You are on page 1of 19

PENGARUH RETURN ON ASET, DEVIDEN PER SHARE DAN

EARNING PER SHARE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN DI


MEDIASI VARIABEL REPUTASI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN
PERDAGANGAN YANG YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA
I Made Sujana
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjarmasin
Jl. A. Yani Km. 5,5 Banjarmasin, Kalimantan Selatan
e-mail: oja.ilya@gmail. com

ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effect of Return on Assets, Dividends Per Share and Earnings
per Share on Firm Value mediated by the Company's Reputation variable in Trading Companies Listed on the
Indonesia Stock Exchange.
This type of research is research. This type of research is quantitative causality research. Causality approach
is to examine the cause-and-effect relationship between two or more variables. Causal research explains the
effect of changes in the value of a variable on the variation of the value of another variable. The data analysis
technique used is PLS (Partial Least Square) with the help of SmartPLS Ver 3 For Windows.
The results showed that Return on Assets had a significant effect on Company Value, Dividends per Share
had a significant effect on Company Value, Earnings per Share had a significant effect on Company Value, Return
on Assets had a significant effect on Company Reputation, Dividends per Share had no significant effect on
Company Reputation, Earning per share has no significant effect on corporate reputation, firm value has no
significant effect on corporate reputation in the company, corporate reputation mediates the effect of return on
assets, on firm value, corporate reputation does not mediate the effect of dividends per share on firm value in
trading companies listed in Indonesia Stock Exchange, Company Reputation does not Mediate the Effect of
Earning per Share on Company Value in Trading Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange

Keywords: Return on Assets, Dividends Per Share and Earnings per Share, Company Value, Company
Reputation

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Return On Aset, Deviden Per Share dan
Earning per Share Terhadap Nilai Perusahaan dengan dimediasi variabel Reputasi Perusahaan Pada Perusahaan
Perdagangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Jenis Penelitian ini adalah penelitian kausalitas kuantitatif Pendekatan kausalitas yaitu meneliti hubungan
sebab-akibat antara dua variabel atau lebih. Penelitian kausal menjelaskan pengaruh perubahan variasi nilai dalam
suatu variabel terhadap variasi nilai variabel lain. Teknik analisis data yang digunakan adalah menggunakan PLS
(Partial Least Square) dengan bantuan SmartPLS Ver 3 For Windows.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Return on Aset berpengaruh signifikan Terhadap Nilai
Perusahaan,Deviden per Share berpengaruh signifikan Terhadap Nilai Perusahaan,Earning per Share
berpengaruh signifikan Terhadap Nilai Perusahaan,Return on Aset berpengaruh signifikan Terhadap Reputasi
Perusahaan,Deviden per Share tidak berpengaruh signifikan Terhadap Reputasi Perusahaan,Earning per Share
tidak berpengaruh signifikan Terhadap Reputasi Perusahaan ,Nilai Perusahaan tidak berpengaruh signifikan
Terhadap Reputasi Perusahaan Pada Perusahaan,Reputasi Perusahaan Memediasi pengaruh Return on Aset,
Terhadap Nilai Perusahaan,Reputasi Perusahaan tidak Memediasi pengaruh Deviden per Share Terhadap Nilai
Perusahaan Pada Perusahaan Perdagangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia,Reputasi Perusahaan tidak
Memediasi pengaruh Earning per Share Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Perdagangan yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia

Kata kunci: Return On Aset, Deviden Per Share dan Earning per Share, Nilai Perusahaan, Reputasi
Perusahaan

LATAR BELAKANG umum dan perdagangan efek. Selain alternatif investasi


Pasar modal menjadi salah satu alternatif penghubung pasar modal juga menyediakan berbagai alternatif lainnya
dalam kegiatan yang berhubungan dengan penawaran bagi para investor seperti menabung di bank, perdagangan
emas, asuransi, tanah dan bangunan. Dewasa ini pasar keuntungan deviden yang diterima semakin meningkat.
modal memiliki peranan penting dalam suatu ROA yang semakin tinggi akan meningkatkan harga saham.
perekonomian negara, yang merupakan pasar yang Deviden Per Share juga mempengaruhi harga saham
memperjualbelikan instrumen keuangan jangka panjang di lihat dari Perkembangan sektor industri barang konsumsi
(jangka waktu lebih dari 1 tahun), seperti saham, surat utang tentu saja akan menarik minat investor dikarenakan saham-
(obligasi), reksadana, instrumen derivatif maupun saham dari perusahaan dalam industri perdagangan yang
instrumen lainya. Pasar modal sendiri digunakan untuk masih menawarkan potensi kenaikan. Dan beberapa
berinvestasi bagi pihak yang kelebihan dana (investor) dan perusahaan menghasilkan kinerja yang baik sehingga
bagi pihak yang kekurangan dana (emiten) guna untuk menghasilkan laba yang maksimal, dengan laba yang
memperoleh tambahan modal. maksimal maka investor tertarik untuk berinvestasi.Tujuan
Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara perusahaan adalah untuk memaksimumkan kemakmuran
yang banyak diminati oleh investor dalam berinvestasi di pemegang saham dengan memaksimalkan harga saham
Indonesia. Di Indonesia sendiri terdapat lembaga pasar (Sartano, 2015:8).
modal yang menampung semua jenis kegiatan perdagangan Untuk meningkatkan harga saham tidak hanya melihat
efek yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesian dari segi profit atau laba yang dihasilkan perusahaan saja
Stock Exchange (IDX). Bursa Efek Indonesia memiliki namun ada kebijakan dividen juga yang dibagikan
peranan penting dalam perkembangan perekonomian perusahaan kepada para investor atau pemegang
negara, karena dapat memberikan sarana bagi masyarakat saham,juga ikut mempengaruhi minat investor untuk
umum untuk berinvestasi dan sebagai sarana untuk mencari menginvestasikan dananya pada perusahaan tersebut salah
tambahan modal bagi perusahaan yang telah go public satu pertimbangkan investor untuk yaitu di lihat dari aspek
Istilah memaximumkan profit, pada dasarnya hanya fundamental perusahaan adalah salah itu pertimbangan
merupakan tujuan jangka pendek yang hanya meliputi satu investor untuk menananamkan saham nya pada perusahaan
periode atau periode tertentu. Pada dasarnya analisis multi tersebut selain itu analisis teknikal juga perlukan di
periode, profit merupakan konsep arus pemegang saham perhatikan guna untuk menentukan pergarakan harga
ingin memaksimumkan profit atau keuntungan yang saham pada perusahaan seperti perusahaan Nestle pada
merupakan tujuan jangka pendek yang mengarah pada Rapat Umum Tahunan pada tanggal 23 April 2020
memaksimkan profit jangka panjang. mengusulkan bahwa akan ada peningkatan saham sebesar
Berkaitan dengan perekonomian modern, keberadaan CHF 2,70 per saham. Pada tahun-tahun sebelumnya pun
Bursa Efek sangat diperlukan dan merupakan sarana yang Nestle telah membagikan dividennya ini menjadi salah satu
harus dipelihara dengan secara proporsional yang poin juga untuk meningkatkan nilai perusahaan. Tidak
mencerminkan majunya perekonomian suatu bangsa dari hanya perusahaan terkenal dunia saja di Indonesia sendiri
negara tersebut, karena setiap negara tentu mempunyai terdapat sejumlah perusahaan makanan dan minuman.
Bursa Efeknya. Jadi sangat tepat apabila Bursa Efek Earning per share (EPS) yang menunjukkan besarnya
dikelola atau dikendalikan secara komprehensif agar laba bersih perusahaan yang dibagikan bagi semua
memberikan motivasi bisnis bagi investor yang pemegang saham perusahaan.19 Earning Per Share (EPS)
menanamkan modalnya. merupakan indikator yang menunjukkan kemampuan
Dalam perdagangan saham di Bursa Efek ini, perusahaan untuk memberikan imbalan (return) pada setiap
dilakukan oleh berbagai perusahaan dan lembaga keuangan lembar saham biasa. Pemberian saham biasa umumnya
yang tercatat dan listing di Bursa Efek Indonesia sangat lebih memperhatikan penghasilan per lembar saham
menentukan motivasi para investor dan lembaga keuangan daripada deviden yang diperoleh. Biasanya penghasilan per
lainnya untuk memiliki saham-saham yang lembar saham biasa mempengaruhi harga saham di Bursa
diperdagangkan. Efek. Secara sederhana erning per share (EPS)
Sebagai upaya menarik investor untuk berinvestasi, menggambarkan jumlah uang yang diperoleh untuk setiap
suatu perusahaan harus mampu menunjukkan kinerja lembar saham. Jika kemampuan perusahaan untuk
keuangan yang optimal dengan menggunakan laporan menghasilkan laba meningkat maka harga saham
keuangan. Laporan keuangan digunakan untuk mengukur meningkat. Kenaikan EPS berarti perusahaan sedang dalam
kinerja serta memprediksi prospek perusahaan dimasa yang tahap pertumbuhan atau kondisi keuangan yang sedang
akan datang dengan menggunakan harga saham serta mengalami peningkatan dalam penjualan dan laba atau
ukuran yang sering digunakan dalam analisis fundamental dengan kata lain semakin meningkatnya EPS perusahaan.
yaitu rasio keuangan. Dalam laporan keuangan perusahaan Peningkatan pada erning per share (EPS) akan membuat
terdapat rasio-rasio yang menjadi pertimbangan para pasar memiliki reaksi yang positif, hal ini dikarenakan
investor untuk berinvestasi. Rasio keuangan tersebut peningkatan EPS dianggap sebagai sinyal terhadap prospek
meliputi Total asset, EPS, DPS aktivitas, dan nilai pasar. perusahaan dimasa yang akan datang.20 Demikian juga
Dalam penelitian ini penulis memaparkan rasio keuangan sebaliknya pasar akan memiliki reaksi yang negatif jika
yang digunakan untuk memprediksi harga saham oleh terjadi penurunan EPS yang dianggap sebagai sinyal yang
investor kurang baik terhadap prospek perusahaan dimasa yang akan
Return On Asset (ROA) merupakan bagian dari rasio datang.
profitabilitas yang digunakan untuk menilai kemampuan Penelitian ini ditujukan pada perusahaan perdagangan
perusahaan dalam mencari keuntungan. ROA menunjukkan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pemilihan objek
Efisiensi dan efektivitas penggunaan asset perusahaan penelitian tersebut didasarkan pada pemikiran bahwa
karena rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam perusahaan perdagangan memiliki peran yang strategis
menghasilkan laba berdasarkan penggunaan aktiva. Nilai dalam menunjang roda perekonomian Indonesia. Atas dasar
ROA yang tinggi mencerminkan kinerja perusahaan pemikiran tersebut diatas, dan dengan memperhatikan latar
semakin baik dan pemegang saham akan mendapatkan belakang tersebut diatas, maka peneliti dalam penulisan
tesis ini merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan laporan ini dapat diketahui apakah modal bertambah
mengambil judul sebagai berikut: atau berkurang dibandingkan dengan modal
“Pengaruh Return On Aset, Deviden Per Share dan sebelumnya. Modal akan bertambah jika perusahaan
Earning per Share Terhadap Nilai Perusahaan dengan memperoleh laba bersih ataupun karena adanya invstasi
dimediasi variabel Reputasi Perusahaan Pada tambahan dari pemilik modal. Sedangkan modal akan
Perusahaan Perdagangan yang Terdaftar di Bursa Efek berkurang jika perusahaan mengalami kerugian ataupun
Indonesia”. karena dana pengambilan dana pribadi (prive) oleh
pemilik modal.
STUDI LITERATUR. d. Laporan Arus Kas
Laporan Keuangan Laporan arus kas adalah laporan yang memuat
Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu informasi mengenai ringkasan penerimaan dan
proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari pengeluaran kas suatu perusahaan yang terjadi selama
transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun satu periode, setiap satu bulan atau satu semester atau
buku yang bersangkutan (Baridwan, 2013). Secara umum satu tahun. Tujuan laporan arus kas adalah untuk
laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu memberikan informasi mengenai efek kas dari kegiatan
perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat investasi, pendanaan dan operasi perusahaan selama
digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan periode tertentu.
tersebut (Sujarweni, 2017). Laporan keuangan merupakan e. Catatan atas Laporan Keuangan (CALK)
salah satu sumber informasi yang penting bagi para CALK memuat penjelasan mengenai pos yang ada
pemakain laporan keuangan dalam rangka pengambilan dalam neraca, laporan laba rugi, laporan perubagan
keputusan ekonomi (Hery, 2015). modal dan laporan arus kas. CALK dimaksudkan untuk
Menurut Sujarweni (2017), “Dalam praktiknya, secara membantu pemakai laporan keuangan dalam
umum ada lima jenis laporan keuangan yang bisa disusun, memahami laporan keuangan sehingga laporan
yaitu: keuangan dapat bermanfaat bagi pemakai laporan
1. Neraca yaitu laporan yang menggambarkan posisi keuangan untuk pengambilan keputusan.
keungan dari suatu perusahaan yang meliputi aktiva, Pihak-pihak yang berkepentingan dalam laporan
kewajiban dan ekuitas pada suatu saat tertentu. keuangan adalah pihak internal dan pihak eksternal
2. Laporan laba rugi Yaitu laporan mengenai pendapatan, (Menurut Irham (2016: 2)
beban dan laba atau rugi suatu perusahaan dalam suatu a. Pihak Internal
periode tertentu 1) Pihak Manajemen, berkepentingan langsung dan
3. Laporan perubahan ekuitas Yaitu laporan yang sangat membutuhkan informasi keuangan untuk
menjadikan perubahan modal karena penambahan dan tujuan pengendalian (controlling), pengoordinasian
pengurangan dari laba/rugi dan transaksi pemilik. (coordinating) dan perencanaan (planning) suatu
Laporan arus kas Yaitu laporan yang menggambarkan perusahaan.
penerimaan dan pengeluaran kas selama satu periode 2) Pemilik perusahaan, dengan menganalisis laporan
tertentu. Laporan arus kas memberi gambaran penggunaan keuangannya pemilik dapat menilai berhasil atau
kas pada tiga bagian aktivitas dari sebuah perusahaan yang tidaknya manajemen dalam memimpin perusahaan.
berhubungan dengan pemasukan dan pengeluaran kas. Tiga b. Pihak Eksternal
bagian dalam aktivitas dalam laporan arus kas bagian yaitu 1) Investor, untuk membantu menentukan apakah
kas dari aktivitas operasi, kas dari aktivitas investasi, kas harus membeli, menahan, atau menjual investasi
dari aktivitas pendanaan tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada
Adapun jenis-jenis laporan keuangan menurut informasi yang memungkinkan mereka untuk
Pernyataan Standar Laporan Keuangan No. 1 Tahun 2015 menilai kemampuan perusahaan untuk membayar
( PSAK No 1 Tahun 2012 ) terdiri atas: dividen.
