You are on page 1of 13

Jurnal ProNers, Volume No 8, No.

2, Desember 2023

STUDI FENOMENOLOGI PENGALAMAN WANITA USIA SUBUR DALAM PEMILIHAN


KONTRASEPSI DI KECAMATAN ANJONGAN KABUPATEN MEMPAWAH
KALIMANTAN BARAT

Injhar Tiar Nakavita1, Fitri Fujiana2, Berthy Sri Utami Adiningsih3

1,2,3Program
Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura
Email: injhartiar@student.untan.ac.id, fitri.fujiana@ners.untan.ac.id,
berthy.adiningsih@ners.untan.ac.id

ABSTRACT

Background: Contraception is a form of family planning program to reduce fertility rates


targeting women of reproductive age (WUS) in the age range of 15-49 years. But the fact is
that the number of contraceptive users, especially for WUS, is still low. Methods: This
research used a qualitative design with a phenomenological approach. Six participants were
involved to be interviewed and were selected by using a purposive sampling technique. Data
collection was carried out directly with the in-depth interview technique. Results: Seven
themes were identified in this study, namely knowledge of women of childbearing age
regarding the basic concept of contraception, strategies for women of childbearing age in
obtaining contraception-related knowledge, contraception selection factors related to women
of childbearing age, preparation of women of childbearing age in contraception selection,
the role of the closest person in choosing contraception, the impact of using contraception
on women of childbearing age, and opinion of women of childbearing age in using
contraception. Conclusion: Factors that influence WUS in choosed contraception are
predisposing, enabling, and reinforcing. besides that the selection of contraception is based
on the impact so that various opinions are formed.

Keywords: Phenomenology, Contraception, WUS

ABSTRAK

Latar Belakang: Kontrasepsi merupakan wujud program KB untuk menekan angka


fertilisasi dengan sasaran pada kelompok wanita usia subur (WUS) di rentang usia 15 – 49
tahun. Tetapi faktanya bahwa angka pengguna kontrasepsi khususnya bagi WUS masih
rendah. Metode: Riset ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan fenomenologi.
Sebanyak enam partisipan dilibatkan dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Pengambilan data dilakukan secara langsung dengan teknik mendalam. Hasil: Tujuh tema
teridentifikasi dalam penelitian ini yaitu pengetahuan wanita usia subur terkait konsep dasar
kontrasepsi, strategi wanita usia subur dalam mendapatkan pengetahuan terkait
kontrasepsi, faktor pemilihan kontrasepsi terkait wanita usia subur, persiapan wanita usia
subur dalam pemilihan kontrasepsi, peran orang terdekat dalam pemilihan kontrasepsi,
dampak penggunaan kontrasepsi terhadap wanita usia subur, dan pendapat wanita usia

1
Jurnal ProNers, Volume No 8, No. 2, Desember 2023

subur dalam penggunaan kontrasepsi. Kesimpulan: faktor yang mempengaruhi WUS


dalam pemilihan kontrasepsi yaitu predisposisi, pemungkin dan penguat. Selain itu
pemilihan kontrasepsi dilakukan berdasarkan dampak hingga terbentuklah berbagai
pendapat.

Kata Kunci: Fenomenologi, Kontrasepsi, WUS

PENDAHULUAN 2019 sebesar 332 dan ditahun 2020


Program Keluarga Berencana (KB) menurun drastis menjadi 148 dihitung
adalah bentuk usaha berskala nasional berdasarkan semua jenis alat kontrasepsi
untuk membentuk keluarga sejahtera (Badan Pusat Statistik, 2020).
dengan pengaturan kelahiran melalui Berdasarkan data statistik diatas,
perencanaan jumlah anak dan jarak usia dapat disimpulkan bahwa terlihat jelas
anak. Sasaran himbauan program KB kurangnya minat penggunaan KB. Para
pada kelompok wanita usia subur (WUS) wanita cenderung kesulitan dalam
di rentang usia 15 – 49 tahun (Munandar, menentukan jenis alat kontrasepsi apa
2017). yang harus digunakan. Oleh sebab itu,
Badan Kependudukan dan Keluarga hendaknya para wanita perlu memiliki
Berencana Nasional (BKKBN) pada kesiapan yang cukup dalam memilih jenis
2019-2021 menemukan bahwa di kontrasepsi yang sesuai untuk dirinya
Indonesia terdapat sekitar 38.690.214 untuk mencegah dampak tidak diinginkan
dari 51.000.000 pasangan usia subur yang dapat dihindari (Maryam, 2015).
termasuk WUS telah menggunakan Penggunaan kontrasepsi yang
kontrasepsi. (BKKBN, 2019). tidak diikuti dengan persiapan yang
Berdasarkan data laporan kerja BKKBN matang dikhawatirkan akan merusak
Kalimantan Barat, diketahui bahwa angka psikis wanita hingga menyebabkan
penggunaan kontrasepsi Pada PUS keengganan penggunaannya dan
termasuk WUS di tahun 2017 hingga berujung pada terus merapatnya
2018 berkisar di antara 70,93% hingga pertumbuhan penduduk. (Setiawati et al.,
71,55 %. Dengan tingginya angka 2017).
pengguna kontrasepsi, nyatanya sebesar Kurangnya minat disini apabila
13,2% pasangan usia subur masih belum berdasarkan Teori Precede-Proceed
terpenuhi kebutuhanannya akan Model Lawrence Green dapat disebabkan
kontrasepsi. (Hasan Gaffar & Sasap tiga faktor yakni Predisposisi
Abao, 2021). (pengetahuan, persiapan, sikap/
Data BPS Kabupaten Mempawah kesiapan, kepercayaan /sosial budaya,
menyebutkan realisasi pencapaian nilai/norma), Pemungkin (ketersedian
akseptor KB tahun 2019 ke tahun 2020 pelayanan kesehatan, akses, jarak,
cenderung menurun yaitu dari 5.041 biaya) dan Penguat (dukungan keluarga,
menjadi 4.258 Berdasarkan data petugas kesehatan, orang terdekat) yang
akumulasi seluruh varian kontrasepsi. konteksnya dapat disesuaikan lagi
Sedangkan di Kecamatan Anjongan dengan kebutuhan dan tujuan
realisasi pencapaian akseptor KB jumlah kesehatannya. (Musyayadah et al.,
nya lebih kecil dengan angka di 2022).
Kabupaten Mempawah, yaitu pada tahun

