Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Dosen Pembimbing:
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan tugas “Laporan
Desain Prasarana Angkutan Umum” tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Laporan ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Desain Prasarana Angkutan Umum. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang penulisan laporan yang baik dan benar sesuai dengan
kaidah penulisan yang berlaku.
Kami menyadari tentunya laporan ini masih memiliki kekurangan dan juga
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
diberikan oleh berbagai pihak, dosen ataupun rekan-rekan sekalian untuk kami
gunakan sebagai bahan evaluasi bagi kami kedepannya dapat menjadi lebih baik
lagi.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
tiba di bandara dengan pesawat terbang dapat melanjutkan perjalanan
menggunakan bus atau taksi yang tersedia di terminal bandara. Terminal
juga menjadi titik awal dan tujuan perjalanan bagi banyak penumpang, yang
melakukan perjalanan jarak jauh maupun dekat.
1.2.1 Maksud
1.2.2 Tujuan
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Terminal
Terminal bisa dianggap sebagai perangkat pemroses yang
melibatkan serangkaian kegiatan tertentu agar lalu lintas kendaraan, barang,
dan sejenisnya dapat diproses dengan lengkap sehingga dapat melanjutkan
perjalanan. Terminal adalah fasilitas yang kompleks, dengan banyak kegiatan
yang dilakukan di dalamnya, terkadang secara bersamaan atau paralel, dan
sering kali mengalami kemacetan yang mengganggu. Terminal berfungsi
sebagai titik masuk dan keluar bagi penumpang dan barang dalam suatu sistem
transportasi. Terminal bukan hanya komponen utama yang penting dalam
sistem transportasi, tetapi juga merupakan infrastruktur yang memerlukan
biaya besar dan sering menjadi titik kemacetan yang signifikan.
(Morlok,E.K.,1995).
5
transportasi jalan di mana terjadi pembatasan aliran yang berfungsi sebagai
fasilitas angkutan umum yang menjadi pelayanan publik. Terminal tersebut
merupakan tempat di mana kendaraan umum memuat dan menurunkan
penumpang serta barang, melakukan bongkar muat barang, dan menjadi tempat
pindah penumpang baik dalam moda transportasi yang sama maupun
antarmoda transportasi. Hal ini terjadi karena adanya pergerakan manusia dan
barang yang mengakibatkan kebutuhan akan efisiensi dalam transportasi.
Berdasarkan definisi terminal di atas, peran terminal menjadi sangat kompleks,
sehingga diperlukan perencanaan dan pengelolaan yang baik dalam
operasionalnya.
6
a) Fungsi terminal terkait dengan penumpang, selain sebagai tempat naik turun
penumpang, juga memiliki peran lain dalam memberikan kenyamanan
kepada penumpang saat menunggu keberangkatan atau melakukan
perpindahan moda. Untuk mendukung kenyamanan ini, tersedia fasilitas
seperti loket, papan informasi, ruang tunggu yang nyaman, food court/mini
market, toilet, dan area parkir untuk kendaraan pribadi.
b) Fungsi terminal terkait dengan operator angkutan umum, yaitu sebagai
tempat untuk mengatur pelayanan yang diberikan oleh operator-operator
tersebut. Terminal menyediakan tempat pemberhentian untuk kendaraan
umum dan fasilitas tempat istirahat bagi awak angkutan umum.
Dengan adanya kedua fungsi tersebut, terminal memiliki peran penting
dalam menyediakan fasilitas yang dibutuhkan oleh penumpang dan mengatur
operasional pelayanan oleh operator angkutan umum.
7
2) Terminal penumpang tipe B, berfungsi sebagai pusat pelayanan
kendaraan umum untuk Angkutan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP),
Angkutan Kota (Angkot), dan/atau Angkutan Pedesaan (Ades).
3) Terminal penumpang tipe C, berfungsi sebagai pusat pelayanan
kendaraan umum khusus untuk Angkutan Pedesaan (Ades).
1. Fasilitas yang penting dan harus ada di dalam suatu terminal adalah:
a) Jalur keberangkatan untuk angkutan umum.
b) Jalur kedatangan untuk kendaraan umum.
c) Area tempat menunggu.
d) Jalur lintas.
e) Tempat tunggu penumpang.
f) Gedung kantor terminal.
g) Pos pemeriksaan Kartu Perjalanan Sementara (KPS).
h) Loket penjualan tiket.
i) Tanda dan petunjuk informasi seperti tanda arah, tarif, dan jadwal
perjalanan.
j) Tempat parkir untuk kendaraan antar-jemput dan taksi.
k) Menara pengawas.
2. Fasilitas pendukung yang melengkapi terminal meliputi:
a) Ruang perawatan medis.
b) Kios atau warung.
c) Mushola.
d) Ruang informasi dan pengaduan.
e) Warung telekomunikasi.
f) Kamar mandi.
8
g) Taman.
9
c) Keterpaduan antara berbagai moda transportasi, termasuk moda udara dan
moda transportasi lainnya.
d) Kondisi topografi area tempat terminal akan dibangun.
e) Upaya pelestarian lingkungan sekitar lokasi terminal.
10
BAB III
METODE PENELITIAN
11
3.3 Peralatan Survei
No Peralatan Gambar
1. Clipboard
2. Alat Tulis
3. Smartphone
4. Meteran
5. Laptop
6. Walking Measure
12
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
13
Pihak BPTD XII bekerja sama dengan DAMRI melayani trayek
Terminal Mengwi - Terminal Ubung PP. Harga karcis Trans Sarbagita rute ini
dipatok sebesar Rp 7.000 per orang. Frekuensi kedatangan bus sekali dalam 30
menit - 60 menit walaupun keterlambatan masih sering terjadi. Trans Sarbagita
beroperasi dari pukul 05.00 WITA hingga pukul 19.00 WITA. Biasanya bus
akan berangkat ke Terminal Ubung jika jika kursi penumpang dari Terminal
Mengwi penuh, yang mana bisa memakan waktu berjam-jam, tergantung bus
AKAP yang datang.
14
bukanlah kota besar, terdapat beberapa pilihan bus AKAP yang tersedia untuk
memudahkan perjalanan jarak jauh bagi penduduk setempat dan wisatawan.
Bus AKAP di Mengwi memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:
1) Terminal: Biasanya, bus AKAP di Mengwi beroperasi dari terminal bus
yang terletak di daerah tersebut. Terminal bus Mengwi adalah tempat
di mana bus AKAP berangkat dan tiba. Terminal bus ini dilengkapi
dengan berbagai fasilitas, seperti tempat duduk, loket tiket, dan area
parkir bus.
