You are on page 1of 11

Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education, Volume 3, No.

2, 2021
E ISSN 2745-858X

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPATUHAN MINUM


OBAT PADA PASIEN GANGGUAN JIWA SKIZOFRENIA : LITERATURE REVIEW

Widdy Faturrahman1, Triyana Harlia Putri2, Ikbal Fradianto2


1,2 Program Studi Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura
Email : widy@student.untan.ac.id

ABSTRACT
Background:Schizophrenic patients who fail to comply with treatment regimens have a tendency to relapse.
Compliance with taking medication is an important thing to do to prevent recurrence, so family support is
needed because it has the opportunity to improve patient compliance. Without family support, patients have
difficulty controlling treatment and maintaining motivation to recover. Objective: to analyze journal articles and
research on family support with the level of medication adherence of schizophrenia patients. Methods: This
research design uses literature review searches on Google Schoolar, PubMED, ScienceDirect and Research
Gate databases, and uses prismatic flowcharts in data extraction. Results: there is a close correlation between
good family support and increasing patient medication adherence. The average results show good
schizophrenia family support, and this has a positive effect on the compliance of schizophrenic patients in
undergoing treatment. Conclusion: There is a significant relationship between family support and increased
adherence to medication in schizophrenia patients, but it is possible that other factors can also affect patient
medication adherence. It is known that the patient's self-awareness factor can maximize the role of family
support in improving patient medication adherence.
Keywords: Drug Compliance Levels, Family Support, Schizophrenia.

ABSTRAK
Latar belakang:Pasien skizofrenia yang gagal mematuhi resimen pengobatan mempunyai kecenderungan
untuk kambuh. Kepatuhan minum obat merupakan hal yang penting untuk dilakukan demi mencegah
kekambuhan, maka diperlukan dukungan keluarga karena memiliki kesempatan untuk meningkatkan
kepatuhan pasien. Tanpa dukungan keluarga, pasien kesulitan dalam mengontrol pengobatan dan
mempertahankan motivasi untuk sembuh. Tujuan: untuk menganalisis artikel jurnal maupun penelitian
tentang dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan minum obat pasien skizofrenia. Metode: desain
penelitian ini menggunakan penelusuran literature review pada database Google Schoolar, PubMED,
ScienceDirect dan Research Gate, dan menggunakan flowchart prisma dalam ektraksi data. Hasil: terdapat
korelasi yang erat antara dukungan keluarga yang baik terhadap peningkatan kepatuhan minum obat pasien.
Rata-rata hasil menunjukkan dukungan keluarga skizofrenia yang baik, dan hal ini berpengaruh positif
terhadap kepatuhan pasien skizofrenia dalam menjalani pengobatan. Kesimpulan: Hubungan yang signifikat
antara dukungan keluarga terhadap meningkatnya kepatuhan minum obat pasien skizofrenia, namun tidak
menutup kemungkinan faktor lain juga bisa berpengaruh terhadap kepatuhan minum obat pasien. Diketahui
faktor kesadaran diri pasien dapat memaksimalkan peran dukungan keluarga dalam meningkatkan kepatuhan
pengobatan pasien.
Keywords: Dukungan Keluarga, Skizofrenia, Tingkat Kepatuhan Minum Obat

51
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education, Volume 3, No. 2, 2021
E ISSN 2745-858X

