Professional Documents
Culture Documents
2, 2021
E ISSN 2745-858X
ABSTRACT
Background:Schizophrenic patients who fail to comply with treatment regimens have a tendency to relapse.
Compliance with taking medication is an important thing to do to prevent recurrence, so family support is
needed because it has the opportunity to improve patient compliance. Without family support, patients have
difficulty controlling treatment and maintaining motivation to recover. Objective: to analyze journal articles and
research on family support with the level of medication adherence of schizophrenia patients. Methods: This
research design uses literature review searches on Google Schoolar, PubMED, ScienceDirect and Research
Gate databases, and uses prismatic flowcharts in data extraction. Results: there is a close correlation between
good family support and increasing patient medication adherence. The average results show good
schizophrenia family support, and this has a positive effect on the compliance of schizophrenic patients in
undergoing treatment. Conclusion: There is a significant relationship between family support and increased
adherence to medication in schizophrenia patients, but it is possible that other factors can also affect patient
medication adherence. It is known that the patient's self-awareness factor can maximize the role of family
support in improving patient medication adherence.
Keywords: Drug Compliance Levels, Family Support, Schizophrenia.
ABSTRAK
Latar belakang:Pasien skizofrenia yang gagal mematuhi resimen pengobatan mempunyai kecenderungan
untuk kambuh. Kepatuhan minum obat merupakan hal yang penting untuk dilakukan demi mencegah
kekambuhan, maka diperlukan dukungan keluarga karena memiliki kesempatan untuk meningkatkan
kepatuhan pasien. Tanpa dukungan keluarga, pasien kesulitan dalam mengontrol pengobatan dan
mempertahankan motivasi untuk sembuh. Tujuan: untuk menganalisis artikel jurnal maupun penelitian
tentang dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan minum obat pasien skizofrenia. Metode: desain
penelitian ini menggunakan penelusuran literature review pada database Google Schoolar, PubMED,
ScienceDirect dan Research Gate, dan menggunakan flowchart prisma dalam ektraksi data. Hasil: terdapat
korelasi yang erat antara dukungan keluarga yang baik terhadap peningkatan kepatuhan minum obat pasien.
Rata-rata hasil menunjukkan dukungan keluarga skizofrenia yang baik, dan hal ini berpengaruh positif
terhadap kepatuhan pasien skizofrenia dalam menjalani pengobatan. Kesimpulan: Hubungan yang signifikat
antara dukungan keluarga terhadap meningkatnya kepatuhan minum obat pasien skizofrenia, namun tidak
menutup kemungkinan faktor lain juga bisa berpengaruh terhadap kepatuhan minum obat pasien. Diketahui
faktor kesadaran diri pasien dapat memaksimalkan peran dukungan keluarga dalam meningkatkan kepatuhan
pengobatan pasien.
Keywords: Dukungan Keluarga, Skizofrenia, Tingkat Kepatuhan Minum Obat
51
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education, Volume 3, No. 2, 2021
E ISSN 2745-858X
53
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education, Volume 3, No. 2, 2021
E ISSN 2745-858X
Salah satu sumber dukungan sosial yang dengan tingkat kepatuhan tinggi
paling penting adalah perkawinan dan sebanyak 3 orang (7,5%). Banyak
keluarga. Kemudian dilakukan tabulasi penelitian membuktikan bahwa 50%
silang antara dukungan keluarga dengan pasien skizofrenia yang masuk ke rumah
kepatuhan minum obat pasien sakit jiwa kemudian dilakukan rawat jalan
Skizofrenia di Poli Kesehatan Jiwa dapat mengalami masalah
Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman ketidakpatuhan (poor adherence).
