You are on page 1of 28

Journal RisetMahasiswaxxxxxxx (JRMx)

ISSN: 2337-56xx.Volume: xx, Nomor: xx

PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN SAHAM, FREKUENSI


PERDAGANGAN SAHAM, VOLATILITAS HARGA SAHAM, DAN
KAPITALSIASI PASAR TERHADAP RETURN SAHAM
PERUSAHAAN MAKANANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
Latif Zubaidah Nasution
(Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kanjuruhan Malang)
Email: gea_natasya@yahoo.com

Drs. Sulistyo, M. Ak
Dr. Abdul Halim, SE, Ak, MM, CA

(Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kanjuruhan, Malang)

ABSTRAC

The purpose of this study was to examine and explain: 1) partial effect on the
volume of shares trading on stock returns food and beverage companies listing on the Stock
Exchange; 2) partial effect on the frequency of stock to return stock trading food and
beverage companies listing on the Stock Exchange; 3) partial effect on stock price volatility
on stock returns food and beverage companies listing on the Stock Exchange; 4) partial effect
on the market capitalization of the stock return food and beverage companies listing on the
Stock Exchange
This type of research is explanatory research, which explains the causal relationship
between research variables through hypothesis testing. The necessary data consisting of upper
frequency stock trading, stock trading volume, volatility of stock price, market capitalization
and stock return as many as 18 food and beverage companies during the years 2014 to 2015,
was obtained from internet access to www.idx.co.id , Then analyzed using linear regression.
Meanwhile, to test the hypothesis was tested by t-test.
The results of this study prove that the first volume of stock trading is partially an
effect on stock returns food and beverage companies listing on the Stock Exchange; The
second frequency stock trading partially influence on stock returns food and beverage
companies listing on the Stock Exchange; The third stock price volatility stock trading
partially influence on stock returns food and beverage companies listing on the Stock
Exchange; The fourth stock market capitalization partially influence on stock returns food
and beverage companies listing on the Stock Exchange

Key words: frequency stock trading, stock trading volume, volatility of stock price, market
capitalization and stock returns
Tujuan seseorang dalam
PENDAHULUAN melakukan investasi dalam bentuk apa pun
selalu mengharapkan adanya suatu hasil
1.1 Latar Belakang atau pengembalian (return) terhadap
investasi yang sudah ditanamnya.

http://ejournal.unikama.ac.id Hal | 1
Journal RisetMahasiswaxxxxxxx (JRMx)
ISSN: 2337-56xx.Volume: xx, Nomor: xx

Sebaliknya, dalam setiap melakukan rendah. Semakin tinggi volatilitas, maka


investasi selalu ada risiko. Usaha potensi return akan semakin tinggi.
menstabilkan tingkat pengembalian dan Volatilitas yang rendah menunjukkan
mengurangi risiko adalah konsep kestabilan nilai return, akan tetapi
portofolio dari investasi. Pengembalian umumnya returnnya tidak terlalu tinggi
adalah total keuntungan atau kerungian (Situmeang, 2015).
yang dialami investor dalam suatu periode Selain itu, frekuensi perdagangan
tertentu yang dihitung dengan membagi saham sangat mempengaruhi jumlah
perubahan nilai aset ditambah penerimaan saham yang beredar, jika jumlah frekuensi
kas dari investasi aset dalam periode perdagangan besar maka saham tersebut
tersebut dengan nilai investasi awal dinyatakan sebagai saham teraktif yang
periode (Tandelilin, 2011). Di piahk lain, diperdagangkan. Saham yang frekuensi
Jogianto (2010) menjelaskan bahwa perdagangannya besar diduga dipengaruhi
return merupakan hasil yang diperoleh transaksi saham yang sangat aktif, hal ini
dari investasi atau tingkat keuntungan disebabkan karena banyaknya minat
yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investor. Terjadinya peningkatan
investasi yang dilakukannya . permintaan saham maka secara tidak
Pola perilaku saham di pasar saham langsung akan terjadi peningkatan
merupakan indikasi bagi para pelaku pasar frekuensi perdagangan (Ang, 2007).
untuk memperoleh return dari modal yang Selanjutnya, volume perdagangan
diinvestasikan di pasar modal. Return atau saham merupakan hal yang penting bagi
keuntungan yang diharapkan dapat berasal seorang investor, karena volume
dari dividen yang dibagikan oleh perdagangan saham menggambarkan
perusahaan yang menerbitkan saham kondisi efek yang diperjualbelikan di pasar
(emiten) atau dapat pula berasal dari modal. Bagi investor, sebelum melakukan
selisih positif antara harga saham yang investasi atau penanaman modal hal
dibeli dengan harga pada saat dijual terpenting adalah tingkat likuiditas suatu
(capital gain). efek (Wiyani dan Wijayanto, 2010).
Untuk memperoleh return dari Pada umumnya saham yang
selisih harga beli dengan harga jual, mempunyai nilai kapitalisasi pasar besar
volatilitas saham (kecepatan naik turunnya menjadi incaran para investor untuk
return sebuah harga saham) menjadi investasi jangka panjang karena
perhatian pelaku pasar untuk menentukan menggambarkan potensi pertumbuhan
strategi yang tepat dalam berinvestasi. perusahaan yang bagus serta memiliki
Bila volatilitas hariannya sangat tinggi, resiko yang rendah (Ang, 2007). Jogiyanto
maka harga saham akan mengalami (2010) menyatakan bahwa harga pasar
kenaikan dan penurunan yang tinggi, merupakan harga yang paling mudah
sehingga memberikan ruang untuk diketahui, karena harga pasar merupakan
melakukan perdagangan atau transaksi harga suatu saham pada pasar yang sedang
demi mendapatkan keuntungan dari berlangsung. Jika pasar bursa efek sudah
adanya perbedaan (margin) dari harga tutup, maka harga pasarnya adalah harga
awal dengan harga akhir pada saat penutupannya/closing price. Jadi harga
dilakukan transaksi. Meski demikian, pasar inilah yang menyatakan naik
resiko yang dimilikinya juga sangat besar. turunnya suatu saham. Jika harga pasar ini
Semakin tinggi volatilitasnya, maka dikalikan dengan jumlah saham yang
’kepastian’ return suatu saham semakin diterbitkan/outstanding shares maka akan

http://ejournal.unikama.ac.id Hal | 2
Journal RisetMahasiswaxxxxxxx (JRMx)
ISSN: 2337-56xx.Volume: xx, Nomor: xx

didapatkan nilai kapitalisasi pasar (market saham perusahaan makanan dan


value or market capitalization). minuman yang listing di BEI?
Penelitian tentang variabel-variabel 4. Apakah kapitalisasi pasar secara
yang mempengaruhi return saham telah parsial berpengaruh terhadap return
dilakukan, di antaranya: Kurniawan (2014) saham perusahaan makanan dan
menyimpulkan bahwa frekuensi minuman yang listing di BEI?
perdagangan, volume perdagangan, 1.3 Tujuan
trading day berpengaruh terhadap return Berpijak pada rumusan masalah
saham. Silviyani, dkk. (2014) yang dijelaskan di atlas, tujuan penelitian
menyimpulkan bahwa: (1) Frekuensip ini adalah untuk:
tidak berpengaruh terhadap return saham. 1. Menguji dan menjelaskan pengaruh
(2) Volume perdagangan berpengaruh secara parsial atas volume perdagangan
terhadap return saham. (3) Kapitalisasi saham terhadap return saham
pasar tidak berpengaruh. Ratnasari (2013) perusahaan makanan dan minuman
dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa yang listing di BEI.
faktor-faktor fundamental, volume 2. Menguji dan menjelaskan pengaruh
perdagangan dan kaptalisasi pasar secara parsial atas frekuensi
berpengaruh terhadap return saham. perdagangan saham terhadap return
saham perusahaan makanan dan
Berpijak pada hasil beberapa minuman yang listing di BEI.
penelitian yang tidak konsisten tersebut, 3. Menguji dan menjelaskan pengaruh
peneliti tertarik untuk mengembangkannya secara parsial atas volatilitas harga
dengan judul Pengaruh Volume saham terhadap return saham
Perdagangan Saham, Frekuensi perusahaan makanan dan minuman
Perdagangan Saham, Volatilitas Harga yang listing di BEI.
Saham, dan Kapitalsiasi Pasar 4. Menguji dan menjelaskan pengaruh
Terhadap Return Saham Perusahaan secara parsial atas kapitalisasi pasar
Makananan dan Minuman yang terhadap return saham perusahaan
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia makanan dan minuman yang listing di
(BEI) BEI
1.2 Rumusaan Masalah 1.4 Manfaat
Berdasarkan latar belakang 1.4.1 Manfaat Teoritis
tersebut, masalah penelitian ini dapat Dapat memberikan tambahan
dirumuskan dalam bentuk pertanyaan konsep teori tentang bagaimana pengaruh
berikut: volume perdagangan saham, frekuensi
1. Apakah volume perdagangan saham perdagangan saham, volatilitas harga
secara parsial berpengaruh terhadap saham, dan kapitalsiasi pasar terhadap
return saham perusahaan makanan dan return saham perusahaan makananan dan
minuman yang listing di BEI? minuman yang terdaftar di Bursa Efek
2. Apakah frekuensi perdagangan saham Indonesia
secara parsial berpengaruh terhadap 1.4.2 Manfaat Praktis
return saham perusahaan makanan dan Bagi perusahaan, hasil penelitian
minuman yang listing di BEI? ini dapat memberikan informasi tentang
3. Apakah volatilitas harga saham secara besarnya pengaruh volume perdagangan
parsial berpengaruh terhadap return saham, frekuensi perdagangan saham,
volatilitas harga saham, dan kapitalsiasi

http://ejournal.unikama.ac.id Hal | 3
Journal RisetMahasiswaxxxxxxx (JRMx)
ISSN: 2337-56xx.Volume: xx, Nomor: xx