PENDAHULUAN (Wasshobirin, 2011). Tingkat


ketidakpatuhan keseluruhan kejadian dari
Skizofrenia merupakan suatu penyakit
40%-50% telah dilaporkan, angka ini
yang mempengaruhi otak dan
sama untuk skizofrenia yaitu sekitar
menyebabkan timbulnya pikiran, emosi,
41,2%-49,5% Selain itu, diperkirakan
persepsi, gerakan dan perilaku yang aneh
hanya sepertiga dari pasien dengan
(Videbeck, 2012). Sedangkan, menurut
skizofrenia yang patuh terhadap
Sadock, dkk (2014) skizofrenia adalah
pengobatan (Ardinata, Dwidiyanti, & Sari,
bagian dari gangguan psikosis yang
2019).
terutama ditandai dengan kehilangan
Menurut penelitian Mahali (2019)
pemahaman terhadap realitas dan
tentang pengalaman keluarga dalam
hilangnya daya tilik diri (Yudhantara &
perawatan pasien Skizofrenia di
Istiqomah, 2018).
Kalimantan Barat didapat hasil penelitan
Skizofrenia dapat berupa gejala positif
bahwa kekambuhan merupakan
dan gejala negatif. Dadang Hawari (2012)
memburuknya keadaan penderita.
mengemukakan bahwa gejala positif
berupa delusi (keyakinan yang salah), Partisipan mengatakan bahwa sebagian
besar kekambuhan dapat terjadi karena
halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang
penderita tidak mengkonsumsi obat yang
panca indera), kekacauan alam piker
dimana orang lain tidak mengerti alur telah diberikan oleh pihak Rumah Sakit
Jiwa. Saat penderita mengalami
berpikirnya, gaduh, gelisah, tidak dapat
kekambuhan keluarga masih belum
diam, sering mondar-mandir, pikirannya
terlalu memahami tentang cara
penuh dengan kecurigaan, dan
penanganannya, keluarga hanya
menyimpan rasa permusuhan.
mengetahui cara penangannya dengan
Sedangkan gejala negatif dapat terlihat
diberikan obat dan langsung dibawa ke
dari wajah pasien yang tidak
RSJ kembali (Mahali, Priyono, &
menunjukkan ekspresi (afek tumpul),
Budiharto, 2019).
suka melamun, suka
Faktor eksternal kekambuhan
mengasingkan/menarik diri, sulit
gangguan jiwa yaitu kepatuhan minum
melakukan kontak emosional, pasif dan
obat, kepatuhan pasien skizofrenia dalam
apatis, kehilangan dorongan, kehendak,
meminum obat sangatlah penting, obat
malas, serta tidak adanya spontanitasi,
harus digunakan dalam dosis yang efektif
insiatif, maupun usaha (Sovitriana, 2019).
untuk periode waktu yang cukup. Respon
Secara umum diketahui bahwa pasien
terapi dan timbulnya efek samping harus
skizofrenia yang gagal memakai obat
secara teratur mempunyai diberikan sesegera mungkin (Sari, Sapitri,
& Yaslina, 2018). Beberapa faktor yang
kecenderungan untuk kambuh. Data
menjadi penentu terjadinya kepatuhan
menunjukkan, sekitar 75 % pasien
antara lain faktor pasien, dukungan
skizofrenia kambuh dalam 1 sampai 1,5
keluarga, efek samping obat, hubungan
tahun jika terapi obat antipsikotik
terapeutik, dan karakteristik penyakit
dihentikan atau tidak dikonsumsi secara
(Naafi, Perwitasari, & Darmawan, 2016).
teratur. Diperkirakan hanya sekitar 25 %
Menurut penelitian yang dilakukan
pasien skizofenia yang mengkonsumsi
Hamdani, dkk (2017) terdapat hubungan
obat secara teratur. Sehingga, kepatuhan
yang signifikan antara dukungan keluarga
minum obat merupakan hal yang penting
yang tinggi dengan tingkat kepatuhan
untuk dilakukan demi mencegah
minum obat pasien skizofrenia di ruang
kekambuhan pada pasien gangguan jiwa
52
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education, Volume 3, No. 2, 2021
E ISSN 2745-858X

rawat jalan Rumah Sakit Jiwa Provinsi berkesinambungan, sehingga untuk


NTB. Penelitian Manalu dan Siagian mengidentifikasi kesenjangan (gaps) dan
(2019) menyatakan bahwa banyak faktor- meminimalisir terjadinya pembuatan
faktor yang dapat mempengaruhi tingkat ulang (reinventing the wheel) maka perlu
kepatuhan pasien skizofrenia untuk dilakukan telaah literatur (literature
melakukan perawatan ke unit rawat jalan, review) pada tema penelitian ini.
antara lain : sikap keluarga, dukungan Peneliti ingin melakukan telaah
keluarga, jarak pelayanan kesehatan, literatur lebih lanjut mengenai hubungan
dukungan tenaga kesehatan. dukungan keluarga dengan tingkat
Penelitian yang dilakukan Nurjamil & kepatuhan minum obat pasien
Rokayah (2017) di Poliklinik Jiwa RSAU Skizofrenia.
dr. M. Salamun juga menunjukkan bahwa
ada hubungan antara dukungan keluarga METODE PENELITIAN
dengan tingkat kepatuhan minum obat Jenis penelitian yang dipakai pada
pasien skizofrenia. Hal ini berkaitan penelitian ini adalah penelitian ilmiah
dengan pengaruh keluarga terhadap Literature review atau kajian literatur.
pasien berupa perhatian dan dukungan. Literature review adalah suatu
Jadi, jelas secara teori peran dan penelusuran dan penelitian kepustakaan
dukungan keluarga berpengaruh pada dengan membaca berbagai buku, jurnal
kepatuhan. Sehingga peneliti menganalisi dan terbitan-terbitan lain yang berkaitan
adanya kecenderungan semakin baik dengan topik penelitian untuk
peran keluarga yang diberikan maka menghasilkan satu tulisan berkenaan
semakin kecil kekambuhan dan dengan satu topik dan isu tertentu
ketidakpatuhan minum obat. Karena (Marzali, 2016).
dengan adanya peran yang baik dari Strategi penelusuran literatur yang
keluarga, secara emosional merasa lega peneliti pilih untuk dipakai pada penelitian
karena merasa diperhatikan, mendapat ini merujuk pada kerangka PICOT
saran atau kesan yang menyenangkan (Problem, Intervention, Comparison,
pada dirinya, merasa dihargai, dan Outcome, Time) menggunakan database
disayangi. akademik yang digunakan dalam
Menurut penelitian Naafi,dkk (2016) penelusuran ini adalah Google Scholar,
yang berjudul “Kepatuhan Minum Obat PubMED, ResearchGate dan
Pasien Rawat Jalan Skizofrenia Di ScienceDirect. Setelah di lakukan
Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo screening artikel yang sesuai dengan
Magelang” diperoleh hasil bahwa pasien kriteria inklusi didapatkan 7 artikel.
dengan tingkat kepatuhan rendah
sebanyak orang (2,5%), pasien dengan HASIL
tingkat kepatuhan sedang sebanyak 36 Hasil penelitian yang dilakukan
orang (90%), dan pasien dengan tingkat Santoso, Kusuma & Candrawati (2017)
kepatuhan tinggi sebanyak 3 orang mengungkapkan bahwa 58,3% dukungan
(7,5%). keluarga terhadap pasien skizofrenia
Berdasarkan uraian beberapa yang sedang menjalani rawat jalan
penelitian di atas tentang dukungan tergolong baik. Dimana keluarga sebagai
keluarga terhadap kepatuhan minum orang terdekat pasien akan lebih
obat pasien Skizofrenia, dimana hasil memberikan dukungan daripada orang
penelitian tersebut masih tidak yang tidak memiliki hubungan darah.

