Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effect of Return on Assets, Dividends Per Share and Earnings
per Share on Firm Value mediated by the Company's Reputation variable in Trading Companies Listed on the
Indonesia Stock Exchange.
This type of research is research. This type of research is quantitative causality research. Causality approach
is to examine the cause-and-effect relationship between two or more variables. Causal research explains the
effect of changes in the value of a variable on the variation of the value of another variable. The data analysis
technique used is PLS (Partial Least Square) with the help of SmartPLS Ver 3 For Windows.
The results showed that Return on Assets had a significant effect on Company Value, Dividends per Share
had a significant effect on Company Value, Earnings per Share had a significant effect on Company Value, Return
on Assets had a significant effect on Company Reputation, Dividends per Share had no significant effect on
Company Reputation, Earning per share has no significant effect on corporate reputation, firm value has no
significant effect on corporate reputation in the company, corporate reputation mediates the effect of return on
assets, on firm value, corporate reputation does not mediate the effect of dividends per share on firm value in
trading companies listed in Indonesia Stock Exchange, Company Reputation does not Mediate the Effect of
Earning per Share on Company Value in Trading Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange
Keywords: Return on Assets, Dividends Per Share and Earnings per Share, Company Value, Company
Reputation
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Return On Aset, Deviden Per Share dan
Earning per Share Terhadap Nilai Perusahaan dengan dimediasi variabel Reputasi Perusahaan Pada Perusahaan
Perdagangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Jenis Penelitian ini adalah penelitian kausalitas kuantitatif Pendekatan kausalitas yaitu meneliti hubungan
sebab-akibat antara dua variabel atau lebih. Penelitian kausal menjelaskan pengaruh perubahan variasi nilai dalam
suatu variabel terhadap variasi nilai variabel lain. Teknik analisis data yang digunakan adalah menggunakan PLS
(Partial Least Square) dengan bantuan SmartPLS Ver 3 For Windows.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Return on Aset berpengaruh signifikan Terhadap Nilai
Perusahaan,Deviden per Share berpengaruh signifikan Terhadap Nilai Perusahaan,Earning per Share
berpengaruh signifikan Terhadap Nilai Perusahaan,Return on Aset berpengaruh signifikan Terhadap Reputasi
Perusahaan,Deviden per Share tidak berpengaruh signifikan Terhadap Reputasi Perusahaan,Earning per Share
tidak berpengaruh signifikan Terhadap Reputasi Perusahaan ,Nilai Perusahaan tidak berpengaruh signifikan
Terhadap Reputasi Perusahaan Pada Perusahaan,Reputasi Perusahaan Memediasi pengaruh Return on Aset,
Terhadap Nilai Perusahaan,Reputasi Perusahaan tidak Memediasi pengaruh Deviden per Share Terhadap Nilai
Perusahaan Pada Perusahaan Perdagangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia,Reputasi Perusahaan tidak
Memediasi pengaruh Earning per Share Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Perdagangan yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia
Kata kunci: Return On Aset, Deviden Per Share dan Earning per Share, Nilai Perusahaan, Reputasi
Perusahaan
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menurut Abdillah dan Hartono (2015), Hasil perolehan nilai VIF dalam penelitian ini
menunjukkan tingkat konsistensi dan stabilitas alat ukur berada dibawah nilai 5, untuk variabel laten Deviden per
atau instrument penelitian dalam mengukur suatu sharesebesar 1.000 dan untuk variabel laten Return on
konsep atau konstruk. Untuk melakukan uji reliabilitas aset sebesar 1.000 dan untuk variabel laten Earning per
harus menggunakan nilai Cronbach’s Alpha dan Share sebesar 1.000 dan variabel nilai perusahaan
Composite Reliability. Suatu konstruk dikatakan sebesar 1.000 dan untuk variabel medisi Reputasi
reliabel, jika nilai Cronbach’s Alpha harus > 0,70 dan perusahaan sebesar 1.000 semua variabel dibawah nilai
nilai Composite Reliability harus > 0,70. Berdasarkan 5. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa setiap
Tabel 5.1, dapat diketahui bahwa nilai Cronbach’s variabel laten Deviden per share Return on asset dan
Alpha dan nilai composite reliability untuk variabel Earning per Share dan nilai perusahan dan reputasi
laten Deviden per sharesebesar 1.000 dan untuk variabel perusahaan . maka dapat disimpulkan bahwa indikator
laten Return on aset sebesar 1.000 dan untuk variabel yang terdapat dalam penelitian ini tidak terjadi
laten Earning per Share sebesar 1.000 dan variabel nilai multikolinearitas.
perusahaan sebesar 1.000 dan untuk variabel medisi b. Uji Koefisien Determinasi (R-Square)
Reputasi perusahaan sebesar 1.000 semua variabel Pengujian inner model dapat dilakukan dengan
penelitian > 0,7. Hasil ini menunjukkan bahwa masing- tiga cara, selain menggunakan Variance Inflation
masing variabel telah memenuhi composite reliability Factor (VIF), juga dengan melihat R2. Berdasarkan
sehingga dapat disimpulkan bahwa keseluruhan setiap hasil estimasi, dapat dilihat bahwa setiap nilai R-Square,
variabel laten Deviden per share Return on asset dan berikut hasil pengujian Koefisien determinasi (R2):
Earning per Share dan nilai perusahan dan reputasi Tabel-6 Nilai R-square
R Square
perusahaan memiliki tingkat reliabilitas ideal atau
tinggi. Karena data yang di dapatkan di dari laporan R Square R Square Adjusted
keuangan yang telah di uji validity laporan keuangan PBV 0.832 0.815
perusahaan dan laporan telah di audit oleh karena itu Reputasi Perusahaan 0.830 0.159
data tersebut di jamin keabsahan nya.
Tabel- 4 Composite reliability c. Kuat Lemahnya Pengaruh Variabel Eksogen Terhadap
variabel Endogen Berdasarkan Nilai R2
Rentang Skala composite reliability Tabel diatas dalam penelitian ini menunjukkan
0,90 - 1,00 Derajat discriminant validity nilai Rsquare kontruks Nilai Perusahaan sebesar 0,832
sangat tinggi yang berarti variabel Return on aset (X1) dan juga
0,70 - 0,90 Derajat discriminant validity Deviden per Share (x2) dan Earning per Share (X3)
tinggi berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan sebesar 83,2%
0,40 - 0,70 Derajat discriminant validity menunjukkan model pengaruh Moderete dan 16,7% di
sedang pengaruhi oleh faktor lain yang tidak di teliti dalam
0,00 - 0,20 Derajat discriminant validity penelitian ini Reputasi perusahaan sebesar 0,83% yang
sangat rendah berarti 83 % variabel Return on aset (X1) dan juga
Deviden per Share (x2)dan Earning per Share (X3) serta
2. Hasil Uji Inner Model atau Structural Model reputasi perusahaan(Z) berpengaruh terhadap Reputasi
Langkah awal evaluasi model structural adalah perusahaan sebesar 83% menunjukkan model pengaruh
mengecek adanya kolinearitas antar konstruk dan moderate dan 17% dipengaruhi oleh faktor lain yang
kemampuan prediktif model (Sarstedt, et.al.,2017). Pada tidak di teliti dalam penelitian ini .Tabel Koefisien R2
penelitian ini akan dijelaskan mengenai hasil uji Variance
Inflation Factor (VIF), koefisien determinasi (R-Square)
Tabel-7 Koefisien R2 Hasil perhitungan GoF tersebut menunjukkan
Koefisien R2 Keterangan nilainya sebesar 28,827 maka hal mengacu pada kriteria
0,19 Model Lemah kuat lemahnya model pengukuran melalui Goodness of
0,33 Model Moderate Fit (GoF) menurut(Lathan & Ghozali, 2015:88), model
0,67 Model Kuat ini tergolong ke dalam model yang kuat.