2
Jurnal ProNers, Volume No 8, No. 2, Desember 2023

Berdasarkan gambaran diatas lembar observasi data partisipan, lembar


maka peneliti tertarik melakukan penjelasan penelitian berdasarkan proses
penelitian lebih lanjut yang bertujuan pengambilan data dan, lembar
untuk mengeksplorasi pengalaman WUS persetujuan menjadi partisipan.
dalam pemilihan kontrasepsi di Pengumpulan data pada penelitian ini
Kecamatan Anjongan, Kabupaten menggunakan wawancara atau interview.
Mempawah, Kalimantan Barat. Penelitian ini juga mengkombinasikan
metode wawancara semi berstruktur
METODE PENELITIAN dengan wawancara mendalam. Adapun
Penelitian ini menggunakan metode analisa yang dapat digunakan
rancangan studi kualitatif dengan adalah analisa data model Miles dan
pendekatan studi fenomenologi. Huberman dengan tujuan akhirnya
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan mencapai saturasi data atau titik jenuh
Anjongan, Kampung Jagu, Kabupaten disajikan dalam bentuk deskriptif.
Mempawah, Kalimantan Barat pada
bulan Februari-Maret 2023. HASIL
Populasi dalam penelitian ini adalah Hasil penelitian ini didapatkan dari
WUS yang telah menikah yaitu sebanyak kumpulan kategori-kategori sehingga
34 dari 53 WUS yang ada. Partisipan terbentuklah tema. Penulisan pada tema
dalam penelitian ini dipilih dengan ini menggunakan inisial P untuk partisipan
menggunakan metode purposive dan angka untuk nomor urut. Analisa
sampling yaitu sebanyak 6 partisipan. tematik yang dilakukan oleh peneliti
Kriteria inklusi dalam penelitian ini mengidentifikasi 7 tema besar yaitu:
adalah WUS dengan rentang usia 15-49 Tema 1: Pengetahuan wanita usia
tahun, wanita yang sudah menikah, subur terkait konsep dasar
wanita yang sedang menggunakan kontrasepsi
kontrasepsi, wanita yang aktif atau Berdasarkan hasil dari penelitian,
sedang menggunakan kontrasepsi, pada tema pertama ini terdiri dari 7
minimal memiliki pengalaman kategori. Kategori pertama berisikan
penggunaan kontrasepsi satu tahun yang mengenai pengetahuan terkait tujuan
lalu saat dilakukan pengambilan data, penggunaan kontrasepsi yaitu untuk
wanita yang berdomisili di Kecamatan mengatur jarak lahir, mencegah
Anjongan, Kampung Jagu, Kabupaten terjadinya kehamilan, menjaga kesehatan
Mempawah, Kalimantan Barat, wanita ibu anak, menjadi keluarga sejahtera.
yang bersedia menjadi partisipan “…ya mencegah kite... mencegah
dibuktikan dengan mau menandatangani ...mencegah biar ndak punye anak gituk”
lembar persetujuan menjadi partisipan. Kategori kedua berisikan mengenai
Sedangkan kriteria ekslusi dalam pengetahuan partisipan terkait jenis-jenis
penelitian ini adalah wanita yang sudah kontrasepsi. Terbagi atas metode yang
menopause, wanita hamil, memiliki diketahui seperti suntik, implan, IUD atau
penyakit atau kelainan pada sistem spiral, pil dan kondom, metode yang
reproduksi, wanita yang sudah tidak kurang diketahui vasektomi, tubektomi
terikat dalam pernikahan. dan metode kalender hanya sebatas
Peneliti menggunakan alat bantu mendengar, dan metode yang tidak
berupa pedoman wawancara, voice diketahui MAL, metode kalender,
recorder yang terdapat di telepon seluler, tubektomi dan vasektomi.

3
Jurnal ProNers, Volume No 8, No. 2, Desember 2023

“…tau, kb suntek, terus implan, iud, pil “…dari bidan...”


