You are on page 1of 9

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN


(Studi Pada Karyawan PT Brantas Abipraya (Persero)
Dalam Proyek Pembangunan Wisma Atlet Kemayoran)

Kahfiardi Fajri
Hamidah Nayati Utami
Arik Prasetya
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Email: kahfiardi.fajri@gmail.com

ABSTRACT

This study has purposed to explain the effect of occupational safety and health programs on job satisfaction
9 9

and employee performance. Wisma atlit development project with PT Brantas Abipraya kemayoran
9 9

(Persero) as the main contractor where employees deal directly with the construction activities that may be
9 9 9 9

directly affected of job risk. This study uses a quantitative approach to explanation research methods
9 9

(explanatory research). Data collection techniques in the study using a questionnaire. The population in
9 9

this study amounted to 65. The sampling method used is saturated samples so that the entire population is a
9 9 9

sample. This research uses descriptive analysis and path analysis. The results of this study indicate that
9 9

there is significant influence safety program on job satisfaction. There is a significant effect of occupational
9 9

health programs on job satisfaction. There is a significant influence on the performance of safety program.
9 9

There is a significant influence on the performance of occupational health programs. There is a significant
9 9

influence on the performance of job satisfaction. Programs occupational safety and health has more
9 9

influence on satisfaction rather than on performance and greater influence of occupational safety and
9 9 9

health program on the performance rather than the influence of job satisfaction on performance.
9 9

Keywords : Occupational Safety and Health’s Program, Job Satisfaction, Employee Performance

ABSTRAK

Penelitian ini memiliki tujuan menjelaskan pengaruh program keselamatan kerja dan program kesehatan
9

kerja terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan. Proyek pembangunan wisma atlet kemayoran dengan 9

PT Brantas Abipraya (Persero) sebagai kontraktor utama dimana karyawan berhadapan langsung dengan
9

kegiatan-kegiatan konstruksi yang kemungkinan dapat terkena langsung dampak dari resiko kerja.
9 9 9

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian penjelasan (explanatory
9 9

research). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Populasi dalam
9 9

penelitian ini berjumlah 65. Metode sampling yang digunakan adalah sampel jenuh sehingga seluruh
populasi merupakan sampel. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis jalur. Hasil
9 9

penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan program keselamatan kerja terhadap
9 9

kepuasan kerja. Terdapat pengaruh signifikan program kesehatan kerja terhadap kepuasan kerja. Terdapat 9 9

pengaruh signifikan program keselamatan kerja terhadap kinerja. Terdapat pengaruh signifikan program 9

kesehatan kerja terhadap kinerja. Terdapat pengaruh signifikan kepuasan kerja terhadap kinerja. Program
9 9 9

keselamatan kerja dan kesehatan kerja lebih berpengaruh terhadap kepuasan daripada terhadap kinerja dan
9 9 9

lebih besar pengaruh program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja daripada pengaruh
9 9 9 9 9

kepuasan kerja terhadap kinerja. 9

Kata Kunci : Keselamatan Kerja, Kesehatan Kerja, Kepuasan Kerja, Kinerja Karyawan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 46 No.1 Mei 2017| 11


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PENDAHULUAN atas pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan.
Program K3 merupakan bagian dari fasilitas
Perusahaan dapat mencapai tujuannya karyawan yang mampu memberikan dukungan
apabila mampu mengelola SDM yang dimiliki dalam upaya menciptakan kepuasan kepada para
dengan baik. Salah satu pengelolaan SDM yang karyawan dalam bekerja. Salah satu tujuan dari
baik adalah dengan cara memperhatikan diperolehnya kepuasan kerja karyawan adalah
keselamatan dan kesehatan kerja karyawannya. untuk mendapatkan komitmen karyawan yang
Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dampaknya dapat mempermudah terwujudnya
menjadi salah satu kewajiban perusahaan untuk produktivitas yang lebih tinggi.
melindungi karyawan dalam segala bentuk Dengan dicapainya kepuasan kerja
kegiatan pekerjaan. Program K3 adalah bentuk diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya.
upaya perusahaan untuk menjaga karyawan agar Kinerja berasal dari kata job performance yang
terhindar dari cedera atau kecelakaan saat bekerja berarti prestasi kerja yang dicapai oleh seseorang.
serta menghindari penyakit jangka pendek Kinerja dapat diartikan sebagai hasil kerja secara
maupun jangka panjang sebagai akibat dari kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
pekerjaan yang dilakukan karyawan di perusahaan karyawan dalam melaksanakan fungsinya sesuai
tersebut. Menurut Rivai dan Sagala (2009:792), dengan tanggung jawab yang diberikan
keselamatan dan kesehatan kerja menunjuk kepadanya. Pengertian kinerja karyawan menurut
kepada kondisi - kondisi fisiologis-fisikal dan Hasibuan (2009:34) adalah suatu hasil kerja yang
psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas –
lingkungan kerja yang disediakan oleh tugasnya yang dibebankan kepadanya yang
perusahaan. Dengan adanya program K3 maka didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan
karyawan tidak perlu khawatir mengenai kesungguhan. Salah satu cara yang dapat
keselamatan dan kesehatan dirinya saat bekerja, digunakan untuk melihat perkembangan
sehingga karyawan dapat bekerja secara perusahaan adalah dengan cara melihat hasil
maksimal. penilaian kinerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah Untuk mengetahui pengaruh keselamatan
merupakan bagian dari perlindungan tenaga kerja dan kesehatan kerja terhadap kepuasan kerja dan
dari risiko kecelakaan yang berkembang secara kinerja karyawan , peneliti memilih PT Brantas
pesat sejak revolusi industri. Aspek perlindungan Abipraya (Persero) sebagai objek penelitian
atas dasar kemanusiaan di satu pihak, juga didasarkan pada alasan, karena PT Brantas
mencakup aspek yang bersifat ekonomis dari sisi Abipraya (Persero) merupakan salah satu
pengusaha. Karyawan pada bagian produksi atau perusahaan BUMN yang bergerak di bidang
karyawan yang bekerja di lapangan selalu konstruksi, sehingga dibutuhkan perhatian khusus
berinteraksi dengan alat – alat penunjang (mesin, pada pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja
bahan kimia dan peralatan lainnya) sehingga karyawan demi melindungi, mencegah, dan
diperlukan manajemen yang baik tentang mengantisipasi kecelakaan kerja yang dapat
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan. terjadi pada karyawan.
Penggunaan teknologi membawa dampak positif Berdasarkan uraian latar belakang tersebut,
yaitu memberikan kemudahan produksi maka rumusan masalah yang akan dibahas oleh
perusahaan tersebut, namun dapat menimbulkan peneliti yaitu:
dampak negatif apabila tidak terampil dalam 1. Bagaimana gambaran program
mengoperasikan alat – alat penunjang, sehingga keselamatan (X1) dan kesehatan kerja (X2),
dapat menimbulkan kecelakaan kerja. serta bagaimana kepuasan kerja karyawan
Program K3 diharapakan dapat (Y1) dan kinerja karyawan (Y2) karyawan
1