a. Neraca 2) Kreditur, untuk memutuskan apakah pinjaman serta
Neraca adalah laporan keuangan seacara sistematis bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
tentang harta, utang serta modal dari suatu perusahaan 3) Pemerintah, untuk mengatur aktivitas perusahan,
pada suatu periode tertentu. Secara spesifik neraca menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar
dimaksudkan membantu pihak eksternal untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statisti
menganalisis likuiditas perusahaan dan kemampuan lainnya.
untuk menghasilkan pendapatan selama periode 4) Karyawan, untuk menilai kemampuan perusahaan
tertentu. dalam memberikan balas jasa, imbalan pasca kerja
b. Laporan Laba Rugi dan kesempatan kerja. Informasi laporan keuangan
laporan keuangan yang berisikan informasi tentang yang relevan dapat memenuhi kebutuhan pemakai
keuntungan atau kerugian suatu perusahaan dalam satu dalam proses pengambil keputusan. Informasi
periode tertentu. Pada laporan ini menyajikan data memiliki kualitas relevan kalau dapat
pendapatan sebagai hasil usaha perusahaan dan beban mempengaruhi keputusan ekonomi, dengan
sebagai pengeluaran operasional perusahaan. Laporan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa
ini sering dipandang sebagai laporan akuntansi paling lalu, masa kini atau masa depan.
penting dalam laporan tahunan.
c. Laporan Perubahan Ekuitas Rasio Keuangan
Rasio keuangan adalah teknis analisis dalam bidang
Laporan perubahan modal yaitu laporan mengenai
manajemen keuangan yang dimanfaatkan sebagai alat ukur
perubahan modal suatu perusahaan selama satu periode
kondisi keuangan suatu perusahaan dalam periode tertentu
misalnya satu bulan, satu semester, atau satu tahun. Dari
ataupun hasil-hasil usaha suatu perusahaan pada satu tertentu atau tidak. Yakni dengan menggunakan analisis
periode tertentu dengan cara membandingkan dua buah fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental
variabel yang diambil dari laporan keuangan perusahaan digunakan untuk mengetahui apakah suat saham mahal
baik kolom neraca maupun laba rugi. (Overvalued) atau murah (Undervalued), apakah
Pengertian Saham perusahaan tersebut sehat atau tidak, serta digunakan untuk
Pengertian saham adalah bukti setoran yang mengetahui valuasi saham, nominal rupiah saham
dikeluarkan oleh perusahaan yang mendapatkan modal perusahaan layak untuk dihargai. Analisis fundamental
yang diserahkan kepada pihak yang menyetor modal memperhitungkan berbagai faktor, seperti kinerja
menyebutkan bahwa saham adalah tanda penyertaan modal perusahaan, analisis persaingan usaha, analisis industri,
pada perseroan terbatas. analisis ekonomi dan pasar makro-mikro. Analisis teknikal
Wujud saham adalah selembar kertas yang adalah teknik yang menganalisa fluktuasi harga saham
menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik dalam rentang waktu tertentu. Dari pergerakan tersebut
perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi akan terlihat pola tertentu yang dapat digunakan sebagai
kepemilikan oleh seberapa besar penyertaan yang dasar untuk melakukan pembelian atau penjualan saham.
ditanamkan di perusahaan tersebut. Meskipun bagi Pada dasarnya analisis teknikal digunakan untuk
pemegang saham sendiri bukanlah merupakan penanaman menentukan apakah suatu saham sudah overbought (jenuh
yang permanen, karena setiap waktu pemegang saham beli) atau oversold (jenuh jual).
dapat menjal sahamnya. Menurut Arifin (2015:116) “Faktor yang menentukan
Dari pendapat saham tersebut diat peserta pemilikas perubahan harga saham yaitu kondisi fundamental emiten,
dapat diambil pengartian bahwa saham perusahaan tanda permintaan dan penawaran, tingkat suku bunga, valuta
penyertaan modal pada suatu perusahaan sebagai bukti ikut asing, dana asing, indeks harga saham gabungan dan
memiliki perusahaan tersebut. Dengan demikian sebegai rumors.” Berdasarkan pernyataan di atas, maka faktor-
pemegang saham pada hakekatnya adalah merupakan faktor yang mempengaruhi harga saham adalah penawaran
peserta pemilik dari suatu perusahaan dimana ia turut dan permintaan, kondisi fundamental, tingkat suku bunga,
menikmati hasil keuntungan yang diperoleh perusahaan. laba perusahaan dan rasio keuangan. Terdapat beberapa
Berikutnya akan diuraikan manfaat atau keuntungan faktor yang dapat mempengaruhi fluktuasi harga saham di
bagi pemilik saham sebagai berikut: pasar modal, hal ini terjadi karena harga saham dapat
1. Dividen, merupakan bagian dari keuntungan yang mempengaruhi oleh faktor eksternal dari perusahaan
dibagikan kepada pemilik saham maupun faktor internal perusahaan. Menurut Brigham dan
2. Capital gain, selisih keuntungan harga jual dan harga Houston (2015:33) harga saham dipengaruhi oleh beberapa
beli, yang disebut juga selisih kenaikan kurs yang lebih faktor utama yaitu:
tinggi dibandingkan dengan kurs pada waktu 1. Faktor internal
pembeliannya. a. Pengumuman tentang pemasaran produksi penjualan
3. Hak suara, pemilik saham mempunyai hak suara yang seperti pengiklanan, rincian kontrak, perubahan harga,
dapat dipergunakan pada rapat umum pemegang saham, penarikan produk baru, laporan produksi, laporan
dengan catatan ketentuan “One share one vote”. keamanan, dan laporan penjualan.
4. Bila perusahaan mengalami likwida si, dan setelah b. Pengumuman pendanaan, seperti pengumuman yang
semua kewajiban perusahaan dibayar dan masih berhubungan dengan ekuitas dan hutang.
terdapat saldo, maka jumlah saldo tersebut akan c. Pengumuman badan direksi manajemen (Management
dibagikan kepada pemegang saham. Board of Director Announcements) seperti perubahan
Tinggi rendahnya harga saham perusahaan di pasar dan pergantian direktur, manajemen dan struktur
modal ditentukan oleh tinggi rendahnya permintaan akan organisasi.
saham perusahaan yang bersangkutan. Semakin besar d. Pengumuman pengambilalihan diverifikasi seperti
permintaan dengan asumsi penawaran tetap, maka semakin laporan merger investasi, investasi ekuitas, laporan take
tinggi harga saham tersebut. Sebaliknya jika penawaran over oleh pengakuisisian dan diakuisisi, laporan
tinggi karena banyak investor yang menjual saham yang investasi dan lainnya.
dimilikinya, maka akan menyebabkan turunnya harga e. Pengumuman investasi seperti melakukan ekspansi
saham. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi perubahan pabrik pengembangan riset dan penutupan usah lainnya.
harga saham, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. f. Pengumuman ketenagakerjaan (Labour
Faktor eksternal yakni faktor fundamental mencakup Announcements), seperti negosiasi baru, kotrak baru,
perkembangan ekonomi dan politik. Beberapa bentuk pemogokan dan lainnya.
faktor fundamental antara lain angka pertumbuhan g. Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti
ekonomi, tingkat suku bunga yang mempengaruhi kegiatan peramal laba sebelum akhir tahun viscal dan setelah
investasi, Gross Domestic Product (GDP), stabilitas politik akhir tahun vicscal Earning Per Share (EPS), Dividen
dan ekonomi yang menyangkut moneter, perpajakan, Per Share (DPS), PriceEarning Ratio, Net profit Margin,
infrastruktur serta teknologi informasi. Selain faktor Return On Assets (ROA) dan lain-lain
eksternal, terdapat faktor internal yang juga turut 2. Faktor eksternal
mempengaruhi harga saham, seperti laba perusahaan, a. Pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku
pendapatan, aliran arus kas, serta indikator rasio-rasio bunga tabungan dan deposito kurs valuta asing, inflasi,
keuangan yang sering digunakan oleh para analis untuk serta berbagai regulasi dan regulasi ekonomi yang
mengukur rencana keuangan perusahaan. dikeluarkan oleh pemerintah.
Selanjutnya menurut Wira (2017:56), terdapat dua b. Pengumuman hukum seperti tuntutan terhadap
teknik analisis yang biasa dipakai oleh investor untuk perusahaan atau terhadap manajernya dan tuntutan
mengetahui apakah suatu saham layak beli pada saat perusahaan terhadap manajernya.
c. Pengumuman industri sekuritas, seperti laporan Nilai Perusahaan
pertemuan tahunan insider trading, volume atau harga Tujuan perusahaan ialah meningkatkan nilai
saham perdagangan pembatasan atau penundaan trading perusahaan dan memakmurkan para pemegang saham.
Menurut Puspita (2016) Menyatakan bahwa nilai
Reputasi Perusahaan perusahaan merupakan persepsi investor terhadap
Reputasi perusahaan dalam beberapa literatur perusahaan, yang sering dikaitkan harga saham. Harga
manajemen stratejik dikonsepkan sebagai atribut organisasi saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi.
yang mencerminkan sejauh mana stakeholder melihat Harga saham merupakan harga yang terjadi pada saat
perusahaan sebagai sebuah korporasi yang baik, dan oleh saham diperdagangkan di pasar. Menurut Ernawati (2016)
karena itu (perusahaan tersebut) merupakan aset tidak menyataan bahwa semakin tinggi harga saham, semakin
berwujud dengan potensi penciptaan nilai reputasi tinggi pula nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi
disamakan dengan citra, harga diri, nama baik dan goodwill merupakan keinginan pemegang saham. Hal ini karena nilai
dalam mengembangkan konsep berdirinya organisasi. perusahaan yang tinggi menunjukkan bahwa kekayaan
Konsep reputasi memperhitungkan posisi relatif sebuah pemegang saham juga tinggi. Pemegang saham dan aset
organisasi di antara rekan-rekannya: posisi relatif perusahaan diwakili oleh harga pasar saham dari suatu
perusahaan harus ditentukan melalui perbandingan dengan saham. Hal ini mencerminkan keputusan investasi,
perusahaan lain, (Deephouse and Carter 2015). Sehingga di pembiayaan (financing), dan pengelolaan aset. Nilai
antara beberapa perusahaan yang berada dalam lingkungan perusahaan merupakan hasil dari upaya manajemen dalam
bisnis yang sama dapat memiliki reputasi yang berbeda. beberapa aspek, termasuk arus kas bersih, pertumbuhan dan
Komitmen terhadap stakeholder menggambarkan biaya modal. Ukuran nilai perusahaan adalah harga
komitmen perusahaan dalam memenuhi harapan dan sahamnya. Semakin tinggi harga saham maka semakin
kebutuhan para pemangku kepentingan. Reputasi tinggi pula nilai perusahaan.
perusahaan juga dapat dinilai melalui kinerja perusahaan, Beberapa perhitungan nilai perusahaan diantaranya: a)
salah satunya melalui kinerja keuangan perusahaan. Kinerja Price to Book Value (PBV) Menurut Dani (2015) Price to
keuangan perusahaan menggambarkan bagaimana kondisi Book Value (PBV) adalah perbandingan antara harga saham
perusahaan yang dianalisis menggunakan alat-alat analisis dan nilai buku (book value) yang diberikan pasar keuangan
keuangan. Apakah keuangan perusahaan dalam kondisi untuk mengukur nilai perusahaan. Nilai Price to Book
sehat atau tidak Bagaimana prestasi perusahaan dalam hal Value (PBV) yang tinggi akan membuat pasar percaya pada
keuangan Apakah perusahaan mengalami peningkatan kinerja dan prospek perusahaan. Menurut teori ini, jika
profit atau peningkatan aset dan sebagainya. Informasi harga saham lebih tinggi dari nilai buku perusahaan, nilai
kinerja keuangan sangat berpengaruh pada reputasi Price to Book Value (PBV) akan meningkat sehingga
perusahaan khususnya bagi para investor dan kreditur. perusahaan semakin bernilai tinggi di pasar keuangan.
Reputasi digambarkan sebagai citra dan harga diri Rumus Price to Book Value (PBV) Menurut Dani (2015):
perusahaan.
Komitmen terhadap stakeholder merupakan
komitmen perusahaan dalam melibatkan para stakeholder
dalam proses pengambilan keputusan. Komitmen
organisasi terhadap stakeholder diperlukan untuk Return On Aset
mengembangkan legitimasi perusahaan dengan 1. Teori Signal
memperoleh pemahaman tentang harapan para stakeholder Teori Signal menjelaskan tentang bagaimana para
dan akuntabilitas yang berfokus pada penanganan harapan investor memiliki informasi yang sama tentang prospek
sosial, lingkungan, ekonomi dan etika komitmen terhadap perusahaan sebagai manajer perusahaan ini disebut
pembangunan berkelanjutan bersamaan dengan informasi asimetris. Namum dalam kenyataannya manajer
kepentingan mereka untuk memuaskan stakeholder utama sering memiliki informasi lebih baik dari investor luar. Hal
dan berdampak pada daya saing dan kinerja ekonomi ini disebut informasi asimetris, dan ini memiliki dampak
sebuah organisasi. penting pada struktur modal yang optimal (Brigham, 2005).
Kinerja keuangan pada perusahaan merupakan Signaling theory juga menjelaskan mengapa perusahaan
instrumen pengukuran yang digunakan untuk mengukur mempunyai dorongan untukmemberikan infomasi laporan
kualitas sebuah berusahaan. Melalui pengukuran kinerja keuangan pada pihak internal. Dorongan perusahaan untuk
keuangan dapat diketahui bagaimana kondisi perusahaan memberikan informasi tersebut adalah karena terdapat
tersebut, sehat atau tidak. Wibowo dan Fardiza (2014) asimetri informasi antara perusahaan dan pihak investor
menjelaskan kinerja keuangan merupakan gambaran karena perusahaan mengetahui lebih banyak mengenai
mengenai kondisi dan keadaan dari suatu perusahaan yang perusahaan dan prospek yang akan datang dibanding pihak
dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan sehingga dapat luar atau investor dan kreditor.
diketahui baik buruknya kondisi keuangan dan prestasi 2. Teori Modigliani dan Miller
keuangan sebuah perusahaan dalam waktu tertentu. Kinerja Sebuah perusahaan menerapkan kebijaksanaan yang
keuangan perusahaan dapat dilihat dan diukur dengan berbeda dalam menentukan struktur modalnya dengan
menganalisis laporan keuangan perusahaan. Informasi tujuan meningkatkan laba. Struktur modal perusahaan
kinerja keuangan perusahaan yang memperlihatkan baik haruslah dapat memaksimumkan laba bagi kepentingan
buruknya sebuah perusahaan merupakan dasar bagi modal sendiri atau ekuitas yang tercermin dari ROE.
investor untuk mengambil keputusan investasi. Penggabungan berbagai sekuritas yang berbeda pada
perusahaan dikenal dengan struktur modal. Pilihan
kombinasi pada struktur modal pada dasarnya merupakan
masalah pemasaran. Perusahaan dapat mengeluarkan
kombinasi tak terhitung dari berbagai sekuritas, tetapi Sebagai alat untuk mengadakan fusi atau kombinasi
perusahaan tetap mencari kombinasi yang dapat dari perusahaan- perusahaan.
memaksimalkan nilai pasar perusahaan secara keseluruhan. c) Sebagai alat menguasai perusahaan.
