You are on page 1of 4

ı‹wı‹ vıl

ı’I':‹›I‹I- I f’:‹›ı‹ı kl‘;ıtı‘:îN,Sı‹,ty


,t. I‘l‹.NlF,1I I( › l,l t S N

$ ş} tt })}(•J} J))t•)’t JI('J ] Ç t.'ÎJ(J} ‹ t I il 11, i 1 HI i 1 fil Î il 111 I I t’11mil 11 1 I I HI ti I) tj lj ¡j Ç;]

Jj riI ip ¿ p $$ ş, j j ;j p,ş ¿ t şş tt } t y t}; j j j t ş jt•]¡1 l t 11 (3s’ ll}?,il I il 111 il Il •l I •i t1 Cll U7 I!’1fi .

İ'LNg‹l|illTj,qşj - CjjJ¡j}¡jjjj¡qn

y;şpJ t}tJjtt ‹ılt|l ıll;ttltLstil Iılc‘lll17tlillJk•ıIl { riı ı} -} riIlSlp y:HIÇ lJ4clllltli p9na|pran
r; tqpşJ kpJ,ttlj,tp-kc Jittli;llj y.ltlp btl’l;lk tl tli •Il Hu i tu clapal dil4lenpcçti. }l yu
Jjp}jJp} }]ltl;lt} l}JşytJg t]J}jt•(}t}Ş ¡}lj (Ji}rî /ptl £ llIJCFld il ÎU ITI. l'C1)OlJ3Gflfl HİillTl ada İi3l1 Ç¡jk];l,

k‹'ıı3'iıııı:ın yillİJ Î Î{)(iıık p•ÎÎl. lıııkııırı-lıtıktıırı yung menyebakon fcnoınena ltu


gp| JJ pq Jppı, tuttum ‹ı‹l.ı)iılı Ii›ı ıııııl ‹isi lıasil aprok5iırasi atas fenomena
Yılanı :ımıtı sıııı;›lik.isi ını U-ritmi c›JlJ Jcr*eh t

iİırtıkıı›F [3cl)JuÎi4Îıuunılı«lıtısia ›ııcnııjukan tingkatan-lingkatan dalam


hal ıııvnanpkap kebun‹ırnn. Sel itip tingkaı perıgetahuan da tam struktur tersebut
ıııeııun)uk.ın ııııgkaı kchenar‹an yang bcrbcda. Pengetahuan inderawi merupakan
sıruktur ıcvcndalı dalam slruklur lcrscbut. ’fingkat yang lebih rendalı menangkap
kek-naran sccara lid‹ık lcngkap, tidak lerstruktur, dan pada umumnya kabur,
klıususnya pad‹a pcngcıahuan indcrawi dan naluri. Oleh sebab itulah pengetahuan
ini lıurus dilen$•kapi dcngan pengetahuan yang lebih tinggi. Pada lingkat
pengetahuan rasional-ilmiah, ınanusia ırelakukan penataan pengetahuannya agar
ıcrsıruktıır demgan jclns.

Filsafat itu ıoeıniliki liga cabang kajian yaitu ontologi, episteınologi dan
aksıol‹›gi. Onıologi nıcınbalıas tenıang apa itu realitas. Dalam hubunganya dengan
ılmu pcngelalıuan filsafat ini membahas tentang apa yang bisa dikategorikan
scbugai objek ilmu pcngetahuan. Dalam İlmu pengetahuan modern, realitas
dıbalasi poda hal-hal yang bersifat ınateri dan kuantitatif. Ini tidak terlepas dari
pandangan yang materialislik-sekularistik. KuantifikaSi objek ilmu
pengetalıuan bcrarıi bahwa aspek-aspek alam yang bersifat kuantitatif menjadi
diabaikan. EpistcmologiS mCîTibalıas masalah metodologi ilmu pengeıahuan.
qengcl»huan modern, jalan bagi diperolehnyB İllyu pengetalıuan
Dalam ilmu
adalah metode
ilmiah dcngsn pilar utamanya rasionalisme dan empiriSme. Aksiologi menyangkul
tujuan diciptakanya ilmu pengetahuan, $J9mimbangkan aspek pragmitis-

se›nu« pcng«ahuan, ma& Um» merupakan pengetahuan yang aspek


nntoiogi, cpistomoîogi, dxn BksİO1O$İf1J telah jauh lebih berkembang
dibandingkan dengan pcngetahuan-pengetahuan lain, dilaknanakan sccara
knnsckuen dan pcnuh disiplin. Misalnya hukum-hukum, ( m $ J Up n
A. Pcngertian Kcbenaran

Kebenaran adalah berasal ‹laı i katta ben:m. K‹ıı.ı benim I crıııakııa { 1)


scsuai sebayaiırana adanya (Sclınrusnya), (2) ıitl.ak hcr‹ıı scl›clalı, (3) ltıı‘us lıiıti,
(4) da xıt dipercaya (cocok dengan kcadnan yang schcnamya), (5) salı, tlan (f›)
sang‹ıt. Kuta ‘kebenaı an berıııakna (1) kcadaan yang cocok kcatlaan yang
scstınggtılanya, (2) sesualu yang sunggmlı-sung uh aclanya, Kcbcnaran atlalııh saltı
nilai ortama tlalam kehidupan huınan. Sebagai nilai-nilai yang ırıen jadi tungsi

rt›hani ınanıısia

•Aristote1es ınendefinisikan kebenaran adalah soal kescsuaian antara apa


yang diklaim scbagai diketahui dengan ken yataan yang sebcnarnya. Bcnaı’ dan
salah adalah soal sesuai tidaknya apa yang dikotakan dcngan kenyataan
sebagaimana adanya. { Dalam kamııs unıuın Bahasa lndonesia (oleh
Purwadarminta), ditemukan art i kebenaran, yailu: 1. Keadaan yang benar (cocok
dcngan hnl atau keadaan sesungguhnya); 2. Scsuatu yang benar (sungguh-stınpgulı
ada, betul demikian halnya); 3. kejujuran, kelulusan hatİ; 4. Selalu izin,
perkenanan; 5. Jalan kebetulan. Selaras dcngan Poedjawiyatna (1957: 16) yang
mengalakan bahwa persesuaian antara pcngatahuan dan obyeknya itulah yang
disebuı kebenaran.Artinya pengetahuan itti Icarus yang dengan aspek obyek yang
dikeıahui. Jadi pengetahuanbenar adalah pengeiahuan obyektif. ı'

B. cara Penemuan Kebenaran


Kebenaran dapaı ditemukan berbaga cara. Sedikitnya, penemuan
dalam
kebcnran dapat dikelompokart atas dua İcara, yakni •ara ilıniah dan non-
ilıniall.
Pada keaempatdft lbİn, k BMadİ dkk. (surajiyo, 2007:10o-i1ıniah.
Mengeınukakan
cara yang dilakukan manasia nutuk meneınukan kebenaran. Cara dİlTtâ ksud
seperti berikut
ialal›
ini.
Only two pages were converted.
Please Sign Up to convert the full document.

www.freepdfconvert.com/membership

You might also like