53
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education, Volume 3, No. 2, 2021
E ISSN 2745-858X

Salah satu sumber dukungan sosial yang dengan tingkat kepatuhan tinggi
paling penting adalah perkawinan dan sebanyak 3 orang (7,5%). Banyak
keluarga. Kemudian dilakukan tabulasi penelitian membuktikan bahwa 50%
silang antara dukungan keluarga dengan pasien skizofrenia yang masuk ke rumah
kepatuhan minum obat pasien sakit jiwa kemudian dilakukan rawat jalan
Skizofrenia di Poli Kesehatan Jiwa dapat mengalami masalah
Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman ketidakpatuhan (poor adherence).
Wedioningrat Lawang didapat sebanyak Dampak dari ketidakpatuhan ini dapat
42 orang (58.3%) memperoleh dukungan mengakibatkan timbul gejala relaps,
keluarga yang tergolong baik dan untuk keluar masuk rumah sakit berulang kali,
kepatuhan minum obat tergolong patuh. dan meningkatkan beban sosial dan
Kemudian di analisa menggunakan uji ekonomi bagi keluarga pasien dan
statistik, didapat hasil diperoleh p-value negara. Pada penelitian ini juga dilihat
sebesar 0,002 < 0,05 sehingga hal ini dari karakteristik (usia, jenis kelamin,
menunjukan bahwa ada hubungan antara pendidikan, pekerjaan) pasien dengan
dukungan keluarga dengan kepatuhan tingkat kepatuhan pasien, setelah
minum obat pasien skizofrenia. Nilai dilakukan analisa bivariat didapat semua
kekuatan korelasi Spearman’s Rank (r) variabel karakteristik memiliki nilai lebih
sebesar 0,750 menunjukkan kriteria dari 0,05 (p>0,05). Kemudaian dapat
hubungan yang sangat erat. disimpulkan bahwa tidak terdapat
Menurut Hamdani, Haryanto, & Dewi hubungan antara karakteristik (usia, jenis
(2017) menunjukkan bahwa sebagian kelamin, pendidikan, pekerjaan) terhadap
besar dukungan keluarga yang diberikan tingkat kepatuhan minum obat pasien
keluarga pada pasien Skizofrenia yang skizofrenia tersebut.
sedang menjalani rawat jalan tergolong Pada Siregar & Nuralita (2018)
baik(67,1%). Sedangkan untuk menunjukkan bahwa pasien terbanyak
kepatuhan minum obat didapat mayoritas berjenis kelamin laki-laki yaitu sekitar 33
tergolong patuh dengan persentase orang dari 50 sampel (60%), berdasarkan
(89,41%). Untuk kemudian dilakukan uji umur terbanyak kategori 26-35 tahun
statistik menggunakan aplikasi spss yaitu sebanyak 17 orang (34 %),
dengan menggunakan analisa spearman berdasarkan status pernikahan pasien
correlation dan diperoleh r = 0,382 seimbang yang belum menikah dan yang
dengan p = 0,000 menunjukkan adanya sudah menikah, berdasarkan pekerjaan
hubungan antara dukungan keluarga terbanyak ketegori sudah bekerja,
dengan tingkat kepatuhan minum obat dengan 32 orang dari 50 sampel (4%) dan
pada pasien Skizofrenia di Ruang Rawat berdasarkan status pendidikan terbanyak
Jalan Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma kategori SMA sebanyak 30 orang (60%).
Provinsi NTB dengan nilai kekuatan Menurut penelitian Dobber, dkk.
korelasi spearman correlation yang (2018) menunjukkan bahwa motivasi
menandakan kriteria hubungan yang erat. pasien skizofrenia untuk patuh terhadap
Hasil penelitian Naafi, Perwitasari, & pengobatan dapat ditingkatkan jika
Darmawan (2016) menunjukkan hasil Motivational Interviewing (MI) sesuai
bahwa pasien dengan tingkat kepatuhan dengan strategi yang dibutuhkan pasien.
rendah sebanyak 1 orang (2,5%), pasien Penelitian ini membagi ke empat pola
dengan tingkat kepatuhan sedang sikap pasien terhadap pengobatan yang
sebanyak 36 orang (90%), dan pasien