d. Kuat lemahnya pengaruh Variabel Eksogen terhadap Tabel-9 Koefisien GoF
Variabel Endogen berdasarkan Nilai Q2 Koefisien GoF Keterangan
Merupakan pengukur seberapa baik observasi 0,02 Model Lemah
yang dilakukan memberikan hasil terhadap model 0,15 Model Moderat
penelitian. Nilai Q-Square Predictive Relevance (Q2) 0,35 Model Kuat
berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1(satu). Semakin
mendekati 0 nilai Q-Square Predictive Relevance (Q2), Analisis Uji Hipotesis
memberikan petunjuk bahwa model penelitian semakin Uji T dilakukan untuk mengetahui berpengaruh atau
tidak baik, sedangkan sebaliknya semakin menjauh dari tidaknya variabel independen terhadap variabel dependen
0 (nol) dan mendekat ke nilai 1 (satu), ini berarti model baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Hasil
penelitian semakin baik. Kriteria kuat lemahnya model output uji hipotesis dengan smart PLS baik hipotesis
diukur berdasarkan Q-Square Predictive Relevance pengaruh langsung maupun tidak langsung dapat dilihat
(Q2) menurut Latan dan (Ghozali, 2015: 80). pada tabel dibawah ini
Q2 = 1 – (1 – R12) (1 - R22) … (1 – Rp2) 1. Pengaruh Langsung
2
Q = 1 - (1-0,832) x (1-0,830) Tabel-10 Pengaruh Langsung
= 1 – (0,168 x 0,17) Path Coefficients
= 1 – 0,029 Rasampling Boostraping
Mean, STDEV, T-Values, P-Values
= 0,97
Original Sample (O) Sample Mean (M) Standard Deviation (STDEV) T Statistics (|O/STDEV|) P Values
Hasil perhitungan dapat diketahui nilai Q2 sebesar DPS -> PBV 0.179 0.165 0.177 7.015 0.000
0.97 yang artinya besarnya keberagaman dari data hasil DPS -> Reputasi Perusahaan -0.007 0.008 0.226 0.033 0.974
EPS -> PBV 0.815 0.826 0.133 6.135 0.000
penelitian dapat dijelaskan oleh model struktural yang EPS -> Reputasi Perusahaan -0.163 -0.131 0.199 0.823 0.411
dikembangkan dalam penelitian ini adalah sebesar ROA -> PBV 0.058 0.067 0.042 6.397 0.000
97%.maka dapat di simpulkan 3% di pengaruhi oleh ROA -> Reputasi Perusahaan -0.241 -0.244 0.125 4.929 0.022
Reputasi Perusahaan -> PBV 0.043 0.055 0.069 0.613 0.540
faktor lain yang tidak di teliti dalam penelitian ini,
Berdasarkan hasil ini, model struktural pada penelitian a. Return on Aset berpengaruh Terhadap Nilai
telah memiliki Q-Square Predictive Relevance (Q2) Perusahaaan
model kuat sesuai dengan pendapat ghozali (2015:18). Diketahui pengaruh langsung Return on Aset
Tabel-8 Koefisien Q2 Terhadap Nilai Perusahaaan X1 -> Y memiliki nilai P
Value 0,000 < 0,05 dan juga memiliki nilai t-statistik
Koefisien Q2 Keterangan
sebesar 6,397 lebih besar dari nilai t-tabel sebesar
0,02 Model Lemah
1.67065 dengan demikian Return on Aset berpengaruh
0,15 Model Moderat
secara langsung dan signifikan terhadap Nilai
0,35 Model Kuat Perusahaaan pada Perusahaan perdagangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian
e. Kuat lemahnya pengaruh Variabel Eksogen terhadap hipotesis 1 pada penelitian ini di terima
Variabel Endogen berdasarkan Nilai GoF b. Deviden per Share berpengaruh Terhadap Nilai
Merupakan pengukuran ketepatan model secara Perusahaaan
keseluruhan, karena dianggap merupakan pengukuran Diketahui pengaruh langsung Deviden per Share
tunggal dari pengukuran outer model dan pengukuran Terhadap Nilai Perusahaaan X2 -> Y memiliki nilai P
inner model. Nilai pengukuran berdasarkan Goodness of Value 0,000 < 0,05 dan juga memiliki nilai t-statistik
Fit (GoF) memiliki rentang nilai antara 0 (nol) sampai sebesar 7.015 lebih besar dari nilai t-tabel sebesar
dengan 1(satu). Nilai Goodness of Fit (GoF) yang 1.67065, dengan demikian Deviden per Share
semakin mendekati 0(nol), menunjukkan model berpengaruh secara langsung dan signifikan terhadap
semakin kurang baik, sebaliknya semakin menjauh dari Nilai Perusahaaan pada Perusahaan perdagangan yang
0(nol) dan semakin mendekat 1 (satu), maka model terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian
semakin baik. Kriteria kuat lemahnya model hipotesis 2 pada penelitian ini di terima-
berdasarkan pengukuran Goodness of Fit (GoF) c. Earning per Share berpengaruh Terhadap Nilai
menurut (Lathan & Ghozali, 2015:88), adalah sebagai Perusahaaan
berikut: 0,36 (GoF large), 0,25 (GoF medium), dan 0,10 Diketahui pengaruh langsung Earning per Share
(GoF small ). Adapun rumusan untuk mengukur kuat Terhadap Nilai Perusahaaan X3 -> Y memiliki nilai P
lemahnya model berdasarkan Goodness of Fit (GoF), Value 0,000 < dari 0,05, dan juga memiliki nilai t-
adalah: statistik sebesar 6.135 lebih Besar dari nilai t-tabel
GoF = √ (AVE x R2) sebesar 1.67065, dengan demikian Earning per Share
GoF =√[{(1.000+1.000+1.000+1.000+ berpengaruh secara langsung dan signifikan terhadap
1000)/5}x{(0.832 +0,830)/2}] Nilai Perusahaaan pada Perusahaan perdagangan yang
GoF = √ [{5.000/5} x {1.662/2}] terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian
GoF = √ 1.000 x 0,831 hipotesis 3 pada penelitian ini di terima
GoF = √ 831 d. Return on Aset berpengaruh Terhadap Reputasi
GoF = 28,827 perusahaan
Diketahui pengaruh langsung Return on Aset b. Pengaruh Reputasi perusahaan memediasi pengaruh
Terhadap reputasi Perusahaaan X1 -> Z memiliki nilai Deviden per Share terhadap Nilai Perusahaan pada
P Value 0,022 < 0,05 dan juga memiliki nilai t-statistik perusahaan perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek
sebesar 4.929 lebih besar dari nilai t-tabel sebesar Indonesia.
