You are on page 1of 39

UNWTO.

TEDQUAL CERTIFICATION PROCESS

SELF EVALUATION

Summary Information on the Particulars of the Tourism Educational Programme


in Process of Certification
(Maximum number of pages to be fill out: 50 pages)

I. GENERAL INFORMATION
Name of the Institution/Programme BUKTI
Management of Resort and Leisure
Faculty of Social Science Education
Universitas Pendidikan Indonesia

Brief Description of the Programme

This program has been emerged with background of high demand in tourism
professional human resources. It is specialized in managing and operating
tourism resort throughout Indonesia. Management of Resort and Leisure
fullffil its graduates with the core competency of tourism planning and
management. regarding with many potencial resources in Indonesia but still
not yet optimized as profitable industries. To answer those demands,
Indonesia University of Education develop this programme with No.
1340/J33/ PP.03.02/2005 dated 16 March 2005.

Brief description on the type of educational system

The study program implements contextual curriculum and teaching and


learning system supported by practicum and field survey, case study, and
internship in tourism industry/agency. The Study Program also facilitates the
development of students’ interest, talent, and skills through several activities
in arts and culture, and scientific innovation and creativity. .

The learning process in this program is the delivery of content using a variety
of approaches, such as classroom lectures, discussions were awakened
between lecturers and students or discussion among the students so as to
improve students' ability to express their ideas. In addition, the practice is
also applied to a field that requires students to go directly to the tourist
destinations as laboratory. From this activity students are expected to gain a
deeper understanding of the actual conditions in the field. Students are also
enriched with practices relating to the implementation of activities such as
seminars, exhibitions, and other activities. In towards the end of the lecture,
students are also required to carry out the activities of the Academic Training
Program / On The Job Training (OJT). Through this program, students will
gain the learning and experience directly related to the work in the field of
tourism. Implementation of OJT activities held at various hotels and resorts in

1
Indonesia.

Brief description on the type of accreditation received by the Programme


Management of Resort and Leisure is accredited A based on the decree of the
National Accreditation Board for Higher Education No.
056/BAN-PT/Akred/S/II/2014.

II. INFORMATION BY AREA OF ANALYSIS

Area of analysis Nº1

The Employers: Public and Private Sector

1.1 INCLUSION OF THE EMPLOYERS NEEDS BUKTI


in defining the mission, action plan and curriculum content
Vision :
“To become a Leading Tourism Programme in Resort and
Leisure Management”

Mission :
Including Assignment, Responsibility, Obligation and Action Plan
such as:
1. Organizing Tourism undergraduate education to produce
professional, trustworthy and able to develop the potential of
1.1 a) Mission
natural and human resources to strengthen national and global
tourism.
2. Carry out research and development of the field of management
science & leisure resort.
3. Perform community service activities and leisure resort
management areas that correspond with the needs and the
development of society, science and technology.
4. Expanding access and networking with national and
international tourism stakeholders.

1.1b) Action Plan Visi dan misi ini menjadi strategic direction yang
memusatkan, mengarahkan, memotivasi, menyatukan dan
memberikan inspirasi bagi organisasi untuk mencapai kinerja
yang terbaik. Dalam upaya mencapai cita-cita besar seperti
tergambar dalam visi dan misi UPI, dalam renstra UPI telah
menetapkan kebijakan strategis yang dibuat untuk 5 (lima)
tahun mendatang, yang merupakan pokok Rencana Strategis
UPI.

Rencana Strategis Program Studi MRL harus selaras

2
dengan Rencana Strategis di atasnya, maka dalam
perumusan visi dan misi MRL dilakukan melalui proses
cascading dari visi dan misi Fakultas Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial (FPIPS) dan mengacu pada statuta UPI,
Renstra Universitas, dan pedoman akademik UPI. Di
samping itu, kebijakan strategis UPI dijadikan sasaran
strategis dalam Rencana Strategis MRL dan diperkaya
dengan tema-tema strategis lain yang diidentifikasi
berdasarkan hasil analisis internal eksternal.
Agar visi, misi dan kebijakan-kebijakan strategis tersebut
dapat dieksekusi, dievaluasi, dan terkait satu sama lain
dengan program-program implementatif yang akan
dilaksanakan, maka dalam Rencana Strategis Program Studi
MRL menggunakan format tabulasi seperti yang ada dalam
Balanced Scorecard sebagai alat bantu (tools) manajemen.
Balanced Scorecard merupakan suatu kerangka kerja
(framework) yang dapat membantu organisasi untuk
memvisualisasikan strateginya serta menterjemahkan strategi
tersebut menjadi tujuan-tujuan operasional yang
mengarahkan perilaku dan kinerja organisasi. Tabulasi
Balanced Scorecard terdiri dari kolom Sasaran Strategis,
Indikator Kinerja Utama (KPI = Key Performance Indicators),
Target yang akan dicapai sesuai ukuran KPI, dan Inisiatif
Strategis (Strategic Initiative).
Sasaran Strategis menggambarkan apa saja yang perlu
dicapai dalam rangka menjalankan strategi, Indikator Kinerj a
Utama menggambarkan indikator apa yang digunakan untuk
memonitor kinerja sasaran strategis, Target menggambarkan
tingkat kinerja atau perbaikan yang dibutuhkan atau perlu
dicapai, sedangkan Inisiatif Strategis menggambarkan proses
atau program kerja yang perlu dilakukan untuk mencapai
target.

1.1 c) Curriculum content


Scope of study in this programe based on 3 principles, those are:
a. Recreational attractions that draw guests to the facility
b. Housing and F&B services that cater to people away from
home
c. Activities to occupy guests during their stay

Basic substances to develop the curriculum is described in this


figure below :

Social Science Hospitality


General Industry
Competenc

3
Basic Manajemen/
Tourist Destination
Competenc Pengelolaan
RESORT and LEISURE

Specific ATRACTION
Competenc Nature
e
ACTIVITY Culture
LODGING
FACILITY
Leisure Tourism
1. Lodging
2. Craft Service
Bussiness Tourismand Analysis
 Identification
Graduate  Organizing Concept and Program
Competenc  Implementation and Management
e  Monitoring and Evaluation
 Development
Kompetensi dari lulusan Prodi MRL adalah :
- Menguasai teori serta konsep resort dan leisure berbasis pariwisata
berkelanjutan
- Mengkaji proses perencanaan, pengelolaan serta pengembangan
kepariwisataanberbasis alam, sosial-budaya dan ekonomi
- Memanfaatkan ilmu pengetahuan teknologi dan seni dalam kegiatan
survei kajian resort dan leisure
- Menyusun hasil kajian ilmu kepariwisataan untuk mengambil keputusan
yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data
- Menyusun disain atraksi, aktivitas wisata serta program pengelolaan resort
dan leisure
- Memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan tugas secara terukur terkait
pengelolaan kepariwisataan baik mandiri maupun kelompok
- Memiliki etika sopan santun dan keramahtamahan serta mampu
berkomunikasi secara global dan mengembangkan jaringan kerja dengan
kolega atau sejawat, baik di dalam maupun di luar lembaga

Kurikulum Program Studi MRL merupakan kurikulum berbasis


kompetensi yang dilaksanaan secara kontekstual serta berorientasi
pada kegiatan mahasiswa. Kurikulum Prodi MRL berorientasi pada
perkembangan ilmu, dengan sistem kredit semester (SKS). Jumlah
sks yang harus ditempuh mahasiswa program adalah 148 sks.
Adapun struktur kurikulum terdiri atas :
1. Kelompok Mata Kuliah Umum (MKU) yang bertujuan untuk
mengembangkan aspek kepribadian mahasiswa sebagai
individu dan warga masyarakat. (14 SKS)
2. Kelompok Mata Kuliah Kekhususan Universitas (MKKU) yang
bertujuan untuk mengembangkan aspek kepribadian
mahasiswa sebagai individu dan warga masyarakat. (2 sks).
3. Kelompok Mata Kuliah Program Pengalaman Lapangan
(MKPPL) untuk pengembangan soft skill dan hard skill
mahasiswa serta kemampuan adaptasinya. (4 sks)
4. Kelompok Mata Kuliah Keahlian Fakultas (MKKF) yang
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa
dibidang pengetahuan sosial, khususnya terkait keragaman
budaya dan penguatan karakter bangsa. (6 SKS).
5. Kelompok Mata Kuliah Keahlian Prodi (MKKP) untuk
mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam penguasaan
keahlian bidang kepariwisataan khususnya Resort dan
Leisure. (106 SKS)
4
1.2 ADAPTATION OF THE PROGRAMME TO NEW TRENDS AND REQUIREMENTS OF THE BUKTI
EMPLOYERS.
1.2 a) Existence of monitoring
mechanisms to assess needs Sistem penjaminan mutu dilakukan secara berkesinambungan
dengan sistem yang terbangun melalui iso 9001-2008, AMI (audit
mutu internal) dan evaluasi perkuliahan tingkat prodi. Khusus
untuk evaluasi kinerja dosen, dilakukan melalui evaluasi
dokumen SKP (satuan kinerja pegawai) dan BKD (beban kerja
dosen). Pada tingkat prodi, evaluasi dilakukan melalui kuisioner
kinerja dosen yang diisi oleh mahasiswa setiap semester, dan
rapat evaluasi perkuliahan yang dilakukan pada akhir semester.
Hasil dari rapat evaluasi tingkat prodi, dijadikan dasar dalam
menentukan strategi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
di semester berikutnya. Saran dan usulan mengenai kualitas
pembelajaran diberikan oleh dosen dalam rapat-rapat yang
diadakan oleh program studi. Selain itu kegiatan pertemuan yang
bersifat informal melalui sharing pendapat langsung dengan
dosen program studi atau staf administrasi juga rutin dilakukan.
Pada tingkat fakultas, evaluasi dilakukan melalui ISO 9001-2008
dan evaluasi berita acara perkuliahan. Iso dilakukan terhadap 5
kebijakan manajemen mutu yaitu jumlah total pertemuan
perkuliahan, kesesuaian silabus dengan perkuliahan, kesesuaian
jadwal perkuliahan dengan aktual perkuliahan, ipk minimal
lulusan dan lama studi. Evaluasi iso dilakukan setiap semester
dengan melibatkan koordinator akademik, skm prodi dan
fakultas. Hasil evaluasi iso diinformasikan kepada dosen melalui
rapat evaluasi perkuliahan di akhir semester.
Pada tingkat universitas penjaminan mutu dilakukan melalui AMI,
yang dilakukan setahun sekali, serta SAI (satuan audit
internal)yang dilakukan 4 kali dalam 1 tahun. Evaluasi ini
dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses
pembelajaran.
Penjaminan mutu juga dilakukan melalui umpan balik dari
pengguna lulusan, yang informasinya diperoleh melalui kuisioner
kepuasan pengguna lulusan . Kuisioner tersebut dibuat secara
on line, melekat pada website prodi, dengan sasaran para
pengguna lulusan dan lulusan yang telah bekerja. Hasil evaluasi
kepuasan pengguna ini dijadikan acuan dalam mengembangkan
kurikulum prodi, baik untuk peningkatan aspek pengetahuan,
keterampilan dan karakter mahasiswa. Kegiatan pengumpulan
umpan balik dari mahasiswa dilakukan oleh prodi melalui
berbagai media, baik media online melalui email, yahoo
messenger (ym), jejaring sosial, maupun media cetak,
(pemberian kuesioner tracer study.

5
User
Kuisioner
pengguna
lulusan

Dose SAI, Alumni


INPUT
n n Evaluasi i
Perkulia
han
ISO/AMI
PROCES

Kuisioner
BKD/SKP Alumni
OUTPUT
Kuisioner
kepuasan
mahasiswa

STUDEN
T

Gambar 2.2. Bagan Proses Umpan Balik


Ket:
Media tindak lanjut
Subyek
Sistem

1.2 b) Adjustment actions Peningkatan mutu dilakukan melalui beberapa proses umpan
balik, yaitu :

6
1. Upaya peningkatan mutu manajemen:

a. Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dan


menindaklanjuti hasil sesuai dengan standar ISO 9001-
2008.
b. Memanfaatkan teknologi dalam pelaksanaan
administrasi akademik.
c. Meningkatkan kualitas staf administrasi dengan
mengikutsertakan staf administrasi dalam pelatihan
yang diselenggarakan oleh fakultas dan universitas.
d. Penyusunan dan pendokumentasian SOP.
e. Penugasan studi lanjutan baik di dalam maupun di luar
negeri.
f. Mengikutsertakan dosen dan mahasiswa dalam
berbagai kegiatan seminar nasional maupun
internasional.