54
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education, Volume 3, No. 2, 2021
E ISSN 2745-858X

didapat dari wawancara interview Pengaturan secara teratur untuk


motivasi. pasien gangguan jiwa skizofrenia di rawat
Adianta & Putra (2017) memaparkan inap biasa dikontrol oleh perawat,
bahwa pasien skizofrenia sangat sedangkan di rawat jalan tidak dikontrol
memerlukan dukungan dari keluarga langsung oleh perawat, hal ini juga bisa
dalam proses penyembuhan klien karena menjadi salah satu penyebab
mempunyai peranan yang besar bagi ketidakpatuhan pasien dalam minum
klien skizofrenia. Keluarga dapat obat, maka dari itu menjadi kesempatan
mengurangi ansietas yang disebabkan keluarga untuk berperan dalam
oleh penyakit dan dapat mengurangi pengobatan. Hasil penelitian juga
godaan terhadap ketidakpatuhan. Hasil menunjukkan bahwa ada keluarga yang
penelitian ini menunjukkan bahwa merasa sangat kesulitan dalam merawat
sebagian besar dukungan keluarganya pasien setiap harinya, keluarga merasa
tinggi yaitu sebanyak (244/286, 85,3%) kesusahan dan jenuh kalau setiap hari
untuk kemudian dianalisa menggunakan harus membimbing dan mengingatkan
menggunakan variabel kepatuhan minum pasien untuk minum obat. Penelitian Sari
obat dengan analisa spearman’s rho & Fina (2015) dimana menjelaskan dalam
correlation dari 286 responden penelitian untuk item dukungan
menunjukkan secara statistik di dapatkan emosional keluarga, 58 responden (61%)
nilai p value sebesar 0,008 karena p < α menyatakan selalu memberikan rasa
yaitu 0,05 maka disimpulkan terdapat nyaman kepada pasien ketika berada di
hubungan yang signifikan antara kedua rumah. Menurut konsep teoritis,
variabel. dukungan emosional terdiri dari informasi
Pada Pelealu, Bidjuni, & Wowiling atau nasehat verbal dan non verbal,
(2018) menjelaskan dukungan keluarga bantuan nyata atau tindakan yang
terbanyak berada pada kategori baik diberikan oleh keakraban sosial. Misalnya
dengan kepatuhan tinggi 16 responden pasien skizofrenia dapat mencurahkan
(72%) dan dukungan keluarga baik segala perasaan kepada keluarga,
dengan kepetuhan minum obat sedang dimana keluarga wajib memberikan
dan kurang sebanyak 27,3%. Hasil ini kenyamanan dan rasa damai dalam hati
menunjukkan bahwa semakin baik anggota keluarga yang mengalami
dukungan keluarga semakin tinggi pula skizofrenia dan meningkatkan rasa
kepatuhan pasien dalam mematuhi percaya pada dirinya. Sedangkan,
regimen terapi yang diberi. kan oleh dukungan instrumental bukan hanya
tenaga medis. Menurut peneliti, memenuhi kebutuhan biologis pasien
dukungan keluarga sangat berhubungan saja tetapi juga kebutuhan psikologi
dengan kepatuhan minum obat pasien, seperti memberikan tempat yang nyaman
semakin besar dukungan keluarga yang kepada anggota keluarga sehingga
diberikan pada klien skizofrenia maka penyakit yang dialami secara tidak
semakin besar pula kepatuhan klien langsung dapat dirasakan sedikit lebih
dalam menaati regimen terapi. ringan.
Sebaliknya semakin kecil dukungan maka Keberhasilan perawat di rumah sakit
akan berdampak terhadap dapat sia-sia jika tidak di teruskan di
ketidakpatuhan klien dalam minum obat. rumah yang kemudian mengakibatkan
penderita harus di rawat kembali
PEMBAHASAN (kambuh). Kekambuhan yang terjadi dari