pasar terhadap return saham perusahaan atas suatu perusahaan berupa dividen dan
makananan dan minuman yang terdaftar di capital gain. Dividen dan capital gain
Bursa Efek Indonesia. Sehingga akan (loss) merupakan komponen yang dipakai
dapat dipergunakan untuk pengambilan dalam perhitungan return saham. Dividen
kebijakan di masa mendatang dalam upaya adalah pendapatan atas saham yang
meningkatkan harga sahamnya yang diperoleh setiap periode selama saham
berdampak pada return sahamnya. masih dipegang. Cambell dan Baranek,
TINJAUAN PUSTAKA (2005) menyatakan bahwa dividen
2.1.Tinjauan Teoritis sebagai pembagian laba kepada para
2.1.1 Return Saham pemegang saham perusahaan yang
Return merupakan hasil yang sebanding dengan jumlah saham yang
diperoleh dari kegiatan investasi. Menurut dipegang oleh masing-masing pemilik.
Ang (2007), konsep return (kembalian) Dividen dapat berupa uang tunai maupun
adalah tingkat keuntungan yang dinikmati saham. Investor umumnya lebih tertarik
oleh pemodal atas suatu investasi yang pada dividen tunai daripada dividen
dilakukannya. Sundjaja (2003) dalam saham. Capital gain atau capital loss
Trisnawati (2009) mendefinisikan return adalah selisih dari harga investasi periode
sebagai total laba atau rugi yang diperoleh saat ini dengan harga investasi periode
investor dalam periode tertentu yang sebelumnya. Capital gain diperoleh jika
dihitung dari selisih antara pendapatan atas harga investasi periode saat ini lebih besar
investasi pada periode tertentu dengan dari harga investasi periode sebelumnya.
pendapatan investasi awal. Trisnawati Jika harga investasi periode saat ini lebih
(2009) mendefinisikan return sebagai total kecil dari harga investasi periode
laba atau rugi dari suatu investasi selama sebelumnya, maka investor akan
periode tertentu yang dihitung dengan cara mengalami capital loss.
membagi distribusi aset secara tunai Nilai perusahaan pada dasarnya
selama satu periode ditambah dengan dapat diukur dengan harga pasar saham
perubahan nilai investasi di awal periode. perusahaan karena harga pasar saham
Return saham merupakan perusahaan mencerminkan penilaian
keuntungan yang diperoleh investor dalam investor secara keseluruhan atas setiap
investasi saham. Menurut Jogiyanto ekuitas yang dimiliki. Harga pasar saham
(2010), return saham dapat dibedakan menunjukkan penilaian sentral dari seluruh
menjadi dua jenis, yaitu return realisasi pelaku pasar, harga pasar saham bertindak
(realized return) dan return ekspetasi sebagai barometer kinerja manajemen
(expected return). Return realisasi perusahaan. Jika nilai suatu perusahaan
merupakan return yang sudah terjadi yang dapat diproksikan dengan harga saham
dihitung berdasarkan data historis. Return maka memaksimumkan nilai pasar
ekspetasi merupakan return yang perusahaan sama dengan memaksimumkan
diharapkan terjadi di masa mendatang dan harga pasar saham. Kinerja perusahaan
masih bersifat tidak pasti. Kinerja menentukan tinggi rendahnya harga saham
perusahaan dapat diukur dengan return di pasar saham. Untuk itu diperlukan suatu
realisasi. Return realisasi juga berperan analisa menyeluruh atas keadaan keuangan
penting sebagai dasar penentuan return perusahaan tersebut untuk memperoleh
ekspektasi dan risiko di masa mendatang. return yang maksimal (Atmaja, 2012).
Investor akan mendapat
keuntungan (return) dari pemilikan saham

http://ejournal.unikama.ac.id Hal | 4
Journal RisetMahasiswaxxxxxxx (JRMx)
ISSN: 2337-56xx.Volume: xx, Nomor: xx

Jones (2010) membagi tingkat mempersempit bid ask spread saham


keuntungan atau return investasi menjadi tersebut.
dua komponen utama, yaitu: Volume perdagangan merupakan
1. Yield, merupakan return yang diterima suatu instrumen yang dapat digunakan
oleh pemegang aset dalam bentuk kas untuk melihat reaksi pasar modal terhadap
untuk saham, penerimaan kas ini informasi melalui parameter volume
adalah dalam bentuk pembayaran saham yang diperdagangkan di pasar
dividen. (Sutrisno, 2010). Menurut Halim dan
2. Capital gain (loss), yang menunjukkan Hidayat (2010) volume perdagangan (Vt)
perubahan harga dari sekuritas. sebagai lembar saham yang
Komponen ini mencakup perbedaan diperdagangkan pada hari (t). Volume
antara harga saham tersebut pada perdagangan saham merupakan salah satu
waktu dibeli (beginning price) dan indikator yang digunakan dalam análisis
harga saham pada waktu dijual (ending teknikal pada penilaian harga saham dan
price). Apabila perbadaan tersebut suatu instrumen yang dapat digunakan
positif, maka pemodal akan menikmati untuk melihat reaksi pasar modal terhadap
capital gain, sebaliknya apabila informasi melalui parameter pergerakan
perbedaan tersebut negatif, maka aktivitas volume perdagangan saham di
pemodal akan mengalami kerugian pasar. Oleh karena itu, perusahaan yang
(capital loss), sehingga total return berpotensi tumbuh dapat berfungsi sebagai
didefinisikan sebagai yield (berupa berita baik dan pasar seharusnya bereaksi
dividen) ditambah dengan perubahan positif.
harga saham (berupa capital gain atau Dihubungkan dengan volume
capital loss). perdagangaan saham, suatu laporan
2.1.2 Volume Perdagangan Saham diumumkan memiliki kandungan
Volume perdagangan saham diartikan informasi apabila jumlah lembar saham
sebagai jumlah lembar saham yang yang diperdagangkan menjadi lebih besar.
diperdagangkan pada hari tertentu (Halim Data mengenai volume perdagangan ini
dan Hidayat, 2010). Perdagangan suatu penting untuk diamati karena apabila
saham yang aktif, yaitu dengan volume dibandingkan dengan total lembar saham
perdagangan yang besar, menunjukkan beredar dapat menunjukkan likuid
bahwa saham tersebut digemari oleh para tidaknya saham-saham diperjual belikan di
investor yang berarti saham tersebut cepat atas bursa. Banyak faktor yang
diperdagangkan. Ada kemungkinan dealer memengaruhi volume perdagangan, ini
akan mengubah posisi kepemilikan berhubungan berat dengan heterogenitas
sahamnya pada saat perdagangan saham investor dalam informasi, kesempatan
semakin tinggi atau dealer tidak perlu investasi perindividu dan perdagangan
memegang saham dalam jumlah terlalu yang rasional untuk tujuan yang
lama. Volume perdagangan akan berdasarkan informasi maupun tidak
menurunkan kos (kontrak opsi saham) berdasarkan informasi.
pemilikan saham, sehingga menurunkan Volume perdagangan saham adalah
spread. Dengan demikian semakin aktif keseluruhan nilai transaksi pembelian
perdagangan suatu saham atau semakin maupun penjualan saham oleh investor.
besar volume perdagangan suatu saham, Volume perdagangan ini seringkali
maka semakin rendah biaya pemilikan dijadikan tolok ukur (benchmark) untuk
saham tersebut yang berarti akan mempelajari informasi dan dampak dari

http://ejournal.unikama.ac.id Hal | 5
Journal RisetMahasiswaxxxxxxx (JRMx)
ISSN: 2337-56xx.Volume: xx, Nomor: xx

berbagai kejadian. Efek volatilitas aktivitas 1. Informasi yang tersedia di publik.


perdagangan terhadap expected stock 2. Informasi pribadi di mana hanya
return didorong oleh adanya elemen risiko investor tertentu yang memiliki
dan variabilitas dalam likuiditas sehingga informasi tersebut.
saham dengan variabilitas yang tinggi Berbagai pendapat tersebut
memiliki expected return yang tinggi pula mencoba menerangkan sebab perubahan
(Chordia, 2011). volume perdagangan saham berkaitan
Volume perdagangan digunakan dengan adanya info tertentu.
untuk melihat penilaian suatu info oleh Menurut Jogiyanto (2010) volume
investor individual dalam arti info tersebut perdagangan saham adalah jumlah lembar
membuat suatu keputusan perdagangan saham yang diperdagangkan secara harian.
ataukah tidak. Hal ini berkaitan dengan Sehingga dapat disimpulkan bahwa
salah satu motivasi investor dalam volume perdagangan saham merupakan
melakukan transaksi jual beli saham yaitu jumlah lembar saham yang
penghasilan yang berkaitan dengan capital diperdagangkan dalam kurun waktu
gain. Volume perdagangan yang kecil tertentu. Perkembangan harga dan volume
menunjukkan investor yang sedikit atau perdagangan saham di pasar modal
kurang tertarik dalam melakukan investasi merupakan suatu indikator penting untuk
di pasar sekunder, sedangkan volume yang mempelajari tingkah laku pasar yaitu
besar menunjukkan transaksi jual dan beli investor. Naiknya volume perdagangan
saham. saham dapat menambah informasi yang
Menurut Yosef dan Brown (2007) berguna bagi investor secara kontinyu
dalam Sandrasari (2010), volume dalam periode perdagangan dimana saat
perdagangan kecil dapat merupakan suatu volume perdagangan saham dalam jumlah
tanda yang menunjukkan ketidakpastian kecil yang menyebabkan harga jatuh.
atau ketidakyakinan dari para investor di Semakin tinggi minat atau permintaan
masa yang akan datang. Di sisi lain, saham semakin mendorong kenaikan harga
menurut Karproff (2006) dan Houthausen saham. Perkembangan harga saham dan
dan Verrechia (2010) yang dikutip oleh volume perdagangan saham di pasar modal
Handani (2012), kenaikan perdagangan merupakan suatu indikator penting untuk
saham terjadi karena para investor mempelajari tingkah laku pelaku pasar
mempunyai interpretasi yang berbeda yaitu investor. Volume perdagangan
terhadap suatu pengumuman. saham di Bursa Efek Indonesia sangat
Lebih jauh dijelaskan bahwa pesat, setelah diterapkan otomatisasi
kenaikan volume perdagangan akan perdagangan.
semakin tinggi dengan semakin tingginya Naiknya volume perdagangan
ketidakpastian di antara investor mengenai merupakan kenaikan aktivitas jual beli
interpretasi mereka atas pengumuman oleh para investor di bursa (Aliwu, 2008
tersebut. Namun demikian, perdagangan dalam Sandrasari, 2010). Volume
tidaklah secara otomatis mengimplikasikan perdagangan merupakan suatu indikator
adanya perbedaan interpretasi di antara likuiditas saham atas suatu informasi yang
investor, kenaikan volume perdagangan ada dalam pasar modal. Volume
tetap bisa saja terjadi apabila investor perdagangan merupakan bagian yang
mempunyai informasi yang berbeda-beda. diterima dalam analisis teknikal. Kegiatan
Info yang dimiliki oleh investor perdagangan dalam volume yang sangat
diperoleh dari 2 sumber, yaitu : tinggi di suatu bursa akan ditafsirkan

http://ejournal.unikama.ac.id Hal | 6
Journal RisetMahasiswaxxxxxxx (JRMx)
ISSN: 2337-56xx.Volume: xx, Nomor: xx