meningkatkan tingkat kepuasan kerja karyawan. PT Brantas Abipraya (Persero)?


Menurut Sutrisno (2011:77), “ kepuasan kerja 2. Apakah program keselamatan kerja (X1)
karyawan merupakan masalah penting yang berpengaruh secara signifikan terhadap
f

diperhatikan dalam hubungannya dengan kepuasan kerja karyawan (Y1)?


produktivitas kerja karyawan dan ketidakpuasan 3. Apakah program kesehatan kerja (X2)
sering dikaitkan dengan tingkat tuntutan dan berpengaruh secara signifikan terhadap
keluahan pekerjaan yang tinggi”. Jaminan
l

kepuasan kerja karyawan (Y1)?


<a

keselamatan dan kesehatan kerja yang diberikan 4. Apakah program keselamatan kerja (X1)
4

perusahaan diharapkan mampu mendorong berpengaruh secara signifikan terhadap4

semangat karyawan agar dapat memenuhi target kinerja karyawan (Y2)? o

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 46 No.1 Mei 2017| 12


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
5. Apakah program kesehatan kerja (X2)
4 Kepuasan Kerja
berpengaruh secara signifikan terhadap 2 4 Menurut Kuswadi (2005:13) dalam
kinerja karyawan (Y2) ? Amalita (2015), kepuasan karyawan merupakan 4

6. Apakah kepuasan kerja karyawan (Y1)


4 4 ukuran sampai seberapa jauh perusahaan dapat 4

berpengaruh secara signifikan terhadap 41 4 4 memenuhi harapan karyawannya yang berkaitan


4 4 4

kinerja karyawan (Y2)? dengan berbagai aspek dalam pekerjaan dan 4

jabatannya. Sedangkan menurut Luthan 4

KAJIAN PUSTAKA (2006:243) kepuasan kerja adalah hasil dari 4

Keselamatan Kerja persepsi karyawan mengenai beberapa baik 4

Menurut Rivai dan Sagala (2009:792), pekerjaan mereka memberikan hal yang dinilai 4 4

“Keselamatan dan kesehatan kerja menunjuk penting. Menurut Sutrisno (2011:77) kepuasan
4

kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan kerja karyawan merupakan masalah penting yang 4 4

psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh1


diperhatikan dalam hubungannya dengan 4 4

lingkungan kerja yang disediakan oleh produktivitas kerja karyawan dan ketidakpuasan 4 4

perusahaan”. Sedangkan menurut Rachmawati sering dikaitkan dengan tingkat tuntutan dan
4 4 4

(2008:171) “Keselamatan dan kesehatan kerja keluhan pekerjaan yang tinggi. Secara umum
4 4 4

(K3) sebagai upaya pecegahan dan pemberantasan kepuasan kerja adalah hasil kerja yang membawa
4 4

penyakit dan kecelakaan-kecelakaan akibat kerja,


1
karyawan merasa puas terhadapnya. 4

pemeliharaan, dan peningkatan kesehatan dan gizi


e

tenaga kerja, perawatan dan mempertinggi i Kinerja Karyawan


efesiensi dan daya Kepuasan Kerja Karyawan Rivai dan Sagala (2009:548) berpendapat
tenaga manusia, pemberantasan kelelahan kerja, bahwa kinerja merupakan perilaku nyata yang 4

pelipat ganda kegairahan serta kenikmatan kerja. ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja 4

Menurut Ardana (2012:208) “keselamatan yang dihasilkan oleh karyawan sesuai perannya 4 4

dan kesehatan kerja (K3) dapat ditinjau dari dua dalam perusahaan. Pengertian kinerja karyawan
4 4

aspek yakni aspek filosofis dan teknis. Secara c menurut Mangkunegara (2007:67) adalah hasil
4 4

filosofis K3 adalah konsep berfikir dan upaya


s kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
4 4

nyata untuk menjamin kelestarian tenaga kerja oleh seorang pegawai dalam melaksanakan 4 4

pada khususnya dan setiap insan pada umumnya, <<a tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang 4

beserta hasil-hasil karya dan budayanya dalam diberikan kepada karyawan. Berdasarkan 4

upaya membayar masyarakat adil, makmur dan


<i pendapat para ahli tersebut, dapat diambil 4

sejahtera. Secara teknis K3 adalah upaya kesimpulan bahwa kinerja merupakan hasil kerja 4

perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan baik dari segi kualitas maupun kuantitas yang 4

orang lain di tempat kerja atau perusahaan selalu


i dicapai oleh seseorang di dalam melaksanakan 4 4

dalam keadaan selamat dan sehat sehingga setiap tugas – tugas yang diberikan kepadanya sesuai 4

sumber produksi dapat digunakan secara aman dengan tanggung jawab yang telah dibebankan 4

dan efisien. kepadanya.

