You are on page 1of 12

P-ISSN 0216-8138 | E-ISSN 2580-0183

MKG Vol. 22, No.2, Desember 2021 (183 - 194)


DOI: http://dx.doi.org/10.23887/mkg.v22i2.38729

Evaluasi Kesesuaian Lahan Ruang Terbuka Hijau


terhadap RTRW Kota Bekasi
Bayu Prasetyo Pambudi, Mangapul Parlindungan Tambunan
Masuk: 20 08 2021 / Diterima: 24 10 2021 / Dipublikasi: 01 12 2021

Abstract: Based on regulation No. 27 of 2007 on Spatial Planning, an area needs to have green open
space with a minimum of 30% of the total available city area. Bekasi City is one of the areas currently
increasing the area of green open space. Based on the Bekasi City Spatial Plan projected for 2011-2031.
Bekasi City needs to provide a green open space of 6710 ha. This study aims to analyze the green open
space available in Bekasi to meet the spatial planning requirements that require each region to have green
open space. The data used are Landsat 8 satellite imagery, Detail Spatial Plan, and Bekasi City Regional
Spatial Plan. The analytical method used is the vegetation index and overlay. The study results show that
the level of vegetation distribution in Bekasi City in 2021 has decreased for the high category with an area
of 6,889 ha, especially in the western part of Bekasi. The percentage of existing green open space in
Bekasi City has also decreased from 2013 to 2021 by 8% or 1,728 ha in January 2021, and the area of
green open space that has been optimized for its designation for new spatial planning reaches 2.42% or
an area of 525 ha with the dominant type of green open space, namely City green open space and public
cemetery green open space. This percentage shows that there has not been a significant increase in the
area of green open space since the Bekasi City RTRW draft was published in 2011. Overlay between the
Bekasi City Detail Spatial Plan map and Bekasi City Regional Spatial Plan can help identify green open
spaces built with the initial green open space design.

Key words: Green Open Space; Regional Spatial Plan; Bekasi City

Abstrak Berdasarkan regulasi Nomor 27 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Sebuah wilayah perlu
memiliki ruang terbuka hijau (RTH) dengan persentase minimal 30% dari total luas kota yang tersedia.
Kota Bekasi merupakan salah satu wilayah yang saat ini dalam upaya meningkatkan luas ruang terbuka
hijau. berdasarkan Rencana Tata Ruang Kota Bekasi yang diproyeksikan untuk 2011-2031. Kota Bekasi
perlu menyediakan ruang terbuka hijau seluas 6710 ha. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ruang
terbuka hijau yang tersedia di kota Bekasi agar dapat memenuhi persyaratan penataan ruang yang
mewajibkan setiap wilayah memiliki ruang terbuka hijau. Data yang digunakan adalah citra satelit Landsat
8, RDTR serta RTRW Kota Bekasi. metode analisis yang digunakan adalah indeks vegetasi dan overlay.
hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat sebaran vegetasi di Kota Bekasi pada tahun 2021 mengalami
penurunan untuk kategori tinggi dengan luas wilayah 6.889 ha khususnya di Bekasi bagian barat.
Persentase RTH eksisting di Kota Bekasi juga mengalami penurunan dari tahun 2013 hingga 2021
sebesar 8% atau 1.728 ha pada Januari 2021 dan luas RTH yang telah dioptimalkan peruntukannya untuk
penataan ruang baru mencapai 2,42% atau seluas 525 ha dengan tipe RTH yang dominan yaitu RTH Kota
dan RTH TPU. Persentase ini menunjukkan bahwa belum terjadi peningkatan luas ruang terbuka hijau
yang signifikan sejak rancangan RTRW Kota Bekasi diterbitkan pada tahun 2011. overlay antara peta
RDTR Kota Bekasi dan RTRW Kota Bekasi dapat membantu untuk mengetahui ruang terbuka hijau yang
telah dibangun dengan rancangan awal penyusunan ruang terbuka hijau.

Kata kunci: Ruang Terbuka Hijau; RTRW; Kota Bekasi

This is an open access article under the CC BY-SA license.


Copyright © 2021 by Author. Published by Universitas Pendidikan Ganesha.
Evaluasi Kesesuaian Lahan Ruang Terbuka Hijau terhadap RTRW Kota Bekasi/Bayu Prasetyo
Pambudi, Mangapul Parlindungan Tambunan

