You are on page 1of 16

26

MULTIPLE INTELLIGENCE

Anita Indria1
Dosen STIT Ahlussunnah Bukittinggi, Prodi Pendidikan Islam
Indriaanita87@gmail.com

Abstract
One of the things that distinguishes humans from other living things is intelligence.
Intelligence that is trained to improve the power of human life in their lives. There are nine
kinds of intelligence possessed by humans which are not all in him. This intelligence is called
multiple intelligence meaning multiple intelligence. In humans there is a dual intelligence that
requires practice to improve it. This increase in intelligence requires processes so that they
emerge and contribute to human life. One of the training processes carried out is through
education. Education is certainly done by educators for students in the School. So in this
study discussed about how an educator increases intelligence found in his students. Using
data obtained through library research in various books, papers and various other sources.
Besides that, data is also obtained through internet media. The results of data analysis showed
that humans have nine intelligences in themselves. However, only one or two kinds of
intelligence that will stand out need to be trained and improved so that the intelligence
becomes maximal and is able to regulate life for the better. For example if high intellectual
intelligence possessed by students will run naturally if accompanied by emotional
intelligence. Without emotional intelligence, intellectual intelligence will not run well, maybe
even it will not help to achieve success in his life. Therefore, the task of educators is to help
students to increase their outstanding intelligence.
Keywords: Multiple Intelligence, Education

Abstrak
Salah satu hal yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya adalah kecerdasan.
Kecerdasan yang dilatih untuk meningkatkan daya hidup manusia dalam kehidupannya.
Kecerdasan yang dimiliki manusia terdapat sembilan macam yang memang tidak semua ada
dalam dirinya. Kecerdasan ini disebut dengan multiple intelligence bermakna kecerdasan
ganda. Dalam diri manusia terdapat kecerdasan ganda yang membutuhkan latihan untuk
meningkatkannya. Peningkatan kecerdasan ini memerlukan proses sehingga muncul dan
berkontribusi dalam hidup manusia. Salah satu proses latihan yang dilakukan adalah melalui
pendidikan. Pendidikan yang tentunya dilakukan oleh pendidik untuk peserta didiknya di
Sekolah. Maka dalam penelitian ini dibahas tentang bagaimana seorang pendidik
meningkatkan kecerdasan yang terdapat dalam diri peserta didiknya. Dengan menggunakan
data yang diperoleh melalui penelitian pustaka yang terdapat diberbagai buku, makalah, dan
berbagai sumber lainnya. Disamping itu juga diperoleh data melalui media internet. Hasil
analisis data diperoleh bahwa manusia memiliki sembilan kecerdasan dalam dirinya. Akan
tetapi,kecerdasan yang akan menonjol hanya satu atau dua macam yang perlu dilatih dan
ditingkatkan sehingga kecerdasan tersebut menjadi maksimal dan mampu mengatur
kehidupan menjadi lebih baik.Sebagai contoh apabila kecerdasan intelektual tinggi yang
dimiliki oleh peserta didik akan berjalan dengan wajar apabila diiringi dengan
kecerdasan emosionalnya. Tanpa kecerdasan emosional maka kecerdasan intelektual
tidak akan berjalan dengan baik bahkan mungkin tidak akan membantu untuk
mencapai keberhasilan dalam hidupnya. Oleh sebab itu, tugas pendidik adalah membantu
peserta didik untuk meningkatkan kecerdasan yang menonjol dalam dirinya.
Keyword: Multiple Intelligence, Pendidikan

1
Dosen Tetap STIT Ahlussunnah Bukittinggi

JURNAL KAJIAN DAN PENGEMBANGAN UMAT


P-ISSN : 2356-413X E-ISSN : 2715-8403 Vol. 3 No. 1 Tahun 2020
27

PENDAHULUAN akan mampu memecahkan masalah dengan


Salah satu hal yang membedakan baik karena kemampuan analisanya yang
manusia dengan makhluk hidup lainnya tinggi. Kemampuan berpikir dan
adalah kecerdasan.Manusia memiliki kemampuan bahasa merupakan kecerdasan
kecerdasan yang jauh lebih tinggi yang diperoleh melalui pendidikan.
dibandingkan makhluk hidup Pendidikan yang memproses manusia
lainnya.Dengan kecerdasannya ini, menjadi lebih baik untuk meningkatkan
manusia bisa menguasai dunia dan potensi yang ada dalam dirinya. Oleh
melangsungkan peradaban.Kecerdasan sebab itu, dalam hal ini akan dibahas
manusia bisa berkembang sejalan dengan Multiple Intelligence melalui pendidikan
interaksi manusia dengan alamnya. Dengan untuk membantu meningkatkan kecerdasan
kata lain, manusia mempunyai kemampuan yang dimiliki peserta didiknya.
untuk belajar dan meningkatkan potensi
kecerdasannya.2 METODE PENELITIAN
Kecerdasan yang dimiliki manusia Penelitian ini menggunakan
tidak terdapat pada satu sisi saja, tetapi penelitian kepustakaan (library research).
banyak kecerdasan yang akan ditingkatkan Penelitian kepustakaan (Library research)
untuk kelangsungan hidupnya. Kecerdasan merupakan sebuah penelitian yang
itu harus diseimbangkan sehingga dalam bertujuan untuk mengumpulkan data dan
mencapai tujuan hidup dapat dilakukan informasi dengan bantuan bermacam-
dengan sebaik-baiknya. Kecerdasan dalam macam materi terdapat dalam kepustakaan,
menyusun kata-kata yang baik secara lisan misalnya buku-buku, catatan-catatan,
dan tulisan merupakan kecerdasan dalam makalah-makalah, dan sebagainya.3
bahasa. Seseorang mampu berkarya seperti Tinjauan pustaka adalah kegiatan
menulis, berpuisi, dan membaca dengan melakukan penelitian yang relevan dengan
baik merupakan salah satu kecerdasan teori-teori yang terdapat di pustaka,
bahasa yang dimilikinya. laporan-laporan penelitian dengan cara
Demikian juga dalam menghadapi mencari, membaca, dan menelaah.4 Teknik
sesuatu yang melibatkan untuk berpikir pengumpulan data penelitian ini dengan
secara mendalam. Seseorang yang mengidentifikasi wacana dari buku-buku,
memiliki kecerdasan matematik/logika, ia 3
M. Ahmad Anwar, Prinsip-prinsip
Metodologi Research, (Yogyakarta, Sumbansih:
1975), h. 2
2 4
Anita Lie, 101 Cara Menumbuhkan M. Thoha Anggoro, dkk. Metode Penelitian,
Kecerdasan Anak, (Jakarta: PT Elex Media (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), cet. Ke-5, h.
Komputindo, 2004), cet ke-2, h. 4 22