Kesehatan Kerja METODE PENELITIAN


Pengertian kesehatan kerja menurut Jenis penelitian ini menggunakan 4

Mangkunegara (2009:161) adalah kondisi yang penelitian penjelasan (explanatory research),


menunjukkan bahwa seseorang bebas dari 4
menurut Singarimbun (2006:5) explanatory 4

gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang 4


research adalah penelitian yang menjelaskan 4

disebabkan oleh lingkungan kerja. Sedangkan


4 4
hubungan kausal antara variabel – variabel
4

menurut Mondy (2008:82) “kesehatan kerja


4 4
melalui pengujian hipotesis. Dalam penelitian ini
4 4 4

mengacu pada kebebasan dari penyakit fisik


4 4
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan 4 4 4

maupun emosional”. Selain itu menurut Mathis 4


metode survei yaitu penelitian yang mengambil
4 4 4 4 4

dan Jackson (2009:245), “pengertian kesehatan 4


sampel dari populasi dan menggunakan kuesioner
4 4 4 4

kerja adalah merupakan kondisi yang merujuk 4


sebagai alat pengumpulan data.
pada kondisi fisik, mental dan stabilitas emosi Teknik analis data yang digunakan adalah 4 4

secara umum. analisis deskriptif dan analisis jalur (path).


4

Berikut penjelasan dari masing – masing analisis: 4

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 46 No.1 Mei 2017| 13


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
a. Analisis deskriptif 2. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk 4 a. Variabel Program Keselamatan Kerja
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan
4 4 Variabel Program Keselamatan Kerja 6

atau menggambarkan data yang telah terkumpul 4 memiliki grand mean sebesar 4,36. Variabel
6

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat 4 Program Keselamatan Kerja mempunyai tiga
6 6

kesimpulan yang berlaku untuk umum dan


4 4 indikator yaitu perlindungan tenaga kerja dengan 6 6

generalisasi. Data yang telah dikumpulkan 4 4 mean 4,38, jaminan kerja dengan mean 4,39 dan
kemudian diolah dan ditabulasikan ke dalam 4 prosedur keselamatan kerja dengan mean 4,3 yang
6

tabel, setelah itu data dapat disajikan ke dalam 4 4 terdiri dari sebelas item yaitu Ketersediaan alat 6

bentuk angka atau presentase. 4 pelindung diri (APD) dalam melaksanakan


pekerjaan (X1.1), Ketersediaan alat 6

b. Analisis jalur (path) pengidentifikasi bahaya yang dapat terjadi di 6 6

Dalam penelitian ini, untuk menuji 4 4 lingkungan kerja (X1.2), Pelaksanaan latihan
hipotesis peneliti menggunakan teknik analisis
4 4 tanggap darurat secara berkala (X1.3), Sosialisasi 6

jalur (Path Analysis). Model hubungan kasual 4 4 keselamatan kerja dilaksanakan secara berkala 6

tersebut merupakan perkembangan analisis


4 4 (X1.4), Ketersediaan jaminan atas kecelakaan kerja
6 6

korelasi dan regresi sehingga dapat diketahui


4 4 (X1.5), Terdapat Kompensasi untuk kecelakaan
6

untuk sampai pada variabel dependen terakhir,


4 4 kerja (X1.6), Santunan tenaga kerja akibat 6 6 6

harus melewati jalur langsung, atau melalui


4 kecelakaan kerja (X1.7), Penerapan penggunaan
variabel intervening. Menurut Sugiyono (2010:72) 4 alat perlindungan diri (X1.8), Prosedur penggunaan 6

“dinamakan analisis jalur (Path Analysis) karena


4 peralatan perlindungan diri (X1.9), Penerapan
terdapat variabel yang berfungsi sebagai jalur 4 prosedur menghadapi kecelakaan kerja (X1.10),
6

antara (Y1). Dengan adanya variabel antara ini, 4 Prosedur rencana pemulihan keadaan darurat
6

akan dapat digunakan untuk mengetahui apakah (X1.11).


dalam mencapai sasaran akhir harus terlebih 4

dahulu melalui variabel antara atau bisa langsung 4


Variabel Kesehatan Kerja
menuju sasaran akhir”.
4
Variabel Program Kesehatan Kerja (X2) 66

memiliki grand mean sebesar 4,27. Variabel 6

HASIL DAN PEMBAHASAN Program Kesehatan Kerja diukur dengan tiga


1. Gambaran Responden indikator yaitu bantuan penyesuaian diri dengan
6 6

Hasil penelitian menunjukkan keseluruhan 4 mean 4,23, perlindungan tenaga kerja dengan mean 6

dari jumlah responden sebanyak 65 orang 6 6 4,23 dan bantuan bagi tenaga kerja yang sakit 6 6 6

responden atau 100% merupakan karyawan 6 dengan mean 4,35. Terdapat sembilan item
6 6