Wedioningrat Lawang didapat sebanyak Dampak dari ketidakpatuhan ini dapat
42 orang (58.3%) memperoleh dukungan mengakibatkan timbul gejala relaps,
keluarga yang tergolong baik dan untuk keluar masuk rumah sakit berulang kali,
kepatuhan minum obat tergolong patuh. dan meningkatkan beban sosial dan
Kemudian di analisa menggunakan uji ekonomi bagi keluarga pasien dan
statistik, didapat hasil diperoleh p-value negara. Pada penelitian ini juga dilihat
sebesar 0,002 < 0,05 sehingga hal ini dari karakteristik (usia, jenis kelamin,
menunjukan bahwa ada hubungan antara pendidikan, pekerjaan) pasien dengan
dukungan keluarga dengan kepatuhan tingkat kepatuhan pasien, setelah
minum obat pasien skizofrenia. Nilai dilakukan analisa bivariat didapat semua
kekuatan korelasi Spearman’s Rank (r) variabel karakteristik memiliki nilai lebih
sebesar 0,750 menunjukkan kriteria dari 0,05 (p>0,05). Kemudaian dapat
hubungan yang sangat erat. disimpulkan bahwa tidak terdapat
Menurut Hamdani, Haryanto, & Dewi hubungan antara karakteristik (usia, jenis
(2017) menunjukkan bahwa sebagian kelamin, pendidikan, pekerjaan) terhadap
besar dukungan keluarga yang diberikan tingkat kepatuhan minum obat pasien
keluarga pada pasien Skizofrenia yang skizofrenia tersebut.
sedang menjalani rawat jalan tergolong Pada Siregar & Nuralita (2018)
baik(67,1%). Sedangkan untuk menunjukkan bahwa pasien terbanyak
kepatuhan minum obat didapat mayoritas berjenis kelamin laki-laki yaitu sekitar 33
tergolong patuh dengan persentase orang dari 50 sampel (60%), berdasarkan
(89,41%). Untuk kemudian dilakukan uji umur terbanyak kategori 26-35 tahun
statistik menggunakan aplikasi spss yaitu sebanyak 17 orang (34 %),
dengan menggunakan analisa spearman berdasarkan status pernikahan pasien
correlation dan diperoleh r = 0,382 seimbang yang belum menikah dan yang
dengan p = 0,000 menunjukkan adanya sudah menikah, berdasarkan pekerjaan
hubungan antara dukungan keluarga terbanyak ketegori sudah bekerja,
dengan tingkat kepatuhan minum obat dengan 32 orang dari 50 sampel (4%) dan
pada pasien Skizofrenia di Ruang Rawat berdasarkan status pendidikan terbanyak
Jalan Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma kategori SMA sebanyak 30 orang (60%).
Provinsi NTB dengan nilai kekuatan Menurut penelitian Dobber, dkk.
korelasi spearman correlation yang (2018) menunjukkan bahwa motivasi
menandakan kriteria hubungan yang erat. pasien skizofrenia untuk patuh terhadap
Hasil penelitian Naafi, Perwitasari, & pengobatan dapat ditingkatkan jika
Darmawan (2016) menunjukkan hasil Motivational Interviewing (MI) sesuai
bahwa pasien dengan tingkat kepatuhan dengan strategi yang dibutuhkan pasien.
