsana Peran pentingnya PPAT
PPAT dengan membawa maksud untuk Jual beli adalah tindakan terpisah atau
meratifikasi perbuatan hukumnya, dan jual beli menerapkan asas sekat
klien yang datang ke kantor Notaris horizontal adalah jual beli tanah yang
sering tidak mau repot secara legal tidak termasuk seluruh bangunan dan
persyaratan teknis yang diperlukan. tanaman di atas tanah. Ini didasarkan
pada Tanah Indonesia Asas Hukum
METODE yang menganut sekat horizontal, yang
Penelitian ini adalah jenis penelitian memisahkan tanah dari harta benda di
normatif yang berkaitan dengan atasnya tanah. Hak kepemilikan dapat
hukum perlindungan terhadap dialihkan ke pihak lain dimaksudkan
kesepakatan jual beli tanah. Teknik untuk mengalihkan hak milik. Secara
pengumpulan bahan hukum prosedural, segala tahapan transaksi
pendukung dan yang berkaitan dengan jual beli disahkan didepan PPAT, disisi
penelitian ini adalah studi kepustakaan lain, dengan alasan tertentu dan
(research library) yaitu sarana untuk pertimbangan, para pihak sering
pengumpulan bahan hukum tertulis pertama kali menggunakan akta
menggunakan analisis isi. Penelitian perjanjian yang dibuat dihadapan
dilakukan dengan menganalisis Notaris. Perjanjian harus dibuat
kewajiban dan peran PPAT dalam hal dengan point yang melindungi kedua
menangani sengketa dalam jual beli pihak, Perjanjian pada dasarnya berisi
tanah serta dikaitkan dengan beberapa informasi tentang identitas para pihak
undang undang perlindungan hukum membuat perjanjian dengan jelas, ada
pembeli dan penjual. Penanganan harga, cara pembayaran (term of
sengketa diseusaikan dengan bentuk payment), jaminan dan saksi,
sengketa dalam jula beli dengan penyerahan tanah dan bangunan,
mengutamakan prinsip keadilan dalam status kepemilikan, proses perubahan
jual beli. atau pengalihan hak atas kepemilikan
tanah, pajak, biaya dan retribusi,
Data dianalisis secara kualitatif
berakhirnya kesepakatan,
dengan menetapkan beberapa ipini
penyelesaian sengketa, hal-hal lain
berdasarkan ketetapan dan teori
yang diminta dan disepakati bersama.
hukum. Hasil penelitian dijelaskan
Dengan adanya ketentuan dan klausa
secara preskriptif. Kasusnya dianalisis
tersebut, maka kepentingan para pihak
berdasarkan peraturan perundang-
dapat dilindungi dan jika hak salah
undangan melalui penafsiran hukum,
satu pihak tidak terpenuhi, hal itu
kemudian menarik kesimpulan dari
membuktikan bahwa ada merupakan
hasil analisis untuk menjawab
kelalaian dalam perjanjian yang telah
permasalahan yang akan diangkat,
dibuat. Perjanjian yang dibuat secara
didukung dengan konsep kerangka
sah di mana persyaratan hukum
kerja dalam suatu penelitian hukum.
perjanjian telah dipenuhi dan
penambahan persyaratan dari para
HASIL DAN PEMBAHASAN
pihak, maka perjanjian itu berlaku
Boedi menyatakan bahwa transaksi sebagai hukum bagi mereka yang
jual beli adalah proses berdasarkan membuatnya (Pasal 1338 ayat 1
hukum yang menyerahkan tanah KUHPerdata).
tersebut secara permanen oleh penjual Tugas PPAT dalam transaksi jual beli
kepada pembeli dan sekaligus pembeli tanah adalah membuat surat Akta
menetapkan harganya kepada penjual. otentik sebagai alat bukti kepemilikan
4 Arifa dan Dharsana Peran pentingnya PPAT
tanah yang dilakukan berdasarkan pencatatan data PPAT. Hal ini berguna
tindakan hukum sesuai dengan hak untuk menjamin kepemilikan dan
dan kewajiban masing-masing. menghindari perebutan hak milik.
Pendaftaran tanah dalam transaksi jual Pendaftaran hak milik dibagi menjadi 3
beli satuan rumah susun dibuat menurut Sumartoputra (tiga) kategori,
berdasarkan lokasi atau ketentuan yaitu: PPAT Biasa, yaitu PPAT yang
hukum di daerah setempat atau ditunjuk untuk melayani masyarakat
wilayah pertanahan setempat dan dalam hal pembuatan tanah perbuatan
untuk PPAT camat merupakan wilayah yang telah memenuhi syarat. PPAT
jabatan ketika sedang menjabat. biasa merupakan PPAT yang
melakukan tugas untuk membuat surat
Peran PPAT Menghindari dan pendaftaran tanah beserta dengan
Menyelesaikan Sengketa Dalam jabatan sebagai notaris atau PPAT.
