You are on page 1of 7

HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA

DENGAN TINGKAT STRES PERAWAT DI RS. X KOTA BATAM

Fatmawasi
Institut Kesehatan Mitra Bunda Batam
Corresponding Author’s e-mail : Fatmawasiasi20@gmail.com

Abstract : (The Indonesian National Nurses


Association revealed that as many as 50.9%
of Indonesian nurses who work experience

e-ISSN: 0000-0000 work stress, often feel dizzy, tired,


unfriendly, lack of rest due to too high
ARMADA : Jurnal Penelitian Multidisiplin
https://ejournal.45mataram.ac.id/index.php/armada
workload and inadequate income. Factors

Vol. X, No. X Month Year


that cause work stress include workload and
work environment. Workloads that are
Page: XX-XX
heavy and too high can make nurses feel
overwhelmed. A conducive work
DOI:
https://doi.org/10.55681/armada.v1i1.xxx
environment will support the smooth work
carried out by nurses. The purpose of this

Article History: study was to see the relationship between

Received: the workload of nurses, work environment

Revised: and work stress in hospitals. X Batam City.


Accepted: The research design used was cross
sectional with a total sampling technique of
54 nurses. The results of the bivariate
analysis between workload and work
environment with work stress using the Chi-
square Statistical Test obtained p-value
0.000 <0.05 which means Ha is accepted
and Ho can be concluded that there is a
significant relationship between workload,
work environment and work stress in the
hospital X Batam. It is expected that the
hospital can provide a comfortable work
environment to support the productivity of
nurses and pay attention to the workload of

| 1
Author et al. 10.55681/armada.v1i1.xxx

nurses to avoid work stress in the hospital.

Keywords : Workload, Work Environment, Work


Stress, Nurses

Abstrak : Persatuan Perawat Nasional


Indonesia mengungkapkan sebanyak 50,9%
Perawat Indonesia yang bekerja mengalami
stres kerja, sering merasa pusing, lelah,
kurang ramah, kurang istirahat akibat beban
kerja terlalu tinggi serta penghasilan yang
tidak memadai. Faktor penyebab stress kerja
diantaranya adalah beban kerja dan
lingkuungan kerja. Beban kerja yang berat
dan terlalu tinggi dapat membuat perawat
merasa terbebani. Lingkungan kerja yang
kondusif akan menunjang kelancaran
pekerjaan yang dilakukan oleh perawat.
Tujuan penelitian ini dilakukan untuk
melihat adanya hubungan antara beban kerja
perawat, lingkungan kerja dengan Stress
Kerja di RS. X Kota Batam. Design
penelitian yang digunakan adalah cross
sectional dengan Teknik penarikan sampel
total sampling yang berjumlah 54 perawat.
Hasil Analisis bivariat antara beban kerja
dan lingkungan kerja dengan stress kerja
menggunakan Uji Statistik Chi-square
didapatkan p-value 0,000 < 0,05 yang
artinya Ha diterima dan Ho dapat
disimpulkan terdapat hubungan yang
signifikan antara beban kerja, lingkungan
kerja dengan stress kerja di RS. X Kota
Batam. Diharapkan rumah sakit dapat
menyediakan lingkungan kerja yang nyaman
untuk mendukung produktifitas perawat dan
memperhatikan beban kerja perawat untuk