3. Analisis Fundamental 2. Saham Preferen (Preferred Stock)
Secara umum terdapat dua pendekatan yang sering Pemegang saham preferen mempunyai beberapa
digunakan oleh investor untuk menganalisis dan menilai preferensi tertentu di atas pemegang saham biasa, yaitu
saham di pasar modal, yaitu analisis fundamental dan dalam hal:
analisis teknikal. Analisis fundamental adalah studi a) Pembagian deviden dari saham preferen diambil lebih
tentang ekonomi, industri, dan kondisi perusahaan untuk dahulu, kemudian sisanya barulah disediakan untuk
memperhitungkan nilai perusahaan. Analisa fundamental saham biasa. Deviden saham preferen dinyatakan dalam
menitikberatkan pada data-data kunci dalam laporan persentase tertentu dari nilainominalnya.
keuangan perusahaan untuk memperhitungkan apakah b) Pembagian kekayaan, apabila perusahaan dilikuidasi,
harga saham sudah diapresiasi secara akurat. Tujuan maka dalam pembagian kekayaan saham preferen
analisis fundamental adalah untuk menentukan apakah nilai didahulukan dari pada saham biasa. Tetapi didalam
saham berada pada posisi underpriced atau overpriced. RUPS pemegang saham preferentidak mempunyai hak
Saham dikatakan underpriced bilamana harga saham di suara.
pasar saham lebih kecil dari harga wajar atau nilai yang 3. Saham Preferen Kumulatif (Cummulative Preferred
seharusnya (nilai intrinsik), dan saham dikatakan Stock).
overpriced apabila harga saham di pasar saham lebih besar Saham preferen kumulatif hampir sama dengan saham
dari nilai intrinsiknya. preferen, perbedaannya terletak pada adanya hak kumulatif.
4. Pasar Modal Besarnya deviden saham preferen kumulatif dinyatakan
Investasi merupakan kegiatan menempatkan dana dalam presentasi tertentu dari nilai nominalnya.
pada satu atau lebih dan satu aset selama periode tertentu Faktor-faktor yang memperngaruhi harga saham
dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan dalam penelitian ini adalah adalah Earning Pershare,
meningkatkan nilai investasi. Seseorang melakukan Return On Investment, Dividend Per share. Penjelasannya
investasi antara lain ingin mendapatkan kehidupan yang adalah sebagai berikut: (Samsul, 2016)
lebih layak di masa yang akan datang, mengurangi tekanan
inflasi dan dorongan untuk menghemat pajak. Return On Aset
Informasi merupakan kebutuhan yang mendasar bagi Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang
para investor dalam pengambilan keputusan. Informasi digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
mempunyai makna apabila investor tersebut melakukan menghasilkan laba yang berasal dari aktivitas investasi.
transaksi di pasar modal. Investor dalam melakukan Atau dengan kata lain, ROA adalah indikator suatu unit
investasi akan melakukan perkiraan tentang beberapa usaha untuk memperoleh laba atas sejumlah asset yang
tingkat penghasilan yang diharapkan dari investasinya dimiliki oleh unit usaha tersebut. Rasio ini digunakan untuk
untuk periode tertentu di masa yang akan datang mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh
Ketidakpastian akan tingkat penghasilan merupakan inti keuntungan secara keseluruhan. Semakin besar ROA,
dari investasi, yaitu bahwa pemodal harus selalu semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh
mempertimbangkan unsur ketidakpastian yang merupakan perusahaan tersebut dan semakin baik pula posisi
risiko investasi. perusahaan tersebut dari segi penggunaan asset. ROA dapat
5. Harga Saham membantu perusahaan yang telah menjalankan praktik
Saham merupakan surat bukti bahwakepemilikan atas akuntansi dengan baik untuk dapat mengukur efisiensi
aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Dengan penggunaan modal yang menyeluruh, yang sensitif
memiliki saham suatu perusahaan, maka investor akan terhadap setiap hal yang mempengaruhi keadaan keuangan
mempunyai hak terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan sehingga dapat diketahui posisi perusahaan
perusahaan, setelah dikurangi dengan pembayaran semua terhadap industri. Hal ini merupakan salah satu langkah
kewajiban perusahaan. Harga saham dapat dikatakan dalam perencanaan strategi. Laba merupakan tujuan utama
sebagai indikator nilai perusahaan, yang dalam pandangan yang ingin dicapai dalam sebuah usaha, termasuk juga bagi
investor akan mencerminkan tingkat keberhasilan dari usaha perbankan. Alasan dari pencapaian laba perbankan
pengelolaan perusahaan atau kinerja perusahaan. tersebut dapat berupa kecukupan dalam memenuhi
Adapun Jenis Saham dapat dibagi menjadi: kewajiban terhadap pemegang saham, penilaian atas kinerja
1. Saham Biasa (Common Stock) pimpinan, dan meningkatkan daya tarik investor untuk
Pemegang saham biasa akan mendapatkan deviden menanamkan modalnya.
pada akhir tahun buku keuntungan. Apabila perusahaan Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan
tersebut tidak mendapatkan keuntungan atau mendapat perusahaan tersebut semakin diminati oleh investor, karena
kerugian, maka pemegang saham tidak akan mendapat tingkat pengembalian atau deviden akan semakin besar. Hal
deviden dan mengenai ini ada ketentuan hukumnya, yaitu ini juga akan berdampak pada harga saham dari perusahaan
bahwa suatu perusahaan yang menderita kerugian selama tersebut di pasar modal yang akan semakin meningkat
kerugian tersebut belum dapat ditutup, maka selama ini sehingga ROA akan berpengaruh terhadap harga saham
perusahaan tidak diperbolehkan membayar deviden. Fungsi perusahaan. Angka ROA dapat dikatakan baik apabila >
dari saham biasa: 2%. Return On Asset (ROA) juga digunakan untuk menilai
a) Sebagai alat untuk membelanjai perusahaan dan sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu
terutama sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan akan memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan yang
modal permanen. diharapkan. Dan investasi tersebut sebenarnya sama dengan
b) Sebagai alat untuk menentukan pembagian laba. asset perusahaan yang ditanamkan atau ditetapkan.7
Besarnya nilai Return On Assets dapat dihitung dengan Nilai EPS ini akan digunakan oleh shareholders untuk
rumus berikut ini: menilai harga saham tersebut dipasaran. EPS umumnya
Laba Bersih menunjukkan prospek stokeholders dan manajemen
(ROA) = × 100% perusahaan. EPS menjadi perhatian utama investasi publik
Total Aset
dan dipertimbangkan sebagai salah satu indikator penting
Earning Per Share (EPS) dalam menilai kesuksesan suatu perusahaan.
Earning Per Share (EPS) merupakan salah satu
komponen yang diperhatikan dalam analisis perusahaan. Deviden Per Share
Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya Dividend Per Share (DPS) merupakan total semua
laba bersih perusahaan yang siap dibagikan untuk semua dividen tunai yang dibagikan dibandingkan dengan jumlah
pemegang saham perusahaan. EPS merupakan rasio yang saham yangberedar Informasi mengenai dividen per share
menunjukkan berapa besar keuntungan (return) yang sangat diperlukan untuk mengetahui berapa besar
diperoleh investor atau pemegang saham per lembar saham. keuntungan setiap lembar saham yang akan diterima oleh
Pada umumnya manajemen perusahaan, pemegang saham para pemegang saham. Jika dividen per share yang diterima
biasa dan calon pemegang saham sangat tertarik pada naik maka akan mempengaruhi harga saham di pasar
Earning Per Share (EPS), karena hal ini menggambarkan modal. Karena dengan naiknya dividen per share
jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham kemungkinan besar akan menarik investor untuk membeli
biasa dan menggambarkan prospek earning perusahaan di saham perusahaan tersebut. Dengan banyaknya saham yang
masa depan dibeli maka harga saham suatu perusahaan akan naik di
Earning per share merupakan perbandingan antara pasar modal(Maryati, 2012:4)
laba bersih setelah pajak pada satu tahun buku dengan Menurut Darmaji (2011: 127) dividen adalah
jumlah saham yang diterbitkan (Widiatmojo, 1996 dalam pembagian sisa laba bersih perusahaan yang dibagikan
Martono, 2009). Kenaikan earning per share berarti kepada pemegang saham atas persetujuan Rapat Umum
perusahaan sedang dalam tahap pertumbuhan atau kondisi Pemegang Saham (RUPS). Besarnya jumlah dividen yang
keuangannya sedang mengalami peningkatan dalam diperoleh oleh investor untuk per lembar saham yang
penjualan dan laba, atau dengan kata lain semakin besar dimiliki dapat dilihat dalam rasio Dividend Per Share
earning per share menandakan kemampuan perusahaan (DPS). Devidend per share (DPS) menurut Warren et al
dalam menghasilkan keuntungan bersih setiap lembar (2011) menyatakan bahwa sumber pembiayaan deviden kas
saham. kepada pemegang saham berasal dari laba ditahan yang
Maksimalisasi laba (profit maximization) sering ditentukan dibagi dengan jumlah lembar saham yang
dipandang sebagai tujuan yang tepat bagi sebuah beredar.
perusahaan. Namun, hal ini sebenarnya memiliki
kelemahan karena dengan hanya menerbitkan saham dan Deviden Per Share
menggunakan hasilnya untuk berinvestasi dalamsekuritas Myron Gordon dan John lintner dalam bukunya
yang tidak berisiko laba dapat meningkat. Hal tersebut bagi Brigham, E.F dan J. Houston menyatakan dividen lebih
kebanyakan perusahaan mengakibatkan jatuhnya laba per pasti dari pada perolehan modal. Sama halnya dengan Teori
saham (EPS), sehingga ukuran yang lebih tepat adalah Brid In The Hand Theory menyatakan bahwa suatu
memaksimalkan earning per share (Horne dan Wachowicz, perusahaan akan di maksimalkan melalui penentuan rasio
2005 dalam Martono, 2009). pembayaran dividend yang tinggi. Selaras dengan pendapat
Earning per share adalah termasuk salah satu rasio Gibson investor membeli saham untuk mendapatkan
pasar (Ang, 1997) rasio pasar pada dasarnya mengukur dividen.29 Sehingga investor yang mencari aliran laba yang
kemampuan manajemen dalam menciptakan nilai pasar stabil secara logis akan memilih perusahaan yang
yang melampaui pengeluaran investasi. Rasio ini membayarkan dividend secara rutin dari pada capital
merupakan pengukuran yang paling lengkap mengenai again.30 Menurut Darmaji, dividen adalah pembagian sisa
prestasi perusahaan dan berkaitan langsung dengan tujuan laba bersih perusahaan kepada pemegang saham (RUPS).
memaksimalkan nilai perusahaan dan kekayaan para Besarnya jumlah deviden yang diperoleh oleh investor
pemegang saham. Semakin besar laba bersih suatu untuk perlembar saham yang dimiliki. 31 Dividend Per
perusahaan, maka akan semakin besar pula nilai EPS. Jika Share merupakan rasio yang mengukur seberapa besar
EPS suatu perusahaan meningkat, maka semakin besar deviden yang dibagikan dibandingkan dengan jumlah
bagian laba bersih yang dapat disalurkan sebagai cash saham yang beredar. Rasio ini memberikan gambaran
dividend kepada pemegang saham biasa. Maka dapat seberapa besar dividen yang di bagikan kepada pemegang
dikatakan investor akan lebih meminati saham yang saham untuk tiap lembar saham.
memiliki earnings per share tinggi dibandingkan saham Dividen persaham (DPS) adalah jumlah dividen yang
yang memiliki earning per share rendah”. dibayarkan kepada pemegang saham setelah dibandingkan
Earnings available for common stockholders dihitung dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang diterbitkan.
dengan cara mengurangi Net Income dengan dividend Dividen per saham (DPS) adalah pembagian keuntungan
preferred stock pada periode tersebut atau dengan pemegang saham, yang sebanding dengan jumlah saham
akumulasi preferred stock pada periode tersebut. Formula yang dimiliki. Dividen persaham dapat ditentukan dengan
penghitungan EPS di atas tersebut dengan asumsi tidak rumus berikut.
terdapat instrumen konversi, seperti stock option, stock Total Deviden Yang diBagikan
warrant, stock rights, convertible bonds, dan convertible DPS =
Jumlah Lembar Saham Yang Beredar
securities lainnya yang ditukarkan kedalam bentuk Laba per lembar saham (EPS) dapat dicari dengan
common stock yang dapat menyebabkan terjadinya diluted rumus sebagai berikut:
EPS.
Laba Bersih Setelah Pajak antara harga saham dan nilai buku (book value) yang
EPS = diberikan pasar keuangan untuk mengukur nilai
Jumlah Lembar Saham Yang Beredar
perusahaan
Variabel kebijakan dividen menggunakan Dividend
Payout Ratio dengan rumus dividend payout ratio adalah
sebagai berikut:
2. Variabel bebas (independent varible)
Variabel dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan
perusahaan yang diwakili oleh beberapa variabel, yaitu
Ramadhani et al (2016), Rasyid (2020), dan Retunr on aset, earning per share dan dividend per share.
Atmikasari et al (2020) semuanya menyatakan bahwa a. Return On Aset /ROA (X1)
kebijakan dividen mempengaruhi nilai perusahaan. Menurut Bringham dan Houston (2016)
Semakin tinggi nilai FREP suatu perusahaan, maka pengembalian atas total aset (ROA) dapat dihitung
semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut. Karena bagi dengan cara membandingkan laba bersih yang tersedia
hasil berupa deviden yang tinggi merupakan tujuan untuk pemegang saham biasa dengan total aset. ROA
perusahaan untuk mensejahterakan pemegang saham dapat menjadi cerminan kinerja manajer dalam
perusahaan. Dividen yang dibayarkan oleh suatu mengelola aset perusahaan.
perusahaan mempengaruhi harga saham dan meningkatkan Rasio ROA dapat dihitung dengan menggunakan
nilai perusahaan. Perusahaan yang terus membayar dividen rumus berikut:
dan terus naik memiliki citra positif di mata investor. Laba Bersih
(ROA) = × 100%
Pemegang saham lebih menyukai pembagian deviden Total Aset
secara langsung (dividen tunai) karena deviden tunai b. Dividend per Share (X2)
umumnya digunakan oleh perusahaan tertentu, Dividen persaham (DPS) adalah jumlah dividen
dibandingkan dengan bentuk deviden lainnya. yang dibayarkan kepada pemegang saham setelah
dibandingkan dengan rata-rata tertimbang saham biasa
METODOLOGI yang diterbitkan. Dividen per saham (DPS) adalah
pembagian keuntungan pemegang saham, yang
Definisi operasional adalah suatu definisi yang sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki. Dividen
diberikan kepada suatu variabel atau kontrak dengan cara persaham dapat ditentukan dengan rumus berikut.
memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun Total Deviden Yang diBagikan
memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk DPS =
Jumlah Lembar Saham Yang Beredar
mengukur konstrak atau variabel tersebut.
c. Earning per Share (X3)
Terdapat dua jenis variabel dalam penelitian ini,
Earning per share merupakan perbandingan antara
variabel independen dan variabel dependen. Variabel
laba bersih setelah pajak pada satu tahun buku dengan
dependen adalah variable yang dipengaruhi oleh variabel
jumlah saham beredar yang diterbitkan, yang
independen dan variabel independen adalah variabel yang
dinyatakan dalam satuan rupiah (Dewanti dan Sudiartha
menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain (Indriantoro
2012).
dan Supomo, 1999).
1. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel yang dipengaruhi dalam penelitian ini adalah
Nilai Perusahaaan sebagai variabel terikatnya (Y), yang Ada beberapa teknik dari pengumpulan data,
digunakan yaitu Nilai Perusahaaan dan Reputasi diantaranya adalah sebagai berikut:
perusahaan (Z) a. Studi pustaka
a. Reputasi Perusahaan (Z) Yaitu proses penelitian dengan jalan membaca dan
Reputasi perusahaan dapat di ukur dengan rasio mempelajari buku literatur serta karangan ilmiah lainnya
keuangan yaitu Leverage merupakan kemampuan yang sangat erat dengan permasalahan yang ada, dimana
perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya merupakan landasan guna memecahkan masalah dalam
baik jangka pendek maupun jangka panjang jika suatu penelitian ini. Metode ini dilakukan dengan maksud untuk
perusahaan dilikuidasi (Hadiningsih 2017). Rasio memperoleh landasan teori yang relevan dan mendukung
leverage atau rasio solvabilitas juga diartikan sebagai untuk dijadikan dasar dalam menentukan nilai intrinsic
rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana saham melalui analisis fundamental.
aktivitas perusahaan dibiayai dengan hutang. Rasio b. Dokumentasi
leverage dalam penelitian ini diukur dengan debt to Yaitu metode pengumpulan data dengan
asset ratio (debt ratio) yakni rasio yang menggunakan dokumen sebagai sumber datanya. Metode
memperbandingkan total hutang perusahaan dengan ini dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara
total aset yang dimiliki. Rumus untuk menghitung Debt melihat, mencatat, meneliti dan menyalin informasi yang
to Asset Ratio (DAR) adalah:: berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian.
total hutang
(DAR) = × 100% Penelitian ini menggunakan metode Partial Least
Total Aset Square (PLS) untuk menguji hipotesis dengan alat analisis
b. Nilai Perusahaaan (Y) statistik berupa software PLS.
Nilai perusahaan merupakan persepsi investor 1. Analisis Statistik Deskriptif
terhadap perusahaan. Perhitungan nilai perusahaan Statistik Deskriptif berfungsi sebagai penganalisis
diantaranya: Price to Book Value (PBV). Menurut Dani data dengan menggambarkan sampel data yang telah
(2015) Price to Book Value (PBV) adalah perbandingan dikumpulkan. Hasil uji statistik deskriptif setidaknya berisi
nama variabel yang diobservasi, mean, deviasi standar Lautan Luas Tbk (LTLS) didirikan tanggal 18 Januari
(standard deviation), maksimum dan minimum, yang 1951 dengan nama Persekutuan Andil Maskapai
kemudian diikuti penjelasan berupa narasi yang Dagang dan Industri Lim Teck Lee dan mulai beroperasi
menjelaskan interpretasi hasil uji statistik deskriptif secara komersial pada tahun 1951. Kantor pusat LTLS
tersebut terletak di Gedung Graha Indramas, Jl. AIP II K.S.
2. Partial Least Square (PLS) Tubun Raya No. 77, Jakarta Barat 11410, Indonesia.
Dalam penelitian ini, metode analisis data yang 6. Multi Indocitra Tbk
digunakan adalah Partial Least Square (PLS) yaitu teknik Multi Indocitra Tbk (dahulu PT Modern Indocitra)
prediktif yang merupakan alternative untuk regresi kuadrat (MICE) didirikan 11 Januari 1990 dan mulai beroperasi
terkecil biasa (Ordinary Least Square/PLS) korelasi secara komersial pada tahun 1990. Kantor pusat MICE
kanonik, atau permodelan persamaan Structural Equatuion berlokasi di Green Central City Commercial Area,
Modeling. Sarowno & Narimawati (2015:1-2). Alasan Lantai 6, Jl. Gajah Mada No. 188 Jakarta Barat 11120 –
pemilihan menggunakan metode PLS ini adalah Indonesia, dengan kantor cabang di Surabaya, Jawa
disesuaikan dengan tujuan penelitian ini yaitu selain untuk Timur dan Medan, Sumatera Utara.
menguji pengaruh variabel independen/eksogen terhadap 7. Tigaraksa Satria Tbk
variable dependen/endogen juga ada pengujian peran Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) didirikan di Jakarta
mediasi suatu variabel intervening yang pengujian- tanggal 17 November 1986 dan mulai beroperasi secara
pengujian tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan komersial pada tahun 1988. Kantor pusat TGKA
metode PLS. Pengujian model struktural dalam PLS berlokasi di Graha Sucofindo Lt. 13, Jl. Raya Pasar
dilakukan dengan bantuan software SmartPLS ver 3 for Minggu Kav. 34, Pancoran, Jakarta Selatan 12780 –
windows. Indonesia.
3. Pengujian Hipotesis (Resampling Bootstraping)
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan
8. Tunas Ridean Tbk
nilai T-Statistic dibandingkan dengan nilai t-value, untuk Tunas Ridean Tbk (TURI) didirikan tanggal 24 Juli
tingkat keyakinan 95 persen (alpha 0,05), dengan ketentuan 1980 dan kegiatan komersial dimulai tahun 1981.
jika T-Statistic lebih besar dibandingkan nilai T-Value t- Kantor pusat TURI berlokasi di Gedung Tunas Toyota
test; p-value ≤ 0,05 (alpha 5 %)maka hipotesis terdukung Lantai 3 Jl Raya Pasar Minggu No 7 Jakarta 12740 –
atau diterima dan sebaliknya. Indonesia.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham
Tunas Ridean Tbk, antara lain: PT Tunas Andalan
Pratama (pengendali) (45,45%) dan Jardine Cycle &
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Carriage Ltd (dahulu bernama Jardine Motors Group)
Obyek Penelitian (43,84%).
1. AKR Corporindo Tbk 9. United Tractor Tbk
AKR Corporindo Tbk (AKRA) didirikan di Surabaya United Tractors Tbk (UNTR) didirikan di Indonesia
tanggal 28 Nopember 1977 dengan nama PT Aneka pada tanggal 13 Oktober 1972 dengan nama PT Inter
Kimia Raya dan memulai kegiatan usaha komersialnya Astra Motor Works dan memulai kegiatan operasinya
pada bulan Juni 1978. Kantor pusat AKRA terletak di pada tahun 1973. Kantor pusat UNTR berlokasi di Jalan
Wisma AKR, Lantai 7-8, JI. Panjang No. 5, Kebon Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910 –
Jeruk, Jakarta 11530 – Indonesia. Indonesia. United Tractors mempunyai 20 cabang, 22
2. Colorpak Indonesia Tbk jaringan pendukung, 14 kantor tambang dan 10 kantor
Colorpak Indonesia Tbk (CLPI) didirikan tanggal 15 perwakilan yang tersebar di seluruh Indonesia.
September 1988 di Indonesia dalam rangka Penanaman
Modal Asing (PMA) dan memulai kegiatan Analisis Deskriptif
komersialnya pada tahun 1989. Kantor pusat Colorpak Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan
berkedudukan di Jalan Industri II Blok F/7 Pasir Jaya, untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau
Jatiuwung Tangerang 15135, Indonesia. menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana
3. FKS Multi Agro Tbk adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
FKS Multi Agro Tbk (FISH) didirikan tanggal 27 Juni berlaku untuk umum atau generalisasi. Deskripsi variabel
1992 dengan nama PT Fishindo Kusuma Sejahtera dan penelitian adalah bagian Total Aseti hasil penelitian yang
memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1993. berguna untuk menggambarkan tingkat variabel
Kantor pusat FISH berlokasi di Sampoerna Strategic (independen dan dependen) dalam tahun penelitian. Berikut
Square, North Tower 3rd Floor, Jl. Jend Sudirman Kav. hasil penelitian analisis deskritif pada penelitian ini:
45-46, Jakarta-12930 dan lokasi pabrik terletak di Tabel-1 Analisis Deskriptif
Muncar-Banyuwangi, Jawa Timur.
4. Jaya Konstruksi Mandala Pratama Tbk
Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON)
didirikan tanggal 23 Desember 1982 dan memulai
kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1982. Kantor
pusat Jaya Konstruksi berlokasi di Taman Bintaro Jaya
Gedung B, Jalan Bintaro Raya, Jakarta 12330 –
Indonesia.
5. Lautan Luas Tbk
1. Analisis deskriptif Return On Aset (X1) Hasil Uji Partial Least Square (PLS)
Dari analisis statistik deskriptif pada tabel 5.1 di atas Teknik pengolahan data menggunakan metode regresi
variabel Return On Aset mempunyai nilai mean 4198.267 dengan Partial Least Square (PLS), menggunakan dua
dan standar deviasi sebesar 7084.393 hal ini berarti bahwa model analisis jalur PLS yaitu model structural (Structural
nilai mean lebih kecil dari pada standar deviasi , ini Model) atau inner model dan model pengukuran
merupakan simpangan baku yang menjelaskan variasi (Measurement Model) atau Outer Model.
penyebaran data Return On Aset menunjukan tingkat
variasi seberan data yang tinggi. Hal in mengidentifikasi
bahwa sebaran data Return On Aset bersifat heterogen.
Nilai deviden per share terendah sebesar -3.105 diperoleh
oleh PT AKR Corporindo (AKRA) dan nilai tertinggi
dengan nilai 1.554 diperoleh oleh PT United Tranctor
(UNTR)
2. Analisis deskriptif Deviden per Share( X2)
Dari analisis statistik deskriptif pada tabel 5.1 di atas
variabel deviden per share mempunyai nilai mean 119.850
dan standar deviasi sebesar 108.575 hal ini berarti bahwa
nilai mean lebih besar dari pada standar deviasi , ini Gambar-1 Structural Model
merupakan simpangan baku yang menjelaskan variasi
penyebaran data deviden per share menunjukan tingkat Diagram jalur diatas, menunjukan bahwa memiliki
variasi seberan data yang rendah . Hal in mengidentifikasi loading faktor lebih besar dari 0,70, yang artinya semua
bahwa sebaran data deviden per share bersifat homogen. indikator adalah valid.
Nilai deviden per share terendah sebesar -0.747 diperoleh 1. Hasil Uji Outer Model atau Measurement Model
oleh PT inter delta (INDT) dan nilai tertinggi dengan nilai Sebelum melakukan pengujian hipotesis untuk
4.596diperoleh oleh PT United Tranctor (UNTR) memprediksi hubungan antar variabel dalam model
3. Analisis Deskriptif Earning Per Share (X3) struktural, harus dilakukan terlebih dahulu evaluasi model
Dari analisis statistik deskriptif pada tabel 5.1 di atas pengukuran untuk verifikasi indikator dan variabel laten
variabel Earning Per Share mempunyai nilai mean 603.083 yang dapat diuji selanjutnya
dan standar deviasi sebesar 973.641 hal ini berarti bahwa a. Discriminant Validity
nilai mean lebih kecil dari pada standar deviasi,ini Menurut Vincenzo (2010), Discriminant Validity
merupakan simpangan baku yang menjelaskan variasi merupakan nilai cross loading faktor yang berguna
penyebaran data Earning Per Share menunjukan tingkat untuk mengetahui apakah konstruk memiliki
variasi seberan data yang tinggi. Hal in mengidentifikasi diskriminan yang memadai yaitu dengan cara
bahwa sebaran data Earning Per Share bersifat heterogen membandingkan nilai loading pada konstruk yang
nilai Earning Per Share rendah -0.564 diperoleh oleh PT dituju harus lebih besar dibandingkan dengan nilai
Multi indocitra (MICE) dan nilai tertinggi dengan nilai loading dengan konstruk yang lain. Jadi, suatu indikator
3.687 diperoleh oleh PT Inter Delta yang dinyatakan memiliki discriminant validity yang
4. Analisis Deskriptif Reputasi perusahaan (Z) baik adalah indikator dari suatu variableyang
Dari analisis statistik deskriptif pada tabel 5.1 di atas mempunyai nilai cross loading yang lebih besar
variabel Reputasi perusahaan mempunyai nilai mean dibandingkan dengan variabel lainnya. Nilai cross
3266.738 dan standar deviasi sebesar 4755.786 hal ini loading yang telah dihasilkan menyatakan bahwa
berarti bahwa nilai mean lebih kecil dari pada standar indikator yang terdapat dalam penelitian ini telah
deviasi , ini merupakan simpangan baku yang menjelaskan memiliki discriminant validity yang baik pada
variasi penyebaran data Reputasi perusahaan menunjukan variabelnya sendiri. Discriminant validity dapat
tingkat variasi seberan data yang tinggi . Hal in diketahui dengan melihat nilai Average Variant
mengidentifikasi bahwa sebaran data Reputasi perusahaan Extracted (AVE) untuk masing-masing indikator
bersifat heterogen. Nilai Reputasi perusahaan terendah dengan batas nilai > 0.50. Hasil pengujian discriminant
sebesar -0.446 diperoleh oleh PT Inter delta (INTD) dan validity (cross loading) dari masing-masing indikator
nilai tertinggi dengan nilai 3.037 diperoleh oleh PT United penelitian adalah sebagai berikut:
Tractor (UNTR) Tabel-2 Average Variance Extracted (AVE)
5. Analisis Deskriptif Nilai Perusahaan (Y) Construct Reliability and Validity
Dari analisis statistik deskriptif pada tabel 5.1 di atas Cronbach's Alpha rho_A Composite Reliability Average Variance Extracted (AVE)
DPS 1.000 1.000 1.000 1.000
variabel Nilai Perusahaan mempunyai nilai mean EPS 1.000 1.000 1.000 1.000
29561.500 dan standar deviasi sebesar 6157.309 hal ini PBV 1.000 1.000 1.000 1.000
berarti bahwa nilai mean lebih kecil dari pada standar ROA 1.000 1.000 1.000 1.000
Reputasi Perusahaan 1.000 1.000 1.000 1.000
deviasi ini merupakan simpangan baku yang menjelaskan
Berdasarkan sajian data dalam tabel atas, diketahui
variasi penyebaran data Nilai Perusahaan menunjukan
tingkat variasi seberan data yang tinggi.Hal in bahwa nilai Average Variance Estracted (AVE) untuk
mengidentifikasi bahwa sebaran data Nilai Perusahaan variabel laten Deviden per share sebesar 1.000 dan
bersifat Heterogen nilai Perusahaan terendah -5.479 untuk variabel laten Return on aset sebesar 1.000 dan
untuk variabel laten Earning per Share sebesar 1.000
diperoleh oleh, PT Inter delta (INTD) dan nilai tertinggi
dengan nilai 3.967 diperoleh oleh PT United Tractor dan variabel nilai perusahaan sebesar 1.000 dan untuk
variabel medisi Reputasi perusahaan sebesar 1.000
(UNTR)
semua variabel > 0,5 dari 0,5. Dengan demikian dapat
dinyatakan bahwa setiap variabel laten ukuran a. Uji Multicolliniearity (Variance Inflation Factor)
perusahaan,umur perusahaa solvabilitas profitabilitas SmartPLS menggunakan Variance Inflation
dan nilai perusahan telah memiliki discriminant validity Factor untuk mengevaluasi kolinearitas.
