Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah,
tujuan praktikum, manfaat praktikum dan sistematika penulisan.
I.1 Latar Belakang
Sketching secara umum dikenal sebagai bagan atau rencana dari sebuah
lukisan. Dalam pengertian itu, sketching lebih merupakan gambar kasar, bersifat
sementara, baik diatas kertas atau di atas kanvas dengan tujuan untuk dikerjakan
lebih lanjut sebagai lukisan. Saat ini sketching telah menjadi trend dalam berbagai
bidang, mulai dari bidang pendidikan, film animasi hingga masuk ke ranah
fashion (Faruk, 2017).
Sketching, adalah rancangan dari sebuah gambar yang belum
memperhatikan detail dari gambar tersebut. Sketching hanyalah gambaran besar
dari gambar yang nanti akan diwujudkan, tanpa memikirkan aspek detail, bentuk
dan lain sebagainya. Sketching mempunyai beberapa fungsi, yaitu untuk lebih
memberi gambaran tema, meminimalisir kesalahan, dan untuk mempertajam
pengamatan (Faruk, 2017).
Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi I merupakan praktikum teknik
industri yang menerapkan konsep desain produk sampai menjadi gambar prototipe
3D.Praktikum ini memberikan kemampuan aplikatif pada mahasiswa untuk dapat
melakukan perancangan sistem industri secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-
prinsip perancangan ilmiah hingga proses distribusi customer.
Praktikum sketching menjadi salah satu mata kuliah dalam pendidikan S1
Teknik Industri, dengan tujuan dan harapan agar lulusannya memiliki
keterampilan dasar dan pengetahuan terkait pembuatan sketsa atau sketching yang
baik dan benar. Sehingga, lulusan-lulusannya menjadi ahli dan terampil dalam
bidangnya, terkhusus dalam fokus ilmu sketching.
I.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam praktikum ini adalah :
1. Apa saja teknik-teknik dalam melakukan sketching?
2. Apa saja aturan-aturan gambar yang terdapat pada sketching?
3. Bagimana cara membuat sketsa komponen dalam gambar teknik dengan
proyeksi orthogonal dengan menggunakan cara manual dan inventor?
I.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari diadakannya praktikum ini yaitu:
1. Mampu mengetahui teknik-teknik dalam melakukan sketching.
2. Mampu mengetahui aturan-aturan gambar yang terdapat pada
sketching.
3. Mampu membuat sketsa komponen dan perakitan dalam gambar teknik
dengan proyeksi orthogonal dengan menggunakan cara manual dan
inventor.
I.4 Manfaat Praktikum
Manfaat dilakukannya praktikum ini adalah :
1. Praktikan dapat mengetahui apa saja teknik-teknik dalam melakukan
sketching.
2. Praktikan dapat mengetahui aturan-aturan gambar yang terdapat pada
sketching.
3. Praktikan dapat memahami cara membuat sketsa komponen dalam
gambar teknik dengan proyeksi orthogonal dengan menggunakan cara
manual dan inventor.
I.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam praktikum ini, disusun sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan menguraikan tentang berbagai hal yang melatar
belakangi praktikum ini, rumusan masalah, tujuan, dan
sistematika penulisan laporan praktikum.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini menguraikan tentang dasar teori serta alat dan bahan
praktikum.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang flowchart praktikum, penjelasan
flowchart.
BAB IV HASIL
Bab ini menguraikan hasil yang diperoleh dari praktikum yang
telah dilakukan.
BAB V PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan tentang pembahasan dari data yang di
peroleh.
BAB VI PENUTUP
Bab ini menguraikan kesimpulan yang didapat dari hasil
praktikum dan saran yang diberikan selama proses praktikum ini
berlangsung.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini dijelaskan tentang tentang dasar teori, serta alat dan bahan
praktikum.
II.1 Dasar Teori Sketching
Berikut adalah beberapa teori dalam praktikum sketching yaitu :
II.1.1 Sketching
Sketching merupakan seni garis yang sangat sensitif dan sangat sederhana,
sebagai sarana yang paling singkat dan abstrak untuk menggambarkan suatu
obyek tanpa menentukan maksud dan tujuan terlebih dahulu agar bisa menggaris
dengan lancar, bebas dan spontan guna memperlancar penguasaan obyek-obyek
yang diinginkan (Faruk, 2017).