2) Rute: Bus AKAP di Mengwi menawarkan berbagai rute perjalanan
menuju kota-kota tujuan di Bali, seperti Denpasar, Tabanan, Singaraja,
atau Amlapura. Selain itu, bus AKAP juga dapat menghubungkan
Mengwi dengan kota-kota di luar Bali, seperti Surabaya, Jakarta, atau
Yogyakarta.
3) Jadwal Keberangkatan: Bus AKAP di Mengwi memiliki jadwal
keberangkatan yang terjadwal. Mereka biasanya menawarkan jadwal
keberangkatan rutin sepanjang hari. Penumpang dapat memilih jadwal
yang sesuai dengan rencana perjalanan mereka.
4) Tiket: Untuk naik bus AKAP di Mengwi, penumpang harus membeli
tiket sebelumnya. Tiket dapat dibeli di loket penjualan tiket di terminal
bus atau melalui agen tiket bus. Harga tiket bus AKAP di Mengwi
bervariasi tergantung pada tujuan perjalanan.
5) Fasilitas: Bus AKAP yang beroperasi di Mengwi biasanya dilengkapi
dengan fasilitas seperti kursi yang nyaman, pendingin udara, televisi,
dan toilet. Namun, fasilitas yang disediakan dapat berbeda antara satu
perusahaan bus dengan yang lainnya.
Bus AKAP di Mengwi merupakan pilihan transportasi yang nyaman
dan andal bagi mereka yang ingin melakukan perjalanan jarak jauh dari
Mengwi ke kota-kota lain di Bali atau provinsi lain di Indonesia. Dengan
menggunakan layanan bus AKAP, penumpang dapat menikmati perjalanan
yang aman dan efisien ke tujuan mereka. Berdasarkan data dari Kepala
Terminal Mengwi, ada sebanyak 32 PO bus AKAP dengan 177 armada di
Terminal Mengwi. Berikut ini daftar, rute, dan jadwal keberangkatannya.
Sementara itu, rute dan jadwal keberangkatan bus AKAP di Bali sebagai
berikut.
NO PO BUS JADWAL RUTE
KEBERANGKATAN
1 Gunung Harta Jawa Jadwal keberangkatan a) Rute Bali - Yogyakarta
Tengah 12.30 Wita b) Rute Bali - Purwodadi
c) Rute Bali - Semarang
d) Rute Bali - Jepara
e) Rute Bali - Magelang
15
2 Gunung Harta Jawa Jadwal keberangkatan a) Rute Bali - Surabaya
Timur 15.30 Wita b) Rute Bali - Madura
c) Rute Bali - Malang
d) Rute Bali - Blitar
e) Rute Bali - Tulunagung
f) Rute Bali - Kediri
3 Restu Mulya Jawa Jadwal keberangkatan a) Rute Bali - Yogyakarta
Tengah pukul 13.00 Wita b) Rute Bali - Solo
4 Restu Mulya Jawa Jadwal keberangkatan a) Rute Bali - Malang
Timur pukul 16.00 Wita b) Rute Bali - Dampit
c) Rute Bali - Surabaya
d) Rute Bali -
Tulungagung
e) Rute Bali - Bojonegoro
f) Rute Bali - Blitar
g) Rute Bali - Madura
h) Rute Bali - Sampang
i) Rute Bali - Pamekasan
5 Mansion Transport Jadwal keberangkatan a) Rute Bali - Madiun
pukul 12.30 Wita b) Rute Bali - Solo
c) Rute Bali - Yogyakarta
d) Rute Bali - Wates
e) Rute Bali - Purworejo
f) Rute Bali - Purwokerto
g) Rute Bali - Jepara
6 Lorena Jadwal keberangkatan a) Rute Bali - Bogor
pukul 07.15 Wita b) Rute Bali - Jakarta
c) Rute Bali - Cirebon
d) Rute Bali - Tegal
e) Rute Bali - Semarang
7 Tami Jaya Suites Jadwal keberangkatan a) Rute Bali - Yogyakarta
Class pukul 13.00 Wita b) Rute Bali – Solo
8 Tami Jaya Eksekutif Jadwal keberangkatan a) Rute Bali - Yogyakarta
Class pukul 13.00 Wita b) Rute Bali - Solo
9 Perum Damri Jadwal keberangkatan a) Rute Bali - Jember
pukul 09.15 Wita dan b) Rute Bali - Lumajang
20.00 Wita c) Rute Bali - Probolinggo
10 Kramat Jati Jadwal keberangkatan a) Rute Bali - Jakarta
pukul 07.00 Wita dan
13.00 Wita
11 Bali Perdana Jadwal keberangkatan a) Rute Bali - Surabaya
pukul 18.00 Wita
12 Titian Mas/Tiara Jadwal keberangkatan a) Rute Bali - Mataram
Mas/Rasa Syang pukul 10.00 Wita dan b) Rute Bali - Sumbawa
21.00 Wita c) Rute Bali - Bima
16
d) Rute Bali - Surabaya
e) Rute Bali - Malang
17
atau lebih dikenal dengan digital signage. Adanya papan informasi digital akan
sangat membantu banyak pihak. Bukan hanya penumpang saja yang diuntungkan,
akan tetapi juga agen dan pegawai terminal. Sayangnya, dengan posisi Terminal
Mengwi yang merupakan terminal tipe A dimana seharusnya memiliki sarana
prasarana dan fasilitas yang lengkap terutama papan informasi yang selalu update
guna dapat mendukung operasional terminal tersebut, pada kondisi eksisting tidak.
Sama halnya dengan keberadaan petugas, Petugas pada Terminal Mengwi
yang bertugas menjaga loket tiket tidak terisi secara penuh. Petugas yang
seharusnya berada pada loket masing-masing bus malah menjual tiket pada ruang
tunggu penumpang. Hal tersebut dikarenakan tidak ada petunjuk yang jelas untuk
para penumpang tentang lokasi loket pembelian tiket bus.
Seharusnya petugas loket pada Terminal Mengwi menempatkan dirinya
pada lokasi busnya masing-masing, misalnya loket gunung harta, madu kismo, dll.
Untuk menunjang hal tersebut maka harus terdapat petunjuk untuk para penumpang
menuju loket tersebut yang mudah dipahami, sehingga penumpang tidak bertanya-
tanya dimana lokasi penjualan tiket dan petugaspun tidak perlu khawatir ketika
tiketnya tidak laku terjual.
