You are on page 1of 13

Volume 6, Nomor 1, April 2022 ISSN 2623-1581 (Online)

ISSN 2623-1573 (Print)

IMPLEMENTASI PROGRAM PELAPORAN UNSAFE ACTION &


UNSAFE CONDITION DI PT XYZ
Clint Devan Yogama1, Zulkifli Djunaidi2, Farah Fadila Rahmawati3
Departemen Kesehatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia1,2
PMMB Subholding C&T PT Pertamina Patra Niaga3
clintyogama@gmail.com1, zulkiflidj59@gmail.com2

ABSTRACT
As the main asset for the company in moving the company's operations to achieve high efficiency and
productivity, the human resources need to be guaranteed occupational both of their safety and health.
Occupational safety and health are all activities to prevent accidents and diseases resulting from work and
guarantee & protect the safety and health of workers. Every company is required to implement occupational
safety and health in its operations. Especially in jobs that have a high risk of possible accidents or
occupational diseases. This research is about the Application of Occupational Safety and Health at PT
XYZ. The purpose of the study was to find out about the implementation of occupational safety and health
that had been carried out by PT XYZ through the Pengamatan Aturan HSSE program. The implementation
of Pengawasan Aturan HSSE program focuses on detecting unsafe conditions or actions early before
accidents occur and improving them into a safe work environment for workers. In this study, researchers
used the Pengawasan Aturan HSSE Report belonging to PT XYZ as the object of research. The analysis
technique was carried out descriptively with a qualitative approach to compare the results of research that
had been carried out regarding the application of occupational safety and health through the Pengawasan
Aturan HSSE program with the theories obtained through literature study. The results of the study conclude
that the functions, benefits and application of work safety and health of PT XYZ through the HSSE Rules
Supervision program have covered all aspects stated in the theory.

Keyword : Implementation, Occupational Safety And Health, Pengamatan Aturan HSSE

ABSTRAK
Sebagai aset utama bagi perusahaan dalam menggerakan operasional perusahaan untuk mencapai efisiensi
dan produktivitas tinggi, tenaga kerja perlu dijamin keselamatan dan kesehatan kerjanya. Keselamatan dan
kesehatan kerja adalah segala upaya pencegahan kecelakaan dan penyakit yang diakibatkan dari bekerja
dan menjamin serta melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja. Setiap perusahaan diwajibkan
untuk menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja dalam operasionalnya. Terutama pada pekerjaan yang
memiliki resiko tinggi akan kemungkinan terjadinya kecelakaan atau penyakit kerja. Penelitian ini adalah
tentang Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada PT XYZ. Tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui mengenai penerapan keselamatan dan kesehatan kerja yang telah dilaksanakan oleh PT XYZ
melalui program Pengamatan Aturan HSSE. Penerapan program Pengamatan Aturan HSSE fokus pada
mendeteksi kondisi atau tindakan tidak aman secara dini sebelum terjadi kecelakaan dan memperbaikinya
menjadi lingkungan kerja yang aman bagi pekerja. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Laporan
Pengamatan Aturan HSSE milik PT XYZ sebagai objek penelitian. Teknik analisis dilakukan secara
deskriptif dengan pendekatan kualitatif untuk membandingkan hasil penelitian yang sudah dilakukan
mengenai penerapan keselamatan dan kesehatan kerja melalui program Pengamatan Aturan Utama HSSE
dengan teori-teori yang didapatkan melalui studi pustaka. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa fungsi,
manfaat dan penerapan keselamatan dan kesehaan kerja PT XYZ melalui program Pengawasan Aturan
HSSE telah mencakup semua aspek yang dinyatakan dalam teori.

Kata Kunci : Keselamatan dan kesehatan kerja, Penerapan, Pengamatan Aturan HSSE

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 231


Volume 6, Nomor 1, April 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

PENDAHULUAN keselamatan dan kesehatan kerja yang


terintegrasi dengan sistem manajemen
Tenaga kerja didefinisikan sebagai total perusahaan. Hal ini juga didukung dengan
jumlah individu yang dipekerjakan di Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
perusahaan atau tersedia untuk tugas atau tentang kesehatan dimana pasal 164-165
bekerja untuk pekerjaan proyek tertentu. tentang Kesehatan Kerja yang menyebutkan
Tenaga kerja merupakan salah satu aset bahwa semua tempat kerja, baik sektor
terpenting dalam sebuah organisasi sebagai formal maupun informal wajib menerapkan
penggerak dan pendukung tujuan organisasi upaya kesehatan termasuk Aparatur Sipil
atau perusahaan (Efendi, 2007). Manusia Negara, TNI dan Kepolisian. Perusahaan
merupakan salah satu sumber daya perushaan harus membentuk sebuah sistem manajemen
yang tidak akan dapat digantikan oleh keselamatan dan kesehatan kerja yang telah
teknologi sebaik dan selengkap apapun terintegrasi sesuai dengan tujuan perusahaan
sarana dan fasilitas kerja tanpa manusia yang (Robson, 2007).
dapat mengatur, mengoperasikan dan Sejalan dengan berkembangnya
memeliharanya (Robbins, 2008). Tanpa teknologi yang dapat meningkatkan
tenaga kerja yang tepat, pekerjaan tidak dapat produktivitas perusahaan maka semakin
terjadi dan operasional perusahaan akan meningkat pula resiko terhadap keselamatan
tertunda. Semua operasi ini membutuhkan dan kesehatan pekerja. Menteri
tenaga yang terampil. Pentingnnya posisi ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan
tenaga kerja dalam rantai operasional bahwa kasus kecelakaan kerja meningkat
perusahaan, perusahaan perlu memahami, dalam dua tahun terakhir. Pada 2019, jumlah
memelihara serta mengelola dengan baik kecelakaan kerja mencapai 114.000 kasus
sumber daya manusianya sesuai dengan dan bertambah menjadi 177.000 kasus
peraturan perundang-undangan yang berlaku. kecelakaan pada tahun 2020. Angka kasus
Memahami dan menerapkan tahapan-tahapan kecelakaan kerja yang sesungguhnya
serta aturan mengenai keselamatan dan dikatakan dapat jauh lebih besar karena
kesehatan kerja menjadi kewajiban bagi masih banyak kasus yang tidak tercatat.
setiap perusahaan. Dengan memahami dan Kurang dan rendahnya kesadaran akan
menerapkan aspek keselamatan dan pentingnya penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja, perusahaan dapat mencegah kesehatan kerja di kalangan perusahaan dan
resiko kemungkinan terjadinya kecelakaan masyarakat menjadi salah satu penyebab
kerja. utama terjadinya kecelakaan kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah Kecelakaan kerja yang terjadi tidak hanya
upaya atau kegiatan yang dilakukan dengan menyebabkan kematian, kerugian baik yang
tujuan untuk menciptakan lingkungan kerja bersifat ekonomi maupun non ekonomi, dan
yang aman, sehat serta menjamin dan kerusakan lingkungan namun juga akan
melindungi tenaga kerjanya dari kecelakaan mempengaruhi produktivitas dan
kerja dan penyakit akibat kerja. Memiliki kesejahteraan tenaga kerja. Kerugian pada
lingkungan kerja yang aman dan sehat akan perusahaan pun akan ikut meningkat.
meningkatkan produktivitas para tenaga Penerapan budaya keselamatan dan
kerja yang nantinya akan berpengaruh pada kesehatan kerja yang baik akan
efisiensi kerja. Hal ini telah diatur dalam meminimalkan angkat kecelakaan kerja
Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor sehingga mewujudkan lingkungan kerja dan
12/2003 dalam pasal 87 yang mana pekerja yang sehat dan produktif.
menyebutkan bahwa setiap perusahaan wajib
menerapkan upaya sistem manajemen