tu yak yang tau” Kategori kedua dari tema ke dua ini
Kategori ketiga berisikan mengenai menyatakan teknik atau cara partisipan
pengetahuan terkait cara dan lokasi mendapatkan pengetahuan terkait
penggunaan kontrasepsi. Terbagi atas kontrasepsi. Terbagi atas dating langsung
cara dan lokasi yang diketahui seperti kebidan, bercengkrama dengan orang
suntik, implan, IUD, kondom, tubektomi, terdekat, bertanya, meminta saran,
kalender dan pil. Serta cara dan lokasi mendapatkan penjelasan langsung dari
yang tidak diketahui seperti Vasektomi, bidan,
dan MAL “…Cerita” (kawan)
“…diminom ajak” Kategori ketiga dari tema ke dua ini
Kategori keempat dari tema pertama menyatakan informasi yang dibutuhkan
ini menyatakan pengetahuan partisipan terkait kontrasepsi. Yaitu jenis, cara
terkait pihak yang menggunakan penggunaan, kegunaan, efek samping,
kontrasepsi.Yaitu hanya pihak tidak ada informasi yang dibutuhkan.
perempuan serta pihak perempuan dan “...bagosnye kb ape ye gituk ?”
pria bisa menggunakan. Kategori keempat dari tema ke dua ini
“…em...suami...” menyatakan pengetahuan yang didapat
Kategori kelima dari tema pertama ini terkait kontrasepsi. Yaitu diberi
menyatakan pengetahuan partisipan kebebasan memilih, dampak
terkait syarat dalam menggunakan penggunaan, dan informasi terkait
kontrasepsi yaitu Pengguna dalam kontrasepsi.
keadaan sehat, Sudah menikah, Sudah “…ye macem macem disuruh milih
memiliki anak, Tidak memiliki syarat tadi lah IUD apa implan gituk” (bidan)
tertentu, Tidak hipertensi , Harus sesuai Kategori kelima dari tema ke kedua ini
dengan cara penggunaanya menyatakan waktu mendapatkan
“…syarat nye ye kite harus sehat” pengetahuan terkait kontrasepsi. Yaitu
Kategori keenam dari tema pertama ini sesudah menikah, sebelum menikah, dan
menyatakan pengetahuan partisipan setelah melahirkan.
terkait prasarana dalam memperoleh “…sesudah menikah mbak”
kontrasepsi yaitu di puskesmas, rumah Kategori keenam dari tema ke dua ini
sakit, apotik, bidan klinik menyatakan urgensi pengetahuan
“ …kalo belom punye anak ye ndak terhadap penggunaan kontrasepsi. Yaitu
usah duluk ” penting, untuk menghidari resiko,
Tema 2: Strategi wanita usia subur menghindari rapat mrlahirkan, agar
dalam mendapatkan pengetahuan kehidupan harmonis, mencocokkan
terkait kontrasepsi dengan diri, mengetahui cara
Berdasarkan hasil dari penelitian, penggunaan.
pada tema kedua ini terdiri dari 7 kategori. “... biar nda ade resiko ke badan”
Kategori pertama dari tema ke dua ini Kategori ketujuh dari tema ke dua ini
menyatakan sumber partisipan menyatakan faktor yang menghambat
mendapatkan pengetahuan terkait memperoleh pengetahuan terkait
kontrasepsi yaitu bidan, posyandu,orang kontrasepsi. Yaitu belum kepikiran, tidak
puskesmas, orang terdekat, diri sendiri penting, belum mengerti, kebanyakan
dan masyarakat. malu, ribet, belum berpengalaman.

4
Jurnal ProNers, Volume No 8, No. 2, Desember 2023

“…belom ngerti lah” dilakukan partisipan dalam pemilihan


Tema 3: Faktor pemilihan kontrasepsi kontrasepsi. Yaitu santai dengan ngobrol,
pada wanita usia subur tenang, mempersiapkan mental.
Kategori pertama dari tema ke tiga ini “…ya dengan santai dengan ngobrol
menyatakan landasan utama partisipan dengan bidannye gitu jadi ndak terase”
dalam penggunaan kontrasepsi. Yaitu Kategori ketiga dari tema ke empat ini
untuk menjaga jarak anak, mencegah menyatakan persiapan biaya yang
kehamilan, berdasarkan fasilitas dan dilakukan partisipan dalam pemilihan
menjaga Kesehatan: kontrasepsi yaitu persiapan setiap bulan,
“…ye pengen mencegah biar ndak persiapan sedikit demi sedikit, persiapan
banyak anak” harga.
Kategori kedua dari tema ke tiga ini “…siapkan sikit-sikit untuk persiapan
menyatakan faktor pemilihan jenis-jenis takutnya pas lagi ndak ada”
kontrasepsi. Yaitu berdasarkan Kategori keempat dari tema ke empat
kenyamanan, dampak, pengetahuan, ini menyatakan persiapan religi yang
informasi dari puskesmas, orang dilakukan partisipan dalam pemilihan
terdekat, keinginan. kontrasepsi yaitu istigfar.
“…nyamannye ndak tiap bulan... “…ye istigfar la”
heem makek taon ...” Tema 5: Peran orang terdekat dalam
Kategori ketiga dari tema ke tiga ini pemilihan kontrasepsi
menyatakan faktor pemilihan pelayanan Kategori pertama dari tema ke lima ini
kesehatan terkait penggunaan menyatakan orang terdekat yang
kontrasepsi. Yaitu berdasarkan mempengaruhi dalam pemilihan
pengetahuan tenaga Kesehatan, jarak, kontrasepsi. Yaitu suami, ibu, saudara,
kenyamanan, menambah wawasan, teman, petugas Kesehatan, masyarakat.
informasi dari petugas Kesehatan. “…suami”
“…ye kan kalok bidan tu pastinye tau Kategori kedua dari tema ke lima ini
la“ menyatakan peran yang diberikan orang
Kategori keempat dari tema ke empat terdekat yang mempengaruhi dalam
ini menyatakan kuantitas partisipan ke pemilihan kontrasepsi. Yaitu memberi
pelayanan kesehatan terkait penggunaan saran, memberi pengetahuan terkait
kontrasepsi. Yaitu satu bulan sekali, kontrasepsi, memberi dukungan, tempat
hanya saat membeli kontrasepsi, hanya bercerita.
saat pemasangan kontrasepsi. “…die ngasik ide la” (suami)
“…Sebulan” Kategori ketiga dari tema ke lima ini
Tema 4: Persiapan wanita usia menyatakan waktu orang terdekat dalam
subur dalam pemilihan kontrasepsi memberikan peran pemilihan
Kategori pertama dari tema ke empat kontrasepsi. Yaitu setelah punya anak,
ini menyatakan persiapan fisik yang setelah melahirkan.
dilakukan partisipan dalam pemilihan “ …sejak baruk punyak anak
kontrasepsi. Yaitu tubuh pengguna sehat, satu...”(ibuk)
tidak hipertensi, mencari tau yang cocok. Kategori keempat dari tema ke lima ini
“…persiapannye ye kite badan menyatakan pengaruh orang terdekat
sehat..” dalam pemilihan kontrasepsi. Yaitu
Kategori kedua dari tema ke empat ini pengaruh pada emosional, pengaruh
menyatakan persiapan mental yang