18
4.2.2 Terminal Ubung
4.2.2.1 Angkutan Umun yang tersedia di Terminal Ubung
JUMLAH
NO JENIS ANGKUTAN TRAYEK JUMLAH
TOTAL
1. Bus AKDP Denpasar - Gilimanuk 41
43
Denpasar - Seririt 2
2. Isuzu
- Warna biru Denpasar - Gilimanuk 16
- Warna merah Singaraja - Denpasar 18
78
- Warna biru Denpasar - Kuta 39
- Warna biru Denpasar - Plaga 5
3. Col Microbus Denpasar - Seririt 10 10
4. Angkot Kreneng - Ubung 9
Kreneng - Batubulan 6
42
Kreneng - Sanur 6
Ubung - Kreneng - Sanglah 21
5. TMD
- Koridor 1 Central Parkir - Tegal - Ubung - Mengwi - 22
Pesiapan
- Koridor 3 Ubung - Matahari Terbit - Monang- 15
80
Maning
- Koridor 4 Ubung - Batubulan - Ubud 22
- Koridor 5 Central Parkir Kuta - Terminal Ubung 21
Dari data di atas, didapatkan data bahwa terdapat kurang lebih sebanyak 253
angkutan umum yang masih beroperasi di Terminal Ubung. 80 di antaranya
merupakan angkutan umum BRT Trans Metro Dewata yang beroperasi di 4
koridornya, yaitu koridor 1, 3, 4, dan 5. Dari ke-empat rute yang tersedia di
Terminal Ubung, Koridor 5 yang dimiliki BRT Trans Metro Dewata masih
beroperasi namun dengan rute yang berbeda dari sebelumnya. Saat ini, rute koridor
5 bermula dari Sentral Parkir Kuta menuju PNB Bukit.
19
Data Bus AKDP Yang Beroperasi Di Terminal Ubung
Pada bus AKDP yang beroperasi di Terminal Ubung, tidak ada jumlah pasti dari
angkutan yang tersedia. Hal tersebut di dasari karena pengoperasian bus AKDP
Terminal Ubung tidak terjadwal dan terdata dengan pasti.
Dewasa ini tidak adanya papan informasi sudah digantikan dengan aplikasi
yang bisa diakses melalui ponsel masing masing penumpang bus. Bus Trans
Metro Dewata memiliki operator bus yang biasanya melakukan tugas
seperti operasional kendaraan, dengan operator Trans Metro Dewata
bertanggung jawab atas penggunaan armada kendaraan agar tepat waktu dan
memastikan kebersihan dan kesesuaian kendaraan. Selain itu, ada
koordinasi dengan berbagai pihak terkait seperti pemerintah daerah,
perusahaan transportasi dan otoritas lalu lintas. Operator Trans Metro
20
Dewata juga memberikan informasi rute, jadwal, dan tarif kepada
penumpang. Mereka mengumpulkan informasi tentang jumlah penumpang,
waktu tempuh, ketepatan waktu dan aspek operasional lainnya. Informasi
ini digunakan untuk mengevaluasi dan memperbaiki sistem Trans Metro
Dewata dan memberikan laporan kepada pihak terkait. Dengan adanya
operator yang bertanggung jawab dapat sedikit membantu penumpang,
perannya juga dapat menggantikan papan informasi di terminal tersebut.
Selain itu untuk penumpang bus AKDP dibantu dengan adanya sopir dan
kernet yang sekaligus berperan memberikan informasi yang dibutuhkan
oleh penumpang. Meski demikian, hal ini dapat berjalan lebih baik apabila
ada papan informasi di Terminal Ubung. Penulis juga mendapatkan
informasi dari sopir dan kernet dari beberapa PO bus yang ada di Terminal
Ubung, dari informasi yang kami dapatkan bahwa bus AKDP yang ada di
terminal ini ada yang berangkat setiap 15 menit – 45 menit.
21
operasional lainnya. Data ini digunakan untuk evaluasi dan perbaikan sistem
Trans Metro Dewata serta untuk menyediakan laporan kepada pihak terkait.
Namun, berdasarkan fakta yang ada penumpang biasanya bertanya kepada
sopir bus Trans Metro Dewata secara langsung.
1. Gunung Harta
Bus dengan kapasitas 36 kursi yang dilengkapi Leg Rest, ruang merokok,
toilet, USB charger, selimut, bantal dan audio video on demand untuk
kenyamanan penumpang selama perjalanan.
22
2. Restu Mulya
Tatanan tempat duduk dari Bus Restu Mulya ini adalah 2-2 dengan kapasitas
32 kursi.
3. Mansion Transport
Merupakan bus pariwisata dengan kapasitas 28 kursi.
4. Lorena
Merupakan bus AKAP dengan kapasitas tempat duduk 30 /34 kursi dengan
komposisi 2-2 (2 kiri, 2 kanan), Full AC, Toilet, Reclining Seat, TV/DVD,
GPS, Selimut dan Smoking Area.
5. Tami Jaya
Merupakan bus AKAP dengan kelas medium yang dimiliki oleh PO Tami
Jaya ini merupakan tipe bus Pariwisata dengan kapasitas 35 – 40
penumpang dan untuk kelas big bus yang dimiliki oleh PO Tami Jaya ini
merupakan tipe bus Pariwisata dengan kapasitas 45 – 50 penumpang dengan
tatatanan layout 2-2.
6. Perum Damri
Merupakan bus AKAP dengan kapasitas 19-24 penumpang.
7. Kramat Jati
Ada beberapa pilihan kapasitas bangku yaitu Big bus 47s, 50s dan 59 seats,
sedangkan yang medium bus berkapasitas 33 seats.
8. Bali Perdana
Merupakan bus pariwisata yang dapat disewakan dengan kapasitas 30-45
kursi.
9. Tiara Mas/Titian Mas
Armada yang digunakan PO ini adalah bus eksekutif dengan kapasitas
maksimal penumpang sebanyak 35 orang per unit. Bus ini dilengkapi AC,
toilet, dan beragam fasilitas lain yang menunjang kenyamanan penumpang.
23
4.2.3.2 Terminal Ubung
Saat ini bemo yang beroperasi di Terminal Ubung sudah semakin berkurang,
dari yang semula terdapat 150 unit menjadi hanya 17 unit saja yang dimana
kapasitas tiap kendaraannya sebanyak 12 seat. Meskipun jumlah bemo
semakin berkurang karena kemajuan transportasi modern, beberapa daerah
tetap mempertahankan keberadaan bemo sebagai salah satu pilihan
transportasi lokal.
