Professional Documents
Culture Documents
FORM JGS-3
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, Jl. Rungkut Madya No. 1, Gunung Anyar,
Kecamatan Gunung Anyar, Kota Surabaya, 60294
ABSTRACT
Poverty is one of the social phenomena which until now still occurs in many countries, as well as in
Indonesia. Especially in the midst of the Covid-19 pandemic, there is also a growing number of poor people.
Various kinds of efforts have been made by the government to overcome it, one of which is the Cash Problem
Assistance (BST) program. However, in its implementation in the field, there are still many findings that this
assistance is not on target, reduces people's productivity, there are no regulations governing the use of
subsidized funds, there is a reduction in subsidy funds every period. The purpose of this research is to evaluate
the BST program policies in the Tambaksari District so that in the future it can be even better. This research uses
descriptive qualitative method with data collection through interviews, observation, documentation study, and
literature study. Based on the research results, this program has been able to help meet basic needs and can ease
the burden on the life of target household recipients even though the nominal is still far from sufficient. However,
this assistance is not evenly distributed to people who need it and there are still recipients who are not on target
because the data used is still using old data and is slow in updating data.
ABSTRAK
Kemiskinan merupakan salah satu fenomena sosial yang sampai saat ini masih banyak terjadi di
berbagai negara, begitupun negara Indonesia. Apalagi ditengah terjadinya pandemi Covid-19 ini juga semakin
banyaknya pertabahan jumlah masyarakat miskin. Berbagai macam upaya telah dilakukan oleh pemerintah
untuk mengatasinya salah satunya yaitu dari adanya program Bantuan Soisal Tunai (BST). Tapi pada
implementasinya dilapangan masih banyak ditemukan bantuan tersebut tidak tepat sasaran, menurunkan
produktivitas masyarakat, tidak ada peraturan yang mengatur mengenai penggunaan dana subsidi, adanya
pengurangan dana subsidi setiap periodenya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi kebijakan
program BST di Kecamatan Tambaksari agar kedepannya dapat lebih baik lagi. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif deskriptif dengan pengumpulan datanya melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi,
dan studi pustaka. Berdasarkan hasil penelitian, program ini telah mampu membantu memenuhi kebutuhan
pokok dan dapat meringankan beban hidup penerima rumah tangga sasaran meskipun dengan nominal yang
masih dirasa jauh dari kata cukup. Namun bantuan ini belum merata ke masyarakat yang membutuhkan dan
masih adanya penerima yang tidak tepat sasaran dikarenakan data yang digunakan masih menggunakan data
lama dan lamban dalam pembaharuan data.
Khusnul Khothimah . (2021). Evaluasi Kebijakan Program Bantuan Sosial Tunai (BST) di Kota Surabaya
(Studi pada Kecamatan Tambaksari). Jurnal GOVERNANSI, 7(2).
2 Khusnul Khothimah, Diana Hertati Evaluasi Kebijakan Program Bantuan Sosial Tunai
(BST) di Kota Surabaya (Studi pada Kecamatan
Tambaksari)
untuk pemantauan program BST memang penyaluran BST sudah tepat waktu
masih berjalan namun tidak dapat yaitu awal bulan sampai pertengahan
memecahkan permasalahan yang terjadi di bulan. Dan juga proses pengambilan
lapangan dikarenakan kurangnya BST tidak memerlukan waktu yang
ketegasan pemerintah terkait yang banyak, dikarenakan tiap tempat
menangani hal tersebut.. pembagian sudah memiliki petugas
2. Efisiensi loket atau juru bayar dan juga ada
Fokus dari kriteria ini adalah banyak tenaga pendamping. Jadi bagi
banyaknya usaha yang diperlukan untuk mereka yang mengambil BST sudah
mencapai keberhasilan program BST tidak perlu antri panjang dan tidak
meliputi sumber daya yang digunakan baik membuang banyak waktu.