1.67065, dengan demikian Return on Aset berpengaruh Pengaruh tidak langsung Reputasi perusahaan
secara langsung dan signifikan terhadap reputasi memediasi pengaruh dividen per share terhadap Nilai
perusahaan pada Perusahaan perdagangan yang Perusahaan pada perusahaan perdagangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian terdaftar di Bursa Efek Indonesia. memiliki nilai P
hipotesis 4 pada penelitian ini di terima Value 0,991 > dari 0,005, dan juga memiliki nilai t-
e. Deviden per Share berpengaruh Terhadap Reputasi statistik sebesar 0,011 lebih kecil dari nilai t-tabel
Perusahaan sebesar 1.67065, yang artinya tidak pengaruh Reputasi
Diketahui pengaruh langsung deviden per share perusahaan memediasi pengaruh dividen per share
Terhadap reputasi perusahaan X2 -> Z memiliki nilai P terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan
Value 0,974 > 0,05 dan juga memiliki nilai t-statistik perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
sebesar 0.033 lebih kecil dari nilai t-tabel sebesar Dengan demikian hipotesis 9 pada penelitian ini di tolak
1.67065 dengan demikian deviden per share tidak c. Reputasi perusahaan memediasi pengaruh Earning per
berpengaruh secara langsung dan tidak signifikan share terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan
terhadap reputasi perusahaan pada Perusahaan perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengaruh tidak langsung Reputasi perusahaan
Dengan demikian hipotesis 5 pada penelitian ini di tolak memediasi pengaruh earning per share terhadap Nilai
f. Earning per Share berpengaruh Terhadap Reputasi Perusahaan pada perusahaan perdagangan memiliki
perusahaan nilai P Value 0,807 > dari 0,005, dan juga memiliki nilai
Diketahui pengaruh langsung Earning per Share t-statistik sebesar 0,244 lebih kecil dari nilai t-tabel
Terhadap reputasi Perusahaaan X3 -> Z memiliki nilai sebesar 1.67065, yang artinya tidak pengaruh Reputasi
P Value 0,441 > 0,05 dan juga memiliki nilai t-statistik perusahaan memediasi pengaruh earning per share
sebesar 0.823 lebih kecil dari nilai t-tabel sebesar terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan
1.67065, dengan demikian Earning per Share tidak perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
berpengaruh secara langsung dan tidak signifikan Dengan demikian hipotesis 10 pada penelitian ini di
terhadap reputasi perusahaan pada Perusahaan tolak.
perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Dengan demikian hipotesis 6 pada penelitian ini di tolak Analisis Pengaruh Variabel Penelitian
g. Reputasi perusahaan berpengaruh Terhadap Nilai Return on asset berpengaruhTerhadap Nilai
perusahaan Perusahaaan pada Perusahaan perdagangan yang
Diketahui pengaruh langsung Reputasi perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Terhadap Nilai Perusahaaan Z -> Y memiliki nilai P Diketahui pengaruh langsung Return on Aset
Value 0,540 > dari 0,05, dan juga memiliki nilai t- Terhadap Nilai Perusahaaan X1 -> Y memiliki nilai P Value
statistik sebesar 0,613 lebih kecil dari nilai t-tabel 0,000 < 0,05 dan juga memiliki nilai t-statistik sebesar
sebesar 1.67065, dengan demikian reputasi perusahaan 6,379 lebih besar dari nilai t-tabel sebesar 1.67065 dengan
tidak berpengaruh secara langsung dan tidak signifikan demikian Return on Aset berpengaruh secara langsung dan
terhadap nilai perusahaan pada Perusahaan perdagangan signifikan terhadap Nilai Perusahaaan pada Perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
demikian hipotesis 7 pada penelitian ini di tolak Dengan demikian hipotesis 1 pada penelitian ini di terima
2. Pengaruh tidak langsung Dari analisis statistik deskriptif pada tabel 5.1 di atas
Tabel-11 Pengaruh Tidak Langsung variabel Return On Aset mempunyai nilai mean 4198.267
Path Coefficients dan standar deviasi sebesar 7084.393 hal ini berarti bahwa
Rasampling Boostraping
Original Sample (O) Sample Mean (M) Standard Deviation (STDEV) T Statistics (|O/STDEV|) P Values
nilai mean lebih kecil dari pada standar deviasi , ini
DPS -> PBV 0.000 0.005 0.028 0.011 0.991 merupakan simpangan baku yang menjelaskan variasi
DPS -> Reputasi Perusahaan
EPS -> PBV -0.007 -0.006 0.028 0.244 0.807
penyebaran data Return On Aset menunjukan tingkat
EPS -> Reputasi Perusahaan variasi seberan data yang tinggi. Hal in mengidentifikasi
ROA -> PBV -0.010 -0.013 0.020 3.508 0.000 bahwa sebaran data Return On Aset bersifat heterogen.
ROA -> Reputasi Perusahaan
Reputasi Perusahaan -> PBV Nilai deviden per share terendah sebesar -3.105 diperoleh
a. Reputasi perusahaan memediasi pengaruh Return on oleh PT AKR Corporindo (AKRA) dan nilai tertinggi
Asset terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan dengan nilai 1.554 diperoleh oleh PT United Tranctor
perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia . (UNTR)
Pengaruh tidak langsung Reputasi perusahaan Dari analisis statistik deskriptif pada tabel 5.1 di atas
memediasi pengaruh Return on Asset terhadap Nilai variabel Nilai Perusahaan mempunyai nilai mean
Perusahaan memiliki nilai P Value 0,000 < dari 0,005, 29561.500 dan standar deviasi sebesar 6157.309 hal ini
dan juga memiliki nilai t-statistik sebesar 3.508 > dari berarti bahwa nilai mean lebih kecil dari pada standar
nilai t-tabel sebesar 1.67065, yang artinya adanya deviasi ini merupakan simpangan baku yang menjelaskan
adanya pengaruh Reputasi perusahaan memediasi variasi penyebaran data Nilai Perusahaan menunjukan
pengaruh Return on Asset terhadap Nilai Perusahaan tingkat variasi seberan data yang tinggi.Hal in
pada Perusahaan perdagangan yang terdaftar di Bursa mengidentifikasi bahwa sebaran data Nilai Perusahaan
Efek Indonesia. Dengan demikian hipotesis 8 pada bersifat Heterogen nilai Perusahaan terendah -5.479
penelitian ini di terima diperoleh oleh, PT Inter delta (INTD) dan nilai tertinggi
dengan nilai 3.967 diperoleh oleh PT United Tractor berakibatkan meningkatnya laba maka nilai perusahaan
(UNTR) akan mengalami kenaikan. Dividend Per Share (DPS)
Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang merupakan total semua dividen tunai yang dibagikan
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar (Intan,
menghasilkan laba yang berasal dari aktivitas investasi. 2009). Informasi mengenai dividen per share sangat
Atau dengan kata lain, ROA adalah indikator suatu unit diperlukan untuk mengetahui berapa besar keuntungan
usaha untuk memperoleh laba atas sejumlah asset yang setiap lembar saham yang akan diterima oleh para
dimiliki oleh unit usaha tersebut. Rasio ini digunakan untuk pemegang saham. Jika dividen per share yang diterima naik
mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh maka akan mempengaruhi nilai perusahaan di pasar modal.
keuntungan secara keseluruhan. Karena dengan naiknya dividen per share kemungkinan
Hasil pengujian dalam penelitian ini membuktikan besar akan menarik investor untuk membeli saham
semakin tinggi profitabilitas maka semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut. Dengan banyaknya saham yang dibeli
perusahaan. Hal ini sesuai dengan teori Semakin besar maka nilai perusahaa suatu perusahaan akan naik di pasar
ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai modal (Maryati, 2012:4)
oleh perusahaan tersebut dan semakin baik pula posisi Menurut Nurlaela (2018) menjelaskan bahwa nilai
perusahaan tersebut dari segi penggunaan asset. ROA dapat perusahaan diartikan sebagai nilai pasar. Nilai perusahaan
membantu perusahaan yang telah menjalankan praktik mampu memberikan kesejahteraan bagi para pemegang
akuntansi dengan baik untuk dapat mengukur efisiensi saham dengan maksimal jika harga saham meningkat.
