Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
The purposes of this reseDUFK DUH IRU 7R GHVFULEH D SHUFHSWLRQ DERXW ³%DUDP´ LQ 'D\DN (WKQLF LQ
.DWLQJDQ &HQWUDO .DOLPDQWDQ 7R DQDO\]H WKH FRQWHQW RI DOFRKRO LQ ³%DUDP´ 7R DQDO\]H WKH FRQWHQW RI
PLFURRUJDQLVP LQ ³%DUDP´ 7R H[DP WKH 2UJDQROHSWLF LQ ³EDUDP´ LQ 'D\DN Ethnic in Katingan, Central
Kalimantan.
The method that used in this research is using survey research method to reveal the data that related
ZLWK VRFLRORJ\ IRUP FRQQHFWHG ZLWK ³%DUDP´ :KHUHDV WKH VWXG\ UHODWHG ZLWK WKH ELRORJ\ IRUP XVLQJ
laboratory examination that consist of : study of the data about the role of microbiology during the
IHUPHQWLRQ SURFHVV LQ WUHDWLQJ ³%DUDP´ Beside that also examined the study toward the content of
DOFRKRO RU RUJDQROHSWLF LQ ³%DUDP´
The result of this research showed that 1) People perception in Dayak Ethnic in Katingan, Central
.DOLPDQWDQ WRZDUG ³%DUDP´ VKRZHG WKDW DOPRVW DOO RI WKH SHRSOH GRQ¶W NQRZ WKH FRQWHQW RI DOFRKRO LQ
³%DUDP´ VR WKHUH LV D WHQGHQF\ WR WKH SHRSOH WR VWLOO XVH ³%DUDP´ DV D VSHFLDO GULQN IRU VSH cial ceremony
EHFDXVH WKH\ KDYH QRW HQRXJK NQRZOHGJH DERXW WKH SRVLWLYH DQG QHJDWLYH HIIHFW IURP ³%DUDP´ 2) The
FRQWHQW RI DOFRKRO WKDW FRQVLVW LQ ³%DUDP´ KDV D KLJK category of 5,6% ethanol, relatively more high rather
WKDQ ³7XDN´ RQO\ 3) The role of microorganism in baram fermentation process are Saccharomyces
cerevisiae and Saccharomyces bayanus serta Aspergillius onzae; 4) Based on the result of Organoleptic
H[DPLQDWLRQ WRZDUG ³%DUDP´ LQ 'D\DN (WKQLF LQ .DWLQJDQ &HQWUDO .DOLPDQWDQ ZH FDQ FRQF lude that the
SHRSOH OLNH ³%DUDP´ EHFDXVH LW KDV VSHFLDO WHVWH DQG VPHOO
ABSTRAK
3HQHOLWLDQ LQL EHUWXMXDQ XQWXN 0HQGHVNULSVLNDQ SHUVHSVL WHQWDQJ PLQXPDQ ´%DUDP´ SDGD
masyarakat suku dayak di wilayah Katingan Kal-Teng; 2) Menganalisis kandungan alkohol yang terdapat
SDGD PLQXPDQ ´%DUDP´ 0HQJDQDOLVLV NDQGXQJDQ PLNURRUJDQLVPH \DQJ WHUGDSDW SDGD PLQXPDQ
´%DUDP´ 0HQJXML RUJDQROHWLN WHUKDGDS PLQXPDQ ´%DUDP´ SDGD PDV\DUDNDW VXNX 'D\DN GL ZLOD\DK
Katingan Kalimantan Tengah.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian survey untuk
mengungkap data-GDWD \DQJ WHUNDLW GHQJDQ NRQGLVL VRVLRORJL EHUNDLWDQ GHQJDQ PLQXPDQ µ%DUDP¶
Sedangkan untuk kajian berkenaan kondisi biologi dilakukan pengujian laboratorium yang meliputi
kajian data tentang peranan mikrobiologi selama proses fermentasi dalam pengolahan minuman