alokasi tenaga (SDM) dan estimasi waktu Berdasarkan hasil wawancara yang
yang dikeluarkan oleh pemerintah. Proses telah dijabarkan dari masing-masing sub
kegiatan operasional dapat dikatakan fokus yaitu efisiensi sumber daya manusia
efisiensi apabila suatu produk atau hasil dan efisiensi waktu pada fokus efisiensi
kerja tertentu dapat dicapai dengan dapat diketahui bahwa program BST sudah
penggunaan sumber daya yang serendah- efisien. Hal ini dikarenakan penyaluran
rendahnya. subsidi sudah tepat waktu yaitu awal bulan
Untuk melihat tingkat keefisiensi-an hingga pertengahan bulan,
dari BST di Kecamatan Tambaksari, ada pengambilannya juga tidak membutuhkan
dua hal yang menjadi sasaran kajian waktu yang lama. Begitu juga dengan
sebagai dasar pengetahuan apakah sumber daya manusianya, banyak usaha
program tersebut sudah berjalan seperti atau sumber daya manusia yang terlibat
yang diharapkan yakni sebagai berikut : dalam program BST ini yakni mulai dari
1) Efisiensi sumber daya manusia pihak Dinas Sosial, Kantor Pos, Kelurahan
sampai RT RW yang memiliki tugas
Keefisiensi-an pelaksanaan BST
masing-masing mulai dari survey hingga
dapat dilihat dari banyaknya usaha
penyaluran bantuan.
yang dilakukan pemerintah dan pihak-
pihak yang terlibat dalam pelaksanaan 3. Kecukupan
program BST. Apabila sedikit usaha Kecukupan Program BST berkaitan
yang dikeluarkan, maka dapat dengan seberapa jauh pencapaian hasil
dikatakan efisien, namun jika yang yang diinginkan dalam memecahkan
sebaliknya maka dikatakan tidak masalah kemiskinan akibat dampak Covid-
efisien. Dari hasil wawancara dapat 19. Untuk melihat tingkat kecukupan dari
dimaknai bahwa banyak usaha atau BST di Kecamatan Tambaksari, ada dua hal
sumber daya manusia yang terlibat yang menjadi sasaran kajian sebagai dasar
dalam program BST ini yakni mulai dari pengetahuan apakah program tersebut
pihak Dinas Sosial sampai RT RW, mulai sudah berjalan seperti yang diharapkan
dari survey hingga penyaluran bantuan. yakni sebagai berikut :
2) Efisiensi Waktu 1) Program BST memecahkan
Keefisiensi-an pelaksanaan BST permasalahan masyarakat yang
juga dapat dilihat dari banyaknya diakibatkan oleh pandemi Covid-19
waktu yang dikeluarkan dalam Salah satu pengukuran
pelaksanaan program BST. Apabila kecukupan dapat dilihat dari
sedikit waktu yang dikeluarkan, maka terpecahkannya permasalahan
dapat dikatakan efisien, namun jika masyarakat dari adanya suatu program
sebaliknya maka dikatakan tidak BST. Dari hasil wawancara, dapat
efisien. Dari hasil wawancara diatas, dimaknai bahwa BST masih belum bisa
dapat dimaknai bahwa proses memecahkan permasalahan
8 Khusnul Khothimah, Diana Hertati Evaluasi Kebijakan Program Bantuan Sosial Tunai
(BST) di Kota Surabaya (Studi pada Kecamatan
Tambaksari)
yang berhak menerima bantuan. Karena masih tidak ada perbaikan terhadap
saat pandemi ini semua orang “terdampak”, permasalahan-permasalahan yang ada.