55
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education, Volume 3, No. 2, 2021
E ISSN 2745-858X

beberapa pemicu salah satunya (10,59%), suami/istri (24,71%). Peneliti


disebabkan karena ketidakpatuhan juga menjelaskan dari suatu pernikahan
pasien minum obat atau karena atau memiliki hubungan darah akan
dukungan keluarga terhadap anggota memberikan dukungan serta kepedulian,
keluarga yang sakit, dan mengalami menunjukkan perasaan setuju terhadap
putus obat. Penelitian Sulistiwati, dkk perasaan atau gagasan yang bertujuan
(2014) menyatakan saat seseorang untuk meningkatkan harga diri,
mengalami gangguan jiwa skizofrenia, menyediakan bantuan materil dalam
yang berperan penting dalam proses pembiayaan pengobatan, saran atau
kesembuhannya adalah lingkungan nasehat pada anggota keluarganya.
terdekatnya terutama keluarga sebagai Kepatuhan minum obat merupakan
caregiver primer (Santoso, Kusuma, & salah satu hal yang dapat dinilai sebagai
Candrawati, 2017) dalam hal ini, peneliti keberhasilan perawatan. Pasien biasanya
mengganggap dukungan yang diberikan berhenti minum obat sebelum
dalam bentuk dukungan sosial, dimana pengobatan selesai. Penelitian Naafi,
bantuan atau dukungan yang diterima Perwitasari, & Darmawan (2016)
individu dari orang-orang tertentu dalam menunjukkan pasien skizofren ia yang
kehidupannya dan berada dalam menjalani pengobatan rawat jalan didapat
lingkungan sosial tertentu yang membuat dari 40 responden, 90% diantaranya
individu merasa diperhatikan, dicintai, berada di tingkat kepatuhan sedang dan
dihargai serta diberikan dukungan kearah hanya ada 1 orang yang berada pada
yang lebih baik. tingkat kepatuhan tinggi. Pasien biasanya
Hal ini mengacu pada penelitian Tola berhenti minum obat sebelum
& Immanuel (2015) yang meneliti pengobatan selesai.
mengenai pengaruh dukungan sosial Penelitian Siregar & Nuralita (2018)
pada kepatuhan minum obat pasien yang meniliti gambaran tingkat kepatuhan
skizofrenia yang menjalani rawat jalan, minum obat pasien skizofrenia
dalam penelitian ini juga mencari tahu berdasarkan faktor demografi berupa
dimensi dari dukungan sosial yang paling jenis kelamin, umur, status pernikahan,
berpengaruh terhadap kepatuhan minum pekerjaan dan status pendidikan. Dalam
obat pasien skiozfrenia. Dimensi penelitian ini pasien terbanyak berjenis
dukungan sosial terdiri dari dimensi kelamin laki-laki yaitu sekitar 33 orang
family, dimensi friends, dan dimensi dari 50 sampel (60%). Hasil ini sejalan
significant other. Kemudian berdasarkan dengan penelitian yang dilakukan oleh
analisa dari 73 responden didapat bahwa Taljera menyebutkan bahwa pasien
dimensi dukungan family memberikan skizofrenia berjenis kelamin laki-laki lebih
kontribusi terbesar terhadap kepatuhan banyak yaitu 54%. Tingkat kepatuhan
minum obat pada pasien skizofrenia berdasarkan umur terbanyak di kategori
rawat jalan sebesar 53%. 26-35 tahun yaitu sebanyak 17 orang (34
Pada Hamdani, Haryanto, & Dewi, %). Umur merupakan faktor utama dalam
(2017) memaparkan hasil penelitian kepatuhan minum obat. Seperti penelitian
dukungan keluarga dari 51 responden yang dilakukan Mostafa, (2013)
(67,1 %) tergolong baik, adapun rincian menyatakan bahwa umur dewasa awal
persentase karakteristik keluarga sebagai khususnya pria mempunyai
orang terdekat pasien seperti bapak/ibu kecendrungan tidak patuh minum obat
(11,76%), anak (15,29%), kakak/adik akibat banyaknya aktifitas yang dilakukan

56
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education, Volume 3, No. 2, 2021
E ISSN 2745-858X