2. Upaya untuk peningkatan mutu lulusan:

a. Penyesuaian kurikulum dengan tuntutan kemampuan


dunia kerja.
b. Pembekalan melalui kompetensi yang disertifikasi.
c. Program peningkatan kemampuan bahasa.
d. Peningkatan intensitas pembimbingan dan
pendampingan dosen dalam kegiatan akademik,
penelitian dan ekstrakulikuler.
e. Pelatihan akademik melalui Praktek Lapangan dan
Praktek PCO, PEO dan EO.
f. Peningkatan wawasan dan pengetahuan melalui
kegiatan seminar, lokakarya, workshop dan kuliah
tambahan.
g. Pelaksanaan On the Job Training (PPL).

3. Upaya untuk pelaksanaan dan hasil kerjasama


kemitraan:

- Mengundang praktisi dan akademisi dalam kuliah


umum dan pelatihan.
- Pembuatan MOU dengan beberapa resort di dalam
negeri dalam rangka pelaksanaan PPL.
- Kerjasama dengan institusi pendidikan tinggi lainnya.
- Kerjasama dengan institusi pemerintahan dalam rangka
kegiatan pengabdian masyarakat.

4. Upaya dan prestasi memperoleh dana hibah


kompetitif

- Melakukan evaluasi diri baik kedalam maupun keluar


- Mengirimkan dan memfasilitasi dosen dalam kegiatan
seminar dan konferensi nasional maupun internasional.
- Mengirimkan dan mewajibkan dosen-dosen muda untuk
mengikuti seleksi penelitian hibah kompetitif.
- Memberikan reward/penghargaan kepada dosen yang
telah menunjukkan prestasinya dalam bidang

7
akademik, penelitian, pengabdian masyarakat.
- Memberikan bantuan biaya penelitian dan penulisan
artikel pada jurnal dan prosiding bagi dosen dan
mahasiswa.

Area of analysis Nº2


The Student

2.1 COMMUNICATION AND PROMOTION OF THE PROGRAMME (BEFORE AND DURING THE 2.2 BUKTI
ADMISSION PROCESS)

Upaya untuk peningkatan animo calon mahasiswa dilakukan dalam bentuk promosi
menggunakan media personal dan non personal, serta dalam bentuk kegiatan yang
melibatkan masyarakat. Bentuk promosi yang dilakukan bukan hanya terkait aspek
akademik dan kegiatan pendukung akademik, namun juga mensosialisasikan konsep
pariwisata yang berkelanjutan agar menjadi dasar pengetahuan bagi masyarakat umum.
Adapun kegiatan promosi program yang pernah dilakukan adalah :

a. Melaksanakan kunjungan-kunjungan ke SMU favorit (roadshow).


b. Mengundang sekolah-sekolah untuk mengirimkan perwakilannya dalam kegiatan
seminar mahasiswa yang dilaksanakan oleh program studi.
c. Menyebarkan brosur, leaflet dan pembuatan website prodi MRL yang dapat diakses
dengan mudah oleh semua pihak.
d. Menjalin kerjasama dengan SMU dan SMK dalam bentuk kegiatan akademik
maupun seni budaya.
e. Mempublikasikan kegiatan prodi dan mahasiswa pada media cetak local serta
website, untuk mensosialisasikan misi akademik prodi.

KAJIAN DEMAND TERHADAP KEBUTUHAN LULUSAN YANG SESUAI DENGAN


KOMPETENSI MRL. TEP MARKETING COMMUNICATION ACTIVITIES + EVALUATION
PROCES

2.2 INTRODUCTION OF THE STUDENT IN THE PROGRAMME (POST ADMISSION) BUKTI

Upaya peningkatan pemahaman mahasiswa termasuk bagi masyarakat luas, mengenai


kegiatan akademik dan proses pembelajaran, termasuk learning outcome dari lulusan prodi
MRL, dilakukan melalui berbagai cara, antara lain :
1. Penyelenggaraan program pengenalan kampus (MOKAKU) yang dikoordinir oleh
universitas, yang berisi pemahaman visi misi dan tata nilai UPI, peraturan akademik, info
layanan mahasiswa, pembentukan karakter positif.

8
2. Pemberian pemahaman visi, misi dan tujuan program studi baik yang dilakukan dalam
rapat kerja, diskusi atau kegiatan lain yang penyampaiannya dilakukan oleh ketua program
studi atau yang diamanatkan kepada civitas akademika.
3. Memasang tampilan Visi Misi, Grooming standard, Klausul Kode Etik Pariwisata Global
disetiap ruang kelas, ruang dosen, ruang prodi dan laboratorium.
4. Pemanfaatan media luar ruang seperti ex-banner, poster, dan majalah dinding untuk
mensosialisasikan visi misi dan konsep aademik prodi.
5. Pemanfaatan media promosi seperti website program studi dengan alamat
http://mrl.upi.edu/., ex-banner, brosur/leaflet program studidan poster.
6. Sosialisasi melalui kegiatan kemahasiswaan, khususnya dalam rapat-rapat himpunan
mahasiswa (Hima MRL).
7. Pemberian buku panduan perkuliahan yang terdiri dari Buku Kurikulum, Buku
Pedoman Akademik, Buku Pedoman Penulisan Ilmiah.
8. Kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk penyuluhan mengenai kepariwisataan
dan pendidikan yang bernarasumber dosen program studi Manajemen Resort & Leisure.

Hasil dari sosialisasi yang telah dilakukan ini dapat dilihat dari :

1. Meningkatnya keketatan seleksi (input) mahasiswa baru dari tahun ketahun (1: 22 untuk
jalur SMPTN tahun 2015).
2. Meningkatnya pemahaman mahasiswa baru mengenai nomenklatur MRL, learning
outcome dan profil lulusan.
3. Meningkatnya nilai akreditasi prodi MRL dari C pada tahun 2009, menjadi A di tahun
2013.
4. Meningkatnya prestasi mahasiswa dan dosen dalam bidang penelitian dan pengabdian
masyarakat.
5. Meningkatnya pembiayaan prodi dari sumber lain, serta porsi kegiatan pencitraan dan
kerjasama dalam DRKA mulai tahun 2012.
6. Meningkatnya kepuasan pengguna terhadap kualitas mahasiswa yang melakukan PPL
dan lulusan prodi MRL.
7. Semakin banyaknya lulusan prodi MRL yang diterima sebagai PNS di institusi
pemerintahan bidang pariwisata (kementrian Pariwisata dan Dinas Pariwisata di seluruh
Indonesia ).

Tabel …
Data Mahasiswa Reguler (2)
dalam Lima Tahun Terakhir dan Peningkatan tingkat
keketatan seleksi

Jumlah Calon Jumlah Mahasiswa Jumlah Total


Tahun Daya Mahasiswa Baru Mahasiswa
Akademik Tampung Ikut Lulus
Reguler Transfer(3) Reguler Transfer(3)
Seleksi Seleksi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
2010 100 764 125 82 - 349 -
2011 100 937 135 94 - 385 -
2012 100 1149 95 65 - 392 -
2013 100 1581 100 72 - 382 -
2014 100 1901 106 93 - 324 -
2015 90 73 303
Sumber: Hasil Olahan Prodi MRL (2015)

9
2.3 ATTENTION GIVEN TO STUDENTS’ NEEDS – ADMINISTRATIVE, ACADEMIC, SOCIAL WELFARE BUKTI
AND CURRICULUM SUPPORT

Kebutuhan mahasiswa dipenuhi melalui beberapa aspek, yaitu :

1. Layanan akademik

Seluruh layanan akademik diberikan dengan system on line yang di back up melalui
prosedur manual. Beberapa system akademik yang diberikan pada mahasiswa adalah :

a. Sistem kontrak mata kuliah (https://siak.upi.edu/kontrak/)


b. Sistem perwalian mahasiswa (https://siak.upi.edu/perwalian)
c. Sistem akses nilai (https://sino.upi.edu/)
d. Sistem pemasukan nilai (https://siak.upi.edu/sinndo/)
e. Sistem pembelajaran online terpadu (spot.upi.edu)
f. Sistem perpustakaan online (perpustakaan.upi.edu/)

2. Layanan Dasar:

a. Pembekalan bagi mahasiswa untuk bangga terhadap diri dan pencapaian yang telah
dicapai,
b. Pemberian reward atau penghargaan bagi mahasiswa yang berprestasi,
c. Keterampilan dalam memutuskan sesuatu dan juga dalam memecahkan masalah yang
dihadapi (problem-solving),
d. Penyadaran bahwa dalam program studi baik mahasiswa, dosen, maupun staf terdiri
dari berbagai budaya sehingga menghindari pembicaraan yang mengarah ke SARA,
e. Pembekalan pemahaman mengenai tanggung jawab bagi seluruh dosen, staf, dan
mahasiswa mengenai tugas pokok dan fungsi masing-masing.

3. Perencanaan Individual:

a. Pengenalan jurusan/program studi pasca sarjana dalam negeri maupun luar negeri
melalui diskusi bagi yang ingin melanjutkan.
b. Pengenalan lapangan pekerjaan yang akan digeluti mahasiswa, dan di dukung oleh
program on the job training.
c. Pengenalan secara informal kepada alumni yang telah bekerja dan memiliki link bagi
mahasiswa yang ingin bekerja.
d. Career Planning Development.

4. Layanan Responsif (Konseling dan Konsultasi):

a. Bimbingan akademik yang dilaksanakan untuk mahasiswa baru dan setiap


awal semester.
b. Pendampingan sebagai dosen wali selama masa studi.
c. Bimbingan kuliah lapangan, praktikum.
d. Bimbingan pelaksanaan dan penyusunan Praktek Kerja Lapangan.
e. Bimbingan dalam pelaksanaan penyusunan skripsi.
f. Pendampingan dalam penyelesaian skripsi.
g. Layanan Bimbingan Konseling.

5. Layanan fasilitas pendukung perkuliahan

Beberapa sarana pendukung bagi mahasiswa diberikan oleh universitas, seperti

10
asrama, poliklinik, sarana olah raga (lapangan bola, kolam renang, lapangan tenis dan
lainnya), kendaraan angkutan internal kampus, bis kampus, dll

6. Minat dan bakat

Terdapat beragam Unit Kreativitas Mahasiswa yang dapat diikuti oleh mahasiswa, baik
yang terkait dengan aspek kesenian, budaya, olah raga, penalaran, kesehatan,
keagamaan, minat khusus dan kepemimpinan.

7. Beasiswa bagi mahasiswa tidak mampu dan berprestasi

Terdapat beragam scheme beasiswa yang ditawarkan seperti bidik misi, beasiswa
pemerintah daerah, Bank Indonesia, industry dan lainnya, yang diberikan kepada
mahasiswa yang kurang mampu, namun memiliki prestasi yang baik. Penerimaan
beasiswa dilakukan melalui proses seleksi.

8. Dukungan terhadap student mobility

Selain scheme beasiswa akademik, diberikan juga bantuan bagi mahasiswa yang
berprestasi di bidang akademik maupun ekstrakulikuler, khususnya bagi yang mengikuti
kompetisi, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

2.4 ASSESSMENT OF THE STUDENT’S PERFORMANCE BUKTI

Penilaian pada hasil perkuliahan ditentukan oleh proses dan evaluasi akhir
pembelajaran dengan dasar pengembangan kurikulum yang berbasis kompetensi.
Dalam proses pembelajaran, komponen yang menentukan penilaian terdiri dari 1) hasil
penilaian UTS/UAS, 2) aspek etika (grooming, gesture, greeting) yang merupakan
bagian dari bidang hospitality, 3) keaktifan, kreatifitas dan tanggung jawab, 4) kehadiran
perkuliahan, yang kesemuanya merupakan bagian dari pendidikan karakter.