proyek pembangunan wisma atlit. sebagian besar 6 pernyataan yang diberikan kepada responden
6 6 6 6

responden berjenis kelamin laki-laki dengan 6 untuk dijawab. Yang terdiri dari Pemeriksaan
jumlah responden sebesar 62orang (93.4%) dan 6 kesehatan sebelum kerja (X2.1), Pembinaan atas 6 6

sisanya sebesar 3 orang(4.6%) mempunyai jenis penyesuaian pekerjaan terhadap tenaga kerja6 6

kelamin perempuan. Responden


6 dengan (X2.2), Pembinaan terhadap tenaga kerja yang
pendidikan terakhirnya adalah Sekolah Dasar 14 6 mempunyai keahlian khusus (X2.3), Ketersediaan 6

orang responden (21,5%), responden dengan asuransi kesehatan (X2.4), Pelaksanaan 6 6

pendidikan terakhirnya adalah Sekolah Menengah 6 pemeriksaan kesehatan berkala (X2.5), Pertolongan 66

Pertama 10 orang responden (15,4%), responden pertama pada kecelakaan (X2.6), Adanya dokter 6

dengan pendidikan terakhirnya adalah Sekolah 6 jaga di lokasi proyek (X2.7), Adanya klinik berobat 6

Menengah Atas 29 orang responden (44,6), bagi karyawan (X2.8), Ketersediaan klinik di lokasi
responden dengan pendidikan terakhir Diploma 6 proyek untuk memudahkan karyawan berobat
yaitu sebanyak 2 orang responden (3.1%), 6 (X2.9). Berikut ini adalah penjelasan masing-
Sebanyak 10 orang responden (15,4%) pendidikan masing item
terakhirnya adalah S1. Jumlah karyawan yang
6

memiliki masa kerja < 5 tahun adalah masa kerja 6


Variabel Kepuasan Kerja
terbanyak dengan jumlah 65 orang (100%), hal ini 6
Variabel kepuasan kerja (Y1) memiliki grand
dikarenakan Proyek Wisma Atlet baru dimulai
6 6 6
mean sebesar 4,22. Variabel kepuasan kerja 6

pada 17 Maret 2016. diukur dengan dua indikator yaitu faktor fisik 4

dengan mean 4,33 dan faktor finansial dengan 6

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 46 No.1 Mei 2017| 14


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
mean 4,11. Terdapat delapan item pernyataan 6 6 H1: Program keselamatan kerja berpengaruh
yang diberikan kepada responden untuk dijawab signifikan terhadap kepuasan kerja
yang terdiri dari: Kepuasan terhadap jenis
6 6 Tabel 1 menunjukkan koefisien beta sebesar 6

pekerjaan diberikan (Y1.1), Kepuasan terhadap 0,365 menunjukkan bahwa pengaruh program 6

pengaturan waktu istirahat (Y1.2), Kepuasan


6 6 keselamatan kerja terhadap kepuasan kerja, 6

terhadap kondisi lingkungan proyek (Y1.3), 6 dengan thitungsebesar 2,357 dan probabilitas
6 6

Kepuasan terhadap pengalaman kerja yang 6 6 sebesar 0,022 (p<0,05), maka keputusannya
6 6

diperoleh (Y1.4), Kepuasan terhadap sistem 6 6 adalah H0 ditolak, berarti hipotesis yang
6

penggajian (Y1.5), Kepuasan terhadap besarnya 6 menyatakan program keselamatan kerja 6 6

gaji yang diberikan (Y1.6), Kepuasan terhadap 6 berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan 6 6 6

jaminan sosial yang diberikan (Y1.7), Kepuasan


6 6 Kerja diterima.
terhadap tunjangan yang diberikan (Y1.8).
6 6 6 H2 : Program kesehatan kerja berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan kerja.
Variabel Kinerja Karyawan Tabel 1 menunjukkan koefisien beta sebesar
Variabel kinerja karyawan (Y2) memiliki 6 0,390 menunjukkan bahwa pengaruh program
6

grand mean sebesar 4,32. Variabel kinerja 6 kesehatan kerja terhadap kepuasan kerja,
karyawan diukur dengan lima indikator yaitu dengan thitung sebesar 2,514 dan probabilitas 6

jumlah pekerjaan dengan mean 4,32, kualitas


6 sebesar 0,015 (p<0,05), maka keputusannya
pekerjaan, ketepatan waktu dengan mean 4,37, adalah h0 ditolak, berarti hipotesis yang
6

kehadiran dengan mean 4,22 dan kemampuan 6 menyatakan program kesehatan kerja
kerja sama dengan mean 4,33. Pada variabel berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
6 6 6

kinerja terdapat lima belas item pernyataan yang


6 6 6 kerja diterima. Nilai koefisien determinasi 6 6

diberikan kepada responden untuk dijawab yang 6 6 sebesar 0,520 atau 52%. Hasil ini menunjukkan 6 6

terdiri dari Jumlah pekerjaan yang dihasilkan 6 bahwa kontribusi program keselamatan kerja
6 6

sesuai dengan standar (Y2.1), Hasil produktifitas dan kesehatan kerja terhadap kepuasan kerja 6 6

kerja yang meningkat dari sebelumnya (Y2.2),


6 6 6 sebesar 52%, sedangkan kontribusi variabel- 6 6

Penyelesaian pekerjaan melampau standar yang 6 6 variabel lain di luar model penelitian ini
ditetapkan (Y2.3), Kualitas hasil kerja sesuai sebesar 48%.
dengan standar mutu yang ditetapkan (Y2.4),
6