1. Pendahuluan permukaan secara langsung dan


Ruang terbuka hijau (RTH) berpengaruh terhadap sebaran suhu
merupakan suatu area yang udara dan dapat meningkatkan kualitas
memanjang atau mengelompok dimana hidup masyarakat (Ahmad et al., 2012).
penggunaanya oleh masyarakat Meskipun sudah diatur oleh
bersifat terbuka, tempat untuk tumbuh undang-undang dan memiliki banyak
berkembangnya tanaman baik secara manfaat, namun tidak semua kota
alamiah maupun sengaja untuk mampu menyediakan RTH yang
ditanam. RTH dapat diklasifikasikan memadai, salah satunya yaitu Kota
berdasarkan kepemilikan, fungsi, pola Bekasi. Kota Bekasi merupakan salah
serta strukturnya. Berdasarkan pasal satu kota metropolitan dengan
29 UU No 26 tahun 2007 tentang kepadatan penduduk yang cukup tinggi.
penataan ruang, dijelaskan bahwa RTH Jumlah penduduk Kota Bekasi saat ini
dibedakan berdasarkan mencapai 3.084 juta pada tahun 2020
kepemilikannya, RTH publik dan RTH (BPS, 2020). selain itu, lokasi Kota
privat dengan persentase 20% Bekasi berbatasan langsung dengan
merupakan RTH publik dan RTH privat Provinsi DKI Jakarta menjadikan
10%, hal ini menjadikan syarat bahwa aktivitas di Kota Bekasi berjalan
suatu wilayah harus memiliki RTH dengan sangat padat. Saat ini Kota
dengan persentase 30% dari total luas Bekasi sudah berkembang menjadi
wilayah administrasi yang ada. tempat tinggal masyarakat urban serta
RTH memiliki banyak fungsi, sebagai lokasi industri. Meningkatnya
khususnya terhadap lingkungan. arus urbanisasi di Kota Bekasi
Menurut Direktorat Penataaan menjadikan fenomena alih pungsi lahan
Bangunan dan Lingkungan, fungsi RTH menjadi lahan pemukiman serta jasa
yaitu untuk mengurangi polutan, dan komersil menjadi tidak
menghasilkan oksigen, memperbaiki terhindarkan. Hal ini menyebabkan
kualitas iklim, mengontrol radiasi yang terjadinya fenomena alih fungsi lahan
dihasilkan dari matahari, meningkatkan dari lahan hijau menjadi lahan
nilai estetika serta sebagai tempat terbangun, menurut Ramadhan (2018)
terjadinya interaksi sosial. Kota Bekasi yang memiliki luas wilayah
Keberadaan RTH sangat sekitar 210.49 km 2 harus memiliki
diperlukan untuk wilayah perkotaan. persentase RTH sebesar 30% dari total
Adanya RTH diharapkan dapat luas wilayah atau sekitar 63.147 km 2 ,
menanggulangi permasalahan kualitas dimana sekitar 20% merupakan lahan
lingkungan yang disebabkan oleh RTH yang disediakan oleh pemerintah
aktivitas perkotaan. RTH memiliki peran sementara 10% disediakan oleh swasta
sebagai pengatur iklim mikro perkotaan maupun masyarakat. Walaupun begitu
yang dapat menurunkan suhu alih fungsi lahan RTH menjadi lahan
terbangun di wilayah Kota Bekasi tidak
1
Bayu Prasetyo Pambudi, 1Mangapul Parlindungan Tambunan terhindarkan seiring dengan
1
Universitas Indonesia, Indonesia bertambahnya jumlah penduduk Kota
bayu.prasetyo01@ui.ac.id
Bekasi serta meningkatnya frekuensi
aktivitas masyarakat.

184 | Media Komunikasi Geografi, Vol. 22, No. 2, Desember 2021: 183-194
Evaluasi Kesesuaian Lahan Ruang Terbuka Hijau terhadap RTRW Kota Bekasi/Bayu Prasetyo
Pambudi, Mangapul Parlindungan Tambunan

Berdasarkan data yang dilansir masih negatif merupakan


dari kompas.com, luas lahan terbangun permasalahan lainnya yang perlu
di wilayah Kota Bekasi pada tahun diselesaikan. Aspek pengetahuan
2013 mencapai 59,6% dari total masyarakat terhadap RTH cukup baik,
keseluruha wilayah Kota Bekasi, 47% namun aspek afektif (sikap)
di antaranya merupakan kawasan menunjukan negatif, menandakan
perumahan (Mantalean, 2020). bahwa belum ada kesadaran dari
Sementara itu, penelitian yang masyarakat untuk menjaga dan
dilakukan pada tahun 2016 melestarikan RTH yang berada di Kota
menjelaskan bahwa RTH di Kota Bekasi. dari hal tersebut maka dapat
Bekasi baru mencapai 16%, hal dijelaskan bahwa permasalahan ruang
tersebut memberikan selisih 14% dari hijau atau RTH di Indonesia tidak
syarat yang diwajibkan (Cahya et al., hanya terpaku pada alih fungsi lahan
2016). hijau menuju lahan terbangun, namun
Hal tersebut semakin meningkat aspek sosial masyarakat sebagai pihak
dengan bertambahnya jumlah yang memanfaatkan ruang hijau justru
penerbitan IMB yang mencapai 7.000 tidak menjaga kelestarian dari ruang
lembar per tahun. Sebagai contoh, hijau yang tersedia. Oleh karena itu,
pada tahun 2014, Pemerintah Kota diperlukan kajian dengan sudut
Bekasi menerbitkan 7.000 IMB. Jumlah pandang ekologi sebagai ilmu yang
tersebut semakin meningkat menjadi membahas interaksi manusia dengan
8.012 IMB pada tahun 2018. Hal ini lingkungannya dalam membahas
pada akhirnya berdampak pada perilaku masyarakat yang belum dapat
menyusutnya cakupan lahan basah menjaga dan melestarikan fasilitas
yang berperan sebagai areal tangkap ruang hijau yang tersedia.
air di Kota Bekasi. Pada tahun 2018, Penelitian ini mengkaji
persentase lahan basah di Kota Bekasi bagaimana perkembangan RTH di Kota
hanya mencapai 2.11% dari total luas Bekasi saat ini disesuaikan dengan
wilayah, hal ini tentunya berdampak Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
pada persentase RTH Kota Bekasi Bekasi Tahun 2011-2031 dengan studi
yang tersisa 5,26% dari total luas Kota kasus berdasarkan perkembangan
Bekasi, tentunya ini belum memenuhi terakhir yaitu pada Januari 2021, tujuan
syarat bahwa setiap daerah harus dari penelitian ini adalah untuk
mampu menyediakan 30% ruang hijau menganalisis kesesuaian lahan RTH
dari total luas wilayah di daerahnya. yang tersedia di Kota Bekasi saat ini
Selain itu, pada aspek lainnya, dengan rancangan RTRW Kota Bekasi
penelitian yang dilakukan oleh disusun pada tahun 2011.
Ramadhan (2018) menggunakan
analisis Driving Force Pressure State 2. Metode
Impact Response (DPSIR) menunjukan Penelitian dilaksanakan di Kota
bahwa permasalahan RTH di Kota Bekasi dengan tujuan untuk
Bekasi tidak hanya berfokus pada menganalisis kesesuaian lahan RTH di
aspek alih fungsi lahan, namun Kota Bekasi. Teknik pengumpulan data
persepsi masyarakat Kota Bekasi yang dilakukan melalui pengumpulan studi