pada umur produktif. Golongan lanjut yang sangat penting terhadap proses
umur juga memiliki kepatuhan yang penyembuhan klien, khususnya terhadap
rendah akibat penurunan kapasitas fungsi kepatuhan minum obat. Dari hasil uji
memori dan penyakit degeneratif. korelasi spearman’s rho di dapatkan nilai
Penelitian Dobber, dkk. (2018) p value sebesar 0,008 karena p < α yaitu
menjelaskan analisis kualitatif terhadap 0,05, maka dapat disimpulkan terdapat
55 responden skizofrenia yang sedang hubungan, dan arah kedua variabel
menjalani pengobatan, untuk melihat tersebut positif, sehingga jika dukungan
motivasi pasien dalam meningkatkan keluarga mengalami penurunan maka
kepatuhan. Penelitian ini membagi tingkat kepatuhan minum obat juga
kepatuhan minum obat pasien dalam mengalami penurunan. Mengurangi
empat pola. Dalam pola pertama (tidak terjadinya compliance atau adherence
ada ambivalensi, termotivasi) dalam pola pada klien skizofrenia yang sedang
ini, empat pasien (kasus 9, 10, 11, 12) menjalankan proses pengobatan sangat
memiliki kesamaan, dimana sejak awal penting untuk melibatkan keluarga guna
intervensi sudah memiliki motivasi untuk mendukung klien agar selalu patuh
menyelesaikan pengobatan jangka berobat. (Adianta & Putra, 2017). Hal ini
panjang, dan tidak perlu intervensi MI. mengacu kepada Wiguna, Ismail,
Untuk di pola kedua (tidak ada Noorhana, Kaligis, & Belfer (2015) yang
ambivalensi, tidak termotivasi) meneliti tentang respon keluarga
didapatkan bahwa pasien dan peneliti terhadap pasien dengan skizofrenia di
gagal saling terlibat satu sama lain, disini Indonesia, dimana penelitian ini
pasien perlu diberikan motivasi atau menemukan temuan bahwa hubungan
dukungan, pasien disini dari awal sudah orangtua dan anak yang baik, dapat
berniat untuk menghentikan pengobatan. meningkatkan kepatuhan minum obat
Namun, saat sudah dilakukan MI masih anak dengan skizofrenia, dimana respon
belum adanya kesadaran pasien tentang orangtua yang positif dan menerima
pengobatan, dan pasien tetap keadaan anak ini yang memberikan
memutuskan untuk mengakhiri resimen pengalaman kepatuhan yang tinggi
pengobatan segera. Pada pola ketiga terhadap pasien skizofrenia (Wiguna,
(adanya ambivalensi, termotivasi) terjadi Ismail, Noorhana, Kaligis, & Belfer, 2015).
pada kasus 5, 13, dan 14, dimana pasien Penelitian ini menjelaskan bahwa
sudah sadar akan efek dari kehadiran keluarga dalam mendukung
ketidakpatuhan minum obat, dan pasien menjalani program pengobatan
menghindari kekambuhan, dalam hal ini pasien. Pasien skizofrenia yang
didapat perubahan dari keraguan dan mendapatkan dukungan keluarga
tidak patuh terhadap pengobatan menjadi mempunyai kesempatan berkembang
membutuhkan pengobatan jangka kearah yang lebih baik secara maksimal,
panjang. sehingga klien skizofrenia akan bersikap
Penelitian oleh Adianta & Putra (2017) positif, baik terhadap dirinya maupun
menunjukan bahwa dari 286 responden lingkungannya karena keluarga
yang diteliti, yang patuh (270/286, merupakan lingkungan sosial pertama
94,4%), kurang patuh (16/286, 5,6%) dan yang dikenal.
tidak patuh (0/286, 0%). Hal tersebut Pada penelitian Pelealu, Bidjuni, &
disebabkan adanya dukungan yang baik Wowiling (2018) didapatkan hasil bahwa
dari keluarga terhadap klien skizofrenia dukungan keluarga baik dengan

57
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education, Volume 3, No. 2, 2021
E ISSN 2745-858X