sebagai tanda pasar akan membaik perdagangan saham merupakan salah satu
(bullish). Peningkatan volume elemen yang menjadi salah satu bahan
perdagangan dibarengi dengan untuk melihat reaksi pasar terhadap sebuah
peningkatan harga merupakan gejala yang informasi yang masuk pada pasar modal.
makin kuat akan kondisi yang bullish. Perkembangan harga saham dan aktivitas
Volume perdagangan saham frekuensi perdagangan saham di pasar
digunakan untuk melihat apakah investor modal merupakan indikasi penting untuk
individual menilai laporan informatif, mempelajari tingkah laku pasar sebagai
dalam arti apakah informasi tersebut acuan pasar modal dalam menentukan
membuat keputusan perdagangan pada transaksi di pasar modal. Biasanya investor
kondisi normal. Volume perdagangan akan mendasarkan keputusan pada
dipasar modal dapat dijadikan indikator berbagai informasi dalam pasar modal atau
penting bagi investor. Naiknya volume lingkungan luar dari pasar modal tersebut
perdagangan saham merupakan kenaikan (Sunartri, 2004 dalam dalam Sandrasari
aktivitas jual-beli oleh para investor (2010).
dipasar modal. Saham-saham yang Frekuensi perdagangan merupakan
diperdagangkan dipasar modal cenderung pengukur paling tepat terhadap aliran
mengikuti keadaan ekonomi dan faktor- informasi yang diterima oleh para investor,
faktor yang mempengaruhi volume hal ini ditunjukkan dalam penelitian Jones,
perdagangan berkaitan dengan Kaul, dan Lipson (2009) dalam Sandrasari
heterogenitas dan perdagangan yang (2010), hasil penelitian menunjukkan
rasional. bahwa explanatory power regresi monoton
2.1.3 Frekuensi Perdagangan Saham ditimbulkan oleh frekuensi perdagangan,
Menurut Harsono (2003) dalam meskipun size berpengaruh namun secara
Silviyani (2014) menyebutkan bahwa ekonomi, signifikansi sangat kecil. Di
frekuensi perdagangan saham adalah samping itu, penelitian yang dilakukan
berapa kali terjadinya transaksi jual beli oleh Chan dan Fong (2000) dalam
pada saham yang bersangkutan pada Sandrasari (2010) juga membuktikan
perdagangan adalah berapa kali transaksi bahwa hubungan volume dengan
jual beli terjadi pada saham yang volatilitas digerakkan secara monoton oleh
bersangkutan pada waktu tertentu. Yahya frekuensi perdagangan dibandingkan
(2008) mendefinisikan frekuensi adalah dengan total volume.
berapa kali saham tersebut 2.1.4. Volatilitas Harga Saham
diperdagangkan. Sehingga dapat Volatilitas saham menunjukkan
disimpulkan bahwa frekuensi perdagangan pola perubahan harga saham yang
merupakan jumlah terjadinya transaksi menentukan pola return yang diharapkan
perdagangan pada saham itu sendiri. dari saham. Pola perilaku saham di pasar
Menurut Silviyani (2014) saham yang modal menjadi perhatian bagi para pelaku
memiliki frekuensi perdagangan besar pasar untuk menentukan waktu yang tepat
diduga dipengaruhi transaksi saham yang dalam berinvestasi. Berbagai studi telah
sangat aktif, hal ini disebabkan karena banyak dilakukan untuk meneliti faktor-
banyaknya minat investor, dengan faktor yang mempengaruhi pola perilaku
demikian dapat diketahui saham tersebut saham, yaitu pengaruh informasi yang
diminati investor atau tidak. masuk ke pasar serta pengaruh aspek
Dalam aktivitas bursa efek ataupun psikologis pelaku perdagangan di pasar
pasar modal, aktivitas frekuensi modal tersebut (Algifari, 2009).

http://ejournal.unikama.ac.id Hal | 7
Journal RisetMahasiswaxxxxxxx (JRMx)
ISSN: 2337-56xx.Volume: xx, Nomor: xx

Volatilitas harga adalah suatu saham tersebut. Saham dengan historical


ukuran yang menyatakan seberapa besar volatility atau standar deviasi tinggi
fluktuasi harga suatu aset dalam jangka cenderung memiliki harga premi yang
waktu tertentu. Semakin besar volatilitas tinggi, dan sebaliknya. Dengan
harga suatu aset maka semakin fluktuatif membandingkan chart pergerakan harga
harga aset tersebut. Suatu aset dengan saham selama periode waktu tertentu, bisa
volatilitas besar berarti memiliki fluktuasi dilihat apakah saham tersebut pada saat itu
besar sehingga sering kali mengalami sedang volatile atau tidak (Hidayat, 2011
penurunan drastis ataupun kenaikan harga dalam Situmeang, 2015).
yang sangat signifikan. Investor pada Menurut Tandelilin (2011) jika
umumnya menyebut aset tersebut memiliki semua faktor dianggap tetap, semakin
risiko tinggi (Suwanda, 2011 dalam besar volatilitas harga saham (ditunjukkan
Situmeang, 2015). oleh standar deviasi atau varians) yang
Menurut (Tandelilin, 2011), diharapkan maka harga opsi juga semakin
volatilitas (variasi pengembalian) adalah tinggi. Hal ini dikarenakan semakin besar
wakil volatilitas maka akan semakin besar
risiko dalam analisis Markowitz dan probabilitas bahwa harga saham akan
pengembalian yang diharapkan adalah mengalami perubahan yang diinginkan.
wakil untuk imbalan. Dan menurut Pengukuran risiko menurut (Greenblatt,
(Judokusumo, 2012 dalam Situmeang, 2008 Situmeang, 2015) dengan “beta”
2015), volatilitas saham adalah ukuran saham – tingkat volatilitas (naik turun)
dari ketidakpastian tentang hasil yang di harga sebuah saham dibandingkan dengan
dapat dari saham. Tipe nilai dan volatilitas pasar secara keseluruhan dan penghitungan
saham ialah berkisar antara 0,2 - 0,4 beta didasarkan pada ekstrapolasi dari
pertahun. Perubahan harga saham tingkat volatilitas harga saham tersebut di
sebanding (proporsional) dengan harga masa lalu. Satu cara untuk mengukur
saham. Jadi volatilitas harga saham juga volailitas adalah dengan menggunakan
sebanding dengan harga saham. Volatilitas standar deviasi, yang akan menjelaskan
akan mempunyai peluang sangat kecil seberapa ketat harga suatu saham dapat
untuk bernilai negatif. Atau asumsi ini dikelompokkan di seputar rata-rata (mean)
menjamin bahwa harga saham pada saat atau rata-rata bergerak (moving
waktu jatuh tempo adalah positif. Tentu average/MA). Ketika harga-harga
saja, return saham pada waktu jatuh tempo bergerak sangat ketat dalam satu
dapat bernilai negatif. Return saham pada gerombolan, standar deviasinya sangat
saat jatuh tempo, kovergen ke sebaran kecil. Ketika pergerakan harga sangat
normal. Karena return dapat diekspresikan tersebar, standar deviasi akan relatif besar.
dengan fungsi logaritma, dikatakan bahwa Untuk sekuritas, menurut
logaritma S menyebar normal (Sunaryo, Greenblatt (2008) dalam Situmeang
2011 dalam Situmeang, 2015). (2015) menejelaskan bahwa semakin
Volatilitas harga saham yang tinggi standar deviasi maka semakin besar
didasarkan pada pergerakan harga saham sebaran imbal hasil dan risiko investasi
di masa lalu (data historis) selama periode yang lebih tinggi. Sebagaimana
waktu tertentu. Historical volatility digambarkan pada teori portofolio modern,
dihitung dengan menggunakan ukuran volatilitas menciptakan risiko yang
statistik yaitu standar deviasi penutupan berkaitan dengan derajat sebaran imbal
harga saham tersebut semakin fluktuatif hasil di sekitar rata-ratanya. Dengan kata

http://ejournal.unikama.ac.id Hal | 8
Journal RisetMahasiswaxxxxxxx (JRMx)
ISSN: 2337-56xx.Volume: xx, Nomor: xx

lain, semakin besar peluang terjadinya mengambil keputusan terbaik. Salah satu
imbal hasil yang lebih rendah dari yang cara untuk melihat ketidak pastian return
diharapkan, investasi tersebut semakin saham itu dengan menggunakan harga
berisiko. Cara lain untuk mengukur saham dan kapitalisasi pasar saham itu
volatilitas adalah dengan mengambil sendiri (Lukacs, 2012).
kisaran rata-rata untuk setiap periode, dari Menurut Garonfolo (2011) harga
harga yang lebih rendah ke nilai yang lebih saham tidak selalu mampu mencerminkan
tinggi. Kisaran itu kemudian diekspresikan nilai yang sebenarnya dari suatu
sebagai persentase dari awal periode. perusahaan. Dengan kata lain harga saham
Semakin besar pergerakan akan yang tinggi tidak selalu menyimpulkan
menciptakan kisaran harga yang lebih bahwa perusahaan tumbuh atau memiliki
tinggi, mengakibatkan volatilitas yang nilai yang tinggi pula. Kapitalisasi pasar
lebih tinggi. Kisaran harga yang lebih memberikan gambaran seberapa besar
rendah akan menghasilkan volatilitas lebih harga suatu perusahaan ketika dijual di
rendah. pasar. Hal ini dijadikan dasar oleh investor
2.1.5 Kapitalisasi Pasar untuk membantu dalam menganalisis
Fakhruddin (2008) dalam Maknun seberapa besar pertumbuhan suatu
(2010) mendefinisikan kapitalisasi pasar perusahaan.
sebagai nilai besaran perusahaan publik Kapitalisasi pasar yang besar
yang telah mencatatkan sahamnya di bursa umumnya menjadi salah satu daya tarik
saham. Menurut Ardiansyah (2012) para investor dalam memilih saham.
kapitalisasi pasar adalah perkalian antara Semakin besar kapitalisasi pasar suatu
harga pasar/harga penutupan dengan saham, semakin lama pula investor
jumlah saham yang diterbitkan. Sehingga menahan kepemilikan sahamnya, karena
dapat disimpulkan bahwa kapitalisasi pasar investor menganggap bahwa perusahaan
merupakan nilai besaran saham yang besar akan cenderung lebih stabil dari sisi
diterbitkan oleh perusahaan. keuangannya, risiko lebih kecil dan
Pada umumnya saham yang memiliki prospek yang bagus dalam
kapitalisasinya besar menjadi incaran jangka panjang dengan harapan return
investor untuk berinvestasi jangka panjang yang besar (Silviyani, 2014)
karena potensi pertumbuhan perusahaan 2.2 Tinjauan Empiris
yang mengagumkan disamping pembagian Tinjauan terhadap penelitian
dividen serta eksposur risiko yang relatif terdahulu diringkas pada Tabel berikut.
rendah. Karena banyak peminatnya, maka
harga saham umumnya relatif tinggi Tabel 2.1
sehingga akan memberikan returnyang Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu
tinggi pula (Maknun, 2010) Varia
Masalah dasar pada permodelan bel
Nama
keuangan adalah masalah ketidakpastian. N dan
(Tahu Judul Hasil
Terutama yang berkaitan dengan harga, o Alat
n)
untuk itu perlu adanya sebuah teknik Analis
permodelan yang mampu menggambarkan is
informasi keuangan yang berkaitan dengan
return, indeks harga, dan turunanya 1 Kurnia Analisis Volum Secara
dengan efisien agar informasi dapat wan Pengaru e parsial
dimanfaatkan oleh investor dalam (2014) h Perdag Volume

http://ejournal.unikama.ac.id Hal | 9
Journal RisetMahasiswaxxxxxxx (JRMx)
ISSN: 2337-56xx.Volume: xx, Nomor: xx

