Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH
NIM : 213001080163
1
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN LENGKAP
STASE ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS
PADA NY. A DENGAN ANEMIA RINGAN
DI PUSKESMAS TABIR LINTAS
TAHUN 2022
Disetujui,
CI Akademik
ii
iii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN LENGKAP
STASE ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS
PADA NY. A DENGAN ANEMIA RINGAN
DI PUSKESMAS TABIR LINTAS
TAHUN 2022
Disetujui,
CI Akademik
Mengetahui,
Ketua Prodi Pendidikan Profesi Bidan
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua berkat dan
rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan individu Asuhan
Kebidanan Nifas berjudul “Asuhan kebidanan pada nifas dengan Anemia Ringan”.
Adapun laporan ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin.
Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan berterima kasih kepada
ibu Bdn. Devi Arista, S.Keb.,M.Kes selaku pembimbing C.I akademik yang telah
memberikan saran,arahan dan masukan terhadap laporan stase Keterampilan Klinik
Praktik Bidan. Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritikan dan saran penulis harapkan sebagai bahan
untuk perbaikan.
iv
v
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................................i
Halaman Persetujuan.................................................................................................ii
Halaman pengesahan...............................................................................................iii
Kata Pengantar.........................................................................................................iv
Daftar Isi....................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................................3
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Anemia....................................................................................4
2.2 Gejala Anemia...........................................................................................4
2.3 Etiologi......................................................................................................4
2.4 Patofisiologi..............................................................................................5
2.5 Gejala Klinis..............................................................................................5
2.6 Diagnosis...................................................................................................5
2.7 Pencegahan Anemia..................................................................................6
2.8 Penanganan Anemia..................................................................................6
2.9 Pengaruh Anemia Terhadap Ibu Nifas........................................................... 6
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
4
5
2.6 Diagnosis
Besi merupakan salah satu komponen kunci dari hemoglobin, oleh
karena itu tubuh yang kekurangan besi akan berdampak pada sistem
transformasi oksigen yang akan mengakibatkan gejala seperti nafas pendek
dan lemas yang merupakan dua gejala klasik dari anemia.
Normal hemoglobin pada hari ke empat postpartum adalah lebih dari
10g/dl dengan kadar eritrosit paling sedikit 3,5 juta/ml. Ketika kadar
hemoglobin di bawah 10g/dl dan kadar eritrosit kurang dari 3,5 juta/ml maka
dapat di diagnosis anemia, jika kadar hemoglobin diatas 8 g/dl disebut
anemia ringan dan jika berada pada level dibawahnya maka disebut anemia
berat.
I. PENGKAJIAN DATA
15-9-2022 jam 13.00
A. Data Subyektif
1. Identitas Pasien Suami
Nama : Ny. Anik Susanti : Tn. Budiman
Umur : 21 Tahun : 28 Tahun
Agama : Islam : Islam