Jual Beli Tanah Sedangkan PPAT sementara
merupakan PPAT yang bertugas
PPAT adalah pihak yang bertugas
melayani masyarakat untuk membuat
membuat surat berlandaskan hukum
surat atau akta tanah di mana di
tentang hak kepemilikan tanah dan
daerah tersebut belum ada PPAT. PPAT
bangunan. Singkatnya, ruang lingkup
sementara dapat berupa Camat, kepala
kewenangan PPAT lebih sempit
desa, atau kepala dusun. PPAT khusus
dibandingkan dengan Notaris. PPAT
yaitu PPAT khusus adalah PPAT yang
berpedoman pada Peraturan
melaksanakan program atau tugas
Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998
pemerintahan tertentu di suatu daerah
(Peraturan Pemerintah Nomor 37
tertentu.
Tahun 1998) tentang Pengaturan
Kedudukan Pejabat Pembuat Akta Menjelaskan tentang sebuah tugas
Tanah (PPAT). Peraturan PPAT atau kewenangan PPAT dalam
mengacu pada PP nomor 24 tahun membuat surat bukti jual beli tanah
2016 yang mengatur syarat penugasan berupa surat otentik bertujuan untuk
dan larangan bagi PPAT. Sebagai memberikan kepastian hukum dan
persyaratan menjadi PPAT seseorang perlindungan hukum terhadap
harus lulus pendidikan sarjana hukum berbagai pihak dan menjadi delik atau
sesuai bidang , minimal menyelesaikan pernyataan yang harus
program pendidikan PPAT pendidikan dipertanggungjawabkan secara hukum.
telah diselenggarakan oleh PPAT ini menjamin kekuatan berupa
Kementerian Agraria. PPAT kebenaran materiil dan formil yang
merupakan suatu lembaga yang dibuat dan juga berperan dalam
menaungi kepengurusan jual beli memeriksa kewajiban para pihak yang
tanah dan memiliki peran penting harus dipenuhi sehubungan dengan
dalam transaksi ini yang dijelaskan proses pengalihan hak.
sebagai berikut: Memproses peralihan hak atas
Melaksanakan sebagian kegiatan tanah karena jual beli
pendaftaran tanah Pengalihan hak atas tanah diatur
Tugas utama PPAT adalah membuat dalam Peraturan Pemerintah Nomor
surat pendaftaran jual beli tanah 34 Tahun 2016 tentang Pajak
berupa akta otentik yang menjadi bukti Penghasilan Atas Penghasilan.
hak bukti warta hukum atas tanah Pengalihan tersebut harus dibuktikan
tersebut sehingga yang akan menjadi dengan akta yang dibuat oleh (PPAT),
Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 5
Volume 13 Nomor 1, Spesial Issu 2022
Badan seperti PPAT pun juga dapat keuangan yang ingin menguasai tanah
dikenakan sanksi apabila PPAT telah tersebut. Demi mendapatkan hak
mengeluarkan atau membuat surat mereka sebagai penagih utang dari
yang tidak legal atau surat tersebut pemilik tanah tentu saja. Hal ini sangat
terbukti palsu. sehingga sanksi merugikan pembeli karena apabila
tersebut dapat di kualifikasi kan pembeli sudah terlanjur membeli
sebagai suatu tindak pidana. Di sisi lain tanah tersebut. Sedangkan sertifikat
apabila PPAT melakukan kesalahan masih dipegang oleh pemilik , pihak
atau kekeliruan dalam sistem asuransi atau keuangan yang
administrasi atau disebut dengan mal menguasai tanah tersebut, maka
administratif maka pendaftaran tanah pembeli yang tidak terlibat dalam
yang dilakukan juga berakibat masalah hutang piutang pemilik tanah
diragukan atau melemahnya kekuatan dan pihak keuangan akan berdampak
hukum surat tersebut, sehingga yang tidak bisa memiliki surat kepemilikan
bertanggung jawab dalam hal ini atas tanah tersebut sehingga pembeli
adalah PPAT sendiri. tidak mendapatkan haknya sebagai
konsumen.
Hal ini sesuai hasil analisis Yubaidi
Bentuk Bentuk Sengketa Dalam Jual
menunjukan bahwa panitia harus
Beli Tanah
berkoordinasi dengan PPAT untuk
Perselisihan yang terjadi dalam proses memastikan bahwa PTSL pemohon
transaksi jual beli tanah merupakan telah memenuhi tahapan penelitian
sengketa tanah. Sengketa tanah timbul data hukum untuk pembuktian hak
karena adanya suatu masalah yang agar pelaksanaannya dapat terlaksana
dilakukan atas kepentingan tanah dengan baik dan terhindar dari potensi
tersebut. Dengan banyaknya dan konflik di masa depan. Penerbitan
memungkinkannya terjadi konflik atau Peraturan Pemerintah no. 24 Tahun
sengketa tanah, maka dalam bidang 1997 berarti bahwa segala bentuk
penataan dan penggunaan tanah peralihan hak atas tanah dan pertama
terkait proses jual beli tanah kali pendaftaran tanah memerlukan
dibutuhkan jaminan atau kepastian akta PPAT. Fungsi utama PPAT adalah
hukum di dalamnya. Demi memberikan kepastian hukum atas hak
kesejahteraan masyarakat terutama baru sejak PP No. 24 tahun 1997
dalam transaksi jual beli tanah berlaku.
