You are on page 1of 13

Nama : Venus Beanal

NIM : 205401132
Prodi : Agribisnis
MK : Kelayakan Investasi Agribisnis
Semester : VI (Enam)

ABSTRACT

The aim this study was to find out the feasibility of wicker business in
mimika regency. The analytical tool used is one sample t-test in order to test
whether a particular value (parameter given as comparison) is significantly
different or not with a sample average. The result of the research showed that
the wicker business in Mimika regency is feasible to be implemented. One
sample t-test shows the t-value (-102.797) <t table (2.093) so Ho is accepted that
means no significant difference between the actual value of the non-financial
aspect and the ideal value of the nonfinancial aspect, which means the effort
Concerned is non-financially feasible.

Keyword: Feasibility of Wicker Business

PENDAHULUAN pertanian dan kehutanan sangat


Kabupaten Mimika menjadi menjanjikan untuk dikembangkan
Kabupaten definitif sejak tahun menjadi hasil produk dengan nilai
1999 yang merupakan pemekaran ekonomi yang lebih tinggi serta
dari Kabupaten Fak-fak. Seiring dapat memberikan kontribusi yang
dengan berkembangnya menjadi signifikan bagi peningkatan
Kabupaten baru serta terdapatnya kesejahteraan masyarakat, namun
Perusahaan PT. Freeport potensi tersebut belum
Indonesia yang beroperasi di dikembangkan ataupun diolah
Tembagapura sehingga menjadi dengan baik, hal ini disebabkan
perhatian semua orang untuk karena kurangnya sumberdaya
mengadu nasib di Mimika. Dengan manusia yang berkualitas, modal
semakin bertambahnya penduduk terbatas, Sarana dan prasarana
maka berpengaruh juga yang tidak mendukung, tingkat
pertumbuhan ekonomi di daerah penyebaran penduduk yang tidak
ini. merata. Kondisi ini menjadi salah
Potensi sumberdaya alam satu tugas dan perhatian
yang tersedia di Kabupaten Pemerintah Daerah Kabupaten
Mimika kususnya di bidang Mimika dalam hal ini Dinas
Analisis Kelayakan Usaha Anyaman Lidi………………………...........Frengki Nainggolan, Habel Taime

1
Koperasi Perindustrian dan oleh kerajinan anyaman lidi
Perdagangan Kabupaten Mimika tersebut adalah piring, keranjang
selaku instansi teknis dalam dan vas bunga. Produk kerajinan
mengembangkan potensi alam anyaman lidi juga dapat memenuhi
yang ada di kabupaten ini untuk kebutuhan masyarakat Timika
dikembangkan menjadi hasil akan piring, dan lain-lain.
industri kecil sebagai potensi
unggulan daerah. TINJAUAN PUSTAKA
Salah satu potensi usaha Studi Kelayakan Usaha
yang dapat dikembangkan Menurut Husnan (2000) yang
berkaitan dengan sumberdaya dimaksud dengan studi kelayakan
alam yang dimiliki Kabupaten usaha adalah penelitian tentang
Mimika adalah usaha anyaman dapat tidaknya suatu usulan usaha
lidi. Adapun bahan baku lidi kelapa baik usaha rencana pendirian
tersebut dapat diperoleh dari maupun usaha pengembangan
kampung-kampung di pesisir (biasanya merupakan usaha
pantai (Kampung Kokonao Distrik investasi) dilaksanakan dengan
Mimika Barat). berhasil ditinjau dari beberapa
Sampai saat ini cara aspek.
memproduksi kerajinan anyaman Istilah kelayakan
lidi kelapa yang dilakukan mengandung arti, bahwa penelitian
penduduk masih sangat yang dilakukan secara mendalam
tradisional. Alat memproduksi dengan tujuan untuk menentukan
kerajinan anyaman lidi kelapa apakah usaha yang dijalankan
yang digunakan para perajin akan memberikan manfaat yang
adalah gunting, parang, pisau dan lebih besar dibandingkan dengan
alat tradisional lainnya. memang biaya yang akan dikeluarkan.
belum ada peralatan mesin yang Dengan kata lain, kelayakan dapat
digunakan untuk mengolah berarti bahwa usaha yang
anyaman lidi kelapa di Timika. dijalankan akan memberikan
Pada umumnya produk- keuntungan finansial dan
produk kerajinan anyaman lidi nonfinansial sesuai dengan tujuan
didatangkan dari luar daerah yang diinginkan. Lebih lanjut,
Papua. Produk-produk tersebut istilah layak juga berarti bahwa
memiliki harga jual yang mahal, suatu usaha juga dapat
dari pada produksi anyaman lidi memberikan keuntungan tidak
lokal dijual ke pasar dengan harga hanya bagi perusahaan yang
murah, maka penulis berpendapat menjalankan, tetapi juga bagi
alangkah baiknya jika potensi investor, kreditor, pemerintah dan
unggulan daerah tersebut diolah masyarakat luas (Husnan, 2000).
menjadi produk unggulan daerah
untuk meningkatkan nilai tambah Aspek-Aspek dalam Studi
sekaligus membuka lapangan Kelayakan Usaha
kerja bagi penduduk setempat. 1. Aspek pasar, menurut para ahli
Adapun produk yang dihasilkan adalah tempat pertemuan
Analisis Kelayakan Usaha Anyaman Lidi………………………...........Frengki Nainggolan, Habel Taime