5
Jurnal ProNers, Volume No 8, No. 2, Desember 2023

dalam membantu, pengaruh dalam saat pemasangan kontrasepsi,


pengetahuan, tidak berpengaruh. mengobrol, tidak ada strategi.
“ …ye... suka lah senang“ (pengaruh “…minom obat”
dari orang tua dan suami) Tema 7: Pendapat wanita usia subur
Kategori kelima dari tema ke lima ini dalam penggunaan kontrasepsi
menyatakan urgensi orang terdekat Kategori pertama dari tema ke tujuh ini
dalam pemilihan kontrasepsi. Yaitu menyatakan pendapat partisipan
karena lebih berpengalaman, membantu, sebelum menggunakan kontrasepsi.
mengatur jarak lahir. Yaitu tidak memiliki gambaran, merasa
” …kan lebih berpengalaman” takut, dan untuk mencegah kehamilan.
Tema 6: Dampak penggunaan “…belom” (belum memiliki gambaran
kontrasepsi terhadap wanita usia mengenai kontrasepsi)
subur Kategori kedua dari tema ke tujuh ini
Kategori pertama dari tema ke enam menyatakan pendapat partisipan setelah
ini menyatakan pendapat partisipan menggunakan kontrasepsi. Yaitu bagus,
mengenai dampak buruk dari mencegah banyak anak, memiliki
penggunaan kontrasepsi jenis suntik satu pengaruh ketubuh, mudah digunakan,
bulan, suntik tiga bulan, pil dan juga merubah pengetahuan, tenang, ribet.
implan. Yaitu pada fisik (kenaikan berat “…menurutnye baguslah”
badan, flek diwajah, penurun berat
badan, sakit pinggang dan badan sakit), PEMBAHASAN
pada system reproduksi (haid tidak Tema 1: Pengetahuan wanita usia
teratur, dan mual), system cardiovascular subur terkait konsep dasar
(pusing dan darah tinggi), dan emosional kontrasepsi
(merasa takut) Hasil penelitian mengenai
“…3 bulan ( jenis suntik ) gemok pengetahuan terkait tujuan penggunaan
perotnye besak, pokoknye gemok la... kontrasepsi sesuai dengan yang
keluhannye gituk” dijelaskan oleh Susanti dan Sari (2020) di
Kategori Kedua dari tema ke enam ini dalam penelitiannya dimana tujuan dari
menyatakan pendapat partisipan penggunaan kontrasepsi yaitu untuk
mengenai tidak adanya dampak buruk mencegah dan menunda kehamilan,
dari penggunaan kontrasepsi jenis mengatur jarak usia kehamilan,
implant, pil, spiral. Seperti haid lancer, mempersiapkan rahim untuk kehamilan
dan tidak ada dampak. dan untuk memberhentikan kesuburan
“…haidnye lancar” atau dengan kata lain tidak ingin memiliki
Kategori ketiga dari tema ke enam ini anak lagi.
menyatakan respon partisipan terhadap Pengetahuan partisipan terkait jenis-
dampak yang dirasakan yaitu negative jenis kontrasepsi cukup terbatas hal ini
dan positif. dipengaruhi dari lama pemakaian
“…ye pusing ye ndak enak la “ kontrasepsi dimana partisipan
Kategori terakhir dari tema ke enam ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
menyatakan strategi mengatasi dampak pendidikan, umur, motivasi, sumber dan
penggunaan kontrasepsi. Yaitu pengalaman. Sedangkan hasil penelitian
menggunakan obat modern, herbal, didapatkan mereka kurang pengetahuan
olahraga, diet, bertanya pada bidan, mengenai kontrasepsi non-hormonal
mengganti jenis kontrasepsi, tidak melihat dikarenakan kurangnya edukasi