rendah sebanyak 1 orang (2,5%), pasien Penelitian ini membagi ke empat pola
dengan tingkat kepatuhan sedang sikap pasien terhadap pengobatan yang
sebanyak 36 orang (90%), dan pasien
54
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education, Volume 3, No. 2, 2021
E ISSN 2745-858X
55
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education, Volume 3, No. 2, 2021
E ISSN 2745-858X
56
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education, Volume 3, No. 2, 2021
E ISSN 2745-858X
pada umur produktif. Golongan lanjut yang sangat penting terhadap proses
umur juga memiliki kepatuhan yang penyembuhan klien, khususnya terhadap
rendah akibat penurunan kapasitas fungsi kepatuhan minum obat. Dari hasil uji
memori dan penyakit degeneratif. korelasi spearman’s rho di dapatkan nilai
Penelitian Dobber, dkk. (2018) p value sebesar 0,008 karena p < α yaitu
menjelaskan analisis kualitatif terhadap 0,05, maka dapat disimpulkan terdapat
55 responden skizofrenia yang sedang hubungan, dan arah kedua variabel
menjalani pengobatan, untuk melihat tersebut positif, sehingga jika dukungan
motivasi pasien dalam meningkatkan keluarga mengalami penurunan maka
kepatuhan. Penelitian ini membagi tingkat kepatuhan minum obat juga
kepatuhan minum obat pasien dalam mengalami penurunan. Mengurangi
empat pola. Dalam pola pertama (tidak terjadinya compliance atau adherence
ada ambivalensi, termotivasi) dalam pola pada klien skizofrenia yang sedang
ini, empat pasien (kasus 9, 10, 11, 12) menjalankan proses pengobatan sangat
memiliki kesamaan, dimana sejak awal penting untuk melibatkan keluarga guna
intervensi sudah memiliki motivasi untuk mendukung klien agar selalu patuh
menyelesaikan pengobatan jangka berobat. (Adianta & Putra, 2017). Hal ini
panjang, dan tidak perlu intervensi MI. mengacu kepada Wiguna, Ismail,
Untuk di pola kedua (tidak ada Noorhana, Kaligis, & Belfer (2015) yang
ambivalensi, tidak termotivasi) meneliti tentang respon keluarga
didapatkan bahwa pasien dan peneliti terhadap pasien dengan skizofrenia di
gagal saling terlibat satu sama lain, disini Indonesia, dimana penelitian ini
pasien perlu diberikan motivasi atau menemukan temuan bahwa hubungan
dukungan, pasien disini dari awal sudah orangtua dan anak yang baik, dapat
berniat untuk menghentikan pengobatan. meningkatkan kepatuhan minum obat
Namun, saat sudah dilakukan MI masih anak dengan skizofrenia, dimana respon
belum adanya kesadaran pasien tentang orangtua yang positif dan menerima
pengobatan, dan pasien tetap keadaan anak ini yang memberikan
memutuskan untuk mengakhiri resimen pengalaman kepatuhan yang tinggi
pengobatan segera. Pada pola ketiga terhadap pasien skizofrenia (Wiguna,
(adanya ambivalensi, termotivasi) terjadi Ismail, Noorhana, Kaligis, & Belfer, 2015).
pada kasus 5, 13, dan 14, dimana pasien Penelitian ini menjelaskan bahwa
sudah sadar akan efek dari kehadiran keluarga dalam mendukung
ketidakpatuhan minum obat, dan pasien menjalani program pengobatan
menghindari kekambuhan, dalam hal ini pasien. Pasien skizofrenia yang
didapat perubahan dari keraguan dan mendapatkan dukungan keluarga
tidak patuh terhadap pengobatan menjadi mempunyai kesempatan berkembang
membutuhkan pengobatan jangka kearah yang lebih baik secara maksimal,
panjang. sehingga klien skizofrenia akan bersikap
Penelitian oleh Adianta & Putra (2017) positif, baik terhadap dirinya maupun
menunjukan bahwa dari 286 responden lingkungannya karena keluarga
yang diteliti, yang patuh (270/286, merupakan lingkungan sosial pertama
94,4%), kurang patuh (16/286, 5,6%) dan yang dikenal.
tidak patuh (0/286, 0%). Hal tersebut Pada penelitian Pelealu, Bidjuni, &
disebabkan adanya dukungan yang baik Wowiling (2018) didapatkan hasil bahwa
dari keluarga terhadap klien skizofrenia dukungan keluarga baik dengan
57
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education, Volume 3, No. 2, 2021
E ISSN 2745-858X
kepatuhan minum obat sedang dan square diperoleh hasil nilai p value 0,000
kurang sebanyak 27,3%. Hal ini dapat lebih kecil dari α 0,05, dimana hasil ini
dikatakan bahwa meskipun pasien memiliki nilai hubungan yang signifikan.