24
4.3 Denah Lokasi
4.3.1 Terminal Mengwi
25
Pada Terminal Mengwi terdapat 15 shalter bus sebagai tempat
kedatangan dan keberangkatan bus AKAP yang berada di sisi sebelah barat
terminal. Sebelum menuju ke ruang tunggu bus AKAP telah disediakan
tempat untuk para agen bus menjual tiket. Untuk bus AKDP letak shalter
bus berada di sisi sebelah timur terminal dengan jumlah 9 shalter. Sama
seperti bus AKAP sebelum memasuki ruang tunggu bus, terdapat tempat
untuk agen tiket bus AKAP. Selain bus AKAP dan bus AKDP terdapat
trayek bus Trans Metro Dewata yang memiliki shalter kedatangan dan
keberangkatan di sisi sebelah timur sama seperti shalter bus AKDP dengan
jumlah 2 shalter.
Fasilitas lain yang dapat menunjang kenyamanan penumpang telah
disediakan di terminal ini mulai dari parkir kendaraan pribadi yang berada
di depan terminal, ruang menyusui yang sudah disediakan di setiap ruang
tunggu baik ruang tunggu AKAP maupun AKDP. Di dalam terminal ini juga
terdapat ATM Center yang terdapat di sebelah barat terminal berdekatan
dengan jalur kedatangan bus. Fasilitas lainnya seperti toilet, food court
hingga area bermain anak-anak juga ada di Terminal Mengwi tepatnya
berada di utara terminal.
26
Terminal Ubung di Denpasar adalah terminal tipe B yang menjadi
pusat pengelolaan Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) di Provinsi Bali.
Dengan luas mencapai 1,5 hektar, terminal ini mampu menyediakan
berbagai fasilitas dan ruang yang memadai bagi pengguna angkutan umum.
Terdapat 38 tempat parkir khusus untuk kendaraan umum, serta 20 tempat
pemberhentian dan pemberangkatan yang terintegrasi dalam satu tempat di
dalam terminal. Hal ini bertujuan untuk memudahkan penumpang dalam
proses naik dan turun dari kendaraan. Terminal Ubung melayani beberapa
rute perjalanan yang berbeda, seperti rute Tabanan, Badung, Denpasar, dan
Gianyar dengan menggunakan kendaraan Bus Trans Dewata. Selain itu,
terdapat pula rute Ubung-Gilimanuk yang dilayani oleh bus sedang, dan rute
Ubung-Singaraja dengan menggunakan kendaraan Isuzu/microbus. Rute-
rute ini memberikan kemudahan bagi penumpang untuk melakukan
perjalanan ke Gilimanuk dan Singaraja dari terminal ini. Pentingnya
terminal ini terlihat dari penataan yang memudahkan penumpang menuju
kendaraan yang sesuai dengan rute perjalanan, serta memastikan proses
pemberhentian dan pemberangkatan berlangsung dengan tertib dan efisien
di satu tempat. Di Terminal Ubung, pemberhentian dan pemberangkatan bus
Trans Dewata dan Isuzu/microbus berada di sebelah utara ruang tunggu
penumpang, sementara bus arah Gilimanuk berada di sebelah selatan ruang
tunggu penumpang. Selain itu Terminal Ubung Denpasar juga dilengkapi
dengan fasilitas seperti pertokoan, toilet, dan ruang menyusui untuk
kenyamanan penumpang. Sementara bagian depan terminal digunakan
sebagai kantor pengelola yang berfungsi untuk mengatur dan mengawasi
operasional terminal, serta menjaga kelancaran dan keselamatan perjalanan
penumpang. Terminal Ubung Denpasar menjadi simbol penghubung yang
penting dalam sistem transportasi publik di Bali. Dengan pelayanan yang
baik dan penataan yang efisien, terminal ini memberikan kontribusi positif
dalam meningkatkan kualitas perjalanan masyarakat serta mendukung
mobilitas yang lancar dan aman di wilayah Bali.
27
4.4 Fasilitas dan Kondisi
4.4.1 Terminal Mengwi
NO STANDAR KETENTUAN KETERSEDIAAN KONDISI
PELAYANAN
1 Keselamatan = dari 24 fasilitas pada ketentuan, hanya 10 fasilitas yang tersedia
dengan kondisi rata-rata baik
a. Lajur pejalan Meminimalkan ✔️ Baik
kaki crossing dengan
kendaraan bermotor
b. Fasilitas - Rambu ✔️ Baik
keselamatan - Marka ✔️ Baik
jalan - Penerangan jalan Baik
✔️
- Pagar Baik
✔️
c. Jalur evakuasi - × -
d. Alat pemadam - ✔️ Baik
kebakaran
e. Pos, fasilitas, - Pos × -
dan petugas - Fasilitas × -
kesehatan - Petugas kesehatan × -
f. Pos, fasilitas, - Pos × -
dan petugas - Fasilitas × -
pemeriksa - Petugas kesehatan × -
kelaikan
kendaraan
umum
g. Fasilitas - × -
perbaikan
ringan
kendaraan
umum
28
h. Informasi - Informasi fasilitas × -
fasilitas keselamatan
keselamatan - Petunjuk alur × -
evakuasi
- Titik kumpul × -
i. Informasi - × -
fasilitas
kesehatan
j. Informasi - × -
fasilitas
pemeriksaan
dan perbaikan
ringan
kendaraan
bermotor
2 Keamanan = dari 5 fasilitas pada ketentuan, terdapat 4 fasilitas yang tersedia
dengan kondisi rata-rata baik
a. Fasilitas - Pos keamanan ✔️ Baik
keamanan - Kamera ✔️ Kurangbaik
pengawas -
×
- Titik pengamanan
b. Media - Stiker nomor ✔️ Baik
pengaduan telepon dan SMS
gangguan
keamanan
c. Petugas - Minimal 2 orang ✔️ Baik
keamanan
3 Kehandalan/keteraturan = dari 7 fasilitas pada ketentuan, terdapat 5 fasilitas yang
tersedia dengan kondisi baik
a. Jadwal - Jadwal dan tarif × -
kedatangan dan tertulis
keberangkatan
29
kendaraan serta
besaran tarif
kendaraan
bermotor umum
beserta realisasi
jadwal secara
tertulis
b. Jadwal - × -
kendaraan
umum dalam
