You are on page 1of 12

Tugas Makalah

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI FILIPINA

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 3

1. ASMIN WALI (142201049)


2. DILA PUSPITA SARI (142201054)
3. ASMAWATI (142201050)

PROGRAM SI PG-PAUD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON

2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allha SWT yang telah memberikan saya kemudahahan sehingga
kami dapat meneyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam
semoga terlimpahkan curah kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW
yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami Mengucapkan Syukur kepada Allha SWT atas limpahan nimat sehat-Nya,
baik itu berupa sifat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul “ Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) Di Filipina”.
Dalam penyusunan makalah ini, kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai
dengan kemampuan kami. Namun sebagai manusia biasa, kami tidak luput dari kesalahan
dan kekhilafan baik dari segi tehnik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun
demikian kami sebisa mungkin menyelesaikan makalah ini meskipun tersusun sangat
sederhana. Untuk itu kami mengharapkan krititk serta saran dari pembaca untuk makalah
ini supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Demikian, semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan para pembaca pada
umumnya. kami mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat
membangun agar kedepannya penyususan makalah ini lebih baik lagi.

Pasarwajo, 09 Juni 2023

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ……………………………………………………………………….…..i

Kata Pengantar ………………………………………………………………….............ii

Daftar Isi …………………………………………………………………………..........iii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……...……………………………………………………………….1

B. Rumusan Masalah ……...……………………………………………………...........2

C. Tujuan…………..……………………………………………………..……………...2

BAB II LANDASAN TEORI

A. Definisi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ...……………………………………3

B. Sistem Pendidikan Prasekolah Di Filipina ………………………………………...4

C. Keterampilan Anak …...…………………………………………………………….4

D. Kurikulum Formal K-12 ……………………………………………………………6

E. Sistem Pendidik Dalam Mengajar ………………………………………………….7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………………………..............8

B. Saran ……………………………………………………………………………........8

DAFTRA PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut
(Depdiknas, 2007).

Pendidikan anak usia dini bertujuan untuk membantu mengembangkan semua


potensi anak di segala aspek (fisik motorik, bahasa, kognitif, sosio-emosional, moral dan
agama) dan meletakkan dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan,
dan daya cipta untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Pendidikan yang dimulai sejak dini akan berbeda, karena dengan pendidikan atau
pembiasaan akan lebih merangsang otak anak untuk menerima pendidikan-pendidikan
selanjutnya melalui proses pembelajaran dan / atau cara lain yang dikenal atau diakui
masyarakat (Noorlaila, 2010).

Setiap anak membutuhkan rangsangan pendidikan untuk mengoptimalkan


potensinya. Melalui pendidikan anak juga diperkenalkan dengan lingkungannya agar dia
juga dapat menyesuaikan diri. Anak memiliki masa perkembangan emas (golden age) di
usia dini yang sangat penting untuk anak dapat mendapatkan pendidikan yang optimal di
masa perkembangan emasnya. Pendidikan anak harus dimulai sedini mungkin agar
perkembangannya tidak sia-sia dan tidak terlambat. Dengan kata lain pendidikan anak
usia dini sangat penting diberikan sebelum seorang anak menempuh pendidikan yang
tingkatnya lebih tinggi seperti sekolah dasar (SD).

Indonesia merupakan negara yang mempunyai angka partisipasi Pendidikan Anak


Usia Dini (PAUD) terendah di ASEAN, yaitu sebesar 20%, masih lebih rendah dari
Filipina (27%), bahkan Negara yang baru saja merdeka Vietnam (43%), Thailand (86%),
dan Malaysia (89%). Hal ini semakin tampak dengan Human Development Index (HDI)
Indonesia yang juga lebih rendah di antara negara – negara tersebut (UNESCO, 2005).
B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah “Bagaimana Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD) di Filipina “.

C. Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah Untuk mengetahui Bagaimana Pendidikan