Volume angan Perdaga Terhada Terhad ngan


Perdaga Saham ngan p Return ap berpenga
ngan , Saham,, Saham Return ruh
Saham,F Frekue Frekuens Perusah Saham terhadap
rekuensi nsi i aan . return
Perdaga Perdag Perdaga saham.
ngan angan ngan Yang Alat (3)
Saham, Saham Saham, Berada analisi Kapitalis
dan Hari , Hari Hari Pada sinya asi Pasar
Perdaga Perdag Perdaga Indeks adalah berpenga
ngan angan ngan Lq45 Di regresi ruh.
Saham Saham Saham, Bursa linier
Terhada , dan berpenga Efek bergan Kapitalis
p Return Return ruh Indonesi da asi Pasar
Saham. Saham terhadap a berpenga
. Return ruh
Periode dominan
Saham.
Alat Tahun terhadap
Frekuens
analisi 2009- return
i
sinya 2013 saham
Perdaga
adalah (Studi
ngan
regresi Empiris
Saham
linier Pada
berpenga
bergan Perusah
ruh
da aan
dominan
terhadap LQ45 Di
return Bursa
saham Efek
Indonesi
a)
2 Silviya Pengaru Likuid Secara
3 Ratnas Analisis Faktor Secara
ni. h itas parsial
ari Faktor- -faktor parsial
(2014) Likuidit Perdag (1)
(2013) faktor Funda Faktor-
as angan Frekuens
Funda- mental faktor
Perdaga Saham i
mental, , Fundam
ngan , Perdaga
Volume Volum ental,
Saham, Volum ngan
Perdaga e Volume
volume e tidak
ngan Perdag Perdaga
perdaga Perdag berpenga
dan angan ngan ,
nagan angan ruh
Nilai , Nilai dan
saham Saham terhadap
Kapitali Kapita Nilai
Dan , Dan return
sasi lisasi Kapitalis
saham.
Kapitali Kapita Pasar Pasar, asi Pasar
(2)
sasi lisasi Terhada dan berpenga
Volume
Pasar Pasar p Return ruh
Perdaga
http://ejournal.unikama.ac.id Hal | 10
Journal RisetMahasiswaxxxxxxx (JRMx)
ISSN: 2337-56xx.Volume: xx, Nomor: xx

Return Saham terhadap


Saham Return
Perusaha Alat Saham
an analisi
Manufakt sinya Nilai
urr dan adalah Kapitalis
Perbank regresi asi Pasar
an di linier berpenga
BEI bergan ruh
da dominan
terhadap
return
saham

4 Wahyu Pengaru Harga Secara


liantini h Harga Saham parsial
dan Saham, , Harga
Suarja Volume Volum Saham,
ya Perdaga e Volume
(2015) ngan Perdag Perdaga
Saham, angan ngan
dan Saham Saham,
Volatilit , Volatilit
as Harga Volatil as Harga
Saham itas Saham
Terhada Harga berpenga
p Saham ruh
Return , terhadap
Saham Return Return
Pada Saham Saham
Perusah
aan Alat Harga
Manufa analisi Saham
ktur di sinya berpenga
BEI adalah ruh
regresi dominan
linier terhadap
bergan return
da saham

Sumber: Kurniawan (2014), Silviyani


(2014), Ratnasari (2013), Wahyuliantini
dan Suarjaya (2015) diolah oleh peneliti

http://ejournal.unikama.ac.id Hal | 11
Journal RisetMahasiswaxxxxxxx (JRMx)
ISSN: 2337-56xx.Volume: xx, Nomor: xx

Kerangka konseptual penelitian ini


dibangun dari kajian teori dan hasil
Nam Variabe beberapa peneliti terdahulu.
N a l dan
Judul Hasil
o (Tah Alat
un) Analisis

5 Firtia Analisis Frekuen Secara


na Pengaru si parsial
(201 h Perdaga Frekuen volume
4) Frekuen ngan, si perdagangan
saham (X1)
si Volume Perdaga
Perdaga Perdaga ngan, frekuensi
ngan, ngan, Volume perdagangan
Volume Kapitali Perdaga saham (X2)
Perdaga sasi ngan, return saham
ngan, Pasar, Kapitali volatilitas (Y)
Kapitali Laba, sasi harga saham
sasi Return Pasar, (X3)
Pasar, Saham Laba,
dan berpeng kapitalisasi
Alat pasar
Laba aruh
analisisi (X4)
Terhada terhadap
p Return nya Return Gambar 2.1
Saham adalah Saham Kerangka konseptual penelitian
(Studi regresi
linier Frekuen 2.4 Hipotesis Penelitian
Empiris 1. Pengaruh secara parsial atas volume
Pada bergand si
a perdaga perdagangan saham terhadap return
Perusah saham
aan ngan
berpeng Volume perdagangan saham
Manufa diartikan sebagai jumlah lembar saham
ktur aruh
dominan yang diperdagangkan pada hari tertentu
Yang (Halim dan Hidayat, 2010). Perdagangan
Terdafta terhadap
return suatu saham yang aktif, yaitu dengan
r Di volume perdagangan yang besar,
BEI). saham
menunjukkan bahwa saham tersebut
digemari oleh para investor yang berarti
Penelitian berbeda dengan saham tersebut cepat diperdagangkan.
beberapa penelitian sebelumnya, dimana Volume perdagangan saham adalah
penelitian sebelumnya belum memasukkan keseluruhan nilai transaksi pembelian
variabel volatiliotas harga saham, sehingga maupun penjualan saham oleh investor
hasilnya dapat melengkapi hasil beberapa dalam mata uang. Volume perdagangan ini
peneltiian terdahulu. seringkali dijadikan tolok ukur
2.3 Kerangka Konseptual (benchmark) untuk mempelajari informasi
dan dampak dari berbagai kejadian. Efek
http://ejournal.unikama.ac.id Hal | 12
Journal RisetMahasiswaxxxxxxx (JRMx)
ISSN: 2337-56xx.Volume: xx, Nomor: xx

volatilitas aktivitas perdagangan terhadap Volatilitas saham menunjukkan


expected stock return didorong oleh pola perubahan harga saham yang
adanya elemen risiko dan variabilitas menentukan pola return yang diharapkan
dalam likuiditas sehingga saham dengan dari saham. Pola perilaku saham di pasar
variabilitas yang tinggi memiliki expected modal menjadi perhatian bagi para pelaku
return yang tinggi pula (Chordia, 2011). pasar untuk menentukan waktu yang tepat
Hasil penelitian Kurniawan (2014), dalam berinvestasi. Berbagai studi telah
Silviyani (2014), Ratnasari (2013) banyak dilakukan untuk meneliti faktor-
Wahyuliantini dan Suarjaya (2015), faktor yang mempengaruhi pola perilaku
Firtiana (2014) menunjukan bahwa volume saham, yaitu pengaruh informasi yang
perdagangan saham berpengaruh terhadap masuk ke pasar serta pengaruh aspek
return saham. Berpijak pada hasil beberapa psikologis pelaku perdagangan di pasar
penelitian tersebut, hipotesis yang diajukan modal tersebut (Algifari, 2009).
dalam penelitian ini adalah: Tandelilin (2011) jika semua faktor
H-1: volume perdagangan saham secara dianggap tetap, semakin besar volatilitas
parsial berpengaruh terhadap harga saham (ditunjukkan oleh standar
return saham deviasi atau varians) yang diharapkan
2. Pengaruh secara parsial atas maka harga saham juga semakin tinggi.
frekuensi perdagangan saham Hal ini dikarenakan semakin besar
terhadap return saham volatilitas, maka akan semakin besar
Yahya (2008) mendefinisikan probabilitas bahwa harga saham akan
frekuensi adalah berapa kali saham mengalami perubahan yang diinginkan.
tersebut diperdagangkan. Sehingga dapat Hasil penelitian Wahyuliantini dan
disimpulkan bahwa frekuensi perdagangan Suarjaya (2015) menunjukan bahwa
merupakan jumlah terjadinya transaksi volatilitas saham berpengaruh terhadap
perdagangan pada saham itu sendiri. return saham. Berpijak pada hasil beberapa
Menurut Silviyani (2014) saham yang penelitian tersebut, hipotesis yang diajukan
memiliki frekuensi perdagangan besar dalam penelitian ini adalah:
diduga dipengaruhi transaksi saham yang H-3: volatilitas harga saham secara
sangat aktif, hal ini disebabkan karena parsial berpengaruh terhadap
banyaknya minat investor, dengan return saham
demikian dapat diketahui saham tersebut 4. Pengaruh secara parsial atas
diminati investor atau tidak. kapitalisasi pasar berpengaruh
Hasil penelitian Kurniawan (2014), terhadap return saham
Firtiana (2014), Sandrasari ( 2010) dan Menurut Ardiansyah (2012)
Maknun (2010) menunjukan bahwa kapitalisasi pasar adalah perkalian antara
volume perdagangan saham berpengaruh harga pasar/harga penutupan dengan
terhadap return saham. Berpijak pada hasil jumlah saham yang diterbitkan. Sehingga
beberapa penelitian tersebut, hipotesis dapat disimpulkan bahwa kapitalisasi pasar
yang diajukan dalam penelitian ini adalah: merupakan nilai besaran saham yang
H-2: frekuensi perdagangan saham diterbitkan oleh perusahaan.
secara parsial atas berpengaruh Pada umumnya saham yang
terhadap return saham kapitalisasinya besar menjadi incaran
3. Pengaruh secara parsial atas investor untuk berinvestasi jangka panjang
volatilitas harga saham terhadap return karena potensi pertumbuhan perusahaan
saham yang mengagumkan disamping pembagian

http://ejournal.unikama.ac.id Hal | 13
Journal RisetMahasiswaxxxxxxx (JRMx)
ISSN: 2337-56xx.Volume: xx, Nomor: xx

dividen serta eksposur risiko yang relatif tidak dengan variabel lainnya, atau apakah
rendah. Karena banyak peminatnya, maka suatu variabel disebabkan/dipengaruhi atau
harga saham umumnya relatif tinggi tidak oleh variabel lainnya.
sehingga akan memberikan returnyang Data yang diperlukan yang terdiri
tinggi pula (Maknun, 2010). dari atas frekuensi perdagangan saham,
Hasil penelitian Silviyani, dkk. volume perdagangan saham, volatilitas
(2014), Ratnasari (2013), dan Firtiana harga saham, kapitalisasi pasar, dan return
(2014) menyimpulkan bahwa kapitalisasi saham perusahaan makanan dan minuman
pasar berpengaruh terhadap return saham. diperoleh dari akses internet ke
Berpijak pada hasil beberapa penelitian www.idx.co.id. Selanjutnya dianalisis
tersebut, hipotesis yang diajukan dalam dengan menggunakan regresi linier
penelitian ini adalah: berganda. Sedangkan untuk menguji
H-4: kapitalisasi pasar secara parsial hipotesis yang diajukan diuji dengan uji-t.
berpengaruh terhadap return saham 3.2 Ruang Lingkup Penelitian
Menghindari pembahasan yang
METODE PENELITIAN meluas, ruang lingkup pembahasan dalam
3.1 Rancangan Penelitian penelitian ini mencakup: frekuensi
Sesuai dengan tujuan penelitian perdagangan saham, volume perdagangan
yang ingin dicapai, metode penelitian saham, volatilitas harga saham, dan
adalah deskriptif dengan pendekatan kapitalisasi pasar terhadap return saham
kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif perusahaan makanan dan minuman yang
adalah metode penelitian yang listing di BEI per 31 Desember 2014-2015.
berlandaskan pada filsafat positivisme, 3.3 Populasi dan Teknik Pengambilan
digunakan untuk meneliti pada populasi Sampel
atau sampel tertentu, pengumpulan data 3.3.1 Populasi
menggunakan instrument penelitian, Populasi dalam penelitian ini
analisis data bersifat kuantitatif/statistik, adalah semua perusahaan makanan dan
dengan tujuan untuk menguji hipotesis minuman yang terdaftar di BEI sebanyak
yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2012). 18 perusahaan.
Metode deskriptif adalah statistik yang 3.3.2 Sampel
digunakan untuk menganalisa data dengan Jumlah sampel yang diambil
cara mendeskripsikan atau mengacu pada Arikunto (2010)
menggambarkan data yang telah terkumpul menyatakan bahwa apabila populasinya
tanpa bermaksud membuat kesimpulan kurang dari 100, maka sebaiknya diambil
yang berlaku untuk umum (Sugiyono, diambil semua. Jadi, jumlah sampel
2010). Jenis penelitian yang digunakan penelitian sama jumlah populasinya.
adalah explanatory research, yaitu 3.4. Jenis dan Sumber data
menjelaskan hubungan kausal antara Data yang digunakan dalam
variabel-variabel penelitian melalui penelitian ini adalah data sekunder berupa
pengujian hipotesis (Faisal, 2012). Bahwa, frekuensi perdagangan saham, volume
penelitian eksplanatori dimaksudkan untuk perdagangan saham, volatilitas harga
menguji hubungan/pengaruh antar variabel saham dan kapitalisasi pasar per 31
yang dihipotesiskan. Hipotesis itu sendiri Desember 2014. Sementara harga saham
menggambarkan hubungan antara dua penutupan perusahaan manufaktur yang
variabel atau lebih, untuk mengetahui listing di BEI per 31 Desember 2014 dan
apakah semua variabel berasosiasi atau 2015. Data tersebut bersumber dari