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 232


Volume 6, Nomor 1, April 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

Salah satu upaya dalam mengurangi partisipasi pekerja dalam melakukan


kecelakaan kerja adalah dengan pelaporan kondisi & perilaku tidak aman di
membudayakan pelaporan bahaya yang perusahaan tidak berjalan, maka potensi
melibatkan seluruh pekerja dari level pucuk kerugiannya sangat besar kepada perusahaan.
pimpinan sampai pekerja biasa. Pelaksanaan Bahaya-bahaya yang tidak terlaporkan tidak
pelaporan ini sejalan dengan Peraturan akan teridentifikasi dan terlaporkan secara
Pemerintah No. 50 Tahun 2012 yang jelas, sehingga perusahaan tidak dapat
menyebutkan bahwa prosedur pelaporan menentukan rencana perbaikan atau mitigasi
bahaya harus dimiliki oleh perusahaan dan terhadap bahaya tersebut. Sekecil apapun
diketahui oleh para pekerjanya. Pekerja kecelakaan kerja, dapat menimbulkan
berperan penting dalam proses implementasi kerugian dari kematian, cidera, rusaknya
sistem pelaporan bahaya di perusahaan. sarana prasarana, produktivitas menurun dan
Sistem pelaporan juga dapat meningkatkan penurunan citra perusahaan (Marettia, 2011).
tingkat kepedulian pekerja terhadap adanya Untuk meningkatkan kesadaran pekerja
potensi bahaya di lingkungan kerja terkait pelaporan kondisi dan perilaku tidak
(Gunawan, 2013). Pelaporan bahaya aman, maka perusahaan perlu membuat
dibedakan menjadi dua, yaitu pelaporan sistem. Kumpulan dari komponen/variabel
kondisi tidak aman (unsafe condition) dan yang terkait, terorganisasi dan dapat
perilaku tidak aman (unsafe action) (Council, berinteraksi satu sama lain sehingga dapat
2014). Di dalam teori domino, 80-85% mencapai suatu tujuan dinamakan sistem
kecelakaan yang terjadi disebabkan oleh (Kelly, 2007). Elemen-elemen di dalam
kelalaian atau kesalahan dari pekerja sendiri, sistem harus dapat terhubung dengan tujuan
sedangkan 10-15% disebabkan oleh kondisi perusahaan. Beberapa elemen paling
tidak aman (Heinrich, 1931). Teori domino mendasar dari suatu sistem terdiri dari Input,
sendiri telah dimodifikasi oleh Bird & Process dan Output serta dilengkapi dengan
Germain pada tahun 1985. Modifikasi yang umpan balik (feedback).
dilakukan terletak pada penambahan faktor
penyebab terjadinya kecelakaan yaitu faktor
manajemen, basic cause yang terdiri dari
personal factor dan job factor, serta
immediate cause yang terdiri dari unsafe
action dan unsafe condition (Bird, 1996). Gambar 1. Diagram Alir Elemen Sistem
Bird & Germain menyebutkan bahwa
kecelakaan dapat terjadi jika faktor Input merupakan hal yang paling penting
manajemen lemah. Lemahnya manajemen dalam keberlangsungan suatu sistem, karena
terdiri dari program yang tidak sesuai, input adalah sumber yang diperlukan untuk
rendahnya kepatuhan terhadap standar dan pelaksanaan kegiatan dalam mencapai tujuan
standar yang tidak sesuai. Pelaporan bahaya yang ditetapkan sistem tersebut. Sumber
juga dapat menghasilkan sumber informasi akan diolah, dikaitkan dan saling
kepada perusahaan untuk melakukan terkoordinasi satu sama lain di dalam tahapan
Tindakan perbaikan terhadap potensi-potensi Proses. Hasil dari input yang telah diproses
bahaya yang ada sehingga lingkungan kerja serta merupakan tujuan akhir dari sistem
yang aman dapat tercipta. Namun frekuensi disebut output. Untuk mengevaluasi
pelaporan seringkali masih rendah karena kesesuaian output dengan tujuan dari sistem
pekerja enggan atau tidak mau berbicara ataupun jika ada perubahan tujuan
mengenai masalah yang terjadi. Ketika