baik kaya maupun miskin. Adapula yang 2. Efisiensi
masih disayangkan adalah bantuan ini Efisiensi berkenaan dengan
belum merata ke masyarakat yang seberapa banyak usaha diperlukan untuk
membutuhkan dan masih adanya penerima mencapai hasil dari program BST yang
yang tidak tepat sasaran dikarenakan data diinginkan. Pengukuran efisiensi digunakan
yang digunakan masih menggunakan data sebagai dasar untuk melakukan penilaian
lama dan lamban dalam pembaharuan data, kinerja pelaksanaan BST. Menurut hasil
selain itu juga kurangnya sosialisasi terkait penelitian disimpulkan bahwa program
BST kepada masyarakat. Berdasarkan hasil BST sudah efisien. Dikatakan efisien karena
penelitian tersebut maka dapat dikatakan penyaluran subsidi sudah tepat waktu
telah sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu awal bulan sampai pertengahan
yaitu untuk mengetahui bagaimana tingkat bulan, pengambilannyapun juga tidak
pencapaian program dan permasalahan membutuhkan waktu yang lama. Begitu
program BST sehingga dapat dijadikan juga dengan sumber daya manusianya,
pembelajaran bagi perbaikan pelaksanaan banyak usaha atau sumber daya manusia
dan perencanaan program di masa yang terlibat dalam program BST ini yakni
mendatang. mulai dari pihak Dinas Sosial, Kantor Pos,
Kelurahan sampai RT RW yang memiliki
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI tugas masing-masing yaitu mulai dari
survey hingga penyaluran bantuan.
Berdasarkan hasil penelitian yang
3. Kecukupan
telah dilakukan yaitu mengenai “Evaluasi
Kebijakan Program Bantuan Sosial Tunai Kecukupan program BST berkaitan
(BST) di Kota Surabaya (Studi pada dengan sejauh mana kepuasan masyarakat
Kecamatan Tambaksari)”, yang diukur penerima sebagai sasaran program dalam
berdasarkan kriteria evaluasi diantaranya mencukupi kebutuhannya. Setelah
yaitu : melakukan penelitian, peneliti dapat
mengambi kesimpulan bahwa program ini
1. Efektivitas
hanya memberikan manfaat terbatas
Dalam pelaksanaan BST, efektivitas karena dana yang diterima tidak cukup
program berkaitan dengan sejauh mana sampai waktu penyaluran bulan
pelaksanaan program BST telah mencapai berikutnya. Namun dengan adanya BST
tujuan yang diharapkan. Efektivitas dapat mengubah sikap, perilaku, dan pola
program BST dapat dilihat dari adanya pikir masyarakat lebih baik lagi terhadap
kesesuaian antar konsep dengan fakta yang suatu hal terutama bantuan sosial.
ada di lapangan sehingga memungkinkan
4. Perataan
tujuan dari program BST tersebut berjalan
dengan baik. Setelah melakukan penelitian, Perataan berkaitan dengan keadilan
program ini dikatakan kurang efektif masyarakat. Untuk BST di Kecamatan
meskipun tujuan program BST sudah Tambaksari pendistribusian masih tidak
tercapai yaitu dapat membantu dalam merata dikarenakan masih adanya
meringankan beban hidup. Kurang efektif masyarakat miskin yang tidak terserap
dikarenakan sasaran dalam program BST seutuhnya menjadi penerima BST. Hal ini
kurang tepat, sosialisasi program juga disebabkan masih digunakannya data lama
sudah dilakukan namun kurang yang seharusnya tidak dipakai karena
menyeluruh ke masyarakat, dan meskipun kondisi masyarakat juga berubah-ubah
adanya pemantauan program BST tetap seiring berjalannya waktu. Selain itu,
perataan dapat dilihat dari berkurangnya
jumlah masyarakat miskin. Namun sampai
12 Khusnul Khothimah, Diana Hertati Evaluasi Kebijakan Program Bantuan Sosial Tunai
(BST) di Kota Surabaya (Studi pada Kecamatan
Tambaksari)
saat ini beum ada data dari BPS mengenai adanya program baru dan mereka bisa
jumlah masyarakat miskin tiap kota kontribusi.