Peningkatan mutu hasil bekerja yang melebihi 6


Tabel 2 Hasil Uji Analisis Jalur
target (Y2.5), Ketelitian dalam bekerja (Y2.6), 6
Varaibel Variabel
beta
t- p-
Ket
Penyelesaian tugas yang tepat waktu (Y2.7), 6
Terikat bebas hitung value

Pemanfaatan waktu bekerja dengan sebaik 6

X1 0.378 2.857 0.006 sig


mungkin (Y2.8), Datang tepat waktu dalam bekerja 6
Y2
X2 0.306 2.304 0.025 sig
(Y2.9), Mampu memaksimalkan jam kerja (Y2.10) , 6

Tingkat absen rendah (Y2.11) , Intensitas kehadiran Y1 0.222 2.140 0.036


dalam bekerja (Y2.12) , Kemampuan bekerja sama
6
H3 : program keselamatan kerja berpengaruh
dalam kelompok (Y2.13) , Kemampuan positif signifikan terhadap kinerja karyawan
menyelesaikan tugas kelompok sesuai dengan 6
Tabel 2 menunjukkan koefisien beta sebesar
6

bagiannya (Y2.14) , Kemampuan koordinasi 0,378 menunjukkan bahwa pengaruh program 6

dengan unit kerja lain (Y2.15). keselamatan kerja terhadap kinerja karyawan,
dengan thitung sebesar 2,857 dan probabilitas
6

Hasil Analisis Jalur sebesar 0,006 (p<0,05), maka keputusannya 6

Tabel 1. Hasil Uji Analisis Jalur adalah h0 ditolak, berarti hipotesis yang 6

Varaibel Variabel t- p- menyatakan program keselamatan kerja 6

beta Ket
Terikat bebas hitung value berpengaruh secara langsung positif dan 6

signifikan terhadap Kinerja Karyawan diterima.


X1 0.365 2.357 0.022 sig
Y1 H4 : Program Kesehatan Kerja berpengaruh
X2 0.390 2.514 0.015 sig positif dan signifikan terhadap Kinerja
R21 : 0,520 Karyawan.
Tabel 2 menunjukkan koefisien beta sebesar 6

0,306 menunjukkan bahwa pengaruh program 6

kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan, 6 6

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 46 No.1 Mei 2017| 15


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
dengan thitung sebesar 2,304 dan probabilitas PEMBAHASAN
sebesar 0,025 (p<0,05), maka keputusannya 6 1. Pengaruh Program Keselamatan Kerja
adalah h0 ditolak, berarti hipotesis yang (X1) terhadap Kepuasan Kerja Karyawan(Y1)
menyatakan program keselamatan kerja 6 Berdasarkan analisis jalur, variabel
6

berpengaruh langsung secara positif dan


6 program keselamatan kerja memiliki koefisien
signifikan terhadap kinerja karyawan diterima.
6 6 6 jalur sebesar 0,365 dengan signifikan sebesar 6

H5 : Kepuasan kerja berpengaruh positif 0,022. Variabel program keselamatan kerja dapat
signifikan terhadap kinerja karyawan. dikatakan memiliki pengaruh yang signifikan 6

Tabel 2 menunjukkan koefisien beta sebesar


6 terhadap kepuasan kerja karyawan. Hal ini dapat
0,222 menunjukkan bahwa pengaruh Kepuasan 6 dilihat dari nilai signifikansi yang lebih kecil dari
6 6

Kerja terhadap Kinerja Karyawan, dengan 6 nilai α (alpha) yaitu sebesar 0,05 sehingga (0,022
6

thitung sebesar 2,140 dan probabilitas sebesar


6 < 0,05).
0,036 (p<0,05), maka keputusannya adalah H0
6 Program keselamatan kerja memiliki
6

ditolak, berarti hipotesis yang menyatakan


6 6 pengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. Hal 6

Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan 6 ini dapat terjadi karena perhatian dalam
signifikan terhadap Kinerja Karyawan 6 keselamatan karyawan yang tergolong tinggi.
diterima. Sosialisasi keselamatan dilakukan secara berkala ,1

menunjukkan bahwa kepentingan keselamatan


Pengaruh Total karyawan dalam bekerja sangat diperhatikan.
Pengaruh total merupakan pengaruh Selain itu, ketersediaan alat pelindung diri yang
keseluruhan dari semua jalur yang dilewati. Untuk memadai sesuai dengan standar operating
mengetahui pengaruh total atau Total Effect (TE) procedure telah diterapkan dengan baik oleh
a

variabel program keselamatan kerja, kesehatan karyawan.


kerja, kepuasan kerja dan kinerja karyawan dapat Program keselamatan kerja bertujuan
diketahui melalui perhitungan berikut: untuk melindungi karyawan dari kecelakaan yang
l

Pengaruh langsung variabel X1 terhadap Y2: dapat terjadi dan memberikan jaminan rasa aman
Total Efeect (TE) = PY2X1+(PY1X1 PY2Y1) kepada karyawan. Kecelakaan kerja dapat
= 0,378+ 0,081 dikurangi dengan pengidentifikasi bahaya yang
= 0,459 kemungkinan terjadi pada lingkungan kerja.
6 <a

Pengaruh langsung variabel X2 terhadap Y2: Apabila hal tersebut diterapkan dengan baik maka
Total Efeect (TE) = PY2X2+(PY1X2 PY2Y1) kemungkinan pencegahan kecelakaan akan
6 a

= 0,306+0,087 meningkat dan berdampak pada kepuasan


= 0,393 karyawan dalam bekerja.
Ketepatan Model Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan a