JURNAL KAJIAN DAN PENGEMBANGAN UMAT


P-ISSN : 2356-413X E-ISSN : 2715-8403 Vol. 3 No. 1 Tahun 2020
28

makalah atau artikel, majalah, jurnal, web Budiningsih menyatakan bahwa


(internet) ataupun informasi lainnya yang Howard Gardner memperkenalkan
berhubungan dengan pembahasan untuk sekaligus mempromosikan hasil
mencari hal-hal atau variabel yang penelitiannya yang berkaitan dengan
berkaitan dengan Multiple Intelligence. kecerdasan ganda ini.Teorinya
menghilangkan anggapan yang ada
HASIL DAN PEMBAHASAN
selama ini tentang kecerdasan
A. Tokoh Teori Multiple Intelligences
manusia.Hasil penelitiannya
Teori ini ditemukan dan
menunjukkan bahwa tidak ada satuan
dikembangkan oleh Horwad Gardner,
kegiatan manusia yang hanya
seorang ahli psikologi perkembangan
menggunakan satu macam kecerdasan,
dan profesor pendidikan dari Graduate
melainkan seluruh kecerdasan yang
School of Education, Harvard
selama ini dianggap tujuh atau delapan
University, Amerika Serikat. Horwad
macam kecerdasan, dan pada buku
Gardner adalah direktur Proyek Zero
yang mutakhir ditambahkan lagi
di Harvard University yang dengannya
macam kecerdasan menjadi Sembilan.
ia mengembangkan teori Multiple
Semua kecerdasan ini bekerja sama
Intellegensidan mengaplikasikannya
sebagai satu kesatuan yang utuh dan
dalam dunia pendidikan. Gardner
terpadu. Komposisi keterpaduannya
mempublikasikan temuannya tersebut
tentu saja berbeda-beda pada masing-
melalui buku yang berjudul Frames of
masing orang dan pada masing-masing
Mind: The Theory of Multiple
budaya.Namun secara keseluruhan
Intelligences (1983), Multiple
semua kecerdasan tersebut dapat
Intelligences: The Theory in Practice
diubah dan ditingkatkan. Kecerdasan
Intelligence (1993) kemudian teori ini
yang paling menonjol akan mengontrol
dilengkapi lagi dengan terbitnya
kecerdasan-kecerdasan lainnya dalam
buku Reframed: Multiple Intelligences
memecahkan masalah.6
for the 21st Century (2000). Dalam
Kecerdasan seseorang dapat dilihat
buku-buku tersebut tidak hanya
dari banyak dimensi, tidak hanya
membahas tentang teori multiple
kecerdasan verbal atau kecerdasan
intelligences saja tapi juga
logika. Gardner dengan cerdas
implikasinya di dunia pendidikan.5
Multiple Intellegences Howard Gardner,
(Yogyakarta: KANIKUS, 2004), hal. 17
5 6
Paul Suparno, Teori Intelegensi Ganda dan Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran,
Aplikasinya di Sekolah: Cara menerapkan Teori (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), h. 112