maupun kabupaten. 3. Penetapan sasaran penerima BST
5. Responsibilitas menggunakan data baru yang harus
Responsibilitas program BST dilakukan pembaharuan data secara
merupakan bentuk respon masyarakat berkala. Karena memang kondisi di
penerima subsidi yang timbul akibat lapangan cepat sekali berubah-ubah.
kepuasan mereka terhadap pelaksanaan 4. Dilakukan perbaikan tentang apa saja
BST. Menurut hasil penelitian, disimpulkan yang dirasa kurang setelah pelaksanaan
bahwa masyarakat penerima BST kurang pemantauan. Karena apabila tidak
puas dengan program BST karena jumlah segera diperbaiki maka kekurangan
subsidi BST tidak sebanding dengan harga- tersebut akan berdampak pada yang
harga kebutuhan saat ini yang semakin lainnya.
naik. Selain itu, tidak adanya prioritas 5. Pemerintah terkait lebih tegas
terhadap sasaran penerima. menindak terhadap pelaku penerima
BST yang tidak tepat sasaran.
6. Ketepatan
Ketepatan melihat pada
kebergunaan hasil kebijakan. Dari hasil DAFTAR PUSTAKA
penelitian, program BST bermanfaat Aris, A. (2020). Garis Kemiskinan pada
membantu memenuhi kebutuhan ekonomi September 2019 Capai
mereka meskipun subsidi yang diberikan Rp440.538/Kapita/Bulan. 15 Januari.
tidak sebanding dengan tingginya https://ekonomi.bisnis.com/read/202
perekonomian saat ini dan juga untuk 00115/9/1190395/garis-kemiskinan-
teknis penyaluran BST sudah sesuai pada-september-2019-capai-
dengan yang ada di peraturan yaitu saling rp440.538kapitabulan#:~:text=Bisnis.
berkoordinasi atau bekerjasama dengan com%2C JAKARTA - Badan,538 per
lembaga terkait. kapita per bulan.&text=anggota rumah
tangga.-,Dengan demikian%2C
Saran besarnya Garis Kemiskinan per
Dari hasil penelitian yang dilakukan BPKAD PROVSU. (2018). Visi, Misi, Tujuan
oleh peneliti, bentuk kontribusi pada dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan.
penelitian ini yaitu dalam bentuk saran. 31 Desember.
Adapun hal yang akan menjadi saran http://bpkad.sumutprov.go.id/news-
berkenaan dengan Evaluasi Kebijakan VISI,-MISI,-TUJUAN-DAN-SASARAN,-
Program Bantuan Sosial Tunai (BST) di STRATEGI-DAN-KEBIJAKAN.html
Kota Surabaya (Studi pada Kecamatan BPS 2014. (n.d.). 14 Kriteria Miskin Menurut
Tambaksari) yaitu : Standard BPS.
1. Tidak ada pengurangan nominal lagi https://arsipskpd.batam.go.id/batamk
terhadap subsidi BST. Dikarenakan ota/skpd.batamkota.go.id/sosial/pers
memang tidak sesuai antara dana yang yaratan-perizinan/14-kriteria-miskin-
diberikan dengan naiknya kebutuhan menurut-standar-bps/index.html
perekonmian saat ini.
Dewi, M. S. (2011). Evaluasi Program
2. Informasi mengenai program BST di
Bantuan Langsung Tunai ( BLT ) di
sosialisasikan terlebih dahulu secara
Kecamatan Kramatwatu. Universitas
meluas dan serempak di seluruh kota
Sultan Ageng Tirtayasa.
maupun daerah, agar masyarakat tahu
Dr. Sahya Anggara. (2014). Kebijakan
Publik (T. R. P. Setia (ed.); 1st ed.).
Jurnal GOVERNANSI, p-ISSN 2442-3971 e-ISSN 2549-7138 13
Volume 7 Nomor 2, Oktober 2021