trayek lanjutan
dan kendaraan
umum tidak
dalam trayek
lanjutan beserta
realisasi jadwal
secara tertulis
c. Loket penjualan - Tetap dan teratur ✔️ Baik
tiket
d. Kantor - Kantor ✔️ Baik
penyelenggara penyelenggara
terminal, ruang - Control room ✔️ Baik
kendali, dan - SIM terminal Baik
✔️
manajemen
sistem informasi
terminal
e. Petugas - ✔️ Baik
operasional
terminal
4 Kenyamanan = dari 18 fasilitas pada ketentuan, 15 di antaranya telah tersedia
dalam kondisi baik
a. Ruang tunggu - Tempat duduk ✔️ Baik
30
- 100% bersih ✔️ Baik
31
h. Area merokok - × -
(smoking area)
i. Drainase - ✔️ Baik
32
c. Informasi - Pelayanan audio ✔️ Baik
pelayanan informasi dengan
intensitas <20 dB
- Jenis angkutan ✔️ Baik
- Lokasi Baik
✔️
- Jam pelayanan -
×
- Jurusan/rute -
×
- Tarif -
×
- Nomortrayek Kurangbaik
✔️
d. Informasi - Jenis angkutan × -
angkutan - Lokasi × -
lanjutan - Jam pelayanan × -
- Jurusan/rute × -
- Tarif × -
e. Informasi - Intensitas <20 dB ✔️ Baik
gangguan
perjalanan
kendaraan
angkutan umum
f. Tempat - × -
penitipan
barang
g. Fasilitas - ✔️ Baik
pengisian
baterai (charger
corner)
h. Tempat naik dan - Tinggi platform = ✔️ Baik
turun tinggi lantai bus
penumpang
i. Tempat parkir - ✔️ Baik
kendaraan
33
umum dan
kendaraan
pribadi
6 Kesetaraan = dari 4 fasilitas yang ada pada ketentuan, 3 di antaranya telah tersedia
dan dalam kondisi baik
a. Fasilitas - Ramp × -
penyandang portable/permanen
cacat (difable) - Toilet difable ✔️ Baik
- Kursi roda ✔️ Baik
1. Keselamatan
2. Keamanan
3. Kehandalan/keteraturan
4. Kenyamanan
5. Kemudahan
6. Kesetaraan
Dari standar pelayanan tersebut, terdapat kurang lebih 81 fasilitas yang seharusnya
disediakan, baik fasilitas utama maupun fasilitas penunjang. Dalam hal ini, fasilitas
tersebut tentunya harus selalu dilakukan perawatan agar senantiasa terjaga dan
memiliki kondisi yang baik. Di Terminal Mengwi sendiri, telah disediakan fasilitas-
fasilitas terminal. Dari 81 fasilitas yang ada pada ketentuan, lebih dari setengah
telah tersedia, di antaranya :
34
3. Kehandalan/keteraturan = dari 7 fasilitas pada ketentuan, terdapat 5 fasilitas
yang tersedia dengan kondisi baik
4. Kenyamanan = dari 18 fasilitas pada ketentuan, 15 di antaranya telah
tersedia dalam kondisi baik
5. Kemudahan = dari 23 fasilitas pada ketentuan, 12 fasilitas telah tersedia dan
dalam kondisi baik
6. Kesetaraan = dari 4 fasilitas yang ada pada ketentuan, 3 di antaranya telah
tersedia dan dalam kondisi baik
49 fasilitas yang tersedia tersebut rata-rata terjaga dalam kondisi yang baik. Adapun
penyampaian dari pihak BPTD II Bali sendiri, fasilitas yang belum tersedia tersebut
masih dalam proses perencanaan mengingat desain terminal yang telah dibuat
sebelumnya sebenarnya telah disesuaikan dan disediakan secara lengkap seperti
ketentuan. Namun dikarenakan luas terminal yang kurang memadai untuk
pembangunan fasilitas tersebut menyebabkan perencanaan tersebut terhambat dan
masih dilakukan kajian ulang guna penyesuaian kemBali dalam memenuhi
ketentuan yang berlaku.
Dalam hal ini, persentase pemenuhan fasilitas yang ada di Terminal Ubung yaitu :
35
l. Fasilitas Tersedia ✔️ Baik
keselamatan fasilitas
jalan keselamatan
jalan (rambu,
marka,
penerangan
jalan, pagar)
m. Jalur evakuasi Tersedia jalur × -
evakuasi
n. Alat pemadam Tersedia alat ✔️ Baik
kebakaran pemadam
kebakaran
o. Pos, fasilitas, Tersedia × -
dan petugas fasilitas dan
kesehatan petugas
Kesehatan
p. Pos, fasilitas, Tersedia × -
dan petugas fasilitas dan
pemeriksa petugas
kelaikan pemeriksa
kendaraan kelaikan
umum kendaraan
umum
q. Fasilitas - × -
perbaikan
ringan
kendaraan
umum
r. Informasi Tersedia × -
fasilitas informasi
keselamatan fasilitas
keselamatan,
petunjuk jalur
evakuasi dan
titik kumpul
yang mudah
terlihat dengan
jelas.
s. Informasi Tersedia × -
fasilitas informasi
kesehatan fasilitas
Kesehatan
yang mudah
terlihat dengan
jelas.
t. Informasi Tersedia × -
fasilitas informasi
pemeriksaan fasilitas
36
dan perbaikan pemeriksaan
ringan kendaraan
kendaraan bermotor yang
bermotor mudah terlihat
dengan jelas.
2 Keamanan
d. Fasilitas Tersedia pos ✔️ Baik
keamanan keamanan
e. Media Tersedia stiker ✔️ Cukup
pengaduan pada tempat baik
gangguan yang strategis,
keamanan mudah terlihat
dan jelas
terbaca
f. Petugas Minimal 1 ✔️ Baik
keamanan (satu) petugas
berseragam dan
mudah terlihat
3 Kehandalan/keteraturan
f. Jadwal Tersedianya × -
kedatanagan jadwal
dan kedatangan dan
keberangkatan keberangkatan
kendaraan kendaraan serta
serta besaran besaran tarif
tarif kendaraan kendaraan
bermotor bermotor
umum beserta umum secara
realisasi tertulis beserta
jadwal secara realisasi jadwal
tertulis secara tertulis
g. Jadwal Tersedianya × -
kendaraan jadwal
umum dalam kendaraan
trayek lanjutin umum dalam
dan kendaraan trayek lanjutan
umum tidak dan kendaraan
dalam trayek umum tidak
lanjutin beserta dalam trayek
realisasi lanjutan beserta
jadwal secara realisasi jadwal
tertulis secara tertulis.