6
Jurnal ProNers, Volume No 8, No. 2, Desember 2023

mengenai keberadaan kontrasepsi kontrasepsi bisa di dapatkan dari


tersebut (Prawita & Gulo, 2020). pengalaman orang terdekat, petugas
Pengetahuan akan jenis-jenis kesehatan, dan fasilitas yang hanya
kontrasepsi juga tidak bisa mendasari terdapat pada daerah tersebut. Hal ini
bahwa partisipan tahu jelas mengenai sejalan dengan yang disampaikan oleh
cara dan lokasi penggunaannya. Kemenkes (2021) dimana kontrasepsi
sebagaimana yang dijelaskan oleh Wirda bisa di dapatkan diberbagai fasilitas
(2021) di dalam penelitiannya partisipan kesehatan yang sudah berlisensi seperti
tahu dengan jelas mengenai cara dan bidan praktek, dokter praktek,
lokasi kontrasepsi yang mereka gunakan puskesmas, rumah sakit dan apotik.
hal ini dikarenakan adanya pengalaman Hasil temuan terakhir bahwa
penggunaan kontrasepsi. penggunaan kontrasepsi sebaiknya
Didapatkan bahwa dua subkategori dilakukan saat setelah punya anak,
pengguna kontrasepsi yaitu hanya pihak setelah menikah, dan setelah melahirkan.
perempuan saja yang bisa menggunakan Penggunaan kontrasepsi sudah bisa
atau dengan kata lain pria tidak bisa dilakukan terlebih wanita memasuki usia
menggunakan, hal ini muncul karena subur 15-49 tahun karena telah dapat
suami partisipan tidak menggunakan memasuki fase konsepsi (Sari & Sudibia,
kontrasepsi. selain itu hasil pria 2020)
menunjukan ada partisipan yang Tema 2: Strategi wanita usia subur
berpendapat wanita dan pria bisa dalam mendapatkan pengetahuan
menggunakan kontrasepsi karena terkait kontrasepsi
pengetahuan yang mereka dapatkan. Hasil penelitian mengenai sumber
sasaran penggunaan kontrasepsi yaitu informasi mendapatkan pengetahuan
salah satunya pasangan usia subur yang terkait kontrasepsi disampaikan
ingin mecegah, menunda, bahkan tidak berdasarkan pengalaman pribadi mereka
ingin memiliki anak. Kata pasangan disini dalam mendapatkan pengetahuan. Hal ini
berarti bahwa pria juga bisa sejalan dengan hasil penelitian yang
menggunakan kontrasepsi (Hidayati, dilakukan oleh Laksmini dan Santikasari
2017). (2019)
Terlihat bahwa partisipan yang lebih Hasil penelitian juga didapatkan
lama menggunakan memiliki bahwa tekhnik mendapatkan informasi
pengetahuan yang lebih tepat dengan dilakukan berdasarkan inisiatif dan
teori dibanding yang masih baru pertimbangan pengalaman narasumber.
menggunakan. Perbedaan umur pula Hasil penelitian menunjukan bahwa
terlihat juga mendasari tingkat pengetahuan yang dibutuhkan yaitu jenis
pengetahuan kategori ini karena kontrasepsi yang bagus dan dapat
partisipan yang lebih berumur memiliki mencapai tujuan, cara penggunaannya,
pengetahuan yang lebih tepat dibanding kegunaan, dan efek samping sesuai
yang usia nya dibawah (Matahari et al, dengan penelitian Sari et al., (2020).
2018). Hasil penelitian menunjukan bahwa
Pengetahuan partisipan terkait tempat informasi yang didapatkan partisipan
mendapatkan kontrasepsi sangat baik terkait pertanyaan-pertanyaan
yaitu bisa di puskesmas, bidan praktek, kontrasepsi yaitu pertama partisipan
rumah sakit, apotik dan juga klinik. diberi kebebasan dalam memilih jenis-
Pengetahuan akan fasilitas penyedia jenis kontrasepsi, dalam penelitian Astria

7
Jurnal ProNers, Volume No 8, No. 2, Desember 2023

& Ningsih (2022) bahwa terpenuhinya menggunakan pil dan dua diantaranya
kebutuhan akan informasi menjadi kunci menggunakan implan.
dalam penggunaan kontrasepsi. Penggunaan jasa dari pelayanan
Hasil penelitian didapatkan empat dari kesehatan mengenai penggunaan
enam partisipan mengatakan waktu kontrasepsi pastinya memiliki kuantitas
mendapatkan pengetahuan kontrasepsi atau seberapa sering para penggunaan
yaitu sesudah menikah ataupun sesudah kontrasepsi. asumsi peneliti semakin
melahirkan. Sedangkan dua diantara nya sering datang kepelayanan kesehatan
telah benar yaitu mengatakan sebelum maka semakin banyak informasi yang
menikah. Hal ini dijelaskan di dalam didapat sehingga pastinya memudahkan
penelitian Rahdiyaningrom et al., (2020) dalam penggunaan kontrasepsi (Sundari
bahwa persiapan kontrasepsi harus &Wiyoko, 2020).
dilakukan sejak awal mulai masa remaja Tema 4: Persiapan wanita usia subur
setidaknya tidak tabu mengenai dalam pemilihan kontrasepsi
kontrasepsi. Persiapan yang dilakukan partisipan
Pengetahuan terkait konsep dasar yaitu persiapan fisik. Pernyataan tersebut
kontrasepsi juga dinilai penting karena muncul dikarenakan adanya pengalaman
menurut Anggriani et. al (2019) yang mereka alami (Habibah & Hadi,
pengetahuan yang minim mengakibatkan 2022). Hasil ini hampir sama dengan
banyaknya wanita kesulitan dan penelitian yang dilakukan oleh Kostania
cenderung kebingungan dalam et al (2020)
menentukan pilihan kontrasepsi yang Hasil temuan berikutnya adalah
akan digunakan. Hambatan yang terjadi persiapan mental, menurut Rasyid et al
dikarenakan faktor internal diri, selain itu (2019) para pengguna kontrasepsi
hal ini dapat terjadi karena edukasi oleh cenderung mengalami kecemasan
petugas kesehatan tidak menyeluruh diakibatkan adanya perubahan emosi.
untuk didapatkan semua masyarat Sesuai dengan hasil penelitian yang
khususnya WUS (Nasution didapatkan bahwa terdapat persiapan
&Naibaho,2018). mental yang harus dilakukan.
Tema 3: Faktor pemilihan kontrasepsi Hasil penelitian didapatkan adanya
pada wanita usia subur persiapan biaya yang dilakukan hal ini
Hasil wawancara didapatkan bahwa sesuai dengan penelitian yang dilakukan
landasan utama partisipan sesuai dengan oleh Karimang, et al (2020) adanya
hasil penelitian oleh Rahmidini dan hubungan yang bermakna antara biaya
Hartiningrum (2021) dimana seluruh dan penggunaan kontrasepsi yang
responden memiliki landasan disesuaikan dengan jenis penggunaan
penggunaan kontrasepsi guna mengatur kontrasepsi.
jarak kehamilan, mengatur jarak anak Pada penelitian ini terdapat satu
sehingga terwujudnya keluarga yang partisipan yang mengatakan bahwa
sejahtera, nyaman dan terjangkau. terdapat persiapan religi sebelum
Hasil penelitian didapatkan bahwa menggunakan kontrasepsi yaitu dengan
berbeda jenis kontrasepsi berbeda pula mengucapkan istighfar yang merupakan
faktor pemilihannya. Jenis kontrasepsi salah satu cara untuk membuat tenang
yang paling banyak digunakan yaitu dan dihindarkan dari rasa takut dan
hormonal empat dari enam partisipan sesuai agama yang dianutnya (Ma’arif,
2019).