µ%DUDP¶ Kajian dilakukan juga pada kandungan kadar alkohol dan RUJDQROHSWLN PLQXPDQ µ%DUDP¶
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Persepsi masyarakat suku dayak di wilayah Katingan Kal-
7HQJ WHQWDQJ PLQXPDQ ´%DUDP´ PHQXQMXNNDQ VHEDJLDQ EHVDU PDV\DUDNDW PDVLK EDQ\DN \DQJ EHOXP
mengetahui kandungan alkohol pada minuman Baram sehingga terdapat kecenderungan mereka masih
selalu menggunakan Baram sebagai minuman pada upacara tertentu karena mereka belum memiliki
pemahaman yang baik tentang dmpak positif negatifnya dari minuman Baram 2) Kandungan alkohol yang
WHUGDSDW SDGD PLQXPDQ ´%DUDP´ WHUPDVXN NDWHJRUL FXNXS WLQJJL \DLWX VHEHVar 5,6 % etanol, relatif lebih
tinggi di bandingkan dengan minuman Tuak sebesar 4 %; 3) Mikroorganisme yang berperan pada proses
IHUPHQWDVL PLQXPDQ ´%DUDP´ DGDODK Saccharomyces cerevisiae dan Saccharomyces bayanus serta
Aspergillius onzae; 4) Berdasarkan hDVLO XML RUJDQROHSWLN WHUKDGDS PLQXPDQ ´%DUDP´ SDGD PDV\DUDNDW VXNX
Dayak di wilayah Katingan Kalimantan Tengah dapat disimpulkan bahwa masyarakat menyukai minuman
baram karena rasa dan aromanya khas.
101
Anterior Jurnal, Volume 14 Nomor 1, Desember 2014, Hal 101 ± 109
102
Rita Rahmaniati dan Supramono, Kajian Sosio-Biologi Minuman Baram Masyarakat Dayak«
yang telah disuguhkan bagi para tamu, sehingga dilakukan wawancara menggunakan angket
mau tidak mau mereka pasti ikut arak, tidak peduli kepada sampel terpilih 2) dilakukan uji
apakah oaring tersebut sudah terbiasa minum laboratorium di laboratorium biologi
atau tidak. Begitu pula dengan tamu yang hadir. Universitas Palangkaraya 3) dilakukan uji di
Pada acara metatah dan menek bajang tentu laboratorium biologi Universitas
yang diundang juga berasal dari teman-teman Palangkaraya 4) dilakukan uji organoleptik
orang yang diupacarai yang rata-rata masih pada masyarakat pengguna minuman
berumur 13-15 tahun dimana mereka sebelumnya µ%DUDP Analisis Data menggunakan deskriptif
belum pernah minum arak, namun karena persentase
desakan teman-temannya maka mereka biasanya
ikut-ikutan dan mulai terbiasa, sehingga secara HASIL DAN PEMBAHASAN
tidak langsung budaya ini ikut mempengaruhi Hasil temuan pada saat pengambilan data
penyebaran kebiasaan minum-minuman keras. dilapangan terhadap kebiasaan masyarakat
Dayak wilayah Katingan tentang minuman Baram
METODOLOGI pada acara-acara tertentu dapat dipaparkan
Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan sebagai beberapa hal.
Oktober sampai dengan Desember 2014.