http://ejournal.unikama.ac.id Hal | 14
Journal RisetMahasiswaxxxxxxx (JRMx)
ISSN: 2337-56xx.Volume: xx, Nomor: xx

dokumen-dokumen atau file-file atau arsip HPTt= Harga Pasar tertinggi


yang ada BEI. HPTtr= Harga Pasar terendah
3.5.Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan jenis data yang 4. Kapitalisasi pasar (X4) adalah sebagai
diperlukan, yaitu data sekunder, teknik nilai besaran perusahaan publik yang
pengumpulan datanya adalah dengan telah mencatatkan sahamnya di bursa
mengakses melalui www.idx.co.id. saham. Diukur mengacu pada
3.6 Definisi Operasional Variabel Ardiansyah (2012) sebagai berikut:
3.6.1 Variabel Dependen (Y) Vs = Ps x Ss
Return saham (Y), adalah Keterangan:
imbalan/pengembalian yang Vs = Kapitalisasi pasar
diterima/diperoleh pemodal atas investasi Ps = Harga pasar
saham yang dilakukan. Variabel return Ss = Jumlah saham yang
saham diukur dengan mengacu pada diterbitkan
Jogiyanto (2010) sebagai berikut
Pt – Pt-1 3.7. Teknik Analisis Data
Return Saham =                           x Teknik analisis data dalam
100% penelitian ini menggunakan analisis regresi
Pt-1 berganda dengan formula sebagai berikut:
dimana : Y = β0+ β1X1 + β2X2 + β3X3 + β3X3 +
Pt = Harga saham sekarang e
Pt-1 = Harga saham periode Keterangan :
sebelumnya Y = return saham
β0 = konstanta
β1 – β3 = koefisien regresi dari
3.6.2 Variabel Independen
1. Volume perdagangan saham (X1) setiap variabel independen
diartikan sebagai jumlah lembar saham X1 = volume perdagangan
yang diperdagangkan pada hari saham
X2 = frekuensi perdagangan
tertentu
saham
2. Frekuensi perdagangan saham (X2)
X3 = volatilitas harga saham
adalah berapa kali terjadinya transaksi
X4 = kapitaliasasi pasar
jual beli saham yang bersangkutan
e = variabel lain yang tidak
pada waktu tertentu.
dimasukkan dalam model ini.
3. Volatilitas Harga Saham (X3) adalah
pola perubahan harga saham yang 3.8 Pengujian Asusmsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dilakukan
menentukan pola return yang
untuk memastikan bahwa normalitas,
diharapkan dari saham, diukur dengan
autokorelasi, multikolinearitas, dan
mengacu pada Garman dan Klass
heterokedastisitas tidak terdapat dalam
(1980) dalam Fajrihan (2010) sebagai
moderl regresi linier berganda dalam
berikut.
penelitian ini.
HPTt –
HPTr
Volatilitas Harga Saham =
0.5(HPTt + 1. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2011), uji
HPTr)
normalitas bertujuan untuk menguji

http://ejournal.unikama.ac.id Hal | 15
Journal RisetMahasiswaxxxxxxx (JRMx)
ISSN: 2337-56xx.Volume: xx, Nomor: xx

apakah dalam model regresi, variabel SRESID. Jika ada pola tertentu, seperti
pengganggu atau residual memiliki titik-titik yang ada membentuk pola
distribusi normal. Uji normalitas data tertentu yang teratur, maka
menggunakan uji statistik non-parametrik mengindikasikan telah terjadi
Kolmogorov-Smirnov (K-S) untuk heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola
mengetahui signifikansi data yang jelas maka tidak terjadi
yangterdistribusi normal. Dengan criteria, heteroskedastisitas.
jika nilai signifikansi > 0,05, maka 4. Uji Autokorelasi
dikatakan distribusinya normal. Menurut Ghozali (2011), uji
2. Uji Multikolinearitas autokorelasi bertujuan menguji apakah
Menurut Ghozali (2011), Pengujian dalam model regresi linear ada korelasi
ini bertujuan untuk menguji apakah model antara kesalahan pengganggu pada periode
regresi ditemukan adanya korelasi antar t dengan kesalahan pengganggu pada
variabel bebas. Model regresi yang baik periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi
seharusnya tidak terjadi korelasi di antara korelasi, maka dinamakan ada problem
variabel independen. Jika variabel autokorelasi. Autokorelasi muncul karena
independen saling berkorelasi, maka observasi yang berurutan sepanjang waktu
variabel-variabel ini tidak ortogonal. berkaitan satu sama lainnya. Cara yang
Variabel ortogonal adalah variabel dapat digunakan untuk mendeteksi ada
independen yang nilai korelasi antar atau tidaknya attokorelasi, menurut
sesama variabel independen sama dengan Firdaus ( yaitu dengan uji Durbin –
nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya Watson (DW test). Menurut Firdaus
multikolinearitas dapat dilihat dari nilai (2010), jika nilai DW test, di antara 1,55-
tolerance dan lawannya variance inflation 2.46, dikatakan tidak terjadi autokorelasi
factor (VIF). Kedua ukuran ini 3.8 Pengujian Hipotesis
menunjukkan setiap variabel independen Untuk menguji hipotesis yang
manakah yang dijelaskan oleh variabel diajukan, digunakan uji-t (uji pengaruh
independen lainnya. Hasil pengujian ini secara parsial) menurut Ghozali (2011),
dapat dilihat dari nilai VIF, jika nilai kriterianya adalah jika nilai signifikasi uji-t
tolerance > 0.10 atau nilai VIF < 10, hal lebih kecil dari alpa 5%, maka hipotesis
itu menunjukkan tidak adanya yang diajukan diterima. Sebaliknya, jika
multikolinearitas (Ghozali, 2011), ilai signifikasi uji-t lebih besar dari alpa
3. Uji Heteroskedastisitas 5%, maka hipotesis yang diajukan ditolak.
Menurut Ghozali (2011), uji Untuk melakukan beberapa uji di atas,
heteroskedastisitas bertujuan menguji digunakan bantuan program SPSS versi
apakah dalam model regresi terjadi 23.
ketidaksamaan varian dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
varian dari residual satu pengamatan ke HASIL PENELITIAN
pengamatan lain tetap, maka disebut 4.1 Hasil Pengumpulan Data
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut 4.1.1 Data Populasi dan Sampel
heteroskedastisitas. Penelitian
Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya Data populasi dan sampel
heteroskedastisitas yaitu dengan melihat penelitian ini disajikan pada Tabel berikut.
grafik plot antara nilai prediksi variabel Tabel 4.1
terikat yaitu ZPRED dengan residualnya Data Populasi Sampel Penelitian

http://ejournal.unikama.ac.id Hal | 16
Journal RisetMahasiswaxxxxxxx (JRMx)
ISSN: 2337-56xx.Volume: xx, Nomor: xx

NO KODE jumlah sampel penelitian sama jumlah


NAMA PERUSAHAAN
populasinya, yaitu sebanyak 18
1 ADES PT AKASHA WIRA INTERNATIONAL Tbk
perusahaan.
4.1.2 Data Hasil Penghitungan Atas
2 AISA PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
Variabel Penelitian
3 CEKA PT WILMAR CAHAYA INDONESIA Tbk Data hasil penghitungan atas
variabel penelitian ini disajikan pada Tebel
4 DLTA PT DELTA DJAKARTA Tbk berikut.
Tabel 4.1
5 FAST PT FAST FOOD INDONESIA TBK Data Hasil Penghitungan Atas
Variabel Penelitian
6 ICBP PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
NO KODE
X1 X2 X3 X4
7 INDF PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk
TAHUN 2015
8 MLBI PT MULTI BINTANG INDONESIA
1 TbkADES 10.85 2.20 10.71 27.12
9 MYOR PT MAYORA INDAH Tbk 2 AISA 15.27 5.99 11.12 29.61
10 PSDN PT PRASIDHA ANEKA NIAGA 3Tbk CEKA
7.74 1.79 12.25 25.44
11 PTSP PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk
4 DLTA 5.70 1.10 14.47 29.08
12 ROTI PT NIPPON INDOSARI CORPORINDO
5 Tbk
FAST 4.61 0.00 14.17 28.46
13 SIPD PT SIERAD PRODUCE Tbk 6 ICBP 14.84 6.86 16.74 32.00
14 SKLT PT SEKAR LAUT Tbk DA 7 INDF 16.10 7.73 15.02 31.45
15 SMAR SINAR MAS AGRO RESOURCES
8 AND TECHNOLOGY
MLBI 6.80 Tbk2.08 15.08 30.48
16 STTP PT SIANTAR TOP
9 MYOR 9.92 3.26 19.09 30.94
17 TBLA PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk
10 PSDN 9.91 3.22 11.36 25.89
ULTJ PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY
11 PTSP 11.72 4.01 14.90 28.26
18 Tbk.
12 ROTI 13.23 5.66 11.06 29.49
Sumber: www.idx.co.id diolah peneliti
2016 13 SIPD 12.65 1.95 9.40 29.80
Sebagaimana dijelaskan pada bab 14 SKLT 10.01 3.61 12.66 26.27
III bahwa populasi dalam penelitian ini
adalah semua perusahaan makanan dan 15 SMAR 9.74 2.94 15.31 30.12
minuman yang terdaftar di BEI sebanyak
18 perusahaan. Jumlah sampel yang 16 STTP 10.40 4.01 11.16 29.00
diambil mengacu pada Arikunto (2010)
17 TBLA 9.10 1.10 11.77 29.29
yang menyatakan bahwa apabila
populasinya kurang dari 100, maka 18 ULTJ 9.41 3.69 14.25 30.06
sebaiknya diambil diambil semua. Jadi,
http://ejournal.unikama.ac.id Hal | 17
Journal RisetMahasiswaxxxxxxx (JRMx)
ISSN: 2337-56xx.Volume: xx, Nomor: xx

Sumber: www.idx.co.id diolah peneliti Sumber: www.idx.co.id diolah peneliti


2016 2016

Data yang disajikan pada Tebl di


atas sudah diolah (di-Ln-kan). Hal ini
dilakukan karena besaran angka antar
variabel berbeda jauh. Misalnya,
kapitalisasi milyaran rupiah (misal untuk
NO KODE perusahaan kode ADES sebesar Rp
X1 X2 X3 598,745,252,000.00),
X4 Y sedangkan return
TAHUN 2014 saham pecahan desimal (misal untuk
perusahaan kode ADES sebesar - 26.18).
1 ADES 9.79 3.74 11.84 27.42
Jika tidak-31.25
di-Ln-kan, maka hasil analisis
regresinya menjadi kurang baik/kurang
2 AISA 14.03 5.32 11.88 30.16 46.50
linier (garisnya kurang linier).
3 CEKA 7.55 1.79 17.67 27.92 29.31