JURNAL KAJIAN DAN PENGEMBANGAN UMAT


P-ISSN : 2356-413X E-ISSN : 2715-8403 Vol. 3 No. 1 Tahun 2020
29

memberi label ”multiple” (jamak atau pribadi, dan kecerdasan intra pribadi,
majemuk) pada luasnya makna kecerdasan naturalis, dan kecerdasan
kecerdasan. Dia sengaja tidak eksistensial. Kesembilan kecerdasan
memberikan label tertentu pada makna tersebut ada pada setiap individu dan
kecerdasan seperti halnya yang perlu dikembangkan secara maksimal
dilakukan oleh para penemu teori sehingga siswa yang dalam beberapa
kecerdasan yang lain, misalnya Alferd kecerdasan kurang menonjol dapat
Binet dengan IQ, EQ, Daniel Golemen dibantu dan dibimbing untuk
dan Adversity quotient, dan Paul mengembangkan dan meningkatkan
Scholtz. Namun dia menggunakan kecerdasan-kecerdasan tersebut, dalam
istilah ”multiple” sehingga hal ini pendidikan melalui metode
memungkinkan ranah kecerdasan pembelajarannya merupakan pihak
tersebut terus berkembang. Dan ini yang bertanggung jawab untuk
8
terbukti: ranah kecerdasan yang mengembangkannya.
ditemukan gardner terus berkembang
B. Pengertian Multiple Intelligence
mulai dari 6 kecerdasan (ketika
Kecerdasan menurut arti bahasa
pertama kali konsep ini dimunculkan)
adalah pemahaman, kecepatan, dan
dan sekarang menjadi 9.7
kesempurnaan sesuatu.Dalam arti
Kecerdasan majemuk yang menjadi
kemampuan (al-qudrah) dalam
istilah Howard Gardner untuk
memahami sesuatu secara cepat dan
menunjukkan bahwa pada dasarnya
sempurna.Begitu cepat
manusia itu memiliki banyak
penangkapannya sehingga Ibnu Sina,
kecerdasan, tidak hanya sebatas IQ
seorang psikolog falsafi, menyebut
seperti yang di kenal selama ini.
kecerdasan sebagai kekuatan intuitif
Menurut Gardner, setidaknya ada
(al-hads).9Pada mulanya, kecerdasan
sembilan kecerdasan (sebagaimana
hanya berkaitan dengan kemampuan
dikemukakan diatas) yang dimiliki oleh
struktur akal (intelek) dalam
manusia yaitu kecerdasan linguistik,
menangkap gejala sesuatu, sehingga
kecerdasan matematis-logis,
kecerdasan hanya bersentuhan dengan
kecerdasan ruang visual (spasial),
kecerdasan kinestetik badani, 8
Baharudin Nur Wahyuni, Teori Belajar dan
kecerdasan musikal, kecerdasan antar Pembelajaran (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2007
), h. 152.
9
Jusuf Mudzakkir, Abdul Mujid, Nuansa-
7
Munif, Sekolahnya Manusia, (Bandung: nuansa Psikologi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo
Kaifa, 2010), h. 76 Persada, 2001), h. 317

JURNAL KAJIAN DAN PENGEMBANGAN UMAT


P-ISSN : 2356-413X E-ISSN : 2715-8403 Vol. 3 No. 1 Tahun 2020
30

aspek-aspek kognitif.Namun pada menghasilkan sesuatu yang


perkembangan berikutnya, disadari berharga/berguna bagi umat manusia.11
bahwa kehidupan manusia bukan Sedangkan kecerdasan menurut
semata-mata memenuhi struktur akal, Gardner “Intelligence is the ability to
melainkan terdapat struktur qalbu yang solve problems, or to create products,
perlu mendapat tempat tersendiri untuk that are valued within one or more
menumbuhkan aspek-aspek afektif, cultural”, artinyaKecerdasan adalah
seperti kehidupan emosional, moral, kemampuan untuk memecahkan
spiritual, dan agama.Karena itu, jenis- masalah, atau untuk menciptakan
jenis kecerdasan pada diri seseorang produk, yang dinilai dalam satu atau
sangat beragam seiring dengan lebih budaya.12
kemampuan atau potensi yang ada pada Inteligensi sering didefinisikan
dirinya. sebagai kemampuan menyesuaikan diri
Menurut Abuddin Nata, kecerdasan dengan lingkungan atau belajar dari
secara harfiah berarti sempurna pengalaman.Manusia hidup dan
perkembangan akal budinya, pandai berinteraksi di dalam lingkungannya
dan tajam pikirannya. Selain itu cerdas yang kompleks.Manusia harus belajar
dapat pula berarti sempurna dari pengalaman demi kelestarian
pertumbuhan tubuhnya seperti sehat hidupnya.Manusia yang belajar sering
10
dan kuat fisiknya. menghadapi situasi-situasi baru serta
Selanjutnya pendapat lain permasalahannya.Hal itu memerlukan
mengatakan bahwa, Kecerdasan adalah kemampuan individu yang belajar
suatu kemampuan untuk memecahkan untuk menyesuaikan diri serta
masalah atau menghasilkan sesuatu memecahkan setiap permasalahan yang
yang dibutuhkan di dalam latar budaya dihadapi.13
tertentu. Rentang masalah atau sesuatu Sesuai dengan Djaali dalam
yang dihasilkan mulai dari yang bukunya menyatakan bahwa
sederhana sampai yang kompleks. intelegensi ialah daya menyesuaikan
Seseorang dikatakan cerdas bila ia diri dengan keadaan baru dengan
dapat memecahkan masalah yang 11
Asri Budiningsih, Belajar dan
dihadapi dalam hidupnya dan mampu Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005), h.
113
12
Howard Gardner, Frames Of Mind (The
Theory of Multiple Intelligences), (NewYork:
10
Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan Basicbooks, 1983), h. 10
13
Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan,
Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 38 (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), h. 142