yang baik atau discriminant validity yang tinggi. Karena Multikolinearitas merupakan fenomena dimana dua
data yang di dapatkan di dari laporan keuangan yang atau lebih variabel bebas atau konstruk eksogen
telah di uji discriminant validity laporan keuangan berkorelasi tinggi sehingga menyebabkan kemampuan
perusahaan dan laporan telah di audit oleh karena itu prediksi model tidak baik (Sekaran dan Bougie, 2016).
data tersebut di jamin keabsahan nya. Nilai VIF harus kurang dari 5, karena bila lebih dari 5
Tabel-3 Discriminant validity mengindikasikan adanya kolinearitas antar konstruk
(Sarstedt, et al., 2017). Berikut ini adalah hasil nilai
Rentang Skala discriminant validity VIF:
0,90 - 1,00 Derajat discriminant validity Tabel-5 Variance Inflation Factors (VIF)
sangat tinggi Collinearity Statistics (VIF)
0,70 - 0,90 Derajat discriminant validity Outer VIF Values
tinggi VIF
0,40 - 0,70 Derajat discriminant validity X1 1.000
sedang X2 1.000
0,00 - 0,20 Derajat discriminant validity X3 1.000

sangat rendah Y 1.000


Z 1.000

b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menurut Abdillah dan Hartono (2015), Hasil perolehan nilai VIF dalam penelitian ini
menunjukkan tingkat konsistensi dan stabilitas alat ukur berada dibawah nilai 5, untuk variabel laten Deviden per
atau instrument penelitian dalam mengukur suatu sharesebesar 1.000 dan untuk variabel laten Return on
konsep atau konstruk. Untuk melakukan uji reliabilitas aset sebesar 1.000 dan untuk variabel laten Earning per
harus menggunakan nilai Cronbach’s Alpha dan Share sebesar 1.000 dan variabel nilai perusahaan
Composite Reliability. Suatu konstruk dikatakan sebesar 1.000 dan untuk variabel medisi Reputasi
reliabel, jika nilai Cronbach’s Alpha harus > 0,70 dan perusahaan sebesar 1.000 semua variabel dibawah nilai
nilai Composite Reliability harus > 0,70. Berdasarkan 5. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa setiap
Tabel 5.1, dapat diketahui bahwa nilai Cronbach’s variabel laten Deviden per share Return on asset dan
Alpha dan nilai composite reliability untuk variabel Earning per Share dan nilai perusahan dan reputasi
laten Deviden per sharesebesar 1.000 dan untuk variabel perusahaan . maka dapat disimpulkan bahwa indikator
laten Return on aset sebesar 1.000 dan untuk variabel yang terdapat dalam penelitian ini tidak terjadi
laten Earning per Share sebesar 1.000 dan variabel nilai multikolinearitas.
perusahaan sebesar 1.000 dan untuk variabel medisi b. Uji Koefisien Determinasi (R-Square)
Reputasi perusahaan sebesar 1.000 semua variabel Pengujian inner model dapat dilakukan dengan
penelitian > 0,7. Hasil ini menunjukkan bahwa masing- tiga cara, selain menggunakan Variance Inflation
masing variabel telah memenuhi composite reliability Factor (VIF), juga dengan melihat R2. Berdasarkan
sehingga dapat disimpulkan bahwa keseluruhan setiap hasil estimasi, dapat dilihat bahwa setiap nilai R-Square,
variabel laten Deviden per share Return on asset dan berikut hasil pengujian Koefisien determinasi (R2):
Earning per Share dan nilai perusahan dan reputasi Tabel-6 Nilai R-square
R Square
perusahaan memiliki tingkat reliabilitas ideal atau
tinggi. Karena data yang di dapatkan di dari laporan R Square R Square Adjusted
keuangan yang telah di uji validity laporan keuangan PBV 0.832 0.815
perusahaan dan laporan telah di audit oleh karena itu Reputasi Perusahaan 0.830 0.159
data tersebut di jamin keabsahan nya.
Tabel- 4 Composite reliability c. Kuat Lemahnya Pengaruh Variabel Eksogen Terhadap
variabel Endogen Berdasarkan Nilai R2
Rentang Skala composite reliability Tabel diatas dalam penelitian ini menunjukkan
0,90 - 1,00 Derajat discriminant validity nilai Rsquare kontruks Nilai Perusahaan sebesar 0,832
sangat tinggi yang berarti variabel Return on aset (X1) dan juga
0,70 - 0,90 Derajat discriminant validity Deviden per Share (x2) dan Earning per Share (X3)
tinggi berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan sebesar 83,2%
0,40 - 0,70 Derajat discriminant validity menunjukkan model pengaruh Moderete dan 16,7% di
sedang pengaruhi oleh faktor lain yang tidak di teliti dalam
0,00 - 0,20 Derajat discriminant validity penelitian ini Reputasi perusahaan sebesar 0,83% yang
sangat rendah berarti 83 % variabel Return on aset (X1) dan juga
Deviden per Share (x2)dan Earning per Share (X3) serta
2. Hasil Uji Inner Model atau Structural Model reputasi perusahaan(Z) berpengaruh terhadap Reputasi
Langkah awal evaluasi model structural adalah perusahaan sebesar 83% menunjukkan model pengaruh
mengecek adanya kolinearitas antar konstruk dan moderate dan 17% dipengaruhi oleh faktor lain yang
kemampuan prediktif model (Sarstedt, et.al.,2017). Pada tidak di teliti dalam penelitian ini .Tabel Koefisien R2
penelitian ini akan dijelaskan mengenai hasil uji Variance
Inflation Factor (VIF), koefisien determinasi (R-Square)
Tabel-7 Koefisien R2 Hasil perhitungan GoF tersebut menunjukkan
Koefisien R2 Keterangan nilainya sebesar 28,827 maka hal mengacu pada kriteria
0,19 Model Lemah kuat lemahnya model pengukuran melalui Goodness of
0,33 Model Moderate Fit (GoF) menurut(Lathan & Ghozali, 2015:88), model
0,67 Model Kuat ini tergolong ke dalam model yang kuat.
d. Kuat lemahnya pengaruh Variabel Eksogen terhadap Tabel-9 Koefisien GoF
Variabel Endogen berdasarkan Nilai Q2 Koefisien GoF Keterangan
Merupakan pengukur seberapa baik observasi 0,02 Model Lemah
yang dilakukan memberikan hasil terhadap model 0,15 Model Moderat
penelitian. Nilai Q-Square Predictive Relevance (Q2) 0,35 Model Kuat
berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1(satu). Semakin
mendekati 0 nilai Q-Square Predictive Relevance (Q2), Analisis Uji Hipotesis
memberikan petunjuk bahwa model penelitian semakin Uji T dilakukan untuk mengetahui berpengaruh atau
tidak baik, sedangkan sebaliknya semakin menjauh dari tidaknya variabel independen terhadap variabel dependen
0 (nol) dan mendekat ke nilai 1 (satu), ini berarti model baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Hasil
penelitian semakin baik. Kriteria kuat lemahnya model output uji hipotesis dengan smart PLS baik hipotesis
diukur berdasarkan Q-Square Predictive Relevance pengaruh langsung maupun tidak langsung dapat dilihat
(Q2) menurut Latan dan (Ghozali, 2015: 80). pada tabel dibawah ini
Q2 = 1 – (1 – R12) (1 - R22) … (1 – Rp2) 1. Pengaruh Langsung
2
Q = 1 - (1-0,832) x (1-0,830) Tabel-10 Pengaruh Langsung
= 1 – (0,168 x 0,17) Path Coefficients
= 1 – 0,029 Rasampling Boostraping
Mean, STDEV, T-Values, P-Values
= 0,97
Original Sample (O) Sample Mean (M) Standard Deviation (STDEV) T Statistics (|O/STDEV|) P Values
Hasil perhitungan dapat diketahui nilai Q2 sebesar DPS -> PBV 0.179 0.165 0.177 7.015 0.000
0.97 yang artinya besarnya keberagaman dari data hasil DPS -> Reputasi Perusahaan -0.007 0.008 0.226 0.033 0.974
EPS -> PBV 0.815 0.826 0.133 6.135 0.000
penelitian dapat dijelaskan oleh model struktural yang EPS -> Reputasi Perusahaan -0.163 -0.131 0.199 0.823 0.411
dikembangkan dalam penelitian ini adalah sebesar ROA -> PBV 0.058 0.067 0.042 6.397 0.000
97%.maka dapat di simpulkan 3% di pengaruhi oleh ROA -> Reputasi Perusahaan -0.241 -0.244 0.125 4.929 0.022
Reputasi Perusahaan -> PBV 0.043 0.055 0.069 0.613 0.540
faktor lain yang tidak di teliti dalam penelitian ini,
Berdasarkan hasil ini, model struktural pada penelitian a. Return on Aset berpengaruh Terhadap Nilai
telah memiliki Q-Square Predictive Relevance (Q2) Perusahaaan
model kuat sesuai dengan pendapat ghozali (2015:18). Diketahui pengaruh langsung Return on Aset
Tabel-8 Koefisien Q2 Terhadap Nilai Perusahaaan X1 -> Y memiliki nilai P
Value 0,000 < 0,05 dan juga memiliki nilai t-statistik
Koefisien Q2 Keterangan
sebesar 6,397 lebih besar dari nilai t-tabel sebesar
0,02 Model Lemah
1.67065 dengan demikian Return on Aset berpengaruh
0,15 Model Moderat
secara langsung dan signifikan terhadap Nilai
0,35 Model Kuat Perusahaaan pada Perusahaan perdagangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian
e. Kuat lemahnya pengaruh Variabel Eksogen terhadap hipotesis 1 pada penelitian ini di terima
Variabel Endogen berdasarkan Nilai GoF b. Deviden per Share berpengaruh Terhadap Nilai
Merupakan pengukuran ketepatan model secara Perusahaaan
keseluruhan, karena dianggap merupakan pengukuran Diketahui pengaruh langsung Deviden per Share
tunggal dari pengukuran outer model dan pengukuran Terhadap Nilai Perusahaaan X2 -> Y memiliki nilai P
inner model. Nilai pengukuran berdasarkan Goodness of Value 0,000 < 0,05 dan juga memiliki nilai t-statistik
Fit (GoF) memiliki rentang nilai antara 0 (nol) sampai sebesar 7.015 lebih besar dari nilai t-tabel sebesar
dengan 1(satu). Nilai Goodness of Fit (GoF) yang 1.67065, dengan demikian Deviden per Share
semakin mendekati 0(nol), menunjukkan model berpengaruh secara langsung dan signifikan terhadap
semakin kurang baik, sebaliknya semakin menjauh dari Nilai Perusahaaan pada Perusahaan perdagangan yang
0(nol) dan semakin mendekat 1 (satu), maka model terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian
semakin baik. Kriteria kuat lemahnya model hipotesis 2 pada penelitian ini di terima-
berdasarkan pengukuran Goodness of Fit (GoF) c. Earning per Share berpengaruh Terhadap Nilai
menurut (Lathan & Ghozali, 2015:88), adalah sebagai Perusahaaan
berikut: 0,36 (GoF large), 0,25 (GoF medium), dan 0,10 Diketahui pengaruh langsung Earning per Share
(GoF small ). Adapun rumusan untuk mengukur kuat Terhadap Nilai Perusahaaan X3 -> Y memiliki nilai P
lemahnya model berdasarkan Goodness of Fit (GoF), Value 0,000 < dari 0,05, dan juga memiliki nilai t-
adalah: statistik sebesar 6.135 lebih Besar dari nilai t-tabel
GoF = √ (AVE x R2) sebesar 1.67065, dengan demikian Earning per Share
GoF =√[{(1.000+1.000+1.000+1.000+ berpengaruh secara langsung dan signifikan terhadap
1000)/5}x{(0.832 +0,830)/2}] Nilai Perusahaaan pada Perusahaan perdagangan yang
GoF = √ [{5.000/5} x {1.662/2}] terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian
GoF = √ 1.000 x 0,831 hipotesis 3 pada penelitian ini di terima
GoF = √ 831 d. Return on Aset berpengaruh Terhadap Reputasi
GoF = 28,827 perusahaan
Diketahui pengaruh langsung Return on Aset b. Pengaruh Reputasi perusahaan memediasi pengaruh
Terhadap reputasi Perusahaaan X1 -> Z memiliki nilai Deviden per Share terhadap Nilai Perusahaan pada
P Value 0,022 < 0,05 dan juga memiliki nilai t-statistik perusahaan perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek
sebesar 4.929 lebih besar dari nilai t-tabel sebesar Indonesia.
