You are on page 1of 14

MAKALAH

TRANSPORT MEMBRAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Dalam Mata Kuliah Fisiologi Hewan
Dosen Pengampu : Risma Nurlim, S.Kep.,Ns., M.Sc

Oleh :
Kelompok 1
Aulia Astagisna Widyawati 214101080001
Tasya Alifta Cahyaning Utami 214101080012

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGRUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER
2023

I
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kami kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi
Agung Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di akhirat kelak.
Tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada Dosen pengampu Ibu
Risma Nurlim, S.Kep.,Ns., M.Sc dan teman-teman yang telah membantu kami
selama proses penyusunan makalah ini sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Fisiologi Hewan yang
berjudul “Transport Membran”
Disini kami juga menyadari bahwa makalah kami jauh dari kata sempurna
baik dari segi penyusunan kalimat maupun dari segi bahasanya. Oleh karena itu,
kami mengharap kritik, saran serta tanggapan yang membangun dari para
pembaca sekalian, sehingga kami dapat mengetahui kesalahan kami akan dapat
menjadi makalah yang baik. Penulis juga mengaharapkan makalah ini dapat
memberi manfaat dan pengetahuan bagi penulis dan pembaca sekalian.

Jember, 19 Februari 2023

Penulis

II
DAFTAR ISI

MAKALAH ............................................................................................................. i
TRANSPORT MEMBRAN ..................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 4

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 5

C. Tujuan ..................................................................................................................... 5

BAB II ..................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6
A. Struktur Membran Sel ............................................................................................. 6

B. Macam-macam Transport pada Membran Sel ........................................................ 7

C. Jenis Transport Pada Membran Sel ......................................................................... 8

D. Perbedaan Konsep Difusi dan Osmosis ................................................................ 12

BAB III ................................................................................................................. 13


PENUTUP ............................................................................................................. 13
A.Kesimpulan ....................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sel merupakan unit structural dan fungsional terkecil dari makhluk
hidup. Di dalam sel, terdapat organel-organel yang memiliki perannya
masing-masing. Dalam proses pertukaran zat, sel menggunakan membrane
sel sebagai alat transportasi antar lingkungan dalam lingkungan luar sel.
Membran sel (bahasa Inggris: cell membrane, plasma membrane,
plasmalemma) sebagai perbatasan yang memisahkan sel hidup dari
lingkungan di sekelilingnya. Komponen pada membran sel memiliki
karakteristiknya masing-masing. Membran dapat berfungsi sebagai barrier
atau penghalang tipis yang sangat selektif di antara dua fasa, hanya dapat
melewatkan komponen tertentu dan molekul, menahan partikel yang
berukuran lebih besar dari pori-pori membran.
Seperti membran pada umumnya, membran sel memiliki sifat yang
memungkinkan beberapa zat untuk menembus membran lebih mudah
daripada zat lainnya. Dengan sifat tersebut, membran berfungsi sebagai
pengatur lalulintas molekul kecil dan ion secara kontinu melalui membran
dalam dua arah. Meski begitu, zat-zat tidak melintasi penghalang secara
bebas. Keleluasan gerak ion dan molekul sangat penting untuk menjaga
kestabilan pH yang sesuai dan mengendalikan konsentrasi ion dalam
larutan. Proses lalu lintas molekul dan ion melalui membran disebut
transpor membran.
Transport membran terbagi menjadi dua, yaitu transport aktif dan
transport pasif. Transport Pasif, merupakan mekanisme perpindahan
molekul atau zat yang tidak melewati selaput membran semipermeable dan
tidak membutuhkan energi. Sedangkan transport aktif Transport Pasif,
merupakan mekanisme perpindahan molekul atau zat yang tidak melewati
selaput membran semipermeable dan tidak membutuhkan energi.

