Professional Documents
Culture Documents
Abstract
Background: The students was categorized as the group of teenagers who most often
experienced sleep disturbances. Poor sleep period will cause disruption of brain
functions such as memory disorders. Of the several types of memory that are most
affected short-term memory, previous studies on short-term memory and sleep quality
have yielded mixed and mixed results. Purpose: Knowing the relationship between sleep
quality and short-term memory students. Method: This research is quantitative with an
analytical observational design using a cros sectional study approach. Data collection uses
a simple random sampling the sample is 67 respondent and technique sleep quality was
measured by the PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index) questionnaire and working
memory was measured by the Span Digit Test. Result: Respondents with good sleep
quality were 21 people (31.3%) while 46 people (68.7%) had poor sleep quality. There
are 33 people with low memory (49.3%) and 34 people with high memory (50.7%).
Conclusion: There is a significant relationship between sleep quality and short-term
memory students, with a significance value of chi square test p= 0.001 (p <0.05).
27
Jurnal Ilmu Keperawatan Komunitas Volume 5 No 2, Hal 27 – 32, Mei 2022 E- ISSN 2621-3001
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
METODE
Penelitian ini bersifat kuantitatif
dengan desain observasional
menggunakan pendekatan cross Tabel 4. Uji Chi-Square
sectional. Dilaksanakan di Madrasah
Asymp.Si Exact Exact
Aliyah (MA) Yajri Pondok Pesantren Value Df g. (2-Sig. (2-Sig. (1-
Sirojul Mukhlasin 2 Payaman. Populasi sided) sided) sided)
Pearson 11.16
yaitu remaja santri MA Yajri kelas XI di Chi-Square 6
1 0,001
berjumlah 141 santri. Teknik sampling Continuity
9.475 1 0,002
menggunakan simpel random sampling Correction
Likelihood 11.81
dengan sampel sejumlah 67 orang. Ratio 4
1 0,001
28
Jurnal Ilmu Keperawatan Komunitas Volume 5 No 2, Hal 27 – 32, Mei 2022 E- ISSN 2621-3001
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
Hasil dari Uji Chi-Square rendah yaitu 50,7% santri dan 49,3%
menunjukkan bahwa ada hubungan santri. Pada penalitian ini menunjukkan
antara kualitas tidur dengan memori hasil yang sedikit berbeda dari
jangka pendek santri MA Yajri Payaman, penelitian sebelumnya, dimana terdapat
Kabupaten Magelang. perbedaan tingkat memori jangka
pendek yang sangat jauh antara laki-aki
PEMBAHASAN dan perempuan sedangkan pada
penelitian ini juga menunjukkan
Kualitas tidur perbedaan namun tidak terlalu jauh
Tidur merupakan kebutuhan persentasenya hanya berbeda sekitar
dasar setiap manusia, banyaknya 1,4%.
penyakit-penyakit yang berhubungan Pada penelitian ini, jumlah
dengan gangguan tidur menyebabkan responden perempuan yang memiliki
semakin banyak penelitian mengenai tingkat memori tinggi lebih banyak dari
pengaruh tidur, baik kualitas maupun responden laki-laki dengan persentase
kuantitas (durasi) tidur terhadap tubuh yaitu 62,5% pada perempuan dan 33,3%
(Siallagan, 2021). pada laki-laki. Penelitian ini kurang
Hasil studi ini, menunjukkan tidur sejalan dengan penelitian lainnya yang
dengan kualitas buruk lebih banyak menyatakan tidak adanya perbedaan
daripada yang kualitas tidurnya baik antara memori jangka pendek laki-laki
yaitu 68,7% santri dan 31,3% santri. dan perempuan (Puspasari et al., 2019).
Tidak jauh berbeda dengan penelitian Namun, sejalan dengan penelitian
sebelumnya di salah satu Universitas Di sebelumnya yang mengatakan bahwa
Indonesia yaitu sekitar 74.5% remaja perempun cenderung memiliki
mengalami gangguan tidur (Munthe, kemampuan memori auditori dan
2016). penelitian lainya dengan pengulangan memori verbal lebih baik
presentase sekitar 59,1% pada remaja dibandingkan dengan laki-laki (Munthe,
santri di Pesantren Damarjati Magelang 2016).
(Nugroho, 2019).
Gangguan tidur pada santri Hubungan kualitas tidur dengan
seringkali didasarkan pada aktivitas memori jangka pendek
yang berlebih, tidak mampu mengatur Terdapat perbedaan yang
jadwal dengan baik dan akibat stres signifikan kapasitas memori jangka
berlebih yang ditimbulkan dari tuntutan pendek antara responden yang memiliki
sekolah maupun dari pondok pesantren. kualitas tidur baik dan buruk. Dimana
Stres dapat mempengaruhi kualitas tidur responden yang memiliki kualitas tidur
individu, peningkatan hormon epinefrin, buruk banyak menghasilkan santri
neropinefrin dan hormon kortisol saat dengan tingkat memori rendah yaitu 29
stres mempengaruhi susunan saraf orang atau sekitar 43,2% dari total
pusat sehingga menimbulkan keadaan keseluruhan responden sedangkan yang
terjaga dan meningkatkan kewaspadaan kualitas tidurnya baik hanya 4 orang
pada sistem saraf pusat (Rohmah & yang memiliki tingkat memori rendah
Yunita, 2020). atau sekitar 5,9% dari total keseluruhan
responden. Hasil ini mengindikasikan
Memori jangka pendek adanya pengaruh yang besar antara
Secara umum prevelensi kualitas tidur terhadap memori kerja
responden yang memiliki tingkat remaja.