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 233


Volume 6, Nomor 1, April 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

berikutnya, maka diperlukan tahapan umpan Pengamatan Aturan Utama HSSE merupakan
balik (feedback). salah satu safety campaign yang telah
Industri Minyak & Gas (Migas) menjadi dimulai sejak akhir tahun 2015 dan berjalan
salah satu sektor yang memiliki resiko yang hingga saat ini. Pelaksanaan program
tinggi untuk terjadi kecelakaan. Wilayah Pengamatan Aturan Utama HSSE ini
kerja PT XYZ meliputi provinsi jawa barat; bertujuan untuk mengajak seluruh pekerja
provinsi banten, dan provinsi DKI Jakarta yang berada di lingkungan PT XYZ agar
yang terdiri dari 17 (tujuh belas) lokasi kerja memiliki keinginan dan aktif untuk
berkomitmen untuk menaati dan menerapkan melaporkan setiap tindakan atau kondisi
aspek keselamatan dan kesehatan kerja dalam tidak aman sebagai salah satu bentuk
lingkungan kerja sehari-hari. Untuk tetap peningkatan budaya keselamatan dan
patuh kepada Permen ESDM No. 18 Tahun kesehatan kerja di lingkungan perusahaan.
2018 tentang Pemeriksaan Keselamatan Tabel 1. Gambaran Sistem Pelaporan
Instalasi dan Peralatan pada Kegiatan Usaha Pengamatan Aturan HSSE di PT XYZ
Minyak & Gas Bumi, seluruh instalasi di Input Process Output
wilayah kerja perusahaan telah memiliki Pelaksanaan Laporan
Material
persetujuan layak operasi (PLO) dan Pelaporan Unsafe Action
Laporan
Sertifikat Kelayakan Penggunaan Instalasi Sumber Daya Pemantauan
Unsafe
(SKPI). Pekerja di sektor ini bersinggungan Manusia Pelaporan
Condition
dengan bahan-bahan berbahaya dan resiko Evaluasi
Metode
menghadapi kecelakaan, kebakaran maupun Pelaporan
pencemaran. Maka dari itulah, perusahaan Tujuan penelitian ini adalah untuk
dengan risiko kecelakaan yang tinggi sangat mengetahui bagaimana implementasi
membutuhkan sistem keselamatan dan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja,
kesehatan kerja yang baik dari perusahaan yang dalam hal ini adalah laporan
sebab sistem ini akan berpengaruh pada Pengamatan Aturan Utama HSSE sebagai
kepuasan kerja karyawan (Taurista, 2010). alat yang mempromosikan dan ajakan untuk
Budaya keselamatan dan kesehatan kerja meningkatkan kepedulian terhadap bahaya di
sudah menjadi pondasi utama PT XYZ dalam lingkungan kerja PT XYZ.
prioritas strategis untuk menciptakan
lingkungan kerja yang bebas dari kecelakaan METODE
kerja atau insiden. PT XYZ selalu berusaha Pada penelitian ini, peneliti
untuk menciptakan lingkungan kerja yang menggunakan penelitian kualitatif dengan
aman dan nyaman bagi para pekerjanya. pendekatan studi kasus. Sesuai dengan ini,
Sebagai salah satu usaha untuk pendekatan studi kasus berupaya untuk
meningkatkan kesadaran akan kecelakaan memaparkan laporan secara detail dari
kerja dan penyakit akibat kerja, perusahaan pelaksaan salah satu safety campaign
telah membuat program Pengamatan Aturan Pengamatan Aturan Utama HSSE di PT
Utama HSSE berbasis web. Program XYZ. Sumber data penelitian menggunakan
Pengamatan Aturan Utama HSSE adalah alat data laporan implementasi Program
yang digunakan untuk melaporkan Pengamatan Aturan Utama HSSE milik PT
kondisi/lingkungan dan tidakan tidak aman XYZ. Data laporan diperoleh dari website
yang ada di sekitar pekerja serta untuk program dan diklasifikasikan sesuai dengan
monitoring status tindak lanjut status (open, on progress dan closed) serta
perbaikan/mitigasi kondisi/lingkungan dan jenis laporan (unsafe action, unsafe
tidakan tidak aman yang telah dilaporkan. condition, nearmiss & safety achievement).

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 234


Volume 6, Nomor 1, April 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

Data yang diperoleh akan dianalisis secara keselamatan kerja yang diprioritaskan paada
deskriptif dengan cara membandingkan hasil aktifitas orang dan tindakan aman. Tujuan
penelitian peneliti mengenai pelaksanaan dari program Pengamatan Aturan Utama
penerapan keselamatan dan kesehatan kerja HSSE adalah untuk mendeteksi dan
di PT XYZ melalui program Pengamatan mengetahui secara diri perilaku tidak aman
Aturan Utama HSSE dengan gambaran atau kondisi tidak aman sebelum
sistem di tabel 1. menyebabkan terjadinya cidera dan
mengubah keadaan tidak aman menjadi
perilaku atau lingkungan kerja yang lebih
HASIL aman bagi para pekerja. Dengan
Maraknya peristiwa kecelakaan dan mengobservasi dan mengkomunikasikan
penyakit yang disebabkan oleh faktor-faktor suatu tindakan tidak aman kepada individu
yang berada di lingkungan kerja yang bersangkutan, maka dapat mengurangi
menyadarkan bahwa penting untuk resiko terjadinya kecelakaan atau insiden.
menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja Uraian di atas sesuai jika dikaitkan
adalah penting adanya. Tingginya angka dengan teori mengenai tujuan dari
kecelakaan kerja di Indonesia menginisiasi keselamatan dan kesehatan kerja yang
PT XYZ sebagai perusahaan yang berkelas menyebutkan bahwa pegawai berhak
dunia untuk menjadikan budaya keselamatan mendapat jaminan untuk keselamatan dan
dan kesehatan kerja sebagai pondasi utama kesehatan kerja mereka baik secara fisik,
mereka dalam prioritas strategisnya untuk psikologis, maupun sosial, semua hasil
menjadi perusahaan energi nasional kelas produksi perlu dipelihara keamanannya, dan
dunia. terhindar dari kemungkinan gangguan
PT XYZ selalu berusaha untuk kesehatan yang disebabkan oleh kondisi,
mewujudkan kondisi aman dan nyaman bagi lingkungan atau perilaku kerja.
para pekerjanya guna meraih predikat zero Melalui penerapan program Pelaporan
accident. Program Pengamatan Aturan Pengamatan Aturan Utama HSSE sebagai
Utama HSSE mengacu pada aspek health, salah satu sistem K3 maka akan
safety, security & environment atau yang meningkatkan kualitas hidup pekerja dan PT
dikenal sebagai HSSE yang wajib menjadi XYZ pun akan semakin efektif dalam
fokus prioritas bagi seluruh pekerja di pelaksaan kegiatan perusahaan. Setiap
lingkungan PT XYZ. Melalui program tahunnya juga dilakukan evaluasi dan
Pengamatan Aturan Utama HSSE, PT XYZ rekapitulasi setiap laporan yang masuk oleh
memiliki tujuan untuk menerapkan budaya PT XYZ.
peduli HSSE pada setiap individu pekerjanya
sehingga kecelakaan kerja dan penyakit Langkah-Langkah Penerapan Program
akibat kerja dapat diminimalisir. PT XYZ Pengamatan Aturan Utama HSSE
juga menjamin setiap sumber produksi yang
ada akan digunakan dengan efektif dan Patuh terhadap peraturan dan undang-
efisien serta menjamin tidak mengalami undang yang berlaku serta selalu memastikan
gangguan kesehatan atau penyakit akibat keselamatan serta kesehatan dari setiap
kerja. PT XYZ sepenuhnya memahami pekerja sudah menjadi prioritas utama PT
bahwa pekerja adalah aset paling utama bagi XYZ. Program pelaporan patuh menerapkan
perusahaan untuk mencapai tujuannya. HSE Golden Rules perusahaan, yaitu ‘Patuh,
Program Pengamatan Aturan Utama Intervensi, dan Peduli’ terkait keselamatan di
HSSE memfokuskan kepada observasi lingkungan kerja dimana diperlukan