4 DLTA 6.91 0.00 17.48 4.2 Hasil Uji


33.39 Asumsi Klasik
2.63
4.2.1 Hasil Uji Asumsi Klasik
5 FAST 7.67 3.69 14.20 Multikolinieritas
29.06 10.53
Hasil uji asumsi klasik
6 ICBP 14.78 7.21 17.43 31.97 28.43 dengan pendekatan VIF
multikolinieritas
(Variance Inflation Factor) disajikan pada
7 INDF 16.85 7.60 15.70 31.71
lampiran 2 2.27
dan diringkas tabel 4.3 berikut:
8 MLBI 8.19 1.95 14.30 30.86 -0.42 Tabel 4.3
Hasil Uji Asumsi klasik
9 MYOR 11.90 4.87 16.64 Multikolinieritas
30.56 -91.96
Variabel Nilai Simpulan
10 PSDN 9.97 3.99 11.65 26.05 -4.67 VIF
11 PTSP 10.44 5.26 14.87 27.86 42.50
X1=Volume Tidak terjadi
5.15
Perdagangan multikolinierita
12 ROTI 12.92 4.19 10.97 29.58 35.78 6
s
13 SIPD 8.15 3.93 8.88 27.03 6.00
X2=Frekuensi Tidak terjadi
4.51
14 SKLT 5.99 1.39 12.64 Perdagangan
26.09 72.22 multikolinierita
4
s
15 SMAR 9.92 2.83 16.58 30.78 3.18
X3=Volatilitas Tidak terjadi
1.75
16 STTP 8.94 1.61 11.20 Harga 85.81
28.96 multikolinierita
3
s
17 TBLA 14.57 3.66 11.40 29.68 60.64
X4=Kapitalisas Tidak terjadi
18 ULTJ 5.99 1.10 11.22 30.01 1.90
i Pasar -17.33 multikolinierita
2
s

http://ejournal.unikama.ac.id Hal | 18
Journal RisetMahasiswaxxxxxxx (JRMx)
ISSN: 2337-56xx.Volume: xx, Nomor: xx

Sumber: Data sekunder diolah peneliti Hasil Uji Asumsi Klasik


tahun 2016 ,lihat lampiran 2 Normalitas
Pada Tebel 4.3 tersebut nampak One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
bahwa nilai VIF dan tolerance untuk
semua variabel menunjukkan nilai VIF Unstandar
lebih kecil dari 10. Berarti bahwa tidak ed Residu
terjadi multikolinieritas.
4.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik N
Heteroskedastisitas Normal Parametersa Mean .0000
Hasil uji asumsi klasik Std. Deviation 41.87166
heteroskedastisitas dengan pendekatan Most Extreme Absolute .
Scatter Plot. Hasilnya disajikan pada Differences Positive .
lampiran 3 dan pada gambar 4.3 berikut:
Negative -.
Kolmogorov-Smirnov Z .
Asymp. Sig. (2-tailed) .
a. Test distribution is Normal.

Sumber: Data sekunder diolah peneliti


tahun 2016 ,lihat lampiran 4
Tabel tersebut nampak bahwa nilai
signifikansi Kolmogorof-Smirnov sebesar
0.900 melebihi 0.05 (5%). Berarti data
variabel pengganggu memiliki distribusi
Gambar 4.3 normal.
Gambar Scatter Plot, uji asumsi
klasik heterokedastisitas 4.2.4. Hasil Uji Asumsi Autokorelasi
Sumber: Data sekunder diolah peneliti Hasil uji asumsi klasik autokorelasi
tahun 2016, lihat lampiran 3 dengan pendekatan Durnin-Watson.
Hasilnya disajikan pada lampiran 2 dan
disajikan pada tabel 4.5 berikut:

Pada gambar tersebut tampak


bahwa grafik plot tidak beraturan atau
tidak membentuk suatu pola/gambar
tertentu. Berarti bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas.
4.2.3. Hasil Uji Asumsi Klasik
Normalitas
Hasil uji asumsi klasik normalitas
dengan pendekatan kolmogorov-smirnov Tabel 4.5
Hasilnya disajikan pada lampiran 4 dan Hasil Uji Autokorelas
disajikan pada tabel 4.4 berikut: i

Tabel 4.4

http://ejournal.unikama.ac.id Hal | 19
Journal RisetMahasiswaxxxxxxx (JRMx)
ISSN: 2337-56xx.Volume: xx, Nomor: xx

Model Summaryb berhubungan positif dengan Return


Saham (RS). Jika variabel VP
Adjusted R Std.ditingkatkan
Error of 1, maka RS akan naik
Durbin-
Model R R Square 1.451.
Square the Estimate Watson
a 2. Koefisien regresi variabel FP bertanda
1 .689 .676 .669 44.491131.552. Berarti
positif 1.640 bahwa FP
a. Predictors: (Constant), X4_KAPT, X2_FREK, X3_VOLT, X1_VOLM
berhubungan positif dengan Return
b. Dependent Variable: Y_RETN Saham (RS). Jika variabel VP
ditingkatkan 1, maka RS akan naik
Sumber: Data sekunder diolah peneliti 1.552.
tahun 2016 ,lihat lampiran 2 3. Koefisien regresi variabel VH bertanda
positif 1.988. Berarti bahwa VH
Tabel 4.5 di atlas nampak nilai berhubungan positif dengan Return
Durbin-Watson sebesar 1.340 berada di Saham (RS). Jika variabel VH
interval 1,55-2.46. Jadi, dikatakan tidak ditingkatkan 1, maka RS akan
terjadi autokorelasi meningkat 1.988.
4.3 Hasil Analisis Regresi Liner 4. Koefisien regresi variabel KP bertanda
Berganda positif 1.783 Berarti bahwa KP
Hasil analisis regresi linier berhubungan positif dengan Return
berganda disajikan pada lampiran 2. Dari Saham (RS). Jika variabel VH
lampiran tersebut dapat dibuat persamaan ditingkatkan 1, maka RS akan
regresi sebagai berikut: meningkat 1.783.
Y = 2.657 + 1.451X1 + 5. Nilai R-square 0.678 menunjukkan
1.552X2 + 1.988X3 + 1.783X3 + e bahwa perubahan atau naik turunnya
Return Saham (RS), 67.8% dipengaruhi
Selanjutnya di ringkas pada Tabel 4.3 oleh VP, FP, dan VH, dan KP. Sisanya
berikut: sebesar 32.2 % dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak diteliti.
Tabel 4.6 5.4 Hasil Uji Hipotesis
Hasil Analisis Regresi 4.4.1 Hasil Uji Hipotesis Pertama
Nilai uji hipotesis pertama
Hasil
Koefisisen
Variabel disajikan pada LampiranKesimpulan
2 dan di ringkas
Regresi
signifikasi
pada tabel 4.6 di atas nampak bahwa nilai
X1= Volume Perdagangan (VP) 1.451signifikansi .036 Berpengaruh
uji-t atas variabel VP sebesar
X2=Frekuensi Perdagangan (FP) 1.5520,036 lebih .027 Berpengaruh
kecil alpa 5%. Berarti bahwa
X3= Volatilitas Harga (VH) 1.988secara parsial .010variabelBerpengaruh
VP berpengaruh
X4= Kapitalisasi Pasar (KP) 1.783terhadap variabel
.041 Berpengaruh
RS. Jadi, hipotesis
Nilai R-square = 0.678 pertama yang menyatakan bahwa variabel
Sumber: Data sekunder diolah peneliti VP secara parsial berpengaruh terhadap
tahun 2016, lihat lampiran 2 RS diterima.
4.4.2 Hasil Uji Hipotesis Kedua
Hasil uji hipotesis ke dua disajikan
Berpijak pada persamaan & tabel 4.6 pada Lampiran 2. Pada Lampiran 4.6
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: tersebut tampak bahwa nilai signifikansi
1. Koefisien regresi variabel VP bertanda uji-t variabel FP sebesar 0,027 lebih kecil
positif 1.451. Berarti bahwa VP alpa 5%. Berarti bahwa secara parsial

http://ejournal.unikama.ac.id Hal | 20
Journal RisetMahasiswaxxxxxxx (JRMx)
ISSN: 2337-56xx.Volume: xx, Nomor: xx

variabel FP berpegaruh terhadap variabel untuk melihat reaksi pasar modal terhadap
RS. Jadi, hipotesis ke dua yang informasi melalui parameter volume
menyatakan bahwa variabel FP perdagngan saham yang diperdagangkan di
berpengaruh terhadap RS diterima. pasar dan volume perdagangan saham
4.4.3 Hasil Uji Hipotesis Ketiga merupakan salah satu indikator yang
Hasil uji hipotesis ke tiga disajikan digunakan dalam análisis teknikal pada
pada Lampiran 2 dan di ringkas pada tabel penilaian harga saham dan suatu instrumen
4.6 nampak bahwa nilai signifikansi uji-t yang dapat digunakan untuk melihat reaksi
variabel VH sebesar 0,010 lebih kecil alpa pasar modal terhadap informasi melalui
5%. Berarti bahwa secara parsial variabel parameter pergerakan volume perdagangan
VH berpengaruh terhadap variabel RS. saham di pasar.
Jadi, hipotesis ke tiga yang menyatakan
bahwa variabel VH secara parsial Volume perdagangan digunakan
berpengaruh terhadap RS diterima. untuk melihat penilaian suatu info oleh
4.4.4 Hasil Uji Hipotesis Keempat investor individual dalam arti info tersebut
Hasil uji hipotesis ke empat disajikan membuat suatu keputusan perdagangan
pada Lampiran 2 dan di ringkas pada tabel ataukah tidak. Hal ini berkaitan dengan
4.6 nampak bahwa nilai signifikansi uji-t salah satu motivasi investor dalam
variabel KP sebesar 0,041 lebih kecil alpa melakukan transaksi jual beli saham yaitu
5%. Berarti bahwa secara parsial variabel penghasilan yang berkaitan dengan capital
KP berpengaruh terhadap variabel RS. gain. Volume perdagangan yang kecil
Jadi, hipotesis ke empat yang menyatakan menunjukkan investor yang sedikit atau
bahwa variabel VH secara parsial kurang tertarik dalam melakukan investasi
berpengaruh terhadap RS diterima. di pasar sekunder, sedangkan volume yang
besar menunjukkan transaksi jual dan beli
PEMBAHASAN saham.
5.1 Pembahasan Volume perdagangan dinilai
5.1.1 Pengaruh Volume sebagai fungsi supply dan demand serta
Perdagangan (VP) terhadap dapat digunakan sebagai tanda perubahan
Return Saham (RS) menguat dan melemahnya pasar. Volume
Penelitian ini menemukan bukti
merupakan hal yang penting dalam pasar
bahwa VP berpengaruh terhadap RS. Hal
modal, karena dapat dijadikan indikator
ini dibuktikan dengan nilai signifikansi
penting bagi investor. Naiknya volume
uji-t variabel vP sebesar 0.036 lebih kecil
perdagangan saham merupakan kenaikan
dari alpa 0,05. Sedangkan nilai koefisien
jual beli oleh para investor di pasar modal.
regresinya 1.451 bertanda positif, artinya
Volume perdagangan meupakan suatu
jika VP meningkat, maka variabel RS
indikator likuiditas saham atas suatu
juga meningkat. Hasil ini didukung oleh
informasi yang ada dalam pasar modal.
data yang diolah menjadi statistik
Kegiatan perdagangan saham diukur
deskriptif (lihat Lampiran 1)
dengan menggunakan indikator trading
menunjukkan bahwa VP terendah 100
volume activity. Dimana yang dimaksud
saham, tertinggi 20.693.500, dan rata-
dengan trading volume activity adalah
rata 1.260.234 dengan penyimpangan
pengukuran apakah pengumuman yang
sebesar 3.1609%
dikeluarkan perusahaan berhubungan
Volume perdagangan merupakan
dengan kenaikan volume aktivitas
suatu instrumen yang dapat digunakan

