You are on page 1of 4

ARTI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Dimas Prayoga, Samsiar Saputra, Kms. M. Hafizhul Furqon


Program Studi Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syariah Dan Hukum
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

ABSTRAK

Pancasila adalah nama norma dasar yang disebut Republik Indonesia yang berdiri
pada tanggal 17 Agustus 1945. Pancasila dirumuskan oleh para pendiri negara Indonesia dan
ditetapkan oleh Panitia persiapan Kemerdekaan Indonesia. Pancasila telah terlampir
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Kemudian, Pancasila sebagai ideologi nasional, kesatuan dasar nasional, dan membimbing
perilaku nasional atau cara hidup masyarakat atau bangsa Indonesia. Dengan demikian,
Pancasila adalah batin bangsa Indonesia. Pancasila telah mengintegrasikan bangsa
Indonesia yang plural tanpa norma dasar Pancasila tidak akan menjadi Indonesia seperti
sekarang dan 10 yang akan datang. Karena itu, keberadaan Pancasila Merupakan
kebutuhan nyata bagi jaminan keterpaduan bangsa dan negara Indonesia. Dalam penelitian
ini bertujuan agar memahami, mengidentifikasi , dan menjelaskan tentang Pancasila
sebagai Dasar Negara. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan secara deskriptif yang
dasar pembahasannya didapatkan dari berbagai sumber yang ada yaitu, jurnal dan artikel
dengan topik yang diangkat yaitu Pancasila sebagai Dasar Negara. Kata Kunci; Pancasila,
norma dasar, dasar negara, dasar pemersatu, pedoman perilaku bangsa Indonesia

PENDAHULUAN

Keputusan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dibentuk oleh


Pemerintah Militer Jepang di Jakarta 7 Agustus 1945 dalam sidang 18 Agustus 1945
adalah pengesahan/penetapan "Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945"Keputusan PPKI yang lainya pada sidang hari itu adalah
pengesahan/penetapan "Undang-Undang Dasar Negra Republik Indonesia Tahun 1945
"bukan" Undang-Undang Dasar 1945" beserta Aturan Peralihan dan Aturan Tambahan,
pemilihan dan pengangkatan Presiden dan Wakil Presiden pertama. Serta pembentukan
Panitia Kecil Perancang Departemen. Bukan "Undang-Undang Dasar 1945", karena memang
ketika Undang-Undang Dasar ini disahkan/ditetapkan berjudul atau bernama Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia, dan sehubungan dengan dibuat tahu 1945 maka
bentuknya menjadi seperti dalam Keputusan Presiden RI Nomor 150 Tahun 1959
tahun 5 Juli 1959 mengenai Dekrit Presiden Republik Indonesia.