memori tinggi lebih banyak daripada Secara statistik terdapat
responden dengan tingkat memori hubungan yang signifikan antara
29
Jurnal Ilmu Keperawatan Komunitas Volume 5 No 2, Hal 27 – 32, Mei 2022 E- ISSN 2621-3001
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
kualitas tidur dengan memori jangka Non Rapid Eye Movement (NREM)
pendek dengan nilai p=0,001 (p<0,05). aktivitas kortikal berada pada voltase
Korelasi antara kualitas tidur dan tinggi kemudian pada bagian gyrus
memori jangka pendek juga ditunjukkan prefrontalis neuroplastisitas otak
oleh beberapa peneliti sebelumnya meningkat, sehingga otak menyediakan
dengan hasil p=0,007 (Pangestu & kondisi optimal untuk proses
Dwiana, 2020). Hal yang sama juga pembentukan memori atau ingatan
terjadi pada penalitian lain dimana (Siallagan, 2021).
responden yang mengalami deprivasi Tidur sangat penting untuk fungsi
tidur cenderung lebih menurunkan kognitif terutama konsolidasi memori
kinerja memori jangka pendeknya dalam otak. Sebuah neuroimaging studies
daripada yang tidak (Pasula et al., 2018). mendapatkan hasil bahwa pada
Tidur merupakan proses penderita insomnia terjadi penurunan
mengistirahatkan seluruh organ tubuh metabolisme pada daerah otak yang
ketika tidur tidak terpenuhi maka akan diasosiasikan dengan fungsi kognisi (Liu
menyebabkan gangguan seperti et al., 2014). Konsolidasi memori baru
kelelahan, berkurangnya konsentrasi terbentuk diperkuat di sinaps-sinaps
dan ganguan mod atau suasana hati. neuron kemudian diteruskan hingga ke
Kelelahan dapat terjadi dikarakan pusat memori jangka panjang serta
sekresi hormon melatonin yang berlebih diintegrasikan dengan memori jangka
atau kurang saat tidur terganggu. Dalam panjang yang sudah ada sebelumnya
keadaan lelah akibat kurang tidur (Pratiaksa et al., 2016).
seseorang akan mengalami penurunan Pengaruh kualitas tidur dengan
pada ketajaman sesori, penurunan memori jangka pendek juga diperkuat
reaksi dan kecepatan motorik sehingga dengan adanya teori yang mengatakan
akan mengakibatkan gangguan dalam bahwa tidur memiliki peran
pembentukan memori (Nurfajrina, meningkatkan antioksidan untuk
2015). melindungi otak dari radikal bebas dan
Kualitas tidur yang buruk juga menurunkan stres oksidatif. Akibatnya
dapat menyebabkan gangguan perhatian dapat merusak nitrit oxide di otak
dan berpikir serta memengaruhi fungsi sehingga mempengaruhi proses belajar
otak atau kognisi, semakin besar durasi dan kinerja memori pada manusia (Merz,
kekurangan tidur maka semakin besar 2017). Selain itu, stres akut juga dapat
gangguan fungsi atensi yang dihasilkan meningkatkan atau mengganggu
(Kadek GB, Fitriah H, Nur AS, 2020). pengolahan (encoding) memori,
Irama sekresi melatonin diduga juga biasanya meningkatkan penyimpanan
merupakan dasar penurunan dan (retention) dan mengganggu
peningkatan atensi pada seseorang, pengambilan kembali informasi
dimana kondisi tersebut akan (retrieval) (Annisa & Nasution, 2021).
mempengaruhi proses belajar dan Selain pengaruh hormon, stres,
memori pada remaja (Benjamin L.S, konsolidasi dan atensi, memori jangka
Kimberly J, Joseph RD, 2014). pendek juga dipengaruhi oleh irama
Pada dasarnya tidur mampu sirkadian seseorang. Sebuah penelitian
memberikan pengaruh besar terhadap mengatakan bahwa kronotipe pagi
manusia, tidak ada manusia yang dapat memiliki fungsi memori jangka pendek
bertahan hidup tanpa tidur yang cukup yang lebih baik dibandingkan dengan
(Munthe, 2016). Terdapat hubungan kronotipe malam yang dilihat dengan
yang sangat kompleks antara tidur, functional magnetic resonance imaging
mimpi dan proses mengingat. Pada fase (fMRI) (Akbar MF, Agustina RM &
30
Jurnal Ilmu Keperawatan Komunitas Volume 5 No 2, Hal 27 – 32, Mei 2022 E- ISSN 2621-3001
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
31
Jurnal Ilmu Keperawatan Komunitas Volume 5 No 2, Hal 27 – 32, Mei 2022 E- ISSN 2621-3001
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
32