http://ejournal.unikama.ac.id Hal | 21
Journal RisetMahasiswaxxxxxxx (JRMx)
ISSN: 2337-56xx.Volume: xx, Nomor: xx

perdagangan saham perusahaan yang Penelitian ini menemukan bukti


bersangkutan pada saat pengumuman. bahwa FP berpengaruh terhadap RS. Hal
ini dibuktikan dengan nilai signifikansi
Volume perdagangan merupakan uji-t variabel FP sebesar 0.027 lebih kecil
suatu indikator likuiditas saham atas suatu dari alpa 0,05. Sedangkan nilai koefisien
informasi yang ada dalam pasar modal. regresinya 1.552 bertanda positif, artinya
Volume perdagangan saham adalah jumlah jika FP meningkat, maka variabel RS juga
lembar saham yang diperdagangkan secara meningkat. Hasil ini didukung oleh data
harian. Volume perdagangan yang sangat yang diolah menjadi statistik deskriptif
tinggi dbursa akan ditafsirkan sebagai (lihat Lampiran 1) menunjukkan bahwa
tanda bahwa pasar yang akan membaik. FP terendah 1 kali, tertinggi 2.273 kali,
Peningkatan volume perdagangan diikuti dan rata-rata 234 kali dengan
dengan peningkatan harga saham penyimpangan sebesar 2.0392%.
merupakan gejala yang makinkuat akan Dalam aktivitas bursa efek
kondisi bullish. Volume perdagangan yang ataupun pasar modal, aktivitas frekuensi
besar menunjukkan bahwa saham tersebut perdagangan saham merupakan salah satu
sangat diminati oleh banyak investor. elemen yang menjadi salah satu bahan
untuk melihat reaksi pasar terhadap sebuah
informasi yang masuk pada pasar modal.
Pernyataan tersebut didukung oleh Perkembangan harga saham dan aktivitas
Chordia (2011) bahwa volume frekuensi perdagangan saham di pasar
perdagangan saham adalah keseluruhan modal merupakan indikasi penting untuk
nilai transaksi pembelian maupun mempelajari tingkah laku pasar sebagai
penjualan saham oleh investor. Volume acuan pasar modal dalam menentukan
perdagangan ini seringkali dijadikan tolok transaksi di pasar modal.
ukur (benchmark) untuk mempelajari
Semakin likuid frekuensi transaksi,
informasi dan dampak dari berbagai
semakin tinggi minat investor terhadap
kejadian. Efek volatilitas aktivitas
saham perusahaan tertentu. Saham dengan
perdagangan terhadap expected stock
tingkat likuiditas tinggi akan
return didorong oleh adanya elemen risiko
meningkatkan probabilitas untuk
dan variabilitas dalam likuiditas sehingga
mendapatkan return saham, yang pada
saham dengan variabilitas yang tinggi
akhirnya akan meningkatkan harga saham.
memiliki expected return yang tinggi pula.
Jadi, saham dikatakan likuid jika saham
Hasil penelitian ini didukung oleh tidak memiliki kesulitan dalam membeli
penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan atau menjual kembali. Frekuensi
(2014), Silviyani (2014), Ratnasari (2013) perdagangan adalah berapa kali transaksi
Wahyuliantini dan Suarjaya (2015), jual beli terjadi pada saham yang
Firtiana (2014) yang menyimpulkan bahwa bersangkutan pada waktu tertentu. Saham
volume perdagangan saham berpengaruh yang frekuensi perdagangannya besar
terhadap return saham. diduga dipengaruhi transaksi saham yang
sangat aktif, hal ini disebabkan karena
banyaknya minat investor. Dengan
demikian frekuensi transaksi perdagangan
5.1.2 Pengaruh Frekuensi Perdagangan saham dapat diketahui saham tersebut
(FP) terhadap Return Saham (RS) diminati investor atau tidak.

http://ejournal.unikama.ac.id Hal | 22
Journal RisetMahasiswaxxxxxxx (JRMx)
ISSN: 2337-56xx.Volume: xx, Nomor: xx

Dengan meningkatnya jumlah statistik deskriptif (lihat Lampiran 1)


frekuensi transaksi perdagangan, yang menunjukkan bahwa VH terendah 7.200,
biasanya tertinggi 195.968.000, dan rata-rata
11.233.590 dengan penyimpangan
disebabkan permintaan yang tinggi maka sebesar 2.5818%.
harga saham akan terdorong naik sehingga Volatilitas harga adalah suatu
ukuran yang menyatakan seberapa besar
return saham juga akan meningkat. Dalam
fluktuasi harga suatu aset keuangan/saham
aktivitas bursa efek ataupun pasar modal,
dalam jangka waktu tertentu. Semakin
aktivitas frekuensi perdagangan saham besar volatilitas harga suatu aset
merupakan salah satu elemen yang keuangan/saham maka semakin fluktuatif
menjadi harga asset keuangan/saham tersebut.
Suatu asset keuangan/saham dengan
salah satu bahan untuk melihat reaksi pasar volatilitas besar berarti memiliki fluktuasi
terhadap sebuah informasi yang masuk besar sehingga sering kali mengalami
pada pasar modal. penurunan drastis ataupun kenaikan harga
yang sangat signifikan.
Pernyataan di atlas didukung oleh
Silviyani (2014) yang menyatakan Hal tersebut sebagaimana
bahwasaham yang memiliki frekuensi dikemukakan oleh Algifari (2009) bahwa
perdagangan besar diduga dipengaruhi volatilitas saham menunjukkan pola
transaksi saham yang sangat aktif, hal ini perubahan harga saham yang menentukan
disebabkan karena banyaknya minat pola return yang diharapkan dari saham.
investor, dengan demikian dapat diketahui Pola perilaku saham di pasar modal
saham tersebut diminati investor atau menjadi perhatian bagi para pelaku pasar
tidak. untuk menentukan waktu yang tepat dalam
berinvestasi. Salad satu faktor yang
Hasil penelitian ini didukung oleh mempengaruhi pola perilaku saham adalah
peneltiian Kurniawan (2014), Firtiana informasi yang masuk ke pasar modal serta
(2014), Sandrasari ( 2010) dan Maknun pengaruh aspek psikologis pelaku
(2010) yang menyimpulkan bahwa perdagangan di pasar modal tersebut .
volume perdagangan saham berpengaruh
terhadap return saham. Hasil penelitian ini didukung oleh
Wahyuliantini dan Suarjaya (2015) yang
5.1.3 Pengaruh Variabel Volatilitas menyimpulkan bahwa volatilitas saham
Harga (VH) terhadap Return Saham berpengaruh terhadap return saham.
(RS)
5.1.4 Pengaruh Variabel Kapitalisasi
Penelitian ini menemukan bukti Pasar (KP) terhadap Return Saham
bahwa VH berpengaruh terhadap RS. Hal (RS)
ini dibuktikan dengan nilai signifikansi
uji-t variabel VH sebesar 0.010 lebih Penelitian ini menemukan bukti
kecil dari alpa 0,05. Sedangkan nilai bahwa KP berpengaruh terhadap RS. Hal
koefisien regresinya 1.998 bertanda ini dibuktikan dengan nilai signifikansi
positif, artinya jika VH meningkat, maka uji-t variabel KP sebesar 0.041 lebih kecil
variabel RS juga meningkat. Hasil ini dari alpa 0,05. Sedangkan nilai koefisien
didukung oleh data yang diolah menjadi regresinya 1.9783 bertanda positif, artinya

http://ejournal.unikama.ac.id Hal | 23
Journal RisetMahasiswaxxxxxxx (JRMx)
ISSN: 2337-56xx.Volume: xx, Nomor: xx

jika KP meningkat, maka variabel RS lebih kecil dan memiliki prospek yang
juga meningkat. Hasil ini didukung oleh bagus dalam jangka panjang dengan
data yang diolah menjadi statistik harapan
deskriptif (lihat Lampiran 1)
menunjukkan bahwa KP terendah Rp return yang besar.
1.115.628.500.000, tertinggi Rp
Hal tersebut juga dikemukakan
318.502.170.090.000, dan rata-rata Rp
oleh Silviyani (2014) kapitalisasi pasar
22.359.342.175.233 dengan
yang besar umumnya menjadi salah satu
penyimpangan sebesar 21.9333%.
daya tarik para investor dalam memilih
Kapitalisasi pasar adalah perkalian
saham. Semakin besar kapitalisasi pasar
antara harga pasar/harga penutupan dengan
suatu saham, semakin lama pula investor
jumlah saham yang diterbitkan. Sehingga
menahan kepemilikan sahamnya, karena
dapat disimpulkan bahwa kapitalisasi pasar
investor menganggap bahwa perusahaan
merupakan nilai besaran saham yang
besar akan cenderung lebih stabil dari sisi
diterbitkan oleh perusahaan.
keuangannya, risiko lebih kecil dan
nya menjadi salah satu daya tarik para memiliki prospek yang bagus dalam
investor dalam memilih saham. jangka panjang dengan harapan return
Kapitalisasi pasar (market capitalization) yang besar.
adalah nilai pasar dari saham yang
Harga pasar merupakan harga yang
diterbitkan (outstanding share) suatu
paling mudah diketahui, karena harga
emiten, sebagai nilai besaran perusahaan
pasar merupakan harga suatu saham pada
publik yang telah mencatatkan sahamnya
pasar yang sedang berlangsung. Jika pasar
di bursa saham. Pada umumnya saham
bursa efek sudah tutup, maka harga
yang kapitalisasinya besar menjadi incaran
pasarnya adalah harga
investor untuk berinvestasi jangka panjang
penutupannya/closing price. Jadi harga
karena potensi pertumbuhan perusahaan
pasar inilah yang menyatakan naik
yang mengagumkan disamping pembagian
turunnya suatu saham. Jika harga pasar ini
dividen serta eksposur risiko yang relatif
dikalikan dengan jumlah saham yang
rendah. Karena banyak peminatnya, maka
diterbitkan/outstanding shares maka akan
harga saham umumnya relatif tinggi
didapatkan nilai pasar atau nilai
sehingga akan memberikan return yang
kapitalisasi pasar (market value or market
tinggi pula.
capitalization). Kapitalisasi pasar dari
Kapitalisasi pasar yang besar saham-saham yang diperdagangkan
umumnya menjadi salah satu daya tarik dipasar modal dibagi dalam tiga kelompok
para investor dalam memilih saham. berdasarkan kapitalisasinya, yaitu:
Makin besar kapitalisasi pasar suatu kapitalisasi besar, kapitalisasi sedang dan
saham, makin kapitalisasi kecil. Saham yang
berkapitalisasi besar merupakan saham –
lama pula investor menahan kepemilikan saham yang nilai kapitalisasinya lebih
sahamnya, karena investor menganggap besar atau sama dengan 5 trilyun rupiah.
Pada umumnya saham yang mempunyai
bahwa perusahaan besar akan cenderung nilai kapitalisasi besar menjadi incaran
lebih stabil dari sisi keuangannya, resiko para investor untuk investasi jangka
panjang karena menggambarkanpotensi