185 | Media Komunikasi Geografi, Vol. 22, No. 2, Desember 2021: 183-194
Evaluasi Kesesuaian Lahan Ruang Terbuka Hijau terhadap RTRW Kota Bekasi/Bayu Prasetyo
Pambudi, Mangapul Parlindungan Tambunan

literatur yang berasal dari data spasial melakukan proses olahan data
terkait RTH dan Rencana Tata Ruang sehingga nantinya dapat menghasilkan
Wilayah Kota Bekasi. Referensi terkait sumber data spasial yang diperlukan.
berasal dari penelitian sebelumnya Alur pikir penelitian ini dapat dilihat
yang mengkaji ketersediaan RTH Gambar 1.
Analisis data dilakukan dengan
menggunakan Arc Gis 10.4 untuk

Gambar 1. Alur Pikir Penelitian

Variabel yang digunakan dalam berdasarkan data citra terakhir yaitu


penelitian ini adalah sebaran kerapatan pada pengambilan tahun Januari 2021.
vegetasi dan persentase serta luas Data yang diperlukan dalam
ruang hijau eksisting. Sebaran analisis data spasial adalah citra satelit
kerapatan vegetasi diperlukan untuk landsat 8 yang diperoleh dari earth
mengetahui tingkat kerapatan vegetasi explorer dengan resolusi spasial 30 m
di Kota Bekasi sementara persentase x 30 m dan mampu merekam dalam 7
serta luas ruang hijau eksisting untuk saluran spektral (Tjaturahono, 2013).
mengetahui ketersediaan ruang hijau di Citra satelit landsat 8 dirancang dengan
Kota Bekasi yang dapat dioptimalkan membawa sensor citra OLI
sebagai RTH berdasarkan klasifikasi (Operational Land Imager) yang
RTH yang terdapat pada Rencana memiliki 1 kanal inframerah dan 7 kanal
Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Bekasi reflektif. Sensor pencitra OLI memiliki

186 | Media Komunikasi Geografi, Vol. 22, No. 2, Desember 2021: 183-194
Evaluasi Kesesuaian Lahan Ruang Terbuka Hijau terhadap RTRW Kota Bekasi/Bayu Prasetyo
Pambudi, Mangapul Parlindungan Tambunan