Pendidikan : SMP : SMP
Pekerjaan : IRT : Petani
Suku/Bangsa : Jawa : Jawa
Alamat : Ds. Mensango : Ds. Mensango
8
9
6. Riwayat Obstetri
Ibu menyatakan, P1A0H1
1) Riwayat Kehamilan, Nifas, dan persalinan yang Lalu
Pemeriksaan Kehamilan
No Tahun Keluhan Terapi/
-
- - - - - -
- - - - - - - - - - -
Pemeriksaan
1 2021 Tidak Ada 3 kali Bidan Lengkap
Kehamilan
11
- -
- - - - -
7) Pola Kebiasaan
a. Aspek Fisik Biologis
a) Pola Nutrisi
Frekuensi : 3x/hari
Komponen Makanan : Nasi,sayur, lauk pauk
Makanan Selingan : buah, roti
Makanan Pantang : Tidak Ada
Alergi Makanan : Tidak Ada
Volume Minum/Hari : 10-12 gelas/hari
Jenis Minuman : Air Putih
b) Pola Eliminasi
Buang Air Besar : 1x/hari
Buang Air Kecil : 6-7x/hari
c) Pola Aktifitas dan Istirahat
Aktifitas sehari-hari :-
Lama Beraktifitas :-
Keluhan selama Beraktivitas :-
Penanggulangan :-
13
Tidur malam dari jam : 21.00 Wib sampai jam 05.00 Wib
Keluhan : Tidak Ada
Tidur siang : 1-2 Jam
d) Personal Higiene
Mandi : 2x/hari
Menggosok gigi : 2x/hari
Mencuci rambut : 2xseminggu
Memotong kuku : 1x seminggu
Mengganti pakaian luar/dalam : 1-2x/hari atau jika lembab
Membersihkan genetalia : setiap BAK/BAB
b. Aspek Mental, Intelektual Sosial, Spiritual
Konsep diri : Baik
Intelektual : Baik
Hubungan interpersonal : Baik
Mekanisme koping : Tidak Ada
Support sistem : Ada
Spiritual : Beribadah
c. Data Psikososial
Penghasilan keluarga per bulan : Rp. 2.800.000
Respon pasien terhadap kelahiran anak sekarang : Ibu menerima bayinya
dengan senang
Respon keluarga terhadap kelahiran anak sekarang : Keluarga menerima
bayinya dengan senang
Rencana pengasuhan anak : Orang Tua
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Berat Badan : 63 Kg
Tinggi Badan : 155 Cm
14
Tanda Vital :
- TD : 120/80 mmHg
- Nadi : 80x/Menit
- Suhu : 36,50C
- Pernafasan : 20X/Menit
Kepala :
- Bentuk : Simetris
- Rambut : Bersih
Muka :
- Mata : Konjungtiva merah muda, sclera normal.
- Hidung : Normal
- Mulut/gigi : Bibir tidak pecah-pecah, tidak terdapat sariawan, gigi
bersih, tidak ada caries, gusi dan lidah basah
- Telinga : Simetris
Leher : Tidak teraba kelenjar tiroid dan tidak ada pembesaran limfe
Dada :
- Bentuk : Normal
- Payudara : Normal, simetris kanan dan kiri
Abdomen :
- Bekas Operasi : Tidak Ada
- Tinggi Fundus Uteri : 2 Jari di bawah pusat
- Kontraksi Uterus : Baik, teraba keras dan bundar
- Ekstremitas atas : Simetris kiri dan kanan, tidak ada oedema, kuku
tidak pucat
- Ekstremitas bawah : Simetris kanan dan kiri, Tidak ada oedema dan
tidak ada varises, reflek patella (+)
Genitalia :
- Luka : Derajat 1
- Oedem : Tidak Ada
15
- Jahitan : Ada
- Lochea : Warna : Merah segar (Lochea Rubra)
Volume : ± 100 cc
Bau : Amis
2. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium : Hb = 9,6 g%
b. Lain-lain : Tidak Ada
tahun
II. INTERPRETASI DATA
15-9-2022 jam 13.15
a. Diagnosa Kebidanan
Ny. A P1A0H1 usia 21 tahun 3 hari post partum normal dengan anemia ringan
Data Dasar :
DS : - Ibu mengatakan setelah melahirkan bayinya ibu terasa pusing,
mata berkunang – kunang dan badan terasa lemas dan nafsu makan
berkurang
http://repository.stikesnhm.ac.id/id/eprint/1148/1/MANUSKRIP
%20NUR%20AINI.pdf
Berdasarkan data subjektif, Ibu mengatakan setelah melahirkan bayinya
ibu terasa pusing, mata berkunang – kunang dan badan terasa lemas dan nafsu
makan berkurang. Berdasarkan hasil pemeriksaan TD : 120/80 mmHg,
Pernapasan : 20 x/menit, Nadi : 80 x/menit, Suhu : 36,5 0C, Hb 9,6 g% dari hasil
pemeriksaan tersebut ibu mengalami anemia ringan. Hal ini sesuai dengan teori
Menurut Maryunani, (2012) salah satu tanda dan gejala anemia adalah mudah
lelah, lesu, lunglai, lemah, sering pusing, mata berkunang-kunang, nafsu makan
turun dan lain-lain.