RUMUSAN

1. Pengertian Pancasila secara Historis


2. Pengertian Pancasila sesuai Istilah Resmi
3. Pengertian Pancasila secara Yuridis
PEMBAHASAN

1. Pengertian Pancasila secara Historis


Keinginan dalam merumuskan dasar negara selanjutnya diawali pada sidang Badan
Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritu Zyunbi
Tioosakai yang pada saat itu dipimpin oleh Dr. K.R.T Radjiman Widyodiningrat. Sidang
BPUPKI pertama dilaksanakan selama empat hari yakni yang dimulai pada tanggal 29 Mei
sampai dengan 1 Juni 1945.
Pidato pertama disampaikan oleh Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945). Dalam
pidatonya Mr. Muhammad Yamin menyampaikan tentang gagasannya terhadap negara
Indonesia yang akan dibentuk. Dalam pidatonya yang berjudul "Pidato untuk Konsep Negara
yang Merdeka" Mr. Muhammad Yamin menguraikan tentang E'tat nation atau National staat
(negara kebangsaan) dan tujuan kemerdekaan dengan dasar kemanusiaan (Internasionalisme)
dasar kedaulatan rakyat atau kedaulatan negara. (Kaelan, 2013). Kemudian secara lisan Mr.
Muhammad Yamin menyampaikan usul secara lisan dan tulisan konsep dasar negara
Indonesia yakni:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan persatuan Indonesia
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pidato kedua disampaikan oleh Prof. Dr. Mr. R. Soepomo, pada tanggal 31 Mei 1945.
Pidato Mr. Soepomo ini lebih menekankan pada negara persatuan, kebersamaan (paham
integralistik) sebagai prinsip dasar negara. Beberapa pokok pikiran yang disampaikan oleh
Mr. Soepomo tentang dasar negara yakni:
1. Mengusulkan pendirian negara berdasarkan negara kesatuan yang bersifat integralistik atau
negara nasional yang bersifat totaliter. Negara yang totaliter yakni negara yang
mengatasnamakan semua golongan (baik golongan besar atau kecil).
2. Setiap warga negara harus hidup ber-Ketuhanan (taat kepada Tuhan dalam setiap saat).
Berkaitan dengan agama harus diserahkan kepada setiap golongan-golongan agama yang
bersangkutan.
3. Negara harus dibentuk suatu badan permusyawaratan. Hal ini dilakukan agar pimpinan
negara dapat bersatu jiwa dengan rakyat. Kepala negara harus tetap bersama dengan wakil
rakyat agar dapat selalu merasakan rasa keadilan dan cita-cita bersama (rakyat).
4. Sistem ekonomi hendaknya sesuai dengan asas kekeluargaan. Karena kekeluargaan
merupakan sifat dari masyarakat timur yang harus dipelihara. Sistem ekonomi tolong
menolong dan sistem koperasi merupakan salah sistem dasar yang harus digunakan.
5. Berkaitan dengan hubungan antarbangsa, agar kiranya negara Indonesia bersifat negara
Asia Timur Raya sebagai bangsa Indonesia yang asli.
Pidato ketiga, disampaikan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945. Setelah
menyampaikan panjang lebar pidatonya, maka Ir. Soekarno mengusulkan dasar negara yang
terdiri atas lima prinsip yang rumusannya adalah:
1. Nasionalisme (kebangsaan Indonesia) 3. Mufakat (demokrasi)
2. Internasionalisme (peri kemanusiaan) 4 Kesejahteraan sosial
5 Ketuhanan yang berkebudayaan
Kelima asas atau dasar tersebut beliau mengajukan usul agar namanya "Pancasila" yang
beliau katakan atas saran dari seorang temannya ahli bahasa, namun tidak disebutkan siapa
nama ahli bahasa tersebut. Kelima sila tersebut menurutnya dapat diperas menjadi tiga sila
atau "Tri Sila yaitu 1). Sosio Nasional yaitu nasionalisme dan Internasionalisme, 2). Sosio
Demokrasi yaitu demokrasi dengan kesejahteraan rakyat dan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Ketiga sila tersebut kemudian dapat diperas lagi menjadi satu sila atau "Eka Sila" yang intinya
adalah gotong royong
2. Pengertian Pancasila sesuai Istilah Resmi
Istilah resmi adalah "Pancasila" atau "lima dasar" yang diusulkan oleh Ir. Soekarno pada
tanggal 1 Juni 1945 tepatnya dalam sidang pertama BPUPKI. Pada tanggal 1 Juni saat ini
diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila. Hal ini karena pada tahun 1947 pidato Ir.
Soekarno diterbitkan dan dipublikasikan dengan diberi judul "lahirnya Pancasila" sehingga
pada saat itu sangatlah populer bahwa 1 Juni disebut sebagai hari lahirnya Pancasila.
3. Pengertian Pancasila secara Yuridis
Secara yuridis (hukum) pengertian Pancasila atau lima dasar terdapat dalam tata
urutan/rumusannya tercantum dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945. Rumusan
Pancasila tersebut yakni:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Rumusan Pancasila yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 ini kemudian secara
konstitusional menjadi rumusan yang sah dan benar sebagai dasar negara Indonesia yang
disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945.

KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan diatas Pancasila sebagai dasar negara juga merupakan


dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa
Indonesia sebagai pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan
bangsa dan negara Indonesia. Pancasila sendiri adalah 2 dasar atau 5 sila yang mengatur
bangsa Indonesia menjadi bangsa yang utuh, berkeadilan dan berkedaulatan. Tanpa Pancasila
bangsa Indonesia adalah bagian-bagian yang terpisah tanpa pedoman yang jelas. Oleh
sebab itu, dari makalah ini dapat ditegaskan bahwa Pancasila wajib diteladani dan
dipedomani.
Pancasila jugalah dasar yang digambarkan sebagai lambang dari Indonesia itu
sendiri untuk menyatakan bahwa bangsa kita adalah bangsa yang memiliki 5 dasar
yang terdapat dalam Pancasila itu sendiri. Dengan demikian dapat diketahui bahwa
Pancasila adalah sebuah ketetapan yang wajib dipatuhi. Dan siapa saja yang tidak
mematuhinya akan mendapatkan sanksi hukum. Hal ini tidaklah berlebihan karena
Pancasila sebagai dasar negara yang diakui di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
Drs. Ali Amran, S. H. (2022). PENDIIDIKAN PANCASILA. Depok: PT Rajagrafindo Persada.

You might also like