kanal-kanal spektral yang memiliki WHO (2016) menyebutkan


kesamaan dengan sensor ETM+ dari bahwa salah satu indikator dalam
landsat 8, namun sendor pencitra OLI mengukur ketersediaan ruang terbuka
memiliki kanal-kanal ataupun saluran hijau adalah dengan menggunakan
citra yang baru (Sitanggang, 2011). NDVI untuk membandingkan tingkat
Setiap saluran citra tersebut kehijauan vegetasi pada tumbuhan
memiliki tingkat kepekaan terhadap pada suatu wilayah yang sumber
objek spectral yang dikaji pada datanya berasal dari citra satelit. NDVI
gelombang tertentu dan hal ini dapat digunakan sebagai standar yang
menyebabkan perbedaan variasi pada mampu membandingkan citra satelit
setiap citra. Yunhao et al (2006) dengan kerapatan, biomasa dan tingkat
menjelaskan bahwa resolusi spasial kehijauan (Balqis et al., 2018). Nilai
yang tinggi dari penginderaan jauh NDVI dihasilkan dari perbedaan antara
diperlukan dalam membedakan tutupan penyerapan radiasi pada panal merah
vegetasi pada daerah yang memiliki serta reflektansi maksimum di kanal
tutupan lahan heterogen sehingga spektral infra merah. Dalam landsat 8,
kesalahan interpretasi dapat diminalisir. band yang digunakan adalah band 4
Hal ini juga didukung oleh Febrianti & dan band 5 untuk mengetahui sebaran
Sofan ( 2014) yang menyatakan bahwa kerapatan. Band 4 merupakan hasil
citra dengan resolusi spasial yang dari pigmen klorofil. Reflektansi
tinggi sangat diperlukan untuk analisis maksimum di kanal spektral infra merah
identifikasi RTH di kawasan perkotaan adalah band 5 (Tucker, 1979), Dengan
dengan tingkat keragaman penutup demikian formula rumus yang
lahan yang heterogen dengan luasan digunakan adalah sebagai berikut:
yang sempit. Analisis yang dihasilkan
nantinya berupa Normalized Difference (𝑁𝐼𝑅 − 𝑅𝐸𝐷)
𝑁𝐷𝑉𝐼 =
Vegetation Index (NDVI) yang (𝑁𝐼𝑅 + 𝑅𝐸𝐷)
selanjutnya digunakan untuk
Keterangan:
mengetahui tingkat kerapatan lahan
NDVI : Normalized Difference Vegetation
ruang terbuka hijau.
Penelitian Noviyanti & Index
Roychansyah (2019) membuktikan NIR : Near Infared Band (Band 5)
bahwa perubahan pola sebaran RED : Red Band (Band 4)
vegetasi dapat diamati dari hasil
olahan citra landsat menggunakan Hasil klasifikasi persentase
metode NDVI. Selain itu, terdapat tingkat NDVI nantinya akan dibagi
beberapa penelitian terdahulu berkaitan menjadi lima kelas setelah sebelumnya
dengan RTH menggunakan analisis dilakukan perhitungan luas wilayah dari
NDVI untuk mengetahui sebaran masing-masing kerapatan vegetasi
dengan perangkat lunak Arc Gis yang
vegetasi yang selanjutnya diolah untuk
ditampilkan pada Tabel 1.
mengetahui ketersediaan RTH seperti
Phanderson et al (2018), Nailufar
(2018) dan Hatulesila et al (2019)

187 | Media Komunikasi Geografi, Vol. 22, No. 2, Desember 2021: 183-194
Evaluasi Kesesuaian Lahan Ruang Terbuka Hijau terhadap RTRW Kota Bekasi/Bayu Prasetyo
Pambudi, Mangapul Parlindungan Tambunan

Tabel 1. Klasifikasi NDVI


Kelas Nilai NDVI Tingkat Kehijauan
1 -1 < NDVI <- 0.03 Lahan Tidak Bervegetasi
2 -0.03 < NDVI < 0.15 Kehijauan Sangat Rendah
3 0.15 < NFVI < 0.25 Kehijauan Rendah
4 0.25 < NDVI < 0.35 Kehijauan Sedang
5 0.35 < NDVI < 1 Kehijauan Tinggi
Sumber: Wahyunto (2003)

3. Hasil dan Pembahasan yang berkelanjutan. Pada rancangan


Rancangan tata ruang wilayah RTRW Kota Bekasi 2011-2031 yang
Kota Bekasi disusun berdasarkan disusun pada tahun 2011 dan
Peraturan Daerah Kota Bekasi No 13 ditampilkan pada Tabel 2, luas RTH
Tahun 2011 tentang Rencana Tata yang tersedia saat itu adalah 98 ha dari
Ruang Wilayah Kota Bekasi Tahun total luas wilayah Kota Bekasi yang
2011-2031 dengan tujuan untuk mencapai 21.050 ha atau 215 km 2.
mewujudkan Kota Bekasi sebagai Penggunaan lahan tertinggi didapati
tempat hunian serta usaha kreatif untuk oleh pemukiman kelas padat dengan
masyarakat yang nyaman dengan luas 8006 ha atau 80.06 km 2.
peningkatan kualitas lingkungan hidup

Tabel 2. Rancangan kebutuhan lahan RTRW Kota Bekasi


No Penggunaan Lahan Luas (ha) Persentase (%)
1 Industri 1253.3 5.80
2 Kawasan Perlindungan Setempat 1419 6.56
3 Kawasan Pertambangan 142.5 0.66
4 Pemerintahan 48.5 0.22
5 Perdagangan dan Jasa 4169.1 19.28
6 Perumahan Kepadatan Rendah 1413.2 6.54
7 Perumahan Kepadatan Sedang 4867.9 22.51
8 Perumahan Kepadatan Tinggi 8006.1 37.03
9 Potensi Tampungan Air 84.3 0.39
10 Ruang Terbuka Hijau 98.2 0.45
11 Situ 18.5 0.09
12 TPA 102.5 0.47
Total 21623.1 100
Sumber: Dokumentasi Pribadi (2021)

Berdasarkan Tabel 2, terlihat perdagangan dan jasa dengan


bahwa persentase penggunaan lahan persentase 19.68 %. Rancangan
tertinggi didominasi oleh kawasan RTRW Kota Bekasi juga menunjukan
pemukiman dengan kategori bahwa persentase RTH Kota Bekasi
perumahan kepadatan tinggi serta saat itu baru sekitar 0.45% dengan
perumahan kepadatan sedang, jenis sempadan sungai dan taman kota
sementara itu terdapat kawasan ketika rancangan ini disusun pada