h. Loket - × -
penjualan tiket
i. Kantor - Tersedia ✔️ Baik
penyelenggara kantor
terminal, ruang penyelenggar
kendali, dan a terminal Baik
37
manajemen - Luas ✔️
sistem disesuaikan
informasi dengan
terminal kebutuhan
dan
ketersediaan
pegawai
j. Petugas Tersedia ✔️ Baik
operasional petugas
terminal operasional
terminal yang
mengatur
operasional
terminal
4 Kenyamanan
m. Ruang tunggu Area bersih ✔️ Kurang
100% dan tidak Baik
berbau yang
berasal dari
area terminal
n. Toilet - Pria (1 ✔️ Kurang
urinoir, 1 baik
WC, 1 WC
penyandang
disabilitas, 2
wastafel) ✔️
- Wanita (1 Kurang
WC, 1 WC baik
penyandang
disabilitas, 1 ✔️
wastafel)
- Area bersih Kurang
100% dan baik
tidak berbau
yang berasal
dari dalam
area terminal
o. Fasilitass - 3 orang (laki ✔️ Baik
peribadatan – laki atau
perempuan
- Area bersih ✔️ Baik
100% dan
tidak berbau
yang berasal
dari area
terminal
p. Ruang terbuka Tersedia ruang ✔️ Baik
hijau terbuka hijau
38
dna tersedia
tempat sampah
q. Rumah makan Tersedia ✔️ Cukup
fasilitas rumah baik
makan sesuai
kebutuhan
r. Fasilitas dan Tersedia ✔️ Baik
petugas fasilitas dan
kebersihhan petugas
kebersihan
s. Tempat Tempat × -
istirahat awak istirahat awak
kendaraan kendaraan
t. Area merokok Tersedia × -
(smoking area) smoking area
u. Drainase Tersedia × -
drainase yang
memadai
v. Area yang - × -
tersedia
jaringan
internet
(hotspot area)
w. Ruang baca - × -
(reading
corner)
x. Lampu Tersedia lampu ✔️ Baik
penerbangan penerangan
ruangan ruangan
dengan
intensitas
Cahaya 300 lux
per 100 meter
persegi
5 Kemudahan
j. Letak jalur Letak jalur ✔️ Baik
pemberangkata pemberangkata
n n kendaraan
tetap dan
teratur
k. Letak jalur Letak jalur ✔️ Baik
kedatangan kedatangan
kendaran tetap
dan teratur
l. Informasi Diletakkan di ×
pelayanan tempat yang
strategis antara
lain dekat
39
loket, di pintu
masuk dan di
ruang tunggu
umum, mudah
dilihat dan jelas
terbaca
m. Informasi Penempatan × -
angkutan mudah terlihat
lanjutin dan jelas
terbaca
n. Informasi - × -
gangguan
perjalanan
kendaraan
angkutan
umum
o. Tempat - × -
penitipan
barang
p. Fasilitas - × -
pengisian
baterai
(charger
corner)
q. Tempat naik Tinggi ✔️ Cukup
dan turun platform sama baik
penumpang dengan tinggi
lantai bus
r. Tempat parkir Tersedia × -
kendaraan tempat parkir
umum dan dengan luas
kendaraan disesuaikan
pribadi dengan lahan
yang tersedia
6 Kesetaraan
c. Fasilitas - × -
penyandang
cacat (difable)
d. Ruang ibu Tersedia ruang ✔️ Baik
menyusui tertutup khusus
beserta fasilitas
lengkap untuk
ibu menyusui
dan bayi
40
Berdasarkan ketentuan yang disebutkan di PM No 40 tahun 2015, terdapat 6 standar
pelayanan minimal yang harus disediakan. Standar pelayanan tersebut di antaranya
:
7. Keselamatan
8. Keamanan
9. Kehandalan/keteraturan
10. Kenyamanan
11. Kemudahan
12. Kesetaraan
Dari standar pelayanan tersebut, terdapat kurang lebih 44 fasilitas yang seharusnya
disediakan, baik fasilitas utama maupun fasilitas penunjang. Dalam hal ini, fasilitas
tersebut tentunya harus selalu dilakukan perawatan agar senantiasa terjaga dan
memiliki kondisi yang baik. Di Terminal Ubung sendiri, telah disediakan fasilitas-
fasilitas terminal. Dari 81 fasilitas yang ada pada ketentuan, lebih dari setengah
telah tersedia, di antaranya :
41
jumlah fasilitas yang tersedia
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 = 𝑥 100%
jumlah fasilitas yang harus dipenuhi
15
= 𝑥 100%
44
= 34,1%
42
terdapat jalur khusus untuk kendaraan pengantar atau penjemput di
Terminal Mengwi. Sirkulasi kendaraan terdiri dari satu pintu masuk yang
dibagi menjadi dua lajur. Lajur pertama digunakan untuk kendaraan bus
antar kota dan shuttle bus ke bandara, sedangkan lajur kedua digunakan
untuk bus kota. Untuk sirkulasi bus BRT Trans Dewata masuk melalui
sebelah barat kemudian menuju ruang tunggu penumpang pada lokasi
pemberhentian Bus AKDP yang terdapat pada sebelah timur terminal.
Kemudian untuk sirkulasi Bus Denpasar-Singaraja hampir sama dengan
sikulasi Trans Metro Dewata hanya saja tempat pemberhentiannya sedikit
lebih keutara dari tempat pemberhentian Trans Metro Dewata.
Selanjutnnya untuk sirkulasi Bus Denpasar-Gilimanuk setelah masuk
kedalam terminal, bus langsung menuju ke tempat ruang tunggu
penumpang AKAP yang berada pada barat terminal, angkutan menuju
keluar terminal melalui pintu keluar Terminal.
Berdasarkan data di atas, Terminal Tipe A Mengwi hanya
memiliki 2 sirkulasi angkutan umum, pada jalur kedatangan kiri dan
tengah yaitu TMD dan Bus AKAP paling dominan dilalui dan paling
banyak terjadinya sirkulasi. Pada jalur kedatangan Kanan (PO Bus
AKDP) sangat jarang terjadinya sirkulasi kendaraan.
Disini menjelaskan bahwasannya pada legenda warna hitam
menunujukkan bahwa sirkulasi pada semua trayek dalam Terminal
Mengwi yang melewati jalur kedatangan sampai dengan jalur
kepulangan, warna merah yaitu trayek pada bus AKAP, warna kuning
merupakan trayek dari bus AKDP, warna hijau berarti sirkulasi truck
yang menetap ataupun hanya parkir saja sembari menunggu jadwal dari
pembukaan jalan khusus, dan yang terakhir yaitu warna ungu
menyatakan bahwa sirkulasi pada penumpang ataupun pengunjung yang
mengantarkan saudara atau temannya yang melaksanakan atau
melakukan berpergian dengan bus pada Terminal Mengwi Tipe A.