1. Kehadiran : 10%
2. Etika dan grooming : 10%
3. Tugas perorangan atau kelompok : 20%
4. Ujian Tengah Semester (UTS) : 30%
5. Ujian Akhir Semester (UAS) : 30%

N1+ N2+ N3+ N4+N5


Nilai Akhir =
4

Tabel …… Stándar nilai mutu

Kategori Nilai Tingkat


Keterangan
Huruf Mutu Derajat Mutu Kemampuan %
A 4,0 Istimewa 90-100
A- 3,7 Hampir 85-89
Istimewa
B+ 3,4 Baik Sekali 80-84
B 3,0 Baik 75-79
B- 2,7 Cukup Baik 70-74

11
C+ 2,4 Lebih dari 65-69
Cukup
C 2,0 Cukup 60-64 Batas minimum kelulusan
minimum jenjang S-2 dan
S-3
D 1,0 Kurang 55-59 Batas minimum kelulusan
minimum jenjang D-3 dan
S-1 dan S3
E <1,0 Gagal <55 Harus mengontrak ulang

Penilaian mahasiswa secara kolektif, juga dilakukan oleh prodi untuk melihat prestasi dan
capaian tiap mahasiswa dalam setiap semester. Data diperoleh dari rekap perkuliahan
setiap mata kuliah serta informasi dari dosen pembimbing akademik. Komponen yang
dinilai secara kolektif adalah :
1. Waktu penyelesaian studi
2. IPK mahasiswa
3. Prestasi pendukung akademik yang diraih

Berikut adalah contoh rekap data jumlah mahasiswa yang lulus tepat waktu (8 semster)

Gambar ….. Jumlah mahasiswa yang lulus tepat waktu (8 semster) untuk setiap angkatan
(tahun masuk)

2.5 EVALUATION OF STUDENTS’ SATISFACTION LEVEL REGARDING THE PROGRAMME AND BUKTI
ADDITIONAL SERVICES

Prodi MRL menjadikan mahasiswa sebagai center dari proses perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi pembelajaran. Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap kinerja prodi termasuk dosen,
pelayanan / sistem administrasi, fasilitas dan sarana pembelajaran menjadi dasar dalam
pengembangan prodi. Penilaian terhadap kualitas kinerja proses belajar mengajar di prodi MRL dinilai
melalui tren peminatan terhadap prodi, jumlah lulusan, rata-rata IPK lulusan, persentase lulusan
dengan IPK diatas standar dan rendahnya jumlah mahasiswa yang DO. Adanya peningkatan terhadap
peminat prodi menunjukkan demand yang tinggi terhadap prodi MRL. Begitu juga dengan
meningkatnya rata-rata raihan IPK lulusan. Namun jumlah mahasiswa yang DO perlu diminimalisir.

Tabel…
Data Seluruh Mahasiswa Reguler (1) dan Lulusannya dalam Lima Tahun Terakhir

Tahun Daya Jumlah Jumlah Jumla IPK Persentase


Akademi Tampun Mahasisw Total h Lulusan Lulusan Reguler
k g a Baru Mahasisw Lulusa Reguler dengan IPK
a n

12
< 2,75
Regule Mi Ma >
Reguler Reguler Rat 2,7 -
r n k 3,50
5 3,50
(11 (12 (14
(1) (2) (5) (7) (9) ) ) (13) ) (15) (16)
2010 100 82 349 73 3,0 3,4 3,8 0 69,8 30,1
1 2 7 4 6
2011 100 94 385 58 3,0 3,4 3,7 0 69,1 30,8
9 1 1 2 8
2012 100 65 392 57 2,7 3,3 3,9 4,0 59,1 36,7
1 8 2 8 8 2
2013 100 72 382 82 2.8 3.4 3.9 0 57.3 42.6
6 5 2 2 8
2014 100 93 324 73 3.0 3.5 3.9 0 45,0 55,0
9 4 0 0
2015 90 73 303 2.6 3.3 3.7 2.8 61.9 35.2
6 9 6 2 7 1
Jumlah 500 479 2135 343            
Sumber: Hasil Olahan Prodi MRL (2015)

Kepuasan mahasiswa terhadap proses pembelajaran merupakan salah satu indicator kinerja program
studi. Pengukuran dilakukan melalui penyebaran angket kepuasan mahasiswa terhadap kinerja
dosen dan program studi, yang dibagikan setiap akhir semester berjalan.
Indikator kinerja dosen yang dinilai oleh mahasiswa adalah :
1. Kehadiran dosen
2. Tema Perkuliahan
3. Penguasaan materi
4. Metoda mengajar
5. Keteladanan dosen
6. Hubungan dengan mahasiswa
7. Kesesuaian materi ujian dengan perkuliahan
8. Ketaatan pada jadwal perkuliahan
9. Feedback dosen terhadap tugas
10. Keterbukaan menerima kritik

Selain itu, kepuasan mahasiswa juga diidentiffikasi melalui survey …….. yang dikoordinir oleh
universitas. Mahasiswa diwajibkan untuk mengisi kuisioner secara on line, sebagai prasyarat untuk
dapat mengakses nilai mata kuliah yang dikontraknya dalam semester berjalan. Komponen yang dinilai
dalam kuisioner ini adalah ………………………

13
Gambar ……… Grafik Kinerja Dosen Berdasarkan Survey Kepuasan Mahasiswa Tahun 2015

2.6 FOLLOW-UP OF GRADUATED STUDENTS BUKTI

Studi pelacakan dilakukan melalui survey on line, yang disebarkan kepada alumni
melalui jejaring media sosial. Komponen yang diidentifikasi terkait aspek :

1. Biodata umum
2. Tempat bekerja
3. Bidang pekerjaan
4. Lama tunggu
5. Jenjang karir
6. Relevansi kurikulum dengan bidang pekerjaan
7. Manfaat program pengembangan minat bakat dengan pembentukan karakter
pribadi
8. Saran untuk kurikulum prodi

Selain itu dilakukan juga survey kepada pengguna lulusan untuk mendapatkan
informasi mengenai kualitas dan kompetensi lulusan, serta manfaatnya bagi
pengembangan kurikulum prodi. Komponen yang disurvey adalah :

a. Aspek Pengetahuan (Pengetahuan umum, wawasan keilmuan, bahasa inggris)


b. Keterampilan umum (Kemampuan analisis, monitoring dan evaluasi)
c. Keterampilan khusus (Kemampuan merencanakan, mengembangkan dan mengelola)
d. Tata nilai (integritas, kerjasama tim, inisiatif, kreatifitas, kedisiplinan, tanggung jawab)
e. Integritas (etika dan moral).

Alumni Program Studi Manajemen Resort & Leisure tergabung dalam Ikatan Alumni
Sarjana Pariwisata MRL (IKA MAREL). Terbentuk pada tanggal 29 April 2012. Beberapa
kegiatan yang dilakukan oleh alumni sebagai kontribusi dalam pengembangan prodi antara lain
:

14
- Program Talent Scouting
Salah satu sumbangan yang diberikan alumni pada bidang akademik adalah
pembimbingan dan tutorial mata kuliah tertentu khususnya yang berkaitan dengan penelitian,
tugas mata kuliah, pembimbingan UKM dan organisasi kemahasiswaan. Pembimbingan yang
mereka lakukan telah menunjukkan beberapa peningkatan kualitas akademik, antara lain
lolosnya program PKM DIKTI, terlaksananya kegiatan kemah kerja mahasiswa dan berbagai
kegiatan kemahasiswaan lainnya.

- Roadshow dalam rangka mempromosikan Program Studi Manajemen Resort & Leisure
Roadshow adalah salah satu kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mempromosikan
Program Studi Manajemen Resort & Leisure (pariwisata) Universitas Pendidikan Indonesia.
Salah satu bentuk bakti alumni terhadap program studi adalah dengan membantu program
roadshow ke sekolah menengah umum atau kejuruan dalam beberapa kesempatan, baik dalam
kota maupun keluar kota.

- Sumbangan fasilitas
Kegiatan yang dilaksanakan oleh IKA MRL ini telah memberikan banyak sumbangan
bagi pengembangan prodi, baik dalam bentuk materi maupun imateri. Khusus untuk
sumbangan materi, ikatan alumni ini telah memberikan sumbangan untuk pengembangan
UKM angklung dan arumba, dalam bentuk fasilitas alat musik bambu. Selain itu, untuk
kegiatan akademik, maka sumbangan IKA MRL ini diberikan dalam bentuk sumbangan buku-
buku terkait kegiatan pembelajaran dan pengembangan kepariwisataan yang saat ini disimpan
di perpustakaan prodi MRL.

Area of Analysis Nº3

The Curriculum and Pedagogical System

3.1 METHODOLOGY USED TO FORMULATE THE CURRICULUM BUKTI

Kurikulum Program Manajemen Resort & Leisure bersifat dinamis, yang


disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan ilmu/teknologi, serta orientasi pasar
dengan menekankan pada kajian Manajemen Resort & Leisure. Kurikulum sendiri
dirancang dalam rangka implementasi strategis dalam menjabarkan visi, misi, sasaran dan
tujuan prodi, serta kriteria yang ditetapkan dalam KKNI. Hal itu dilakukan agar dapat
memenuhi tuntutan dan kebutuhan stakeholder (pemerintah, pelaku usaha pariwisata dan
masyarakat) dalam bidang kebudayaan dan kepariwisataan, maka kurikulum program studi
Manajemen Resort & Leisure menganut sistem fleksibel dengan cara me-review dan
mengevaluasi secara berkelanjutan sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman.
Muatan Materi Pembelajaran yang terkandung dalam kurikulum Prodi MRL menganut
intra dan keterkaitan antar disiplin ilmu. Karena pariwisata merupakan suatu bidang
ilmu/pengetahuan yang multi disiplin, antara lain :

1. Kurikulum lokal yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat terdekat dan kepentingan
internal lembaga.

15
2. Mata kuliah pilihan yang merujuk kepada harapan/kebutuhan mahasiswa.

Kurikulum disusun mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Stándar
Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI). Kurikulum ini kemudian menjadi dasar dalam penentuan
1) Capaian pembelajaran, 2) Mata Kuliah, dan 3) Dokumen kurikulum.

Kebijakan acuan :

1) Peraturan Presiden no. 8 tahun 2012 tentang KKNI


2) Permendikbud no. 49 tahun 2014 tentang SNPT
3) Permendikbud no. ... tahun 2015 tentang SNPG
4) Ketetapan Senat Akademik no. 2 tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan Kurikulum
Universitas Pendidikan Indonesia.

Evaluasi terhadap kurikulum MRL dilakukan melalui tahapan yang disesuaikan dengan
rambu-rambu pengembangan kurikulum UPI dan merupakan upaya penyempurnaan.
Penyempurnaan tidak bermakna pergantian matakuliah secara total tetapi akan
disesuaikan dengan kebutuhan lapangan pekerjaan dan tunutan kompetensi para
lulusannya (stándar KKNI level 6). Penyempurnaan kurikulum ini akan difokuskan pada
penyeimbangan jumlah matakuliah dan jumlah SKS pada kompetensi yang dibutuhkan.
Penyeimbangannya tidak terletak pada penyempurnaan struktur kurikulum saja, tetapi juga
pada kegiatan pengembangan diri mahasiswa melalui pembinaan kegiatan ektrakurikuler,
pengarahan dalam penelitian (skripsi), dan pengarahan pada kegiatan Program
Pengalaman Lapangan (PPL) atau On Job Training.
Tahapan evaluasi kurikulum ini dilakukan sebagai berikut :
1. Identifikasi landasan penyusunan dan evaluasi kurikulum
Mengidentifikasi rambu-rambu yang dikeluarkan oleh Universitas dan Dirjen Dikti
terkait evaluasi dan revisi kurikulum.
2. Analisis Dokumen dan Implementasi kurikulum yang sedang
berjalan
Menganalisis kurikulum berjalan dari aspek efektifitas, koherensi dan fleksibilitas
terhadap kebutuhan industri dan pembangunan kepariwisataan, serta kesetaraan
dengan lembaga pendidikan tinggi lainnya.
3. Analisis kompetensi lulusan MRL
Melakukan analisis terhadap kebutuhan lulusan bidang kepariwisataan. Hal ini
dilakukan dengan menyelenggarakan FGD (focus group discussion) dengan
mengundang pakar pariwisata, pakar bidang manajemen, akademisi ahli, praktisi
industri pariwisata dan tenaga pengajar prodi MRL.
4. Penyusunan naskah akademik prodi MRL
Membentuk tim penyusun naskah akademik, yang akan menjadi kerangka dasar
dalam melakukan revisi kurikulum. Naskah akademik disahkan setelah sebelumnya
dilakukan uji publik terhadap peserta FGD sebelumnya.
5. Penyusunan rancangan kurikulum prodi MRL
Rancangan kurikulum prodi MRL disusun, dan menjadi acuan dalam menentukan
roadmap penelitian, kegiatan kemahasiswaan, praktikum lapangan dan kegiatan
ekstrakulikuler.