188 | Media Komunikasi Geografi, Vol. 22, No. 2, Desember 2021: 183-194
Evaluasi Kesesuaian Lahan Ruang Terbuka Hijau Terhadap RTRW Kota Bekasi/Asdi, Iwan Alim
Saputra

tahun 2011, namun di tahun 2012, - Lahan pekarangan pribadi;


ketersediaan RTH di Kota Bekasi - Sempadan jalan;
meningkat sebesar 15% (Bayu et al, - Sempadan sungai.
2015) dengan sebaran terluas terdapat
di Kecamatan Rawalumbu dan Bekasi Berdasarkan pasal 18 huruf b
Selatan (Sitorus et al, 2012). Hal dijelaskan bahwa pengembangan RTH
tersebut menunjukan bahwa di Kota Bekasi harus mencapai proporsi
persyaratan yang diajukan terkait 30% dari luas wilayah yaitu sekitar
persentase RTH di Kota Bekasi pasca 6.700 ha terdiri dari:
penyusunan RTRW mengalami
peningkatan walaupun belum dapat - RTH Publik dengan luas kurang
memenuhi syarat yang diajukan yaitu lebih 4.120 Ha (20%);
30% dari total luas wilayah yang ada. - RTH Privat dengan luas kuran lebih
2.105 (10%)
Klasifikasi Ruang Terbuka Hijau dan
Jenis Vegetasi di Kota Bekasi Pada kaitan fungsi vegetasi
Pada rancangan pola ruang terhadap RTH. Vegetasi yang terdapat
wilayah kota bagian rencana di wilayah perkotaan mampu
pengembangan kawasan lindung, mempengaruhi radiasi sinar matahari
dijelaskan bahwa pada berdasarkan terhadap kenyamanan dari wilayah
Pasal 15 ayat 1 kawasan lindung perkotaan, khususnya pada daerah
terbagi menjadi dua, yaitu Kawasan tropis yang cukup tinggi akan
Perlindungan Setempat dan kawasan berpengaruh terhadap kenyamanan
RTH Kota. masyarakat di wilayah tersebut.
Kawasan perlindungan penelitian yang dilakukan oleh Cahya et
setempat dikelola dengan rencana al (2016) menjelaskan bahwa semakin
pengelolaan, rehabilitasi serta tinggi kerapatan vegetasi dan
memperbanyak tanaman pohon dan bervariasinya jenis vegetasi di wilayah
melarang aktivitas penggunaan lahan di tersebut maka temperatur udara di
sepanjang jalur hijau sesuai dengan wilayah tesebut akan semakin rendah
aturan yang berlaku. RTH kota dan kelembapan akan semakin tinggi.
disesuaikan dengan Pasal 16 huruf b Hal ini diperjelas kembali oleh Maysitha
yaitu RTH Kota terdiri dari: & Ariffin (2019) bahwa terdapat
beberapa jenis vegetasi yang
- Kawasan Penyangga; mempengaruhi aspek ekologi
- Hutan Kota; perkotaan seperti Pohon Mangga,
- Taman Kota; Ketapang Kencana, Pohon Bintaro dan
- Taman Lingkungan; Pohon Beringin yang merupakan
- Taman Rekreasi; vegetasi dominan di Kota Bekasi.
- TPU;
- Lapangan Terbuka;
- Pulau Jalan;
- Taman di sekitar halaman gedung;
- Ruang hijau persil;

189 | Media Komunikasi Geografi, Vol. 22, No. 2, Desember 2021: 183-194
Evaluasi Kesesuaian Lahan Ruang Terbuka Hijau Terhadap RTRW Kota Bekasi/Asdi, Iwan Alim
Saputra

Sebaran Vegetasi di Kota Bekasi tinggi. Hal ini menunjukan bahwa


penggunaan lahan semakin meningkat
di tahun 2020 dan hijau tersebut
berdampak pada berkurangnya tingkat
kerapatan vegetasi di wilayah Kota
Bekasi pada tahun 2020.
Berdasarkan sebaran vegetasi
yang ditampilkan pada Gambar 2,
maka dilakukan olahan selanjutnya
untuk mengetahui luas dan persentase
vegetasi di Kota Bekasi pada tahun
2013 dan tahun 2020. Berdasarkan
Gambar 2. Sebaran Kerapatan Vegetasi Tabel 3 yang menampilkan luas dan
Kota Bekasi persentase sebaran vegetasi di Kota
Bekasi, dapat dijelaskan bahwa bahwa
Penggunaan citra landsat 08 pengambilan citra pata tahun 2013,
yang diolah dengan menggunakan areal dengan klasifikasi sebaran
metode NDVI dilakukan untuk vegetasi tinggi memiliki luas 11044 ha
mengetahui sebaran dari ketersediaan atau 51% dari total luas wilayah,
vegetasi di wilayah Kota Bekasi pada klasifikasi tinggi dengan 5414 ha.
tahun 2013 dan 2020. Berdasarkan rendah 3628 ha, sangat rendah 1243
Gambar 2, terlihat bahwa terjadi ha dan lahan tidak bervegetasi dengan
penurunan luas lahan dengan kategori luas 28 hektar atau 0.1%. Sementara
tinggi pada tahun 2020 khususnya di itu, pada citra landsat terakhir bulan
wilayah Bekasi bagian barat, hal ini Agustus 2020, terjadi penurunan luas
dapat dilihat dengan banyaknya lahan dari klasifikasi sangat tinggi
wilayah area dengan kategori sangat mencapai 6882 ha atau 32% dan tinggi
rendah dan rendah yang terdapat pada dengan 3880 ha, pada klasifikasi
kerapatan vegetasi tahun 2020, sangat rendah, rendah dan tinggi
berbeda dengan tahun 2013 dimana mengalami peningkatan luas lahan
sebaran vegetasi di Kota bekasi sebesar 10652 ha.
didominasi oleh kategori sedang dan