JURNAL KAJIAN DAN PENGEMBANGAN UMAT


P-ISSN : 2356-413X E-ISSN : 2715-8403 Vol. 3 No. 1 Tahun 2020
31

mempergunakan alat-alat berpikir mengartikan Kecerdasan


17
menurut tujuannya. Hal ini Beragam. Multiple intelligence atau
dititikberatkan pada soal penyesuaian yang dikenal juga dengan kecerdasan
diri terhadap masalah yang dihadapi. majemuk adalah kemampuan untuk
Dengan demikian, orang yang memecahkan masalah atau melakukan
intelegensinya tinggi (orang cerdas) sesuatu yang ada nilainya dalam
akan lebih cepat menyesuaikan diri kehidupan sehari-hari. Kecerdasan
dengan masalah baru yang dihadapi, bukan sesuatu yang dapat dilihat atau
bila dibandingkan dengan orang yang dihitung, melainkan potensi sel otak
tidak cerdas.14 yang aktif atau nonaktif tergantung
Inteligensi atau kecerdasan pada pengalaman hidup sehari-hari,
berhubungan dengan kemampuan baik di rumah, sekolah atau di tempat
intelektual. Ada beberapa kemampuan lain. Gardner menyatakan bahwa:
lainnya yang dikenal dengan Multiple An intelligence entails the
ability to solve problems or
Intelligences sebagaimana telah
fashion products that are of
disebutkan di atas yaitu kecerdasan consequence in a particular cultural
setting or community. The problem
linguistik, kecerdasan musikal,
solving skill allows one to
kecerdasan spasial, kecerdasan logikal approach a situation in which a
goal is to be obtained and to
matematikal, kecerdasan kinestetik,
locate the appropriate route to that
kecerdasan intrapersonal, kecerdasan goal.18
interpersonal,15 kecerdasan
Berkenaan dengan teori
eksistensialisme, dan kecerdasan
kecerdasan majemuk (multiple
naturalis.
intelligences) menurut Asri
Multiple Intelligences merupakan
Budiningsih, ada beberapa hal yang
sebuah teori tentang kecerdasan yang
perlu diperhatikan dalam teori ini,
artinya “kecerdasan ganda” atau
yaitu: (1) Setiap orang memiliki
“kecerdasan majemuk”.Secara bahasa
semua kecerdasan itu, (2) Banyak
Multiple Intelligences diartikan
orang dapat mengembangkan masing-
Kecerdasan Majemuk.16Ada juga yang
17
Evelyn William English, Gift of Literacy for
the Multiple Intelligences Classroom diterjemahkan
14
Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi dengan judul “Mengajar dengan Empati, Panduan
Aksara, 2008), h. 64 Belajar Mengajar Tepat dan Menyeluruh untuk
15
Ganda Sumekar, Anak Berkebutuhan Ruang Kelas dengan Kecerdasan Beragam”,
Khusus, (Padang: UNP Press, 2009), h. 254 (Bandung: Nuansa, 2005)
16 18
Thomas Armstrong, “Sekolah Para Juara: Gardner Howard,Multiple Intelligences
Menerapkan Multiple Intelligences di Dunia (The Theory in Practice).(New York: Basic
Pendidikan”, (Bandung: Kaifa, 2004) Books, 1993), h. 15

JURNAL KAJIAN DAN PENGEMBANGAN UMAT


P-ISSN : 2356-413X E-ISSN : 2715-8403 Vol. 3 No. 1 Tahun 2020
32

masing kecerdasannya sampai ke Dalam buku Freme of Mind,


tingkat yang optimal, (3) Kecerdasan gardner mengatakan bahwa
biasanya bekerja bersama-sama dengan ”intelligence is the ability to find and
cara yang unik, dan (4) Ada banyak solve problems and create products of
cara untuk menjadi cerdas.19 value in one’s own culture”. Menurut
Kecerdasan ganda sebenarnya gardner; kecerdasan seseorang tiba-tiba
merupakan teori yang bersifat tidak diukur dari hasil tes psikologis
filosofis.Hal ini tampak pada sikapnya standar, namun dapat dilihat dari
terhadap belajar dan pandangannya kebiasaan seseorang terhadap dua hal.
terhadap pendidikan atau Pertama, kebiasaan seseorang
pembelajaran.Pendidikan/pembelajaran menyelesaikan masalahnya sendiri
ditinjau dari sudut pandang kecerdasan (problem solving).Kedua, kebiasaan
ganda lebih mengarah kepada hakikat seseorang menciptakan produk yang
dari pendidikan itu sendiri, yaitu yang mempunyai nilai budaya (creatvity).20
secara langsung berhubungan dengan Dengan adanya kecerdasan ganda
eksistensi, kebenaran, dan ini diharapkan para guru menaruh
pengetahuan. perhatian pada perbedaan di antara
Teori kecerdasan ganda merupakan peserta didik dan mencoba
model kognitif yang menjelaskan menerapkannya di dalam
bagaimana individu-individu pembelajaran, pembelajaran
menggunakan kecerdasannya untuk diharapkan lebih banyak bersifat
memecahkan masalah dan bagaimana terindividu. Para guru tidak harus
hasilnya.Setiap siswa memiliki khawatir untuk mengidentifikasi gaya
perbedaan kecenderungan dalam belajar yang disukai setiap siswa. Para
perkembangan kecerdasan gandanya, guru harus merancang berbagai macam
maka guru perlu menggunakan strategi aktivitas yang menggabungkan
yang cocok digunakan bagi semua sebanyak mungkin jenis
siswa. Dalam hal pengukuran kecerdasan.Dengan kegiatan ini guru
kecerdasan ganda lebih mengutamakan
pada studi dokumentasi dan proses
pemecahan masalah.

20
Howard Gardner, Frames Of Mind (The
Theory of Multiple Intelligences), (NewYork:
19
Asri Budiningsih, opcit, h. 119 Basicbooks, 1983)