BUKTI
3.2 CURRICULUM COHERENCE

16
Kurikulum program studi MRL merupakan kurikulum berbasis kompetensi yang dilaksanaan secara
kontekstual serta berorientasi pada kegiatan mahasiswa. Program studi MRL membuat regulasi untuk
pencapaian kompetensi yaitu berupa aturan bagi mahasiswa, dosen pengampu matakuliah, dan semua
pihak yang terlibat dalam pendidikan di lingkungan Program studi MRL. Kurikulum disusun dengan
mengacu pada rumusan KKNI level 6 yang ditetapkan oleh Kementian Pendidikan Tinggi RI.
Selanjutnya dengan mempertimbangkan input dari pengguna dan análisis perkembangann ilmu
kepariwisataan serta keberadaan Prodi lain yang sejenis, maka disusun learning outcome untuk
lulusan Prodi MRL. Kurikulum disusun dengan menggunakan learning outcome sebagai
landasannya, khususnya untuk menentukan sebaran mata kuliah keahlian Prodi. Selain itu disusun
pula arahan pengemabngan penelitian dosen dan skripsi mahasiswa. Koherensi semakin terlihat
dengan adanya linearitas antara kelompok konsentrasi mata kuliah dengan tema penelitian dan skripsi
mahasiswa. Selain itu, juga diperkuat dengan kegiatan PPL yang dilakukan mahasiswa, dengan
mengutamakan linearitas kelompok MK konsentrasi yang telah dipilihnya. Secara umum koherensi
kurikulum Prodi MRL terlihat pada sebaran dan kelompok mata kuliah, arahan skripsi dan penelitian
dosen, serta PPL (Program Pengalaman Lapangan), yang masing-masing memiliki buku
panduan/pedoman penyusunan dan estándar evaluasinya.

Koherensi kurikulum terlihat dari adanya keterkaitan yang erat antara kompetensi dasar yang
dirumuskan dengan proses pembelajaran yang harus dilalui, yaitu :

1. Mengikuti perkuliahan di kelas merupakan trek utama yang wajib dilalui oleh mahasiswa dengan
ketentuan sesuai yang berlaku di Universitas Pendidikan Indonesia yaitu kehadiran 80% dengan
batas kelulusan minimal 2,5.
2. Tagihan matakuliah merupakan tugas yang terkait dengan matakuliah, namun tidak semua tugas
matakuliah dijadikan prasyarat dalam menentukan ketuntasan pencapaian kompetensi. Artinya,
setiap matakuliah umumnya memberi tugas kepada mahasiswa, tetapi ada tugas (resitasi) yang
akan dihargai dengan “semacam” sertifikat dan sebagian lainnya tidak dihargai. Walaupun tidak
dihargai, karena tugas tersebut melekat dalam matakuliah, maka tetap diperhitungkan untuk
menentukan nilai akhir dari matakuliah yang bersangkutan.
3. Program Latihan Akademik (PLA) merupakan trek kurikulum yang besifat wajib. Untuk
memandu pelaksanaan PLA, program studi MRL membuat buku pedoman PLA yang sekurang-
kurangnya mengatur tentang
a. proses kesepakatan antara calon peserta PLA dengan pihak mitra atau stakeholder
b. penyusunan desain rencana PLA sebagai lampiran pada surat kesepakatan antara calon
peserta PLA dengan pihak mitra
c. panduan pelaksanaan yang mengatur tentang tata tertib, anggaran, dan pembagian tugas
peserta
d. panduan penilaian dan kewenangan dalam pengeluaran sertifikat PLA
4. Tagihan dari kegiatan ektrakurikuler merupakan tagihan yang diintegrasikan dengan mata kuliah
tertentu. Artinya, mahasiswa wajib mengikuti kegiatan ektrakurikuler tertentu hingga
memperoleh sertifikat. Bukti sertifikat itulah dijadikan point penilaian pada mata kuliah
bersangkutan.
5. Arahan tema KTI (skripsi) yaitu kewajiban mahasiswa untuk melakukan pembimbingan sebelum
menyusun proposal penelitian dan sebelum memperoleh Surat Keputusan (SK) pembimbing
skripsi. Dosen yang berperan sebagai tempat konsultasi pra-skripsi adalah dosen yang memiliki
bidang kepakaran yang sesuai dengan tema skripsi mahasiswa.

Matrix kompetensi dan proses pembelajaran


Perkuliahan Tagihan Program Tagihan Arahan
di kelas Tugas Latihan dari tema KTI

17
Kompetensi Mata kuliah Akademik Ektra- (skripsi)
kurikuler
Menguasai teori serta konsep resort dan √ √ √
leisure berbasis pariwisata
berkelanjutan.
Mengkaji proses perencanaan, √ √ √
pengelolaan serta pengembangan
kepariwisataan berbasis alam, sosial-
budaya dan ekonomi.
Menyusun hasil kajian ilmu √ √ √
kepariwisataan untuk mengambil
keputusan yang tepat
berdasarkan analisis informasi
dan data.
Menyusun disain atraksi, aktivitas √ √ √ √
wisata serta program pengelolaan
resort dan leisure.
Memanfaatkan ilmu pengetahuan √ √ √ √ √
teknologi dan seni dalam
kegiatan survei kajian resort dan
leisure.
Memiliki tanggung jawab untuk √ √ √ √ √
melaksanakan tugas secara terukur
terkait pengelolaan kepariwisataan baik
mandiri maupun kelompok.
Memiliki etika sopan santun dan √ √ √ √ √
keramahtamahan serta mampu
berkomunikasi secara global dan
mengembangkan jaringan kerja
dengan kolega atau sejawat,
baik di dalam maupun di luar
lembaga.

Rumusan Deskripsi KKNI


Prodi
Naskah Akademik

Learning Outcomes :
Perkembangan ilmu 1. Kompetensi Utama
Kebutuhan Industri/
pariwisata 2. Kompetensi Pendukung
pengguna
3. Kompetensi lainnya

Standar
Kompetensi Lulusan

18
Kerangka
KURIKULUM

Kurikulum 1. Skripsi
2. Penelitian dosen

Kemahasiswaan Mata Kuliah Praktikum KBK : Penelitian dan


pengabdian

UKM Prodi 1. Praktikum


HIMA Lapangan
2. PLA/ PPL

Silabus/SAP Pedoman ROAD MAP


PLA/PPL Penelitian :

Bagan koherensi kurikulum prodi MRL

3.3 EFFECTIVENESS OF THE PEDAGOGICAL METHOD BUKTI

Metode pedagogic yang disampaikan oleh dosen di Prodi MRL, tercantum secara rinci dalam
uraian SAP. Secara umum, metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, praktek, simulasi,
studi kasus, problem based learning………. Pemilihan metode pedagogic dalam setiap mata
kuliah, ditentukan berdasarkan :

1. Naskah akademik dan deskripsi mata kuliah,


2. Kompetensi dasar yang diharapkan
3. Jenis kelompok mata kuliah yang terdapat di
rambu kurikulum UPI, yang terdiri dari : (1) MKU/ Mata Kuliah Umum, (2) MKP/ Mata
Kuliah Prodi, (3) MK/ Mata kuliah konsentrasi.
4. Identitas mata kuliah yang terkait dengan
kompetensi mahasiswa, dimana dibagi berdasarkan mata kuliah yang terkait dengan
pengetahuan dasar (basic knowledge), kemampuan dan keterampilan dasar basic skill),
pengetahuan lanjutan (intermediate), keterampilan lanjutan, pengetahuan dan keterampilan
tingkat tinggi (advance).

Penyusunan materi perkuliahan dilakukan berdasarkan panduan dari naskah akademik dan draft
kurikulum yang berlaku. Acuan dasar penyunan materi perkuliahan adalah deskripsi mata kuliah
yang telah disahkan didalam naskah akademik. Materi disusun oleh dosen mata kuliah dan
terkadang dengan melibatkan dosen lain yang memiliki keberlanjutan materi dengan mata kuliah
yang bersangkutan. Masukkan dari hasil treasure study juga menjadi pertimbangan, terutama
dalam melakukan inovasi media pembelajaran dan metode pembelajaran agar sesuai engan
kompetensi yang diharapkan dan kebutuhan industry.

19
Efektifitas dari metode pedagogic yang dilakukan dapat dievaluasi melalui :
1. Kesesuaian silabus dan SAP dengan realisasi perkuliahan.
Kesesuaian silabus dan SAP dievaluasi melalui monitoring perkuliahan. Kegiatan ini
dilakukan secara bertingkat untuk mendapat crosschek yang valid antara kehadiran dosen dan
materi ajar yang diberikan. Evaluasi yang dilakukan terhadap kehadiran dosen dilakukan pada
2 minggu pertama tiap bulan, sebelum UTS dan UAS. Bagi dosen yang belum memenuhi
kehadiran dan standar materi ajar akan diberi peringatan agar dapat meningkatkan kuantitas
dan kualitas kehadiran dan materi ajar sehingga mahasiswa tidak dirugikan.

2. Kualitas mahasiswa
Efektifitas metode pedagogic dapat dievaluasi melalui kualitas akademik mahasiswa, dengan
parameter :
- Persentase mahasiswa yang lulus MK
Persentase mhasiswa yang lulus MK dianalisa diakhir perkuliahan, melalui system
pemasukkan nilai on line (Siak.sindo.upi.edu). Dalam 3 tahun terakhir, rata-rata mahasiswa
yang lulus mata kuliah mencapai ……. % untuk seluruh mata kuliah.
- Lama waktu studi
Lama waktu studi dievaluasi setiap akhir tahun ajaran melalui mekanisme ISO 9001-2008.
Persentase mahasiswa yang lulus tepat waktu mengalami fluktuasi setiap tahunnya.
Peningkatan peran dosen PA, dosen MK dan pembimbing skripsi dalam mengenal
karakteristik mahasiswa dan mengembangkan potensi mahasiswa menjadi upaya yang
terus ditingkatkan.

- Rata-rata IPK lulusan


Rata-rata IPK lulusan juga menjadi salah satu parameter yang menentukan efektifitas
metode pedagogic yang disampaikan. Berdasarkan hasil analisa, rata-rata IPK lulusan
Prodi MRL mengalami peningkatan setiap tahunnya dan berada diatas standar minimal
yang ditentukan universitas.

20
- Prestasi mahasiswa

3. Kuisioner kepuasan mahasiswa terhadap pembelajaran


Salah satu alat ukur yang digunakan untuk menilai efektifitas pedagogic adalah melalui
kuisioner kepuasan mahasiswa. Kuisioner ini diberikan oleh program studi dan universitas,
yang dianalisa setiap akhir semester. Setiap dosen dapat melakukan self evaluation terkait
hasil penialaian kepuasan mahasiswa.
4. Kepuasan pengguna lulusan.
Hasil survey kepuasan pengguna lulusan , juga diajdikan acuan dalam menilai efektifitas
metode pedagogic yang diberikan dosen. Komponen yang menjadi parameter adalah
integritas, keahlian berdasarkan bidang ilmu, Bahasa Inggris, penggunaan teknologi
informasi, komunikasi, kerjasama tim dan pengembangan diri.

3.4 EXISTENCE, ACCESS AND USEFULNESS OF THE CURRICULUM SUPPORT FACILITIES BUKTI
Fasilitas pedagogic yang digunakan sebagai media pembelajaran di
Prodi MRL, terdiri dari :
- Media visual (text books, modul, majalah, poster)
- Projected still media (infocus, smart board)
- Projected motion media (CD, VCD, film)
- Media audial (tape recorder)
- Field media (museum, destinasi alam, Isola Resort, dormitory
UPI)
- Media berbasis internet (e-learning ; spot.upi.edu, sumber
3.4 a) Infrastructure and
belajar : e-book, journals)
pedagogical equipment
Setiap ruang kelas di prodi MRL dilengkapi dengan infocus, AC, white
board dan meja kursi yang memadai untuk maksimal jumlah mahasiswa
40 orang. Terdapat 4 ruang kelas yang dapat digunakan, 2 laboratorium
computer, 1 laboratorium diskusi.
Selain itu berkaitan dengan kompetensi kemampuan analisa dan
menyusun kajian ilmiah, maka media yang efektif adalah laboratorium
lapangan. Laboratorium lapangan yang berada di dalam kampus antara
lain dormitory UPI, Isola Resort. Sementara laboratorium lapangan yang
berada diluar kampus antara lain destinasi wisata di wilayah Jawa-Bali,
museum, desa wisata dan lainnya)
Pendukung kegiatan pedagogic yang digunakan di prodi MRL anatara
3.4 b) Infrastructure and lain ruang dosen, ruang pertemuan, ruang audio visual, micro teaching
equipment for pedagogical room, perpustakaan, hot spot, lapangan tenis, lapangan badminton,
support and additional services kolam renang, lapangan soft ball, lapangan lintas jalan/lari, lapangan
sepak bola, lapangan voley, lapangan futsal, amphitheatre, masjid,

21
Center For Research and Community Service, asrama putra, asrama
putri, laboratorium Bahasa, balai pertemuan, pusat kegiatan mahasiswa
(PKM).

