Professional Documents
Culture Documents
Abstract. Transfer pricing is the price for delivery of goods, services, or other intangible assets at related parties transact with
each other based on the arm’s length principle. The purpose of this study to examine the influence factors of tax, intangible
assets, and bonus mechanism on transfer pricing decisions. The population are mining sector companies listed on the IDX from
2015-2018. Sample selection technique used in purposive sampling and acquired 13 sample companies, a research period of 4
years with the result that obtained 52 total observations. The data used in this study was obtained from secondary data, that is
financial statement. Methods of data analysis in this research in logistic regression analysis using SPSS software version 23.
The result showed that simultaneous tax, intangible assets, and bonus mechanism have a significant effect on transfer pricing
decision. Tax partially have no significant effect on transfer pricing decision, while intangible assets has a significant positive
effect on transfer pricing, and bonus mechanism have no significant effect on transfer pricing decision.
*
Corresponding author. E-mail: anggunrizkinovira@student.telkomuniversity.ac.id
A. R. Novira, L. Suzan, A. G. Asalam| Journal of Applied Accounting and Taxation 5 (1) 17-23 18
kepada anggota perusahan yang berada pada negara Teori agensi memperkirakan bahwa terdapat
bertarif pajak rendah, dimana yang melakukan perbedaan kepentingan antara manajemen perusahaan
distribusi aset tidak berwujud tersebut berada di dengan pemegang saham yang mengakibatkan
negara bertarif pajak tinggi (Dudar, Spengel, & permasalahan, dimana terdapat adanya asimetri
Voget, 2015). Manajemen perusahaan akan informasi. Manajemen perusahaan memiliki
membayar royalti atas penggunaan intangible assets informasi lebih daripada pemegang saham, sehingga
dengan nilai lebih tinggi ke perusahaan berafiliasi dapat digunakan mereka untuk melakukan tindakan
yang bertempat di negara dengan tarif pajak lebih oportunistik dalam rangka menyejahterahkan dirinya.
rendah sehingga beban perusahaan bertambah yang
mengakibatkan laba yang diterima perusahaan Transfer Pricing
menurun atau rugi sehingga beban pajak yang
dikenakannya menjadi lebih rendah atau bahkan Menurut Pohan (2018:196) TP merupakan harga
tidak membayar pajak sama sekali. yang diperhitungkan untuk penyerahan barang, jasa,
Faktor lain yang mempengaruhi keputusan TP atau harta tak berwujud lainnya dari satu perusahaan
adalah mekanisme bonus. Mekanisme bonus ke perusahaan lain yang memiliki hubungan
merupakan strategi perusahaan dengan memberikan istimewa, dalam kondisi yang didasarkan atas prinsip
kompensasi tambahan yang ditawarkan sebagai harga pasar wajar. Harga transfer pada awalnya
bentuk penghargaan kepada direksi atau manajemen merupakan harga yang dilekatkan untuk menilai
dengan melihat laba perusahaan secara keseluruhan suatu produk untuk dipertukarkan antar sesama
(Santosa & Suzan, 2018). Hal ini sesuai dengan anggota perusahaan dalam satu grup untuk
bonus plan hypothesis yang terdapat dalam positive memaksimalkan laba yang diperolehnya, namun
accounting theory yang menjelaskan bagaimana transaksi antar sesama anggota perusahaan dapat
prosedur akuntansi yang dipilih manajemen sehingga mengakibatkan penetapan harga jual yang tidak
dapat menaikan laba secara maksimal untuk wajar karena kekuatan pada pasar tidak berlaku
mendapatkan bonus yang ditetapkan oleh pemilik dengan semestinya.
perusahaan. Mekanisme yang didasarkakan atas laba TP diatur dalam Pasal 18 UU No.36 Tahun 2008
keseluruhan perusahaan menyebabkan manajemen tentang pajak penghasilan. Adapun yang dianggap
berupaya meningkatkan laba melalui penjualan pihak memiliki hubungan istimewa adalah:
terafiliasi. Praktik TP menyebabkan perusahaan 1) Memiliki penyertaan modal sebesar 25% atau
terafiliasi memiliki laba tinggi sehingga dipilih oleh lebih secara langsung ataupun tidak langsung.
direksi untuk memaksimalkan laba perusahaan secara 2) Penguasaan melalui manajemen atau
keseluruhan. penggunaan teknologi sehingga perusahaan
Terdapat beberapa faktor yang memotivasi penulis berada dibawah penguasaan yang sama
untuk melakukan penelitian tentang TP. dalam walaupun tidak ada hubungan kepemilikan.
