You are on page 1of 8

TUGAS 3A DISCOVERY LEARNING

DASAR GENETIKA

Oleh:

Wilby Yanwar Syah Putra

150510220300

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2023
Linkage

1. A man with X-linked color blindness marries a woman with no history of color blindness in
her family. The daughter of this couple marries a normal man, and their daughter also
marries a normal man. What is the chance that this last couple will have a child with color
blindness? If this couple has already had a child with color blindness, what is the chance that
their next child will be color blind?
Jawab:
Ayah = XcY
Ibu = XX
F1= XcY x XX → XcX XY
X X Perempuan carrier buta warna = 1
2
Xc XcX XcX
Laki-laki normal = 1
2
Y XY XY
Anak perempuan XcX x Laki-laki normal XY

F2= XcX x XY
X Y Perempuan normal = 1
4
Xc XcX XcY
Perempuan carrier buta warna=1
4

X XcX XY Laki-laki normal = 1


4

Laki laki buta warna = 1


4

Anak perempuan X X atau XX x Laki-laki normal XY


c

F3= XcX x XY atau XX x XY


X Y Perempuan normal = 1
4
Xc XcX XcY
Perempuan carrier buta warna = 1
4
X XX XY
Laki-laki normal = 1
4

Laki laki buta warna = 1


4
Peluang pasangan terakhir memiliki anak dengan buta warna adalah 1 atau tidak sama sekali.
4

Jika mereka sudah memiliki anak buta warna maka peluang mempunyai anak buta warna lagi
hanya 1⁄4 x 1⁄4 = 1/16

2. A man who has color blindness and type O blood has children with a woman who has normal
color vision and type AB blood. The woman’s father had color blindness. Color blindness is
determined by an X-linked gene, and blood type is determined by an autosomal gene.
Jawab:
Pria buta warna dan golongan darah O memiliki anak dengan wanita yang memiliki
penglihatan warna normal dan golongan darah AB. Ayah wanita menderita buta warna. Buta
warna ditentukan oleh gen terkait-X, dan golongan darah ditentukan oleh gen autosom.
Pria buta warna dan golongan darah O = X cbY , IOIO
Wanita normal carrier golongan darah AB = XXcb , IAI

Xcbi Yi
XIA XXcbIAi XYIAi
XIB XXcbIBi XYIBi

XcbIA XcbXcbIAi XcbYIAi

XcbIB XcbXcbIBi XcbYIBi


XXcbIAi = Wanita normal carrier golongan darah A
XXcbIBi = Wanita normal carrier golongan darah B
XYIAi = Pria normal golongan darah A
XYIBi = Pria normal golongan darah B
XcbXcbIAi = Wanita buta warna golongan darah A
XcbXcbIBi = Wanita buta warna golongan darah B
XcbYIAi = Pria buta warna golongan darah A
XcbYIBi = Pria buta warna golongan darah B
a. What are the genotypes of the man and the woman?
Jawab:
Pria buta warna dan golongan darah O = XcbY, IOIO / ii
Wanita normal carrier golongan darah AB = XXcb , IAIB
b. What proportion of their children will have color blindness and type B blood?
Jawab:
Proporsi anak yang menderita buta warna dan bergolongan darah B adalah 2 atau
8
1
atau 25%
4

c. What proportion of their children will have color blindness and type A blood?
Jawab:
Proporsi anak yang menderita buta warna dan bergolongan darah A adalah 2 atau
8
1
atau 25%
4

d. What proportion of their children will be color blind and have type AB
blood? Jawab:
Tidak ada anak mereka yang bergolongan darah AB. Jadi, proporsinya adalah 0%

3. In 1908 F. M. Durham and D. C. E. Marryat reported the results of breeding experiments


with canaries. Cinnamon canaries have pink eyes when they first hatch, whereas green
canaries have black eyes. Durham and Marryat crossed cinnamon females with green males
and observed that all the F1 progeny had black eyes, just like those of the green strain. When
the F1 males were crossed to green females, all the male progeny had black eyes, whereas all
the female progeny had either black or pink eyes, in about equal proportions. When the F1
males were crossed to cinnamon females, four classes of progeny were obtained: females
with black eyes, females with pink eyes, males with black eyes, and males with pink eyes—
all in approximately equal proportions. Propose an explanation for these findings.
Jawab:
Warna mata pada burung kenari disebabkan oleh gen pada Zchromosome, yang terdapat pada
dua salinan pada jantan dan satu salinan pada betina. Alel warna merah muda saat penetasan
(p) sama dengan alel warna hitam saat penetasan (P). Tidak ada gen warna mata pada
kromosom seks lain (W), yang terdapat dalam satu salinan pada betina dan tidak ada pada
jantan. Induk burung secara genotip p / W (kayu manis betina) dan P / P (jantan hijau).
Secara genotip p / P (dengan mata hitam saat menetas). Ketika anak-anak ini disilangkan
dengan betina hijau (genotipe P / W), mereka menghasilkan keturunan F2 yang disortir ke
dalam tiga kategori: jantan dengan mata hitam saat menetas (P / -, setengah dari total
keturunan), betina
dengan mata hitam saat menetas (P / W, a keempat dari total keturunan), dan betina dengan
mata kelingking saat menetas (p / W, seperempat dari total keturunan). Ketika anak-anak ini
disilangkan dengan betina tocinnamon (genotipe p / W), mereka menghasilkan keturunan F2
yang diurutkan ke dalam empat kategori yang sama seringnya: jantan dengan mata hitam saat
menetas (genotipe P / p), jantan dengan mata kelingking saat menetas (genotipe p / p), betina
dengan mata hitam saat menetas (genotipe P / W), dan betina dengan mata merah muda saat
menetas (genotipe p / W).