8
Jurnal ProNers, Volume No 8, No. 2, Desember 2023

dukungan dan peran yang diberikan oleh


Tema 5: Peran orang terdekat dalam petugas kesehatan tidak berpengaruh
pemilihan kontrasepsi karena proses pemilihan kontrasepsi
Orang terdekat disini dipilih diambil berdasarkan pilihan pribadi.
berdasarkan yang berpengalaman dalam Seperti yang tertera pada teori perilaku
penggunaan kontrasepsi, ataupun suami bahwa apabila ingin penggunaan
sebagai kepala rumah tangga yang kontrasepsi berjalan sukses maka harus
suaranya harus didengarkan demi dilibatkan orang terdekat didalamnya
keharmonisan. Hasil penelitian ini sejalan (Sumartini & Indriani,2016)
dengan Sumartini & Indriani (2016) Tema 6: Dampak penggunaan
bahwa orang terdekat yag bisa kontrasepsi terhadap wanita usia
mempengaruhi bisa dari suami, keluarga, subur
ataupun teman dan petugas kesehatan. Adanya dampak pada emosional
Peran yang diberikan oleh suami yaitu merupakan kelebihan yang didapat pada
memberi motivasi, ibu partisipan berupa penelitian ini dimana tidak didapatkan
saran untuk menggunakan kontrasepsi, pada penelitian sebelumnya seperti yang
Petugas kesehatan memiliki peran dilakukan oleh Monayo et al., (2020)
berupa memberi saran terkait pemilihan bahwa dampak penggunaan kontrasepsi
jenis-jenis kontrasepsi. Sejalan dengan yang terjadi hanya pada sistem
penelitian Lestari (2017) bahwa peran reproduksi, fisik dan cardiovasculer.
yang diberikan berupa motivasi dan Peneliti mendapatkan bahwa dampak
informasi kontrasepsi. buruk pada fisik terjadi akibat pemakaian
Waktu pemberian peran orang kontrasepsi jenis suntik 1 bulan
terdekat dilakukan setelah mempunyai menyebabkan adanya kenaikan berat
anak atau setelah melahirkan. Peran badan, implan adanya flek diwajah, pil
yang diberikan di waktu tersebut dirasa ada yang menyebabkan kenaikan berat
cukup oleh para partisipan sehingga badan adapula yang menyebabkan
mereka merasa pemberian peran orang penurunan berat badan, dan suntik 3
terdekat diwaktu tersebut sudah sesuai bulan menyebabkan sakit pinggal dan
dan sangat membantu. Hasil ini badan pegal.
berbanding terbalik dengan penelitian Dibalik hal tersebut tidak semua jenis
yang dilakukan oleh Adawiyah & Rohmah kontrasepsi hormonal mengakibatkan
(2021) didapatkan bahwa keberhasilan dampak buruk, tergantung kondisi tubuh
penggunaan kontrasepsi di dukung oleh pengguna masing-masing. Dibuktikan
peran orang terdekat saat memasuki dengan pernyataan partisipan yang
dunia pernikah. menggunakan implan, pil serta satu
Hasil wawancara menunjukan kontrasepsi non hormonal seperti IUD
pengaruh pada emosional berupa senang yang menghasilkan menstruasi lancar.
dan tenang yang diberikan oleh ibu, Hal ini sejalan dengan penelitian yang
suami dan kader, berpengaruh dalam hal dilakukan oleh Herniyatun et al., (2021)
membantu dan memberi kan informasi bahwa dampak penggunaan kontrasepsi
mengenai pengetahuan seperti jenis tergantung pada individu masing-masing.
kontrasepsi dan efek samping Respon negative dari dampak
penggunaan yang diberikan oleh bidan, penggunaan kontrasepsi diantaranya
teman, dan masyarakat. Sedangkan membuat kurang nyaman, menimbulkan
beberapa partisipan mengatakan bahwa berbagai pengaruh ketubuh dan merasa