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 235


Volume 6, Nomor 1, April 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

partisipasi seluruh pekerja dan mitra di Setiap bulannya diadakan koordinasi


lingkungan kerja PT XYZ. rutin untuk pembahasan laporan dan
Program Pengamatan Aturan Utama penyelesaian temuan-temuan pada laporan
HSSE dilakukan dengan melaporkan segala Pengamatan Aturan Utama HSSE, baik
tindakan dan kondisi tidak aman setiap saat temuan internal maupun dari eksternal
ke website pelaporan. Pelaporan Pengamatan perusahaan. Jumlah laporan yang masuk juga
Aturan Utama HSSE. Seluruh pekerja dan memiliki status dan terbagi menjadi tiga
mitra kerja PT XYZ diajak untuk peduli dan status, yaitu Open, On Progress dan Closed.
secara aktif melaporkan setiap tindakan atau Setiap kategori ini menjelaskan status
kondisi aman sebagai salah satu bentuk laporan yang masuk. Di dalam koordinasi
peningkatan budaya keselamatan dan tersebut, juga ditentukan siapa
kesehatan kerja di ligkungan perusahaan. penanggungjawab penindaklanjut laporan
Tidak hanya tindakan atau kondisi tidak pekerja. Penanggungjawab tersebut juga
aman, pekerja juga dapat melaporkan bertugas untuk mengajak diskusi dengan
nearmiss dan safety achievement (Tindakan pelapor atau fungsi yang berkompeten terkait
aman yang memberikan hasil positif kepada bagaimana cara terbaik dalam
perusahaan). Kondisi tidak aman (unsafe menindaklanjuti laporan unsafe
condition) adalah semua kondisi lingkungan action/condition yang dilaporkannya. Proses
yang berpotensi menyebabkan bahaya atau pelibatan pelapor terhadap cara
tidak berfungsi tidak semestinya. Perilaku menindaklanjuti laporan dapat meningkatkan
tidak aman (unsafe act) adalah tindakan- kepedulian pekerja serta bisa memunculkan
tindakan yang tidak aman dan berbahaya bagi rasa dihargai oleh perusahaan.
pekerja sedangkan nearmiss adalah semua Bagi para pekerja yang aktif dalam
kondisi atau kejadian dimana hampir keikutsertaannya dalam menerapkan budaya
terjadinnya kecelakaan, yang jika terjadi keselamatan dan kesehatan kerja dengan
sedikit perubahan pada kondisi saja maka peduli, mengintervasi dan melakukan
dapat menimbulkan kerugian baik secara pelaporan Pengamatan Aturan Utama HSSE
ekonomi maupun non ekonomi. setiap tindakan atau kondisi yang tidak aman
Sistem pelaporan Pengamatan Aturan akan diberikan apresiasi atau penghargaan.
Utama HSSE dapat dilakukan melalui Pemberian penghargaan ini bertujuan agar
beberapa cara, yaitu melalui website setiap pekerja menerapkan perilaku kerja
(aplikasi) dan penyediaan form pelaporan aman dan menimbukan sikap peduli terhadap
manual & drop box yang terletak di setiap keselamatan dan kesehatan kerja sebagai
kantor lokasi kerja. Laporan yang ditulis di fokus utama bagi semua pekerja di
dalam formulir manual juga akan di input ke lingkungan PT XYZ. Jumlah pelaporan
dalam website. Setiap pelapor akan Pengamatan Aturan Utama HSSE yang
mendapatkan notifikasi via email jika telah bertambah dapat diartikan sebagai
melaporkan unsafe action/condition ke meningkatnya kesadaran seluruh komponen
dalam aplikasi. Notifikasi tersebut akan pekerja akan pentingnya keselamatan,
diperbaharui kembali jika status pelaporan keamanan dan kesehatan dalam bekerja.
sudah ditindaklanjuti dan diverifikasi oleh
perusahaan. Para pekerja diharapkan dapat
melaporkan segala kondisi atau tindakan Manfaat Penerapan Program
tidak aman sedini mungkin sehingga dapat Pengamatan Aturan Utama HSSE
dilakukan pencegahan dan perbaikan jika Diterapkannya program pelaporan
diperlukan. Pengamatan Aturan Utama HSSE