II.1.2 Jenis-Jenis Garis
Garis dalam seni rupa adalah elemen yang memegang peran penting dalam
penciptaan sebuah karya seni. Semua seniman tentu memiliki karakter garis
masing-masing dan menjadi identitas dari hasil karya yang diciptakan. Seperti
contoh seorang seniman dalam mencipta sudah pasti pada awalnya membuat
garis. Garis ini selanjukan akan membentuk sesuatu yang diinginkan seniman.
Dengan demikian, maka garis merupakan suatu usaha tindakan awal seniman
dalam menciptakan suatu karya. Garis merupakan bagian dari elemen dasar seni
rupa. Elemen dasar seni rupa yang lain selain garis yaitu, warna, tekstur, proporsi,
keseimbangan, dan bidang. Garis dalam elemen seni rupa terdapat berbagai jenis
garis. Jenis-jenis garis tersebut seperti garis lurus, garis lengkung, garis putus-
putus, garis zigsag, garis vertikal, garis horisontal, dan lain sebagainya. Garis
dalam penciptaan ini didefinisikan sebagai pertemuan antara satu titik ke titik
yang lainnya membentuk sebuah garis. Garis dalam sebuah lukisan sebagai
elemen yang membatasi ruang dan bidang. Dalam seni tigadimensi garis
merupakan batas yang membatasi ruang dan bidang (Udiana,2010). Tjok, U. N.
(2010). Garis Dalam Seni Rupa (Vol. 1). Isi Denpasar.
Gambar II. 1 Jenis-Jenis Garis dan Penggunannya
II.1.3 Proyeksi
Gambar proyeksi adalah gambar dari suatu benda yang diproyeksikan
secara tegak lurus pada bidang dua dimensi atau kertas gambar sesuai dengan
ketentuan dari jenis proyeksi yang digunakan. Gambar proyeksi yang digunakan
dalam bidang teknik ada dua macam, yaitu Gambar Proyeksi Piktorial dan
Gambar Proyeksi Ortogonal. Gambar proyeksi piktorial adalah gambar benda
dalam bentuk yang sebenarnya (gambar tiga dimensi) pada bidang dua dimensi.
Sedangkan gambar proyeksi ortogonal adalah gambar pandangan dari suatu benda
tiga dimensi yang diperoleh dari hasil proyeksi tegak lurus bagian benda yang
dipandang pada bidang proyeksi atau bidang dua dimensi (Emrizal, 2006).
Proyeksi pandangan digunakan dalam proyeksi Eropa dan Ameerika.
Proyeksi Eropa dan Amerika merupakan proyeksi yang digunakan untuk
memproyeksikan pandangan dari sebuah gambar tiga dimensi terhadap bidang dua
dimensi (Mursid, 2016).
Proyeksi Eropa disebut juga proyeksi sudut pertama, juga ada yang
menyebutkan proyeksi kuadran I, perbedaan sebutan ini tergantung dari masing
pengarang buku yang menjadi refrensi. Dapat dikatakan bahwa Proyeksi Eropa ini
merupakan proyeksi yang letak bidangnya terbalik dengan arah pandangannya
(Mursid, 2016).
Proyeksi Amerika dikatakan juga proyeksi sudut ketiga dan juga ada yang
menyebutkan proyeksi kuadran III. Proyekasi Amerika merupakan proyeksi yang
letak bidangnya sama dengan arah pandangannya (Mursid. 2016).
II.1.5 Potongan
Gambar potongan adalah sebuah gambar yang menampilkan sisi bagian
dalam dari benda dengan jelas, sehingga detail dari dalam benda tersebut dapat
terlihat dengan jelas. Nama lain dari gambar potongan adalah gambar irisan atau
gambar section yang dikenal di dunia drafting atau permodelan. Fungsi gambar
potongan (irisan) adalah untuk menampilkan secara detail dan jelas sisi bagian-
bagian dalam sebuah benda atau bangunan. Secara kasat mata kita hanya bisa
melihat benda dari sisi luarnya saja. Disinilah fungsi tersebut untuk bisa melihat
sisi bagian dalam tanpa harus merusak atau membuka benda atau bangunan
tersebut (Fauzan, 2022).