Anemia adalah salah satu komplikasi yang sering dialami ibu di masa
nifas dimana kadar haemoglobin (Hb) kurang dari normal yaitu 11 gr%, tingkatan
anemia dibagi menjadi 3 yaitu anemia ringan kadar Hb 9-10 gr%, anemia sedang
kadar Hb 7-8 gr%, dan anemia berat kadar Hb kurang dari 7 gr%. Saat masa nifas
apabila kekurangan zat besi dapat menyebabkan rahim tidak berkontraksi karena
darah tidak cukup memberikan oksigen ke rahim (Pamungkas,2017).
Penatalaksaan pada kasus Ny. A dengan anemia ringan adalah
menganjurkan ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi dan mengandung zat
besi seperti sayur-sayuran hijau: bayam, kangkung, daun papaya, daun singkong,
buah-buahan yang mengandung protein seperti daging, ikan dan telur. Kemudian
memberikan terapi sulfas ferosis 3x100 mg/hari di kombinasi dengan asam
folat/B12 : 1xsehari 15-30 mg/hari dan pemberian vitamin C 1xsehari untuk
membantu penyerapan. Hal ini sesuai dengan teori (Aini. 2021) bahwa
penanganan anemia ringan Salah satu upaya untuk mencegah pucat ialah
dengan memberikan tablet besi. Dalam hal ditemukan adanya penyakit,
dilakukan apusan darah tepi untuk melihat morfologi trombosit merah. Jika
tes darah tepi tidak dapat dilakukan, suplementasi zat besi dan asam folat
segera diberikan. Pada ibu hamil dengan pucat, tablet suplemen darah (tablet
20
21
yang tersedia mengandung 60 mg zat besi alami dan 250 g asam folat)
diberikan 3 kali sehari. Jika perbaikan muncul dalam 90 hari, tetap berikan
tablet sampai 42 hari.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dari uraian materi dan pembahasan kasus
tersebut, dapat disimpulan bahwa sebagai seorang bidan
sangat penting memberikan asuhan sesuai standar
kepada setiap pasien dan masyarakat terutama di dalam
memberikan pelayanan kebidanan asuhan masa nifas,
bidan harus mampu melakukan pengkajian data masa
nifas, mampu menginterprestasikan data untuk
mengindentifikasi diagnosa, masalah nifas, mampu
mengidentifikasi diagnosa nifas, mampu menetapkan
kebutuhan terhadap tindakan segera baik mandiri,
kolaborasi, maupun rujukan dalam memberikan asuhan
kebidanan nifas dengan melakukan kunjungan nifas.
Asuhan ini di lakukan untuk memantau perkembangan
kesehatan ibu dan bayi serta mendeteksi dini adanya
komplikasi yang mungkin akan terjadi sehingga dapat
dihindari.
5.2 SARAN
Berdasarkan pembahasan kasus diatas, penulis memberikan sedikit
masukan atau saran yang diharapkan dapat bermanfaat :
1. Bagi Pasien
- Ibu perlu mengetahui pentingnya nutrisi bagi ibu nifas khususnya untuk
ibu nifas dengan anemia.
- Ibu diharapkan segera memeriksakan diri ke tempat pelayanan
kesehatan setempat jika ibu mengalami salah satu tanda bahaya pada
masa nifas
22
23
2. Bagi Bidan
Bidan dapat lebih mengidentifikasi tanda-tanda
anemia sehingga dapat melakukan antisipasi atau
tindakan segera, merencanakan asuhan kebidanan
pada ibu nifas dengan anemia ringan.
Sukaisi, dkk(2019). Asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan anemia di pmb
kabupaten simalungun tahun 2019.http://elibrary.almaati.ac.id
L
A
M
P
I
R
A
N
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN
ANEMIA IBU NIFAS DI DESA GEBANG KABUPATEN BANGKALAN
NASKAH PUBLIKASI
oleh:
NUR ‘AINI
NIM.20153020039
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh
: NUR ‘AINI
NIM. 20153020039
Pembimbing
Nurun nikmah,S.SiT.,M.Kes.
