You are on page 1of 14

DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS

KOTA BOGOR KEDUNG BADAK

PEDOMAN PELAYANAN
UPAYA KESEHATAN JIWA

PEMERINTAH KOTA BOGOR


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KEDUNG BADAK
Jl. Panataran No.1 Cimanggu permai 1
Telp.0251-8336541-Bogor
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 2
BAB II STANDAR KETENAGAAN 5
BAB III STANDAR FASILITAS 6
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN 7
BAB V LOGISTIK 9
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/ PROGRAM 10
BAB VII KESELAMATAN KERJA 11
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU 12
BAB IX PENUTUP 13

HAL 1
PEMERINTAH KOTA BOGOR
DINAS KESEHATAN KOTA
UPTD PUSKESMAS KEDUNG BADAK
Jl, Panataran No. 1 Komp. Cimanggu Permai 1
(0251) 8336541 BOGOR
UPTD PUSKESMAS
KEDUNG BADAK

PEDOMAN PELAYANAN
UPAYA KESEHATAN JIWA
PUSKESMAS KEDUNG BADAK TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN

Ada kesehatan yang lebih baik daripada kesehatan tubuh secara


fisik, orang yang sehat juga harus memiliki pikiran yang sehat. Seperti
halnya tubuh secara fisik dapat jatuh sakit, begitu juga dengan
fikiran, keadaan ini disebut penyakit kejiwaan.
Penyakit kejiwaan adalah “Penyakit yang dialami oleh
seseorang yang mempengaruhi emosi, pikiran, atau tingkah lakumereka,
diluar kepercayaan budaya dan kepribadian mereka dan menimbulkan
efek yang negative bagi kehidupan mereka atau kehidupan keluarga
mereka.
Penyakit kejiwaan mencakup satu bidang yang luas dari masalah
kesehatan bagi semua orang. Penyakit kejiwaan dianggap sebagai
suatu penyakit yang diasosiasikan gangguan tingkah laku yang berat
seperti kekerasan, agitasi, dan perilaku seksual yang tidak pantas.
Mayoritas orang dengan penyakit kejiwaan bertingkah laku dan tidak
berbeda dari orang lain. Gangguan kejiwaan yang umum ini meliputi
depresi, ansietas Kecemasan), gangguan seksual, dan kecanduan.

A. Latar Belakang

Kesehatan Jiwa masyarakat telah menjadi bagian dari masalah


kesehatan masyarakat di Indonesia. Berbagai masalah multi dimensional
yang masih dan akan terus dihadapi masyarakat menyangkut masalah
ekonomi, bencana alam, wabah penyakit merupakan faktor pencetus
terjadinya masalah kesehatan jiwa.
Definisi kesehatan jiwa menurut UU no.3 1966 tersebut adalah
keadaan jiwa yang sehat mengenai usaha- usaha kesehatan jiwa dan
penanganan penyakit jiwa diusahakan oleh pemerintah atau badan swasta

HAL 2
dengan mengikut sertakan masyarakat dalam usaha-usaha kesehatan jiwa
(promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative).
Pelayanan Kesehatan Jiwa di Puskesmas Kedung badak terdiri dari
konseling dan deteksi dini gangguan kejiwaan yang dilaksanakan di klinik
konseling kesehatan jiwa. Pelayanan Kesehatan Jiwa berperan penting
untuk menjalankan konsep kesehatan jiwa masyarakat. Tujuan pelayanan
kesehatan jiwa yaitu untuk mempertahankan dan meningkatkan
kemampuan klien dan dalam memelihara kesehatan jiwa.

B. Tujuan Pedoman

Sebagai panduan pelaksanaan pelayanan kesehatan jiwa di Puskesmas


Kedung badak dan mewujudkan derajat kesehatan jiwa yang optimal bagi
setiap individu, keluarga dan masyarakat dengan pendekatan promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang diselenggarakan secara menyuluruh
terpadu dan berkesinambungan.

C. Sasaran

Sasaran dari Pedoman kesehatan jiwa ini adalah seluruh lapisan


masyarakat yang berada diwilayah kerja Puskesmas Kedung badak yang di
dapati atau terdeteksi dini adanya gangguan kejiwaan di dalam diri individu
dan bila ditemukan gejala gangguan kejiwaan pada warga segera ditindak
lanjuti dengan menganjurkan untuk datang ke puskesmas agar
mendapatkan pelayanan kesehatan lebih lanjut.