9
Jurnal ProNers, Volume No 8, No. 2, Desember 2023

was-was. Sedangkan satu partisipan & Sari (2020) adalah salah satunya untuk
lainnya tidak memunculkan respon yang mencegah kehamilan, menunda
spesifik atau bisa dikategorikan tidak ada terjadinya kehamilan, dan mengatur jarak
respon karena berpendapat tidak ada usia kehamilan. Diperkuat oleh penelitian
perasaan yang berubah akan dampak Rahmidini dan Hartiningrum (2021)
yang terjadi. bahwa seluruh responden mengatakan
Untuk mengatasi dampak yang terjadi kontrasepsi digunakan untuk
dikarenakan mereka memiliki menjarangkan kelahiran sehingga usia
pengetahuan lebih yang mereka antar anak dapat ideal.
dapatkan dari tenaga kesehatan , orang
terdekat dan inisiatif sedangkan satu dari KESIMPULAN DAN SARAN
keenam partisipan tidak memiliki strategi Kesimpulannya pemilihan kontrasepsi
khusus, hal ini dikarenakan menurut oleh WUS dipengaruhi oleh faktor
partisipan tidak ada hal yang bisa untuk predisposisi seperti pengetahuan dan
dilakukan dan keengganan mencari tahu sikap. faktor pemungkin seperti
strategi yang dapat dilakukan lebih lanjut kenyamanan, fasilitas, dampak, terlihat
(Yulianto,2017). bagus, keinginan, jarak dan informasi dari
Tema 7: Pendapat wanita usia subur petugas kesehatan. Faktor penguat
dalam penggunaan kontrasepsi seperti adanya peran orang terdekat dari
Sebelum menggunakan kontrasepsi suami, ibu, teman, dan etugas kesehatan.
partisipan cenderung tidak memiliki Pemilihan kontrasepsi juga sangat
gambaran mengenai kontrasepsi, merasa membutuhkan adanya strategi atau
takut terhadap beberapa jenis Teknik khusus dan persiapan baik itu fisik,
kontrasepsi seperti suntik, takut akan mental, biaya dan religi dimana menjadi
pengaruh yang terjadi dan berfikiran keterbaharuan dalam penelitian ini.
bahwa kontrasepsi bertujuan untuk Hasil penelitian menunjukan perlu
mencegah kehamilan. Sesuai dengan adanya edukasi mengenai informasi
hasil studi pendahuluan berupa kontrasepsi dan juga monitoring lebih
wawancara yang dilakukan oleh Sari lanjut mengenai penggunaan
(2018) didapatkan bahwa dari 15 orang kontrasepsi. Bagi partisipan kedepannya
wanita usia subur yang datang ke diharapkan lebih bisa mengeksplore
puskesmas jagir 11 diantaranya pengalamannya secara luas sehingga
menyatakan bahwa tidak mengetahui data yang dihasilkan lebih bervariasi.
kontrasepsi jenis apa yang cocok untuk Pada peneliti selanjutnya pula diharapkan
mereka dan mereka cenderung bingung lebih memperhatikan kekondusifan
karena belum pernah menggunakan lingkungan serta instrumen penelitian
kontrasepsi sebelumnya. yang digunakan sehingga tidak
Pendapat partisipan pun akhirnya menghambat dalam proses penelitian
berbeda setelah menggunakan serta dalam proses pengolahan data.
kontrasepsi. Partisipan mengatakan
bahwa penggunaan kontrasepsi itu bagus REFERENSI
dan efektif karena dapat mencegah Adawiyah, N., & Rohmah, S. (2021).
banyak anak dan mudah digunakan. Gambaran Peran Suami Dalam
Dengan adanya pernyataan ini berarti Pemilihan Alat Kontrasepsi Di Pmb
partisipan telah mengetahui bahwa tujuan Bidan Elis Yanti S Kabupaten
penggunaan kontrasepsi menurut Susanti Tasikmalaya. Journal of Midwifery

10
Jurnal ProNers, Volume No 8, No. 2, Desember 2023

and Public Health, 3(1), 6. Jurnal Ilmiah Kesehatan Dan


https://doi.org/10.25157/jmph.v3i1. Keperawatan, 4(2), 57–63.
6788 https://doi.org/10.37150/jl.v4i2.1440
Anggriani, A., Iskandar, D., & Aharyanti, D. Hidayati, E. (2017). Kesehatan
(2019). Analisis Pengetahuan dan Perempuan Dan Perencanaan
Alasan penggunaan kontrasepsi Keluarga (E. Hidayat (ed.); 1st ed.).
suntik di masyarakat penyileukan Fakultas Kedokteran dan
Bandung. Jurnal Farmasi Indonesia, Kesehatan Universitas
16(02), 315–325. Muhammadiyah Jakarta.
Astria, N., & Ningsih, A. W. (2022). Karimang, S., Abeng, & Silolonga. (2020).
Hubungan Akses Informasi dan Faktor yang berhubungan dengan
Peran Tenaga Kesehatan dengan penggunaan kontrasepsi suntik 3
Pemilihan Kontrasepsi Implan di bulan diwilayah puskesmas
Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi tagulandang kabupaten sitaro.
Tahun 2022. Scienta Journal, 11(1), Jurnal Keperawatan, 8(1), 10–22.
239–247. Kemenkes. (2021). Pelayanan
https://deepublishstore.com/metode Kontrasepsi Bagi Dokter dan Bidan
-accidental-sampling di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Badan Pusat Statistik. (2020). Status Data Kementerian Kesehatan Republik
Kependudukan Indonesia. Indonesia.
https://bps.go.id Kostania, G., Ahmad, A. lydiana, & Yunita,
BKKBN. (2019). Data Badan S. (2020). Pengembangan Booklet
Kependudukan dan Keluarga pranikah sebagai media informasi
Berencana Nasional (BKKBN). dalam pelayanan kesehatan untuk
https://www.bkkbn.go.id calon pengantin. Jurnal Kebidanan
Habibah, G. N., & Hadi, E. N. (2022). Mutu Indoneisa, 11(2), 01–10.
Pelayanan Kontrasepsi oleh Bidan Laksmini, P., & Santikasari, S. (2019).
di Polindes Desa Sukatali. Jurnal Hubungan sumber informasi
Penelitian Kesehatan" SUARA …, dengan pemakaian kontrasepsi di
13(2), 188–197. http://forikes- kelurahan Merak Tanggernang.
ejournal.com/index.php/SF/article/vi Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti
ew/1751 Husada, 10(01), 74–87.
Hasan Gaffar, Z., & Sasap Abao, A. https://doi.org/https://doi.org/10.340
(2021). Partisipasi Pasangan Usia 35/jikbh.v10i.87
Subur (PUS) dalam program Lestari, A., & Nabila. (2017). Analysis Of
Keluarga Berencana di Kampung Differences In The Adequacy Of
KB Kelurahan Sagatani, Breast Milk Production In Hormonal
Singkawang, Kalimantan Barat. Family Planning Acceptors. Jurnal
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, Life Birth, 1, 89–100.
18(2), 163–178. https://doi.org/https://doi.org/10.373
Herniyatun, H., Andriani, G., & 62/jlb.v1i3.263
Astutiningrum, D. (2021). Ma’arif, M. S. (2019). Keutamaan istigfar:
Perbedaan Kualitas Seksual Wanita Kandungan makna istigfar terhadap
dengan Kontrasepsi Hormonal dan hadist riwayat ibnu majah.
Non Hormonal di Desa Kamulyan 14(02240–260).
Kecamatan Tambak. Lentera : Maryam, S. (2015). Pengaruh Karakteristik

