You are on page 1of 2

OPERAN SIF ATAU TIMBANG TERIMA

A. Operan Sif dalam Keperawatan


Operan sif atau serah terima keperawatan terjadi ketika seorang perawat memindahkan
tanggungjawabnya dalam merawat pasien kepada perawat yang bertugas berikutnya. Seperti
pada setiap akhir jaga yang terjadi tiga kali sehari .
Operan sif dalam keperawatan merupakan wadah bagi perawat untuk bertukar informasi.
Operan sif dalam keperawatan juga sebagai tempat yang memberi kesempatan dalam
pencegahan kesalahan. Melalui operan sif tindakan yang tidak aman dapat dicegah dengan
mengimplementasikan strategi operan sif yang lebih sadar akan risiko.
Istilah operan sif dalam praktik klinik memiliki berbagai sinonim seperti timbang terima,
serah terima, operan, shift report dan laporan jaga. Konsep dari pada operan sif cukup
kompleks termasuk komunikasi diantara perawat. Komponen komunikasi yang terstruktur
dengan penggunaan metode SBAR dalam literatur mendukung pelaksanaan operan sif yang
efektif. Pendokumentasian juga bagian dari operan sif sehingga harus dikelola dengan baik.

Harapan dari pelaksanaan operan sif menurut Standar Nasional Akrditasi RS tahun 2018
yang juga bagian dari program Patient Safety Goal Joint Commision, pertama adanya
interaksi komunikasi timbal balik antara pemberi layanan dan yang menerima layanan yang
memberi kesempatan untuk saling bertanya. Kedua, informasi perawatan pasien yang terkini
termasuk pengobatan, pelayanan dan perubahan kondisi pasien yang terakhir. Ketiga, ada
proses verifikasi informasi yang disampaikan termasuk mengulang kembali dan membaca
kembali dokumen sesuai kebutuhan. Keempat, kesempatan bagi sipenerima informasi
khususnya perawat untuk mengulang kembali data riwayat pasien termasuk perawatan
sebelumnya, pengobatan dan pelayanan lainnya. Kelima, interupsi selama proses serah
terima harus dibatasi untuk mencegah adanya komunikasi yang lupa tersampaikan atau
komunikasi menjadi terputus.
B. Jenis Metode Operan Sif Keperawatan
Berbagai metode yang digunakan dalam melakukan operan sif pasien diantaranya operan sif
secara terekam atau audiotape operan sif, bedside operan sif, operan sif tertulis dan operan sif
verbal. Namun, belum ditemukan bukti yang mendukung kesimpulan tentang model operan
sif yang jenis apa yang paling efektif dan cocok untuk digunakan dalam keperawatan untuk
memastikan kesinambungan informasi pasien rawat inap.
Berikut adalah berbagai jenis operan sif yang sering digunakan dipelayanan kesehatan:
a. Bedside operan sif
Dilaksanakan dekat tempat tidur pasien, mendukung perkenalan pasien dan perawat
secara tatap muka. Mendorong pasien berpartisi secara verbal dalam selama serah terima
dan perawatanya. Kegiatan ini memberikan tanggung jawab perawat kepada sekelompok
pasien untuk di serahterimakan kepada perawat berikutnya.
b. Verbal operan sif
Pertukaran informasi dan dokumentasi yang relevan dari sekelompok pasien yang
dipertanggung jawabkan, kepada perawat berikutnya, yang dilaksanakan di dalam
ruangan.
c. Taped operan sif
Pertukaran informasi satu arah. Perawat yang bertanggungjawab kepada sekelompok
pasien mengumpulkan informasi dan rencana perawatan yang berkaitan dengan pasien
lalu direkam agar perawat jaga berikutnya bisa mendengarkannya pada waktu luang.
d. Non Verbal operan sif
Perawat yang bertanggung jawab kepada sekelompok pasien yang akan jaga berikutnya,
datang dan membaca langsung seluruh kegiatan perencanaan pasien yang sudah ditulis
agar mereka mengetahui prioritas dan beban kerja saat mereka bertugas.

You might also like