Sumber belajar berupa jurnal dan e book yang dilanggan UPI :


Jurnal dilanggan UPI
- SAGE  http://online.sagepub.com  (1999 - newest) Social Humanity
Science
- EMERALD http://www.emeraldinsight.com  (1994 - newest)        
Tourism and Hospitality Management
- SPRINGERLINK http://link.springer.com  (1997 - newest)  
Multidisciplinary
- CAMBRIDGE http://journals.cambrige.org  (1997 - 2013) Social
Science

E-book dilanggan UPI


http://portal.igpublish.com/iglibrary

- Jurnal dilanggan DIKTI (bisa diakses di jaringan pribadi):


- PROQUEST http://search.proquest.com username: 0RQ6CSS9CQ  
password: pqdikti2011
- CENGAGE http://infotract.galegroup.com/tweb username: ptn071
password: success
- EBSCO http://search.epnet.com  username: ns180945 /password:
password

Secara geografis, lokasi kampus UPI memiliki tingkat kerawanan yang


cukup tinggi terhadap gempa. Dalam mengantisipasi hal tersebut,
dibangun system mitigasi bencana gempa dalam bentuk jalur evakuasi
yang dilengkapi dengan denah evakuasi, informasi penunjuk arah,
assembly point. Selain itu juga dilaksanakan program sosialisasi tentang
3.4 c) Support measures for the
potensi gempa dan cara evakuasi kepada seluruh civitas akademika
safety and maintenance of
FPIPS.
pedagogical resources
Gedung FPIPS juga dilengkapi dengan Unit Kesehatan Sekolah (UKS)
yang dilengakapi dengan tempat tidur, dan obat-obatan yang bias
digunakan saat ada kondisi darurat kecelakaan/ sakit.

Area of Analysis Nº4

The Faculty

4.1 FACULTY SELECTION BUKTI


Tahapan seleksi pegawai dilakukan dengan berpedoman pada peraturan pemerintah
RI dan aturan internal dari universitas. Tahapan perekrutan dosen dilakukan dengan
membuat usulan kebutuhan dosen prodi kepada Pembantu Rektor II, Bidang Keuangan,
Sumber Daya, dan Usaha. Usulan dibuat berdasarkan kualifikasi dan bidang keahlian yang
dibutuhkan oleh program studi saat itu. Perekrutan dilakukan dengan mekanisme terbuka.
Saat ini juga dikembangkan sistem pembinaan calon tenaga pengajar yang diseleksi dari
lulusan program studi MRL yang memiliki prestasi dan kualifikasi yang sesuai. Khusus untuk
tenaga dosen, calon peserta minimal berkualifikasi S2 dengan indeks prestasi kumulatif
(IPK) minimal 3.00. Dalam rangka mendapatkan kandidat dosen terbaik, seleksi
dilaksanakan denganberpatokan pada beberapa kriteria penilaian, meliputi: kesehatan,

22
potensi akademik, kemampuan berbahasa Inggris, serta kepribadian.

Jumlah dan seleksi perekrutan dosen tetap mengikuti peraturan yang ditetapkan
secara nasional. Calon dosen tetap harus lulus kriteria administrasi dan ujian nasional.
Setelah lulus secara nasional, maka program studi terlibat pada tahap penyeleksian kedua
untuk melakukan interview serta tes praktek mengajar yang kemudian dievaluasi dan
diusulkan ke Universitas untuk diteruskan ke pusat.

Untuk melengkapi kebutuhan keilmuan praktis, maka staf pengajar/ dosen diluar dosen
tetap universitas, juga dimintakan kesdiaannya untuk mengajar pada beberapa mata kuliah
tertentu. Mereka dipilih berdasarkan profesionalitas dan pengalaman profesinya, sehingga
dapat memberikan wawasan praktis kepada mahasiswa. Pelibatan profesional ini dilakukan
dalam 2 bentuk yaitu pengampu mata kuliah dan narasumber kuliah umum.

4.2 ACADEMIC COORDINATION BUKTI


Sistem pengelolaan program studi manajemen Resort & Leisure mengikuti pola dan
tahapan kegiatan planning, organizing, staffing, leading, dan controlling, lebih jelasnya
dideskripsikan di bawah ini:

Planning. Dalam pelaksanaannya, kegiatan perencanaan disusun melalui empat tahap, yaitu
penggalian gagasan, penyusunan draft rencana, penyempurnaan rencana, dan penetapan
rencana. Penggalian gagasan dilakukan melalui forum rapat dosen yang biasa dilakukan
perbulan atau disesuaikan dengan kebutuhan. Penyusunan rencana dilakukan oleh tim kecil
yang ditunjuk oleh ketua program studi dan kemudian disempurnakan melalui forum rapat..

Organizing. Pengorganisasian awal yang dilakukan adalah penyusunan komposisi struktur


organisasi. Hal ini memberikan setiap personal yang berada di lingkup program studi memiliki
panduan tugas, tanggung jawab, wewenang dan uraian jabatan (job description) yang jelas.
Pembagian tugas dilakukan dengan memperhatikan kemampuan dan kompetensi masing-
masing personal. Setiap koordinator bidang diwajibkan menyusun program kerja tahunan yang
kemudian dievaluasi berdasarkan laporan pertanggungjawaban pada akhir tahun.
Pengorganisasian dilakukan oleh ketua prodi yang dibantu masing-masing koordinator bidang
dalam hal:

Staffing. Staffing dilakukan dengan cara mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab
kepada masing-masing koordinator bidang, staf administrasi, dan laboran sesuai dengan
deskripsi pekerjaan masing-masing. Dalam melakukan staffing, program studi melakukan
penyusunan personalia, mulai dari merekrut tenaga kerja, mengembangkan kompetensi tenaga
kerja, hingga mengusahakan agar setiap tenaga kerja memberikan kontribusi dan daya guna
maksimal kepada organisasi. Didalam proses staffing juga terdapat proses kaderisasi pada
tenaga-tenaga baru yang memiliki kualifikasi dan kompetensi yang disesuaikan.

Leading. Pola kepemimpinan dilaksanakan dengan mengimplementasikan rencana kegiatan


masing-masing bidang. Kepemimpinan dilaksanakan secara struktural berdasarkan sistem
organisasi universitas agar koordinasi senantiasa berada dalam koridor universitas. Secara
khusus, ketua program studi mengadakan komunikasi terbuka dengan koordinator bidang setiap
bulan dalam rapat dan pertemuan bulanan. Hal ini dilakukan untuk mengevaluasi dan mengontrol
setiap kegiatan agar dapat dilakukan. Dalam memotivasi pelaksanaan kegiatan, program studi
menerapkan sistem reward kepada dosen dan staf yang memberikan prestasi,baik secara
internal maupun eksternal.

Controlling. Kegiatan controlling dilaksanakan untuk mengawasi, mengevaluasi, dan

23
mendapatkan umpan balik agar kegiatan terlaksana sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan. Sistem pengawasan dilakukan ketua program studi secara terintegrasi dan rutin
melalui pelaporan audit internal yang kemudian diperiksa oleh Satuan Audit Internal (SAI) dan
Satuan Penjamin Mutu (SPM). Proses pengawasan senantiasa dilakukan dalam rangka meraih
sertifikatISO 9001 : 2008 tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM).

4.3 PROFESSIONAL PERFORMANCE BUKTI


Monitoring, evaluasi dan rekam kinerja akademik dosen dilakukan oleh Program Studi,
Fakultas, dan Universitas. Pada tingkat program studi, monitoring dan evaluasi dilakukan
melalui kegiatan Evaluasi Perkuliahan setiap semesternya. Penilaian dilakukan berdasarkan
angket yang diberikan kepada mahasiswa yang meliputi variable kinerja dosen seperti materi
yang diberikan, kehadiran dalam perkuliahan, metode dan media pembelajaran, metode
evaluasi pembelajaran, keteladanan dan hubungan dengan mahasiswa. Hasil evaluasi diolah
oleh koordinator bidang akademik dan disampaikan dalam rapat evaluasi perkuliahan
semester, serta dilaporkan secara tertulis kepada setiap dosen. Khusus untuk kegiatan
perkuliahan, dilakukan juga monitoring terhadap materi perkuliahan dalam bentuk Lembar
Monitoring Perkuliahan yang wajib diisi oleh setiap dosen yang mengajar, pada setiap
pertemuannya. Monitoring perkuliahan juga dilakukan oleh Bagian Akademik Fakultas. Selain
itu dilakukan juga monitoring terhadap kehadiran dosen yang berimplikasi pada pemberian
reward kepada dosen.

Monitoring di tingkat fakultas dilakukan dalam bentuk penerapan ISO 9001-2008 yang berkaitan
dengan bidang manajemen. Dalam evaluasi ini dilakukan penilaian terhadap target mutu yang
berkaitan dengan kesesuaian silabus dangan perkuliahan, jumlah pertemuan perkuliahan,
pelaksanaan perkuliahan, waktu penyelesaian studi mahasiswa dan IPK minimal. Penilaian
dilakukan secara internal maupun eksternal.

Sistem monitoring dari tingkat universitas juga dilakukan dalam bentuk penyusunan Beban
Kerja Dosen (BKD) yang dinilai oleh assessor khusus di bawah pengelolaan Direktorat SDM, UPI.
BKD ini menilai kinerja akademik dosen berdasarkan kegiatan pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakatnya. Minimal dosen harus dapat memenuhi 12 sks dalam setiap
semesternya. Penilaian performance dosen juga dilakukan melalui penyusunan dokumen
Satuan Kinerja Pegawai (SKP), yang merupakan instrument penilaian kinerja yang disusun oleh
Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN). SKP disusun oleh dosen pada awal tahun
ajaran dan dievaluasi di akhir tahun ajaran melalui mekanisme SDM universitas. Unsur yang
dinilai adalah kinerja akademik, orientasi pelayanan, integritas, komitmen, disiplin, kerjasama,
dan kepemimpinan. Hasil penilaian SKP dijadikan acuan dalam merumuskan insentif yang akan
diberikan kepada dosen (remunerasi). Pemberian reward terhadap prestasi akademik dosen
juga diberikan oleh universitas dalam skema pengembangan dosen, terkait dengan prestasi
dalam bidang penelitian, publikasi ilmiah, kerjasama, capaian kinerja manajemen dan lainnya
(http//.bangdos.upi.edu).

24
4.4 CONTINUOUS KNOWLEDGE UPDATE BULTI
Pembinaan dosen dan staf program studi meliputi
peningkatan mutu baik untuk mengikuti studi lanjut di luar atau
di dalam negeri maupun mengikuti berbagai program
peningkatan kemampuan terutama yang berkenaan dengan
keahlian bidang ilmu dosen dan mata kuliah yang diampu.
Beberapa program peningkatan mutu untuk dosen dan staf yang
telah dijalankan antara lain :

4.4 a) Training a. Pelatihan peningkatan penguasaan IT


b. Seminar/ conference nasional dan internassional bidang
kepariwisataan
c. Workshop penulisan artikel ilmiah
d. Pelatihan penguatan kepakaran dosen
e. Pelatihan bahasa Inggris
f. Pelatihan pengelolaan jurnal ilmiah

4.4 b) Research Activities


Kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat yang
dilakukan oleh dosen Program Studi Manajemen Resort &
Leisure diperoleh dari empat sumber utama yaitu:

a. Program Pengembangan Dosen Dan Kapasitas Institusi di


Lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia.
b. Hibah penelitian dari dana Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Kemendiknas.
c. Hibah penelitian dari dana Institusi Luar.
d. Hibah penelitian dari Perguruan Tinggi yang bersangkutan
(UPI) Dana pribadi.

Salah satu cara Program Studi dalam memfasilitasi adalah


dengan menyebarluaskan informasi tentang adanya tawaran
penelitian dan memberi insentif sebagai tambahan motivasi
kepada dosen untuk melakukan penelitian. Adapun kegiatan
penelitian yang bersumber dari dana universitas dan Dikti
Kemendiknas di koordinir oleh Universitas melalui Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM).