2
antara pembeli dan penjual, 3. Aspek teknik dan teknologi,
atau saling bertemunya antara aspek teknis merupakan suatu
kekuatan permintaan dan aspek yang berkenaan dengan
penawaran untuk membentuk suatu usaha secara teknik dan
suatu harga. Pendapat ahli pengoperasiannya setelah
yang lain mengatakan bahwa usaha tersebut selesai
pasar merupakan suatu dibangun. Aspek teknis dan
sekelompok orang yang teknologi lebih dititikberatkan
diorganisasikan untuk pada masalah manajemen
melakukan tawar-menawar, operasional dan masalah
sehingga dengan demikian proses produksi dan operasi.
terbentuk harga. ada 3 (tiga) a. Masalah manajemen
faktor utama yang menunjang operasional, manajemen
terjadinya pasar, yaitu orang Operasional adalah suatu
dengan segala keinginannya, fungsi atau kegiatan
daya belinya, serta tingkahlaku manajemen yang meliputi
dalam pembeliannya. (Umar, perencanaan, organisasi,
2003:35). staffing, koordinasi,
2. Aspek pemasaran, beberapa pengarahan dan
ahli memberikan bermacam- pengawasan terhadap
macam defenisi tentang operasi perusahaan. (Umar,
pemasaran, diantaranya adalah 2003:88).
Stanton (1995). Ia mengatakan b. Masalah proses produksi dan
bahwa pemasaran meliputi operasi, persoalan-persoalan
keseluruhan sistem yang dalam proses
berhubungan dengan kegiatan- produksi/operasi ternyata
kegiatan usaha, yang bertujuan cukup banyak dan kompleks.
merencanakan, menentukan Namun, persoalan-persoalan
harga, hingga mempromosikan itu akan dipilah-pilah, dan
dan mendistribusikan barang- disesuaikan dalam rangka
barang atau jasa yang akan studi kelayakan bisnis.
memuaskan kebutuhan (Umar, 2003 : 89).
pembeli, baik yang aktual 4. Aspek keuangan (finansial)
maupun yang potensial (Umar, untuk merealisasikan proyek
2003:67). Pemasaran adalah bisnis dibutuhkan dana untuk
suatu proses sosial dan investasi. Dana tersebut
manajerial yang membuat diklasifikasikan atas dasar
individu dan kelompok aktiva tetap berwujud seperti
memperoleh apa yang mereka tanah, bangunan, pabrik dan
butuhkan serta inginkan lewat mesin-mesin serta aktiva tetap
penciptaan dan pertukaran tak berwujud seperti paten,
timbal balik produk dan nilai lisensi, biaya-biaya
dengan orang lain. (Kottler, pendahuluan, dan biaya-biaya
1997:6). sebelum operasi. Di samping
untuk aktiva tetap, dana juga
Analisis Kelayakan Usaha Anyaman Lidi………………………...........Frengki Nainggolan, Habel Taime