D. Ruang Lingkup Pedoman

Pelayanan Ruang Lingkup Pedoman ini meliputi tujuan dan strategi


kegiatan, konsep dasar program pelayanan kesehatan kejiwaan yang
dilaksanakan di Puskesmas Kedung badak dan melibatkan lintas program
dan lintas sektor, misalnya pada kegiatan posbindu didapati warga yang
terdeteksi gangguan kejiwaan dan segera dengan progremer tersebut segera
dilaporkan kepada penanggung jawab program kesehatan jiwa agar segera
ditindak lanjuti.

E. Batasan Operasional

Pelayanan Kesehatan Jiwa merupakan wujud peran serta masyarakat


dalam kegiatan deteksi dini, pemantauan dan tindak lanjut dini faktor
resiko gangguan kejiwaan dengan mandiri dan berkesinambungan.
Kegiatan ini dikembangkan sebagai kewaspadaan dini terhadap kesehatan
jiwamengingat hampir semua faktor resiko gangguan jiwa tidak

HAL 3
memberikan gejala pada yang mengalaminya namun dapat dilihat dari
perubahan prilaku seseorang dengan gangguan kejiwaan.
Pelayanan Kesehatan Jiwa menjadi salah satu upaya kesehatan
masyarakat (UKM) yang selanjtnya berkembang menjadi upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat
(UKBM) dalam pengendalian faktor resiko gangguan kejiwaan di bawah
pembinaan Puskesmas. Kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor resiko
gangguan jiwa meliputi deteksi dini gangguan kejiwaan dengan metode 2
menit kenali gejala gangguan kejiwaan jika pada saat wawancara,
ditemukan faktor resiko gangguan kejiwaan maka dilakukan tindak lanjut
berupa pembinaan atau konseling secara individu keluarga. Bagi yang
memerlukan penanganan lebih lanjut dapat dirujuk ke fasilitas kesehatan
tingkat pertama (FKTP).

HAL 4
BAB II. STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

Penyelenggaraan penatalaksanaan Kesehatan Jiwa dilakukan oleh


petugas perawat D3 keperawatan dan dibantu oleh kader kesehatan yang
telah ada atau beberapa orang yang bersedia menyelenggarakan pelayanan
kesehatan jiwa, yang telah dilatih secara khusus, di bina atau difasilitasi
untuk melakukan pemantauan fator resikogangguan kejiwaan.
Penatalaksanaan Kesehatan Jiwa di bina oleh puskesmas penanggung
jawab wilayah tersebut dan dinas kesehatan kabupaten/kota setempat.
Pelaksana pelayanan kesehatan jiwa memiliki kreteria antara lain; mau dan
mampu, bisa membaca dan menulis pendidikan minimal SLTA/sederajat.
Semua pegawai puskesmas wajib berpartisipasi dalam kegiatan pelayanan
kesehatan jiwa. Penananggung jawab pelayanan kesehatan jiwa merupakan
kordinator dalam penyelenggaraan kegiatan penatalaksanaan kesehatan
jiwa.

B. Distribusi ketenagaan

Pengaturan dan penjadwalan penanggung jawab pelayanan kesehatan


jiwa adalah pegawai Puskesmas termasuk kader kesehatan yang telah
dilatih. Pelayanan kesehatan jiwa diselenggarakan dikordinir oleh
penanggung jawab program yaitu perawat D3 keperawatan yang
berkompeten dibidangnya sesuai dengan kesepakatan.

C. Jadwal Kegiatan

Jadwal pelaksanaan kegiatan Pelayanan Kesehatan Jiwa dilaksanakan


di Puskesmas Kedung badak setiap hari di BP Umum adapun untuk
pelayanan kunjungan rumah diadakan sebulan lima kali di setiap wilayah
(Cipaku) atau sesuai dengan kebutuhan. Petugas dapat sewaktu-waktu
dihubungi bilamana ada warga yang membutuhkan pelayanan kesehatan
jiwa, dan warga setempat dibantu oleh kader kesehatan jiwa wajib
melaporkan bilamana ditemukan ada warga yang didapati dengan
gejala/perubahan prilaku yang mengarah ke gangguan kejiwaan.

HAL 5
BAB III. STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang

Denah ruang pelaksanaan pelayanan kesehatan jiwa terletak di ruang


BP umum disebelah kanan ruang farmasi dan disebelah kiri ruang KIA yang
Teras Atas

berseberangan dengan gudang penyimpanan obat.