1.67065, dengan demikian Return on Aset berpengaruh Pengaruh tidak langsung Reputasi perusahaan
secara langsung dan signifikan terhadap reputasi memediasi pengaruh dividen per share terhadap Nilai
perusahaan pada Perusahaan perdagangan yang Perusahaan pada perusahaan perdagangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian terdaftar di Bursa Efek Indonesia. memiliki nilai P
hipotesis 4 pada penelitian ini di terima Value 0,991 > dari 0,005, dan juga memiliki nilai t-
e. Deviden per Share berpengaruh Terhadap Reputasi statistik sebesar 0,011 lebih kecil dari nilai t-tabel
Perusahaan sebesar 1.67065, yang artinya tidak pengaruh Reputasi
Diketahui pengaruh langsung deviden per share perusahaan memediasi pengaruh dividen per share
Terhadap reputasi perusahaan X2 -> Z memiliki nilai P terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan
Value 0,974 > 0,05 dan juga memiliki nilai t-statistik perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
sebesar 0.033 lebih kecil dari nilai t-tabel sebesar Dengan demikian hipotesis 9 pada penelitian ini di tolak
1.67065 dengan demikian deviden per share tidak c. Reputasi perusahaan memediasi pengaruh Earning per
berpengaruh secara langsung dan tidak signifikan share terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan
terhadap reputasi perusahaan pada Perusahaan perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengaruh tidak langsung Reputasi perusahaan
Dengan demikian hipotesis 5 pada penelitian ini di tolak memediasi pengaruh earning per share terhadap Nilai
f. Earning per Share berpengaruh Terhadap Reputasi Perusahaan pada perusahaan perdagangan memiliki
perusahaan nilai P Value 0,807 > dari 0,005, dan juga memiliki nilai
Diketahui pengaruh langsung Earning per Share t-statistik sebesar 0,244 lebih kecil dari nilai t-tabel
Terhadap reputasi Perusahaaan X3 -> Z memiliki nilai sebesar 1.67065, yang artinya tidak pengaruh Reputasi
P Value 0,441 > 0,05 dan juga memiliki nilai t-statistik perusahaan memediasi pengaruh earning per share
sebesar 0.823 lebih kecil dari nilai t-tabel sebesar terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan
1.67065, dengan demikian Earning per Share tidak perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
berpengaruh secara langsung dan tidak signifikan Dengan demikian hipotesis 10 pada penelitian ini di
terhadap reputasi perusahaan pada Perusahaan tolak.
perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Dengan demikian hipotesis 6 pada penelitian ini di tolak Analisis Pengaruh Variabel Penelitian
g. Reputasi perusahaan berpengaruh Terhadap Nilai Return on asset berpengaruhTerhadap Nilai
perusahaan Perusahaaan pada Perusahaan perdagangan yang
Diketahui pengaruh langsung Reputasi perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Terhadap Nilai Perusahaaan Z -> Y memiliki nilai P Diketahui pengaruh langsung Return on Aset
Value 0,540 > dari 0,05, dan juga memiliki nilai t- Terhadap Nilai Perusahaaan X1 -> Y memiliki nilai P Value
statistik sebesar 0,613 lebih kecil dari nilai t-tabel 0,000 < 0,05 dan juga memiliki nilai t-statistik sebesar
sebesar 1.67065, dengan demikian reputasi perusahaan 6,379 lebih besar dari nilai t-tabel sebesar 1.67065 dengan
tidak berpengaruh secara langsung dan tidak signifikan demikian Return on Aset berpengaruh secara langsung dan
terhadap nilai perusahaan pada Perusahaan perdagangan signifikan terhadap Nilai Perusahaaan pada Perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
demikian hipotesis 7 pada penelitian ini di tolak Dengan demikian hipotesis 1 pada penelitian ini di terima
2. Pengaruh tidak langsung Dari analisis statistik deskriptif pada tabel 5.1 di atas
Tabel-11 Pengaruh Tidak Langsung variabel Return On Aset mempunyai nilai mean 4198.267
Path Coefficients dan standar deviasi sebesar 7084.393 hal ini berarti bahwa
Rasampling Boostraping
Original Sample (O) Sample Mean (M) Standard Deviation (STDEV) T Statistics (|O/STDEV|) P Values
nilai mean lebih kecil dari pada standar deviasi , ini
DPS -> PBV 0.000 0.005 0.028 0.011 0.991 merupakan simpangan baku yang menjelaskan variasi
DPS -> Reputasi Perusahaan
EPS -> PBV -0.007 -0.006 0.028 0.244 0.807
penyebaran data Return On Aset menunjukan tingkat
EPS -> Reputasi Perusahaan variasi seberan data yang tinggi. Hal in mengidentifikasi
ROA -> PBV -0.010 -0.013 0.020 3.508 0.000 bahwa sebaran data Return On Aset bersifat heterogen.
ROA -> Reputasi Perusahaan
Reputasi Perusahaan -> PBV Nilai deviden per share terendah sebesar -3.105 diperoleh
a. Reputasi perusahaan memediasi pengaruh Return on oleh PT AKR Corporindo (AKRA) dan nilai tertinggi
Asset terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan dengan nilai 1.554 diperoleh oleh PT United Tranctor
perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia . (UNTR)
Pengaruh tidak langsung Reputasi perusahaan Dari analisis statistik deskriptif pada tabel 5.1 di atas
memediasi pengaruh Return on Asset terhadap Nilai variabel Nilai Perusahaan mempunyai nilai mean
Perusahaan memiliki nilai P Value 0,000 < dari 0,005, 29561.500 dan standar deviasi sebesar 6157.309 hal ini
dan juga memiliki nilai t-statistik sebesar 3.508 > dari berarti bahwa nilai mean lebih kecil dari pada standar
nilai t-tabel sebesar 1.67065, yang artinya adanya deviasi ini merupakan simpangan baku yang menjelaskan
adanya pengaruh Reputasi perusahaan memediasi variasi penyebaran data Nilai Perusahaan menunjukan
pengaruh Return on Asset terhadap Nilai Perusahaan tingkat variasi seberan data yang tinggi.Hal in
pada Perusahaan perdagangan yang terdaftar di Bursa mengidentifikasi bahwa sebaran data Nilai Perusahaan
Efek Indonesia. Dengan demikian hipotesis 8 pada bersifat Heterogen nilai Perusahaan terendah -5.479
penelitian ini di terima diperoleh oleh, PT Inter delta (INTD) dan nilai tertinggi
dengan nilai 3.967 diperoleh oleh PT United Tractor berakibatkan meningkatnya laba maka nilai perusahaan
(UNTR) akan mengalami kenaikan. Dividend Per Share (DPS)
Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang merupakan total semua dividen tunai yang dibagikan
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar (Intan,
menghasilkan laba yang berasal dari aktivitas investasi. 2009). Informasi mengenai dividen per share sangat
Atau dengan kata lain, ROA adalah indikator suatu unit diperlukan untuk mengetahui berapa besar keuntungan
usaha untuk memperoleh laba atas sejumlah asset yang setiap lembar saham yang akan diterima oleh para
dimiliki oleh unit usaha tersebut. Rasio ini digunakan untuk pemegang saham. Jika dividen per share yang diterima naik
mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh maka akan mempengaruhi nilai perusahaan di pasar modal.
keuntungan secara keseluruhan. Karena dengan naiknya dividen per share kemungkinan
Hasil pengujian dalam penelitian ini membuktikan besar akan menarik investor untuk membeli saham
semakin tinggi profitabilitas maka semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut. Dengan banyaknya saham yang dibeli
perusahaan. Hal ini sesuai dengan teori Semakin besar maka nilai perusahaa suatu perusahaan akan naik di pasar
ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai modal (Maryati, 2012:4)
oleh perusahaan tersebut dan semakin baik pula posisi Menurut Nurlaela (2018) menjelaskan bahwa nilai
perusahaan tersebut dari segi penggunaan asset. ROA dapat perusahaan diartikan sebagai nilai pasar. Nilai perusahaan
membantu perusahaan yang telah menjalankan praktik mampu memberikan kesejahteraan bagi para pemegang
akuntansi dengan baik untuk dapat mengukur efisiensi saham dengan maksimal jika harga saham meningkat.
penggunaan modal yang menyeluruh, yang sensitif Semakin tinggi harga saham maka kesejahteraan pemegang
terhadap setiap hal yang mempengaruhi keadaan keuangan saham akan semakin terjamin. Banyak faktor yang
perusahaan sehingga dapat diketahui posisi perusahaan mempengaruhi kriteria nilai perusahaan, antara lain umur
terhadap industry perusahaan. Sebuah perusahaan jika memiliki umur yang
Penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang di lebih lama dari perusahaan lain maka akan mendapatkan
lakukan penelitian dari fahrul (2018) yang menyebutkan pengalaman dari dalam maupun luar perusahaan di industri
bahwa pengaruh ROA berpengaruh terhadap nilai yang sama maupun berbeda. Dengan hal ini, adanya
perusahaan. Selain itu didukung pula dengan penelitian pengalaman mengelola perusahaan memiliki pengaruh
Pramana dan Mustanda (2016) bahwa ROA berpengaruh pada laba suatu perusahaan, karena jika perusahaan
terhadap nilai perusahaan selain itu penelitian Pantow dkk mengalami kendala di dalamnya perusahaan akan lebih
(2015) mampu menangani kendala tersebut. Semakin lama umur
Deviden per share berpengaruh Terhadap Nilai perusahaan, perusahaan akan diakui maupun dikenal
Perusahaaan pada Perusahaan perdagangan yang masyarakat, terutama jika produk yang dihasilkan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia berkualitas baik bagi konsumen.
Diketahui pengaruh langsung Deviden per Share Hasil penelitian ini didukung oleh Menurut Rusaidi
Terhadap Nilai Perusahaaan X2 -> Y memiliki nilai P Value (2016) menyatakan Dividen per share berpengaruh
0,000 < 0,05 dan juga memiliki nilai t-statistik sebesar signifikan terhadap nilai perusahaan, sebaliknya malik
7.015 lebih besar dari nilai t-tabel sebesar 1.67065, dengan ahmad (2013) mengatakan bahwa deviden per share
demikian Deviden per Share berpengaruh secara langsung mempunyai pengaruh yang positif terhadap nilai
dan signifikan terhadap Nilai Perusahaaan pada Perusahaan perusahaan
perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Earning per share berpengaruh terhadap nilai
Dengan demikian hipotesis 2 pada penelitian ini di terima perusahaan pada perusahaan perdagangan yang
Dari analisis statistik deskriptif pada tabel 5.1 di atas terdaftar di bursa efek Indonesia
variabel deviden per share mempunyai nilai mean 119.850 Diketahui pengaruh langsung Earning per Share
dan standar deviasi sebesar 108.575 hal ini berarti bahwa Terhadap Nilai Perusahaaan X3 -> Y memiliki nilai P Value
nilai mean lebih besar dari pada standar deviasi , ini 0,000 < dari 0,05, dan juga memiliki nilai t-statistik sebesar
merupakan simpangan baku yang menjelaskan variasi 6.135 lebih Besar dari nilai t-tabel sebesar 1.67065, dengan
penyebaran data deviden per share menunjukan tingkat demikian Earning per Share berpengaruh secara langsung
variasi seberan data yang rendah . Hal in mengidentifikasi dan signifikan terhadap Nilai Perusahaaan pada Perusahaan
bahwa sebaran data deviden per share bersifat homogen. perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Nilai deviden per share terendah sebesar -0.747 diperoleh Dengan demikian hipotesis 3 pada penelitian ini di terima
oleh PT inter delta (INDT) dan nilai tertinggi dengan nilai Dari analisis statistik deskriptif pada tabel 5.1 di atas
4.596diperoleh oleh PT United Tranctor (UNTR) variabel Earning Per Share mempunyai nilai mean 603.083
Dividend per share (DPS) merupakan rasio yang dan standar deviasi sebesar 973.641 hal ini berarti bahwa
mengukur seberapa besar dividen yang dibagikan nilai mean lebih kecil dari pada standar deviasi,ini
dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar pada merupakan simpangan baku yang menjelaskan variasi
tahun tertentu. Rasio ini memberikan gambaran mengenai penyebaran data Earning Per Share menunjukan tingkat
seberapa besar laba yang dibagikan dalam bentuk dividen variasi seberan data yang tinggi. Hal in mengidentifikasi
kepada pemegang saham untuk tiap lembar saham bahwa sebaran data Earning Per Share bersifat heterogen
Dengan peningkatan Dividend per share (DPS) nilai Earning Per Share rendah -0.564 diperoleh oleh PT
menandakan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan Multi indocitra (MICE) dan nilai tertinggi dengan nilai
taraf kemakmuran investor dan mendorong investor untuk 3.687 diperoleh oleh PT Inter Delta (INTD)
menambah jumlah modal yang ditanam pada perusahaan. Hasil Earning Per Share signifikan terhadap nilai
Makin tinggi nilai Dividend per share (DPS) akan perusahaan Earning Per Share merupakan rasio yang
menggembirakan pemegang saham karena semakin besar mengukur jumlah rupiah atau keuntungan dari setiap
laba yang disediakan untuk pemegang saham dan lembar saham. Pada umumnya motif investor adalah ingin
memperoleh keuntungan yang sebesar–besarnya. Sehingga Indonesia. Dengan demikian hipotesis 4 pada penelitian ini
investor sangat berkepentingan dengan besarnya Earning di terima.
Per Share dan rasio ini merupakan laba akrual dalam suatu Dari analisis statistik deskriptif pada tabel 5.1 di atas
perusahaan. Semakin tinggi nilai EPS maka semakin baik variabel Reputasi perusahaan mempunyai nilai mean
karena perusahaan mempunyai laba yang tinggi. 3266.738 dan standar deviasi sebesar 4755.786 hal ini
Perusahaan dengan nial EPS yang semakin tinggi akan berarti bahwa nilai mean lebih kecil dari pada standar
menarik minat investor karena EPS menandakan laba yang deviasi , ini merupakan simpangan baku yang menjelaskan
berhak didapatkan oelh pemegang saham atas satulembar variasi penyebaran data Reputasi perusahaan menunjukan
saham yang di milikinya, sehingga semakin tinggi EPS tingkat variasi seberan data yang tinggi . Hal in
suatu perusahaan berarti maka semakin tinggi pula return mengidentifikasi bahwa sebaran data Reputasi perusahaan
saham syariahnya. Hasil pengujian diperoleh bahwa Total bersifat heterogen. Nilai Reputasi perusahaan terendah
aset, EPS, DPS berpengaruh terhadap nilai perusahaan EPS sebesar -0.446 diperoleh oleh PT Inter delta (INTD) dan
berpengaruh terhadap nilai perusahaan nilai tertinggi dengan nilai 3.037 diperoleh oleh PT United
Earning per share adalah salah satu rasio pasar yang Tractor (UNTR)
merupakan hasil atau pendapatan yang akan diterima oleh Untuk meningkatkan nilai perusahaan melihat dari
para pemegang saham untuk setiap lembar saham yang segi profit atau laba yang dihasilkan perusahaan saja namun
dimilikinya atas keikutsertaan dalam perusahaan. Munawir ada nilai perusahaan juga ikut di pengaruhi yang dibagikan
(2001) dalam Martono (2009) menyebutkan bahwa earning perusahaan kepada para investor atau pemegang
per share (laba per lembar saham) biasanya merupakan saham,juga ikut mempengaruhi minat investor untuk
indikator laba yang diperhatikan oleh para investor. Earning menginvestasikan dananya pada perusahaan tersebut salah
per share adalah salah satu indikator pendapatan sehingga satu pertimbangkan investor untuk yaitu di lihat dari aspek
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pergerakan fundamental perusahaan adalah salah itu pertimbangan
harga saham (Taufik, 2002 dalam Martono, 2009). Semakin investor untuk menananamkan saham nya pada perusahaan
tinggi laba setelah pajak yang dihasilkan perusahaan maka tersebut selain itu analisis teknikal juga perlukan di
semakin besar earning per share perusahaan (Subiyantoro perhatikan guna untuk menentukan pergarakan harga
dan Andreani, 2001 dalam Martono, 2009). Dalam jangka saham pada perusahaan
pendek, rencana pembelian kembali saham mungkin dapat Profitabilitas atau Return On Equity pada penelitian
menutupi kondisi perusahaan yang sebenarnya. Namun hal ini merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
itu akan mengurangi kepercayaan pemodal terhadap perusahaan dalam menghasilkan laba bersih yang dikaitkan
perusahaan, meskipun bagi pemodal pendapatannya sendiri dengan pembayaran dividen. Dengan hasil penelitian yang
dari saham tersebut meningkat. Akibatnya permintaan akan menunjukkan hasil positif signifikan artinya semakin tinggi
saham tersebut menurun dan harga saham juga mengalami nilai ROE maka akan mempengaruhi nilai Kebijakan
penurunan (Ang, 1997). Deviden atau DPR yang juga semakin tinggi. Karena
Semakin besar laba bersih suatu perusahaan, maka semakin besar rasio ROE menunjukkan kenaikan laba
akan semakin besar pula nilai EPS. Jika EPS suatu bersih dari perusahaan yang bersangkutan, dengan begitu
perusahaan meningkat, maka semakin besar bagian laba akan menarik minat investor dan perusahaan Perusahaan
bersih yang dapat disalurkan sebagai cash dividend kepada yang dapat membukukan profit tinggi maka perusahaan
pemegang saham biasa. Menurut Weygandt (1996) dan tersebut dinilai berhasil dalam menjalankan usaha.