3
dibutuhkan untuk modal kerja, 2) Cara Pengamatan
yang diartikan sebagai modal Langsung, yaitu melakukan
kerja bruto (menunjukkan pengamatan secara
semua investasi yang langsung.
diperlukan untuk aktiva lancar). 3) Cara wawancara, yaitu
Menghitung modal kerja dapat dengan melakukan
menggunakan metode yang wawancara (tanya-jawab)
didasarkan pada waktu yang kepada Pengusaha dan
diperlukan dana sejak keluar Karyawan yang memiliki
dari kas sampai kembali potensi untuk memberikan
menjadi kas (Umar, 2003). jawaban dan masukan.
2. Penelitian Kepustakaan
RANCANGAN PENELITIAN (Library Research)
Daerah dan Objek Penelitian Penelitian kepustakaan
Daerah tempat dilakukannya yaitu membaca hasil penelitian
penelitian ini adalah di Kampung sejenis yang pernah ada
Nawaripi, Distrik Wania Kabupaten sebagai pembanding, yang
Mimika, sedangkan yang menjadi dapat dibaca di perpustakaan
objek penelitian adalah kelayakan ataupun sumber lain.
usaha anyaman lidi.
Model dan Metode Analisis Data
Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan
Untuk pengumpulan data metode deskriptif dengan
primer, digunakan teknik pendekatan kualitatif. Metode ini
wawancara kepada pihak yang digunakan untuk menggambarkan
berpotensi untuk memberikan tingkat kelayakan usaha Anyaman
jawaban. Data yang diperlukan Lidi di Kabupaten Mimika (Studi
atau dikumpulkan adalah data Kasus pada Usaha Kerajinan
tentang aspek pasar dan Tangan Masyarakat Nawaripi).
pemasaran, aspek teknis dan Untuk menguji kelayakan
teknologis, dan aspek keuangan usaha anyaman lidi di Kampung
sesuai dengan rencana analisis. Nawaripi Distrik Wania Kabupaten
Data yang diperlukan dalam Mimika digunakan analisis
studi kelayakan ini diperoleh deskriptif kualitatif. Penilaian
melalui dua metode: dilakukan terhadap seluruh aspek
1. Penelitian Lapangan (Field non finansial antara lain meliputi:
Research) 1. Aspek Pemasaran
Pada penelitian lapangan 2. Aspek Teknis dan Produksi
ini, data-data diperoleh secara 3. Aspek Manajemen
langsung dari lapangan dengan 4. Aspek Hukum
melalui 3 cara yaitu: 5. Aspek Sosial, Ekonomi dan
1) Cara Studi Kasus, yaitu Budaya
untuk memperoleh data 6. Aspek Lingkungan
kualitatif. Penilaian dilakukan terhadap
berbagai karakteristik yang ada
Analisis Kelayakan Usaha Anyaman Lidi………………………...........Frengki Nainggolan, Habel Taime