penggunaan modal yang menyeluruh, yang sensitif Semakin tinggi harga saham maka kesejahteraan pemegang
terhadap setiap hal yang mempengaruhi keadaan keuangan saham akan semakin terjamin. Banyak faktor yang
perusahaan sehingga dapat diketahui posisi perusahaan mempengaruhi kriteria nilai perusahaan, antara lain umur
terhadap industry perusahaan. Sebuah perusahaan jika memiliki umur yang
Penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang di lebih lama dari perusahaan lain maka akan mendapatkan
lakukan penelitian dari fahrul (2018) yang menyebutkan pengalaman dari dalam maupun luar perusahaan di industri
bahwa pengaruh ROA berpengaruh terhadap nilai yang sama maupun berbeda. Dengan hal ini, adanya
perusahaan. Selain itu didukung pula dengan penelitian pengalaman mengelola perusahaan memiliki pengaruh
Pramana dan Mustanda (2016) bahwa ROA berpengaruh pada laba suatu perusahaan, karena jika perusahaan
terhadap nilai perusahaan selain itu penelitian Pantow dkk mengalami kendala di dalamnya perusahaan akan lebih
(2015) mampu menangani kendala tersebut. Semakin lama umur
Deviden per share berpengaruh Terhadap Nilai perusahaan, perusahaan akan diakui maupun dikenal
Perusahaaan pada Perusahaan perdagangan yang masyarakat, terutama jika produk yang dihasilkan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia berkualitas baik bagi konsumen.
Diketahui pengaruh langsung Deviden per Share Hasil penelitian ini didukung oleh Menurut Rusaidi
Terhadap Nilai Perusahaaan X2 -> Y memiliki nilai P Value (2016) menyatakan Dividen per share berpengaruh
0,000 < 0,05 dan juga memiliki nilai t-statistik sebesar signifikan terhadap nilai perusahaan, sebaliknya malik
7.015 lebih besar dari nilai t-tabel sebesar 1.67065, dengan ahmad (2013) mengatakan bahwa deviden per share
demikian Deviden per Share berpengaruh secara langsung mempunyai pengaruh yang positif terhadap nilai
dan signifikan terhadap Nilai Perusahaaan pada Perusahaan perusahaan
perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Earning per share berpengaruh terhadap nilai
Dengan demikian hipotesis 2 pada penelitian ini di terima perusahaan pada perusahaan perdagangan yang
Dari analisis statistik deskriptif pada tabel 5.1 di atas terdaftar di bursa efek Indonesia
variabel deviden per share mempunyai nilai mean 119.850 Diketahui pengaruh langsung Earning per Share
dan standar deviasi sebesar 108.575 hal ini berarti bahwa Terhadap Nilai Perusahaaan X3 -> Y memiliki nilai P Value
nilai mean lebih besar dari pada standar deviasi , ini 0,000 < dari 0,05, dan juga memiliki nilai t-statistik sebesar
merupakan simpangan baku yang menjelaskan variasi 6.135 lebih Besar dari nilai t-tabel sebesar 1.67065, dengan
penyebaran data deviden per share menunjukan tingkat demikian Earning per Share berpengaruh secara langsung
variasi seberan data yang rendah . Hal in mengidentifikasi dan signifikan terhadap Nilai Perusahaaan pada Perusahaan
bahwa sebaran data deviden per share bersifat homogen. perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Nilai deviden per share terendah sebesar -0.747 diperoleh Dengan demikian hipotesis 3 pada penelitian ini di terima
oleh PT inter delta (INDT) dan nilai tertinggi dengan nilai Dari analisis statistik deskriptif pada tabel 5.1 di atas
4.596diperoleh oleh PT United Tranctor (UNTR) variabel Earning Per Share mempunyai nilai mean 603.083
Dividend per share (DPS) merupakan rasio yang dan standar deviasi sebesar 973.641 hal ini berarti bahwa
mengukur seberapa besar dividen yang dibagikan nilai mean lebih kecil dari pada standar deviasi,ini
dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar pada merupakan simpangan baku yang menjelaskan variasi
tahun tertentu. Rasio ini memberikan gambaran mengenai penyebaran data Earning Per Share menunjukan tingkat
seberapa besar laba yang dibagikan dalam bentuk dividen variasi seberan data yang tinggi. Hal in mengidentifikasi
kepada pemegang saham untuk tiap lembar saham bahwa sebaran data Earning Per Share bersifat heterogen
Dengan peningkatan Dividend per share (DPS) nilai Earning Per Share rendah -0.564 diperoleh oleh PT
menandakan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan Multi indocitra (MICE) dan nilai tertinggi dengan nilai
taraf kemakmuran investor dan mendorong investor untuk 3.687 diperoleh oleh PT Inter Delta (INTD)
menambah jumlah modal yang ditanam pada perusahaan. Hasil Earning Per Share signifikan terhadap nilai
Makin tinggi nilai Dividend per share (DPS) akan perusahaan Earning Per Share merupakan rasio yang
menggembirakan pemegang saham karena semakin besar mengukur jumlah rupiah atau keuntungan dari setiap
laba yang disediakan untuk pemegang saham dan lembar saham. Pada umumnya motif investor adalah ingin
memperoleh keuntungan yang sebesar–besarnya. Sehingga Indonesia. Dengan demikian hipotesis 4 pada penelitian ini
investor sangat berkepentingan dengan besarnya Earning di terima.
Per Share dan rasio ini merupakan laba akrual dalam suatu Dari analisis statistik deskriptif pada tabel 5.1 di atas
perusahaan. Semakin tinggi nilai EPS maka semakin baik variabel Reputasi perusahaan mempunyai nilai mean
karena perusahaan mempunyai laba yang tinggi. 3266.738 dan standar deviasi sebesar 4755.786 hal ini
Perusahaan dengan nial EPS yang semakin tinggi akan berarti bahwa nilai mean lebih kecil dari pada standar
menarik minat investor karena EPS menandakan laba yang deviasi , ini merupakan simpangan baku yang menjelaskan
berhak didapatkan oelh pemegang saham atas satulembar variasi penyebaran data Reputasi perusahaan menunjukan
saham yang di milikinya, sehingga semakin tinggi EPS tingkat variasi seberan data yang tinggi . Hal in
suatu perusahaan berarti maka semakin tinggi pula return mengidentifikasi bahwa sebaran data Reputasi perusahaan
saham syariahnya. Hasil pengujian diperoleh bahwa Total bersifat heterogen. Nilai Reputasi perusahaan terendah
aset, EPS, DPS berpengaruh terhadap nilai perusahaan EPS sebesar -0.446 diperoleh oleh PT Inter delta (INTD) dan
berpengaruh terhadap nilai perusahaan nilai tertinggi dengan nilai 3.037 diperoleh oleh PT United
Earning per share adalah salah satu rasio pasar yang Tractor (UNTR)
merupakan hasil atau pendapatan yang akan diterima oleh Untuk meningkatkan nilai perusahaan melihat dari
para pemegang saham untuk setiap lembar saham yang segi profit atau laba yang dihasilkan perusahaan saja namun
dimilikinya atas keikutsertaan dalam perusahaan. Munawir ada nilai perusahaan juga ikut di pengaruhi yang dibagikan
(2001) dalam Martono (2009) menyebutkan bahwa earning perusahaan kepada para investor atau pemegang
per share (laba per lembar saham) biasanya merupakan saham,juga ikut mempengaruhi minat investor untuk
indikator laba yang diperhatikan oleh para investor. Earning menginvestasikan dananya pada perusahaan tersebut salah
per share adalah salah satu indikator pendapatan sehingga satu pertimbangkan investor untuk yaitu di lihat dari aspek
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pergerakan fundamental perusahaan adalah salah itu pertimbangan
harga saham (Taufik, 2002 dalam Martono, 2009). Semakin investor untuk menananamkan saham nya pada perusahaan
tinggi laba setelah pajak yang dihasilkan perusahaan maka tersebut selain itu analisis teknikal juga perlukan di
semakin besar earning per share perusahaan (Subiyantoro perhatikan guna untuk menentukan pergarakan harga
dan Andreani, 2001 dalam Martono, 2009). Dalam jangka saham pada perusahaan
pendek, rencana pembelian kembali saham mungkin dapat Profitabilitas atau Return On Equity pada penelitian
menutupi kondisi perusahaan yang sebenarnya. Namun hal ini merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
itu akan mengurangi kepercayaan pemodal terhadap perusahaan dalam menghasilkan laba bersih yang dikaitkan
perusahaan, meskipun bagi pemodal pendapatannya sendiri dengan pembayaran dividen. Dengan hasil penelitian yang
dari saham tersebut meningkat. Akibatnya permintaan akan menunjukkan hasil positif signifikan artinya semakin tinggi
saham tersebut menurun dan harga saham juga mengalami nilai ROE maka akan mempengaruhi nilai Kebijakan
penurunan (Ang, 1997). Deviden atau DPR yang juga semakin tinggi. Karena
Semakin besar laba bersih suatu perusahaan, maka semakin besar rasio ROE menunjukkan kenaikan laba
akan semakin besar pula nilai EPS. Jika EPS suatu bersih dari perusahaan yang bersangkutan, dengan begitu
perusahaan meningkat, maka semakin besar bagian laba akan menarik minat investor dan perusahaan Perusahaan
bersih yang dapat disalurkan sebagai cash dividend kepada yang dapat membukukan profit tinggi maka perusahaan
pemegang saham biasa. Menurut Weygandt (1996) dan tersebut dinilai berhasil dalam menjalankan usaha.