Tabel 3. Luas dan persentase sebaran vegetasi di Kota Bekasi


Sebaran Vegetasi
Klasifikasi 2013 2021
Luas (ha) % Luas (ha) %
Tidak bervegetasi 28.22 0.1 769.48 3.6
sangat rendah 1243.87 5.8 4070.72 19.0
Rendah 3682.19 17.2 5811.93 27.1
Sedang 5415.02 25.3 3880.03 18.1
Tinggi 11044.68 51.6 6889.26 32.2
Total 21413.98 100 21421.42 100
Sumber: Dokumentasi Pribadi (2021)

190 | Media Komunikasi Geografi, Vol. 22, No. 2, Desember 2021: 183-194
Evaluasi Kesesuaian Lahan Ruang Terbuka Hijau Terhadap RTRW Kota Bekasi/Asdi, Iwan Alim
Saputra

Perhitungan Luas dan Persentase 32.4% dari total luas wilayah Kota
Ruang Hijau Eksisting di Kota Bekasi.
Bekasi
Analisis data terkait Tabel 4. Luas dan persentase kerapatan
ketersediaan ruang hijau eksisting di ruang hijau eksisting di Kota Bekasi
Kota Bekasi menggunakan data raster 2013 2021
Tutupan
Lahan Luas Luas
yang diolah sebelumnya pada olahan % %
(ha) (ha)
data kerapatan vegetasi menggunakan 12736 59.5 14472 67.6
Non Vegetasi
metode NDVI dengan pengubahan
Vegetasi 8677 40.4 6949 32.4
klasifikasi kelas menjadi lahan vegetasi
Total 21413 100 21421 100
dan non vegetasi ditampilkan pada
Sumber: Dokumentasi Pribadi (2021)
Gambar 3.

Kesesuaian Lahan RTH Terhadap


RTRW Kota Bekasi

Gambar 3. Persebaran Ruang Hijau di Kota


Bekasi

Berdasarkan hasil olahan data


yang ditampilkan pada Gambar 3.
Terlihat bahwa wilayah Kota Bekasi
bagian barat dan utara mengalami
peningkatan lahan non vegetasi. Pada Gambar 4. Peta kesesuaian lahan RTH
terbangun Kota Bekasi
tahun 2013, lahan non vegetasi memliki
luas 12736 atau 59.5 % dan meningkat
Peta kesesuaian lahan RTH
menjadi 14472 atau 67.6 % di tahun
terbangun dibuat Berdasarkan peta
2021. Sementara itu pada lahan
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
vegetasi mengalami penurunan luas
Kota Bekasi yang diunduh melalui
lahan sebesar 1728 ha dengan
gistaru.atrbpn.go.id dan memuat
persentase 32.4 % pada tabel 2020
rancangan secara terperinci mengenai
(lihat Tabel 4).
tata ruang wilayah kabupaten/kota yang
Dari persentase tersebut
dilengkapi dengan peraturan zonasi
menunjukan bahwa ketersediaan lahan
kabupaten/kota yaitu Ketentuan
ruang hijau eksisting yang terdapat di
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun
kota bekasi pada tahun 2020 mencapai
2010 Pasal 59 tentang

191 | Media Komunikasi Geografi, Vol. 22, No. 2, Desember 2021: 183-194
Evaluasi Kesesuaian Lahan Ruang Terbuka Hijau Terhadap RTRW Kota Bekasi/Asdi, Iwan Alim
Saputra