Article title… | 2
Author et al. 10.55681/armada.v1i1.xxx

menghindari terjadinya stress kerja di rumah


sakit.
Kata Kunci : Beban Kerja, Lingkungan Kerja, Stress Kerja,
Perawat

PENDAHULUAN {Footlight MT Light, size 12}

Rumah sakit merupakan Institusi penyedia pelayanan kesehatan, sebagai


peyelenggara pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. dalam menjalankan fungsi
tersebut, rumah sakit secara optimal, maka institusi rumah sakit harus didukung
oleh sumber daya manusia (tenaga kerja) yang baik, salah satunya adalah perawat
karena merupakan tenaga kerja yang memiliki porsi besar dalam bidang kesehatan.
(Rahmawati et al., 2020).
Pekerja kesehatan Rumah Sakit yang terbanyak adalah perawat yang
berjumlah sekitar 60% dari tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit (Badri,
202a). Tenaga keperawatan di rumah sakit merupakan ujung tombak dari pelayanan
kesehatan karena tenaga keperawatan yang mendampingi pasien selama 24 jam
serta memonitor pasien secara terus menerus dan berkesinambungan untuk
memberikan asuhan keperawatan yang profesional dan komprehensif (Alfian,
2020).
Perawat sebagai pemberi pelayanan keperawatan mempunyai durasi lebih
lama bersama pasien dan dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu
cepat, tepat, dan cermat dalam keadaan atau kondisi yang kompleks (Mariana et al.,
2021). Seorang perawat berkewajiban memenuhi kebutuhan pasien meliputi bio-
psiko-sosial-spiritual, agar tercapainya derajat kesehatan yang merupakan fungsi
utama dari perawat (Badri, 2020).
Perawat tidak hanya melakukan tugas keperawatan tertentu, namun perawat
telah memperluas tugas keperawatan diantaranya, pemberi layanan, pembela
(advokat), edukator, komunikator, manajer, klinisi, perawat praktik ahli, perawat
praktisioner, perawat anestesi terdaftar dan tersertifikasi, perawat pendidik,
perawat kepada orang yang mengerjakan tugas (Astuti, 2019).
Perawat sering dibebani tugas tambahan lain dan sering melakukan kegiatan
yang bukan fungsinya, misalnya menangani administrasi, keuangan dan lainnya.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia mengungkapkan sebanyak 50,9% perawat
Indonesia yang bekerja mengalami stres kerja, sering merasa pusing, lelah, kurang
ramah, kurang istirahat akibat beban kerja terlalu tinggi serta penghasilan yang
tidakmemadai(marianaetal.,2021
METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross
sectional, yaitu jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran data,
variabel independen dan dependen hanya satu kali, pada satu saat (Nursalam,
2017). Pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui adanya hubungan
antara variabel bebas yaitu beban kerja dan lingkungan kerja perawat dengan
variabel terikatnya adalah tingkat stress kerja yang dilakukan pengukuran
secara bersamaan di RS. X. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
Hubungan beban kerja dan lingkungan kerja dengan tingkat stress perawat di
RS. X tahun 2022.

Article title… | 3
Author et al. 10.55681/armada.v1i1.xxx

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis
Kelamin, Usia, Lama Bekerja, Pendidikan, Status Pernikahan,
Ruangan Di RS. X Kota Batam Tahun 2022
Karakteristik Keterangan Jumlah %
Laki-laki 19 35,2
Jenis Kelamin Perempuan 35 64,8
Total 54 100
<30 Tahun 22 40,7
30-40 Tahun 20 37,0
Usia
>40 Tahun 12 22,2
Total 54 100
<5 Tahun 22 40,7
5 Tahun 5 9,3
Lama Bekerja
>5 Tahun 27 50
Total 54 100
DIII Kep 41 75,9
S1 Kep 2 3,7
Pendidikan
Ners 11 20,4
Total 54 100
Lajang 14 25,9
Status
Menikah 40 74,1
Pernikahan Total 54 100
Teratai 19 35.2
Anggrek 17 31.5
Ruangan Edelweis 10 18.5
PIE 8 14.8
Total 54 100

Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Beban Kerja di RS. X Kota Batam

Beban Kerja Frekuensi %


Ringan 20 37
Sedang 14 26
Berat 20 37
Total 54 100

Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi berdasarkan Lingkungan Kerja di RS. X Kota Batam

Article title… | 4
Author et al. 10.55681/armada.v1i1.xxx

Lingkungsn Kerja Frekuensi %


Baik 25 46,3
Kurang 29 53,7
Total 54 100

Tabel 4.4
DIstribusi Frekuensi Berdasarkan Stress Kerja di RS. X Kota Batam
Stres Kerja Frekuensi %
Normal 12 22,2
Ringan 8 14,8
Sedang 16 29,6
Berat 4 7,4
Berat Sekali 14 25,9
Total 54 100

Tabel 4.5
Hubungan Beban Kerja dengan Stress Kerja di RS. X Kota Batam
Tahun 2022
Stress Kerja
Beba Total P
Berat
n Normal Ringan Sedang
Berat Sekali
Kerj
a
n % n % n % n % n % n %
Berat 0 0 2 10 6 30 3 15 9 45 20 100 0,000
Sedang 1 7,5 3 21 6 43 1 7,5 3 21 14 100
Ringan 11 55 3 15 4 20 0 0 2 10 20 100
Total 12 22 8 15 16 30 4 7 14 26 54 100

Tabel 4.6
Hubungan Lingkungan kerja dengan Stress kerja di RS. X Kota
Batam Tahun 2022
Stress Kerja

Lingkungan Total P
Berat
Kerja Normal Ringan Sedang
Berat Sekali
n % n % n % n % n % n %
Baik 12 48 8 32 5 20 0 0 0 0 25 100 0,000
Kurang 0 0 0 0 11 38 4 14 14 48 29 100
Total 12 22 8 15 16 30 4 7 14 26 54 100