Ketepatan model hipotesis dari data hal yang bersifat individu, dimana setiap individu
e i

penelitian ini diukur dari hubungan koefisien menginginkan jaminan keselamatan disaat
determinasi (R2) pada kedua persamaan. Hasil bekerja. Semakin banyak aspek-aspek
model sebagai berikut: keselamatan yang sesuai dengan keinginan o

R2model = 1 – (1 – R21) (1 – R22) individu, maka semakin tinggi tingkat kepuasan a

= 1 – (1 – 0,520) (1 – 0,685) yang timbul pada individu tersebut. Seperti teori


= 1 – (0,480) (0,315) yang dikemukakan Mangkunegara (2013:161)
= 1 – 0,1512 bahwa kebutuhan akan perlindungan dari o

= 0,8488 atau 84,88% ancaman, bahaya, pertentangan dan lingkungan a

Hasil perhitungan ketetapan model sebesar


6 6
hidup diperlukan untuk menciptakan kepuasan
84,88% menerangkan bahwa kontribusi model
6
individu.
untuk menjelaskan hubungan struktural dari 6
Hasil penelitian ini mendukung hasil
keempat variabel yang diteliti adalah sebesar
6
penelitian terdahulu yang dilakukan Sari (2012) o

84,88%. Sedangkan sisanya sebesar 15,12% 6


dimana keselamatan kerja berpengaruh signifikan a

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat


6 6
terhadap kepuasan kerja karyawan. Program a

dalam model penelitian ini. keselamatan kerja yang diterapkan dengan baik
secara langsung dapat meningkatkan kepuasan <o

kerja karyawan. Karyawan merasa puas dengan a

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 46 No.1 Mei 2017| 16


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
keamanan dalam setiap kegiatan kerja yang o <<a 3. Pengaruh Program Keselamatan Kerja
optimal. (X1) terhadap Kinerja
2. Pengaruh Program Kesehatan Kerja Karyawan (Y2)
(X2) terhadap Kepuasan Kerja Berdasarkan analisis jalur, variabel
Karyawan (Y1) program keselamatan kerja memiliki koefisien
Berdasarkan analisis jalur, variabel jalur sebesar 0,378 dengan signifikan sebesar
program kesehatan kerja memiliki koefisien jalur 0,006. Variabel program keselamatan kerja dapat
sebesar 0,390 dengan signifikan sebesar 0,003. dikatakan memiliki pengaruh yang signifikan <l l

Variabel program kesehatan kerja dapat dikatakan terhadap kinerja karyawan. Hal ini dapat dilihat
l l

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap


3 dari nilai signifikansi yang lebih kecil dari nilai α
l l

kepuasan kerja karyawan. Hal ini dapat dilihat (alpha) yaitu sebesar 0,05 sehingga (0,006 <
l

dari nilai signifikansi yang lebih kecil dari nilai α 3 0,05).


(alpha) yaitu sebesar 0,05 sehingga (0,003 <
3 Hasil perhitungan tersebut dapat diketahui
6

0,05). bahwa program keselamatan kerja yang 6

Program kesehatan kerja berpengaruh diterapkan PT Brantas Abipraya (Persero)


terhadap kepuasan kerja karyawan karena dilakukan dengan baik. Salah satu cara dengan
6

pekerjaan di bidang konstruksi memiliki banyak safety talk, yaitu pemberian arahan keamanan 6

dampak negatif terhadap kesehatan karyawan. kerja sebelum bekerja. Cara ini mengingatkan 6

Program kesehatan kerja bertujuan untuk 3 karyawan bagaimana pentingnya keselamatan


melindungi karyawan dari gangguan kesehatan dalam bekerja. Adapun peran HSE Inspector, 6

yang dapat timbul dari pekerjaan atau lingkungan yang bertugas untuk mengawasi karyawan serta
kerja. kegiatan rutin mengenai kesehatan kerja 3 melaporkan alat atau kondisi kerja yang dirasa 6

yang dilakukan perusahaan seperti edukasi 3 tidak pada standar aman. Hal ini untuk 6

kesehatan sebelum bekerja dan seminar kesehatan. mengurangi bahaya yang kemungkinan dapat 6

Kegiatan tersebut ditujukan untuk mengendalikan terjadi dalam lingkungan kerja karyawan.
6

kesehatan karyawan sebelum terkena dampak 3 Program keselamatan kerja sebagai bentuk
6

lebih lanjut sebagai langkah pencegahan penyakit. pemeliharaan lingkungan kerja yang aman dan 6

Pencegahan atau pengendalian penyakit terhindar dari bahaya yang dapat terjadi dalam
akibat kerja dapat diminimalisirkan oleh i kegiatan perusahaan. Hal tersebut mendukung 6

perusahaan, seperti pemberian alat pelindung diri i penelitian yang dilakukan oleh Intan (2014)
o

yang digunakan dalam bekerja agar karyawan i i i bahwa keselamatan kerja berpengaruh signifikan o

terhindar dari segala kecelakaan yang dapat


i terhadap kinerja karyawan. Menurut pendapat o

terjadi. Disamping itu jaminan kesehatan i Husni (2005:139) mengatakan “Keselamatan dan
karyawan yang diberikan berpengaruh banyak i Kesehatan Kerja melindungi pekerja/buruh guna o

oleh rasa puas karyawan demi menjaga kesehatan i mewujudkan kinerja yang optimal.” Dengan
karyawan. Kesehatan karyawan dalam bekerja memperhatikan keselamatan kerja yang baik dapat
o

dapat memupuk rasa kepuasan kerja karyawan i menghasilkan lingkungan kerja kondusif sehingga o

sehingga karyawan dapat bekerja dengan tenang. i berpengaruh pada peningkatan kinerja karyawan.
o