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 236


Volume 6, Nomor 1, April 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

memberikan perlindungan kepada para dalam mencatat segala tindakan tindakan dan
pekerja dengan mengobservasi perilaku atau kondisi tidak aman yang memungkinkan
kondisi tidak aman yang kemudian ditindak menimbulkan kecelakaan akibat kerja.
lanjuti agar mengubahnya menjadi perilaku Program Pengamatan Aturan Utama HSSE
atau kondisi yang lebih aman bagi para juga dilakukan untuk memberi kemudahan
pekerja. Dengan melakukan pelaporan dan bagi kedua belah pihak dalam melakukan
setiap tindakan maupun kondisi tidak aman segala kegiatan dan aktivitas yang terjadi di
dapat dideteksi sedini mungkin maka PT XYZ agar berjalan dengan terorganisir
perusahaan memberikan jaminan dan terarah.
perlindungan yang layak di lingkungan kerja Lingkungan kerja yang aman dan
perusahaan. nyaman akan menciptakan kinerja yang baik
PT XYZ memenuhi peraturan dan bagi para pekerja karena pekerja akan merasa
perundang-undangan yang berlaku dengan terjamin akan keselamatan dan kesehatan
mematuhi Peraturan dan Undang-Undang kerja mereka. Perasaan aman, nyaman dan
penerapan keselamatan dan kesehatan kerja. terlindungi pada saat bekerja akan
Dengan diterapkannya pelaporan memberikan kesempatan bagi mereka untuk
Pengamatan Aturan Utama HSSE sebagai bekerja secara optimal dan akan berdampak
salah satu budaya keselamatan dan kesehatan pada kualitas kinerja pekerja PT XYZ. Begitu
kerja, PT XYZ menciptakan citra yang baik pula dengan kinerja yang baik akan memberi
dan sejalan dengan upaya untuk menjadi dampak yang baik pula pada kualitas produk
perusahaan energi nasional kelas dunia. yang dihasilkan. Kedua hal ini akan
Mengetahui permasalahan mengenai membawa dampak dan citra yang baik bagi
keselamatan kerja adalah permasalahan perusahaan sehingga dapat meningkat
setiap individu dan perilaku menjadi kunci kepercayaan dan kepuasan pelanggan.
utamanya. Dengan menciptakan ketentuan Dengan berlakunya program Pengamatan
yang perlu dan harus dipatuhi oleh setiap Aturan Utama HSSE, PT XYZ dapat
pekerja PT XYZ untuk mengurangi resiko mewujudkan rasa aman bagi para pekerja dan
terjadinya kecelakaan kerja berupa program memberi kondisi kerja yang bebas dari
pelaporan Pengamatan Aturan Utama HSSE, kecelakaan kerja guna meraih predikat zero
dimana tiap pekerja dapat melaporkan dan accident.
mengawasi setiap tindakan atau kondisi tidak
aman yang ada di sekitar lingkungan kerja
maka kecelakaan kerja dan penyakit akibat PEMBAHASAN
kerja dapat diminimalisir atau dihilangkan. Di dalam tahapan Input, peneliti
Berkurangnya resiko kerja atau bahkan memilah elemen tersebut menjadi 3
menghilangkan kondisi tersebut makan akan komponen, yaitu material, sumber daya
membantu PT XYZ dalam mengurangi biaya manusia dan metode. PT XYZ telah
yang mungkin keluar ketika terjadi menyediakan ketersediaan material berupa
kecelakaan atau sakit akibat kerja. aplikasi berbasis web dan formulir pelaporan
Menciptakan sistem manajemen yang secara manual pada tahapan input. Perangkat
efektif adalah salah satu bentuk computer telah disediakan di setiap lobi
diterapkannya keselamatan dan kesehatan kantor lokasi kerja PT XYZ guna
kerja pada perusahaan. Setiap prosedur harus memudahkan akses dan tempat untuk
terdokumentasi dan tercatat dengan baik. menyampaikan laporan unsafe action &
Program Pengamatan Aturan Utama HSSE Unsafe condition yang terjadi di lapangan.
menjadi media bagi perusahaan dan pekerja Dalam program pelaporan tersebut,

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 237


Volume 6, Nomor 1, April 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

sebenarnya PT XYZ juga menambahkan fitur pelaporan. Namun pada kenyataannya, akses
pelaporan via SMS (Short Messaging pelaporan tersebut dibatasi dengan koneksi
System), namun tidak berjalan efektif dalam jaringan internet yang bisa dipergunakan
implementasinya. Pelapor lebih memilih untuk mengakses aplikasi. Jaringan yang bisa
menggunakan perangkat computer untuk digunakan untuk membuka aplikasi hanya
melaporkan unsafe action & Unsafe jaringan internal internet perusahaan. Hal ini
condition. Aplikasi pelaporan sangatlah berfungsi untuk menjaga keamanan data,
penting karena merupakan pintu utama untuk namun ternyata dapat mengurangi
tahapan input data sebelum masuk ke tahapan kemudahan seluruh pekerja dalam
proses. Aplikasi yang digunakan harus mengakses jaringan internet dimanapun
dikelola dan dipelihara secara jelas dan berada, khususnya pekerja outsourcing
ditetapkan penanggungjawab dalam kegiatan (tenaga kontrak). Padahal jumlah sumber
pemantauannya. PT XYZ telah menetapkan daya manusia di PT XYZ Sebagian besar
fungsi IT sebagai pihak yang terdiri dari pekerja outsourcing. Untuk
bertanggungjawab terhadap meminimalisir hal tersebut, PT XYZ
pemeliharaannya. Server database menyediakan formulir pelaporan manual.
menggunakan fasilitas penyimpanan data Pekerja yang tidak bisa mengakses pelaporan
internal perusahaan untuk mengantisipasi via aplikasi dapat mengisi formulir secara
adanya kebocoran data akibat aktivitas manual. Formulir yang telah diisi
hacker. Akan tetapi PT XYZ belum membuat disampaikan kepada Administrasi fungsi
petunjuk teknis pelaporan yang dituangkan HSE (Health, Safety & Environment) untuk
dalam SOP (Standar Operating Procedure) dimasukkan ke dalam aplikasi. Format
perusahaan, sehingga mudah diakses, formulir manual juga dilengkapi dengan
dipahami dan dapat dievaluasi secara berkala kolom identitas pekerja, sehingga
oleh seluruh pekerja. memudahkan petugas Administrasi HSE
Selain ketersediaan peralatan, komponen untuk memasukkan nama pelapor ke dalam
material lain yang tidak kalah penting adalah aplikasi. Tetapi pada kenyataannya, tidak
ketersediaan kebijakan. Langkah awal untuk sedikit ditemukan pelapor yang tidak mengisi
memastikan Sistem Manajemen identitas (anonim). Untuk pelapor tanpa
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) identitas, petugas Administrasi HSE akan
berjalan adalah dimulai dengan membuat memasukkan nama “anonim” di dalam
kebijakan yang dapat dilaksanakan dan sistem pelaporan.
ditindaklanjuti oleh manajemen perusahaan Di dalam tahapan Proses, peneliti
(McKinnon, 2012) PT XYZ telah membuat memilah elemen tersebut menjadi 3
kebijakan dan komitmen terkait pengelolaan komponen, yaitu pelaksanaan pelaporan,
unsafe action & Unsafe condition yang pemantauan pelaksanaan pelaporan, dan
terjadi di perusahaan. Selain itu, PT XYZ evaluasi pelaksanaan pelaporan. Aplikasi
juga memiliki HSSE Golden Rules yang pelaporan PT XYZ telah memiliki menu dan
terdiri dari 3 bagian yaitu Patuh, Intervensi fungsi yang cukup memudahkan pekerja saat
dan Peduli. mengelola laporan unsafe action & Unsafe
Komponen material lain yang diteliti condition. Konsep Plan-Do-Check-Action
adalah komponen sumber daya manusia. telah dimasukkan ke dalam konsep dasar
Sumber daya manusia merupakan kunci aplikasi, sehingga laporan dapat dikelola dan
dalam menjalankan setiap kegiatan dan dimonitor secara jelas. Alur aplikasi dimulai
pencapaian tujuan perusahaan. PT XYZ dari awal melapor, validasi laporan,
memastikan semua pekerja dapat mengakses penentuan penanggung jawab tindak lanjut