Elliot (1993:250) dalam artikel definisi menyatakan bahwa Perusahaan yang dapat menciptakan profit atau laba besar
Salah satu alasan investor membeli saham adalah untuk berarti perusahaan dapat menciptakan pendanaan internal
mendapatkan deviden, jika nilai laba per saham kecil maka bagi perusahaan sendiri. Dengan demikian profitabilitas
kecil pula kemungkinan perusahaan untuk membagikan mutlak diperlukan untuk perusahaan Fauzi dan Nurmatias
deviden. Maka dapat dikatakan investor akan lebih (2019) menunjukkan bahwa profitabilitas (ROE)
meminati saham yang memiliki earnings per share tinggi berpengaruh signifikan terhadap reputasi perusahaan
dibandingkan saham yang memiliki earning per share (PBV). Variabel ROE menunjukkan pengembalian yang
rendah”.. dicapai oleh modal yang ditanamkan oleh investor. ROE
Muhammad Kuswantoro (2019) menunjukkan bahwa yang tinggi berarti perusahaan dapat menghasilkan
earning per share mempengaruhi nilai perusahaan. Variabel keuntungan yang tinggi atas modal yang ditanamkan oleh
EPS menunjukkan seberapa besar rasio utang terhadap investor. Ngurah dkk. (2016) Hasil penelitian mereka
modal suatu perusahaan. Semakin tinggi nilai EPS maka menunjukkan bahwa hal itu memiliki dampak yang
semakin tinggi pula tingkat risiko perusahaan tersebut. signifikan terhadap niat baik perusahaan di industri barang
Semakin tinggi nilai EPS semakin tinggi jumlah pinjaman konsumsi. Ukhriyawati dan Putri (2016) menunjukkan
yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan bagi bahwa profitabilitas mempengaruhi reputasi perusahaan.
perusahaan Artinya profitabilitas suatu perusahaan dapat meningkatkan
Profitabilitas berpengaruh Terhadap Reputasi nilai perusahaan. Ha diterima karena hal ini tampaknya
perusahaan pada Perusahaan perdagangan yang memiliki dampak positif dan signifikan, sebagian, terhadap
terdaftar di Bursa Efek Indonesia nilai perusahaan. ROA mengukur kemampuan perusahaan
Diketahui pengaruh langsung Return on Aset untuk menggunakan asetnya secara menguntungkan. ROA
Terhadap reputasi Perusahaaan X1 -> Z memiliki nilai P menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
Value 0,022 < 0,05 dan juga memiliki nilai t-statistik memanfaatkan semua asetnya untuk menghasilkan
sebesar 4.929 lebih besar dari nilai t-tabel sebesar 1.67065, keuntungan. Nilai ROA yang tinggi dapat berdampak
dengan demikian Return on Aset berpengaruh secara positif terhadap peningkatan suatu perusahaan. Keuntungan
langsung dan signifikan terhadap reputasi perusahaan pada yang lebih tinggi meningkatkan kepercayaan investor.
Perusahaan perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek
Deviden per share berpengaruh Terhadap Reputasi Pengaruh Earning per share Terhadap Reputasi
perusahaan pada Perusahaan perdagangan yang perusahaan pada Perusahaan perdagangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia terdaftar di Bursa efek indonesia
Diketahui pengaruh langsung deviden per share Diketahui pengaruh langsung Earning per Share
Terhadap reputasi perusahaan X2 -> Z memiliki nilai P Terhadap reputasi Perusahaaan X3 -> Z memiliki nilai P
Value 0,974 > 0,05 dan juga memiliki nilai t-statistik Value 0,441 > 0,05 dan juga memiliki nilai t-statistik
sebesar 0.033 lebih kecil dari nilai t-tabel sebesar 1.67065 sebesar 0.823 lebih kecil dari nilai t-tabel sebesar 1.67065,
dengan demikian deviden per share tidak berpengaruh dengan demikian Earning per Share tidak berpengaruh
secara langsung dan tidak signifikan terhadap deviden per secara langsung dan tidak signifikan terhadap reputasi
share pada Perusahaan perdagangan yang terdaftar di Bursa perusahaan pada Perusahaan perdagangan yang terdaftar di
Efek Indonesia. Dengan demikian hipotesis 5 pada Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian hipotesis 6 pada
penelitian ini di tolak. penelitian ini di tolak
Dari analisis statistik deskriptif pada tabel 5.1 di atas Dari analisis statistik deskriptif pada tabel 5.1 di atas
variabel deviden per share mempunyai nilai mean 119.850 variabel Earning Per Share mempunyai nilai mean 603.083
dan standar deviasi sebesar 108.575 hal ini berarti bahwa dan standar deviasi sebesar 973.641 hal ini berarti bahwa
nilai mean lebih besar dari pada standar deviasi , ini nilai mean lebih kecil dari pada standar deviasi,ini
merupakan simpangan baku yang menjelaskan variasi merupakan simpangan baku yang menjelaskan variasi
penyebaran data deviden per share menunjukan tingkat penyebaran data Earning Per Share menunjukan tingkat
variasi seberan data yang rendah . Hal in mengidentifikasi variasi seberan data yang tinggi. Hal in mengidentifikasi
bahwa sebaran data deviden per share bersifat homogen. bahwa sebaran data Earning Per Share bersifat heterogen
Nilai deviden per share terendah sebesar -0.747 diperoleh nilai Earning Per Share rendah -0.564 diperoleh oleh PT
oleh PT inter delta (INDT) dan nilai tertinggi dengan nilai Multi indocitra (MICE) dan nilai tertinggi dengan nilai
4.596diperoleh oleh PT United Tranctor (UNTR) 3.687 diperoleh oleh PT Inter Delta (INTD)
Dividend Per Share (DPS) merupakan total semua Earning per share adalah salah satu rasio pasar yang
dividen tunai yang dibagikan dibandingkan dengan jumlah merupakan hasil atau pendapatan yang akan diterima oleh
saham yang beredar (Intan, 2009). Informasi mengenai para pemegang saham untuk setiap lembar saham yang
dividen per share sangat diperlukan untuk mengetahui dimilikinya atas keikutsertaan dalam perusahaan. Munawir
berapa besar keuntungan setiap lembar saham yang akan (2001) dalam Martono (2009) menyebutkan bahwa earning
diterima oleh para pemegang saham. Jika dividen per share per share (laba per lembar saham) biasanya merupakan
yang diterima naik maka akan mempengaruhi nilai indikator laba yang diperhatikan oleh para investor. Earning
perusahaan di pasar modal. Karena dengan naiknya dividen per share adalah salah satu indikator pendapatan sehingga
per share kemungkinan besar akan menarik investor untuk berpengaruh positif dan signifikan terhadap pergerakan
membeli saham perusahaan tersebut. Dengan banyaknya harga saham (Taufik, 2002 dalam Martono, 2009). Semakin
saham yang dibeli maka nilai perusahaa suatu perusahaan tinggi laba setelah pajak yang dihasilkan perusahaan maka
akan naik di pasar modal (Maryati, 2012:4) semakin besar earning per share perusahaan (Subiyantoro
Menurut Bambang Riyanto (2015: 265): Kebijakan dan Andreani, 2001 dalam Martono, 2009). Dalam jangka
dividen berkaitan dengan penentuan pembagian pendapatan pendek, rencana pembelian kembali saham mungkin dapat
(laba) di antara pengguna pendapatan yang dibagikan menutupi kondisi perusahaan yang sebenarnya. Namun hal
kepada pemegang saham sebagai dividen atau digunakan itu akan mengurangi kepercayaan pemodal terhadap
oleh perusahaan. Diinvestasikan di perusahaan.dividen perusahaan, meskipun bagi pemodal pendapatannya sendiri
menurut I Made Sudana (2016:167) menyatakan: dari saham tersebut meningkat. Akibatnya permintaan akan
Kebijakan dividen merupakan bagian dari keputusan saham tersebut menurun dan harga saham juga mengalami
pengeluaran perusahaan, terutama yang berkaitan dengan penurunan (Ang, 1997).
pengeluaran internal perusahaan. Hal ini dikarenakan Reputasi perusahaan dalam beberapa literatur
besarnya dividen mempengaruhi laba ditahan.Dividen manajemen stratejik dikonsepkan sebagai atribut organisasi
dapat dibagi menjadi dua jenis, tergantung dari bentuk yang mencerminkan sejauh mana stakeholder melihat
dividen yang dibayarkan. Dividen tunai dan dividen saham. perusahaan sebagai sebuah korporasi yang baik, dan oleh
Dividen tunai adalah dividen yang dibayarkan dalam karena itu (perusahaan tersebut) merupakan aset tidak
bentuk uang tunai. Dividen saham adalah dividen yang berwujud dengan potensi penciptaan nilai Shenkar dan
dibayarkan dalam bentuk saham dengan tingkat bunga Yuchtman-Yaar (1997) berpendapat bahwa reputasi
tetap. Nilai dividen tunai tentu saja didasarkan pada nilai disamakan dengan citra, harga diri, nama baik dan goodwill
sekarang yang dinyatakan, tetapi nilai dividen saham dapat dalam mengembangkan konsep berdirinya organisasi.
dihitung dengan menggunakan rumus harga wajar dividen Konsep reputasi memperhitungkan posisi relatif sebuah
saham dibagi dengan rasio dividen saham. organisasi di antara rekan-rekannya: posisi relatif
Penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang di perusahaan harus ditentukan melalui perbandingan dengan
lakukan penelitian dari ahmad (2017) yang menyebutkan perusahaan lain,
bahwa tidak ada pengaruh DPS terhadap reputasi Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
perusahaan Selain itu didukung pula dengan penelitian Rahmasari (2019) Nurmatias (2019), Earning per share
kurniawan (2016) bahwa DPS secara parsial tidak tidak mempengaruhi reputasi perusahaan. Hasil ini sesuai
berpengaruh terhadap repuatasi perusahaan selain itu dengan teori dividen-independen yang dikemukakan oleh
penelitian Pantow dkk (2015) menyebutkan bahwa DPS Modigliani dan Miller (MM) bahwa earning per share tidak
berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap reputasi mempengaruhi reputasi perusahaan atau biaya modal
perusahaan. perusahaan.
Pengaruh Reputasi perusahaan Terhadap nilai ini disebut informasi asimetris, dan ini memiliki dampak
perusahaan pada Perusahaan makanan dan minuman penting pada struktur modal yang optimal (Brigham, 2005).
yang terdaftar di Bursa efek indonesia Signaling theory juga menjelaskan mengapa perusahaan
Diketahui pengaruh langsung Reputasi perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan infomasi laporan
Terhadap Nilai Perusahaaan Z -> Y memiliki nilai P Value keuangan pada pihak internal. Dorongan perusahaan untuk
0,540 > dari 0,05, dan juga memiliki nilai t-statistik sebesar memberikan informasi tersebut adalah karena terdapat
0,613 lebih kecil dari nilai t-tabel sebesar 1.67065, dengan asimetri informasi antara perusahaan dan pihak investor
demikian reputasi perusahaan tidak berpengaruh secara karena perusahaan mengetahui lebih banyak mengenai
langsung dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan perusahaan dan prospek yang akan datang dibanding pihak
pada Perusahaan perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek luar atau investor dan kreditor (Simanungkalit, 2009).