Pemetaan Gen

4. Pada tanaman padi gen-gen b (bulir), r (jumlah rumpun) dan d (bentuk daun) semuanya
terletak pada satu kromosom progeny test cross sebagai berikut :
+ + + : 155
+ + d : 140
+ r + : 489
+ r d : 61
b + + : 57
b + d : 500
b r + : 133
b r d : 165
Total 1700
a. Susunan gen yang benar!
Jawab:
Genotipe tetua = b + d dan + r +
Genotipe rekombinan terendah = b + + dan + r d
Untuk menentukan susunan gen yang benar, ditentukan dari tipe parental kemudian di
DCO. Hasilnya harus sama dengan susunan gen pada DCO di atas (+ r d dan b +
+).hasilnya harus sama dengan susunan gen pada DCO di atas (+ r d dan b + +). Maka
sususnan yang benar adalah d berada di tengah.
b. Berapa jarak antar gen dan gambarkan petanya!
Jawab:
𝑆𝐶𝑂 𝑟−𝑑 + 𝐷𝐶𝑂 𝑥 100%
Jarak r-d = 1700

(155 + 165 + 61 + 57)


= 1700 𝑥 100%
= 25,77%
Jarak d-b = 𝑆𝐶𝑂 𝑑−𝑏 + 𝐷𝐶𝑂
𝑥 100%
1700

(140 + 133 + 61 + 57)


= 1700 𝑥 100%
= 23%
Gambar peta = 𝑟 𝑑 𝑏
25,77% 23%

c. Berapa nilai koinsidensinya!


Jawab:
 Nilai DCO harapan
DCO = SCO 1(b-d) x SCO 2(d-r) x 100%
= (0,23 x 0,2577) x 100%
= 0,0592 x 100%
= 5,92%
 Nilai DCO sebenarnya
DCO = 57+61 x 100%
1700

118
= 1700 x 100%
= 0,06941 x 100%
= 6,94%
 Koefisien Koisidensi
% 𝐷𝐶𝑂 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎
KK = % 𝐷𝐶𝑂 ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝𝑎𝑛

6,94%
= %,92%
= 1.172
5. Pada jagung gen-gen an (tongkol anther), br (brachytis), dan f (bergaris halus/fine stripe)
semuanya terletak pada satu kromosom. Dari data R. A. Emerson yang diberikan di bawah
ini, coba tentukan :
a. Susunan gen yang benar !
Jawab:
Untuk menentukan susunan gen yang benar, ditentukan dari tipe parental kemudian di
DCO kanhasilnya harus sama dengan susunan gen pada DCO di atas (+ + f dan an br +).
Maka susunan gen yang benar adalah an berada di tengah

b. Berapa jarak antar gen dan gambarkan petanya !


Jawab:
Jarak br-an = SCO br−an + DCO x 100%
1300

(105 + 115 + 7 + 11)


= 1300 x 100%
= 18,3%
Jarak an-f = SCO an−f + DCO x 100 %
1300

(83 + 90 + 7 + 11)
= 1300 x 100%
= 14,7%
𝑏𝑟 𝑎𝑛 𝑓
Gambar peta =
18,3% 14,7%

c. Berapa nilai koinsidensinya !


Jawab:
 Nilai DCO yang diharapkan
DCO = SCO 1(an-br) x SCO 2 (an-f)
= 18,3% x 14,7%
= 2,69%
 Nilai DCO yang sebenarnya
DCO = 7+11 x 100%
1300

= 0,01384 x 100%
= 1,38%
 Koefisien Koinsidensi (KK)
% 𝐷𝐶𝑂 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑟𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎
KK = % 𝐷𝐶𝑂 ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝𝑎𝑛

1,38%
= 2,69%
= 0,513
Progeni testcross sebagai berikut :
+ + + : 105
+ + f : 11
+ br + : 439
+ br f : 83
an + + : 90
an + f : 450
an br + : 7
an br f : 115
Jumlah : 1300

You might also like