4
pada aspek non finansial untuk banyaknya tempat makan
selanjutnya dibandingkan dengan dan jumlah rumah tangga
kondisi yang seharusnya (kondisi merupakan indikator adanya
ideal). Penilaian ini menggunakan peningkatan permintaan
skala interval, dengan gradasi nilai terhadap produk anyaman
sebagai berikut: lidi.
Kategori “Baik/ Ideal” di beri skor 3 2) Penawaran
Kategori “Cukup” diberik skor 2 Penawaran produk
Kategori “Kurang” diberi skor 1 anyaman lidi berupa piring
Setelah semua aspek dinilai, dan keranjang di pasar
kemudian dilakukan uji uji beda Timika dilihat dari jumlahnya
satu sampel (one sample t-tes). Uji memang sampai saat ini
beda ini digunakan untuk belum tersedia data yang
membandingkan kondisi aktual akurat tentang produk yang
dan kondisi ideal dari semua serupa. Hasil penelitian
aspek non finansial. Rumus uji t- menunjukan bahwa hingga
test satu sampel (one sample t- sekarang produsen anyaman
test) menurut Sugiyono, (2012) lidi di Kabupaten Mimika
adalah: hanya satu unit usaha yang
menjadi objek penelitian.
̅− 𝝁
𝐗 Oleh karena itu produk
𝒕= serupa yang beredar di
𝐒𝐃/√𝐧
pasar Timika tidak semuanya
Keterangan: merupakan produk lokal
t = Nilai t hitung tetapi ada yang merupakan
̅
𝑋 = Rata-rata sample produk impor dari luar
𝜇 = Nilai parameter Timika.
Untuk penawaran
SD = Standar deviasi sample
produk di tingkat
n = Jumlah sample
perusahaan, disesuaikan
dengan kemampuan
HASIL DAN PEMBAHASAN
produksi dari unit usaha
Aspek Pemasaran
yang diteliti. Hasil penelitian
1. Analisis peluang pasar
yang diperoleh menunjukan
1) Permintaan
untuk jumlah produksi piring
Dari sisi permintaan,
lidi ataupun keranjang lidi,
jumlah konsumen produk ini
rata-rata sehari, satu orang
diperkirakan terus
bisa membuat 10 sampai 15
mengalami kenaikan.
pcs. Hal ini juga sangat
Sebagaimana diketahui
dipengaruhi oleh
bahwa pasar potensial dari
ketersediaan bahan baku
produk ini adalah
karena semua bahan baku
restoran/rumah makan dan
didatangkan dari Kokonao.
konsumen rumah tangga.
Oleh karena itu semakin

Analisis Kelayakan Usaha Anyaman Lidi………………………...........Frengki Nainggolan, Habel Taime

5
2. Analisis Pesaing bandrol, akan tetapi
Pesaing utama usaha untuk pelanggan tetap
anyaman lidi adalah produsen dengan pembelian
yang memproduksi barang yang skala besar diberikan
sejenis seperti piring atau diskon sebesar 10
keranjang rotan. Berdasarkan persen. Hal tersebut
hasil wawancara, diperoleh dilakukan selain untuk
keterangan bahwa produsen mempertahankan
lokal dalam daerah Kabupaten pelanggan juga supaya
Mimika, baru satu produsen mark-up hargayang
yang sekarang menjadi tempat akan diberikan kepada
penelitian. Namun persaingan konsumen akhir tidak
usaha tetap selalu ada karena terlalu tinggi (melebihi
harus bersaing dengan hargayang tertera pada
produsen dari luar Timika yang bandrol).
produknya sudah beredar luas (2) Promosi. Promosi
di pasaran. produk selama ini
3. Bauran pemasaran dilakukan dengan
Bauran pemasaran terdiri tigacara yakni:
dari 4P, yaitu produk, price a. Menawarkan secara
(harga), promosi, dan place langsung kepada
(distribusi) yang digunakan konsumen dengan
usaha anyaman lidi. sasaran restoran-
1) Produk utama yang restoran yang ada di
dihasilkan adalah piring kota Timika dan
dan keranjang. Kedua jenis juga konsumen
produk ini mempunyai rumah tangga.
desain dan corak yang b. Menggunakan
beragam, tergantung dari jejaring yang dimiliki
keinginan pembeli. Adapun karena usaha ini
jenis produk yang telah memilik relasi,
dihasilkan terdapat pada baik dari unsur
lampiran. pemerintah sebagai
(1) Harga, harga produk pembina, maupun
Piring dan Keranjang para pedagang
adalah: perantara dan
a. Piring : Rp 10.000 sanak keluarga
per buah yang lain.
b. Keranjang : Rp c. Promosi dari mulut
15.000 per buah ke mulut (word of
Penentuan harga yang mouth) melalui
diberikan kepada konsumen yang
konsumen datang membeli
berdasarkan harga produk sehingga
yang tertera pada produk anyaman lidi
Analisis Kelayakan Usaha Anyaman Lidi………………………...........Frengki Nainggolan, Habel Taime