Indonesia. Dengan demikian hipotesis 7 pada penelitian ini Reputasi Perusahaan Memediasi pengaruh Return on
di tolak Aset, Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan
Dari analisis statistik deskriptif pada tabel 5.1 di atas Perdagangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
variabel Reputasi perusahaan mempunyai nilai mean Reputasi perusahaan memediasi pengaruh Return on
3266.738 dan standar deviasi sebesar 4755.786 hal ini Asset terhadap Nilai Perusahaan memiliki nilai P Value
berarti bahwa nilai mean lebih kecil dari pada standar 0,000 < dari 0,005, dan juga memiliki nilai t-statistik
deviasi , ini merupakan simpangan baku yang menjelaskan sebesar 3.508 > dari nilai t-tabel sebesar 1.67065, yang
variasi penyebaran data Reputasi perusahaan menunjukan artinya adanya adanya pengaruh Reputasi perusahaan
tingkat variasi seberan data yang tinggi . Hal in memediasi pengaruh Return on Asset terhadap Nilai
mengidentifikasi bahwa sebaran data Reputasi perusahaan Perusahaan pada Perusahaan perdagangan yang terdaftar di
bersifat heterogen. Nilai Reputasi perusahaan terendah Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian hipotesis 8 pada
sebesar -0.446 diperoleh oleh PT Inter delta (INTD) dan penelitian ini di terima
nilai tertinggi dengan nilai 3.037 diperoleh oleh PT United Untuk meningkatkan nilai perusahaan melihat dari
Tractor (UNTR) segi profit atau laba yang dihasilkan perusahaan saja namun
Dari analisis statistik deskriptif pada tabel 5.1 di atas ada nilai perusahaan juga ikut di pengaruhi yang dibagikan
variabel Nilai Perusahaan mempunyai nilai mean perusahaan kepada para investor atau pemegang
29561.500 dan standar deviasi sebesar 6157.309 hal ini saham,juga ikut mempengaruhi minat investor untuk
berarti bahwa nilai mean lebih kecil dari pada standar menginvestasikan dananya pada perusahaan tersebut salah
deviasi ini merupakan simpangan baku yang menjelaskan satu pertimbangkan investor untuk yaitu di lihat dari aspek
variasi penyebaran data Nilai Perusahaan menunjukan fundamental perusahaan adalah salah itu pertimbangan
tingkat variasi seberan data yang tinggi.Hal in investor untuk menananamkan saham nya pada perusahaan
mengidentifikasi bahwa sebaran data Nilai Perusahaan tersebut selain itu analisis teknikal juga perlukan di
bersifat Heterogen nilai Perusahaan terendah -5.479 perhatikan guna untuk menentukan pergarakan harga
diperoleh oleh, PT Inter delta (INTD) dan nilai tertinggi saham pada perusahaan
dengan nilai 3.967 diperoleh oleh PT United Tractor Dari analisis statistik deskriptif pada tabel 5.1 di atas
(UNTR) variabel Reputasi perusahaan mempunyai nilai mean
Menurut Nurlaela (2018) menjelaskan bahwa nilai 3266.738 dan standar deviasi sebesar 4755.786 hal ini
perusahaan diartikan sebagai nilai pasar. Nilai perusahaan berarti bahwa nilai mean lebih kecil dari pada standar
mampu memberikan kesejahteraan bagi para pemegang deviasi , ini merupakan simpangan baku yang menjelaskan
saham dengan maksimal jika harga saham meningkat. variasi penyebaran data Reputasi perusahaan menunjukan
Semakin tinggi harga saham Dengan hal ini, adanya tingkat variasi seberan data yang tinggi . Hal in
pengalaman mengelola perusahaan memiliki pengaruh mengidentifikasi bahwa sebaran data Reputasi perusahaan
pada laba suatu perusahaan, karena jika perusahaan bersifat heterogen. Nilai Reputasi perusahaan terendah
mengalami kendala di dalamnya perusahaan akan lebih sebesar -0.446 diperoleh oleh PT Inter delta (INTD) dan
mampu menangani kendala tersebut. Semakin berreputasi nilai tertinggi dengan nilai 3.037 diperoleh oleh PT United
perusahaan belum tentunilai perusahaan akan diakui Tractor (UNTR)
maupun dikenal masyarakat, terutama jika produk yang Dari analisis statistik deskriptif pada tabel 5.1 di atas
dihasilkan berkualitas baik bagi konsumen. variabel Nilai Perusahaan mempunyai nilai mean
Beberapa perhitungan nilai perusahaan diantaranya: a) 29561.500 dan standar deviasi sebesar 6157.309 hal ini
Price to Book Value (PBV) Menurut Dani (2015) Price to berarti bahwa nilai mean lebih kecil dari pada standar
Book Value (PBV) adalah perbandingan antara harga deviasi ini merupakan simpangan baku yang menjelaskan
saham dan nilai buku (book value) yang diberikan pasar variasi penyebaran data Nilai Perusahaan menunjukan
keuangan untuk mengukur nilai perusahaan. Nilai Price to tingkat variasi seberan data yang tinggi.Hal in
Book Value (PBV) yang tinggi akan membuat pasar mengidentifikasi bahwa sebaran data Nilai Perusahaan
percaya pada kinerja dan prospek perusahaan. Menurut bersifat Heterogen nilai Perusahaan terendah -5.479
teori ini, jika harga saham lebih tinggi dari nilai buku diperoleh oleh, PT Inter delta (INTD) dan nilai tertinggi
perusahaan, nilai Price to Book Value (PBV) akan dengan nilai 3.967 diperoleh oleh PT United Tractor
meningkat sehingga perusahaan semakin bernilai tinggi di (UNTR)
pasar keuangan Reputasi Perusahaan Memediasi pengaruh Deviden per
Teori Signal menjelaskan tentang bagaimana para Share Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan
investor memiliki informasi yang sama tentang prospek Perdagangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
perusahaan sebagai manajer perusahaan ini disebut Reputasi perusahaan memediasi pengaruh dividen per
informasi asimetris. Namum dalam kenyataannya manajer share terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan
sering memiliki informasi lebih baik dari investor luar. Hal perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia .
memiliki nilai P Value 0,991 > dari 0,005, dan juga nilai mean 603.083 dan standar deviasi sebesar 973.641 hal
memiliki nilai t-statistik sebesar 0,011 lebih kecil dari nilai ini berarti bahwa nilai mean lebih kecil dari pada standar
t-tabel sebesar 1.67065, yang artinya tidak pengaruh deviasi,ini merupakan simpangan baku yang menjelaskan
Reputasi perusahaan memediasi pengaruh dividen per share variasi penyebaran data Earning Per Share menunjukan
terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan perdagangan tingkat variasi seberan data yang tinggi. Hal in
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian mengidentifikasi bahwa sebaran data Earning Per Share
hipotesis 9 pada penelitian ini di tolak bersifat heterogen nilai Earning Per Share rendah -0.564
Dari analisis statistik deskriptif pada tabel 5.1 di atas diperoleh oleh PT Multi indocitra (MICE) dan nilai
variabel deviden per share mempunyai nilai mean 119.850 tertinggi dengan nilai 3.687 diperoleh oleh PT Inter Delta
dan standar deviasi sebesar 108.575 hal ini berarti bahwa (INTD)
nilai mean lebih besar dari pada standar deviasi , ini Earning Per Share (EPS) menurut Eduardus Tandelilin
merupakan simpangan baku yang menjelaskan variasi (2001:241) adalah “Suatu perusahaan dapat dihitung
penyebaran data deviden per share menunjukan tingkat berdasarkan informasi laporan neraca dan laporan laba-rugi
variasi seberan data yang rendah . Hal in mengidentifikasi perusahaan. Komponen penting utama yang harus
bahwa sebaran data deviden per share bersifat homogen. diperhatikan dalam analisis perusahaan adalah laba per
Nilai deviden per share terendah sebesar -0.747 diperoleh lembar saham atau lebih dikenal earning per share (EPS).
oleh PT inter delta (INDT) dan nilai tertinggi dengan nilai Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan laba bersih
4.596diperoleh oleh PT United Tranctor (UNTR) yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham
Dividend Per Share (DPS) merupakan total semua perusahaan (Taufik, 2002 dalam Martono, 2009). Semakin
dividen tunai yang dibagikan dibandingkan dengan jumlah tinggi laba setelah pajak yang dihasilkan perusahaan maka
saham yang beredar (Intan, 2009). Informasi mengenai semakin besar earning per share perusahaan (Subiyantoro
dividen per share sangat diperlukan untuk mengetahui dan Andreani, 2001 dalam Martono, 2009). Dalam jangka
berapa besar keuntungan setiap lembar saham yang akan pendek, rencana pembelian kembali saham mungkin dapat
diterima oleh para pemegang saham. Jika dividen per share menutupi kondisi perusahaan yang sebenarnya. Namun hal
yang diterima naik maka akan mempengaruhi nilai itu akan mengurangi kepercayaan pemodal terhadap
perusahaan di pasar modal. Karena dengan naiknya dividen perusahaan, meskipun bagi pemodal pendapatannya sendiri
per share kemungkinan besar akan menarik investor untuk dari saham tersebut meningkat. Akibatnya permintaan akan
membeli saham perusahaan tersebut. Dengan banyaknya saham tersebut menurun dan harga saham juga mengalami
saham yang dibeli maka nilai perusahaa suatu perusahaan penurunan (Ang, 1997).
akan naik di pasar modal (Maryati, 2012:4)
Menurut Bambang Riyanto (2015: 265): Kebijakan
dividen berkaitan dengan penentuan pembagian pendapatan KESIMPULAN DAN SARAN
(laba) di antara pengguna pendapatan yang dibagikan Berdasarkan uraian yang telah disampaikan pada
kepada pemegang saham sebagai dividen atau digunakan uraian diatas, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan
oleh perusahaan. Diinvestasikan di perusahaan.dividen sebagai berikut:
menurut I Made Sudana (2016:167) menyatakan: 1. Return on Aset berpengaruh signifikan Terhadap Nilai
Kebijakan dividen merupakan bagian dari keputusan Perusahaan Pada Perusahaan Perdagangan yang
pengeluaran perusahaan, terutama yang berkaitan dengan Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pengeluaran internal perusahaan. Hal ini dikarenakan 2. Deviden per Share berpengaruh signifikan Terhadap
besarnya dividen mempengaruhi laba ditahan.Dividen Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Perdagangan yang
dapat dibagi menjadi dua jenis, tergantung dari bentuk Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
dividen yang dibayarkan. Dividen tunai dan dividen saham. 3. Earning per Share berpengaruh signifikan Terhadap
Dividen tunai adalah dividen yang dibayarkan dalam Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Perdagangan yang
bentuk uang tunai. Dividen saham adalah dividen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
dibayarkan dalam bentuk saham dengan tingkat bunga 4. Return on Aset berpengaruh signifikan Terhadap
tetap. Nilai dividen tunai tentu saja didasarkan pada nilai Reputasi Perusahaan Pada Perusahaan Perdagangan
sekarang yang dinyatakan, tetapi nilai dividen saham dapat yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
dihitung dengan menggunakan rumus harga wajar dividen 5. Deviden per Share tidak berpengaruh signifikan
saham dibagi dengan rasio dividen saham. Terhadap Reputasi Perusahaan Pada Perusahaan
Reputasi Perusahaan Memediasi pengaruh Earning per Perdagangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Share Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan 6. Earning per Share tidak berpengaruh signifikan
Perdagangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Terhadap Reputasi Perusahaan Pada Perusahaan
Efek Indonesia Perdagangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Pengaruh tidak langsung Reputasi perusahaan 7. Nilai Perusahaan tidak berpengaruh signifikan
memediasi pengaruh earning per share terhadap Nilai Terhadap Reputasi Perusahaan Pada Perusahaan
Perusahaan pada perusahaan perdagangan memiliki nilai P Perdagangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Value 0,907 > dari 0,005, dan juga memiliki nilai t-statistik 8. Reputasi Perusahaan Memediasi pengaruh Return on
sebesar 0,244 lebih kecil dari nilai t-tabel sebesar 1.67065, Aset, Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan
yang artinya tidak pengaruh Reputasi perusahaan Perdagangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
memediasi pengaruh earning per share terhadap Nilai 9. Reputasi Perusahaan tidak Memediasi pengaruh
Perusahaan pada perusahaan perdagangan yang terdaftar di Deviden per Share Terhadap Nilai Perusahaan Pada
Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian hipotesis 10 pada Perusahaan Perdagangan yang Terdaftar di Bursa Efek
penelitian ini ditolak Dari analisis statistik deskriptif pada Indonesia
tabel 5.1 di atas variabel Earning Per Share mempunyai
10. Reputasi Perusahaan tidak Memediasi pengaruh Siamat, Dahlan, 2001, Manajemen Lembaga Keuangan,
Earning per Share Terhadap Nilai Perusahaan Pada CV. Intermedia, Jakarta.
Perusahaan Perdagangan yang Terdaftar di Bursa Efek Singarimbun, Masri dan Sofyan Efendi, 1995, Metode
Indonesia Penelitian Survei, PT. Pustaka LP3ES, Jakarta.
Sugiyono, 2002, Metode Penelitian Bisnis, Penerbit Alfa
Berdasarkan hasil penelitian diatas dengan melihat Beta, Bandung.
indikator dari variable yang ada, maka saran-saran yang Supranto, J., 1984, Ekonometrika, Lembaga Penerbit
dapat disampaikan sebagai berikut: Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia Jakarta.
1. Bagi Perusahaan dapat meningkatkan efesiensi Fakhruddin, M dan M. Sopian Hadianto, 2001, Perangkat
penggunaan keseluruhan atau total aktiva perusahaan dan Model Analisis Investasi di Pasar Modal, Buku
(total aset turnover) agar maksimal dalam menghasilkan Kesatu, Penerbit PT. Elex Media Kompurindo
suatu penjualan dan tidak memungkinkan akan adanya Kelompok Gramedia, Jakarta.
pengeluaran biaya lain sehingga perusahaan dapat Gujarati, Damodar, 1995, Ekonometrika Dasar, Cetakan
memperoleh laba yang diharapkan oleh investor dan Keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta.
sesuai dengan tingkat pengembalian laba (return on Husnan Suad, 1994, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan,
equity) yang diharapkan oleh. investor. Selain itu UPP, AMP YPKN, Yogyakarta
dengan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan Indriantoro, Nur, 2002, Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi
dapat membuat investor tertarik untuk berinvestasi Pertama, Cetakan Kedua, Yayasan BPFE,
2. Bagi calon Investor dapat menggunakan return on aset Yogyakarta.
Dividend Per Share dan earning per share sebagai acuan Musthafa, 2017, Manajemen Keuangan, Penerbit &
dalam melakukan investasi. Tetapi hendaknya investor Percetakan,CV. Andi Offset (Penerbit ANDI,
juga melakukan analisa pada indikator atau faktor lain, Anggota IKAPI), Yogyakarta.
karena terdapat indikator lain yang dapat mempengaruhi Siamat, Dahlan, 2001 Manajemen Lembaga Keuangan,
harga saham, walaupun dalam penelitian ini return on CV. Intermedia, Jakarta.
aset dividend Per Share dan earning per share Singarimbun, Masri dan Sofyan Efendi, 1995, Metode
berpengaruh baik secara langsung terhadap nilai Penelitian Survei, PT. Pustaka LP3ES, Jakarta.
perusahaan. Sugiyono, 2002, Metode Penelitian Bisnis, Penerbit Alfa
3. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk Beta, Bandung.
menggunakan sampel lebih banyak dengan kerakteristik Supranto, J., 1984, Ekonometrika, Lembaga Penerbit
yang lebih beragam dan menggunakan sektor yang Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia Jakarta
berbeda dengan tahun peneliti yang berbeda

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis mengucapkan terima kasih kepada orang
tua dan bapak/ibu dosen yang telah memberi dukungan
dalam bentuk finansial, fasilitas, atau legalitas terhadap
penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA
Atmaja, Lukas, S., 2003, Manajemen Keuangan, Edisi
Revisi, Penerbit Andi, Yogyakarta.
.Awat, N. J., 1999, Manajemen Keuangan Pendekatan
Matematis, PT. Gramedia Puataka Utama, Jakarta.
Baridwan, Zaki, 1992, Akuntansi Keuangan Intermediate,
Edisi Keenam, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Bursa Efek Indonesia, 2020, Indonesian Capital Market
Directory, 2019 dan 2018, Penerbit Indonesia Stock
Exchange (Bursa Efek Indonesia), Jakarta.
Fakhruddin, M dan M. Sopian Hadianto, 2001, Perangkat
dan Model Analisis Investasi di Pasar Modal, Buku
Kesatu, Penerbit PT. Elex Media Kompurindo
Kelompok Gramedia, Jakarta.
Gujarati, Damodar, 1995, Ekonometrika Dasar, Cetakan
Keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Husnan Suad, 1994, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan
UPP, AMP YPKN, Yogyakarta.
Indriantoro, Nur, 2002, Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi
Pertama, Cetakan Kedua, Yayasan BPFE,
Yogyakarta.
Musthafa, 2017, Manajemen Keuangan, Penerbit &
Percetakan ,CV. Andi Offset (Penerbit ANDI,
Anggota IKAPI), Yogyakarta.

You might also like