Penyelenggaraan Penataan Ruang dalam Perda Kota Bekasi no 16 Tahun


serta peta Rencana Tata Ruang 2011.
Wilayah (RTRW) Kota Bekasi tahun Berdasarkan hasil pembahasan,
2011, Sebaran RTH di Kota Bekasi dapat disimpulkan bahwa sejak
terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu penyusunan RTRW Kota Bekasi pada
RTH Jalur Hijau, RTH Kota, RTH tahun 2011, Persentase luas RTH
Sabuk Hijau, RTH Taman Kecamatan terbangun di Kota Bekasi belum
dan RTH Taman Kelurahan. Pada hasil mengalami peningkatan yang
analisis yang ditampilkan pada Gambar signifikan. Cakupan areal RTH
4 menunjukan bahwa jenis RTH Kota terbangun sebesar 525 ha atau 2.43 %
memiliki luas tertinggi yaitu 256 ha dari luas wilayah di tahun 2020 belum
serta diikuti dengan RTH TPU dengan dapat memenuhi persyaratan yang
luas 114 ha, setelah itu terdapat RTH diajukan oleh pemerintah pusat bahwa
Kecamatan (76 ha), RTH Kelurahan (36 syarat penyediaan RTH sebesar 30%
ha), RTH Sabuk Hijau (22 ha) dan RTH dari total luas wilayah Kota Bekasi.
Jalur Hijau (20 ha). Walaupun begitu, Alih fungsi lahan terbuka dan
persentase dari ruang hijau yang sudah pemanfaatannya sebagai lahan
dioptimalkan sebagai RTH sesuai terbangun menjadi salah satu alasan
dengan klasifikasi kawasan lindung dari berkurangnya cakupan areal RTH
dalam Peraturan Daerah Kota Bekasi di Kota Bekasi. Pada tahun 2021,
No 13 Tahun 2011-2031 baru direncanakan bahwa luas wilayah di
mencapai 2.43% atau 525 ha pada Kota Bekasi yang dibutuhkan untuk
tahun Januari 2021, terdapat pengembangan kawasan pemukiman
peningkatan luas RTH yang terdapat yaitu 82.24 km2 (Bagus W.2021), hal ini
dalam RTRW Kota Bekasi sebesar dapat berpotensi terjadinya perubahan
0.45% di tahun 2011, namun luas areal RTH di Kota Bekasi.
persentase tersebut belum dapat Walaupun begitu, ketersediaan ruang
memenuhi persyaratan dalam Undang- hijau eksisting di Kota Bekasi yang
Undang No 26 Tahun 2007 tentang mencapai 6949 ha dapat dioptimalkan
Penataan Ruang yang mewajibkan peruntukannya sebagai RTH terbangun
sebuah wilayah harus mampu sesuai dengan pedoman pemanfaatan
menyediakan lahan RTH sebesar 30% ruang terbuka pasal 15 ayat 1 tentang
dari total luas wilayah yang tersedia. kawasan lindung yang dapat
mengkategorikan ruang hijau eksisting
4. Penutup sebagai RTH Kota.
Hasil pembahasan menunjukan Dalam perkembangan
bahwa citra landsat 8 yang dianalisis selanjutnya, rekomendasi untuk
menggunakan NDVI dapat digunakan penelitian berikutnya diperlukan untuk
untuk mengetahui sebaran vegetasi di mengoptimalkan penelitian mengenai
wilayah Kota Bekasi. Sebaran vegetasi pemanfaatan RTH di Kota Bekasi.
tersebut dapat dioptimalkan sebagai Kajian terkait RTH eksisting yang
lahan ruang terbuka hijau yang tersedia di tahun 2021 terhadap iklim
dibangun sesuai dengan klasifikasi mikro Kota Bekasi diperlukan untuk
RTH menurut pasal 16 yang terdapat mengetahui efektifitas dari ruang hijau

192 | Media Komunikasi Geografi, Vol. 22, No. 2, Desember 2021: 183-194
Evaluasi Kesesuaian Lahan Ruang Terbuka Hijau Terhadap RTRW Kota Bekasi/Asdi, Iwan Alim
Saputra

terhadap peningkatan kualitas suhu. Ayodhia, F. W. (2016). Evaluasi


Selain itu, persepsi masyarakat ketersediaan ruang terbuka hijau
terhadap RTH eksisting seperti taman di Kota Bekasi. Jurnal Planesa,
7(1), 1–9.
kota dan hutan kota di tahun 2021
Febrianti, N., & Sofan, P. (2014).
diperlukan untuk mengetahui kondisi Ruang Terbuka Hijau Di Dki
kelayakan sarana-prasarana RTH yang Jakarta Berdasarkan Analisis
tersedia mengingat taman kota dan Spasial Dan Spektral Data
hutan kota merupakan bagian dari Landsat 8. Deteksi Parameter
ruang publik aktif dimana terdapat Geobiofisik Dan Diseminasi
unsur-unsur kegiatan manusia yang Penginderaan Jauh , Seminar
Nasional Penginderaan Jauh,
beraktivitas di ruang publik tersebut
April, 498–504.
(Muta’ali, L. & Purnamasari, S, 2012) Hatulesila, J. W., Mardiatmoko, G., &
Irwanto. (2019). Analisis Nilai
Ucapan Terima Kasih Indeks Kehijauan (Ndvi) Pada Pola
Ucapan terima kasih ditujukan Ruang Kota Ambon, Provinsi
kepada Dr. Mangapul Parlindungan Maluku. Jurnal Hutan Pulau-Pulau
Tambunan M.Si yang telah Kecil, 3(1), 55–67.
https://doi.org/10.30598/jhppk.201
membimbing penulisan artikel ini
9.3.1.55
hingga selesai. Indraputra.A & Hidayati I.N (2016)
Pemanfaatan Citra Penginderaan
Daftar Pustaka Jauh untuk Pemetaan
Ahmad, F., Arifin, H. S., & Dahlan, E. N. Ketersediaan Ruang Terbuka
(2012). Analisis Hubungan Ruang Hijau dan Tingkat Kenyamanan di
Terbuka Hijau dan Perubahan Sebagian Kota Semarang. Jurnal
Suhu di Kota Palu. Jurnal Hutan Bumi Indonesia, 1-10.
Tropis, 13(2), 173–180. Mantalean, V. (2020). Ruang Hijau
Arifin & Sutami. S (2014) Analisis Menipis , Wali Kota Bekasi
Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Mengaku Akan Evaluasi Model
Kecamatan Kota Tengah Kota Hunian.https://megapolitan.
Gorontalo. Radial. 27-31 diakses 5 Februari 2021 dari
Balqis, N., Syahadat, R. M., & http://www.
Ameliawati, P. (2018). Analisis kompas.com/read/2020/01/29/133
Perubahan Indeks Kerapatan 92811/ruang-hijau-menipis-wali-
Vegetasi Dengan Metode Analisis kota-bekasi-mengaku-akan-
Normalized Difference Vegetation evaluasi-model-hunian.html
Index (Ndvi) Di Kota Batu Berbasis Maysitha, M., & Ariffin, A. (2019).
Sistem Informasi Geografis (Gis) Evaluasi Tingkat Kenyamanan
Dan Pengindraan Jauh. Mintakat: Ruang Terbuka Hijau di Kota
Jurnal Arsitektur, 19(2), 59–67. Bekasi (Studi Kasus: Taman Kota
https://doi.org/10.26905/mintakat.v Bekasi). Jurnal Produksi
19i2.2356 Tanaman, 7(4), 690–697.
BPS Kota Bekasi. (2020). Kota Bekasi http://protan.studentjournal.ub.ac.i
dalam Angka 2020. BPS Kota d/index.php/protan/article/view/110
Bekasi, 346. 5
http://dx.doi.org/10.1016/j.jsames. Muta’ali, L. & Purnamasari, S. (2012).
2011.03.003%0A Kajian Spasial Ruang Publik
Cahya, D. L., Widyawati, L. F., & Perkotaan Untuk Aktivitas