JURNAL KAJIAN DAN PENGEMBANGAN UMAT


P-ISSN : 2356-413X E-ISSN : 2715-8403 Vol. 3 No. 1 Tahun 2020
33

harus dapat merangkul segenap siswa (4)pada tingkat tertentu, kecerdasan ini
21
di kelas. merupakan suatu kesatuan yang utuh.22
Untuk mengubah dan Teori kecerdasan ganda
meningkatkan kecerdasan diperkirakan dapat memberikan
perludikembangkan proses dampak terhadap pembelajaran terkait
pembelajaran di kelas dengan dengan:
memanfaatkan dan mengembangkan 1. Kurikulum, kurikulum tradisional
kecerdasan ganda anak, dengan umumnya terlalu menitikberatkan
harapan dapat digunakan anak di luar pada pengembangan kecerdasan
kelas dalam mengenali dan memahami verbal-linguistik dan logika-
realitas kehidupan. Dalam matematik. Kurikulum harus
memecahkan masalah, seluruh macam diimbangi dan diperkaya dengan
kecerdasan manusia bekerja bersama- pembelajaran seni, kesadaran diri,
sama, kompak dan terpadu. Kecerdasan komunikasi dan pendidikan
yang terkuat cenderung “memimpin” / jasmani.
“melatih” kecerdasan lainnya yang 2. Pengajaran, disarankan dalam
lebih lemah.Manusia mempunyai praktek pengajaran
berbagai cara untuk mendekati suatu memberdayakan semua jenis
masalah dan hampir semuanya kecerdasan, misalnya dengan
dipelajari secara alami. penerapan metode bermain peran,
Hal itu disebabkan karena: kehadiran musik di ruang kelas,
(1)manusia mempunyai kemampuan pembelajaran kooperatif, penerapan
meningkatkan dan memperkuat refleksi pada akhir pembeelajaran,
kecerdasannya, (2)kecerdasan selain visualisasi, misalnya dengan
dapat berubah dapat pula diajarkan pembelajaran menggunakan media
kepada orang lain, (3)kecerdasan animasi atau pembelajaran di luar
merupakan realitas majemuk yang kelas, dan sebagainya.
muncul di bagian-bagian yang berbeda 3. Penilaian, harus juga
pada system otak atau pikiran manusia, mengakomodasi adanya perbedaan
potensi kecerdasan di antara para

21
Colin Rose dan Malcolm J. Nicholl,
Accelerated Learning, Cara Belajar Cepat Abad
22
XXI, (Bandung: Nuansa, 2003), cet ke-4, h. 152 Asri Budiningsih, opcit

JURNAL KAJIAN DAN PENGEMBANGAN UMAT


P-ISSN : 2356-413X E-ISSN : 2715-8403 Vol. 3 No. 1 Tahun 2020
34

siswa. Inilah yang paling sulit dan mengatasi permasalahan-permasalahan


23
kompleks. dalam kehidupan, dan memperoleh
Pendidikan/pembelajarankecerdasa kehidupan itu sendiri.
n ganda berorientasi pada Dalam konsep Multiple
pengembangan potensi anak bukan Intelligence, perbedaan individual
berorientasi pada idealisme guru atau peserta didik diterima dan dilayani
orang tua apalagi ideologi politik.Anak dengan suatu keyakinan berpijak
berkembang agar mampu membuat sebagaimana dinyatakan Howard
penilaian dan keputusan sendiri secara Gardner bahwa “kita semua begitu
tepat, bertanggung jawab, percaya diri, berbeda karena pada hakikatnya kita
dan mandiri tidak bergantung pada memiliki kombinasi inteligensi yang
orang lain, kreatif, mampu berbeda”.Jika disadari hal ini,
berkolaborasi, serta dapat membedakan setidaknya lebih berpeluang untuk
mana yang baik dan tidak mampu mengatasi secara tepat
baik.Keterampilan-keterampilan ini berbagai problem yang dihadapi dalam
sangat dibutuhkan oleh manusia- hidup di dunia. Aplikasi Multiple
manusia yang hidup di era ekonomi Intelligence dalam pendidikan akan
informasi abad global.24 menyebabkan pendidik lebih arif dan
Dengan berkembangnya konsep mampu menghargai serta memfasilitasi
multiple intelligences dan dengan perkembangan peserta didiknya.
diterimanya teori tersebut dalam dunia Intelegensi atau kecerdasan adalah
pendidikan, maka mau tidak mau kemampuan yang melebihi dari
pendidik perlu membantu tumbuh makhluk lainnya, dengan kemampuan
kembang anak dalam berbagai rencana, tersebut seseorang dapat menyesuaikan
pelaksanaan, dan evaluasi program diri dengan sesuatu atau masalah baru
yang memberi wadah bagi yang ditemukannya. Kecerdasan dalam
perkembangan semua jenis kecerdasan kehidupan seseorang tidak hanya pada
mereka.Tugas ini menjadi sedemikian intelektual saja tetapi juga pada
penting mengingat perkembangan dan kecerdasan lainnya seperti kecerdasan
perwujudan semua jenis kecerdasan linguistik, kecerdasan musikal,
tersebut esensial bagi anak dalam kecerdasan spasial, kecerdasan
kinestetik, kecerdasan matematis-logis,
23
Suyono, Belajar dan Pembelajaran, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015), h. 33
24
Asri Budiningsih, opcit, h. 118 interpersonal, kecerdasan naturalis, dan