skizofrenia diberikan dukungan keluarga Penelitian ini juga mendapatkan hasil
yang maksimal oleh keluarga tetapi tetap bahwa dukungan keluarg baik dengan
juga ada pasien yang tidak mematuhi kepatuhan minum obat sedang dan
regimen terapi. Dalam penelitian ini juga kurang sebanyak 27,3%, dimana
dijelaskan bahwa pasien skizofrenia meskipun pasien skizofrenia diberikan
setiap saat bisa mengalami episode dukungan keluarga yang maksimal oleh
psikotik dalam artian berperilaku kacau. keluarga tetapi tetap juga ada pasien
Hal ini sejalan dengan penelitian Mubin & yang tidak mematuhi regimen terapi, hal
Livana (2019) yang menjelaskan tentang ini berkaitan dengan faktor pribadi pasien
insiden kambuh pasien skizofrenia sangat yang juga bisa mempengaruhi kepatuhan
tinggi, yaitu berkisar 60%-75% setelah dalam menjalani pengobatan.
suatu episode psikotik jika tidak diterapi. Sedangkan, penelitian oleh Adianta &
Saat episode psikotik ini berlangsung Putra (2017) di dapat hasil uji korelasi
maka pasien dengan sendirinya tidak bisa dengan SPSS menunjukkan nilai p-value
menunjukkan perilaku taat mengikuti sebesar 0,008, meskipun didapat p < α
regimen terapi dan mengganggap dirinya yaitu 0,05, nilai p value masih lebih besar
tidak sakit hingga mengacu paxda dari penelitan yang dilakukan Pelealu,
kekambuhan dan rehospitalisasi. Bidjuni, & Wowiling (2018). Hal ini
Sedangkan, penelitian Minarni & berkaitan dengan teori dimana jika nilai p-
Sudagijono (2015) mendapati bentuk value sangat kecil, maka signifikansi
dukungan berupa keluarga statistik dianggap sangat besar, hal ini di
mengupayakan penderita untuk teratur interpretasikan jika semakin kecil nilai p-
minum obat dan meminimalisir adanya value, hal ini menunjukkan bahwa
kebosanan atau ketidakpatuhan minum peluang untuk menolak hipotesis nol
obat secara teratur karena efek samping semakin besar. Namun penelitian ini
obat yang dirasakan menggangu pasien, memiliki jumlah responden lebih banyak
kurangnya inisiatif minum obat penderita, (n = 286), dibandingkan penelitian
serta emosi yang buruk dari penderita. lainnya. Hal ini bisa memberikan hasil
Namun apabila faktor tersebut yang semakin baik. Dengan sampel
diminimalisir atau dapat dihindari, maka responden yang besar, mean dan standar
dapat memperpanjang periode relaps deviasi yang diperoleh mempunyai
bagi penderita skizofrenia yang sedang probabilitas yang tinggi untuk menyerupai
menjalani rawat jalan. mean dan standar deviasi populasi.
Dari rangkuman beberapa artikel
jurnal yang dibahas di atas, hasil KESIMPULAN DAN SARAN
penelitian yang memiliki korelasi paling Hasil analisa jurnal di atas terbagi
kuat adalah penelitian yang dilakukan menjadi beberapa pembahasan, yaitu
Pelealu, Bidjuni, & Wowiling (2018) dari segi dukungan keluarga, kepatuhan
meneliti tingkat kepatuhan Provinsi minum obat pasien, dan hubungan kedua
Sulawesi Utara, didapat hasil dukungan variabel. Berdasarkan pembahasan
keluarga baik dengan kepatuhan minum beberapa jurnal yang direview maka
obat tinggi dengan persentase 72% dapat diberikan kesimpulan dari
responden, dan menggunakan uji chi hubungan dukungan keluarga dengan
58
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education, Volume 3, No. 2, 2021
E ISSN 2745-858X
59
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education, Volume 3, No. 2, 2021
E ISSN 2745-858X
60
61