Elliot (1993:250) dalam artikel definisi menyatakan bahwa Perusahaan yang dapat menciptakan profit atau laba besar
Salah satu alasan investor membeli saham adalah untuk berarti perusahaan dapat menciptakan pendanaan internal
mendapatkan deviden, jika nilai laba per saham kecil maka bagi perusahaan sendiri. Dengan demikian profitabilitas
kecil pula kemungkinan perusahaan untuk membagikan mutlak diperlukan untuk perusahaan Fauzi dan Nurmatias
deviden. Maka dapat dikatakan investor akan lebih (2019) menunjukkan bahwa profitabilitas (ROE)
meminati saham yang memiliki earnings per share tinggi berpengaruh signifikan terhadap reputasi perusahaan
dibandingkan saham yang memiliki earning per share (PBV). Variabel ROE menunjukkan pengembalian yang
rendah”.. dicapai oleh modal yang ditanamkan oleh investor. ROE
Muhammad Kuswantoro (2019) menunjukkan bahwa yang tinggi berarti perusahaan dapat menghasilkan
earning per share mempengaruhi nilai perusahaan. Variabel keuntungan yang tinggi atas modal yang ditanamkan oleh
EPS menunjukkan seberapa besar rasio utang terhadap investor. Ngurah dkk. (2016) Hasil penelitian mereka
modal suatu perusahaan. Semakin tinggi nilai EPS maka menunjukkan bahwa hal itu memiliki dampak yang
semakin tinggi pula tingkat risiko perusahaan tersebut. signifikan terhadap niat baik perusahaan di industri barang
Semakin tinggi nilai EPS semakin tinggi jumlah pinjaman konsumsi. Ukhriyawati dan Putri (2016) menunjukkan
yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan bagi bahwa profitabilitas mempengaruhi reputasi perusahaan.
perusahaan Artinya profitabilitas suatu perusahaan dapat meningkatkan
Profitabilitas berpengaruh Terhadap Reputasi nilai perusahaan. Ha diterima karena hal ini tampaknya
perusahaan pada Perusahaan perdagangan yang memiliki dampak positif dan signifikan, sebagian, terhadap
terdaftar di Bursa Efek Indonesia nilai perusahaan. ROA mengukur kemampuan perusahaan
Diketahui pengaruh langsung Return on Aset untuk menggunakan asetnya secara menguntungkan. ROA
Terhadap reputasi Perusahaaan X1 -> Z memiliki nilai P menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
Value 0,022 < 0,05 dan juga memiliki nilai t-statistik memanfaatkan semua asetnya untuk menghasilkan
sebesar 4.929 lebih besar dari nilai t-tabel sebesar 1.67065, keuntungan. Nilai ROA yang tinggi dapat berdampak
dengan demikian Return on Aset berpengaruh secara positif terhadap peningkatan suatu perusahaan. Keuntungan
langsung dan signifikan terhadap reputasi perusahaan pada yang lebih tinggi meningkatkan kepercayaan investor.
Perusahaan perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek
Deviden per share berpengaruh Terhadap Reputasi Pengaruh Earning per share Terhadap Reputasi
perusahaan pada Perusahaan perdagangan yang perusahaan pada Perusahaan perdagangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia terdaftar di Bursa efek indonesia
Diketahui pengaruh langsung deviden per share Diketahui pengaruh langsung Earning per Share
Terhadap reputasi perusahaan X2 -> Z memiliki nilai P Terhadap reputasi Perusahaaan X3 -> Z memiliki nilai P
Value 0,974 > 0,05 dan juga memiliki nilai t-statistik Value 0,441 > 0,05 dan juga memiliki nilai t-statistik
sebesar 0.033 lebih kecil dari nilai t-tabel sebesar 1.67065 sebesar 0.823 lebih kecil dari nilai t-tabel sebesar 1.67065,
dengan demikian deviden per share tidak berpengaruh dengan demikian Earning per Share tidak berpengaruh
secara langsung dan tidak signifikan terhadap deviden per secara langsung dan tidak signifikan terhadap reputasi
share pada Perusahaan perdagangan yang terdaftar di Bursa perusahaan pada Perusahaan perdagangan yang terdaftar di
Efek Indonesia. Dengan demikian hipotesis 5 pada Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian hipotesis 6 pada
penelitian ini di tolak. penelitian ini di tolak
Dari analisis statistik deskriptif pada tabel 5.1 di atas Dari analisis statistik deskriptif pada tabel 5.1 di atas
variabel deviden per share mempunyai nilai mean 119.850 variabel Earning Per Share mempunyai nilai mean 603.083
dan standar deviasi sebesar 108.575 hal ini berarti bahwa dan standar deviasi sebesar 973.641 hal ini berarti bahwa
nilai mean lebih besar dari pada standar deviasi , ini nilai mean lebih kecil dari pada standar deviasi,ini
merupakan simpangan baku yang menjelaskan variasi merupakan simpangan baku yang menjelaskan variasi
penyebaran data deviden per share menunjukan tingkat penyebaran data Earning Per Share menunjukan tingkat
variasi seberan data yang rendah . Hal in mengidentifikasi variasi seberan data yang tinggi. Hal in mengidentifikasi
bahwa sebaran data deviden per share bersifat homogen. bahwa sebaran data Earning Per Share bersifat heterogen
Nilai deviden per share terendah sebesar -0.747 diperoleh nilai Earning Per Share rendah -0.564 diperoleh oleh PT
oleh PT inter delta (INDT) dan nilai tertinggi dengan nilai Multi indocitra (MICE) dan nilai tertinggi dengan nilai
4.596diperoleh oleh PT United Tranctor (UNTR) 3.687 diperoleh oleh PT Inter Delta (INTD)
Dividend Per Share (DPS) merupakan total semua Earning per share adalah salah satu rasio pasar yang
dividen tunai yang dibagikan dibandingkan dengan jumlah merupakan hasil atau pendapatan yang akan diterima oleh
saham yang beredar (Intan, 2009). Informasi mengenai para pemegang saham untuk setiap lembar saham yang
dividen per share sangat diperlukan untuk mengetahui dimilikinya atas keikutsertaan dalam perusahaan. Munawir
berapa besar keuntungan setiap lembar saham yang akan (2001) dalam Martono (2009) menyebutkan bahwa earning
diterima oleh para pemegang saham. Jika dividen per share per share (laba per lembar saham) biasanya merupakan
yang diterima naik maka akan mempengaruhi nilai indikator laba yang diperhatikan oleh para investor. Earning
perusahaan di pasar modal. Karena dengan naiknya dividen per share adalah salah satu indikator pendapatan sehingga
per share kemungkinan besar akan menarik investor untuk berpengaruh positif dan signifikan terhadap pergerakan
membeli saham perusahaan tersebut. Dengan banyaknya harga saham (Taufik, 2002 dalam Martono, 2009). Semakin
saham yang dibeli maka nilai perusahaa suatu perusahaan tinggi laba setelah pajak yang dihasilkan perusahaan maka
akan naik di pasar modal (Maryati, 2012:4) semakin besar earning per share perusahaan (Subiyantoro
Menurut Bambang Riyanto (2015: 265): Kebijakan dan Andreani, 2001 dalam Martono, 2009). Dalam jangka
dividen berkaitan dengan penentuan pembagian pendapatan pendek, rencana pembelian kembali saham mungkin dapat
(laba) di antara pengguna pendapatan yang dibagikan menutupi kondisi perusahaan yang sebenarnya. Namun hal
kepada pemegang saham sebagai dividen atau digunakan itu akan mengurangi kepercayaan pemodal terhadap
oleh perusahaan. Diinvestasikan di perusahaan.dividen perusahaan, meskipun bagi pemodal pendapatannya sendiri
menurut I Made Sudana (2016:167) menyatakan: dari saham tersebut meningkat. Akibatnya permintaan akan
Kebijakan dividen merupakan bagian dari keputusan saham tersebut menurun dan harga saham juga mengalami
pengeluaran perusahaan, terutama yang berkaitan dengan penurunan (Ang, 1997).