JURNAL KAJIAN DAN PENGEMBANGAN UMAT


P-ISSN : 2356-413X E-ISSN : 2715-8403 Vol. 3 No. 1 Tahun 2020
35

kecerdasan eksistensialisme (multiple mempunyai pengaruh pada


intelligences) yang sangat berpengaruh kewaspadaan dan kemampuan
pada kemajuan hidup seseorang. sensori, sedangkan lingkungan
berpengaruh terhadap respons
C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
kognitif.28
Perkembangan Intelegensi
Perkembangan struktur dan fungsi
2. Faktor Lingkungan
otak melalui tiga tahapan, mulai dari
Lingkungan yang kaya akan
otak primitif (action brain), otak
stimulus (enriched environment)
limbik (feeling brain) dan akhirnya ke
dan tantangan, dengan kadar yang
neocortex (thought brain).Meski saling
seimbang dan ditunjang dengan
berkaitan, ketiganya memiliki fungsi
faktor dukungan dan
25
masing-masing. Adapun faktor-faktor
pemberdayaan, akan menguatkan
yang mempengaruhi perkembangan
“otot” mental dan inteligensi,
inteligensi adalah sebagai berikut:
karena sangat membantu
1. Faktor Herediter atau Genotip
pertumbuhan koneksi sel otak.
Faktor genetik merupakan
Begitu pula dengan pilihan gaya
potensi dasar dalam perkembangan
hidup, kondisi perlakuan dan
26
inteligensi. Gen sering disebut
pengalaman hidup akan sangat
juga sebagai faktor bawaan dari
berpengaruh terhadap level
keturunan membawa kadar gen
perkembangan kognitif.29
yang berbeda-beda pada setiap
3. Asupan Nutrisi pada Zat Makanan
orang. Implementasi dari gen
Hubungan linear antara nutrisi
pembawa inteligensi ini terwujud
yang dapat diserap tubuh dan
pada pembentukan struktur otak.
pembentukan organ sudah terkode
Pengaruh gen dalam pembentukan
secara otomatis pada setiap
struktur adalah 50%, sedangkan
orang.Semakin tinggi asupan suplai
50% dibentuk oleh kondisi di luar
makanan (gizi) semakin sempurna
27
gen atau disebut lingkungan. Gen
pembentukan organ
tubuh.Sebaliknya, jika asupan gizi
25
Sutan Surya, Melejitkan Multiple
Intelligence Anak Sejak Dini, (Yogyakarta: ANDI,
28
2007), h. 5 Adi W. Gunawan, Genius Learning
26
Sintha Ratnawati (ed.), Mencetak Anak Strategy: Petunjuk Praktis untuk Menerapkan
Cerdas dan Kreatif, (Jakarta: Penerbit Buku Accelerated Learning, (Jakarta: PT. Gramedia
Kompas, 2001), Cet. 2, h. 137 Pustaka Utama, 2006), Cet. 3, h. 224
27 29
Ibid, h. 8 Ibid, h. 222

JURNAL KAJIAN DAN PENGEMBANGAN UMAT


P-ISSN : 2356-413X E-ISSN : 2715-8403 Vol. 3 No. 1 Tahun 2020
36

rendah, maka pembentukan struktur Setiap orang memilki kecerdasan


tubuh menjadi tidak kompak. Jika yang berbeda, Prof. Howard Gardener
kondisi ini dikaitkan dengan organ seorang ahli riset dari Amerika
inteligensi (otak), akan mengembangkan model kecerdasan
mengakibatkan menurunnya tingkat "multiple intelligence".
kapasitas memori dan koneksi sel Multipleintelligence yang berarti
saraf yang terbentuk tidak kuat. bermacam-macam kecerdasan. Ia
Maka, penyerapan informasi mengatakan bahwa setiap orang
pendukung inteligensi terganggu, memiliki bermacam-macam
dan jumlah informasi yang dapat kecerdasan, tetapi dengan kadar
diserap dalam durasi waktu tertentu pengembangan yang berbeda.Yang
lebih kecil.30 dimaksud kecerdasan menurut
4. Faktor Kejiwaan Gardener adalah suatu kumpulan
Kondisi emosional bernilai kemampuan atau keterampilan yang
penting dalam menumbuhkan dapat ditumbuhkembangkan.
kreativitas yang dikendalikan oleh Macam-macam Multiple
kemauan diri.Kreativitas ini Intelligences adalah:
sebagian besar muncul bukan dari a. Kecerdasan Matematika-Logika.
pembentukan, melainkan Memuat kemampuan seseorang
berdasarkan perilaku dalam berpikir secara induktif dan
alamiah.31Kejiwaan memiliki nilai deduktif, berpikir menurut aturan
tersendiri secara fisiologis.Kondisi logika, memahami dan
emosional berpengaruh secara menganalisis pola angka-angka
struktural dalam fungsi-fungsi serta memecahkan masalah dengan
organ kelenjar yang dipengaruhi menggunakan kemampuan berpikir.
oleh otak.Misalnya, terpacunya Peserta didik dengan tipe ini
pengeluaran adrenalin dipengaruhi cenderung menyenangi kegiatan
oleh kondisi emosional. menganalisis dan mempelajari
sebab akibat terjadinya sesuatu.
D. Macam-macam Multiple
b. Kecerdasan bahasa. Memuat
Intelligences
kemampuan seseorang untuk
menggunakan bahasa dan kata-
kata, baik secara tertulis maupun
30
Sutan Surya, opcit, h. 13-14
31
Ibid, h. 15 lisan, dalam berbagai bentuk yang

JURNAL KAJIAN DAN PENGEMBANGAN UMAT


P-ISSN : 2356-413X E-ISSN : 2715-8403 Vol. 3 No. 1 Tahun 2020
37

berbeda untuk mengekspresikan menjadi pemahat patung atau


gagasan-gagasannya. Peserta didik arsitek suatu bangunan.
dengan kecerdasan bahasa yang e. Kecerdasan Kinestetik. Memuat
tinggi, umumnya ditandai dengan kemampuan untuk secara aktif
kesenangan pada kegiatan yang menggunakan bagian-bagian atau
berkaitan dengan penggunaan seluruh tubuhnya untuk
bahasa, seperti membaca, menulis berkomunikasi dan memecahkan
karangan, membuat puisi, berbagai masalah. Peserta didik
menyusun kata-kata mutiara, dan jenis ini unggul pada salah satu
sebagainya. cabang olahraga, seperti bulu
c. Kecerdasan Musikal. Memuat tangkis, sepak bola, tenis, renang,
kemampuan untuk peka terhadap dan sebagainya.
suara-suara nonverbal yang berada f. Kecerdasan Interpersonal.
disekelilingnya, termasuk dalam Menunjukkan kemampuan untuk
hal nada dan irama. Peserta didik peka terhadap perasaan orang lain.
jenis ini cenderung senang sekali Mereka cenderung memahami dan
mendengarkan nada dan irama baik berinteraksi dengan orang lain,
yang dilagukannya sendiri, sehingga mudah bersosialisasi
mendengarkan tape recorder, radio, dengan lingkungan di
pertunjukkan orchestra atau alat- sekelilingnya.
alat music yang dimainkannya g. Kecerdasan Intrapersonal.
sendiri. Menunjukkan kemampuan untuk
d. Kecerdasan Visual-Spasial. peka terhadap perasaan dirinya
Memuat kemampuan seseorang sendiri. Cenderung mampu
untuk memahami secara lebih mengenali berbagai kekuatan
mendalam hubungan antara objek maupun kelemahan yang ada pada
dan ruang. Peserta didik ini dirinya sendiri. Peserta didik
memiliki kemampuan, misalnya semacam ini senang melakukan
untuk menciptakan imajinasi introspeksi diri, mengoreksi
bentuk dalam pikirannya atau kekurangan maupun kelemahannya.
kemampuan untuk menciptakan Kemudian mencoba untuk
bentuk-bentuk tiga dimensi, seperti memperbaiki diri.32
dijumpai pada orang dewasa yang
32
Gardner, H., & Hatch, T., Multiple
Intelligences Go To School: Educational