B. Standar Fasilitas

1. Pedoman umum pelayanan kesehatan jiwa : 1 buah


2. Panduan pelayanan kesehatan jiwa : 1 buah
3. Panduan penyakit kejiwaan : 1 buah
4. Petunjuk teknis pelayanan kesehatan jiwa : 1 buah
5. Panduan upaya pengendalian FR gangguan kejiwaan : 1 buah
6. Panduan konseling kesehatan jiwa : 1 buah
7. Panduan penyelenggaraan kunjungan rumah : 1 buah
8. Buku register : 1 buah

HAL 6
BAB IV. TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan

Kegiatan Pelayanan Kesehatan Jiwa di Puskesmas meliputi :

1. Pelayanan Kesehatan Jiwa merupakan salah satu upaya


kesehatan masyarakat (UKM) yang berorientasi kepada upaya
promotif dan preventif dalam pengendalian gangguan jiwa dengan
melibatkan masyarakat mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan
pemantauan evaluasi
2. Subtansi pelayanan kesehatan jiwa mengacu kepada kegiatan,
bukan terhadap tempat kegiatan berupa deteksi dini , pemantauan
faktor resiko serta tindak lanjut dini FR gangguan kejiwaan.
3. Pemantauan dan penilaian keberhasilan dari penyelenggaraan
kegiatan pelayanan kesehatan jiwa harus dilakukan denagan lintas
program dan secara berkesinambungan serta memfollow up kembali
pasien yang pernah datang di pelayanan kesehatan jiwa.

B. Metode

Kegiatan Pelayanan Kesehatan Jiwa untuk mencapai keberhasilan


program perlu dikembangkan strategi pelaksanaan kegiatan, yaitu :
1. Sosialisasi kepada masyarakat
2. Pemberdayaan masyarakat
3. Pendekatan integartif pada masyarakat
4. Penigkatan jejaring kerja dengan melibatkan lintas program dan
lintas sektor
5. Peningkatan peran serta masyarakat
6. Peningkatan kemampauan dan keterampilan masyarakat dalam
mengenali tanda –tanda orang dengan gangguan jiwa
7. Fasilitas sarana dan prasarana

HAL 7
Langkah persiapan Posbindu PTM melalui metode sebagai berikut :
1. Registrasi
2. Wawancara
3. Konseling
4. Pencatatan dan Pelaporan

HAL 8
BAB V. LOGISTIK

Kebutuhan dan logistik untuk pelaksanaan pelayanan kesehatan jiwa


direncanakan sesuai dengan tahapan kegiatan dan metode pelayanan
kesehatan jiwa yang akan dilaksanakan. Pembiayaan Puskesmas dapat
memanfaatkan dan memfasilitasi terselenggaranya pelayanan kesehatan
jiwa melalui Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).

HAL 9
BAB VI. KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM

Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Jiwa mulai dari persiapan,


perencanaan, pelaksanaan sampai dengan penilaian dan evaluasi kegiatan
perlu diperhatikan keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi
resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat
pelaksanaan kegiatan. Upaya pencagahan resiko terhadap sasaran harus
dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.

HAL 10
BAB VII. KESELAMATAN KERJA

Dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan jiwa perlu


diperhatikan keselamatan kerja semua petugas kesehatan jiwa dan lintas
sektor terkait dengan melakukan identifikasi resiko terhadap segala
kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya
pencagahan resiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap
kegiatan yang akan
dilaksanakan, misalnya memakai masker saat wawancara dan
menyediakan lahan yang aman bagi pasien untuk mencegah terjadinya
resiko cidera.

HAL 11
BAB VIII. PENGENDALIAN MUTU

Untuk melihat sejauh mana keberhasilan pelayanan kesehatan jiwa


dalam melakukan pengelolaan faktor resiko bagi pesertanya, perlu
dilakukan penilaian FR Keswa dari semua pasien yang di periksa.
Pelayanan Keswa di monitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator
sebagai berikut :
1. Terlaksananya deteksi dini FR Keswa dengan kegiatan sesuai
dengan jadwal
2. Terlaksananya pemantauan/kunjungan rumah FR Keswa dengan
petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Terlaksananya tindak lanjut dini FR PTM dengan ketepatan
metode yang digunakan

4. Terlaksananya pencegahan dan pengendalian FR Keswa berbasis


peran serta masyarakat secara terpadu , rutin dan periodik.

HAL 12
BAB IX. PENUTUP

Pedoman ini sebagai acuan bagi petugas Puskesmas dan lintas sektor
terkait dalam pelaksanan dan pembinaan Pelayanan Keswa dengan tetap
memperhatikan prinsip proses pembelajaran dan manfaat. Keberhasilan
kegiatan Pelayanan Kesehatan Jiwa tergantung pada komitmen yang kuat
dari semua pihak yang terkait dalam upaya meningkatkan kemandirian
masyarakat dan peran serta aktif masyarakat dalam bidang kesehatan.

HAL 13

You might also like