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif 1. 3HUVHSVL WHQWDQJ PLQXPDQ ´%DUDP´ SDGD
kualitatif. Adapun metode penelitian yang masyarakat suku dayak di wilayah
digunakan adalah survey untuk mengungkap Katingan kal-Teng
data-data yang terkait dengan kondisi sosiologi Berdasarkan hasil wawancara peneliti
EHUNDLWDQ GHQJDQ PLQXPDQ µ%DUDP¶ dengan beberapa masyarakat pengguna
Sedangkan untuk kajian berkenaan kondisi minuman Baram dengan menggunakan kuesioner
biologi dilakukan pengujian laboratorium yang yang meliputi 3 aspek yaitu Karakteristik
meliputi kajian data tentang peranan Responden, Pengetahuan dan Sikap serta Kultur
mikrobiologi selama proses fermentasi dalam masyarakat suku Dayak di wilayah Katingan,
SHQJRODKDQ PLQXPDQ µ%DUDP¶ 6HODLQ LWX MXJD tepatnya di Desa jahanjang dan Baonbango
dilakukan kajian terhadap kandungan kadar kabupaten Katingan. Selanjutnya hasil
alkohol maupun organoleptik terhadap wawancara dapat dilihat pada tabel 1
PLQXPDQ µ%DUDP¶. Instrumen yang digunakan Berdasarkan Tabel 1 karakteristik
dalam penelitian ini terdiri atas 1) Angket untuk masyarakat menurut jenjang pendidikan
penggalian data tentang persepsi masyarakat responden masyarakat desa Baun Bango dan
WHUKDGDS PLQXPDQ ¶%DUDP¶ 3HUDQJNDW Jahanjang menggambarkan bahwa daerah
instrumen untuk uji laboratorium terhadap sampel penelitian termasuk masyarakat yang
PLQXPDQ ¶%DUDP¶ ,QVWUXPHQ sadar akan pendidikan. Hal ini karena tidak
pengamatan/pengujian organoleptik terhadap satupun ditemukan responden yang belum
PLQXPDQ ¶%DUDP¶. Teknik pengumpulann data 1) mengenyam pendidikan.
103
Anterior Jurnal, Volume 14 Nomor 1, Desember 2014, Hal 101 ± 109
Bila ditinjau jenis pekerjaan utama sikap sebagian masyarakat suku Dayak Ngaju
masyarakat menunjukkan bahwa selain pekerjaan yang cenderung mempertahankan tradisi
utama, masyarakat yang tinggal di kedua desa meminum baram tersebut karena selama ini dari
tersebut memiliki pekerjaan lain berupa mencari wawancara terungkap masih belum ada
ikan, mencari rotan, penebang pohon illegal, dan bimbingan atau penyuluhan tentang dampak dan
sebagian ada yang menjadi karyawan tidak tetap bahaya minuman beralkohol, termasuk baram.
perkebunan sawit yang ada di sekitar kampong Selain itu juga karena sempitnya pengetahuan
tersebut. dan pemahaman mereka tentang baram yang
Kemudian jika dilihat dari agama yang bahan dasarnya air beras dan rempah-rempah
dianut masyarakat suku Dayak Katingan desa yang selama ini diracik sendiri oleh para pengrajin
Baun Bango dan Jahanjang menunjukkan bahwa minuman baram yang menurut pemahaman
sebagian besar masyarakat beragama Islam 50%, sebagian besar masyarakat tidak mungkin ada
Kristen 18 %, dan Kaharingan 32 %. Walupun kandungan alkoholnya.
terdiri dari berbagai penganut agama yang Minum-minuman keras beralkohol termasuk
berbeda, namun Susana kerukunan dan baram ini jika dilakukan dari pukul 17.30 sampai
kebersamaan pada masyarakat Dayak Ngaju di 22.00 dan dilakukan sambil megenjekan, tempat
kedua desa tersebut tampak sangat harmonis dan mereka minumpun tidak tanggung-tanggung,
saling membantu antara satu dengan lainnya. mulai dari banjar, pos kamling, sampai jalan-jalan
Berdasarkan Tabel 2 hasil kuesioner sepi mereka duduki dengan santai seolah jalan
wawancara tentang pengetahuan masyarakat tersebut milik mereka, hal ini mengganggu
suku Dayak Katingan di desa baun bango dan ketertiban umum sehingga tidak jarang
Jahanjang tentang minuman baram memberikan menimbulkan ketegangan yang berujung pada
gambaran walupun sebagian masyarakat tahu perkelahian. Perlu pemikiran dan pembinaan lebih
mengenai dampak negative minuman baram, serius tentunya agar dapat mengeliminir
namun mereka masih tetap mengkonsumsinya. kerawanan social yang ditimbulkan oleh minuman
Hal ini dapat terjadi karena masyarakat pengguna baram.