Anak Usia Dini (PAUD) di Filipina

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Definisi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Seperti yang tertuang dalam Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 1 butir 14 bahwa PAUD adalah pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani, agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih
lanjut, baik pendidikan secara formal disekolah maupun secara nonformal.
Pendidikan perlu dimulai sejak dini karena memiliki peran yang sangat
menentukan, karena di usia ini berbagai aspek pertumbuhan dan perkembangan anak
mulai dan sedang berlangsung yang akan menjadi dasar dan penentu bagi perkembangan
anak selanjutnya. Keberhasilan dalam menjalankan tugas perkembangan pada suatu masa
akan menentukan keberhasilannya pada masa perkembangan berikutnya (Noorlaila,
2010).
Filipina adalah negara yang terletak di Asia Tenggara, Filipina berbentuk sebagai
Republik dan ibukotanya Manila. Negara Filipina menjadi otonom pada tanggal 4 Juli
1946. Wilayahnya terletak antara 5 derajat dan 21 derajat Bujur Timur dan 117 derajat
dan 126 derajat Bujur Timur. Batasannya ada di sebelah utara berbaris Samudera Cina
dan Pulau Formosa (Taiwan), kemudian di sebelah selatan berbaris wilayah samudera
kepulauan Indonesia, kemudian di sebelah timurnya berjajar di Laut Pasifik, dan di
sebelah baratnya berjajar di sebelah barat. Laut Cina Selatan.
Di Filipina, peluang dan hasil pendidikan anak-anak miskin dilemahkan oleh
rendahnya akses ke pendidikan dasar dan lemahnya instruksi dan dukungan untuk literasi
emergent. Ada bukti kuat di Filipina dan secara global bahwa paparan awal yang buruk
terhadap membaca mengarah pada siklus di mana banyak anak miskin semakin tertinggal
di sekolah, berkontribusi pada rendahnya prestasi dan putus sekolah.
Meskipun program dan pilihan pemberian layanan publik selama puluhan tahun
untuk PAUD di Filipina (misalnya, penitipan anak dan layanan kesehatan ibu dan anak di
tingkat barang), tantangan utama tetap ada pada :

3
a. Akses ke lingkungan belajar yang berkualitas untuk anak-anak, khususnya di
prasekolah tingkat
b. Kualitas pengajaran dan pembelajaran di tingkat prasekolah serta keterampilan
literasi dan numerasi dasar di kelas awal sekolah dasar; dan
c. Melibatkan orang tua dan masyarakat, serta memobilisasi masyarakat sipil dan sektor
swasta yang lebih luas.

2. Sistem Pendidikan Prasekolah di Filipina

Didalam pra pendidikan dasar atau Anak usia dini disediakan untuk anak anak
berusia 3-5 tahun. Program yang ditawarkan beragam seperti nursery (pendidikan anak
usia dini) untuk anak usia 3-4 tahun. Kindergarden untuk usia 4-5 tahun dan sekolah
persiapan SD untuk usia 5-6 tahun. Kemudian Pendidikan Dasar 6 atau 7 tahun, berlanjut
ke Pendidikan Menengah 4 tahun dimana tiap tahunnya materi terfokus pada tema atau
isi tertentu. Dan pada tahun terak hir Pendidikan Menengah masing-masing sekolah
mengadakan ujian untuk memasuki Perguruan Tinggi. Setelah menyelesaikan
Pendidikan Menengah, siswa dapat melanjutkan pendidikan mereka Pendidikan Teknik
dan Kejuruan selama 2 atau 3 tahun, atau Pendidikan Tinggi (Universitas).

3. Keterampilan Anak

Keterampilan anak dalam kurikulum K-12 di Filipina terfokus pada


pengembangan bahasa, kognitif dan sosial emosional anak usia dini (Snapshot et al.,
2021). Pertama, Filipina adalah negara pertama yang menerapkan kebijakan nasional
yang mensyaratkan pendidikan bahasa ibu untuk semua siswa hingga akhir kelas 3
sebelum beralih ke bahasa Filipina dan Inggris di kelas 4. Kedua, Keterampilan kognitif
siswa terus berkembang meskipun beralih dari pengajaran bahasa ibu ke pembelajaran
dalam bahasa Filipina dan Inggris.

Anak prasekolah atau anak usia dini hanya belum dikenalkan tentang
penjumlahan dalam matematika. Rata-rata anak mampu mengembangkan kemampuan
berhitung pada saat kelas 2 SD. Dan anak prasekolah tidak dikenalkan membaca namun
hanya pengenalan huruf, sehingga rata-rata anak mampu membaca pada saat anak kelas
3-4 SD (Pardue, 2020). Ketiga, sosial emosional anak dibentuk sesuai dengan

4
keterampilan yang dimiliki guru dan didukung oleh kepemimpinan sekolah dan teman
sebaya.

Program headstart Filipina mengacu pada aspek pendidikan khusus (SPED)


yang dirancang khusus untuk pendidikan siswa taman kanak-kanak yang berbakat
danbertalenta. Ini adalah program persiapan untuk anak-anak berusia 4-5 tahun yang
menunjukkan bakat tinggi di luar masa kedewasaan mereka (Leano & Malano, 2020).