6
mulai dikenal memudahkan proses
masyarakat di kota distribusi. Untuk
Timika. pelanggan yang
(3) Distribusi, terdapat datang langsung ke
beberapa cara dalam tempat usaha (rumah
mendistribusikan produksi) sangat
produk ke pelanggan dimungkinkan
yang disesuaikan mengingat lokasi
dengan permintaan usaha terletak di
dari pelanggan antara pinggir jalan raya
lain: sehingga mudah
a. Pelanggan datang terjangkau baik untuk
membeli dan kendaraan roda dua
mengambil sendiri maupun roda empat.
ke tempat usaha Sebagian besar
atau produsen konsumen yang datang
mengantar langsung membeli langsung
ke pelanggan. adalah konsumen
b. Distribusi melalui rumah tangga. Adapun
pedagang rantai distribusinya
perantara. dapat digambarkan
Semuanya cukup sebagai berikut:
fleksibel sehingga

Gambar 1. Alur Distribusi Barang

Konsumen
Produsen
Pedagang
Konsumen
perantara

Aspek Teknis dan Produksi 2. Bahan baku


1. Lokasi usaha Pembuatan piring dan
Lokasi usaha anyaman keranjang lidi membutuhkan
lidi cukup strategis karena bahan baku utama yaitu lidi
dekat dengan jalan raya dan dari kelapa. Dalam kegiatan
perumahan, serta fasilitas produksinya, usaha ini
umum lainnya sehingga menggunakan bahan baku
memudahkan untuk akses yang didatangkan dari
pembelanjaan dan pemasaran. Kokonao karena dianggap
lebih berkualitas. Rata-rata
penggunaan bahan baku untuk
Analisis Kelayakan Usaha Anyaman Lidi………………………...........Frengki Nainggolan, Habel Taime

7
memproduksi 1 piring lidi Aspek Manajemen
membutuhkan 70 - 80 buah lidi Aspek manajemen dilihat
dan 1 buah keranjang dari 2 komponen antara lain:
membutuhkan 90 – 100 buah 1. Penentuan struktur jabatan
lidi. Menurut hasil wawancara beserta uraian tugas
bahwa bahan baku selalu Usaha anyaman lidi
tersedia jika dibutuhkan. dikelola secara gotong royong
3. Tenaga kerja dimana semua personil yang
Usaha anyaman lidi ini terlibat masih dalam hubungan
masih tergolong industri rumah keluarga sehingga tidak
tangga (home industri) memiliki struktur jabatan yang
sehingga masih memanfaatkan jelas serta tidak adanya uraian
tenaga kerja dalam rumah tugas yang jelas. Semua
sendiri sebanyak 4 orang, personil terlibat dalam segala
dibantu oleh keluarga yang lain hal seperti mencari pelanggan,
sebanyak 5 orang. Aktivitas mendistribusikan produk dan
setiap hari dilakukan oleh 4 lain-lain.
orang, sementara 5 orang yang 2. Sistem pemberian upah
lain dimanfaatkan apabila Oleh karena usaha ini
mendapat banyak pesanan dari masih bersifat industri kerajinan
para pelanggan. rumah tangga maka semua
4. Teknologi karyawan tidak diberikan gaji
Teknologi yang tetap setiap bulan. Gaji dapat
digunakan dalam pembuatan diperoleh pada saat produk laku
piring dan keranjang lidi masih dijual.
tergolong tradisional karena
masih dilakukan secara manual Aspek Hukum
dengan memanfaatkan Aspek hukum yang akan
peralatan seadanya. Karena diteliti adalah menyangkut 2
usaha ini tergolong industri komponen yaitu:
kerajinan tangan sehingga 1. Dokumen legalitas usaha
lebih banyak memerlukan Oleh karena usaha
sentuhan tangan manusia anyaman lidi tergolong industri
secara langsung. kerajinan rumah tangga maka
5. Proses produksi tidak memiliki ijin usaha, akta
Proses produksi piring notaris dan lain-lain
dan keranjang lidi biasanya sebagaimana sebuah CV atau
secara garis besar dilakukan PT.
dengan tahapan sebagai 2. Pengakuan dari aparat
berikut: pemerintah setempat
1) Persiapan bahan dan Usaha ini telah
peralatan mendapatkan pengakuan dari
2) Penganyaman Pemerintah Daerah karena
3) Finishing sudah terdaftar sebagai usaha