NIDN. 0712028901
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN
ANEMIA IBU NIFAS DI DESA GEBANG KABUPATEN BANGKALAN1
ABSTRAK
Kekurangan zat besi merupakan masalah di planet ini. Dari informasi Kajian
Kesejahteraan Keluarga (SKRT) tahun 2017 diketahui bahwa rerata kelemahan pada ibu
pasca hamil sebesar 45,1%. Sakit pasca kehamilan ialah masalah yang sangat penting tetapi
kadang- kadang dikenali dan diperiksa.
Alasan dilakukannya tinjauan ini ialah untuk mengetahui hubungan antara kelemahan
pada kehamilan, jenis alat angkut dan episiotomi dengan frekuensi pucat paska kehamilan.
Teknik pemeriksaan ini menggunakan pendekatan waktu cross sectional. Dalam
ulasan ini, faktornya adalah pucat kehamilan, jenis alat angkut dan episiotomi. Memeriksa
dengan pengujian berturut-turut. Contoh dalam review ini adalah 22 responden. Instrumen
dalam ulasan ini menggunakan .
Mengingat efek samping dari pemeriksaan yang dipimpin, dilacak bahwa tingkat
kesakitan pada kehamilan dengan pucat pasca kehamilan ialah 62,5%. Tingkat persalinan
sesar dengan kelemahan pasca kehamilan ialah 60%. Selanjutnya, tingkat strategi episiotomi
dengan pucat paska kehamilan ialah 44,4%.
Akhir dari tinjauan ini merupakann bahwa unsur-unsur yang terkait dengan penyakit
pasca kehamilan ialah kelemahan kehamilan, jenis alat angkut dan episiotomi. Dari ketiga
variabel yang dipertimbangkan, ada hubungan antara sakit saat hamil, jenis alat angkut dan
episiotomi dengan pucat paska kehamilan. Tenaga kesehatan sebaiknya melakukan
pemeriksaan lebih lanjut pada berbagai variabel yang berhubungan dengan kelemahan pasca
kehamilan.
1. Judul Skripsi
2. Mahasiswa DIV Kebidanan Ngudia Husada Madura
3. Dosen STIKes Ngudia Husada Madura
THE FACTORS RELATED TO THE INCIDENCE OF ANEMIA IN
POSTPARTUM
MOTHERS 1
ABSTRACT
Iron deficiency is an issue on the planet. From the 2017 Family Wellbeing Study (SKRT)
information, it is expressed that the commonness of weakness in post pregnancy moms is 45.1%.
Post pregnancy sickliness is an extremely critical issue yet is once in a while recognized and
examined.
The reason for this review was to investigate the connection between weakness in
pregnancy, sort of conveyance and episiotomy with the frequency of post pregnancy pallor.
This examination technique utilizes a cross sectional time approach. In this review, the
factors were paleness of pregnancy, sort of conveyance and episiotomy. Examining with
consecutivee testing. The example in this review were 22 respondents. The instrument in this
review utilizes .
In view of the aftereffects of the examination led, it was tracked down that the extent of
sickliness in pregnancy with post pregnancy paleness was 62.5%. The extent of cesarean
conveyances with post pregnancy frailty was 60%. Furthermore, the extent of episiotomy
strategies with post pregnancy pallor was 44.4%.
The finish of this review is that the elements related with post pregnancy sickliness are
frailty of pregnancy, sort of conveyance and episiotomy. Of the three variables considered, there
was a connection between sickliness in pregnancy, sort of conveyance and episiotomy with post
pregnancy pallor. Wellbeing laborers ought to accomplish more examination on different
variables related with post pregnancy weakness.