Article title… | 5
Author et al. 10.55681/armada.v1i1.xxx

KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang terdapat pada BAB
sebelumnya, peneliti dapat menyimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Beban kerja perawat di Rumah Sakit X Kota Batam tahun 2022 yaitu
sebanyak 20 responden (37%) menyatakann beba kerja berat.
2. Lingkungan kerja perawat di Rumah Sakit X Kota Batam tahun 2022
lebih dari separuh responden yaitu 29 perawat (53,7%) memiliki persepsi
lingkungan kerja kurang.
3. Stress kerja di Rumah Sakit X Kota Batam tahun 2022 didapatkan
sebanyak 14 responden (25,9%) berada dalam kategori stress kerja berat
sekali.
4. Ada hubungan yang signifikan antara lingkungan kerja dengan stress
kerja di Rumah Sakit X Kota Batam Tahun 2022 dengan Uji Chi-Square
didapatkan hasil nilai p-value (0,000) < α (0,05).
5. Ada hubungan yang signifikan antara Beban Kerja Perawat dengan Stress
Kerja di Rumah Sakit X Kota Batam Tahun 2022 dengan Uji Chi-Square
didapatkan hasil nilai p-value (0,000) < α (0,05).

1. Bagi Pendidikan Keperawatan

Penelitian ini merekomendasikan bagi pendidikan keperawatan


untuk mempersiapkan kurikulum tentang lingkungan kerja dan beban
kerja
perawat untuk membantu mahasiswa dalam belajar bagaimana
memahami dan mempelajari praktik sehingga diharapkan mampu
menurunkan stress kerja pada saat di dunia kerja.
2. Bagi Rumah Sakit

Rumah sakit khususnya ruang perawat inap pasien dapat di atasi


dengan meningkatkan lingkungan kerja dan mengurangi beban kerja
perawat. Berdasarkan hal tersebut diharapkan rumah sakit dapat
menyediakan lingkungan kerja yang nyaman untuk mendukung
produktifitas perawat dan memperhatikan beban kerja perawat untuk
menghindari terjadinya stress kerja di rumah sakit. Selain itu dapat
dipertimbangkan bagi rumah sakit untuk menghitung ulang kebutuhan
perawat setiap ruangan rawat inap, meminimalisirkan pekerjaan diluar
tanggung jawab seorang perawat, selain itu rumah sakit sebaiknya juga
mengadakan family gattering, dan mengadakan pelatihan team building
guna menyatukan antara perawat senior dan perawat junior.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat lebih


menggali keterkaitan setiap indikator lingkungan kerja, beban kerja
perawat terhadap Stres kerja serta dapat mengembangkan penelitian ini
dengan menggunakan metode penelitian yang berbeda dan jangkauan
populasi yang lebih luas.

UCAPAN TERIMA KASIH

Article title… | 6
Author et al. 10.55681/armada.v1i1.xxx

Peneliti mengucapkan banyak terimakaish kepada para pihak yang terlibat dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA
Rahmawati, H. R., Koesoemo, G. S., Hadiwiardjo, Y. H., & Nugrohowati, N.
(2020). Hubungan antara Beban Kerja, Shift Kerja dan Lingkungan Kerja
Fisik terhadap Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap di RSU UKI.
Seminar Nasional Riset Kedokteran, 1(2017), 123–134.
Alfian, A. R. (2020). Hubungan Beban Kerja Dan Lingkungan Kerja Dengan
Stres Perawat Di Rsud Dr. Adnaan Wd Payakumbuh. Jurnal Keselamatan
Kesehatan Kerja DanLingkungan,
1(1),27–34. https://doi.org/10.25077/jk3l.1.1.27-34.2020
Badri, I. A. (2020a). Hubungan Beban Kerja Dan Lingkungan Kerja Dengan
Stres Kerja Perawat Ruangan Icu Dan Igd. Human Care Journal, 5(1), 379.
https://doi.org/10.32883/hcj.v5i1.730
Astuti. (2019). Hubungan Beban Kerja Dengan Tingkat Stres Perawat Pelaksana Di
Ruang Instalasi Rawat Inap Rs Bhayangkara Makassar
Mariana, E. R., Ramie, A., Irfan Sidik, M., Kesehatan Banjarmasin, P., &
Selatan,
K. (2021). Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stres Kerja Perawat:
Literature Review. Jurnal Keperawatan Merdeka (JKM), 1(2), 158–168.

Article title… | 7

You might also like