minuman baram masih belum memmahami Respon masyarakat suku dayak Ngaju
secara baik tentang minuman baram yang mereka Katingan ditinjau dari kultur yang ada ditunjukkan
selalu konsumsi selama ini. pada Tabel 3. Berdasarkan pada Tabel 3 di desa
Sikap masyarakat terhadap minuman Baun bango dan Jahanjang wilayah Kabupaten
beralkohol sebagian besar setuju jika katingan masyarakatnya 100% berasal dari suku
meminumnya dapat berdampak buruk bagi Dayak Ngaju. Menurut hasil survey yag dilakukan
kesehatan dan tidak baik mengkonsumsi secara tidak semua suku Dayak ngaju menyukai
berlebihan. Akan tetapi ketika ditanyakan sikap minuman baram. Namun ketika ditanyakan ketika
mereka untuk tidak mengkonsumsi minuman kegiatan upacara adat ada kaitannya dengan
baram mereka kebanyakan masih merasa kegiatan meminum baram sebagian besar 91%
keberatan meninggalkannya. Berkenaan dengan menyatakan setuju dan hanya sebagian kecil saja
104
Rita Rahmaniati dan Supramono, Kajian Sosio-Biologi Minuman Baram Masyarakat Dayak«
4.5% yag menyatakan tidak. Selanjutnya ketika menunjukkan hasil bahwa secara organoleptik
pertaanyaan diarahkan jika kegitan meminum baram berbentuk cair, berwarna agak keruh,
minuan baram ditiadakan ketika upacara-upacara warna kekuningan, mmiliki bau khas dan rasa
adat ditiadakan mereka keberatan. Alasan yang khas juga. Sementara itu hasil uji
keberaatannya menurut masyarakat karena kandungan alcohol menunjukkan hasil bahwa
kegiatan meminum baram itu merupakan salah minuman baram memiliki kandungan alkohol
satu ritual, maka jika dihilangkan bisa sebanyak 5,6%. Hasil ini memberikan gambaran
menimbulkan bencana yang tiba-tiba misalnya bahwa minuman baram termasuk jenis minuman
banyak warga yang sakit, banjir besar, atau mitos- yang membahayakan kesehatan jika dikonsumsi.
mitos lainnya. Oleh karena itu menurut sebagian Jika kandungan alkohol darah melebihi 5
besar masyarakat upacara ritual minum baram persen, si petninum akan merasa tidak enak dan
merupakan hal yang harus tetap ada. secara bertahap akan kehilangan kendali bicara,
Kemudian ketika pertanyaan diarahkan keseimbangan, dan emosi. Tak heran, pelaku
pada masyarkat jika dalam upacara adat pemerasan sering mendatangi korban dalam
minuman baram digantikan dengan jenis keadaan setengah mabuk. Dalam kondisi
minuman lain yang tidak memabukkan sebagian tersebut, si pelaku menjadi lebih berani gara-gara
masyarakat setuju 59%, sedangkan sebagian dari sudah kehilangan emosi. Jika kandungan alkohol
mereka tidak setuju. Ketidaksetujuan mereka ini dalam darah dinaikkan sebesar 0,1 persen, si
dengan alas an bahwa upacara meminum baram peminum akan mabuk total. Jika dinaikkan lagi
ini merupakan tinggalan nenek moyang mereka. sebesar 0,2 persan, beberapa orang akan
Oleh karenanya jika dirubah akan dapat menjadi pingsan. Jika kenaikan mencapai 0,3
malapetaka di kampong tersebut. Selanjutnya persen, sebagian orang akan mengalami koma,
setelah digali lebih mendalam lagi sebagan ada dan bila 0,4 persen, si peminum kemungkinan
yang berpendapat jika kegitan meminum baram besar akan tewas.