Analisis Kelayakan Usaha Anyaman Lidi………………………...........Frengki Nainggolan, Habel Taime

8
binaan Dinas Perindustrian dan 2. Dari aspek ekonomi tentunya
Perdaganan dan pernah dapat meningkatkan
mendapatkan bantuan dana pendapatan masyarakat
dari pemerintah daerah. dengan adanya kesempatan
Disamping itu usaha ini kerja baru. Selain itu dapat
sebelumnya juga telah melapor menambah aktivitas ekonomi
kepada ketua Rukun Tetangga baik pada bagian hulu maupun
(RT) dan Rukun Warga (RW) bagian hilir. Pada aktivitas hulu,
setempat untuk mendapatkan semakin berkembangnya usaha
izin persetujuan lingkungan. pada hulu produksi misalnya
Hal ini dapat mengurangi risiko penyediaan bahan baku bagi
adanya perselisihan dengan pemasok, penyediaan peralatan
warga sekitar yang merasa bagi toko peralatan. Pada
keberatan atas jalannya usaha aktivitas hilir, usaha ini berperan
tersebut. bagi perekonomian secara luas
misalnya dalam mendukung
Aspek Sosial, Ekonomi dan berkembangnya rumah makan
Budaya yang menggunakan produk
Dalam aspek sosial, sebagai peralatan makan.
ekonomi, dan budaya yang akan 3. Dari segi budaya, usaha ini
dianalisis adalah seberapa besar tidak merugikan budaya
usaha ini mempunyai dampak setempat. Justru dengan
sosial, ekonomi, dan budaya adanya usaha ini bisa
terhadap masyarakat secara membudayakan masyarakat
keseluruhan. untuk memanfaatkan produk
1. Pada aspek sosial, dengan lokal dan bisa menjadi inspirasi
adanya usaha anyaman lidi ini banyak orang untuk
sudah pasti menciptakan menjalankan usaha dengan
lapangan pekerjaan baru. memanfaatkan kearifan lokal.
Walaupun masih tergolong Berdasarkan aspek sosial,
sebagai industri kerajinan ekonomi, dan budaya dapat
rumah tangga, tetapi usaha ini dikatakan usaha anyaman lidi di
mampu menyerap tenaga kerja Kampung Nawaripi layak
sebanyak 9 orang. Di samping dijalankan. Hal ini dikarenakan
itu dengan adanya usaha ini banyaknya dampak positif yang
dapat mempunyai keterkaitan ditimbulkan misalnya menyediakan
dengan usaha lain yang tentu lapangan pekerjaan baru,
menggunakan tenaga kerja menggiatkan kegiatan ekonomi
seperti pemasok bahan baku, dengan memanfaatkan kearifan
tenaga perantara pemasaran lokal dan mempopulerkan
hasil dan lain-lain. Dengan mengkonsumsi produk-produk
demikian, usaha anyaman lidi lokal.
mampu berperan dalam
menyediakanlapangan
pekerjaan.
Analisis Kelayakan Usaha Anyaman Lidi………………………...........Frengki Nainggolan, Habel Taime

9
Aspek Lingkungan limbah tersebut dibiarkan lama
Aspek lingkungan maka akan membusuk dan bisa
mempelajari bagaimana pengaruh dijadikan sebagai pupuk.
kegiatan usaha ini terhadap Berdasarkan analisis aspek
lingkungan, apakah dengan lingkungan, dapat dikatakan usaha
adanya usaha ini menciptakan anyaman lidi layak untuk
lingkungan semakin baikatau dijalankan. Hal ini dikarenakan
semakin rusak. Limbah dari sisa adanya dampak positif terhadap
produksi merupakan salah satu lingkungan yakni sebagai penyedia
aspek yang perlu diperhatikan pupuk.
pengaruhnya terhadap lingkungan. Selanjutnya dari keenam
Pada usaha anyaman lidi, limbah aspek tersebut diberikan skor
yang ditimbulkan sebagian besar penilaian dengan membandingkan
adalah sisa-sisa potongan lidi kondisi aktual dengan kondisi
sehingga tidak terlalu ideal. Hasil penilaian dapat
membahayakan lingkungan. Jika dijabarkan dalam tabel berikut.