Kualitas dan produktivitas penelitian dan pengabdian


masyarakat yang dilakukan oleh dosen Program Studi relatif
sudah cukup baik dengan rata-rata 2,06 penelitian per dosen
tetap dalam 3 tahun terakhir.

Kegiatan penelitian bersama antara dosen dan mahasiswa


dilakukan pada penelitian hibah bersaing yang dibiayai oleh dana
rutin UPI. Kegiatan ini menghasilkan pembelajaran khususnya
bagi mahasiswa dalam melakukan penelitian. Mahasiswa juga
dilibatkan dalam penelitian, khususnya dalam mendistribusikan
kuesioner, entry data, dan pengolahan data statistik. Mahasiswa

25
yang dilibatkan adalah mahasiswa di semester akhir yang tengah
mengerjakan skripsi. Dalam 3 tahun terakhir Program Studi baru
mengikut sertakan 8 (delapan) mahasiswa untuk penelitian
program studi.

Jumlah penelitian dan publikasi dosen di Program Studi


Pendidikan Manajemen Resort & Leisure sudah cukup banyak.
Selama tiga tahun terakhir terdapat 37 hasil penelitian yang
dilakukan oleh para dosen Jurusan, berasal dari berbagai sumber
dana baik yang berasal dari luar institusi, internal UPI dan Dikti
ataupun penelitian mandiri. Walau demikian, jumlah tersebut
masih belum merata pada semua dosen tetap Program Studi
karena tidak semua dosen secara regular melakukan penelitian.

Publikasi dosen Program Studi Pendidikan Manajemen Resort &


Leisure baik dalam bentuk buku maupun artikel ilmiah sudah
banyak dilakukan sesuai dengan bidang keilmuan masing-
masing, baik yang bersifat lokal, regional, nasional, dan
internasional.

Area of Analysis Nº5

The Management

5.1 ORGANIZATION BUKTI

Jalur koordinasi
Ketua
Program Studi

Ketua Satuan
Kendali Mutu

Bidang Bidang Bidang Bidang Bidang


Bidang Kemahasiswaan Penelitian, Pengembangan dan Laborato- Jurnal Keuangan
Akademi dan Alumni Pengabdian Pada Masyarakat rium
k

Staf Akademik Laboran

26
D o s e n

Mahasiswa

Struktur Organisasi Program Studi Manajemen Resort & Leisure FPIPS UPI

5.2 QUALITY ASSURANCE BUKTI


5.2 a) Quality Dalam pelaksanaan penjaminan mutu, Program Studi Manajemen Resort &
Plan Leisure membentuk Satuan Penjamin Mutu (SPM) sesuai dengan petunjuk dan
koordinasi dari universitas. Proses penjaminan mutu program studi sendiri
dilaksanakan dalam tiga tahap, meliputi Quality Awareness, Quality Commitment,
dan Quality Behaviour, lebih jelasnya dapat dilihat di bawah ini:
1. Tahap Quality Awareness,
Program studi memberikan penyadaran, pengetahuan, dan pemahaman
kepada semua dosen, staf administrasi, dan laboran tentang pentingnya kualitas
dalam setiap pekerjaan. Contoh kegiatan terkait adalah kegiatan memotivasi
dosen, staf administrasi, dan laboran tentang pentingnya kualitas pekerjaan yang
dilakukan di sela-sela kegiatan rapat, diskusi, dan kegiatan yang melibatkan
semua pihak terkait.
Kegiatan tersebut dilakukan secara rutin dan tidak henti-hentinya dilakukan
dengan tujuan agar mereka senantiasa terus mempertahankan dan meningkatkan
kualitas pekerjaan yang dilakukan.
2. Tahap Quality Commitment,
Program studi membina dan memelihara komitmen secara persuasif
kepada semua pihak untuk tetap berpegang teguh pada visi, misi, tujuan, sasaran,
dan aturan yang dituangkan dalam job description dan standard operational
procedure (SOP). Adapun beberapa contoh kegiatan yang terkait diantaranya:
a. Menyusun standar mutu unit kerja, dan bersama-sama SPM menyusun
standar mutu setiap kegiatan pada unit kerja yang bersangkutan.
b. Mengkoordinasikan, memfasilitasi, dan memotivasi SPMdalam menegakkan
standard operational procedure (SOP) pada setiap kegiatan yang
diselenggarakan.
c. Bersama-sama SPM, memotivasi pelaksana kegiatan untuk melaksanakan
kegiatannya sesuai dengan SOP kegiatan yang berlaku.
d. Melaksanakan evaluasi atau pengukuran mutu yang dicapai unit kerja dan
memotivasi pelaksana kegiatan atau SPM untuk melaksanakan evaluasi
atau mengukurmutu hasil kegiatan, serta melakukan tindakan perbaikan
mutu berkelanjutan (continuous quality improvement).
e. Melaporkan secara berkala pelaksanaan penjaminan mutu unit kerja untuk
setiap periode mutu.
3. Tahap Quality Behaviour,
Program studi menciptakan budaya yang menjunjung tinggi kualitas dalam
setiap kegiatan. Indikator kualitas yang dijadikan pedoman dalam peningkatan
mutu adalah tepat program, tepat akademik, dan tepat pengelolaan keuangan.
Tepat program, artinya program studi melakukan program sesuai dengan tujuan
dan sasaran yang telah dirumuskan dalam RKAT. Tepat akademik, artinya dalam
menjalankan kegiatan akademikprogram studi menjamin pembentukan karakter,
keterampilan, dan peningkatan pengetahuan mahasiswa agar memperoleh
kompetensi yang dbutuhkan di masyarakat. Tepat keuangan, yaitu menggunakan
dan mempertanggung-jawabkan sumber daya keuangan yang dikelola oleh
program studi sesuai dengan peruntukan kegiatan yang telah ditetapkan dalam

27
RKAT. Menciptakan budaya yang menjunjung tinggi kualitas dilakukan melalui
kegiatan evaluasi dan pemberian penghargaan (reward) kepada pihak terkait.
5.2.b)
Monitoring Sistem penjaminan mutu dilakukan secara berkesinambungan dengan sistem
yang terbangun melalui ISO 9001-2008, AMI (Audit Mutu Internal) dan Evaluasi
perkuliahan tingkat prodi. Khusus untuk evaluasi kinerja dosen, dilakukan melalui
evaluasi dokumen SKP (Satuan Kinerja Pegawai) dan BKD (Beban Kerja Dosen).
Pada tingkat prodi, evaluasi dilakukan melalui kuisioner kinerja dosen yang diisi oleh
mahasiswa setiap semester, dan rapat evaluasi perkuliahan yang dilakukan pada akhir
semester. Hasil dari rapat evaluasi tingkat prodi, dijadikan dasar dalam menentukan
strategi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di semester berikutnya. Saran dan
usulan mengenai kualitas pembelajaran diberikan oleh dosen dalam rapat-rapat yang
diadakan oleh program studi. Selain itu kegiatan pertemuan yang bersifat informal
melalui sharing pendapat langsung dengan dosen program studi atau staf administrasi
juga rutin dilakukan.
Pada tingkat fakultas, evaluasi dilakukan melalui ISO 9001-2008 dan evaluasi
berita acara perkuliahan. ISO dilakukan terhadap 5 kebijakan manajemen mutu yaitu
jumlah total pertemuan perkuliahan, kesesuaian silabus dengan perkuliahan,
kesesuaian jadwal perkuliahan dengan aktual perkuliahan, IPK minimal lulusan dan
lama studi. Evaluasi ISO dilakukan setiap semester dengan melibatkan koordinator
akademik, SKM prodi dan fakultas. Hasil evaluasi ISO diinformasikan kepada dosen
melalui rapat evaluasi perkuliahan di akhir semester.
Pada tingkat universitas penjaminan mutu dilakukan melalui AMI, yang dilakukan
setahun sekali, serta SAI (Satuan Audit Internal)yang dilakukan 4 kali dalam 1 tahun.
Evaluasi ini dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses
pembelajaran.
Penjaminan mutu juga dilakukan melalui umpan balik dari pengguna lulusan,
yang informasinya diperoleh melalui kuisioner kepuasan pengguna lulusan . Kuisioner
tersebut dibuat secara on line, melekat pada website prodi, dengan sasaran para
pengguna lulusan dan lulusan yang telah bekerja. Hasil evaluasi kepuasan pengguna
ini dijadikan acuan dalam mengembangkan kurikulum prodi, baik untuk peningkatan
aspek pengetahuan, keterampilan dan karakter mahasiswa. Kegiatan pengumpulan
umpan balik dari mahasiswa dilakukan oleh prodi melalui berbagai media, baik media
online melalui email, Yahoo Messenger (YM), jejaring sosial, maupun media cetak,
(pemberian kuesioner tracer study.

Jenis Kegiatan Evaluasi Program Studi Manajemen Resort & Leisure


No Jenis Evaluasi Kegiatan Evaluasi Penyelenggara
1 Evaluasi Perkuliahan Semester Program studi
INTERNAL
2 Audit Internal ISO 9001-2008 Fakultas
3 Satuan Audit Internal (SAI) Universitas
4 Audit Eksternal ISO 9001-2008 Auditor eksternal
5 EKSTERNAL Evaluasi PBM UPI Universitas
6 Angket pengguna lulusan Program studi

28
Pengguna
Lulusan
Kuisioner
pengguna
Feed Back lulusan

SAI, Evaluasi
Dosen Perkuliahan INPUT Alumni

Kuisioner
ISO/ Alumni
PROSES
AMI

BKD/SKP Kuisioner
OUTPUT Alumni
Kuisioner
kepuasan
mahasiswa

Mahasiswa

Bagan Proses Umpan Balik


Ket:
Media tindak lanjut
Subyek
Sistem

29
III. INFORMATION REGARDING THE INCLUSION OF THE PURPOSES AND PRINCIPLES
OF THE GLOBAL CODE OF ETHICS FOR TOURISM INTO THE PROGRAMME

I. The Employers

1. Did your institution/programme consider the principles of the Global Code of


Ethics for Tourism in formulating the mission and the action plan?

In defining the mission and action plan, our program did consider the principles
of global code of ethics. The guidance to formulate the missions are Four pillars
of learning from UNESCO and Peraturan Rektor UPI No. 5805/UN40/HK/2015,
The missions are covering the three major aspects of higher education
obligation which are education, research, and implementation program. Each
factor is determine by considering the continuity, program implementation and
its benefit, not only for the institution but also for the community development
and surroundings environtment.
Misi ditujukan bagi pencapaian keberlanjutan pendidikan pariwisata yang
mempertimbangkan faaktor keseimbangan alam, kelestarian budaya dan
kesejahteraan masyarakat dan bangsa, serta berlaku bagi seluruh civitas
akademika tanpa pengecualian. Dalam action plannya, kegiatan pendidikan,
penelitian dan pengabdian masyarakat di Prodi MRL merupakan kegiatan
yang melibatkan stake holder pariwisata (pemerintah, industri dan
massyarakat) sehingga memperkuat jejaring keilmuan, berkontribusi pada
pembangunan kawasan yang berkelanjutan dan mendorong terwujudnya
kesejahteraan masyarakat.
2. Does the institution/programme collaborate with the public/private sector in
the implementation of the principles of the Global Code of Ethics for Tourism?
If yes, please give examples.
In implementing the principles of Global Code of Ethics for Tourism, our
programme establish cooperation with other stake holder, who has influence
and importance in that programme. Kerjassama ini diyakini dapat
memperkuat pencapaian tujuan kegiatan serta mendorong pemanfaatan ilmu
pada tataran implementasi, sehingga memiliki manfaat yang luas. Beberapa
contoh kerjasama dalam penerapan prinsip kode etik pariwisata global adalah
:
a. Pelaksanaan kegiatan praktikum lapangan mahasiswa. Kegiatan
praktikum lapangan selalu dilakukan pada destinasi / kawasan wisata
dengan melibatkan pemerintah daerah setempat dan kelompok
masyarakat. Kompetensi mahasiswa dalam mengidentifikasi masalah,
menganalisa potensi dan kendala serta memberikan sintesa sebagai
solusi, dilakukan secara komprehensif untuk aspek alam, budaya, social
dan ekonomi.
b. Kerjasama dengan industry swasta juga dilakukan dalam hal pelaksanaan
kegiatan on the job training (PPL). Beberapa industry menempatkan
mahasiswa pada divisi CSR terkait pelestarian lingkungan alam dan
pemberdayaan masyarakat local (Bintan
c. Penelitian dosen dan mahasiswa. Kegiatan penelitian dosen dilakukan
dengan mengacu pada road map penelitian prodi, dan difokuskan pada
permasalahan real yang terjad, baik yang terkait aspek lingkungan alam,