43
4.5.2 Terminal Ubung
44
untuk sirkulasi Bus Denpasar-Singaraja hampir sama dengan sikulasi Trans
Metro Dewata hanya saja tempat pemberhentiannya sedikit lebih kebarat dari
tempat pemberhentian Trans Metro Dewata. Selanjutnnya untuk sirkulasi Bus
Denpasar-Gilimanuk setelah masuk kedalam terminal, bus akan langsung
menuju ruang tunggu penumpang di sisi sebelah utara terminal. Untuk semua
sirkulasi trayek yang berada di Terminal Ubung semuanya akan keluar melalui
pintu keluar yang ada di sebelau utara terminal. Namun untuk bus Denpasar-
Gilimanuk lebih banyak yang keluar melalui pintu belakang yang tepatnya
berada di sisi sebelah barat terminal ubung. Berikut adalah gambar rekomendasi
sirkulasi Terminal Ubung.
Berikut adalah Analisa Data Survei Statis Angkutan Umum Terminal Mengwi
a. Headway
Dari tabel yang telah disajikan diatas, terlihat bahwa headway rata-
rata dari bus yang keluar-masuk di Terminal Ubung yaitu selama 9
menit 40 detik dengan headway tercepatnya selama 13 detik dan
headway terlamanya adalah 22 menit 3 detik. Perbedaan yang cukup
signifikan tersebut bisa terjadi dikarenakan adanya kemungkinan
bahwa bus yang berjalan lebih awal mengalami kemacetan
sedangkan bus yang berjalan di belakangnya lebih lancar ataupun
sepi penumpang. Dalam hal ini, kemungkinan tersebut yang
membuat adanya ketimpangan waktu yang cukup jauh antara
headway tercepat dengan headway terlama.
45
b. Load Factor
Load factor rata-rata daripada bus yang keluar-masuk di Terminal
Ubung adalah 2,5%. Load factor terbanyak pada titik lokasi ini yaitu
sebesar 12,5% dengan load paling sedikit yaitu 0%. Kemunculan
nilai 0% tersebut didasari karena pada saat pelaksaan survei, data
yang telah didapatkan menunjukkan adanya kekosongan
penumpang.
c. Lay Over Time
Kemudian untuk rata-rata lay over time daripada bus yang melintas
keluar-masuk wilayah Terminal Ubung adalah sebesar 2 menit 30
detik. Lay over time tercepat menunjukkan waktu selama 1 menit 10
detik dan waktu 5 menit 52 detik. Besaran waktu yang ditampilkan
hasil lay over time bergantung pada waktu naik dan turunnya
penumpang. Apabila penumpang sepi, tentu saja lay over time yang
ada terbilang cepat, begitupun berlaku seBaliknya.
d. Travel Time
Travel time tercepat yang ada pada tabel yaitu 2 jam 43 menit 1
detik. Sedangkan travel time terlamanya adalah 4 jam 7 menit 4
detik. Rata-rata travel time yang ada yaitu 3 jam 19 menit 43 detik.
e. Jumlah Penumpang
Jumlah rata-rata penumpang daripada survei statis di Terminal
Ubung yaitu 1 penumpang. Jumlah penumpang terbanyak adalah 5
penumpang dengan jumlah penumpang minimal adalah 0.
Penumpang 0 ini muncul dikarenakan adanya faktor Hari Raya
Siwaratri yang menyebabkan beberapa mobilitas berkurang.
46
BAB V
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan berbagai uraian pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa banyak
sekali perbandingan yang dapat dilihat antara 2 terminal tersebut.
47
papan informasi karena calon penumpang dapat menanyakan keperluan dan
kebutuhannya ke agen tersebut. Di sisi lain, Terminal Mengwi memiliki
operator/petugas yang siap melayani para penumpang di masing-masing koridor.
Namun, Petugas pada Terminal Mengwi yang bertugas menjaga loket tiket tidak
terisi secara penuh. Petugas yang seharusnya berada pada loket masing-masing bus
malah menjual tiket pada ruang tunggu penumpang. Hal tersebut dikarenakan tidak
ada petunjuk yang jelas untuk para penumpang tentang lokasi loket pembelian tiket
bus.
Berkaitan dengan prasarana yang tersedia, denah lokasi terminal ini
didesain untuk memberikan akses yang mudah bagi pengguna jasa transportasi
dengan pintu masuk dan keluar yang jelas. Pada Terminal Mengwi terdapat 15
shalter bus sebagai tempat kedatangan dan keberangkatan bus AKAP yang berada
di sisi sebelah barat terminal. Untuk bus AKDP letak shalter bus berada di sisi
sebelah timur terminal dengan jumlah 9 shalter. 49 fasilitas yang tersedia tersebut
rata-rata terjaga dalam kondisi yang baik. Adapun penyampaian dari pihak BPTD
II Bali sendiri, fasilitas yang belum tersedia tersebut masih dalam proses
perencanaan mengingat desain terminal yang telah dibuat sebelumnya sebenarnya
telah disesuaikan dan disediakan secara lengkap seperti ketentuan. Namun
dikarenakan luas terminal yang kurang memadai untuk pembangunan fasilitas
tersebut menyebabkan perencanaan tersebut terhambat dan masih dilakukan kajian
ulang guna penyesuaian kembali dalam memenuhi ketentuan yang berlaku. Terkait
sirkulasi angkutan umum yang masuk dan keluar dari Terminal Mengwi, Sirkulasi
pada Terminal Mengwi mempunyai 1 akses masuk dari sebelah barat, sirkulasi ini
mempunyai 2 jalur masuk dan keluar untuk menuju lokasi site. sirkulasi ini
membuat bus memutar dari jalur kedatangan sampai jalur keberangkatan yang
mempunyai satu jalur. Sirkulasi kendaraan pada Terminal Mengwi menggunakan
sistem linear, dan dirancang dengan tidak bersilangan antar kendaraan. Terminal
Tipe A Mengwi hanya memiliki 2 sirkulasi angkutan umum, pada jalur kedatangan
kiri dan tengah yaitu TMD dan Bus AKAP paling dominan dilalui dan paling
banyak terjadinya sirkulasi. Pada jalur kedatangan Kanan (PO Bus AKDP) sangat
jarang terjadinya sirkulasi kendaraan.