1. Essay Title
2. DIV Midwifery of STIKes Ngudia Husada Madura Student
3. Lecturer of STIKes Ngudia Husada Madura
LATAR BELAKANG Oleh karena itu, penting untuk mencegah
dan menaklukkan kelemahan yang
Periode pasca kehamilan terjadi selama masa nifas ini.
merupakanperiode selama bekerja dan
setelah kelahiran yang mencakup Pucat ialah normal secara lokal,
minggu-minggu berikutnya ketika terutama pada wanita hamil dan pasca
banyak regeneratif kembali ke keadaan kehamilan. Kepucatan pada masa nifas
tidak hamil yang khas. Masa nifas dapat terjadi pada ibu. Pada masa nifas
ialah masa setelah seorang ibu ada beberapa faktor yang dapat
melahirkan anak yang digunakan membuat ibu mengalami pucat pada
untuk memulihkan kesehatannya, yang masa nifas. Kadar hemoglobin
sebagian besar membutuhkan waktu 6- pascakehamilan dipengaruhi oleh
12 minggu (Marmi, 2017). Pada masa keadaan ibu selama hamil (pucat,
nifas jika tidak dianggap dalam masa bahaya kematian, pengeringan pada
penyembuhan, masalah pada masa usia >28 cukup lama, plasenta previa,
nifas dapat terjadi, salah satunya ialah hipertensi), pertambahan berat badan
frailty. Kekurangan zat besi pada ibu >20 kg, primipara, kehamilan lain,
pasca kehamilan ditandai dengan kadar preterm atau postmatur. lahir, berat
hemoglobin di bawah 10 g/dl, ini badan lahir >20 kg. 3.500 gram, sistem
merupakan masalah khas dalam selama pengangkutan (vakum,
kebidanan. Meskipun ibu hamil telah episiotomi, sesar elektif, sesar kritis),
memastikan kadar zat besi, fiksasi tingkat cedera perineum, dan drainase
hemoglobin sebagian besar berkisar lebih dari 250 mL. (Garrido, 2017).
antara 11-12 g/dl sebelum persalinan. Faktor yang paling mengesankan
Hal ini diperparah oleh kemalangan yang menyebabkan kekurangan zat besi
darah selama pengangkutan dan pasca kehamilan ialah kemalangan
selama masa nifas. darah selama bekerja, baik sedang
Penyakit ialah masalah medis di maupun besar. Kasus-kasus yang
seluruh dunia. Dari informasi yang menyebabkan ibu kehilangan darah
didapat, pada tahun 2020 di kota sedang hingga banyak termasuk
Gebang sebanyak 5% ibu mengalami mediasi selama bekerja seperti
pucat paska kehamilan. ). Masalah episiotomi, pengangkutan vakum,
kelemahan pasca kehamilan tidak pemotongan perineum derajat ketiga
begitu umum terkonsentrasi sebagai atau keempat dan operasi caesar. Di
penyakit sebelum melahirkan. Pucat antara tindakan selama bekerja, segmen
pasca kehamilan ialah masalah kritis sesar pada dasarnya memperluas
namun jarang diidentifikasi. Jika terjadinya kelemahan pasca kehamilan.
kelemahan pasca kehamilan tidak (Pergialiotis, 2014).
diketahui, akan terjadi penurunan
kemampuan fisik dan semangat Kebanyakan ibu sembuh dari pucat
dibandingkan dengan ibu yang tidak pasca kehamilan dalam waktu setengah
lemah. Hasil dari pucat selama masa bulan atau bulan setelah melahirkan.
nifas secara tegas diidentifikasi dengan Meskipun demikian, dalam masa
kepuasan pribadi berkurang, kapasitas penyembuhan yang dimulai dengan kondisi
intelektual berkurang, perasaan hematologi negatif, anomali yang berguna
temperamental, kesuraman dan kondisi mungkin muncul atau memburuk (efek
medis lainnya pada wanita usia konsepsi. samping kesuraman, kelelahan,
ketidakberdayaan untuk menyusui, dan yang mengandung anak 2-5
sebagainya) sehingga pucat paska bulan sebelumnya sebanyak 22
kehamilan memerlukan lebih banyak orang.