11
Jurnal ProNers, Volume No 8, No. 2, Desember 2023

Dan Mitos Pasangan Usia Subur ( https://doi.org/10.33085/jbk.v1i1.39


Pus ) Tentang Kontrasepsi 16
Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Prawita, A. A., & Gulo, A. S. (2020).
Di Kecamatan Sumbergempol Hubungan Penggunaan
Kabupaten Tulungagung Tahun Kontrasepsi Suntik 3 Bulan dengan
2014. Jurnal Universitas Kenaikan Berat Badan. 11(1), 153–
Tulungagung Bonorowo, 2(2), 14– 159.
31. Rahdiyaningrom, R., Prasetyowati, E., &
https://doi.org/https://doi.org/10.365 Adelia, D. D. (2020). Hubungan
63/bonorowo.v212.58 antara tingkat pengetahuan tentang
Matahari, R., Utami, F. P., & Sugiharti, S. kontrasepsi suntik 3 bulan dengan
(2018). Buku Ajar Keluarga kepatuhan jadwal penyuntikan
Berencana Dan Kontrasepsi (R. ulang suntik 3 bulan di bps ani
Sofianingsih (ed.); 1st ed.). Pustaka latifah tirtoyudo kabupaten malanG.
Ilmu. 9–20.
Monayo, E. R., Basir, I. S., & Yusuf, R. M. Rahmidini, A., & Hartiningrum, C. Y.
(2020). Efek Samping Penggunaan (2021). Analisis kesesuaian
Kontrasepsi Hormonal di Wilayah penggunaan alat kontrasepsi
Kerja Puskesmas Buhu Kabupaten dengan tujuan berKB menggunakan
Gorontalo. Jambura Nursing aplikasi e-KABE. Jurnal Kebidanan
Journal, 2(1), 131–145. Dan Keperawatan, 17(01), 30–47.
https://doi.org/10.37311/jnj.v2i1.686 https://ejournal.unisayogya.ac.id/ej
0 ournal/index.php/jkk
Munandar, B. (2017). Peran Informasi Rasyid, S. ni’mah, Panai, R., & Usman, S.
Keluarga Berencana Pada Persepsi (2019). Faktor-faktor yang
Dalam Praktik Keluarga Berencana. mempengaruhi pemilihan metode
Jurnal Swarnabhumi, 2(1), 50–59. alat kontrasepsi dalam rahim pada
https://core.ac.uk akseptor KB di puskesmas
Musyayadah, Z., Hidayati, I. R., & Bonepantai. Jurnal Ilmiah UMGO,
Atmadani, R. N. (2022). Hubungan 6(1), 26–34.
Pengetahuan dan Sikap Wanita Sari, D. A. D. Y., & Sudibia, I. K. (2020).
Usia Subur terhadap Pemakaian Analisis Faktor - Faktor Yang
Alat Kontrasepsi Hormonal Suntik Mempengaruhi Penggunaan
di Puskesmas Kecamatan Kontrasepsi Pada Wanita Menikah
Lowokwaru , Malang. Usia Dini di Kabupaten Bangli. E-
Muhammadiyah Journal Of Jurnal EP Unud, 9(1), 61–90.
Midwifery, 2(2), 58–68. Sari, P. M., Dewi, A. R., & Frafitasari, D. Y.
https://doi.org/10.24853/myjm.2.2. (2020). Peningkatan Pengetahuan
58-68 tentang kontrasepsi melalui edukasi
Nasution, P., & Naibaho, E. (2018). keluarga berencana. Journal of
Analisis Faktor Untuk Mengetahui Community Engagement and
Hambatan dalam Penggunaan Employment, 02(August), 38–45.
Kontrasepsi Implan di Desa Suka Setiawati, E., Handayani, O. W. K., &
Maju Kecamatan Sunggal Kuswardinah, A. (2017). Pemilihan
Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Kontrasepsi Berdasarkan Efek
Bidan Komunitas, 1(1), 26. Samping Pada Dua Kelompok Usia

12
Jurnal ProNers, Volume No 8, No. 2, Desember 2023

Reproduksi. Unnes Journal of Kontrasepsi. Jurnal Kesehatan,


Public Health, 6(3), 167–137. 9(1), 53–57.
https://doi.org/http://journal.unnes.a Wirda, W. (2021). Gambaran
c.id/sju/index.php/ujph Pengetahuan Akseptor Kb Implant
Sumartini, & Indriani, D. (2016). Pengaruh Tentang Efek Samping Alat
keinginan pasangan usia subur Kontrasepsi Impan Di Puskesmas
dalam penggunaan metode Talang Bakung, Kota Jambi Tahun
kontrasepsi jangka panjang. Jurnal 2021. Jurnal Ekonomi Manajemen
Biometrika Dan Kependudukan, Sistem Informasi, 2(4), 490–500.
5(1), 27–34. https://doi.org/https://doi.org/10.319
Sundari, T., & Wiyoko, P. F. (2020). 33/jemsi.v2i4
Hubungan peran tenaga kesehatan Yulianto, S. (2017). Penggunaan Tanaman
dengan perilaku penggunaan alat Herbal Untuk Kesehatan. Jurnal
kontrasepsi di puskesmas Kebidanan Dan Kesehatan
samarinda kota. Borneo Student Tradisional, 2(1), 1–7.
Research, 2(1), 221–227. https://doi.org/10.37341/jkkt.v2i1.37
Susanti, E. T., & Sari, H. L. (2020).
Pendidikan Kesehatan Tentang
Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi
Terhadap Pemilihan Alat

13

You might also like