pengeluaran internal perusahaan. Hal ini dikarenakan Reputasi perusahaan dalam beberapa literatur
besarnya dividen mempengaruhi laba ditahan.Dividen manajemen stratejik dikonsepkan sebagai atribut organisasi
dapat dibagi menjadi dua jenis, tergantung dari bentuk yang mencerminkan sejauh mana stakeholder melihat
dividen yang dibayarkan. Dividen tunai dan dividen saham. perusahaan sebagai sebuah korporasi yang baik, dan oleh
Dividen tunai adalah dividen yang dibayarkan dalam karena itu (perusahaan tersebut) merupakan aset tidak
bentuk uang tunai. Dividen saham adalah dividen yang berwujud dengan potensi penciptaan nilai Shenkar dan
dibayarkan dalam bentuk saham dengan tingkat bunga Yuchtman-Yaar (1997) berpendapat bahwa reputasi
tetap. Nilai dividen tunai tentu saja didasarkan pada nilai disamakan dengan citra, harga diri, nama baik dan goodwill
sekarang yang dinyatakan, tetapi nilai dividen saham dapat dalam mengembangkan konsep berdirinya organisasi.
dihitung dengan menggunakan rumus harga wajar dividen Konsep reputasi memperhitungkan posisi relatif sebuah
saham dibagi dengan rasio dividen saham. organisasi di antara rekan-rekannya: posisi relatif
Penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang di perusahaan harus ditentukan melalui perbandingan dengan
lakukan penelitian dari ahmad (2017) yang menyebutkan perusahaan lain,
bahwa tidak ada pengaruh DPS terhadap reputasi Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
perusahaan Selain itu didukung pula dengan penelitian Rahmasari (2019) Nurmatias (2019), Earning per share
kurniawan (2016) bahwa DPS secara parsial tidak tidak mempengaruhi reputasi perusahaan. Hasil ini sesuai
berpengaruh terhadap repuatasi perusahaan selain itu dengan teori dividen-independen yang dikemukakan oleh
penelitian Pantow dkk (2015) menyebutkan bahwa DPS Modigliani dan Miller (MM) bahwa earning per share tidak
berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap reputasi mempengaruhi reputasi perusahaan atau biaya modal
perusahaan. perusahaan.
Pengaruh Reputasi perusahaan Terhadap nilai ini disebut informasi asimetris, dan ini memiliki dampak
perusahaan pada Perusahaan makanan dan minuman penting pada struktur modal yang optimal (Brigham, 2005).
yang terdaftar di Bursa efek indonesia Signaling theory juga menjelaskan mengapa perusahaan
Diketahui pengaruh langsung Reputasi perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan infomasi laporan
Terhadap Nilai Perusahaaan Z -> Y memiliki nilai P Value keuangan pada pihak internal. Dorongan perusahaan untuk
0,540 > dari 0,05, dan juga memiliki nilai t-statistik sebesar memberikan informasi tersebut adalah karena terdapat
0,613 lebih kecil dari nilai t-tabel sebesar 1.67065, dengan asimetri informasi antara perusahaan dan pihak investor
demikian reputasi perusahaan tidak berpengaruh secara karena perusahaan mengetahui lebih banyak mengenai
langsung dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan perusahaan dan prospek yang akan datang dibanding pihak
pada Perusahaan perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek luar atau investor dan kreditor (Simanungkalit, 2009).
