You are on page 1of 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Penerapan teknologi maju dalam proses produksi di berbagai perusahaan

semakin meningkat,sehingga bahaya yang dihasilkan juga semakin

beraneka ragam dan dapat berakibat buruk pada pekerjaan serta lingkungan

kerja.Sehinggaapabilatidakdikendalikanmakadapatmengakibatkangangguankes

ehatan ataupenyakit.Bahaya yang dapat timbul diantaranya suhu

ekstrim,kebisingan, getaran, radiasi, penerangan ditempat kerja serta tekanan

udara ekstrim. Untuk mengontrol seluruh bahaya keselamatan dan kesehatan

kerja maka harus ada manajemen kesehatan dan keselamatan kerja untuk

mengurangi potensi bahaya yang mungkin akan muncul dan dapat

membahayakan para pekerja.

Penggunaan mesin di samping memberikan kemudahan bagi suatu proses

produksi, tentunya efek samping yang tidak dapat dielakkan adalah

bertambahnya jumlah dan ragam sumber bahaya bagi pengguna teknologi itu

sendiri. Di samping itu, faktor lingkungan kerja yang tidak memenuhi syarat

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), proses kerja tidak aman, dan sistem

kerja yang semakin komplek dan modern dapat menjadi ancaman tersendiri

bagi keselamatan dan kesehatan pekerja (Tarwaka, 2014).

K3 memiliki tujuan untuk mencegah, mengurangi bahkan

menihilkanresiko kecelakaan kerja (zero accident) Penerapan konsep sebagai

bentuk investasi jangka panjang yang memberikan keuntungan yang berlimpah

di masayangakan datang, bukan sebagai program yang menghabiskan biaya


perusahaan.Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah suatu

upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman dari bahaya kecelakaan,

sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi

terjadinya angka kecelakaan kerja, yang pada akhirnya dapat meningkatkan

efisiensi dan produktifitas kerja.

Berdasarkan data International Labour Organization (ILO) tahun 2013, 1

pekerja di dunia meninggal setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160

pekerja mengalami sakit akibat kerja. Hasil survei ILO menyebutkan bahwa

Indonesia berada pada peringka dua terendah di dunia dalam penerapan K3,

yaitu menempati urutan ke 152 dari 153 negara. Dipaparkan bahwa dari 15.043

perusahaan berskala besar, hanyasekitar 317 perusahaan (2,1%) yang

menerapkan SMK3 dan standar keselamatan kerja di Indonesia pun merupakan

yang paling buruk jika dibandingkan dengan Negara negara lain dikawasan

Asia Tenggara . Hal ini dapat dikaitkan dengan masih tingginya angka

kecelakaan kerja di Indonesia (Kori, 2014).

Sesuaidengan PP No 50 Tahun 2012 salah satu cara pencegahan

kecelakaan kerja yaitu dilakukan melalui penerapan Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Dalam menerapkan SMK3 setiap

perusahaan wajib melaksanakan lima hal yaitu penetapan kebijakan K3,

perencanaan K3, pelaksanaan rencana K3, pemantauan dan evaluasi kinerja

K3, dan peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3. Perencanaan adalah

bagian dari konsep Plan-Do-Check-Action yang menjadi landasan dari suatu

Sistem Manajemen yang diaplikasikan dalam SMK3. Proses SMK3 dimulai


dengan proses perencanaan yang baik untuk menjamin agar penerapan SMK3

sesuai dengan kebijakan dan sasaran yang diinginkan (e-Journal, 2014).

Program K3 harus melibatkan semua unsure dalam perusahaan dan

mencakup seluruh tahap perusahaan sejak rancang bangun sampai operasinya.

Perencanaan K3 harus dilaksanakan secara terpadu dengan melibatkan semua

fungsi yang ada dalam perusahaan dan tercermin dalam rencana kerja tiap-tiap

fungsi. Rencana kerja disusun dengan memerhatikan empat masukan, yaitu

hasil tinjauan awal yang telah dilakukan sebelumnya, hasil analisis risiko yang

dilakukan terkait dengan bisnis perusahaan, aspek perundangan terkait aspek

K3, serta ketersediaan sumber daya atau kemampuan perusahaan untuk

menjalankannya. Perencanaan K3 harus meliputi hasil analisis risiko dan juga

evaluasi program tahun sebelumnya (Ramli, 2013).

PT Usaha Gedung Mandiri adalah pelopor dalam bisnis property

khususnya office rental. Gedung pertama yang dimiliki dikenal dengan nama

Gedung Bank Dagang Negara. Setelah berubah nama menjadi PT Usaha

Gedung Mandiri pada tahun 2012, bisnis perusahaan dikembangkan pada

bidang jasa penunjang bisnis Bank, dengan menjalankan aktivitas “non core

business” PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menjadi “core business” PT Usaha

Gedung Mandiri.

Dengan pengalaman yang lebih dari 45 tahun, PT Usaha Gedung Mandiri

selalu meningkatkan system manajemen maupun sumberdaya manusia di era

Globalisasi. Berkat kerja keras darinya, perusahaan telah mengaplikasikan

SMK3 berdasarkan OHSAS 18001: 2007. Penerapan SMK3 di PT Usaha


Gedung Mandiri dianggap penting mengingat dalam proses jasa penunjang

operasional perbankan.

Berdasarkan data dan hasil wawancara lansung dengan kepala Biro K3LH,

PT. Usaha Gedung Mandiri telah berusaha menerapkan 5 ketentuan penerapan

SMK3 dengan baik, akan tetapi masih terdapat angka kecelakaan kerja dalam

pelaksanaan proses produksinya. Hal ini mengisyaratkan penerapan SKM3 di

PT. Usaha Gedung Mandiri belum sepenuhnya berjalan optimal untuk

meminimalisir terjadinya angka kecelakaan kerja, karena itulah penulis tertarik

untuk mengetahui bagaimana penerapan SMK3 di PT. Usaha Gedung Mandiri

dalam rangka meminimalisir bahaya dan risiko kecelakaan kerja yang ada

diperusahaan ini

B. Tujuan
1. TujuanUmum

a. Menganalisai mplementasi system manajemen K3 berdasarkan

OHSAS 18001 : 2007 di PT Usaha Gedung Mandiri

2. TujuanKhusus

b. Untuk mengetahui criteria system manajemen K3 berdasarkan

OHSAS 18001 : 2007 di PT Usaha GedungMandiri

c. Untuk mengetahui program-program dan hambatan dalam penerapan

system manajemen K3 berdasarkan OHSAS 18001 : 2007 di PT

Menara Terus Makmur.

d. Untuk mengimplementasikan langsung di perusahaan tentang

implementasi system manajemen K3 berdasarkan OHSAS 18001 :

2007 di PT Usaha GedungMandiri


C. Manfaat
a. Akademis, sebagai bahan masukan untuk pengembangan wahana ilmu

pengetahuan tentang program Sistem Manajemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (SMK3) diperusahaan.

b. Perusahaan, sebagai bahan masukan atau informasidalammenerapkan

program - program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

diperusahaan.

c. Sebagai bahan referensi atau informasi bagi penelitilain untuk

melakukan penelitian lebih lanjut.

You might also like