Hasil penelitian ini mendukung oleh


i i i i Karyawan akan merasa aman dan nyaman di
penelitian sebelumnya yang dilakukan Sari (2012) lingkungan kerja, sehingga para karyawan dapat oe

dimana kesehatan kerja berpengaruh signifikan bekerja lebih fokus tanpa ada rasa tertekan dengan e

terhadap kepuasan kerja karyawan. Salah satu


i kondisi atau keadaan di sekitar lingkungan
e e

teori Hirarki Kebutuhan Maslow menunjukkan


i i kerjanya.
bahwa kebutuhan rasa aman merupakan salah satu i 4. Pengaruh Program Kesehatan Kerja
bentuk kebutuhan yang harus dipenuhi oleh (X2) terhadap Kinerja
perusahaan. Kebutuhan akan perlindungan dari a Karyawan (Y2)
ancaman, bahaya, pertentangan, dan lingkungan Berdasarkan analisis jalur, variabel
hidup menurut Mangkunegara (2013:95). a program kesehatan kerja memiliki koefisien jalur
Karyawan tidak terganggu oleh ancaman
a a a sebesar 0,306 dengan signifikan sebesar 0,025. 4 4

gangguan kerja karena fasilitas yang baik Variabel program kesehatan kerja dapat dikatakan 4

sehingga karyawan dapat meningkatkan kepuasan


a a a memiliki pengaruh yang signifikan terhadap 4

kerja karyawan. kinerja karyawan. Hal ini dapat dilihat dari nilai 4

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 46 No.1 Mei 2017| 17


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
signifikansi yang lebih kecil dari nilai α (alpha) 4 (alpha) yaitu sebesar 0,05 sehingga (0,036 <
7

yaitu sebesar 0,05 sehingga (0,025 < 0,05). 4 0,05).


Hasil perhitungan tersebut dapat diketahui
4 Hasil tersebut menunjukkan bahwa 2

bahwa program kesehatan kerja yang diterapkan 4 terdapat pengaruh kepuasan kerja karyawan 2

PT Brantas Abipraya (Persero)berpengaruh 4 terhadap kinerja karyawan. Fasilitas yang 2

terhadap kinerja karyawan. Perusahaan 4 diberikan perusahaan merupakan salah satu faktor 2

bertanggung jawab atas segala kesehatan 4 kepuasan kerja karyawan untuk selalu bekerja
2

karyawan yang dikarenakan oleh kegiatan kerja


4 dengan baik. Penyesuaian pekerjaan yang 2

maupun diluar tersebut. Kesehatan karyawan


4 diberikan, arahan pekerjaan karyawan dan segala 2

selain dilakukan oleh perusahaan juga dilakukan 4 yang terkait dengan kegiatan karyawan dalam 2

oleh karyawan itu sendiri. Untuk melatih i bekerja dapat mempengaruhi kepuasan kerja
2

karyawan memperhatikan kesehatan masing- i apabila diberikan sesuai dengan yang diinginkan2

masing, perusahaan melakukan cara seperti 7 karyawan. Tentu saja, karyawan menginginkan 2

memberikan edukasi dan seminar kesehatan. 7 segala sesuatu yang menunjang pekerjaannya
Pencegahan penyakit yang dapat timbul 7 dengan baik. Maka dari itu apabila fasilitas
2

didukung oleh jaminan kesehatan yang diberikan penunjang karyawan dalam bekerja dapat
2

PT Brantas Abipraya (Persero)secara keseluruhan. terpenuhi dengan baik, sehingga karyawan merasa
2

Tidak hanya itu, perusahaan juga bertanggung puas dalam segala kegiatannya untuk melakukan
2

jawab hingga karyawan yang terkena penyakit peningkatan kinerja yang lebih dari standar.
2

dapat pulih dan bugar sehingga dapat kembali Sesuai dengan penelitian pada PT Brantas 2

bekerja. Jaminan kesehatan tersebut dilakukan dan Abipraya (Persero) bahwa kepuasan kerja 2

diterapkan dengan baik oleh PT Brantas Abipraya karyawan dapat mendukung peningkatan kinerja
2

(Persero)sehingga karyawan dapat bekerja dengan karyawan. Penelitian ini mendukung penelitian 2

keadaan sehat dan dapat meningkatkan kinerja yang dilakukan oleh Sari (2012) bahwa kepuasan 2

masing-masing. kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja 2

Menurut penelitian yang dilakukan pada


7 karyawan. Robbin (2006:26) mengatakan bahwa 2

PT Brantas Abipraya (Persero), program


7 kepuasan kerja adalah suatu sikap karyawan atau 2

kesehatan yang diterapkan dengan baik akan


7 selisih antara banyaknya ganjaran yang diterima
berdampak pada peningkatan kinerja karyawan.
7 karyawan dan banyaknya yang mereka yakini 2

Dengan mendapatkan perlindungan kesehatan dan


7 seharusnya mereka terima. Kepuasan akan lebih
terciptanya lingkungan kerja yang sehat maka
7 mudah terpenuhi apabila nilai-nilai yang diberikan ,

karyawan dapat bekerja lebih giat yang


7 perusahaan memiliki kesesuaian dengan persepsi 0

berdampak pada peningkatan kinerja. individu yang dapat berdampak positif. Nilai 0 0