Indonesia. Dengan demikian hipotesis 7 pada penelitian ini Reputasi Perusahaan Memediasi pengaruh Return on
di tolak Aset, Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan
Dari analisis statistik deskriptif pada tabel 5.1 di atas Perdagangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
variabel Reputasi perusahaan mempunyai nilai mean Reputasi perusahaan memediasi pengaruh Return on
3266.738 dan standar deviasi sebesar 4755.786 hal ini Asset terhadap Nilai Perusahaan memiliki nilai P Value
berarti bahwa nilai mean lebih kecil dari pada standar 0,000 < dari 0,005, dan juga memiliki nilai t-statistik
deviasi , ini merupakan simpangan baku yang menjelaskan sebesar 3.508 > dari nilai t-tabel sebesar 1.67065, yang
variasi penyebaran data Reputasi perusahaan menunjukan artinya adanya adanya pengaruh Reputasi perusahaan
tingkat variasi seberan data yang tinggi . Hal in memediasi pengaruh Return on Asset terhadap Nilai
mengidentifikasi bahwa sebaran data Reputasi perusahaan Perusahaan pada Perusahaan perdagangan yang terdaftar di
bersifat heterogen. Nilai Reputasi perusahaan terendah Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian hipotesis 8 pada
sebesar -0.446 diperoleh oleh PT Inter delta (INTD) dan penelitian ini di terima
nilai tertinggi dengan nilai 3.037 diperoleh oleh PT United Untuk meningkatkan nilai perusahaan melihat dari
Tractor (UNTR) segi profit atau laba yang dihasilkan perusahaan saja namun
Dari analisis statistik deskriptif pada tabel 5.1 di atas ada nilai perusahaan juga ikut di pengaruhi yang dibagikan
variabel Nilai Perusahaan mempunyai nilai mean perusahaan kepada para investor atau pemegang
29561.500 dan standar deviasi sebesar 6157.309 hal ini saham,juga ikut mempengaruhi minat investor untuk
berarti bahwa nilai mean lebih kecil dari pada standar menginvestasikan dananya pada perusahaan tersebut salah
deviasi ini merupakan simpangan baku yang menjelaskan satu pertimbangkan investor untuk yaitu di lihat dari aspek
variasi penyebaran data Nilai Perusahaan menunjukan fundamental perusahaan adalah salah itu pertimbangan
tingkat variasi seberan data yang tinggi.Hal in investor untuk menananamkan saham nya pada perusahaan
mengidentifikasi bahwa sebaran data Nilai Perusahaan tersebut selain itu analisis teknikal juga perlukan di
bersifat Heterogen nilai Perusahaan terendah -5.479 perhatikan guna untuk menentukan pergarakan harga
diperoleh oleh, PT Inter delta (INTD) dan nilai tertinggi saham pada perusahaan
dengan nilai 3.967 diperoleh oleh PT United Tractor Dari analisis statistik deskriptif pada tabel 5.1 di atas
(UNTR) variabel Reputasi perusahaan mempunyai nilai mean
Menurut Nurlaela (2018) menjelaskan bahwa nilai 3266.738 dan standar deviasi sebesar 4755.786 hal ini
perusahaan diartikan sebagai nilai pasar. Nilai perusahaan berarti bahwa nilai mean lebih kecil dari pada standar
mampu memberikan kesejahteraan bagi para pemegang deviasi , ini merupakan simpangan baku yang menjelaskan
saham dengan maksimal jika harga saham meningkat. variasi penyebaran data Reputasi perusahaan menunjukan
Semakin tinggi harga saham Dengan hal ini, adanya tingkat variasi seberan data yang tinggi . Hal in
pengalaman mengelola perusahaan memiliki pengaruh mengidentifikasi bahwa sebaran data Reputasi perusahaan
pada laba suatu perusahaan, karena jika perusahaan bersifat heterogen. Nilai Reputasi perusahaan terendah
mengalami kendala di dalamnya perusahaan akan lebih sebesar -0.446 diperoleh oleh PT Inter delta (INTD) dan
mampu menangani kendala tersebut. Semakin berreputasi nilai tertinggi dengan nilai 3.037 diperoleh oleh PT United
perusahaan belum tentunilai perusahaan akan diakui Tractor (UNTR)
maupun dikenal masyarakat, terutama jika produk yang Dari analisis statistik deskriptif pada tabel 5.1 di atas
dihasilkan berkualitas baik bagi konsumen. variabel Nilai Perusahaan mempunyai nilai mean
Beberapa perhitungan nilai perusahaan diantaranya: a) 29561.500 dan standar deviasi sebesar 6157.309 hal ini
Price to Book Value (PBV) Menurut Dani (2015) Price to berarti bahwa nilai mean lebih kecil dari pada standar
Book Value (PBV) adalah perbandingan antara harga deviasi ini merupakan simpangan baku yang menjelaskan
saham dan nilai buku (book value) yang diberikan pasar variasi penyebaran data Nilai Perusahaan menunjukan
keuangan untuk mengukur nilai perusahaan. Nilai Price to tingkat variasi seberan data yang tinggi.Hal in
Book Value (PBV) yang tinggi akan membuat pasar mengidentifikasi bahwa sebaran data Nilai Perusahaan
percaya pada kinerja dan prospek perusahaan. Menurut bersifat Heterogen nilai Perusahaan terendah -5.479
teori ini, jika harga saham lebih tinggi dari nilai buku diperoleh oleh, PT Inter delta (INTD) dan nilai tertinggi
perusahaan, nilai Price to Book Value (PBV) akan dengan nilai 3.967 diperoleh oleh PT United Tractor
meningkat sehingga perusahaan semakin bernilai tinggi di (UNTR)
pasar keuangan Reputasi Perusahaan Memediasi pengaruh Deviden per
Teori Signal menjelaskan tentang bagaimana para Share Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan
investor memiliki informasi yang sama tentang prospek Perdagangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
perusahaan sebagai manajer perusahaan ini disebut Reputasi perusahaan memediasi pengaruh dividen per
informasi asimetris. Namum dalam kenyataannya manajer share terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan
sering memiliki informasi lebih baik dari investor luar. Hal perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia .
memiliki nilai P Value 0,991 > dari 0,005, dan juga nilai mean 603.083 dan standar deviasi sebesar 973.641 hal
memiliki nilai t-statistik sebesar 0,011 lebih kecil dari nilai ini berarti bahwa nilai mean lebih kecil dari pada standar
t-tabel sebesar 1.67065, yang artinya tidak pengaruh deviasi,ini merupakan simpangan baku yang menjelaskan
Reputasi perusahaan memediasi pengaruh dividen per share variasi penyebaran data Earning Per Share menunjukan
terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan perdagangan tingkat variasi seberan data yang tinggi. Hal in
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian mengidentifikasi bahwa sebaran data Earning Per Share
hipotesis 9 pada penelitian ini di tolak bersifat heterogen nilai Earning Per Share rendah -0.564
Dari analisis statistik deskriptif pada tabel 5.1 di atas diperoleh oleh PT Multi indocitra (MICE) dan nilai
variabel deviden per share mempunyai nilai mean 119.850 tertinggi dengan nilai 3.687 diperoleh oleh PT Inter Delta
dan standar deviasi sebesar 108.575 hal ini berarti bahwa (INTD)
nilai mean lebih besar dari pada standar deviasi , ini Earning Per Share (EPS) menurut Eduardus Tandelilin
merupakan simpangan baku yang menjelaskan variasi (2001:241) adalah “Suatu perusahaan dapat dihitung
penyebaran data deviden per share menunjukan tingkat berdasarkan informasi laporan neraca dan laporan laba-rugi
variasi seberan data yang rendah . Hal in mengidentifikasi perusahaan. Komponen penting utama yang harus
bahwa sebaran data deviden per share bersifat homogen. diperhatikan dalam analisis perusahaan adalah laba per
Nilai deviden per share terendah sebesar -0.747 diperoleh lembar saham atau lebih dikenal earning per share (EPS).
oleh PT inter delta (INDT) dan nilai tertinggi dengan nilai Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan laba bersih
4.596diperoleh oleh PT United Tranctor (UNTR) yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham
Dividend Per Share (DPS) merupakan total semua perusahaan (Taufik, 2002 dalam Martono, 2009). Semakin
dividen tunai yang dibagikan dibandingkan dengan jumlah tinggi laba setelah pajak yang dihasilkan perusahaan maka
saham yang beredar (Intan, 2009). Informasi mengenai semakin besar earning per share perusahaan (Subiyantoro
dividen per share sangat diperlukan untuk mengetahui dan Andreani, 2001 dalam Martono, 2009). Dalam jangka
berapa besar keuntungan setiap lembar saham yang akan pendek, rencana pembelian kembali saham mungkin dapat
diterima oleh para pemegang saham. Jika dividen per share menutupi kondisi perusahaan yang sebenarnya. Namun hal
yang diterima naik maka akan mempengaruhi nilai itu akan mengurangi kepercayaan pemodal terhadap
perusahaan di pasar modal. Karena dengan naiknya dividen perusahaan, meskipun bagi pemodal pendapatannya sendiri
per share kemungkinan besar akan menarik investor untuk dari saham tersebut meningkat. Akibatnya permintaan akan
membeli saham perusahaan tersebut. Dengan banyaknya saham tersebut menurun dan harga saham juga mengalami
saham yang dibeli maka nilai perusahaa suatu perusahaan penurunan (Ang, 1997).