4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana struktur dari membran sel?
2. Apa saja macam-macam transport pada membran sel?
3. Apa saja jenis transport pada membran sel?
4. Apa perbedaan konsep difusi dan osmosis?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui struktur membran sel.
2. Untuk mengetahui macam-macam transport pada membran sel.
3. Untuk mengetahui jenis transport pada membran.
4. Untuk mengetahui perbedaan konsep difusi dan osmosis.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Struktur Membran Sel
Membran plasma merupakan bagian yang membatasi sel dengan
lingkungan luar (ekstraseluler). Bentuk membran plasma dapat
dianalogikan seperti martabak manis. Bentuk atau struktur dari membran
plasma disebut dengan Glycerophospholipids atau Fosfolipid Bilayer.
Glycerophospholipids Bilayer adalah dua-lapisan yang tersusun oleh
Gliserol (glycerol), kelompok fosfat (phosphate group), dan dua rantai
asam lemak (fatty acid).
Fosfolipid merupakan molekul Amphipathic yaitu memiliki daerah
Hidrofilik (yang dapat berikatan dengan air, karena bentuknya polar, tidak
dapat berikatan dengan lemak, minyak atau molekul non polar) dan
Hidrofobik (tidak dapat berikatan dengan air, karena bentuknya non polar).
Bagian fosfolipid terbagi menjadi dua bagian:
 Kepala yang tersusun atas kolin, fosfat dan gliserol serta bersifat
Hidrofilik.
 Ekor yang tersusun atas asam lemak serta bersifat Hidrofobik
Komponen-komponen Penyusun Membran Plasma, terdiri dari :
 Kolesterol. Fungsinya menstabilkan membran, menghambat
penyusunan rapat fosfolipid, menurunkan suhu membran jika suhu
sekitar naik (jika membran membeku maka permeabilitasnya akan
berubah dan menyebabkan protein enzimatik akan inaktif). Letaknya
di daerah hidrofobik membran (ekor).
 Protein Integral. Merupakan protein transmembran yang daerah
hidrofobik membentang sepanjang interior hidrofobik membran.
Berfungsi sebagai transpor molekul keluar dan masuk sel, Gate/
Channel. Contoh protein channel: yang menentukan sebagian besar
fungsi spesifik membran dan berperan dalam transportasi zat, sampai
komunikasi sel .
 Protein Periferal. Merupakan protein tidak tertanam dalam bilayer

6
lipid, terikat longgar pada permukaan membran. Biasanya terikat dgn
protein lain dan membentuk situs penempelan protein transmembran
(integral). Beberapa membentuk matriks ekstraseluler agar sel dapat
dikenali. Hormon atau enzim yang menempel sementara di membran.
Contohnya: Alfa Helix Protein: yang meruapakan daerah hidrofobik
protein integral terdiri atas satu atau lebih rentangan asam amino
nonpolar.
 Glikolipid. Merupakan molekul karbohidrat yang menempel pada
lemak yang berfungsi help the cell to recognize other cells of the
body. Fungsi karbohidrat yaitu untuk mengenali satu jenis sel tetangga
atau tanda pengenal yang menjadi dasar penolakan terhadap sel asing.
Karbohidrat pada membran biasanya berbentuk Oligosakarida.
 Glikoprotein. Molekul karbohidrat yang menempel pada molekul
protein yang berfungsi Help in cell to cell communications and
molecule transport across the membrane
B. Macam-macam Transport pada Membran Sel
1. Transport pasif
Transport Pasif, merupakan mekanisme perpindahan molekul atau
zat yang tidak melewati selaput membran semipermeable dan tidak
membutuhkan energi. Perpindahan molekul tersebut terjadi secara
spontan tanpa memerlukan energi di ATP (Adenosin Trifosfat) yang
dihasilkan oleh mitokondria.Transport pasif adalah pergerakan molekul
melewati membran sel menuruni gradien konsentrasi, yakni berpindah
dari larutan dengan konsentrasi molekul (solute) yang lebih tinggi ke
tempat dengan larutan dengan konsentrasi molekul (solute) yang lebih
rendah. Transport pasif dapat dibagi menjadi dua kategori: difusi
sederhana dan difusi terfasilitasi.
2. Transport aktif
Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif,
membutuhkan energi dan tidak spontan. Perpindahan molekul zat dari
konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi dengan melawan gradien

7
konsentrasi yang membutuhkan energi ATP. Energi yang digunakan
pada transpor aktif adalah (Adenosin Trifosfat) yang merupakan energi
kimia tinggi yang berasal dari hasil respirasi sel di mitokondria.
Transport aktif berfungsi untuk memelihara keseimbangan di dalam sel
Transport aktif terbagi atas transport aktif primer dan sekunder.