Tujuan utama program headstart adalah untuk memastikan bahwa semua anak
berbakat dan bertalenta berusia 4 hingga 5 tahun diberikan bantuan penting untuk
mencapai ukuran kesuksesan tertinggi yang sesuai dengan kemampuan mereka. Ini
adalah salah satu paket pendidikan yang sangat direkomendasikan yang mengadvokasi,
memantau dan mengevaluasi pendidikan awal anak-anak muda yang berbakat dan
bertalenta.

Untuk mencapai keunggulan dalam sistem pendidikan Filipina, Departemen


Pendidikan Order No. 99. 2009 mendalilkan standar pengorganisasian kelas headstart
untuk anak-anak prasekolah yang berbakat dan bertalenta. Program ini berupaya
memberikan layanan pendidikan yang sesuai, guru headstart yang kompeten,
kurikulum yang sesuai, instruksi dibedakan, pedoman yang jelas tentang organisasi
kelas headstart, prosedur penyaringan dan identifikasi, dukungan orang tua dan
pemangku kepentingan lainnya, dan evaluasi anak-anak prasekolah yang berbakat dan
bertalenta.

Program headstart Filipina (Tabios Pawilen & Manuel, 2018) umumnya


bertujuan untuk :

1. Menawarkan layanan untuk kemajuan keterampilan dasar dan


peningkatan kecerdasan majemuk dengan kecepatan dan kedalaman yang sesuai
dengan kemampuan anak-anak prasekolah yang berbakat dan bertalenta
2. Menyediakan lingkungan yang mendorong dan menantang anak-anak prasekolah
berbakat dalam pengembangan kreativitas, orisinalitas, kelancaran, fleksibilitas, dan
elaborasi dalam proses berpikir mereka,

5
3. Memberikan kesempatan kepada anak prasekolah yang berbakat dan bertalenta untuk
mengeksplorasi dan mengembangkan kemampuan unik mereka.

Anak prasekolah berbakat memerlukan program atau layanan pendidikan yang


berbeda yang harus melampaui apa yang disediakan oleh sekolah biasa. Surat Edaran
Dinas Pendidikan Nomor 99 Tahun 2009 menegaskan bahwa Standar Organisasi dan
Operasi Anak Prasekolah (SOP) harus diterapkan dengan baik dalam penyaringan dan
identifikasi calon anak prasekolah headstart (Cahapay, 2020). Pencapaian sasaran
program headstart terletak pada pengelolaan 9 (sembilan) bidang program yang baik
yaitu :

1. Organisasi program headstart


2. Penyaringan anak-anak prasekolah yangberbakat dan bertalenta
3. Kualifikasi anak prasekolah berbakat berdasarkan indicator yang ditentukan
4. Tingkat kompetensi guru kepala sekolah,
5. Penerapan kurikulum pilihan,
6. Bukti strategi pengajaran dan pembelajaran headstart yang disukai
7. Program dan layanan
8. Mengevaluasi kemajuan anak-anak prasekolah yang berbakat dan bertalenta
9. Sistem pendukung. Area program ini dilembagakan untuk memastikan bahwa semua
anak prasekolah yang berbakat dan berbakat diberikan hal yang esensial dukungan
untuk mencapai ukuran pencapaian tertinggi yang sesuai dengan kapasitas,
kecerdasan dan minat anak prasekolah yang berbakat dan bertalenta (Leaño, 2022).

4. Kurikulum Formal K-12

Program K-12 baru-baru ini merupakan tanggapan Filipina terhadap tantangan


dunia pendidikan anak usia dini. Melalui Undang-Undang Republik 10157, yang
dikenal sebagai “Undang-Undang Pendidikan Taman Kanak-Kanak”, program tersebut
mengamanatkan penawaran wajib pendidikan Taman Kanak-kanak untuk semua anak
Filipina berusia 5 tahun (Aquino et al., 2019).

Sejak penerapan taman kanak-kanak wajib pada tahun 2011, Filipina telah
memperoleh pencapaian besar dalam tujuannya untuk menyediakan akses universal

6
terhadap pendidikan anak usia dini di Negara tersebut. Transisi ke taman kanak-kanak
merupakan tonggak perkembangan penting bagi anak usia dini. Ada asumsi bahwa akses
anak-anak ke PAUD paling baik dilihat sebagai investasi untuk masa depan dan
penggerak ekonomi untuk kesejahteraan bangsa. Itu juga membuat hasil pembelajaran
lebih merata, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan mobilitas sosial antar generasi.
PAUD berkualitas mempersiapkan anak-anak untuk sekolah. Manfaat meliputi
kesiapan sekolah, mempromosikan prestasi sekolah dan kesejahteraan seumur hidup.
Studi menunjukkan bahwa pendidikan anak usia dini mengungkapkan perbedaan.