ini harus digantikan minumannya dengan jenis
minuman lainnya, maka harus tetap ada juga 3). Kandungan mikroorganisme yang
disertakan minuman baram untuk menghindari WHUGDSDW SDGD PLQXPDQ ´%DUDP´
kemarahan leluhur, tutur mereka. Setelah dilakukan pengamatan di bawah
mikroskop terhadap sampel minuman Baram,
2). Analisis kandungan alkohol dan beberapa organism yang ditemukan turut
organoleptik yang terdapat pada berperan dalam proses fermentasi minuman
PLQXPDQ ´%DUDP´ EHUGDVDUNDQ XML baram dapat dilihat pada tabel 5
laboratorium Berdasarkan hasil pengamatan dibawah
Berdasarkan hasil pengujian laboratorium mikroskop terhadap kandungan mikroorganisme
terhadap minuman Baram dapat dilihat pada tabel yang ada pada minuman baram yang baru sekitar
4. Berdasarkan hasil pengujian di laboratorium 1-2 minggu difermentasikan ternyata terdapat tiga
BPOM Palangkaraya terhadap minuman baram jenis mikroorganisme, yaitu saccharomyces
105
Anterior Jurnal, Volume 14 Nomor 1, Desember 2014, Hal 101 ± 109
cerevisae, saccharomyces bayanus, dan sangat menyiksa diri mereka. Hal ini karena
Aspergillus orizae. Semakin lama proses menurut mereka proses mabuknya semakin lama
fermentasi minuman baram akan semakin bisa 2 hari baru terasa sembuh, berbeda dengan
menghasilkan kandungan alcohol/etanol yang minuman baram yang sudah berumur lama 6
semakin tinggi, sehingga pada akhirnya bulan. Ditambahkan pula jika fermentasinya lama
mikroorganisme akan tidak mampu bertahan selain mabuknya cepat sembuh juga rasanya
hidup lagi. lebih enak dan menghangatkan badan.
106
Rita Rahmaniati dan Supramono, Kajian Sosio-Biologi Minuman Baram Masyarakat Dayak«
UMUR
No
20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70
1 4.5 - 9 14 23 9 0 14 9 4,5 14
JUMLAH SAUDARA
No
Laki laki Perempuan
2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
14 27 9 9 18 9 0 0 4.5 14 41 4.5 14 14 4.5 0 0 0
Jenjang sekolah
No TIDAK SD SLTP SLTA DI/DII/DIII/AKADEMISI PERGURUAN TINGGI
TAMAT SD
3 0 37 32 27.5 0 4.5
Pekerjaan Utama
No
Pertanian Industry Perdagangan Jasa PNS/TNI/POLRI/BUMN Lainnya
4 32 0 4.5 0 4.5 59
Agama
No
Islam Kristen Kaharingan Hindu Budha Kong hu cu
5 50 18 32 0 0 0
107
Anterior Jurnal, Volume 14 Nomor 1, Desember 2014, Hal 101 ± 109
Tabel 3. Persentase Respon masyarakat suku Dayak Katingan terhadap minuman Baram menurut Kultur
No Kultur
1 Apakah anda berasal dari Dayak Ngaju ?
Ya Tidak
100 0
2 Sepengatahuan Anda apakah semua orang suku dayak menyukai minuman baram ?
Ya Tidak
27 73
3 Apakah ada kaitan mengkonsumsi minuman baram dengan upacara adat ?
Ya Tidak Selalu Tidak
91 4.5 4.5
4 Bagaimana jika, acara minum baram di tiadakan pada setiap acara tersebut ?
Setuju Tidak
45.5 54.5
5 Bagaimana jika minuman baram digantikan dengan jenis minuman lain yang tidak memabukkan ?
Setuju Tidak
59 41
A. ORGANOLEPTIK: Berbentuk: cair, agak keruh, warna kekuningan, bau khas dan rasa khas.
B. Uji kimia/ Fisika Hasil Syarat Metoda/ Pustaka
1. Kadar Metanol 0% HPST Kromatografi Gas MAPPOMN 24/ PA/ 05
2. Kadar Etanol 5,6 % HPST Kromatografi Gas MAPPOMN 24/ PA/ 05
C. Uji Mikrobiologi Hasil Syarat Metoda/ Pustaka
- - - -
KESIMPULAN : HSPT
*sumber : Hasil Uji Balai POM Palangkaraya
108
Rita Rahmaniati dan Supramono, Kajian Sosio-Biologi Minuman Baram Masyarakat Dayak«
109