Tabel 1
Hasil Skor Penilaian Kelayakan Usaha
Berdasarkan Aspek Non Finansial

NO ASPEK SKOR KETERANGAN

1 Aspek Pemasaran
- Permintaan 3
- Penawaran 3
Ada produk sejenis beredar
- Analisis pesaing 2
luas di pasar
- Produk 3
- Harga 3
- Promosi 3
- Distribusi 3
2 Aspek Teknis dan Produksi
- Lokasi usaha 3
Jarak terlalu jauh sehingga
- Bahan baku 2
memakan biaya yang mahal
- Tenaga kerja 3
Teknologi yang digunakan
- Teknologi 2
masih sangat sederhana
- Proses produksi 3
3 Aspek Manajemen
- Struktur jabatan dan Belum ada struktur jabatan dan
1
uraian tugas uraian tugas
- Sistem pengupahan 1 Sistem upah kurang jelas
4 Aspek Hukum

Analisis Kelayakan Usaha Anyaman Lidi………………………...........Frengki Nainggolan, Habel Taime

10
NO ASPEK SKOR KETERANGAN

Tidak ada dokumen legalitas


- Dokumen legalitas usaha 1
usaha
- Pengakuan dari aparat
3
pemerintah
Aspek Sosial, Ekonomi dan
5
Budaya
- Dampak Sosial 3
- Dampak Ekonomi 3
- Dampak Budaya 3
6 Aspek Lingkungan
- Limbah 3
Sumber : Data Primer, 2014

Tabel 1 di atas menunjukan kelayakannya secara menyeluruh


hasil skor penilaian terhadap dengan menggunakan uji beda
berbagai aspek non finansial satu sampel (one sample t-tes).
usaha anyaman lidi di Kampung Untuk menguji aspek non
Nawaripi. Nilai 3 yang diperoleh finansial, apakah usaha anyaman
menggambarkan kondisi eksisting lidi layak atau tidak, digunakan uji
dari aspek yang bersangkutan beda satu sampel (one sample t-
sudah ideal atau sudah dalam tes). Rumus uji t-test satu sampel
keadaan baik sesuai dengan yang (one sample t-test) menurut
diharapkan. Nilai 2 Sugiyono, (2012) adalah:
menggambarkan kondisi eksisting ̅− 𝝁
𝐗
dari aspek tersebut cukup atau 𝒕=
𝐒𝐃/√𝐧
belum sesuai dengan yang Keterangan:
diharapkan. Kemudian nilai 1 t = Nilai t hitung
menggambarkan kondisi eksisting 𝑋̅ = Rata-rata sample
dari aspek tersebut masih kurang 𝜇 = Nilai parameter
atau tidak sesuai yang diharapkan. SD = Standar deviasi sample
Berdasarkan data penilaian n = Jumlah sample
ini, kemudian akan diuji

Tabel 2
Tabel Hasil Analisis uji t-test menggunakan software SPSS

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean


Capaian 20 2,5500 ,75915 ,16975
Test Value = 20
95% Confidence Interval
Mean
t df Sig. (2-tailed) of the Difference
Difference
Lower Upper
Capaian -102,797 19 ,000 -17,45000 -17,8053 -17,0947
Sumber : Data Primer diolah, 2014

Analisis Kelayakan Usaha Anyaman Lidi………………………...........Frengki Nainggolan, Habel Taime