30
budaya dan masyarakat. Sehingga pelibatan stake holder sebagai subyek
ataupun obyek penelitian menjadi sesuatu yang wajib. Beberapa penelitian
bahkan dilakukan atas dasar permintaan dari stake holder, antara lain :
- Kajian potensi budaya dan kesenian di Kabupaten Cirebon, yang
bekerjasama dengan Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan
Olah Raga di Kabupaten Cirebon. Penelitian tahun 2009.
- Kajian master plan kawasan wisata alam yang dikelola oleh Perum
Perhutani (Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dibidang wisata
alam wilayah Jawa). Penelitian tahun 2010,2012,2015.
- Kajian penerapan pendidikan berwawasan wisata yang berkelanjutan
di Kabupaten Pangandaran. Bekerjasama dengan DInas Pendidikan
dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Penelitian
tahun 2015.
d. Pengabdian masyarakat. Setiap tahunnya prodi MRL selalu
menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat yang melibatkan
dosen dan mahasiswa. Kegiatan ini difokuskan pada kajian potensi dan
kendala pengembangan pariwisata desa/ daerah, khususnya yang
berkaitan dengan pengetahuan dan kesadaran masyarakat serta
peningkatan potensi dan kreativitas masyarakat. Beberapa kerjasama yang
sudah dilakukan dalam kegiatan pengabdian masyarakat antara lain :

No Tahun Nama Kegiatan Mitra


pelaksanaa
n
1 2013 Identifikasi Potensi dan Kesiapan Masyarakat Dinas Pariwisata dan
dalam Pengembangan Desa Wisata Cikole, Kebudayaan
Cikidang dan Jaya Giri Kabupaten Bandung
Barat
2 2014 1. Penyuluhan di Desa Cikidang, dan audiensi Dinas Pariwisata dan
dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kebudayaan
Kabupaten Bandung Barat Kabupaten Bandung
Barat
2. Sosialisasi Dinamika Perkembangan Perhimpunan Hotel
Pariwisata Global dan Restoran
Indonesia (PHRI)
Cabang Kota
Bandung
3. Penyuluhan pemberdayaan masyarakat Dinas Pariwisata
dalam pengembangan desa wisata di Kabupaten Lingga,
Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau Kepulauan Riau
3 2015 1. Pasar Budaya UPI Australian Foluntery
International (AFI)
2. Sosialisasi wisata ramah lingkungan dan Desa Ciburial
budaya local di Desa Ciburial, Kabupaten Kabupaten Bandung
Bandung Barat
…….. AISEC

2. The Student

1. In the admission of students, does your institution/programme respect the


equality of people (sex, race, religion, political view, etc.)? Does your
institution/programme promote the admission of the most vulnerable groups

31
(persons with disabilities, ethnic minorities, indigenous people, etc.)?
Dalam penerimaan mahasiswa baru , persyaratan yang diminta terkait pada
standar akademik dan administrasi. Tidak ada persyaratan yang bersifat
diskriminatif terkait sex, race, religion etc. UPI memberikan kesempatan
kepada siswa siswi yang berprestasi di SMU untuk mengikuti jalur undangan
masuk perguruan tinggi negeri (50% dari total mahasiswa). Bahkan UPI
memberikan kuota 10- 20% yang diperuntukkan bagi siswa yang kurang
mampu, untuk diterima sebagai mahasiswa. Selain itu selama 5 tahun
terakhir, UPI membuka jalur pendaftaran SM-3T , yaitu jalur masuk yang
diperuntukkan bagi siswa yang berasal dari daerah terdepan, terluar dan
tertinggal. Kegiatan ini dilaksanakan dengan bekerjasama dengan Dikti.
2. Does your institution/programme promote understanding and respect among
students? Please give some examples.
Pedoman yang terkait dengan hak dan kewajiban mahasiswa diatur melalui
Pedoman penyelenggaraan Pendidikan UPI tahun 2015 (Peraturan Rektor no.
5805/UN 40/HK/ 2015) dan Pedoman Kemahasiswaan UPI. Saling
menghormati dan pengertian dengan sesame manusia merupakan nilai luhur
yang diterapkan dalam pergaulan mahasiswa di prodi kami. Pemberian tugas
kelompok bagi mahasiswa, ditujukan agar mahasiswa mampu bekerjasama
serta memiliki sifat gotong royong. Hampir setiap mata kuliah memiliki
penilaian terhadap tugas kelompok mahasiswwa. Khususnya untuk mata
kuliah dasar prodi yang berkontribusi pada praktek mata kuliah terpadu,
dimana kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara nyata pada masyarakat.
Selain itu pada tahun 2015, dilaksanakan kegiatan Pasar Budaya, yang
merupakan kegiatan pembelajaran dalam bentuk mensosialisasikan nilai-nilai
social (saling menghormati, kasih saying, saling menghargai, gotong royong,
dll) yang bersumber dari profesi khas budaya local Indonesia.
3. Does your institution/programme promote the mobility of students?
Dukungan terhadap kegiatan student mobility diberikan prodi baik pada
kegiatan yang bersifat akademik, maupun ekstrakulikuler. Secara khusus,
prodi MRL belum memiliki program transfer program dengan univ lain, namun
setiap tahunnya prodi memberi dukungan materi maupun kebijakan kepada
mahasiswa yang berkesempatan untuk mewakili institusi ke negara lain.
Contoh :
a. Memmfasilitasi 22 orang mahasiswa prodi MRL untuk mengikuti kegiatan
Chinggay Parade di Singapura, untuk mensosialisasikan budaya
Indonesia, pada tahun 2012.
b. Memberikan dukungan kepada 1 wakil mahasiswa yang melakukan
simulasi Sidang Umum PBB di Bangkok tahun 2013.
c. Meberikan dukungan materi dan pembimbingan kepada 1 wakil
mahasiswa prodi yang mengikuti kompetisi penyususnan paket wisata
yang diselenggarakan oleh salah satu travel biro terbesar di Jepang , JTB,
tahun 2015.
d. Memberikan dukungan materi dan moral kepada 1 mahasiswa prodi MRL
yang mengikuti kegiatan KKN di Bangkok tahun 2016.
4. Does your institution/programme evaluate students on knowledge, skills and
values? Please give examples.
Kegiatan evaluasi mahasiswa terdapat dalam pedoman Penyelenggaraan

32
Pendidikan UPI tahun 2015 (Peraturan Rektor UPI no.5805/UN40/HK/2015.
Penerapannya dalam prodi, komponen evaluasi terhadap hasil belajar
mahasiswa, tidak hanya mempertimbangkan nilai ujian namun juga termasuk
aspek grooming, keaktifan dan kemampuan kerjasama, kedisiplinan
(kehadiran perkuliahan) serta etika dalam berkomunikasi dan berinteraksi
dengan sesame teman dan dosen. Ditingkat fakultas, penilaian terhadap
mahasiswa juga diberikan melalui program pemberian penghargaan kepada
lulusan yang memiliki prestasi di bidang akademik (FPIPS Award), serta
preatasi dalam bidang ekstrakulikuler (Dekan FPIPS Award).
5. According to Article 5 of the Global Code of Ethics for Tourism “Tourism
professionals (…) should carry out studies of the impact of their development
projects on the environment and natural surroundings”. Do you ask the
students of your institution/programme to carry out studies about tourism in
your country/region or to be part of any cooperation for development activity?

Arahan terhadap kegiatan penelitian di UPI, terdapat pada Peraturan MWA UPI
no. 3/PER/MWA UPI/2015, bahwa UPI menyelenggarakan penelitian yang
diarahkan untuk menciptakan dan mengembangkan pendidikan
Yang berbasis pada nilai-nilai kearifan budaya local, pengembangan disiplin
ilmu dan tehnologi, serta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pedoman ini menjadi panduan dalam menyusun KBK Prodi sebagai arahan
penelitian di Prodi. Dalam konsep Kelompok Bidang Kajian (KBK) prodi MRL,
kajian penelitian dosen maupun mahasiswa diarah kan pada 2 kelompok besar
yaitu perencanaan, pengelolaan dan pengembangan wisata alam serta
budaya. Hal ini menjadi landasan dalam melakukan penelitian di prodi MRL.
Sekitar …. % skripsi mahasiswa dan …. % penelitian dosen, terkait dengan
kajian pembangunan wisata yang berkelanjutan, baik dari aspek alam maupun
budaya. Selain itu, mahasiswa secara rutin melakukan kegiatan pelestarian
lingkungan pada saat peringatan HUT prodi MRL, dalam bentuk penghijauan/
penanaman pohon di kawasan yang berbatasan dengan destinasi wisata alam.
Kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan alam dan
pengembangan kawasan yang berkelanjutan, senantiasa dilakukan baik dalam
kegiatan akademik (tugas perkuliahan, penelitian) dan kegiatan non akademik
(kegiatan himpunan mahasiswa).

6. Does your Institution/Programme have programmes that strengthen ethic


values on the students’ behaviour? Please give examples.
Dalam pedoman kemahasiswaan UPI tahun 2015, dijelaskan mengenai
kebijakan kemahasiswaan yang sasarannya mendorong keunggulan dan
kemandirian mahasiswa dalam berorganisasi untuk mendorong keberhasilan
studi. Sehingga potensi yang dikembangkan terkait juga pada aspek
kepercayaan diri, kepedulian terhadap lingkungan ffisik dan social serta
tanggung jawab.
Implementasi di Prodi MRL, penguatan ethics values dalam keseharian
mahasiswa dilakukan dalam bentuk pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan,
yaitu ekstrakulikuler. Setiap tahun prodi MRL melaksanakan kegiatan
pemilihan Duta MRL, yang merupakan wakil mahasiswa berprestasi dan
beretika baik, dengan parameter penilaian adalah prestasi akademik dan non
akademik, etika dan perilaku social, penampilan, inisiatif dan kreativitas.
Selain itu dilaksanakan juga unit kreatifitas mahasiswa yang melatih

33
kemampuan berkomunikasi dengan baik dan sopan, percaya diri dan santun.
Dalam kegiatan akademik, penguatan aspek ethics value juga dilakukan
khususnya pada MK MICE management, dimana mahasiswa diminta untuk
menyelenggarakan kegiatan yang bersifat penguatan nilai-nilai social yang
positif, melalui penggalian karakter budaya bangsa. Beberapa kegiatan yang
telah dilaksanakan terkait penguatan aspek etika adalah :

No Tahun Nama Kegiatan Ethic value to deliver


pelaksanaa
n

1 2012 Chinggay Parade 2012 Keragaman budaya dan saling


menghormati antar sesame bangsa

2 2013 Pagelaran “Kabayan SIlih Etika manusia terhadap lingkungan alam


Asih” dan pelestarian budaya

3 2014 Pagelaran “Kaulinan Sunda Nilai social dari permainan tradisional


dan Budaya Sunda”

4 2015 Pasar Budaya Pemahaman nilai saling menghormati, s


aling menghargai, ketekunan, kesabaran,
tulus dan disiplin

3. The Curriculum and Pedagogical System

1. How does the curriculum contain the principles of the Global Code of Ethics
for Tourism: (a) as a transversal issue in all subjects, (b) as a specific subject
about ethics or (c) both?
Kurikulum disusun dengan berpedoman pada Peraturan Rektor UPI no.
5905/UN 40/HK/2015 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan UPI
tahun 2015. Selain itu juga mengakomodir four pillars of learning from
UNESCO.
Implementasinya dalam penyusunan kurikulum prodi, selain berpedoman
pada panduan tersebut, prinsip kode etik pariwisata juga menjadi rujukan
dalam konten mata kuliah. Konten terkait prinsip-prinsip kode etik pariwisata,
dituangkan dalam seluruh konten mata kuliah keahlian prodi dan mata kuliah
konsentrasi prodi. Hal ini bias diamati pada silabus setiap mata kuliah.
Khususnya dalam mata kuliah Pengantar pariwisata dan hospitality (semester
1), pasal-pasal dalam kode etik pariwisata dibahas secara khusus dalam
bentuk diskusi dan studi kasus, sehingga membangun pemahaman mendasar
sebagai fondasi dalam mengikuti perkuliahan selanjutnya.
2. How does your institution/programme inform the students and professors
about the principles of the Global Code of Ethics for Tourism (seminars,
specific classes, brochure, etc.)?
Dalam mensosialisasikan prinsip kode etik pariwisata global kepada seluruh
civitas akademika, metode yang digunakan bervariasi. Pada dasarnya
sosialisasi dilakukan melalui 2 kegiatan yaitu perkuliahan dan program
kegiatan pendukung perkuliahan. Adapun media yang digunakan secara