pemerintah telah melakukan berbagai
Sengketa Batas
usaha upaya untuk meminimalisir dan
menyelesaikan sengketa tanah yang Dalam jual beli tanah, seringkali
terjadi di masyarakat, karena sengketa sengketa batas adalah menjadi
tanah dapat merugikan dan masalah yang umum di masyarakat
menimbulkan kekacauan dalam perselisihan batas tanah sering
masyarakat. dikurangi atau ditambah oleh pihak
individu sendiri yang berhubungan
Penguasaan tanah tanpa hak
dengan tanah yang berkaitan. Sehingga
Sengketa yang terjadi dalam proses ketika jual beli dilakukan ukuran batas
jual beli tanah seringkali terjadi akibat tanah yang ada di surat atau yang
penguasaan tanah tanpa hak. Hal ini terdaftar dalam surat resmi yang legal
disebabkan oleh beberapa oknum cenderung berbeda dengan setelah
seperti pihak asuransi, pihak pembelian. Hal ini akan menjadi
Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 7
Volume 13 Nomor 1, Spesial Issu 2022
konflik tersendiri bagi pembeli dengan menyebabkan jual beli tanah dengan
batas tanah yang berdampingan kepemilikan hak melalui akta pribadi
dengan yang dibeli. Oleh karena itu bagi masyarakat desa: masyarakat
pembeli harus selalu waspada dan terhindar dari biaya yang cukup mahal,
mengecek keseluruhan ukuran dan kedua: masyarakat pengetahuan
kesesuaian dengan catatan yang ada di tentang tata cara jual beli tanah, ketiga:
surat sertifikat resminya. motivasi masyarakat terkait dengan
Lubis menjelaskan tentang tingkat tinggi saling percaya antara
bagaimana cara memudahkan dalam satu sama lain dalam jual beli tanah.
pembahasan sengketa tanah yang Selain itu Masyarakat desa banyak
merupakan sengketa batas dalam jual melakukan jual beli di bawah tangan
beli tanah. Masalah sengketa ini dapat mereka yaitu jual beli dilakukan di
diselesaikan dengan menggunakan depan kepala desa tanpa sertifikat.
metode analisis isi yaitu analisis batas Maka hal ini yang cenderung
dideskripsikan sesuai dengan bahan menimbulakn sengekat waris pada
hukum. Kaitan dengan masalah ini, masa yang akan datang
penerapan asas kontradiksi delimitasi Jual beli berulang-ulang
dibutuhkan yaitu semua pihak yang
terkait dalam jual beli tanah termasuk Tanah adalah investasi bagi beberapa
pemohon pendaftaran tanah yang orang, sehingga beberapa orang
menginginkan kejelasan atas batas memilih untuk menjual belikan tanah
tanah dilakukan oleh kantor demi profit. Di sisi lain, hal ini menjadi
pertahanan. Semua pihak yang sumber dari masalah atau konflik
bersangkutan harus datang dan karena tanah yang dijual berulang-
menyaksikan pengukuran yang terjadi ulang otomatis sertifikat tanah
di lokasi sengketa atau perselisihan tersebut sudah berpindah. Apabila hak
kemudian hasil analisis atau kepemilikan tersebut masih
pengukuran dilegalkan bersama PPAT bermasalah dan belum legal oleh
atau notaris. notaris atau PPAT pemilik terakir,
maka pembeli dianjurkan untuk tidak
Sengketa Waris membeli tanah yang seperti ini,
Sengketa waris merupakan seringkali masalah terjadi dari pembeli
permasalahan yang terjadi antara ahli yang kurang teliti sehingga membeli
waris dari tanah yang diperjualbelikan, tanah yang sertifikat hak milik bukan
maka Peraturan Pemerintah atas nama penjual yaitu sertifikat atas
Pertanahan menganjurkan bahwa nama pemilik yang sudah berganti
pembuatan atau pengalihan hak kesekian kalinya. Maka, ini akan
sertifikat tanah itu harus mendapatkan menjadi masalah tersendiri bagi
persetujuan dan tanda tangan dari pembeli tanah tersebut.
keseluruhan ahli waris. Oleh karena itu Sebagaimana hasil penelitian yang
pembeli harus segera memindahkan diungkapkan Harsono masih terdapat
hak kepemilikan tanah tersebut keterlambatan dalam pendaftaran
dengan persetujuan para ahli waris perpindahan hak milik atas tanah
dan disahkan atau dilegalkan oleh dengan cara jual beli di bawah tangan.
PPAT agar kepemilikan tersebut Pembeli tanah wajib menyelesaikan
terhindar dari sengketa waris. akta-aktanya dengan membuat
Imron dari penelitiannya pernyataan penundaan, pernyataan
menunjukan bahwa faktor-faktor yang kepemilikan fisik dan pernyataan tidak
8 Arifa dan Dharsana Peran pentingnya PPAT
Peraturan Perundang-Undangan