193 | Media Komunikasi Geografi, Vol. 22, No. 2, Desember 2021: 183-194
Evaluasi Kesesuaian Lahan Ruang Terbuka Hijau Terhadap RTRW Kota Bekasi/Asdi, Iwan Alim
Saputra

Demonstrasi Mahasiswa di Kota LDCM (LANDSAT-8). Berita


Makassar. Jurnal Bumi Indonesia, Dirgantara, 11, 47–58.
29-36. Sitorus, S. R. P., Leonataris, C., &
Noviyanti, I. K., & Roychansyah, M. S. Panuju, D. R. (2012). Analisis Pola
(2019). Analisis Ketersediaan Perubahan Penggunaan Lahan
Ruang Terbuka Hijau Dengan Ndvi Dan Perkembangan Wilayah Di
Menggunakan Citra Satelit Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat.
Worldview 2 Di Kota Yogyakarta. Jurnal Ilmu Tanah Dan
Majalah Ilmiah Globe, 21(2), 63. Lingkungan, 14(1), 21.
https://doi.org/10.24895/mig.2019. https://doi.org/10.29244/jitl.14.1.21
21-2.950 -28
Pambudi, B. P., Sungkawa, D., & Jupri. Tucker, C. J. (1979). Red and
(2015). Optimalisasi pemanfaatan photographic infrared linear
taman kota oleh masyarakat kota combinations for monitoring
bekasi. Jurnal Gea UPI. vegetation. Remote Sensing of
Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun Environment, 8, 1–24.
2011 Tentang Penyediaan dan Undang-Undang Republik Indonesia
Penyerahan Prasarana, Sarana Nomor 26 Tahun 2007 Tentang
dan Utilitas Kawasan Perumaan, Penataan Ruang
Perdagangan dan Industri oleh WHO. (2016). Urban green spaces : a
Pengembang di Kota Bekasi. brief for action. 1–24.
Phanderson, A., Herwindiati, D. E., & Widiastuti,F (2012) Analisis Ruang
Mulyawan, B. (2018). Sistem Terbuka Hijau dan Kecukupunnya
Pendeteksi Perubahan Lahan Terhadap Jumlah Penduduk di
Hijau Di Jabodetabek. Kota Bekasi: Bogor. Intstitut
Computatio : Journal of Computer Pertanian Bgor
Science and Information Systems, Yunhai, C., Peijun, S., Xiaoning, L., &
2(1), 91. Jing, C. (2006). A combined
https://doi.org/10.24912/computati approach for estimating vegetation
o.v2i1.1480 cover in urban/suburban
Ramadhan, I. N. (2018). Analisis environments from remotely
ketersediaan dan pemanfaatan sensed data. Computer &
ruang terbuka hijau perkotaan Geosciences, 32. 1299-1309.
dalam meningkatkan persepsi
masyarakat Kota Bekasi:Bandung.
UIN Sunan Gunung Djati.
Sanjoto, T. B. (2013). Perubahan
Kerapatan Vegetasi Daerah Aliran
Sungai Bodri Berdasarkan
Interpretasi Citra Penginderaan
Jauh. Jurnal Geografi UNNES, Vol
10, 1–13.
Shani, M. F. & Andri (2015) Kajian
Keterjangkauan dan Kebutuhan
Ruang Terbuka Hijau di Kawasan
Perkotaan di Kota Sukabumi.
Jurnal Bumi Indonesia, 1-8.
Sitanggang, G. (2011). Kajian
Pemanfaatan Satelit Masa Depan:
Sistem Penginderaan Jauh Satelit

194 | Media Komunikasi Geografi, Vol. 22, No. 2, Desember 2021: 183-194

You might also like