http://ejournal.unikama.ac.id Hal | 24
Journal RisetMahasiswaxxxxxxx (JRMx)
ISSN: 2337-56xx.Volume: xx, Nomor: xx

pertumbuhan perusahaan yang bagus serta perdagangan saham, frekuensi


memiliki resiko yang rendah. perdagangan saham, dan kapitalisasi
pasar. Volatilitas saham menunjukkan
Hasil penelitian ini didukung oleh pola perubahan harga saham yang
Silviyani, dkk. (2014), Ratnasari (2013), menentukan pola return yang diharapkan
dan Firtiana (2014) yang menyimpulkan dari saham. Pola perilaku saham di pasar
bahwa kapitalisasi pasar berpengaruh modal menjadi perhatian bagi para pelaku
terhadap return saham pasar untuk menentukan waktu yang tepat
dalam berinvestasi. Semakin besar
PENUTUP
volatilitas harga suatu saham, maka
6.1 Kesimpulan
semakin fluktuatif harga saham tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian dan
Suatu saham dengan volatilitas besar
pembahasan yang telah dilakukan dapat
berarti memiliki fluktuasi besar sehingga
disimpulkan bahwa: pertama volume
sering kali mengalami penurunan drastis
perdagangan saham secara parsial
ataupun kenaikan harga yang sangat
berpengaruh terhadap return saham
signifikan/berarti.
perusahaan makanan dan minuman yang
listing di BEI; kedua frekuensi
perdagangan saham secara parsial DAFTAR PUSTAKA
berpengaruh terhadap return saham
perusahaan makanan dan minuman yang Ang, Robert. 2007. Buku Pintar Pasar
listing di BEI; ketiga volatilitas harga Modal Indonesia. Jakarta : Media
saham perdagangan saham secara parsial Soft Indonesia.
berpengaruh terhadap return saham Algifari. 2009. Pengaruh Hari
perusahaan makanan dan minuman yang Perdagangan Terhadap Return
listing di BEI; keempat kapitalisasi pasar Saham di Bursa Efek Jakarta.
perdagangan saham secara parsial Tesis Program Studi Manajemen
berpengaruh terhadap return saham Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial
perusahaan makanan dan minuman yang
Universitas Gadjah Mada.
listing di BEI
6.2 Saran-saran Ardiansyah. 2012. Analisis Pengaruh
Bagi investor, dalam berinvetsasi Faktor Fundamental Dan Nilai
saham di pasar modal, agar keinginan Kapitalisasi Pasar Terhadap
memperoleh return memadai , disarankan ReturnSaham. Jurnal Ilmiah
agar memperhatikan variabel yang Mahasiswa FEB
mempengaruhinya, yaitu: volume niversitasBrawijaya Vol 1, No 2:
perdagangan saham, frekuensi Semester Genap 2012/2013.
perdagangan saham, volatilitas harga
saham dan kapitalisasi pasar. Lebih khusus Arikunto, S. 2012. Prosedur penelitian :
lagi, sebaiknya lebih memperhatikan Suatu Pendekatan Praktik.
volatilitas harga saham. Sebab, volatilitas Jakarta : Rineka Cipta
harga saham berpengaruh paling besar
terhadap return saham. Hal ini Atmaja, Setia. EVA, VBM dan investor,
diindikasikan oleh nilai koefisien SWA No.24/XVIII. 14 Oktober-4
regresinya sebesar 1.998 menunjukkan November 2012: 34-36.
paling besar dibandingka dengan Cambell,J.A., and W. Baranek. 2005.
koefisien regresin variabel volume Stock Price Behaviour on Ex-
http://ejournal.unikama.ac.id Hal | 25
Journal RisetMahasiswaxxxxxxx (JRMx)
ISSN: 2337-56xx.Volume: xx, Nomor: xx

Dividend Dates. Journal of Model Korelasi Kesalahan,


Finance 10, 425-429. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.
Vol, 3 hal.69-85.
Chordia, T. Subramanyam, A dan
Anshuman, V.R. 2011. Trading Handani, Emrizal. 2012. Analisis
Activity and Expected Stock Pengaruh Stock Split Terhadap
Returns. Journal of Financial Likuiditas Saham Dilihat dari
Economics, 59:3 – 32. Volume Perdagangan Saham di
Bursa Efek Jakarta. Skripsi FE
Fajrihan, Julfi. 2010. Dampak Kebijakan UNS (Tidak Dipublikasikan).
Dividend terhadap Volatilitas
Harga Saham Perusahaan Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan
Kelompok LQ45 di BEI. Analisis Investasi. Edisi Ketiga.
SKRIPSI. Jurusan Manajemen BPFE UGM : Yogyakarta.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta Jones, C., Kaul, G., and Lipson, M. 2010.
Transaction, Volume, and
Fitriyana. 2014. Analisis Pengaruh Volatility. Review of Financial
Frekuensi Perdagangan, Volume Studies 7. 631 – 652.
Perdagangan, Kapitalisasi Pasar,
dan Laba Terhadap Return Kurniawan, Ade. 2014. Analisis Pengaruh
Saham (Studi Empiris Pada Volume Perdagangan
Perusahaan Manufaktur Yang Saham,Frekuensi Perdagangan
Terdaftar Di BEI). Skripsi. Saham, Dan Hari Perdagangan
Program Studi Akuntansi Saham Terhadap Return Saham.
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis SKRIPSI. Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Universitas Negeri Semarang:
Surakarta Firdaus, M. 2010. Semarang
Ekonometrika suatu Pendekatan
Aplikatif. Bumi Aksara. Bandung Lukács, Péter. 2012. Stock Return
Distribution and Market
Garonfolo, Herbert Julius. 2011. Capitalisation. Journalof finance.
Macroeconomic Drivers of Stock Hungarian : University of
Market Capitalization. Thesis of Sciences Pécs.Statistical Review,
Business Administration & Special number 7.
Economics. Copenhagen
Business School. Maknun, Lu’luil. 2010. Analisis Pengaruh
Frekuensi Perdagangan, Volume
Ghozali, Imam, 2011, Aplikasi analisis Perdagangan, Kapitalisasi Pasar,
multivariate dengan program dan Trading Day Terhadap
IBM SPSS 19, Edisi Kelima, Return Saham Pada Perusahaan
Universitas Diponegoro, Manufaktur yang Terdaftar Di
Semarang. BEI Periode Tahun 2006-2008.
Halim, Abdul dan Nasuhi Hidayat. 2010. Skripsi.Fakultas Ekonomi
Studi Empiris Tentang Pengaruh Universitas
Volume Perdagangan dan Return DiponegoroSemarang
Terhadap Bid-Ask Spread Saham
Industri Rokok di BEJ dengan
http://ejournal.unikama.ac.id Hal | 26
Journal RisetMahasiswaxxxxxxx (JRMx)
ISSN: 2337-56xx.Volume: xx, Nomor: xx

Sandrasari, Wiedya Tri. 2010. Analisis Return Saham (Studi Kasus


Pengaruh Volume Perdagangan, Perusahaan Yang Terdaftar
Frekuensi Perdagangan, Dan Dalam Indeks LQ45 Periode
Order Imbalance Terhadap 2009-2013). SKRIPSI. Fakultas
Volatilitas Harga Saham Pada Ekonomika Dan Bisnis
Perusahaan Go Public Di Bursa Universitas Diponegoro
Efek Indonesia. SKRIPSI. Semarang
Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta Sugiyono, 2012, Metodologi penelitian
kuantitatif kualitatif dan R &D,
Silviyani, Ni Luh Nonik Tika; Edy Sujana, Alfabetha Bandung.
dan I Made Pradana Adiputra.
Ratnasari, Eliza Wahyu. 2013. Analisis
2014 Pengaruh Likuiditas
Pengaruh Faktor
Perdagangan Saham, Volume
Fundamental, Volume
Perdagangan Saham, Dan
Perdagangan dan Nilai
Kapitalisasi Pasar Terhadap
Kapitalisasi Pasar Terhadap
Return Saham Perusahaan Yang
Return Saham di BEI (Studi
Berada Pada Indeks LQ45 Di Kasus Pada Perusahaan
Bursa Efek Indonesia Periode
Manufakturr dan Perbankan).
Tahun 2009-2013 (Studi Empiris
TESIS. UNDIP. Semarang
Pada Perusahaan LQ45 Di Bursa
Efek Indonesia). e-Journal S1 Ak Tandelin, Eduardus. 2011. Analisis
Universitas Pendidikan Ganesha Investasi dan Manajemen
Jurusan Akuntansi SI (Volume: 2 Portofolio. Edisi Satu. BPFE,
No. 1 Tahun 2014) Yogyakarta.
Silviyani. 2014. Pengaruh Likuiditas Trisnawati, Sri. 2009. Pengaruh Volume
Perdagangan Saham dan Perdagangan dan Risiko
Kapitalisasi Pasar Terhadap Sistematik Terhadap Return
Return Saham Perusahaan Yang Saham Telkom dan Indosat di
Berada Pada Indeks LQ45 Di Bursa Efek Indonesia. Tesis S2
Bursa Efek Indonesia Periode Tidak Dipublikasikan.
Tahun 2009-2013 (Studi Empiris Universitas Padjadjaran.Wiyani,
PadaPerusahaan Lq45 Di Bursa Wahyu dan Andi Wijayanto.
Efek Indonesia). e-Journal S1 Ak 2005. Pengaruh Nilai Tukar
UniversitasPendidikan Rupiah, Tingkat Suku Bunga
GaneshaJurusan Akuntansi Deposito dan Volume
SI.(Volume: 2 No. 1. Perdagangan Saham Terhada
Harga Saham, Jurnal Keuangan
Sutrisno, Wang. (2010). Manajemen dan Perbankan, Vol.9, No.3,
Keuangan, Teori, Konsep dan Hal.884 – 903
Aplikasi, Yogyakarta: Ekonisia
Wahyuliantini, Ni Made dan Anak Agung
Situmeang, Santa. 2015. Analisis Pengaruh Gede Suarjaya. 2015. Pengaruh
Volatilitas Harga, Likuiditas Harga Saham, Volume
Saham, EPS, Size Firm, Perdagangan Saham, dan
Momentum Overnight Terhadap Volatilitas Harga Saham

http://ejournal.unikama.ac.id Hal | 27
Journal RisetMahasiswaxxxxxxx (JRMx)
ISSN: 2337-56xx.Volume: xx, Nomor: xx

Terhadap Return Saham Pada


Perusahaan Manufaktur di BEI.
Jurnal Manajemen, Strategi
Bisnis dan Kewirausahaan Vol.
9, No. 2, Agustus

http://ejournal.unikama.ac.id Hal | 28

You might also like