akan naik di pasar modal (Maryati, 2012:4)
Menurut Bambang Riyanto (2015: 265): Kebijakan
dividen berkaitan dengan penentuan pembagian pendapatan KESIMPULAN DAN SARAN
(laba) di antara pengguna pendapatan yang dibagikan Berdasarkan uraian yang telah disampaikan pada
kepada pemegang saham sebagai dividen atau digunakan uraian diatas, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan
oleh perusahaan. Diinvestasikan di perusahaan.dividen sebagai berikut:
menurut I Made Sudana (2016:167) menyatakan: 1. Return on Aset berpengaruh signifikan Terhadap Nilai
Kebijakan dividen merupakan bagian dari keputusan Perusahaan Pada Perusahaan Perdagangan yang
pengeluaran perusahaan, terutama yang berkaitan dengan Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pengeluaran internal perusahaan. Hal ini dikarenakan 2. Deviden per Share berpengaruh signifikan Terhadap
besarnya dividen mempengaruhi laba ditahan.Dividen Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Perdagangan yang
dapat dibagi menjadi dua jenis, tergantung dari bentuk Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
dividen yang dibayarkan. Dividen tunai dan dividen saham. 3. Earning per Share berpengaruh signifikan Terhadap
Dividen tunai adalah dividen yang dibayarkan dalam Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Perdagangan yang
bentuk uang tunai. Dividen saham adalah dividen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
dibayarkan dalam bentuk saham dengan tingkat bunga 4. Return on Aset berpengaruh signifikan Terhadap
tetap. Nilai dividen tunai tentu saja didasarkan pada nilai Reputasi Perusahaan Pada Perusahaan Perdagangan
sekarang yang dinyatakan, tetapi nilai dividen saham dapat yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
dihitung dengan menggunakan rumus harga wajar dividen 5. Deviden per Share tidak berpengaruh signifikan
saham dibagi dengan rasio dividen saham. Terhadap Reputasi Perusahaan Pada Perusahaan
Reputasi Perusahaan Memediasi pengaruh Earning per Perdagangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Share Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan 6. Earning per Share tidak berpengaruh signifikan
Perdagangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Terhadap Reputasi Perusahaan Pada Perusahaan
Efek Indonesia Perdagangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Pengaruh tidak langsung Reputasi perusahaan 7. Nilai Perusahaan tidak berpengaruh signifikan
memediasi pengaruh earning per share terhadap Nilai Terhadap Reputasi Perusahaan Pada Perusahaan
Perusahaan pada perusahaan perdagangan memiliki nilai P Perdagangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Value 0,907 > dari 0,005, dan juga memiliki nilai t-statistik 8. Reputasi Perusahaan Memediasi pengaruh Return on
sebesar 0,244 lebih kecil dari nilai t-tabel sebesar 1.67065, Aset, Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan
yang artinya tidak pengaruh Reputasi perusahaan Perdagangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
memediasi pengaruh earning per share terhadap Nilai 9. Reputasi Perusahaan tidak Memediasi pengaruh
Perusahaan pada perusahaan perdagangan yang terdaftar di Deviden per Share Terhadap Nilai Perusahaan Pada
Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian hipotesis 10 pada Perusahaan Perdagangan yang Terdaftar di Bursa Efek
penelitian ini ditolak Dari analisis statistik deskriptif pada Indonesia
tabel 5.1 di atas variabel Earning Per Share mempunyai
10. Reputasi Perusahaan tidak Memediasi pengaruh Siamat, Dahlan, 2001, Manajemen Lembaga Keuangan,
Earning per Share Terhadap Nilai Perusahaan Pada CV. Intermedia, Jakarta.
Perusahaan Perdagangan yang Terdaftar di Bursa Efek Singarimbun, Masri dan Sofyan Efendi, 1995, Metode
Indonesia Penelitian Survei, PT. Pustaka LP3ES, Jakarta.
Sugiyono, 2002, Metode Penelitian Bisnis, Penerbit Alfa
Berdasarkan hasil penelitian diatas dengan melihat Beta, Bandung.
indikator dari variable yang ada, maka saran-saran yang Supranto, J., 1984, Ekonometrika, Lembaga Penerbit
dapat disampaikan sebagai berikut: Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia Jakarta.
1. Bagi Perusahaan dapat meningkatkan efesiensi Fakhruddin, M dan M. Sopian Hadianto, 2001, Perangkat
penggunaan keseluruhan atau total aktiva perusahaan dan Model Analisis Investasi di Pasar Modal, Buku
(total aset turnover) agar maksimal dalam menghasilkan Kesatu, Penerbit PT. Elex Media Kompurindo
suatu penjualan dan tidak memungkinkan akan adanya Kelompok Gramedia, Jakarta.
pengeluaran biaya lain sehingga perusahaan dapat Gujarati, Damodar, 1995, Ekonometrika Dasar, Cetakan
memperoleh laba yang diharapkan oleh investor dan Keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta.
sesuai dengan tingkat pengembalian laba (return on Husnan Suad, 1994, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan,
equity) yang diharapkan oleh. investor. Selain itu UPP, AMP YPKN, Yogyakarta
dengan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan Indriantoro, Nur, 2002, Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi
dapat membuat investor tertarik untuk berinvestasi Pertama, Cetakan Kedua, Yayasan BPFE,
2. Bagi calon Investor dapat menggunakan return on aset Yogyakarta.
Dividend Per Share dan earning per share sebagai acuan Musthafa, 2017, Manajemen Keuangan, Penerbit &
dalam melakukan investasi. Tetapi hendaknya investor Percetakan,CV. Andi Offset (Penerbit ANDI,
juga melakukan analisa pada indikator atau faktor lain, Anggota IKAPI), Yogyakarta.
karena terdapat indikator lain yang dapat mempengaruhi Siamat, Dahlan, 2001 Manajemen Lembaga Keuangan,
harga saham, walaupun dalam penelitian ini return on CV. Intermedia, Jakarta.
aset dividend Per Share dan earning per share Singarimbun, Masri dan Sofyan Efendi, 1995, Metode
berpengaruh baik secara langsung terhadap nilai Penelitian Survei, PT. Pustaka LP3ES, Jakarta.
perusahaan. Sugiyono, 2002, Metode Penelitian Bisnis, Penerbit Alfa
3. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk Beta, Bandung.
menggunakan sampel lebih banyak dengan kerakteristik Supranto, J., 1984, Ekonometrika, Lembaga Penerbit
yang lebih beragam dan menggunakan sektor yang Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia Jakarta
berbeda dengan tahun peneliti yang berbeda
DAFTAR PUSTAKA
Atmaja, Lukas, S., 2003, Manajemen Keuangan, Edisi
Revisi, Penerbit Andi, Yogyakarta.
.Awat, N. J., 1999, Manajemen Keuangan Pendekatan
Matematis, PT. Gramedia Puataka Utama, Jakarta.
Baridwan, Zaki, 1992, Akuntansi Keuangan Intermediate,
Edisi Keenam, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Bursa Efek Indonesia, 2020, Indonesian Capital Market
Directory, 2019 dan 2018, Penerbit Indonesia Stock
Exchange (Bursa Efek Indonesia), Jakarta.
Fakhruddin, M dan M. Sopian Hadianto, 2001, Perangkat
dan Model Analisis Investasi di Pasar Modal, Buku
Kesatu, Penerbit PT. Elex Media Kompurindo
Kelompok Gramedia, Jakarta.
Gujarati, Damodar, 1995, Ekonometrika Dasar, Cetakan
Keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Husnan Suad, 1994, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan
UPP, AMP YPKN, Yogyakarta.
Indriantoro, Nur, 2002, Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi
Pertama, Cetakan Kedua, Yayasan BPFE,
Yogyakarta.
Musthafa, 2017, Manajemen Keuangan, Penerbit &
Percetakan ,CV. Andi Offset (Penerbit ANDI,
Anggota IKAPI), Yogyakarta.