5. Sistem Pendidik Dalam Mengajar

Umumnya para pengajar di Filipina sangat akomodatif, ramah, mengayomi,


mendidik dengan cara-cara yang elegan, dan perhatian (Obrial & Lapinid, 2020).
Pengajar disini tidak akan menuntut anda untuk memiliki nilai yang tinggi, cukup
menunjukkan sikap kesungguhan untuk belajar dan partisipasi aktif di dalam diskusi
kelompok akan dapat menjamin anda lulus dalam mata kuliah itu (Pichay, 2019).

Selain itu, para pengajar sangat mengapresiasi sekecil apapun kemajuan yang
anda tunjukkan.Situasi dan kondisi seperti ini banyak dimanfaatkan oleh para pelajar
untuk berinovasi (Zhang, 2021).

Tidak hanya dari para pengajar kita bisa mendapatkan dukungan dan apresiasi
dalam belajar, tetapi kita juga mendapatkan banyak kemudahan dan bantuan dari para
pelajar Filipina.

Tenaga pendidik di negara ini sangat menekankan pada prinsip bahwa belajar itu
bukan untuk nilai, melainkan belajar untuk sebuah kehidupan yang lebih baik. Belajar
yang dimaksud di negara ini adalah belajar sebagai “learning” bukan “studying” (Gove et
al., n.d.). Relasi antara pengajar dan pelajar di negara ini terbentuk dari kerangka sistem
pendidikan yang diterapkan.Sistem pendidikan yang berusaha untuk menyampaikan
pesan bahwa belajar itu adalah suatu aktifitas yang menarik dan menyenangkan untuk
dilakukan (Maed & Edd, 2018). Selain itu, attitude seorang pelajar akan sangat
mempengaruhi nilainya, tidak peduli seberapa pintar atau cerdas anak tersebut, jika tidak
punya perilaku yang baik tidak akan mendapatkan kredit apapun (Raguindin, 2020).

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Indonesia merupakan negara yang mempunyai angka partisipasi Pendidikan Anak


Usia Dini (PAUD) terendah di ASEAN, yaitu sebesar 20%, masih lebih rendah dari
Filipina (27%), bahkan Negara yang baru saja merdeka Vietnam (43%), Thailand (86%),
dan Malaysia (89%). Hal ini semakin tampak dengan Human Development Index (HDI)
Indonesia yang juga lebih rendah di antara negara – negara tersebut (UNESCO, 2005).

Pendidikan yang dimulai sejak dini akan berbeda, karena dengan pendidikan atau
pembiasaan akan lebih merangsang otak anak untuk menerima pendidikan-pendidikan
selanjutnya melalui proses pembelajaran dan / atau cara lain yang dikenal atau diakui
masyarakat (Noorlaila, 2010).

Di Filipina, peluang dan hasil pendidikan anak-anak miskin dilemahkan oleh


rendahnya akses ke pendidikan dasar dan lemahnya instruksi dan dukungan untuk literasi
emergent. Ada bukti kuat di Filipina dan secara global bahwa paparan awal yang buruk
terhadap membaca mengarah pada siklus di mana banyak anak miskin semakin tertinggal
di sekolah, berkontribusi pada rendahnya prestasi dan putus sekolah.

B. Saran

Makalah ini adalah makalah hasil dari referensi-referensi yang kami dapatkan dari
bebragai sumber pengetahuan dari online. Jika terdapat keselahan dan kekurangan dari
makalah kami ini, kami berharap kritik/saran dan masukan dari pembaca, guna untuk
mewujudkan perubahan kelebih baik di kemudian harinya. Terimakasih.

8
DAFTAR PUSTAKA

1. https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/18224/1/T1_272014007_BAB%20I.pdf
2. http://repository.upi.edu/8747/2/t_pd_0908736_chapter1.pdf
3. http://repository.syekhnurjati.ac.id/5313/2/BAB%20I%20syofi%202021%20w.pdf
4. https://anyflip.com/vuapx/dveo/basic
5. https://anyflip.com/vuapx/dveo/basic
6. http://lib.unnes.ac.id/42088/1/1601416034.pdf
7. https://www.adb.org/projects/45127-001/main

You might also like