C. Jenis Transport Pada Membran Sel


1. Transport Pasif
a) Difusi
Difusi merupakan suatu proses penyebaran molekul-molekul
suatu zat yang ditimbulkan oleh suatu gaya yang identik dengan
energi kinetik. Gas, zat cair dan zat padat molekul-molekulnya
ada kecenderungan untuk menyebar ke segala arah sampai
mencapai konentrasi yang sama. Difusi terjadi dari ruang yang
berkosentrasi lebih tinggi ke ruang yang berkonsentrasi lebih
rendah, apabila kedua benda dipisahkan oleh membrane
permeabel atau tidak terhadap zat tersebut. Difusi berlangsung
menurut konsentrasi dari suatu gradient atau suatu kemiringan
dari zat terlarut (solute). Proses ini pada umumnya terdapat pada
sel seperti perembesan oksigen, karbondioksida, glukosa, asam
amino dan garam mineral. Proses difusi akan terus terjadi hingga
mencapai titik keseimbangan atau equilibrium.
Mekanisme difusi melalui membran dapat berlangsung
melalui dua mekanisme yaitu:
1) Difusi Sederhana (Simple difusion)
Difusi sederhana terjadi contohnya ketika molekul
nonpolar mengangkut melalui membran selektif permeabel.
Molekul yang melewati membran harus hidrofobik sehingga
dapat bergerak melalui daerah hidrofobik dari wilayah lipid
bilayer tanpa menggunakan energi ataupun bantuan protein
yang ada di membrane tersebut

8
2) Difusi terfasilitasi (Fasilited difusion)
Jenis difusi ini menggunakan operator protein yang
tertanam dalam membran sel. Operator-operator protein ini
mengikat senyawa, kemudian mengubah bentuk senyawa
tersebut. Kemudian, operator-operator protein merilis
senyawa ke dalam atau keluar dari sel dan mendapatkan
kembali bentuk mereka. Difusi difasilitasi juga merupakan
proses transpor pasif. Beberapa referensi mengemukakan
jenis difusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein
transmembran (simple difusion by chanel formed) masuk ke
dalam jenis defusi terfasilitasi.
Contoh difusi :
1. Difusi pada hewan tingkat rendah
2. Difusi pada insang ikan
3. Difusi pada penyerapan air di akar dan difusi O2 dan
CO2
4. Difusi pada Alveoli Paru-paru Manusia
Faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi:
1. Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin
cepat partikel itu bergerak, sehingga kecepatan difusi
semakin tinggi
2. Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin
lambat kecepatan difusi.
3. Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat
kecepatan difusinya.
4. Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi,
semakin lambat kecepatan difusinya
5. Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi
untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat
pula kecepatan difusinya.

9
b) Osmosis
Osmosis menurut para ahli kimia adalah perpindahan dari
setiap pelarut melalui suatu selaput yang permeabel secara
diferensial. Osmosis merupakan suatu peristiwa perembesan suatu
molekul air melintasi membran yang memisahkan dua larutan
dengan potensial air yang berbeda. Proses osmosis berlangsung
dari larutan hipotonik menuju larutan yang hipertonik atau
perpindahan air dari molekul larutan yang potensial airnya tinggi
ke potensial yang rendah melalui membran selektif permeabel
(semipermeabel).
Contoh Osmosis:
1. Penyerapan air oleh akar tumbuhan
2. Mengawetkan makanan dengan gula atau cuka
3. Membasmi keong atau cacing
Faktor yang mempengaruhi kecepatan Osmosis:
1) Ukuran molekul yang meresap: Molekul yang lebih kecil dari
garis pusat lubang membran sehingga akan meresap dengan
lebih mudah.
2) Keterlarutan lipid: Molekul yang memiliki keterlarutan yang
tinggi meresap lebih cepat dibanding molekul yang kelarutan
yang rendah seperti lipid.
3) Luas permukaan membran: Kadar resapan menjadi lebih cepat
apabila luas permukaan membran yang disediakan untuk
resapan adalah lebih besar.
4) Ketebalan membran: Kadar resapan suatu molekul berkadar
songsang dengan jarak yang harus dilaluinya. Berbanding
dengan satu membran yang tebal, kadar resapan melalui satu
membran yang tipis adalah lebih cepat.
5) Suhu: Kadar resapan akan menjadi lebih cepat pada suhu yang
tinggi dibandingkan dengan suhu yang rendah