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 238


Volume 6, Nomor 1, April 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

laporan dan mata anggaran yang digunakan, dari list, tetapi masih bisa diakses di dalam
sampai monitoring status (open, on progress. database “laporan invalid”. Penentuan
Closed) dan validasi tindak lanjut yang telah prioritas perbaikan juga ditentukan oleh
dilakukan. Untuk menjamin implementasi ketersediaan anggaran perusahaan, sumber
pelaksanaan pelaporan unsafe action & daya manusia dan peralatan, serta adanya
Unsafe condition berjalan, PT XYZ ketentuan baru yang mempengaruhi
melakukan kegiatan sosialisasi secara masif perusahaan.
kepada seluruh pekerja dan mitra kerja. Tamu Di dalam elemen Output, peneliti
yang berkunjung juga mempunyai hak & melihat data unsafe action & unsafe
kewajiban dalam melaporkan unsafe action condition dari PT XYZ selama periode 2016
& Unsafe condition yang ditemukan saat sampai dengan 2020. Berikut adalah tabel
berkunjung ke lapangan. PT XYZ juga jumlah laporan yang masuk selama periode
menetapkan Key Performance Indicator 2016 hingga 2020.
(KPI) pelaporan unsafe action & Unsafe Tabel 2. Jumlah Laporan Pengamatan Aturan
condition terhadap pekerja dan mitra kerja. HSSE di 17 Lokasi Kerja Selama
Untuk pekerja, PT XYZ menetapkan jumlah Tahun 2016-2020
minimal laporan unsafe action & Unsafe Jumla Jumlah Rata-rata
condition di dalam target tahunan Tahu h Respond laporan/respond
perusahaan. Penetapan target mitra kerja n Lapora en en*
disepakati bersama Ketika pengesahan n
2016 39 17 2
dokumen HSE Plan Contractor Safety
Management System (CSMS). 2017 479 158 3
PT XYZ melakukan rapat komite 2018 576 166 3
bulanan untuk memastikan SMK3 2019 3232 600 5
perusahaan berjalan efektif dan efisien. Salah 2020 2423 370 6
satu pokok pembahasan rapat tersebut adalah Sumber: Data Laporan Pengamatan Aturan HSSE
Pemantauan pelaporan unsafe action & 2018-2020
Unsafe condition di lapangan. Pimpinan *Pembulatan ke bawah

rapat (top management) akan Berdasarkan tabel 2 yang tertera, pada


mendistribusikan laporan unsafe action & awal tahun penerapan program, jumlah
Unsafe condition yang masuk ke aplikasi laporan dari pekerja di tahun 2016 sejumlah
sesuai dengan lingkup masing-masing fungsi 39 laporan dari 17 orang responden (pekerja).
via aplikasi. Hal ini untuk meminimalisir Namun seiring berkembangnya promosi,
adanya penyerahan tanggung jawab sosialisasi dan integrasi dengan performance
perbaikan di luar tupoksi masing-masing indicator lokasi kerja (KPI), jumlah laporan
fungsi. Laporan juga dievaluasi berdasarkan dan responden yang terlibat dalam pelaporan
tingkat severity & probability, sehingga unsafe action & unsafe condition meningkat
dapat ditentukan prioritas tindak lanjut dari signifikan. Berikut status dari laporan
seluruh laporan yang masuk di aplikasi. Pengamatan Aturan HSSE di 17 lokasi kerja
Laporan tidak semuanya valid dan dapat berdasarkan data jumlah laporan HSSE
dilanjutkan ke tahap mitigasi. Evaluasi selama 2016 hingga 2020:
terhadap laporan dilakukan oleh setiap fungsi
terkait guna menyeleksi laporan-laporan
yang sesuai dengan format pelaporan atau
relevan dengan kegiatan di perusahaan.
Laporan yang tidak valid akan dikeluarkan

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 239


Volume 6, Nomor 1, April 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

Tabel 3. Status Laporan Pengamatan Aturan Tabel 7. Status Laporan Pengamatan Aturan
HSSE di 17 Lokasi Kerja Selama Tahun HSSE di 17 Lokasi Kerja Selama Tahun
2016 2020
Status Laporan Jumlah Persentase (%) Status Laporan Jumlah Persentase (%)
Laporan 39 - Laporan 2423 -
Closed 39 100% Closed 702 28,97%
On Progress 0 0% On Progress 154 6,35%
Open 0 0% Open 1567 64,67%
Sumber: Data Laporan Pengamatan Aturan HSSE Sumber: Data Laporan Pengamatan Aturan HSSE
2016-2020 2016-2020