34
spesifik, adalah sebagai berikut :

Media yang Informasi terkait GCET


digunakan
Website Mensosialisasikan pasal-pasal GCET
Mensosialisasikan berbagai kegiatan mahasiswa dan dosen terkait
implementasi GCET
Video Mensosialisasikan green habit kepada civiitas akademika FPIPS
Standing Mensosialisasikan pasal-pasal GCET
Banner Mensosialisasi kegiatan penelitian implementasi GCET
Seminar Kuliah umum yang bertemakan :
- Pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan
- Konservasi dan pengelolaan pariwisata budaya
- Sosialisasi pasal-pasal GCET
Poster Sosialisasi pasal-pasal GCET
Majalah dinding Artikel mahasiswa terkait GCET

3. What is the pedagogical method used to teach the principles of the Global
Code of Ethics for Tourism to the students? Do you think the students might
remember the principles and are hey able to apply them once they leave the
institution? How do you ensure that this knowledge is acquired?
Metode pedagogic yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran untuk
mensosialisasikan prinsip-prinsip kode etik pariwisata global, disesuaikan
dengan konten mata kuliah dan wajib dicantumkan dalam silabus mata kuliah
yang bersangkutan. Hal ini terutama untuk seluruh mata kuliah keahlian prodi
(MKKP) dan mata kuliah konsentrasi (MKK). Secara umum metode
pedagogic yang digunakan adalah ceramah, diskusi, presentasi, role play dan
games.
Evaluasi efektifitas metode pembelajaran terhadap pemahaman GCET,
dilakukan melalui kuisioner yang disebarkan kepada mahasiswa pada saat
akhir perkuliahan. Hal ini tidak ditanyakan secara implisit, namun mengarah
pada pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan dosen. Pada tahun
ajaran 2014/2015, 91% mahasiswa menyatakan metode yang diberikan
dosen mudah dipahami, sementara tahun 2015/2016, 92% mahasiswa
menyataka metodenya modah dipahami.
Pemahaman terhadap prinsip GCET juga dapat dievaluasi melalui tema
skripsi yang diambil oleh mahasiswa. Sekitar ……. % skripsi mengambil tema/
judul yang terkait dengan pariwisata yang berkelanjutan, melalui pendekatan
alam maupun budaya.

4. The Faculty

1. What is the admission process of your Institution/Programme regarding


Faculty? Does your Institution/Programme respect the equality of people (sex,
race, religion, political view, etc.)?

Proses rekrutmen pegawai/ dosen di prodi, mengikuti mekanisme yang


berlaku di universitas. Pedoman rekrutment dosen mengacu pada
Keputusan Senat Akademik Universitas Pendidikan Indonesia No. 02/Senat

35
Akd/Upi-Sk/2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Tenaga
Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTPTK) pada Universitas Pendidikan
Indonesia dan Naskah Akademik Penyelenggaraan Pendidikan Tenaga Pendidik
dan Tenaga Kependidikan (PTPTK) pada Universitas Pendidikan Indonesia.
Standar kulifikasi dosen dalam panduan tersebut mencakup kompetensi
pedagogic, kepribadian, social dan professional, dan tidak mencakup unsur
diskriminasi dalam hal gender, race, agama, political view dan lainnya.

2. Does your institution/programme promote equity of gender among the Faculty


members? Please give examples.
Kesetaraan gender di institusi kami, sudah menjadi hal umum, dimana tidak
ada diskriminasi dalam memperoleh kesempatan untuk sekolah,
mendapatkan posisi/ kedudukan/ jabatan, menikamti fasilitas/ pelayanan yang
ada. Kebjakan terkait tugas dan kewajiban dosen/ pegawai, terdapat dalam
kode etik dosen UPI. Sementara persyaratan dalam menduduki jabatan
structural terdapat dalam peraturan MWA UPI No. 03/Per/MWA UPI/2015
tentang pedoman pelaksanaan PP no. 14 tahun 2015 tentang statute UPI.
Persyaratan untuk menjadi pimpinan fakultas/ prodi mencangkup aspek
kompetensi, tanggung jawab, integritas, etika dan moral, yang semuanya bias
dipenuhi baik oleh pria maupun wanita. Bahkan peraturan kepegawaian,
memberikan kesempatan/ dispensasi yang menghargai fitrah wanita,
khususnya bagi pegawai wanita yang baru saja melahirkan, diberikan waktu
cuti selama 3 bulan. UPI juga menyediakan fasilitas day care bagi para dosen/
pegawai yang akan menitipkan anaknya selama mereka bekerja.
3. Does your institution/programme promote understanding and respect among
the Faculty members as well as between them and the students and other
staff members?
Saling pengertian dan menghormati merupakan nilai-nilai social yang dianut
Bangsa Indonesia sejak lama, sehingga dalam kode etik dosen (Keputusan
SA No. 001/ Senat-AKD./UPI-SK/V/2008) dan Pedoman Disiplin Mahasiswa
(Peraturan SA UPI No. 001/Senat Akd./UPI-SK/VIII/ 2014), etika dan tata nilai
social sudah menjadi norma dan nilai dasar yang harus diimplementasikan
oleh seluruh civitas akademika. Dalam membangun kebersamaan, gotong
royong dan nilai saling menhormati, UPI menyelenggarakan kegiatan pekan
olah raga dan seni (PORSENI) dan PORDOSKA. Dalam kegiatan tersebut
dilaksanakan kegiatan kompetisi olah raga dan pagelaran seni budaya, yang
bertujuan untuk mengangkat nilai-nilai karakter social yang positif, menjalin
kebersamaan dan membangun kreativitas. Selain itu di tingkat fakultas,
dilaksanakan program Capacity Building melalui program rekreasi staf dan
dosen, olah raga, pelatihan dan program keakraban lainnya.

4. Does your Institution/Programme promote the mobility of Faculty abroad (to


study or to be trained)?
Program peningkatan dan pengemabngan kapasitas dosen, merupakan salah
satu program utama yang masuk dalam renstra UPI. Dukungan dan sarana
peningkatan kapasitas dosen ini dilaksanakan khususnya oleh universitas,

36
dan diperkuat oleh program fakultas dan prodi.
Pada tingkat universitas, dibangun program pengembangan dosen
(BANGDOS) yang informasinya dapat diakses di www/bangdos.upi.edu,
meliputi program bantuan hibah penelitian dari berbagai skim, bantuan
publikasi ilmiah, bantuan sebagai pembicara seminar serta penghargaan
terhadap prestasi akademik dan kepakaran dosen. Selain itu juga terdapat
bantuan bagi keikutsertaan dosen dalam pelatihan Bahasa inggris, serta
bidang lain sesuai dengan kepakarannya.
Ditingkat fakultas dan prosi, bantuan dan dukungan juga diberikan bagi
penelitian dosen, kegiatan seminar dan pelatihan, bantuan kegiatan
pengabdian masyarakat serta bantuan penyelesaian studi dan desertasi.
5. Does your Institution/Programme have programmes that strengthen ethic
values on the Faculty and other staff members? Please give examples.
Kebijakan terkait ethics value di UPI, berpedoman pada PP no 15 tahun 2014
tentang Statuta UPI, juga pada Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan UPI
tahun 2015 (Peraturan Rektor UPI no. 5805/UN40/HK/2015). Dalam pedoman
ini tata nilai yang dianut UPI adalah keimanan dan ketakwaan, kebenaran
hakiki, ilmiah edukatif religius, hak asasi manusia, demokrasi dan silih asih,
asah asuh. Dalam implementasinya, penguatan tata nilai ini dilaksanakan
dalam beberapa program kegiatan seperti pelaksanaan upacara bendera setiap
tanggal 17 setiap bulannya, perayaan hari besar keagamaan, perayaan hari
besar nasional, deklarasi plagiarisme, program sosial dll.
6. Does the Faculty of your institution/programme carry out studies about tourism
in your country/region?

Sesuai dengan arahan penelitian dan kegiatan pengabdian masyarakat


di Kementrian Pendidikan Tinggi RI, maka UPI, mengarahkan dosenn
dan mahasiswanya u melaksanakan penelitian yang berbasis
masyarakat serta bersifat hipotetik yang bermanfaat bagi pembangunan
di Indonesia. Dalam Peraturan MWA UPI no. 3/PER/MWA UPI/2015, bahwa
UPI menyelenggarakan penelitian yang diarahkan untuk menciptakan dan
mengembangkan pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai kearifan budaya
local, pengembangan disiplin ilmu dan tehnologi, serta untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Terkait hal tersebut, prodi kami mengarahkan
kebijakan penelitian dosen dan mahasiswa untuk memperkuat aspek
alam dan budaya local sebagai unsur penting dalam pengembangan
pariwisata di Indonesia. . Sekitar ……. % penelitian dosen dan ….. %
penelitian mahasiswa merupakan kajian pariwisata di Indonesia.

5. The Management

1. Does your institution/programme respect economic, social and cultural


environment and transmit the same to the students, professors and local
community? Please, give examples
Didalam visi misi prodi MRL dinyatakan bahwa kegiatan pendidikan ,
penelitian dan pengabdian masysrakat diarahkan pada pertimbangan aspek
alam, ekonomi dan social masyarakat. Hal ini kemudian diperkuat dengan
rancangan kelompok bidang keahlian (KBK) prodi MRL yang memiliki muara
pada pembangunan pariwisata yang berkelanjutan. Implementasi dari prinsip

37
ini dapat dilihat dari kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat yang
dilaksankan oleh prodi. Hampir seluruh penelitian dosen dilakukan dengan
mengkaji aspek potensi dan kerawanan alam dalam pengembangan wisata,
potensi dan kendala budaya dan social serta dampaknya. Survey dilakukan
kepada masyarakat yang mendapatkan pengaruh langsung dari
pengembangan wisata di daerahnya. Selain itu dilakukan pula kegiatan
pengabdian masyarakat dalam bentuk :
- Penyuluhan tentang sadar wisata,
- Penyuluhan tentang kearifan local dalam pariwisata
- Peyuluhan tentang wisata ramah lingkungan
- Pemberian bantuan tempat sampah kepada masyarakat Desa Ciburial
- Kajian potensi dan pengembangan desa wisata di Kabupaten Bandung Barat
- Praktikum lapangan mhs yang melibtkan local bisnis

2. Does your Institution/Programme observe and respect the social and cultural
traditions of all peoples, including minorities and indigenous people? Does
your programme promote their integration and teach students respect towards
everyone?
Sesuai dengan arahan dalam kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat
UPI, maka penguatan dan dukungan terhadap pengembngan dan
pembangunan komunitas social yang berasal dari budaya local, menjadi salah
satu kajian yang diprioritaskan. Didalam program Pengembngan Kapasitas
DOsen (Bangdos), terdapat bantuan dan hibah yang diberikan UPI kepada
program pengabdian masyarakat melalui pengembangan desa binaan dan
pengabdian kepada masyarakat berbasis kewirausahaan. Selain itu kebijakan
ini juga didukung oleh kebijakan tingkat prodi, dimana dialokasikan juga
anggaran bagi program pengabdian masyarakat, khususnya terkait kajian
kearifal local sebagai potensi daya Tarik wisata dan urgensinya dalam
program pelestarian budaya.
Prinsip mengenai dukungan dan kepedulian terhadap masyarakat local juga ,
ditanamkan dalam perkuliahan mahasiswa, khususnya pada mata kuliah kekhususan
prodi dan MK Konsentrasi. Mahasiswa diberikan tugas kajian aspek social budaya
pada masyarakat local tertentu. Salah satunya yang dilaksanakan di Desa Cireundeu,
Desa Cikidang, Desa Jaya Giri, Desa Cikole dan lainnya.

3. Does your Institution/Programme help other Institutions/Programmes of least


developed destinations to create/update their tourism programmes using as
reference the principles of the Global Code of Ethics for Tourism while
developing their mission, action plan, curriculum, etc.?
Prodi MRL memiliki beberapa program kerjasama pengembangan desa
wisata, yang diimplementasikan dalam kegiatan paraktikum terpadu mahasisw
dan program pengabdian pada masyarakat. Output dari kegiatan ini
merupakan usulan dan masukan dalam menyusun konsep desa wisata yang
memperkuat potnsi local, serta mempertimbangkan aspek kelestarian wilayah.

38
39

You might also like