Hasil penelitian ini mendukung penelitian positif yang diterima individu dapat menghasilkan 0

yang dilakukan oleh Intan (2014) bahwa kinerja yang lebih positif dan produktif. 0

kesehatan kerja memiliki pengaruh signifikan


terhadap kinerja karyawan. Menurut teori Bangun KESIMPULAN DAN SARAN
(2012:397) apabila terdapat gangguan pada Kesimpulan
kesehatan karyawan akan menyebabkan 1. Hasil penelitian menunjukan bahwa variable `

penurunan hasil kerja karyawan. Oleh karena itu program keselamatan kerja (X1) berpengaruh `

kesehatan karyawan harus diperhatiakn agar positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja `

dapat bekerja dengan baik dan dapat 7 7 (Y1) ini dibuktikan dengan nilai probabilitas < `

meningkatkan kinerja. 7 0,05 yang berarti ada pengaruh yang `

5. Pengaruh Kepuasan Kerja Karyawan signifikan.


(Y1) terhadap Kinerja 2. Hasil penelitian menunjukan bahwa variable `

Karyawan (Y2) program kesehatan kerja (X2) berpengaruh


Berdasarkan analisis jalur, variabel 7 positif dan signifikan terhadap kepuasan `

kepuasan kerja karyawan memiliki koefisien jalur


7 kerja(Y1) ini dibuktikan dengan nilai `

sebesar 0,222 dengan signifikan sebesar 0,036. probabilitas< 0,05 yang berarti ada pengaruh ` ` `

Variabel kepuasan kerja karyawan dapat 7 yang signifikan.


`

dikatakan memiliki pengaruh yang signifikan 7 3. Hasil penelitian menunjukan bahwa variable 9 9

terhadap kinerja karyawan. Hal ini dapat dilihat7 program keselamatan kerja (X1) berpengaruh 9

dari nilai signifikansi yang lebih kecil dari nilai α positif dan signifikan terhadap kinerja 9

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 46 No.1 Mei 2017| 18


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
karyawan (Y2) ini dibuktikan dengan nilai 9 yang lebih variatif yang merupakan variabel
9 9 9

probabilitas <0,05 yang berarti ada pengaruh 9 diluar dari variabel yang sudah masuk dalam
9 9

yang signifikan.
9 penelitian ini.
9

4. Hasil penelitian menunjukan bahwa variable


program kesehatan kerja (X2) berpengaruh r
DAFTAR PUSTAKA
positif dan signifikan terhadap kinerja r r
Amalita, Aulia Nur, Hamidah Nayati Utami dan
karyawan(Y2) ini dibuktikan dengan nilai r r r
Yuniadi Mayowan, 2015, Pengaruh
probabilitas< 0,05 yang berarti ada pengaruh r
Program Keselamatan dan Kesehatan
yang signifikan.
r
Kerja terhadap Kepuasan Kerja dan
5. Hasil penelitian menunjukan bahwa variable r
Kinerja Karyawan, Jurnal Administrasi
program kepuasan kerja (Y1) berpengaruh r r
Bisnis 100:108
positif dan signifikan terhadap kinerja
r r

Ardana, I Komang dkk. 2012. Manajemen Sumber


Karyawan(Y2) ini dibuktikan dengan nilai r r

Daya Manusia. Yogyakarta: Graha


probabilitas < 0,05 yang berarti ada pengaruh r

ilmu.
yang signifikan.
r

Hasibuan, Malayu S.P. 2009. Manajemen Sumber


Saran Daya Manusia. Ed Revisi. Jakarta : PT
1. Diharapkan pihak PT Brantas Abipraya r
Bumi Aksara.
(Persero) sebagai kontraktor utama dapat r r
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2012. Evaluasi
memperhatikan kepuasan karyawan dalam r Kinerja Sumber Daya Manusia.
aspek besar gaji yang diterima, karena
r
Bandung : PT Refika Aditama.
berdasarkan hasil penelitian mendapat nilai
Mathis, Robert L and Jackson, John H. 2009.
r r

paling rendah pada variabel kepuasan kerja.


Human Resource Management. Jakarta:
r r r

Kepuasan kerja karyawan yang semakin baik


Salemba Empat
diharapkan akan meningkatkan kinerja r r

karyawan. Mondy, R Wayne, 2008. Manajemen Sumber


2. Diharapkan pembuatan untuk ruang klinik 9 9
Daya Manusia, Jilid 1 Ed 10, Erlangga,
segera diselesaikan karena merupakan salah 9 9
Jakarta
satu bagian Rencana Keselamatan Kesehatan 9 9

Rachmawati, Ike Kusdyah. 2008. Manajemen


Kerja dan Lingkungan Kerja (RK3LK) PT
9 9

Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: . ANDI

Brantas Abipraya (Persero) yang belum


9 9 9

terealisasi. Diharapkan kesehatan dan 9 9


Rivai, Veithzal dan Ella Jauvani Sagala, 2009.
kesejahteraan karyawan dapat lebih terjamin 9 9 9
Manajemen Sumber Daya Manusia
dengan adanya dokter jaga, maka kepuasan
9 9 9
untuk Perusahaan. Ed 2, Raja Grafindo
dan produktivitas kerja karyawan akan 9 9
Persada, Jakarta.
meningkat. Sutrisno, Edy. 2011. Manajemen Sumber Daya
3. Bagi penelitian berikutnya diharapkan hasil
9 9 9

Manusia. Jakarta : Kencana Prenada


penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan 9 9

Media Group.
bagi peneliti selanjutnya untuk dikembangkan
9 9

dengan mempertimbangkan variabel lain 9 9

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 46 No.1 Mei 2017| 19


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

You might also like