Agar memudahkan visualisasi membaca gambar, maka terdapat beberapa
jenis gambar potongan berdasarkan kebutuhan, yaitu :
1. Gambar Potongan Dalam Satu Bidang
Gambar ini biasanya menggambarkan satu bidang mempunyai
dua sudut pandang berdasarkan garis potong melalui dan tidak
menggunakan sumbu dasar. Sumbu dasar yang dimaksud adalah
sumbu X dan sumbu Y pada tengah benda.
Garis potong melalui sumbu dasar
Umumnya garis potong dibuat melalui sumbu dasar. Jika
garis potong melalui sumbu dasar, maka tidak perlu diberikan
tanda panah untuk menunjukkan pandangan.
II.1.7 Toleransi
Toleransi memberi arti yang sangat penting sekali dalam dunia industri.
Selama proses pembuatan suatu produk banyak faktor yang terkait
didalamnya ,misalnya factor alat dan operator. Oleh karena itu, ukuran yang
diperoleh tentu akan bervariasi (Anwar Dkk, 2018).
Nurkolis, (2021) menyatakan toleransi terbagi menjadi dua, yaitu toleransi
linier dan toleransi geometri.
1. Toleransi Ukuran (Toleransi Linier)
Toleransi ukuran (dimensional tolerance) adalah perbedaan
ukuran antara kedua harga batas (two permissible limits) dimana
ukuran atau jarak permukaan/batas geometri komponen harus
terletak. Untuk setiap komponen perlu didefinisikan suatu ukuran
dasar (basic size) sehingga kedua harga batas (maksimum dan
minimum, yang membatasi daerah toleransi; tolerance zone) dapat
dinyatakan dengan suatu penyimpangan (deviation) terhadap
ukuran dasar.
II.1.8 Drawing
Drawing merupakan suatu teknik menggambar yang diperlukan untuk
membuat berbagai hal. Misalnya di perusahaan manufaktur, teknik menggambar
diperlukan untuk membuat sketsa spare part dan produk lain yang akan diproduksi
di perusahaan tersebut (Humaira, 2021).
II.2 Alat dan Bahan Praktikum
II.2.1 Alat Praktikum
Adapun alat yang digunakan pada saat praktikum material teknik yaitu
sebagai berikut;
1. Laptop
Salah satu teknologi canggih dan banyak digunakan saat ini adalah
laptop. Laptop sebagai teknologi canggih memiliki banyak manfaat dan
kegunaan salah satunya sebagai teknologi informasi dan media
pembelajaran interaktif (Nisrina dkk, 2019).
Mulai
Latar Belakang
Tujuan Praktikum
Alat : Bahan :
1. Komputer/Laptop 1. Aplikasi
Autodesk
2. Kertas A3
Inventor
3. Pensil Mekanik Professional
2017
4. Penggaris
Pengumpulan Data
Pembahasan
Selesai
Pada bab ini disajikan databerupa bahan-bahan material teknik yang telah
diperoleh dari hasil pengamatan selama praktikum.
IV.1 Bahan Sketching
Berikut ini ditampilkan hasil pengamatan dari bahan-bahan dalam
praktikum sketching, yang dimana tercantum dalam tabel IV.1
Tabel IV. 1Hasil Pengambilan Data Bahan-Bahan Prkatikum Sketching
No Nama Bahan Jenis Bahan Gamabar
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
BAB V
PEMBAHASAN
Pada bab pembahasan ini akan dijabarkan analisis dari hasil perhitungan
yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya.
BAB VI
PENUTUP
Pada bab ini dijelaskan kesimpulan dari praktikum yang telah dilaksanakan
dan saran yang dapat digunakan pada praktikum selanjutnya
IV.1 Kesimpulan
IV.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA