You are on page 1of 10

Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 24 No.

1 Maret 2019

PROSPEK KEBERLANJUTAN WISATA ENERGI TERBARUKAN


DI PANTAI BARU, KABUPATEN BANTUL

Dian Dwi Puspita Sari1 Dan Bakti Setiawan2


1, 2
UGM Yogyakarta

diandwi.puspita14@gmail.com

ABSTRACT
Tourism conditions for renewable energy in the new coastal tourism area so far have
not maximally attracted tourists and the region has not supported tourism activities.
This can be seen from the imbalance in the increase of coastal tourists with renewable
energy, which should get attention because it is a benchmark of the mismatch between
demand and the availability or availability of existing fields. This study aims to
determine the handling of tourism areas for renewable energy that are in accordance
with the wishes of tourists, with the aim of tourism studies, supply-demand, and drawing
conclusions and recommendations for handling tourism. The approach uses the
Quantitative - Two Steps Questionnare method, with the research instrument in the form
of a questionnaire through two stages. The result is a discrepancy between supply and
demand for infrastructure. Then it needs to be improved so that the tourist area
continues.There is a demand for 6 amenities (gates, parking lots, toilets, lodgings,
restaurants, souvenir shops) and the development of promotional information by
managers within the coastal area through social media. Assessment of supply-demand,
namely medium-importance (attractions, accessibility, promotional information),
medium-is very important for amentias. The average value is the condition of moderate
supply, meaning that it needs improvement because demand says the availability of the
field is important to continue the potential of renewable energy as a tourist attraction.
Environmental aspects that are very influential in sustainability, if the environment is
good then the socio-culture improves and the economy increases.

Keywords: supply-demand, sustainability

44
Prospek Keberlanjutan Wisata Energi Terbarukan Di Pantai Baru, Kabupaten Bantul
(Dian Dwi Puspita Sari Dan Bakti Setiawan)

PENDAHULUAN maksimal untuk memfasilitasi kegiatan


wisata di energi terbarukan. Yoeti (1997 :
Berkembangnya wisata Pantai 165) berpendapat bahwa berhasilnya suatu
Baru menjadi salah satu daya tarik baru di tempat wisata hingga tercapainya industri
Kabupaten Bantul merupakan salah satu wisata sangat tergantung pada tiga A
contoh keberhasilan dari program (3A), yaitu atraksi (attraction), mudah
pengembangan pariwisata. Pantai yang dicapai (accessibility), dan fasilitas
sebelumnya bergabung dengan pantai (amenities).
pandansimo ini kini telah menarik lebih Dugaan penurunan partisipasi
banyak wisatawan daripada pandansimo. Sumber Daya Masyarakat (SDM) atau
Kawasan wisata pantai yang memiliki masyarakat lokal dalam mengembangkan
keunggulan potensi yaitu energi wisata edukasi tersebut sangat berdampak
terbarukan yang telah menjadi tempat pada keberlanjutan energi terbarukan
kunjungan baru atau daya tarik wisata. tersebut beserta wisatanya. Pembangunan
Jumlah kunjungan wisatawan energi terbarukan di kawasan wisata
pantai baru meningkat, tercatat pada 2016 pantai baru tersebut ditujukan untuk
sebanyak 157.992 wisatawan dan 2017 masyarakat, yang diharapkan untuk
sebanyak 661.730 wisatawan, kenaikan peningkatan ekonomi, inovasi teknologi,
80% dari tahun sebelumnya. Sedangkan serta efektif mengelola potensi yang ada
pengunjung energi terbarukan tercatat sehingga dapat berdampak positif pada
pada 2016 sebanyak 4.363 pengunjung beberapa sektor salah satunya yaitu sektor
dan 2017 sebanyak 4.925 pengunjung, pariwisata. Berdasarkan nilai penting
kenaikan 11% tahun sebelumnya. Maka tersebut maka perlunya evaluasi dan
dapat dilihat nilai prosentase yang masih arahan untuk keberlanjutan kawasan.
tergolong rendah yaitu 8% dari 661.730 Sehingga daya tarik wisata minat khusus
wisatawan pantai baru masuk ke energi tersebut tidak terancam hilang dan
terbarukan. berdampak positif pada peningkatan mutu
Dugaan masalah yang terjadi Sumber Daya Manusia (SDM) serta
dalam kawasan wisata edukasi tersebut masyarakat lokal.
yaitu dugaan Supply-side (penawaran
wisata atau ketersediaan di lapangan) METODE PENELITIAN
lebih rendah daripada Demand-side
(permintaan pasar), hingga dugaan Penelitian ini menggunakan
menurunnya partisipasi masyarakat lokal metode Quantitative - Two Steps
dalam mengembangkan potensi yang ada. Questionnaire, dengan tujuan untuk
Dalam Gunn (2002) juga menyatakan mencari dan membandingkan kesesuaian
bahwa kesesuaian antara sisi ketersediaan antara 5 faktor (atraksi wisata,
(supply) dan sisi permintaan (demand) amenitas/fasilitas sarana prasarana,
adalah kunci keberhasilan dalam aksesibilitas, informasi&promosi) sebagai
pengembangan kepariwisataan yang supply side dengan kebutuhan wisatawan
benar. (pendapat dan sikap, serta perilaku dan
Dugaan minimnya supply atau motivasi berwisata) sebagai demand side.
yang dimaksud ketersediaan di lapangan Pendekatan studi ini dapat juga dikatakan
lebih kecil yaitu Ketersediaan deskriptif analitis. Deskriptif, karena
sarana/prasarana di lapangan lebih kecil , sangat diharapkan untuk memperoleh
dilihat dari kawasan berkembang menjadi gambaran secara menyeluruh dan
wisata edukasi atau wisata minat khusus sistematis mengenai kajian-kajian
tetapi sarana/prasarana belum berkembang fenomena yang didapat. Analitis, karena

45
Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 24 No. 1 Maret 2019

dari fenomena yang didapat kemudian indikator yang akan digunakan dalam
akan dilakukan analisis keterhubungan penelitian ini, maka perlu ditetapkan
antara supply-demand dengan pariwisata definisi konsep dan desain studi dari
berkelanjutan. kajian pustaka yang digunakan dalam
Menentukan parameter dan pengkajian ini.

Gambar 1. Metode Quantitative-Two Questionnaire


Pendekatan pertama adalah HASIL DAN PEMBAHASAN
pendekatan deskriptif, yang digunakan
Identifikasi atraksi wisata,
untuk mengkaji kondisi eksisting supply-
amenitas dan sarana/prasarana pendukung
demand energi terbarukan, baik melalui
eksisting di wisata energi terbarukan
data sekunder seperti dokumen maupun pantai baru ini dilakukan dengan
literatur maupun data primer seperti menggunakan data eksisting yang ada di
survey dan penyebaran kuesioner. Lalu wisata energi terbarukan pantai baru yang
pendekatan kedua, yaitu analisis hasil didapat dari hasil observasi lapangan dan
supply-demand yang digunakan untuk dari hasil metode Quantitative - Two
analisis keberlanjutan pariwisata energi Steps Questionnaire putaran I Data
terba- rukan di pantai baru. kondisinya selain diperoleh dari hasil
observasi lapangan juga dari nilai rata-rata
Analisis hubungan dengan
jawaban responden atas kondisi pada
pariwisata berkelanjutan yaitu jika
putaran II.
permintaan wisatawan / pengunjung
terpenuhi pada penawaran potensi wisata Penawaran (Supply-side)
atau seimbang dan kepuasan wisatawan
Atraksi wisata
meningkat, maka akan berdampak bagi
keberlanjutan sosial-budaya di lingkungan Potensi energi terbarukan di
masyarakat lokal, ekonomi meningkat kawasan wisata pantai baru tersebut yang
akan membuka usaha baru, dan menjadi atraksi utama yaitu Kincir angin
lingkungan terawat terjaga untuk daya dan Panel surya untuk energy hybrid serta
tarik wisata itu sendiri. kawasan kandang sapi untuk energi

46
Prospek Keberlanjutan Wisata Energi Terbarukan Di Pantai Baru, Kabupaten Bantul
(Dian Dwi Puspita Sari Dan Bakti Setiawan)

biogas. Melihat, mengamati, dan Kamar


mempelajari tentang potensi tersebut 9 mandi/Toilet di 2.80 Sedang
energy hybrid
menjadi kegiatan wisata edukasi yang
Kamar
dirangkai menggunakan suatu perjalanan 10 mandi/Toilet di 2.00 Buruk
internal di kawasan. energi biogas
(Sumber: Data Primer yang diolah, 2018)
Tabel 1 Atraksi dan Kegiatan Wisata
Eksisting di Energi Terbarukan
Aksesibilitas
ATRAKSI WISATA MEAN KONDISI
Kincir Angin
1
(Energy Hybrid)
3.00 Sedang Akses menuju energi terbarukan
Panel Surya yang ada di kawasan wisata pantai baru
2 3.07 Sedang ini memiliki kualitas kondisi jalan yang
(Energy Hybrid)
Kawasan Kandang baik.
3 sapi (Energi 3.00 Sedang
Biogas)
Tabel 3 Aksesbilitas Eksisting di Energi
KEGIATAN
WISATA
MEAN KONDISI Terbarukan
Melihat/ AKSESBILITAS MEAN KONDISI
1 3.07 Sedang
Mengamati Kondisi Jalan masuk Sangat
1 4.40
2 Mempelajari 3.07 Sedang kawasan pantai baru Baik
Mempraktekkan/ Papan petunjuk jalan
3 4.00 Baik
Mengaplikasikan dari arah kota
(Sumber: Data Primer yang diolah, 2018) Yogyakarta ataupun
2 Bantul menuju 3.33 Sedang
Amenitas potensi Energi
Terbarukan di Pantai
Amenitas atau fasilitas/ sarana Baru
prasarana yang baik ialah mampu Papan petunjuk jalan
memfasilitasi satau mendukung kegiatan dari pintu masuk
3 pantai baru menuju 2.33 Buruk
wisata dengan baik. wisata Energi
Terbarukan
Tabel 2 Amenitas Eksisting di Energi
Terbarukan (Sumber: Data Primer yang diolah, 2018)
AMENITAS MEAN KONDISI
Informasi dan promosi
Pintu Gerbang
1 3.20 Sedang Informasi dan promosi mengenai
Utama
Kantor Energi wisata energi terbarukan sangatlah penting
2 3.20 Sedang
Terbarukan untuk mendatangkan wisatawan umum
Ruang Pertemuan selain wisatawan pengunjung yang
3 untuk energy 3.93 Baik memang datang untuk study tour.
hybrid
Ruang Pertemuan
4 3.00 Sedang Tabel 4 Informasi dan Promosi
untuk energi biogas
Ruang Eksisting di Energi Terbarukan
Pembelajaran
5 3.67 Baik INFORMASI dan
untuk energy MEAN KONDISI
hybrid PROMOSI
Ruang Tugu Sistem Inovasi
1 3.00 Sedang
6 Pembelajaran 3.00 Sedang Daerah (SIDA)
untuk energi biogas Online/sosialmedia (Web,
2 3.00 Sedang
Parkiran di energy Instragram, dsb)
7 4.00 Baik Informasi dari petugas
hybrid
Parkiran di energi 3 Pantai Baru mengenai 2.93 Sedang
8 2.00 Buruk wisata Energi Terbarukan
biogas

47
Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 24 No. 1 Maret 2019

Promosi dari petugas sedang) menunjukkan bahwa


4 Pantai Baru mengenai 3.13 Sedang aksesbilitas pada saat ini adalah
wisata Energi Terbarukan
sedang. Kondisi papan petunjuk
Informasi dari petugas
saat arah belum tepat.
5 mengarahkan/menjelaska 4.00 Baik 4. Informasi dan Promosi : Nilai
n atraksi Energi rata-rata sebesar 3.21 (termasuk
Terbarukan kriteria sedang) menunjukkan
(Sumber: Data Primer yang diolah, 2018) bahwa informasi dan promosi
pada saat ini adalah sedang.
Kesimpulan Penawaran (Supply-side) Informasi dan promosi belum
maksimal oleh petugas atau
1. Atraksi wisata : Nilai rata-rata pengelola energi terbarukan, dan
sebesar 3.02 (termasuk kriteria pengelola wisata pantai belum
sedang) menunjukkan bahwa maksimal mempromosikannya.
atraksi wisata pada saat ini adalah
sedang. Kondisi obyek dan Permintaan (Demand-side)
kawasan tersebut sebagian rusak Analisis permintaan atau demand-
dan tidak berfungsi. side dapat di identifikasi dari pendapat &
2. Amenitas wisata : Nilai rata-rata sikap, perilaku & motivasi, serta tingkat
sebesar 3.08 (termasuk kriteria kepentingan supply-side. Berdasarkan
sedang) menunjukkan bahwa uraian dan hasil observasi lapangan pada
amenitas wisata pada saat ini penawaran, terdapat ketidaksesuaian
adalah sedang. Kondisi fasilitas- antara Supply-side dan Demand-side di
fasilitas tersebut tidak energi terbarukan Pantai Baru secara
memfasilitasi kegiatan wisata. ringkas ditampilkan pada tabel 5.8 berikut
3. Aksesbilitas : Nilai rata-rata ini :
sebesar 3.40 (termasuk kriteria
Tabel 5 Ketidak sesuaian antara Supply-side dengan Demand-side
Ketidak-sesuaian
No Item
Supply-side Demand-side
A. ATRAKSI WISATA
1 Kincir Angin (Energy Hybrid) Sedang Penting
2 Panel Surya (Energy Hybrid) Sedang Penting
3 Kawasan Kandang sapi (Energi Biogas) Sedang Penting
B. AMENITAS WISATA
1 Pintu Gerbang Utama Sedang Penting
2 Kantor Energi Terbarukan Sedang Penting
3 Ruang Pertemuan untuk energy hybrid Baik Sangat Penting
4 Ruang Pertemuan untuk energi biogas Sedang Sangat Penting
5 Ruang Pembelajaran untuk energy hybrid Baik Sangat Penting
6 Ruang Pembelajaran untuk energi biogas Sedang Sedang
7 Parkiran di energy hybrid Baik Penting
8 Parkiran di energi biogas Buruk Penting
9 Kamar mandi/Toilet di energy hybrid Sedang Penting
10 Kamar mandi/Toilet di energi biogas Buruk Penting
C. AKSESBILITAS
1 Kondisi Jalan masuk kawasan pantai baru Sangat Baik Penting
2 Papan petunjuk jalan dari arah kota Sedang Sangat Penting

48
Prospek Keberlanjutan Wisata Energi Terbarukan Di Pantai Baru, Kabupaten Bantul
(Dian Dwi Puspita Sari Dan Bakti Setiawan)

Yogyakarta/Bantul menuju potensi Energi


Terbarukan di Pantai Baru
Papan petunjuk jalan dari pintu masuk
3 pantai baru menuju wisata Energi Buruk Penting
Terbarukan
D. INFORMASI DAN PROMOSI
1 Tugu Sistem Inovasi Daerah (SIDA) Sedang Penting
Online/sosialmedia (Web, Instragram,
2 Sedang Penting
dsb)
Informasi dari petugas Pantai Baru
3 Sedang Penting
mengenai wisata Energi Terbarukan
Promosi dari petugas Pantai Baru
4 Sedang Penting
mengenai wisata Energi Terbarukan
Informasi dari petugas saat mengarahkan
5 Baik Penting
/menjelaskan atraksi Energi Terbarukan
(Sumber: Data Primer yang diolah, 2018)

Ekuivalensi respon baik dan


Terbarukan dikembangkan
penting yakni pada respon antara supply Ruang
dengan demand, jika Supply sudah baik Pertemuan Perlu
4 Ada
setara dengan demand yang mengatakan untuk energy dikembangkan
itu penting maka kesesuaian supply- hybrid
demand sudah ada. Sebaliknya, jika Ruang
Pertemuan Perlu
supply sedang menuju buruk dan demand 5
untuk energi
Ada
dikembangkan
mengatakan penting maka terjadi biogas
ketidaksesuaian supply-demand. Ruang
Pembelajaran Perlu
Demikian ketidak-sesuaian antara 6 Ada
untuk energy dikembangkan
supply-side dengan demand-side yang hybrid
kondisi saat ini sedang menuju buruk, Ruang
disini maksudnya adalah secara kuantitas Pembelajaran Perlu
7 Ada
sangat minim juga secara kualitas jauh untuk energi dikembangkan
biogas
dari haparan pengunjung/wisatawan Parkiran di Perlu
sehingga perlu di perbaiki. Sedangkan 8 Ada
energy hybrid dikembangkan
untuk sarana prasarana yang belum Parkiran di Tidak Perlu
9
tersedia namun keberadaanya dikehendaki energi biogas ada diadakan
oleh wisatawan ada baiknya ditambahkan Kamar
untuk memenuhi. Secara ringkas mandi/Toilet Perlu
10 Ada
di energy dikembangkan
permintaan atau saran dari wisatawan hybrid
yang harus diadakan yaitu: Kamar
mandi/Toilet Tidak Perlu
Tabel 6 Kondisi Supply-side dengan 11
di energi ada diadakan
Saran Demand-side biogas
NO ITEM KONDISI SARAN Tidak Perlu
12 Penginapan
Pintu Gerbang ada diadakan
Perlu Rumah Tidak Perlu
1 Utama energy Ada 13
dikembangkan Makan/Kuliner ada diadakan
hybrid
Pintu Gerbang Tidak Perlu
Tidak Perlu 14 Toko Souvenir
2 Utama energi ada diadakan
ada diadakan Informasi & Tidak Perlu
biogas 15
3 Kantor Energi Ada Perlu promosi pada ada diadakan

49
Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 24 No. 1 Maret 2019

Sosial Media Keterangan Kuadran :


Informasi &
Tidak Perlu
16 promosi dari
ada diadakan
petugas pantai Kuadran I (Low Priority) : Prospek
(Sumber: Data Primer yang diolah, 2018) rendah, supply rendah dan demand
Keberkelanjutan Wisata Energi rendah.
Terbarukan di Pantai Baru
Melihat dari hasil temuan Kuadran II (Under Action) : Prospek
penawaran dan permintaan melalui tinggi, supply rendah dan demand tinggi.
metode kuisioner diatas, dapat dianalisis
mengenai keberlanjutan kawasan energi Kuadran III (Maintain) : Prospek tinggi,
terbarukan sebagai tempat wisata. supply tinggi dan demand tinggi.
Kesimpulan dari ketidaksesuaian supply
dan demand yaitu :
Kuadran IV (Over Action) : Prospek
Tabel 7 Kesimpulan ketidak sesuaian rendah, supply tinggi dan demand rendah.
supply dan demand
Supply- Demand- Mean Analisis prospek keberlanjutan
side side
Atraksi Sedang Penting 3.55
wisata energi terbarukan yaitu berprospek
wisata (3.02) (4,09) tinggi, karena nilai rata-rata antara
Amenitas Sedang Sangat 3.74 penawaran dan permintaan dilapangan
(3.08) Penting
tinggi, maka dapat ditarik kesimpulan
(4.40)
Aksesibilitas Sedang Penting 3.77 bahwa saat kondisi eksisting dilapangan
(3,40) (4.15) diperbaiki memenuhi permintaan terlebih
Informasi & Sedang Penting 3.60 dalam hal informasi dan promosi sehingga
promosi (3,21) (4.00)
dapat dipastikan wisata energi terbarukan
Berdasarkan tabel kesimpulan
tersebut, maka dapat dilihat pada kuadran berlanjut dan wisatawan makin bertambah
prospek keberlanjutan sebagai berikut : dari hanya pengunjung study tour
bertambah dengan adanya wisatawan
umum.
Dalam penelitian ini, keberlanjutan
pariwisata yang dimaksud adalah
keberlanjutan dalam aspek lingkungan.
Keberlanjutan fisik dari obyek wisata atau
benda yang menjadi daya tarik itu sendiri,
serta fasilitas atau sarana prasarana yang
menjadi pendukung kegiatan wisata.
Secara ringkas hasil kuisioner
mengenai penilaian masyarakat terhadap
keberlanjutan pariwisata kawasan energi
Gambar 2. prospek keberlanjutan wisata terbarukan di Pantai Baru, yaitu sebagai
energi terbarukan
berikut:
(Sumber : Analisis Peneliti)

50
Prospek Keberlanjutan Wisata Energi Terbarukan Di Pantai Baru, Kabupaten Bantul
(Dian Dwi Puspita Sari Dan Bakti Setiawan)

Tabel 8 Penilaian terhadap keberlanjutan energi terbarukan di Pantai Baru


Mean Keterangan
Mean = 3.43 Keberlanjutan lingkungan yang terdiri dari
Pengelola (termasuk kriteria obyek wisata energi terbarukan dalam kondisi
baik) baik dan tetap menjadi daya tarik wisata.
Keberlanjutan lingkungan yang terdiri dari
Mean = 4.00
Pelaku obyek wisata energi terbarukan dalam kondisi
(termasuk kriteria
Usaha baik dan akan ada peluang usaha saat wisata ini
baik)
lebih berkembang dan dikembangkan.
Keberlanjutan lingkungan yang terdiri dari
Mean = 3.00 obyek wisata energi terbarukan dalam kondisi
Wisatawan (termasuk kriteria sedang, yang dimaksud ialah lingkungan dari
sedang) kawasan energi terbarukan dalam keadaan
rawan dan perlu perhatian agar diperbaiki.
(Sumber: Data Primer yang diolah, 2018)
Berdasarkan penilaian melalui mengembangkan pariwisata mampu
kuisioner tersebut nilai rata-rata peniliain memberikan efek positif bagi sosial
terhadap keberlanjutan energi terbarukan budaya, ekonomi, dan lingkungan.
sebagai obyek wisata yaitu 3.48 termasuk
kriteria baik. Yang dimaksudkan dalam KESIMPULAN
hasil tersebut yaitu keberlanjutan
pariwisata yang berfokus pada aspek 1. Pada dasarnya supply-side atau
lingkungan dalam keadaan baik, ini penawaran/ketersediaan di energi
dikarenakan sosial budaya masyarakat terbarukan pantai baru dapat dikatakan
setempat yang mengelola energi cukup memenuhi kegiatan wisata
terbarukan yang menghasilkan energi melihat mengamati saja, tetapi kurang
listrik dan biogas untuk digunakan menarik dan kurang mendukung.
masyarakat serta kawasan wisata pantai Dimana terdapat ketidaksesuaian
tersebut masih berjalan, tetapi lingkungan terhadap ketersediaan dilapangan
energi terbarukan tidak berkembang saat dengan presepsi pengunjung maupun
energi terbarukan berkembang menjadi pengelola. Namun bila ditelaah lebih
tempat wisata, tidak hanya penghasil dalam, banyak terdapat dinamika yang
energi terbarukan untuk kawasan wisata mendukung perkembangan pariwisata
pantai. Berkembangnya fungsi kawasan di energi terbarukan pantai baru, seperti
tersebut mempengaruhi pada aspek pendapat dan motivasi saran terhadap
lingkungan fisiknya sebagai penawaran perbaikan kualitas kawasan.
wisata atau supply-side serta aspek Dalam penawaran atau supply-side
ekonomi masyarakat lokal yang tersebut nilai rata-rata presepsi
berkecimpung di energi terbarukan dan masyarakat (pengunjung serta
wisata pantai karena lokasinya terletak pengelola) yaitu sedang, yang artinya
didalam kawasan wisata pantai baru. ketersedian atraksi, amenitas,
aksesbilitas, informasi dan promosi
Presepsi masyarakat sekitar yang tersebut dalam kondisi kurang baik dan
bertugas di energi terbarukan, bertugas di perlu perhatian untuk diperbaiki dan
pantai, serta para pelaku usaha dan diadakan.
pengunjung energi terbarukan maupun Beberapa supply-side yang perlu
wisatawan pantai, meyakini bahwa diperbaiki dan dikembangkan yaitu

51
Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 24 No. 1 Maret 2019

pada amenitas atau fasilitas pendukung lingkungan. Memandang secara utuh


kegiatan wisata (pembelajaran energi keberlanjutan supply-side di energi
terbarukan) seperti ruang pertemuan terbarukan memberikan gambaran
dan ruang pembelajaran, serta fasilitas bahwa kesatuan lingkungan dan
lainnya seperti kantor, parkiran, toilet. pariwisata telah menjadi pola
Sedangkan supply-side yang perlu kehidupan masyarakat berkembang
diadakan sesuai demand-side yaitu pada jalur yang tepat.
pada sarana/prasarana untuk memenuhi
tujuan wisata yang baik (something to Rekomendasi
buy. Yoeti, 1985) yaitu rumah
makan/wisata kuliner, penginapan, Merujuk pada hasil kuisioner serta
toko souvenir. Setelah itu, hal yang analisis peneliti, solusi yang ditawarkan
sangat penting ialah menggencarkan untuk memperbaiki dan memastikan
informasi dan promosi dengan media keberlanjutan wisata energi terbarukan
sosial (seperti aktif instagram, aktif kedepannya yaitu sebagai berikut :
web, aktif follow up pengunjung energi
terbarukan), serta membangun 1. Rekomendasi Supply-side atau aspek
kesadaran pengelola atau masyarakat lingkungan
sekitar yang berkaitan dengan kawasan Pengembangan kawasan yang terdiri
energi terbarukan tersebut untuk dari fasilitas atau sarana/prasarana
menyebar luaskan infromasi mengenai untuk mendukung kegiatan wisata.
potensi obyek wisata yang hanya ada di Rekomendasi untuk mengembangkan
Pantai Baru Kabupaten Bantul. pariwisata yang terintegrasi yaitu
2. Prospek keberlanjutan wisata energi membangun research center.
terbarukan yaitu berprospek tinggi.
Keberlanjutan menjadi tahapan 2. Rekomendasi aspek Sosial Budaya
selanjutnya, setelah kegiatan pariwisata Reorganisasi dan Regenerasi pengelola
ada. supply-demand dengan energi terbarukan (energy hybrid dan
menyertakan keberlanjutan harus biogas), atau pembentukan kembali
mampu mengembangkan dan serta pembaruan pengelola agar
membangun pariwisata, dengan kata pengembangan kawasan wisata lebih
lain bahwa ketersediaan supply-side luas.
(atraksi, amenitas, aksesbilitas,
informasi dan promosi) yang 3. Rekomendasi aspek Ekonomi
merupakan obyek dari permintaan atau Pengembangan produk wisata edukasi
demand-side (pendapat & sikap; dan terintegeritas sebagai upaya
perilaku & motivasi; serta tingkat peningkatan ekonomi dan pemerataan
kepentingan/manfaat) harus sesuai distribusi manfaat. Salah satu opsi yang
karena akan berdampak pada kepuasan dapat dilakukan adalah menghasilkan
wisatawan yang pada akhirnya mampu souvenir hasil energi terbarukan untuk
menciptakan nilai jual dan di beli wisatawan dan bermanfaat bagi
meningkatkan daya saing obyek wisata wisatawan hingga dapat menarik
untuk keberlanjutan lingkungan. wisatawan datang kembali. Produk
Keyakinan masyarakat (pengunjung yang dijual seperti pupuk organik hasil
serta pengelola) terhadap keberlanjutan biogas dan ilmu atau modeling dari
wisata energi terbarukan, dipahami energi terbarukan yang dapat
mampu memberikan efek positif bagi diaplikasikan di rumah.
sosial budaya, ekonomi, dan

52
Prospek Keberlanjutan Wisata Energi Terbarukan Di Pantai Baru, Kabupaten Bantul
(Dian Dwi Puspita Sari Dan Bakti Setiawan)

DAFTAR PUSTAKA Nugraha, Wasistha. Analisis supply-


Demand Atraksi Wisata Pantai
Dinas Pariwisata, Daerah Istimewa Alam Indah (PAI) Tegal.
Yogyakarta (DIY). 2017. Statistik Universitas Diponegoro. 2008.
kepariwisataan 2017. Yogyakarta. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Gunn, Clare A with Turgut Var. 2002. Kabupaten Bantul tahun 2010 –
Tourism Planning Basic, Concepts, 2030
Cases. New York: Routledge. Wahab, Salah.1992. Pemasaran Pariwisata
Kurniawati, Rina. 2013. Modul Pariwisata (alih bahasa: Frans Gromang),
Berkelanjutan. Diunduh dari Jakarta; Pradnya Paramita.
https://rinakurniawati.files.wordpre Yoeti Oka, 1997. Perencanaan dan
ss.com/2013/01/modulpariwisatab Pengembangan Pariwisata. Jakarta
erkelanjutan.pdf (diakses 6 : Pradnya Paramita.
Desember 2017, 16:24)

53

You might also like