11
Pada tabel 2, distribusi t pengakuan dari pemerintah daerah
dicari pada α = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 setempat terhadap usaha. Aspek
sisi) dengan derajat kebebasan sosial, ekonomi dan budaya
(df) n-1 atau 20-1 = 19. Dengan mencakup bagaimana dampak
pengujian 2 sisi (signifikansi = usaha terhadap kehidupan sosial,
0,025) hasil yang diperoleh untuk t ekonomi dan budaya masyarakat
tabel adalah sebesar 2,093. Oleh setempat. Aspek lingkungan
karena nilai t hitung (-102,797) < t mencakup sejauh mana usaha
tabel (2,093) maka Ho diterima tersebut berdampak pada
artinya tidak ada perbedaan yang lingkungan yang ada di sekitar.
signifikan antara nilai aktual aspek Berdasarkan hasil penelitian
non finansial dengan nilai ideal menunjukan bahwa semua elemen
aspek non finansial, yang yang ada dalam aspek non
bermakna usaha yang finansial sudah berjalan sesuai
bersangkutan sudah layak secara dengan kondisi ideal atau sesuai
non finansial. dengan harapan. Oleh karena itu
Penilaian kelayakan usaha secara non finansial, usaha
dari segi non finansial diperoleh anyaman lidi di Kabupaten Mimika
bahwa secara non finansial usaha layak untuk diteruskan.
anyaman lidi di Kabupaten Mimika
layak untuk dilanjutkan. Ada
beberapa aspek yang dianalsis KESIMPULAN
antara lain; aspek pemasaran, Usaha anyaman lidi di
aspek teknis dan produksi, aspek Kabupaten Mimika dinyatakan
manajemen, aspek hukum, aspek layak untuk dilaksanakan. Hasil uji
sosial, ekonomi dan budaya serta beda satu sampel (one sample t
aspek lingkungan. Aspek test) menunjukan nilai t hitung (-
pemasaran meliputi kondisi 102,797) < t tabel (2,093)
Permintaan terhadap produk, sehingga Ho diterima artinya tidak
kondisi penawaran produk, analisis ada perbedaan yang signifikan
pesaing, kondisi produk, antara nilai aktual aspek non
penentuan harga, cara promosi finansial dengan nilai ideal aspek
dan saluran distribusinya ke pasar. non finansial, yang bermakna
Aspek teknis dan produksi usaha yang bersangkutan sudah
mencakup lokasi usaha, bahan layak secara non finansial.
baku yang digunakan, tenaga kerja
yang digunakan, teknologi yang
digunakan dan proses SARAN
produksinya. Aspek manajemen 1. Usaha anyaman walaupun
meliputi struktur jabatan dan merupakan usaha rumah
uraian tugas dari masing-masing tangga, perlu dikelola secara
personil dan juga bagaimana profesional agar dapat bertahan
sistem pengupahan. Aspek hukum hidup dalam jangka waktu yang
mencakup dokumen-dokumen lama. Untuk itu perlu dibenahi
legalitas usaha dan bagaimana beberapa aspek yang masih
Analisis Kelayakan Usaha Anyaman Lidi………………………...........Frengki Nainggolan, Habel Taime

12
kurang pengelolaannya antara Kotler, Philip. Dasar-Dasar
lain aspek manajemen, legalitas Pemasaran, Jilid 1, Jakarta: A
usaha dan lain-lain. Simon & Schuster (Asia) Pte.
2. Pengelola usaha dapat mencari Ltd, 1997.
pemasok bahan baku yang lain
agar tidak hanya tergantung Rangkuti, Freddy. Riset
pada satu pemasok saja. Pemasaran, Cetakan Pertama,
3. Pemerintah daerah perlu Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
memberikan insentif berupa Utama, 1997.
bantuan dana terhadap usaha
kecil semacam ini dan terus Tunggal, Amin Widjaja. Perilaku
melakukan pembinaan agar Konsumen dan Pemasaran
usaha-usaha kecil yang ada di Strategi, Jakarta: Harvarindo,
Kabupaten Mimika dapat 2001.
tumbuh lebih banyak lagi.
Umar, Husein. Studi Kelayakan
Bisnis, Edisi Ketiga, Jakarta:
REFERENSI PT. Gramedia Pustaka Utama,
Husnan, Suad dan Muhammad 2003.
Suwarsono. Studi Kelayakan
Proyek Edisi ke-4. Yogyakarta:
UPP AMP YKPN, 2000.

Analisis Kelayakan Usaha Anyaman Lidi………………………...........Frengki Nainggolan, Habel Taime

13

You might also like