JURNAL KAJIAN DAN PENGEMBANGAN UMAT


P-ISSN : 2356-413X E-ISSN : 2715-8403 Vol. 3 No. 1 Tahun 2020
38

h. Kecerdasan Naturalis. Kemampuan adalah contoh orang dengan


untuk peka terhadap lingkungan kecerdasan eksistensial tinggi.34
alam, misalnya senang berada di Sembilan jenis kecerdasan tersebut,
lingkungan alam yang terbuka, setiap orang hanya berpotensi
seperti pantai, gunung, cagar alam menguasai atau memiliki satu atau dua
atau hutan. Peserta didik semacam jenis kecerdasan saja.Orang genius
ini cenderung suka mengobservasi seperti Einstein atau Habibie sekalipun,
lingkungan alam, seperti aneka ternyata mereka hanya memiliki dua
macam bebatuan, jenis-jenis jenis kecerdasan, yakni kecerdasan
lapisan tanah, aneka macam flora matematis dan kecerdasan spasial. Icuk
dan fauna, benda-benda angkasa, Sugianto dan Liem Swie Kingpemain
dan sebagainya.33 bulu tangkis andal Indonesia, hanya
i. Kecerdasan Eksistensialis. memiliki kecerdasan Kinestetik. Jadi
Menyangkut kepekaan dan setiap orang berpotensi memiliki satu
kemampuan seseorang untuk atau dua kecerdasan saja. Secerdas
menjawab pertanyaan tentang apapun seseorang, pasti ia juga
eksistensi dirinya sebagai makhluk memiliki kelemahan intelegensi di
manusia. Orang tersebut tidak bidang kecerdasan lainnya. Namun
hanya puas menerima demikian, kecerdasan merupakan
keberadaannya namun mencoba sehimpunan kemampuan dan
menyadari dan mencari jawaban keterampilan.Manusia dapat
yang terdalam, tentang siapa dia, mengembangkan dan meningkatkan
apa sesungguhnya tujuan hidupnya, kecerdasan dengan belajar
apa hubungannya dengan Sang menggunakan kemampuannya secara
Pencipta, hubungannya dengan penuh.35
manusia dan masyarakatnya,
E. Memahami Peserta Didik dalam
dengan alam semesta ini, kemana
Multiple Intelligences
hidupnya akan bermuara, dan
Intisari kecerdasan pada aspek
sebagainya. Seorang filosof,
interpersonal dan antarpribadi
terutama filosof eksistensialisme
mencakup kemampuan untuk

Implications of the Theory of Multiple


membedakan dan menanggapi dengan
Intelligences,(Educational Researcher, 18(8),1989),
34
h. 4-9 Suyono, opcit, h. 30
33 35
Hamzah B. Uno, Belajar dengan pendekatan Rizem Aizid, Sehat dan Cerdas dengan
PAILKEM, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h. 243 Terapi Musik, (Jakarta: Transmedia, 2011), h. 53

JURNAL KAJIAN DAN PENGEMBANGAN UMAT


P-ISSN : 2356-413X E-ISSN : 2715-8403 Vol. 3 No. 1 Tahun 2020
39

tepat suasana hati, temperamen, menimbulkan akibat yang akhirnya


motivasi, dan hasrat keinginan orang disesali di kemudian hari.
lain. Akan tetapi, kecerdasan 3. Kemampuan memotivasi Diri,
antarpribadi ini lebih menekankan pada merupakan kemampuan
aspek kognisi atau pemahaman, memberikan semangat kepada diri
sementara faktor emosi atau perasaan sendiri untuk meletakkan sesuatu
kurang diperhatikan. Faktor emosi ini yang baik dan bermanfaat. Dalam
sangat penting dan memberikan suatu hal ini terkandung unsur harapan
warna yang kaya dalam kecerdasan dan optimisme.
antarpribadi. Ada lima wilayah 4. Kemampuan Mengenali Emosi
kecerdasan pribadi dalam bentuk Orang lain, merupakan kemampuan
kecerdasan emosional. Lima wilayah untuk mengerti perasaan dan
tersebut adalah: kebutuhan orang lain, sehingga
1. Kemampuan Mengenali Emosi orang lain akan merasa senang dan
Diri, merupakan kemampuan dalam dimengerti perasaannya.
mengenali perasaan sendiri sewaktu 5. Kemampuan Membina Hubungan,
perasaan atau emosi itu muncul. merupakan kemampuan untuk
Seseorang yang mengenali mengelola emosi orang lain,
emosinya sendiri memiliki sehingga tercipta keterampilan
kepekaan yang tajam atas perasaan sosial yang tinggi dan membuat
mereka, kemudia mengambil pergaulan seseorang menjadi lebih
keputusan secara mantap, seperti luas. Peserta didik dengan
menentukan pilihan untuk sekolah, kemampuan ini, cenderung
sahabat, pekerjaan, sampai mempunyai banyak teman, pandai
pasangan hidup. bergaul, menjadi lebih popular.36
2. Kemampuan mengelola Emosi,
PENUTUP
merupakan kemampuan untuk
Dalam dunia pendidikan, akan
mengendalikan perasaan sendiri
ditemukan peserta didik yang memiliki
sehingga tidak meledak dan
salah satu kecerdasan tersebut hingga
akhirnya dapat memengaruhi
melebihi dari kapasitas sewajarnya.
perilakunya secara salah. Misalnya
Pendidik mempunyai tugas bagaimana
orang yang sedang marah dapat
agar pembelajaran yang dijalankan bisa
mengendalikan kemarahannya
secara baik tanpa harus 36
Hamzah B. Uno, opcit, h. 247