penelitian ini akan digunakan variabel pajak, 3) Memiliki hubungan keluarga baik sedarah
intangible assets, dan mekanisme bonus untuk ataupun semenda dalam garis lurus keturunan
mengetahui pengaruhnya terhadap keputusan TP baik dan atau kesamping satu derajat.
pengaruh secara simultan maupun parsial. Penentuan TP pada penelitian ini mengacu pada
penelitian terdahulu yang telah diteliti oleh Santosa
Kajian Literatur dan Pengembangan Hipotesis & Suzan, (2018) yaitu dengan skala nominal yang
dihitung menggunakan pendekatan dikotomi yaitu
Agency Theory melihat ada atau tidaknya penjualan kepada pihak
yang memiliki hubungan istimewa dengan indikator
Hubungan keagenan menurut Jensen dan Meckling dummy yaitu dengan menilai keadaan variabel dari
(1976) dalam teori agensi merupakan suatu kontrak dua kondisi. Jika perusahaan bertransaksi (jual/beli)
dibawah satu atau lebih yang melibatkan agen untuk dengan pihak yang berafiliasi akan diberikan nilai 1
melakukan beberapa layanan untuk mereka dengan artinya perusahaan terindikasi melakukan keputusan
mendelagisikan wewenang pengambilan keputusan TP. Sebaliknya, perusahaan yang tidak bertransaksi
kepada agen. Teori agensi mengungkapkan hubungan dengan pihak berafiliasi akan diberikan nilai 0
antara dua belah pihak yaitu manajemen perusahaan artinya perusahaan tidak terindikasi melakukan
sebagai agen dan pemegang saham yaitu prinsipal. keputusan TP.
A. R. Novira, L. Suzan, A. G. Asalam| Journal of Applied Accounting and Taxation 5 (1) 17-23 20
Tabel 2
Uji Kelayakan Model Regresi
Berdasarkan hasil pengujian simultan dapat dilihat
bahwa nilai Chi-Square yang diperoleh sebesar
14,093 dengan degree of freedom sebesar 3. Tingkat
singnifikansi adalah 0,003 atau sebesar 0,3%.
Berdasarkan uji Hosmer and Lemeshow’ nilai chi- Dengan demikian hipotesis penelitian menunjukkan
square yang diperoleh sebesar 4,989 dan nilai bahwa secara simultan variabel independen berupa
signifikansi sebesar 0,759. Hal ini berarti bahwa nilai pajak, intangible assets, dan mekanisme bonus
signifikansi lebih besar dari α (alpha) 0,05 artinya memiliki pengaruh terhadap variabel dependen yaitu
model regresi yang digunakan sesuai dengan data keputusan transfer pricing.
observasinya sehingga selanjutnya data penelitian
dapat dianalisis.
Pengujian Parsial
Menilai Model Fit Tabel 6
Pengujian Parsial
Tabel 3
Uji Model Fit
pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2015- mengambil tindakan untuk melakukan
2018. investasi dalam menerima informasi yang
Pengaruh pengujian parsial masing-masing terdapat dalam laporan tahunan maupun
variabel terhadap keputusan transfer pricing sebagai laporan keuangan perusahaan. Dalam
berikut: penelitian ini diketahui bahwa variabel
1) Pajak tidak memiliki pengaruh signifikan intangible assets berpengaruh positif pada
terhadap keputusan transfer pricing pada keputusan TP Hal tersebut berarti bahwa
perusahaan pertambangan yang terdaftar di semakin tinggi nilai intangible assets maka
Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2018. akan semakin memicu terjadinya TP sehingga
2) Intangible assets memiliki pengaruh investor atau calon investor disarankan untuk
signifikan secara positif terhadap keputusan mempertimbangkan risiko-risiko yang akan
transfer pricing perusahaan pertambangan dihadapi apabila berinvestasi pada perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun tersebut.
2015-2018. 5) Bagi pemerintah
3) Mekanisme bonus tidak memiliki pengaruh Disarankan untuk mengevaluasi pelaksanaan
signifikan terhadap keputusan transfer pricing dan meningkatkan pengawasan serta
perusahaan pertambangan yang terdaftar di memperketat regulasi mengenai tindakan TP
Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2018. pada perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk
mempertahankan pendapatan potensial negara
Saran baik dalam bentuk pajak maupun PNBP.