kepatuhan minum obat sedang dan square diperoleh hasil nilai p value 0,000
kurang sebanyak 27,3%. Hal ini dapat lebih kecil dari α 0,05, dimana hasil ini
dikatakan bahwa meskipun pasien memiliki nilai hubungan yang signifikan.
skizofrenia diberikan dukungan keluarga Penelitian ini juga mendapatkan hasil
yang maksimal oleh keluarga tetapi tetap bahwa dukungan keluarg baik dengan
juga ada pasien yang tidak mematuhi kepatuhan minum obat sedang dan
regimen terapi. Dalam penelitian ini juga kurang sebanyak 27,3%, dimana
dijelaskan bahwa pasien skizofrenia meskipun pasien skizofrenia diberikan
setiap saat bisa mengalami episode dukungan keluarga yang maksimal oleh
psikotik dalam artian berperilaku kacau. keluarga tetapi tetap juga ada pasien
Hal ini sejalan dengan penelitian Mubin & yang tidak mematuhi regimen terapi, hal
Livana (2019) yang menjelaskan tentang ini berkaitan dengan faktor pribadi pasien
insiden kambuh pasien skizofrenia sangat yang juga bisa mempengaruhi kepatuhan
tinggi, yaitu berkisar 60%-75% setelah dalam menjalani pengobatan.
suatu episode psikotik jika tidak diterapi. Sedangkan, penelitian oleh Adianta &
Saat episode psikotik ini berlangsung Putra (2017) di dapat hasil uji korelasi
maka pasien dengan sendirinya tidak bisa dengan SPSS menunjukkan nilai p-value
menunjukkan perilaku taat mengikuti sebesar 0,008, meskipun didapat p < α
regimen terapi dan mengganggap dirinya yaitu 0,05, nilai p value masih lebih besar
tidak sakit hingga mengacu paxda dari penelitan yang dilakukan Pelealu,
kekambuhan dan rehospitalisasi. Bidjuni, & Wowiling (2018). Hal ini
Sedangkan, penelitian Minarni & berkaitan dengan teori dimana jika nilai p-
Sudagijono (2015) mendapati bentuk value sangat kecil, maka signifikansi
dukungan berupa keluarga statistik dianggap sangat besar, hal ini di
mengupayakan penderita untuk teratur interpretasikan jika semakin kecil nilai p-
minum obat dan meminimalisir adanya value, hal ini menunjukkan bahwa
kebosanan atau ketidakpatuhan minum peluang untuk menolak hipotesis nol
obat secara teratur karena efek samping semakin besar. Namun penelitian ini
obat yang dirasakan menggangu pasien, memiliki jumlah responden lebih banyak
kurangnya inisiatif minum obat penderita, (n = 286), dibandingkan penelitian
serta emosi yang buruk dari penderita. lainnya. Hal ini bisa memberikan hasil
Namun apabila faktor tersebut yang semakin baik. Dengan sampel
diminimalisir atau dapat dihindari, maka responden yang besar, mean dan standar
dapat memperpanjang periode relaps deviasi yang diperoleh mempunyai
bagi penderita skizofrenia yang sedang probabilitas yang tinggi untuk menyerupai
menjalani rawat jalan. mean dan standar deviasi populasi.
Dari rangkuman beberapa artikel
jurnal yang dibahas di atas, hasil KESIMPULAN DAN SARAN
penelitian yang memiliki korelasi paling Hasil analisa jurnal di atas terbagi
kuat adalah penelitian yang dilakukan menjadi beberapa pembahasan, yaitu
Pelealu, Bidjuni, & Wowiling (2018) dari segi dukungan keluarga, kepatuhan
meneliti tingkat kepatuhan Provinsi minum obat pasien, dan hubungan kedua
Sulawesi Utara, didapat hasil dukungan variabel. Berdasarkan pembahasan
keluarga baik dengan kepatuhan minum beberapa jurnal yang direview maka
obat tinggi dengan persentase 72% dapat diberikan kesimpulan dari
responden, dan menggunakan uji chi hubungan dukungan keluarga dengan

58
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education, Volume 3, No. 2, 2021
E ISSN 2745-858X

tingkat kepatuhan minum obat pasien orang terdekat di lingkungan pasien,


skizofrenia, bahwa : memiliki kesempatan untuk bisa berperan
1. Keluarga diartikan sebagai lingkungan dalam meningkatkan kepatuhan minum
terdekat pasien dan sangat berperan obat pasien Skizofrenia. Sehingga,
dalam proses kesembuhan pasien keluarga sangat di sarankan benar-benar
skizofenia sebagai caregiver primer. memberikan perhatian lebih dalam
2. Pernikahan atau keluarga dengan kepatuhan minum obat pasien
hubungan darah memiliki pengaruh Skizofrenia.
yang lebih besar, dimana keluarga
memberikan dukungan serta DAFTAR PUSTAKA
kepedulian, menunjukkan perasaan
setuju terhadap perasaan atau Adianta, I. A., & Putra, I. S. (2017).
gagasan yang bertujuan untuk Hubungan Dukungan Keluarga
meningkatkan harga diri pasien. Dengan Tingkat Kepatuhan Minum
3. Faktor jenis kelamin dan umur juga Obat Pada Pasien Skizofrenia .
mempengaruhi kepatuhan, dimana Jrkn Vol.01 No. 01.
kelompok umur dewasa awal Ardinata, Dwidiyanti, M., & Sari, S. P.
khususnya pria mempunyai (2019). Kepatuhan Minum Obat
kecenderungan tidak patuh minum Pasien Skizofrenia Melalui Terapi.
obat akibat banyaknya aktifitas yang Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa
dilakukan pada umur produktif. Volume 2 No 2, 79-82.
Kelompok umur lansia juga memiliki Dobber, J., Latour, C., Haan, L. D.,
kepatuhan yang rendah dikarenakan Reimer, W. S., Peters, R., Barkhof,
penurunan kapasitas fungsi memori E., & Meijel, B. V. (2018).
dan penyakit degeneratif. Medication Adherence In Patients
4. Terdapat hubungan dukungan With Schizophrenia: A Qualitative
keluarga dengan tingkat kepatuhan Study Of The Patient Process In
minum obat pasien skizofrenia, Motivational Interviewing. BMC
dimana kedua variabel tersebut positif, Psychiatry, 1-10.
sehingga jika dukungan keluarga Hamdani, R., Haryanto, T., & Dewi, N.
mengalami penurunan maka tingkat (2017). Hubungan Dukungan
kepatuhan minum obat juga Keluarga Dengan Tingkat
mengalami penurunan. Kepatuhan Minum Obat Pada
5. Faktor kesadaran diri pasien diketahui Pasien Skizofrenia Di Ruang Rawat
dapat memaksimalkan peran Jalan Rumah Sakit Jiwa Mutiara
dukungan keluarga dalam Sukma Provinsi Ntb. Nursing News
meningkatkan kepatuhan pengobatan Volume 2, Nomor 3, 770-778.
pasien. Mahali, F., Priyono, D., & Budiharto, I.
Tingkat kepatuhan pasien yang (2019). Eksplorasi Pengalaman
rendah diakibatkan dari beberapa hal Keluarga Dalam Perawatan Pasien
seperti kesadaran diri dan kurangnya Skizofrenia Di Kalimantan Barat.
dukungan untuk menyelesaikan Pro-Ners.
pengobatan. Salah satu cara untuk Minarni, L., & Sudagijono, J. S. (2015).
meningatkan hal itu yaitu dengan Dukungan Keluarga Terhadap
memberikan dukungan kepada pasien. Perilaku Minum Obat Pada Pasien
Keluarga sebagai orang pertama dan Skizofrenia Yang Sedang Rawat