JURNAL KAJIAN DAN PENGEMBANGAN UMAT


P-ISSN : 2356-413X E-ISSN : 2715-8403 Vol. 3 No. 1 Tahun 2020
40

menguasai pemahaman dan ketertarikan Anwar, M. Ahmad. 1975. Prinsip-prinsip


Metodologi Research. Yogyakarta:
peserta didik secara keseluruhan. Dalam
Sumbansih
pembelajaran semua peserta didik bisa
Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan
paham secara keseluruhan sehingga tidak Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
ada yang merasa kurang diperhatikan, Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan.
tidak diperhatikan, merasa bosan, dan Jakarta: Bumi Aksara
sebagainya. English, Evelyn William. 2005. Gift of
Pendidik juga mempunyai tugas Literacy for the Multiple
Intelligences Classroom
bagaimana agar semua kecerdasan yang diterjemahkan dengan judul
dimiliki peserta didik dapat berfungsi “Mengajar dengan Empati, Panduan
Belajar Mengajar Tepat dan
walau tidak harus ditonjolkan Menyeluruh untuk Ruang Kelas
keseluruhannya. Hanya saja diharapkan dengan Kecerdasan Beragam.
Bandung: Nuansa
agar kecerdasan lain yang dimiliki peserta
Gunawan, Adi W., 2006. Genius Learning
didik dapat digunakan untuk pelengkap Strategy: Petunjuk Praktis untuk
dan pembantu kecerdasan lain sehingga Menerapkan Accelerated Learning.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
dapat berjalan stabil. Contohnya: Utama
kecerdasan intelektual tinggi yang dimiliki
Howard, Gardner. 1983. Frames Of Mind
oleh peserta didik akan berjalan dengan (The Theory of Multiple
wajar apabila diiringi dengan kecerdasan Intelligences). NewYork: Basicbooks

emosionalnya. Tanpa kecerdasan , 1993. Multiple Intelligences (The


Theory in Practice). New York:
emosional maka kecerdasan intelektual Basic Books
tidak akan berjalan dengan baik bahkan
& Hatch, T.,1989. Multiple Intelligences
mungkin tidak akan membantu untuk Go To School: Educational
Implications of the Theory of
mencapai keberhasilan dalam hidupnya.
Multiple Intelligences. Educational
Researcher, 18(8)
DAFTAR PUSTAKA
Lie, Anita, 2004. 101 Cara Menumbuhkan
Aizid, Rizem. 2005. Sehat dan Cerdas Kecerdasan Anak. Jakarta: PT Elex
dengan Terapi Musik. Jakarta: Media Komputindo
Transmedia
Munif, 2010. Sekolahnya Manusia.
Armstrong, Thomas. 2004. Sekolah Para Bandung: Kaifa
Juara: Menerapkan Multiple
Intelligences di Dunia Pendidikan. Muzakkir, Jusuf, Abdul Mujid. 2001.
Bandung: Kaifa Nuansa-nuansa Psikologi Islam.
Jakarta: Raja Grafindo Persada
Anggoro, M. Thoha, dkk. 2007. Metode
Penelitian. Jakarta: Universitas Nata, Abuddin. 2010. Manajemen
Terbuka Pendidikan Mengatasi Kelemahan

JURNAL KAJIAN DAN PENGEMBANGAN UMAT


P-ISSN : 2356-413X E-ISSN : 2715-8403 Vol. 3 No. 1 Tahun 2020
41

Pendidikan Islam di Indonesia. Surya, Sutan. 2007. Melejitkan Multiple


Jakarta: Kencana Intelligence Anak Sejak Dini.
Yogyakarta: ANDI
Ratnawati, Sintha, (ed.), 2001. Mencetak
Anak Cerdas dan Kreatif. Jakarta: Suyono, 2015. Belajar dan Pembelajaran.
Penerbit Buku Kompas Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Rose, Colin dan Malcolm J. Nicholl. 2003. Soemanto, Wasty. 2006. Psikologi
Accelerated Learning, Cara Belajar Pendidikan. Jakarta: PT Rineka
Cepat Abad XXI. Bandung: Nuansa Cipta
Sumekar, Ganda, 2009. Anak Uno, Hamzah B., 2012. Belajar dengan
Berkebutuhan Khusus. Padang: UNP pendekatan PAILKEM. Jakarta:
Press Bumi Aksara
Suparno, Paul. 2004. Teori Intelegensi Wahyuni, Baharudin Nur, 2007. Teori
Ganda dan Aplikasinya di Sekolah: Belajar dan Pembelajaran.
Cara menerapkan Teori Multiple Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Intellegences Howard Gardner.
Yogyakarta: KANIKUS

JURNAL KAJIAN DAN PENGEMBANGAN UMAT


P-ISSN : 2356-413X E-ISSN : 2715-8403 Vol. 3 No. 1 Tahun 2020

You might also like