10
2. Transport Aktif
Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif,
membutuhkan energi dan tidak spontan. Perpindahan molekul zat dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah dengan melawan gradien
konsentrasi yang membutuhkan energi ATP.
1) Transport aktif primer
Transport aktif primer merupakan transpor yang
memerlukan bantuan ATP atau aliran elektron. Mekanisme
transport aktif sangat penting dari berbagai system fungsional
tubuh seperti serabut-serabut otot dan saraf di dalam proses
penghantar impuls saraf, dan bagi semua sel tubuh untuk mencegah
pembengkakan sel. Mekanisme ini sering disebut dengan pompa
natrium. Dengan adanya transport aktif primer dapat
mengakibatkan adanya transport aktif sekunder. Contoh transpor
aktif primer adalah transportasi K+ dan Na+. Sel dalam menjaga
konsentrasi K+ di dalam sel lebih besar dari pada di luar sel,
sedangkan Na+ konsentrasi di dalam sel lebih kecil dari pada di
luar sel. Pemeliharaan ion K+ dan Na+ maka harus dipompa untuk
melawan konsentrasi yang lebih tinggi dan diperlukan ATP.
Na+ (Sodium) berfungsi menjaga permeabilitas membran,
keseimbangan air dan pH sel sedangkan K+ (Potasium) berfungsi
sebagai unsur pembentuk sel. Pompa Sodium-Potasium merupakan
pompa elektrogenik yang lebih banyak terjadi pada sel hewan.
2) Transport aktif sekunder
Transpor aktif sekunder disebabkan oleh perbedaan gradien ion,
bukan dari ATP. Transport aktif sekunder disebabkan oleh adanya
transport aktif primer, dimana konsentrasi Na+ di luar sel lebih
banyak dari pada di dalam sel. Protein pembawa akan mengikat
Na+ dengan molekul lain seperti gula dan asam amino secara

11
bersama-sama masuk ke dalam sel. Setelah di dalam sel banyak ion
Na+ maka transport aktif primer berlangsung.
D. Perbedaan Konsep Difusi dan Osmosis
Pada difusi, perpindahan molekul zat terlarut (solute) dari konsentrasi
tinggi ke konsentrasi rendah dengan atau tanpa melewati membran
sedangkan pada osmosis adalah perpindahan molekul zat pelarut (solvent)
dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi dengan melewati membran
selektif permeabel.

12
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Bentuk atau struktur dari membran plasma disebut
Glycerophospholipids/Fosfolipid Bilayer. Glycerophospholipids Bilayer adalah
dua-lapisan yang tersusun oleh Gliserol (glycerol), kelompok fosfat (phosphate
group), dan dua rantai asam lemak (fatty acid). Fosfolipid merupakan molekul
Amphipathic yaitu memiliki daerah Hidrofilik dan Hidrofobik. Komponen
penyusunnya meliputi kolestrol, protein integral, protein periferal, glikolipid, dan
glikoprotein.
Transport membran terbagi menjai dua, yaitu Transport Aktif dan
Transport Pasif. Transport Pasif, merupakan mekanisme perpindahan molekul
atau zat yang tidak melewati selaput membran semipermeable dan tidak
membutuhkan energi. Sedangkan Transpor aktif merupakan kebalikan dari
transpor pasif, membutuhkan energi dan tidak spontan.
Transport pasif meliputi difusi dan osmosi, sedangkan transport aktif
meliputi transport aktif primer dan transport aktif sekunder.
Letak perbedaan antara difusi dan osmosis terdapat pada konsentrasinya.
Pada difusi, perpindahan molekul zat terlarut (solute) dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah dengan atau tanpa melewati membran sedangkan pada osmosis
adalah perpindahan molekul zat pelarut (solvent) dari konsentrasi rendah ke
konsentrasi tinggi dengan melewati membran selektif permeabel.

13
DAFTAR PUSTAKA

Adnan, Arifah, N. A., & Irma, S. 2015. Biologi Sel. Jurusan Biologi. Fakultas
Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam. Makassar
Gaw A, Murphy M, Srivastava R, Cowan RA, O'Reilly DSJ. 2013. Clinical
Biochemistry E-Book: An Illustrated Colour Text. 5th ed. New York:
Elsevier Health Sciences
Hall, J.E. 2016. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology. 13th Ed.
Elsevier: Canada.
Puri D. 2018. Textbook of Medical Biochemistry 3rd ed. Chennai: Elsevier Health
Sciences;

14

You might also like