59
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education, Volume 3, No. 2, 2021
E ISSN 2745-858X

Jalan. Jurnal Experientia Volume 3, Kesehatan Perintis (Perintis’s


Nomor 2, 13-22. Health Journal), 1-11.
Mubin, M. F., & Livana. (2019). Hubungan Santoso, K. B., Kusuma, F. D., &
Kepatuhan Minum Obat Dengan Candrawati, E. (2017). Dukungan
Kekambuhan Pasien Skizofrenia Keluarga Mempengaruhi
Paranoid. Jurnal Farmasetis Kepatuhan Minum Obat Pasien
Volume 8 No 1, 21-24. Skizofrenia. Nursing News Vol 2,
Mostafa, E. M. (2013). Adherence In No 2, 563-570.
Egyptian Patients With Siregar, S., & Nuralita, N. S. (2018).
Schizophrenia : The Role Of Gambaran Tingkat Kepatuhan
Insight, Medication Beliefs, And Minum Obat Berdasarkan Faktor
Spiritually. The Arab Journal Of Demografi Pada Pasien Rawat
Psychiatry. Jalan Skizofrenia Di Rumah Sakit
Naafi, A. M., Perwitasari, D. A., & Jiwa Prof. Dr. M. Ildrem Medan.
Darmawan, E. (2016). Kepatuhan Ibnu Sina Biomedika Volume 2, No.
Minum Obat Pasien Rawat Jalan 2, 159-165.
Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Sovitriana, R. (2019). Dinamika
Prof. Dr. Soerojo Magelang. Psikologis Kasus Penderita
Kartika-Jurnal Ilmiah Farmasi, 7- Skizofrenia. Ponorogo: Uwais
12. Inspirasi Indonesia.
Pelealu, A., Bidjuni, H., & Wowiling, F. Tola, B., & Immanuel, N. L. (2015).
(2018). Hubungan Dukungan Dukungan Sosial Dan Kepatuhan
Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien
Minum Obat Pasien Skizofrenia Di Skizofrenia Rawat Jalan. Jurnal
Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. V. L. Penelitian Dan Pengukuran
Ratumbuysang Provinsi Sulawesi Psikologi, Vol. 4, No. 1, 7-11.
Utara. E-Journal Keperawatan (E- Videbeck, S. L. (2012). Buku Ajar
Kp) Volume 6 Nomor 1. Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Sadock, B. J., & Sadock, V. A. (2010). Wiguna, T., Ismail, R. I., Noorhana, S. R.,
Kaplan And Sadock’s Pocket Kaligis, F., & Belfer, M. L. (2015).
Handbook Of Clinical Psychiatry. Family Responses To A Child With
Philadelphia: Lippincott Williams Schizophrenia: An Indonesian
And Wilkins. Experience. Asian Journal Of
Sari, H., & Fina, F. (2015). Dukungan Psychiatry, 66-69.
Keluarga Dalam Mencegah Yudhantara, D. S., & Istiqomah, R.
Kekambuhan Pasien Skizofrenia Di (2018). Sinopsis Skizofrenia.
Poliklinik Rawat Jalan Rsj Aceh. Jakarta: UB Pres
Idea Nursing Journal Vol. Ii No. 3,
176-186.
Sari, Y. P., Sapitri, V. N., & Yaslina.
(2018). Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Terjadinya
Kekambuhan Pada Penderita
Gangguan Jiwa Di Wilayah Kerja
Puskesmas Sungai Dareh
Kabupaten Dharmasraya. Jurnal

60
61

You might also like