48
Di sisi lain, Terminal Ubung terletak di Denpasar, ibu kota Provinsi Bali. Terminal
Ubung juga merupakan terminal bus antarkota di Bali, tetapi juga melayani
perjalanan dalam kota. Terminal ini memiliki dua bagian, yaitu BRT TMD yang
melayani perjalanan dalam kota dengan angkutan umum bus BRT, dan Terminal
Ubung Bus yang melayani perjalanan antarkota dengan bus. Denah lokasi terminal
ini juga dirancang untuk memberikan akses yang mudah dengan pintu masuk yang
jelas dan pembagian parkir yang cukup tertata untuk masing-masing bagian
terminal.
Dilihat dari segi fasilitas, Terminal Mengwi dilengkapi dengan berbagai fasilitas
seperti tempat duduk, toilet, warung makan, dan tempat parkir yang memadai untuk
bus dan kendaraan pribadi dan Terminal Ubung: Terminal Ubung juga memiliki
fasilitas yang serupa seperti tempat duduk, toilet, dan warung makan. Namun,
karena memiliki tipe yang berbeda, fasilitas di Terminal Ubung mungkin lebih
sederhana daripada di Terminal Mengwi. Aspek Sirkulasi di Terminal Mengwi
dirancang untuk memudahkan arus lalu lintas dan mobilitas penumpang. Rute
masuk dan keluar terminal ditata sedemikian rupa untuk menghindari kemacetan
dan memaksimalkan efisiensi pergerakan kendaraan. Terminal Ubung juga
memiliki sirkulasi yang diperhatikan, terutama karena ada dua bagian terminal yang
berbeda. Sirkulasi di Terminal Ubung AKDP mungkin lebih padat karena layanan
angkutan dalam kota yang lebih banyak digunakan oleh penduduk setempat,
sedangkan sirkulasi di Terminal Ubung Bus diatur untuk perjalanan antarkota.
Kesimpulan tersebut mencerminkan perbedaan utama antara Terminal Mengwi dan
Terminal Ubung. Terminal Mengwi lebih fokus pada layanan bus antarkota,
sementara Terminal Ubung melayani perjalanan antarkota dan dalam kota. Lokasi,
fasilitas, dan sirkulasi di kedua terminal tersebut juga diatur berdasarkan kebutuhan
pengguna jasa transportasi yang berbeda.
5.2 Saran
Berdasarkan perbandingan antara Terminal Mengwi dan Terminal
Ubung, berikut adalah beberapa saran yang dapat diberikan:
1) Penyempurnaan Fasilitas
Terminal Mengwi dan Terminal Ubung perlu terus memperhatikan
kualitas fasilitas yang disediakan untuk pengguna jasa transportasi.
49
Dalam meningkatkan pengalaman pengguna, terminal dapat
mempertimbangkan untuk menyediakan area tunggu yang nyaman,
fasilitas penitipan bagasi, area bermain anak, dan aksesibilitas yang
lebih baik bagi penyandang disabilitas. Selain itu, fasilitas yang belum
tersedia dapat dilengkapi apabila memungkinkan dilakukan
penambahan pada lahan yang masih tersedia.
2) Koordinasi Antara Terminal Ubung Trans Metro Dewata dan Terminal
Ubung Bus AKDP lain
Karena Terminal Ubung memiliki dua bagian yang berbeda, yaitu
Terminal Ubung Bemo dan Terminal Ubung Bus, penting untuk
memastikan adanya koordinasi yang baik antara keduanya. Informasi
tentang jadwal keberangkatan dan rute perjalanan harus disinkronkan
dengan baik agar pengguna jasa dapat beralih dengan mudah antara
kedua bagian terminal tersebut.
3) Peningkatan Sirkulasi
Sirkulasi di sekitar kedua terminal perlu ditingkatkan untuk
mengoptimalkan aliran lalu lintas dan mobilitas penumpang. Terminal
dapat mempertimbangkan solusi seperti pembangunan jalur khusus bus
atau peningkatan jalur transportasi umum untuk mengurangi kemacetan
dan memastikan kelancaran pergerakan kendaraan di sekitar terminal.
Contohnya seperti pada Terminal Ubung.
50
Di Terminal Ubung, rute bus dan kendaraan umum telah ditetapkan
untuk memasuki terminal melalui pintu bagian selatan dan melanjutkan
perjalanan dengan berbelok ke kiri menuju lokasi parkir yang
ditentukan. Namun, masalah muncul ketika jalur yang sama juga
digunakan oleh penumpang dan kendaraan pribadi, mengganggu
sirkulasi bus dan mengurangi keselamatan penumpang. Perlu dilakukan
evaluasi untuk meningkatkan keamanan dengan memisahkan jalur
untuk bus dan kendaraan pribadi, serta mengimplementasikan
pengaturan lalu lintas yang efektif di Terminal Ubung. Kolaborasi
antara pihak terkait sangat penting untuk menciptakan solusi yang dapat
meningkatkan sirkulasi bus, mengurangi gangguan, dan meningkatkan
keselamatan bagi penumpang di terminal ini.
Untuk meningkatkan keselamatan penumpang di Terminal Ubung,
perlu dilakukan solusi yang meliputi penambahan jalur khusus untuk
penumpang serta pemisahan jalur kendaraan pribadi. Dengan
penyesuaian ini, kendaraan pribadi dapat diarahkan untuk berbelok ke
kanan setelah memasuki pintu masuk sebelah selatan terminal dan
51
keluar melalui pintu depan kantor terminal. Dengan demikian, jalur
yang sebelumnya digunakan bersama oleh bus dan kendaraan pribadi
menjadi terpisah, meminimalkan gangguan dan meningkatkan
keselamatan penumpang di Terminal Ubung.
4) Penggunaan Teknologi Informasi
Terminal Mengwi dan Terminal Ubung dapat memanfaatkan kemajuan
teknologi informasi untuk meningkatkan pengalaman pengguna.
Pembaruan informasi keberangkatan secara real-time, aplikasi
pemesanan tiket online, atau penggunaan sistem elektronik untuk
pengawasan kendaraan dapat memberikan kenyamanan dan efisiensi
yang lebih baik bagi pengguna jasa.
5) Perhatian Terhadap Kebersihan dan Keamanan
Terminal Mengwi dan Terminal Ubung harus memastikan kebersihan
terminal secara berkala dan memberikan perhatian yang cukup terhadap
keamanan. Dalam hal ini, penempatan petugas keamanan dan instalasi
CCTV yang memadai dapat meningkatkan rasa aman pengguna jasa
transportasi.
Saran-saran ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
dan memastikan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna jasa di Terminal
Mengwi dan Terminal Ubung. Dengan memperhatikan aspek-aspek ini,
diharapkan kedua terminal tersebut dapat menjadi pusat transportasi yang
efisien, nyaman, dan aman bagi masyarakat Bali.
52