pertimbangan dan kualitas sejauh analisis
dan pengobatan. . Strategi pengujian ialah teknik
Salah satu upaya untuk mencegah yang diambil dalam menginspeksi, untuk
pucat ialah dengan memberikan tablet memperoleh contoh yang benar-benar
besi. Dalam hal ditemukan adanya sesuai dengan objek umum eksplorasi
penyakit, dilakukan apusan darah tepi (Nursalam, 2011). Metode pengujian
untuk melihat morfologi trombosit merah. dalam tinjauan ini merupakan back to
Jika tes darah tepi tidak dapat dilakukan, back inspecting yang menggabungkan
suplementasi zat besi dan asam folat semua mata pelajaran yang memenuhi
segera diberikan. Pada ibu hamil dengan langkah-langkah pilihan contoh sampai
pucat, tablet suplemen darah (tablet yang jumlah mata pelajaran ujian terpenuhi. .
tersedia mengandung 60 mg zat besi alami Instrumen dalam tinjauan ini ialah
dan 250 g asam folat) diberikan 3 kali untuk memeriksa Hb sahli dan struktur
sehari. Jika perbaikan muncul dalam 90 ragam informasi. Kemudian, pada saat itu,
hari, tetap berikan tablet sampai 42 hari ditentukan menggunakan Uji Chi Square.
pasca kehamilan (Kemenkes RI, 2013).
HASIL PENELITIAN
Tingginya angka kejadian pasca
kehamilan kelemmahan mempengaruhi 1. Deskripsi tempat penelitian
daya tahan ibu dan anak, namun masih Pemeriksaan ini dipimpin di Kota
sangat sedikit proyek promotif dan Gebang, Kecamatan Bangkalan,
preventif dalam mengendalikan frekuensi Kabupaten Bangkalan. Kota Gebang
pucat paska kehamilan, sehingga para ialah salah satu kota di kecamatan
ilmuwan tertarik untuk mengetahui Bangkalan, wilayah Bangkalan, kota
variabel apa yang berhubungan dengan gebang dikenang karena wilayah
angka kejadian pascakehamilan. sakit- pantura (tepi utara) kepulauan Madura
sakitan di kota Gebang, wilayah yang memiliki 4 vila, yaitu: Gebang
Bangkalan. Barat, Gebang Utara, Lebak, Gupot.
Pada 14 Agustus 2021.
2. Data umum
METODE PENELITIAN a. Karakteristik responden Penelitian
SARAN
1. Saran teoritis
Daas dipercaya dapat memberikan data tentang unsur-unsur yang
berhubungan dengan frekuensi pucat ibu pasca kehamilan. Dan juga sebagai
sumbangan ilmu kesehatan, khususnya kesehatan ibu pasca kehamilan sehingga
dapat memperluas dan meningkatkan informasi pembaca tentang faktor-faktor
yang berhubungan dengan terjadinya pucat pada ibu pasca hamil.
2. Saran praktis
a. Bagi ibu nifas
Wajar jika ibu pasca hamil dapat melakukan pemeriksaan, dimana pada saat
ibu melakukan pemeriksaan Hb ibu dapat dilakukan pemeriksaan dan diketahui
kadar Hb ibu, kelemahan dapat dibedakan secara dini sehingga dokter spesialis
bersalin atau tenaga kesehatan dapat menangani kepucatan yang dialami. telah
diidentifikasi lebih awal dari jadwal dengan memberikan tablet zat besi. Hal ini
dimaksudkan untuk mencegah terjadinya defisiensi besi pasca kehamilan.
b. Bagi desa Gebang Bangkalan
Penting untuk membangun organisasi tablet besi ketika ibu benar- benar
melihat masa nifas, untuk mencegah terjadinya pucat yang berkembang selama
masa nifas.
c. Bagi Institusi DIV KEBIDANAN STIKES Ngudia Husada Madura
Penting untuk memperluas pemahaman siswa tentang komponen-
komponen yang diidentifikasi dengan terjadinya penyakit pasca kehamilan
dalam tindakan pendidikan dan pembelajaran di program peninjauan DIV
Spesialis Bersalin STIKES Ngudia Husada Madura
d. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sangat tepat bagi ilmuwan tambahan untuk melihat komponen berbeda
yang diidentifikasi dengan tingkat pucat paska kehamilan, terutama faktor
otonom yang belum terkonsentrasi dalam tinjauan ini.
DAFTAR PUSTAKA
05 November 2022
3 ACC
Diketahui,
Ketua Prodi Pendidikan Profesi Bidan