Tabel 4. Status Laporan Pengamatan Pada tabel 3-7 menunjukkan bahwa total
Aturan HSSE di 17 Lokasi Kerja Selama laporan selama periode tahun 2016 hingga
Tahun 2017 2020 sejumlah 6749 laporan. 2808 laporan
(42%) masih open, 1012 laporan (15%)
Status Laporan Jumlah Persentase (%)
masuk dalam progress perbaikan, dan 2919
Laporan 479 - laporan (43%) sisanya sudah closed &
Closed 419 87,47% divalidasi oleh perusahaan. Dari total laporan
On Progress 39 8,14% tersebut, perusahaan memilah ulang mana
Open 21 4,38% yang masuk ke dalam kategori unsafe action
Sumber: Data Laporan Pengamatan Aturan HSSE dan unsafe condition. Hasil pemilahan
2016-2020 tersebut dapat dilihat di tabel 8 sebagai
Tabel 5. Status Laporan Pengamatan Aturan
berikut:
HSSE di 17 Lokasi Kerja Selama Tahun Tabel 8. Status Laporan Pengamatan Aturan
2018 HSSE Selama Tahun 2016
Status Laporan Jumlah Persentase (%) Persentase
Kategori Jumlah*
Laporan 576 - (%)
Closed 404 70,13% Unsafe Action 521 10,09%

On Progress 114 19,79% Unsafe Condition 4640 89,91%


Sumber: Data Laporan Pengamatan Aturan HSSE
Open 58 10,06% 2016-2020
Sumber: Data Laporan Pengamatan Aturan HSSE *Jumlah setelah dikurangi nearmiss & safety achievement di
2016-2020 laporan

Tabel 6. Status Laporan Pengamatan Aturan PT XYZ juga berkomitmen untuk


HSSE di 17 Lokasi Kerja Selama Tahun
menindaklanjuti setiap laporan yang relevan
2019
dengan perusahaan. Tidak sedikit juga
Status Laporan Jumlah Persentase (%) laporan-laporan yang dikategorikan invalid,
Laporan 3232 karena tidak relevan dengan perusahaan serta
Closed 1355 41,92% tidak memenuhi tata cara pelaporan yang
telah ditetapkan. Untuk menindaklanjuti
On Progress 715 22,12%
setiap laporan, PT XYZ menetapkan kategori
Open 1162 35,95%
tingkat risiko (high, medium & low) dari
Sumber: Data Laporan Pengamatan Aturan HSSE
2016-2020
setiap laporan, sehingga laporan-laporan
yang masuk dapat ditindaklanjuti sesuai
prioritas. Kebijakan, kecukupan anggaran

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 240


Volume 6, Nomor 1, April 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

dan peralatan serta ketersediaan sumber daya melaporkan kejadian dan merekap kejadian
manusia juga menjadi pertimbangan dalam penting yang nantinya menjadi evaluasi
menentukan prioritas tindak lanjut secara rutin untuk perbaikan. Pelaporan dapat
perusahaan. dilakukan dengan mengisi formulir secara
online atau sms. Program Pengamatan
Aturan Utama HSSE ini sesuai dengan teori
mengenai program manajemen keselamatan
dan kesehatan masyarakat oleh (Ivanccevich,
2001) yang mensyaratkan beberapa tahapan
antara lain membentuk sistem indikator
kecelakaan sebagai contoh statistik
kecelakaan kerja, pengembangan terhadap
sistem pelaporan dan pengembangan
terhadap peraturan-peraturan dan prosedur.
Program Pengamatan Aturan Utama
Gambar 2. Rangkuman Persentase Status Laporan Closed
Dibandingkan dengan Jumlah Laporan Pengamatan HSSE dilaksanakan untuk mencapai zero
periode 2016-2020 accident, membuktikan bahwa tingkat
kecelakaan bisa ditekan dengan melakukan
Sumber: Data Laporan Pengamatan Aturan HSSE
2016-2020
pengawasan atau observasi kepada tindakan
atau kondisi tidak aman yang memungkinkan
Dari gambar 2 diatas, meskipun jumlah terjadinya kecelakaan kerja agar dapat
closed menurun setiap tahunnya, namun PT ditindak lanjuti sedini mungkin. Indikator
XYZ telah menindaklanjuti temuan 58% program keselamatan yang sukses adalah
(status closed & on progress) laporan yang turunnya frekuensi atau keparahan cedera
masuk. Dari data tersebut, komitmen PT dan penyakit pada pekerja (Mondy, 2008)
XYZ dalam menindaklanjuti laporan pekerja
perlu diapresiasi mengingat banyaknya
lokasi yang harus dipantau secara bersamaan, KESIMPULAN
serta adanya pembagian anggaran dan Berdasarkan analisis dan pembahasan
sumber daya manusia sesuai dengan prioritas yang telah diuraikan sebagaimana pada bab
kegiatan operasional masing-masing lokasi hasil dan pembahasan secara menyeluruh
kerja. sesuai dengan teori-teori yang dikemukakan,
Dalam menjalankan program maka peneliti menyimpulkan bahwa
Pengamatan Aturan Utama HSSE sebagai implementasi program pelaporan unsafe
salah satu manajemen bagi keselamatan dan action & Unsafe condition di PT XYZ sudah
kesehatan kerja maka dilakukan pengawasan, berjalan baik. Pada elemen Input, PT XYZ
sosialisasi dan memberikan jaminan telah menyediakan ketersediaan peralatan
keselamatan dan kesehatan kerja. Hal ini untuk menunjang laporan dari pekerja dan
didukung dengan penelitian (Susilawaty, mitra kerja secara baik. Namun pelu
2007) yang menyebutkan bahwa dalam ditingkatkan di dalam penyediaan petunjuk
penerapan keselamatan dan kesehatan kerja teknis pelaporan yang dituangkan dalam SOP
sangat membutuhkan kerjasama dari semua (Standar Operating Procedure) perusahaan,
pihak perusahaan. sehingga mudah diakses, dipahami dan dapat
PT XYZ memiliki program Pengamatan dievaluasi secara berkala oleh seluruh
Aturan Utama HSSE sebagai sistem pekerja. SOP tersebut juga memudahkan
pelaporan yang aktif digunakan sebagai pekerja di fungsi lain (selain fungsi HSE)

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 241


Volume 6, Nomor 1, April 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

untuk memahami isi & fungsi-fungs menu di mengetahui secara dini perilaku tidak aman
aplikasi. Hal ini dapat menunjang sebelum kecelakaan atau insiden terjadi dan
kemandirian pekerja fungsi lain dalam mengubah tindakan atau kondisi tidak aman
mengoperasikan sendiri aplikasi saat tersebut menjadi lebih aman dan nyaman
mengelola laporan unsafe action & Unsafe bagi seluruh pekerja. Program Pengamatan
condition yang terkait dengan fungsi Aturan Utama HSSE menjadi komitmen dan
tersebut. Selain itu, PT XYZ juga perlu peraturan dari perusahaan sebagai bukti
menghidupkan ulang fitur SMS guna jaminan perlindungan keselamatan dan
mengakomodir pekerja, mitra kerja dan tamu kesehatan kerja yang layak bagi para pekerja.
yang tidak bisa mengakses jaringan internet Tahapan penerapan keselamatan dan
internal perusahaan saat berkunjung ke kesehatan kerja pada PT XYZ dilakukan
perusahaan. dengan menanamkan rasa patuh, intervensi
Pada elemen process, PT XYZ dan peduli kepada setiap pekerja dan mitra
sebaiknya tidak memberikan target pelaporan yang berada pada lingkungan kerja. Dengan
unsafe action & Unsafe condition yang menerapkan budaya peduli keselamatan dan
berlebihan kepada lokasi kerja. Target bisa kesehatan kerja pada masing individu maka
mengacu ke konsep SMART (Specific, akan menimbulkan rasa patuh dalam upaya
Measurable, Achievable, Relevant & mengurangi resiko dan kecelakaan kerja,
Timebound). Target pelaporan yang sadar akan rasa peduli untuk saling
berlebihan dapat memberikan dampak yang melindungi satu sama lain dari resiko dan
kurang baik kepada pekerja. Laporan dengan menumbuhkan kerja sama yang baik dalam
status invalid juga merupakan dampak dari pelaksanaan Pengamatan Aturan Utama
banyaknya target pelaporan. Karena dikejar HSSE. Tidak hanya mengintervensi perilaku
oleh target, maka pekerja akan membuat tidak aman, namun perbaikan yang
laporan yang tidak terlalu relevan dengan berkelanjutan terhadap sistem manajemen
kegiatan perusahaan, dan terkesan asal keselamatan dan kesehatan perusahaan
melapor. Hal ini tentunya bisa berdampak sehingga menciptakan lingkungan yang
serius ke perusahaan dalam jangka panjang. aman dan rasa terjamin bagi satu sama lain.
Hazard utama yang berkaitan dengan proses Rasa nyaman, aman, dan terjamin pekerja
operasi maupun penunjang berpotensi tidak akan implementasi keselamatan dan
terlaporkan oleh pekerja. kesehatan kerja yang baik akan
Pada elemen output, PT XYZ dapat mengantarkan perusahaan pada kinerja yang
menampilkan dan menggunakan database baik dan optimal, yang mana menjadi salah
laporan dengan baik. Tujuan perusahaan satu keberhasilan perusahaan dalam
dalam meningkatkan jumlah pelaporan dan memenuhi aturan, menciptakan citra yang
keikutsertaan pekerja juga tercapai. Namun baik dan mendapatkan kepercayaan dan
PT XYZ perlu membuat SOP terhadap kepuasan pelanggan.
laporan-laporan unsafe action & unsafe
condition yang belum masuk ke dalam
prioritas rencana mitigasi setiap tahunnya. UCAPAN TERIMA KASIH
Penerapan pelaporan Pengamatan Peneliti mengucapkan terima kasih
Aturan Utama HSSE dengan melakukan kepada PT XYZ yang telah memberikan
observasi keselamatan kerja yang difokuskan kesempatan, akses data dan pengetahuan
pada aktifitas individu dan tindakan aman. terhadap program pelaporan unsafe action &
Program pelaporan Pengamatan Aturan unsafe condition.
Utama HSSE memiliki sasaran untuk

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 242


Volume 6, Nomor 1, April 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

Robbins, S. P. (2008). Oranizational


Behavior 12th Ed. . Jakarta: Salemba
DAFTAR PUSTAKA Empat.
Robson, L. S. (2007). The Effectiveness of
Bird, F. E. (1996). Loss Control Occupational Health & Safety
Management: Practical Loss Control Management System Interventions: A
Leadership. USA: Det Norske Veritas. systematic review. Safety Science
Council, W. (2014). Guide to Behavioural Volume 45, 329-353.
Observation & Intervention. Susilawaty, S. (2007). Analisis Kebijakan
Efendi, A. (2007). Analisis Tenaga Kerja Publik Bidang Keselamatan &
pada Industri Kerajinan Kulit di Kesehatan Kerja di Kota Tasikmalaya.
Kelurahan Sonorejo dan Bulakrejo Semarang: Universitas Diponegoro.
Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Taurista, E. (2010). Pengaruh Pelaksanaan
Sukoharjo. Surakarta: Fakultas Program Keselamatan dan Kesehatan
Geografi. Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Gunawan, F. (2013). Safety Leadership Karyawan Bagian Produksi. Malang:
Kepemimpinan Keselamatan Kerja. Universitas Brawijaya.
Jakarta: Dian Rakyat.
Heinrich, H. (1931). Industrial Accident
Prevention: A Scientific Approach.
Michigan: McGraw-Hill Book
Company, Incorporated.
Ivanccevich, J. M. (2001). Human Resource
Management International. Jakarta:
Pren-Hall Indo.
Kelly, D. L. (2007). Applying Quality
Management in Health Care. USA:
American College of Healthcare
Executives.
Marettia, A. (2011). Analisis Faktor-Faktor
yang Berhubungan Dengan
Pelaksanaan Program STOP di PT X
Indonesia Tahun 2011. Jakarta:
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia.
McKinnon. (2012). Safety Management Near
Miss Identification, Recognition and
Investigation. US: CRC Press.
Mondy, R. W. (2008). Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta: Penerbit
Erlangga.

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 243

You might also like