You are on page 1of 9

DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik 4(1) (2020) 133- 141

DWIJA CENDEKIA
Jurnal Riset Pedagogik
https://jurnal.uns.ac.id/jdc

Pembelajaran Bagi Siswa Berkesulitan Belajar Matematika di Sekolah Dasar

Minsih1, Pressilia Yusa2 , Treny Hera3 , Imam Mujahid4


1,2,3
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 4Universitas PGRI Palembang
min139@ums.ac.id

Sejarah Artikel
diterima 12/04/2020 disetujui 23/08/2020 diterbitkan 31/08/2020
Abstract
The purpose of this study was carried out to describe the disruption of mathematics learning
difficulties experienced by low grade students at MI Muhammadiyah Gonilan Kartasura. One of
the causes of learning difficulties in mathematics is the use of conventional methods and
strategies. Teachers still apply teacher-oriented learning, namely lectures and assignments.
Therefore, the use of appropriate learning methods and tend to involve students to participate
actively is needed to facilitate the learning process, especially students who have learning
difficulties. The subjects of this study were students who had difficulty learning mathematics in
low grades. Data were analyzed based on observations, interviews, and documentation which
then used the validity of source and technique triangulation data. The results state that there are
several teacher strategies in overcoming the learning difficulties of MI Muhammadiyah Gonilan
Kartasura low grade students. The strategy taken is in the form of; 1) Give extra hours / pretest,
2) Remidial program, 3) Monitor students specifically, 4) Use learning media, and 5) Provide
motivation. From this strategy, it can help the learning difficulties of low grade students who
experience learning difficulties in mathematics.
Keywoards : difficulty learning mathematics, strategy.

Abstrak
Tujuan penelitian ini dilaksanakan untuk mendeskripsikan gangguan kesulitan belajar
matematika yang dialami siswa kelas rendah di MI Muhammadiyah Gonilan Kartasura. Salah
satu penyebab kesulitan belajar matematika yaitu penggunaan metode dan strategi yang masih
konvensional. Guru masih menerapkan pembelajaran yang yang berorientasi pada guru yaitu
ceramah dan penugasan. Karena itu, penggunaan metode pembelajaran yang tepat dan
cenderung melibatkan siswa untuk berpartisipasi secara aktif sangat diperlukan agar
mempermudah proses pembelajaran terutama siswa yang mengalami berkesulitan belajar.
Subjek dari penelitian ini adalah peserta didik yang mengalami kesulitan belajar matematika di
kelas rendah. Data yang dianalisis berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi
yang selanjutnya menggunakan validitas data triangulasi sumber dan teknik. Hasil menyatakana
bahwa terdapat beberapa strategi guru dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik kelas
rendah MI Muhammadiyah Gonilan Kartasura. Strategi yang dilakukan berupa; 1) Memberikan
jam tambahan/pretest, 2) Program remidial, 3) Memonitor peserta didik secara khusus, 4)
Menggunakan media pembelajaran, dan 5) Memberikan motivasi. Dari strategi tersebut, dapat
membantu kesulitan belajar siswa kelas rendah yang menalami berkesulitan belajar pada
pelajaran matematika.
Kata Kunci : Kesulitan Belajar, Matematika, Strategi.
e-ISSN 2581-1835 p-ISSN 2581-1843

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0


International License.
PENDAHULUAN

Wajib belajar adalah program proses belajar mengajar yang


yang diselenggarakan oleh disebabkan oleh beberapa factor
pemerintah dalam menyambut era yaitu: kurangnya intelegensi, kelainan
globalisasi yang penuh tantangan di sensoris, ketidakberuntungan atau
masa yang akan datang. Di dalam kekurangan kemampuan dalam
program pemerintah mewajibkan berbahasa. Hamdani (2012: 195) juga
seluruh warga negaranya untuk mengungkapkan bahwa anak yang
masuk sekolah selama 9 tahun. Dari berkesulitan belajar adalah yang
mulai jenjang Sekolah Dasar (SD) mempunyai gejala dan hambatan
hingga Sekolah Menengah Pertama dalam proses belajar di kelas yang
(SMP). Pendidikan di Sekolah Dasar terkait dengan aspek psikologis,
merupakan pendidikan yang lebih sampai pada gangguan ketika ingin
banyak mengarahkan dan memotivasi bicara, dan ketika ingin
siswa untuk selalu belajar. Guru mendengarkan, aktivitas menulis,
merupakan faktor pendukung kedua aktivitas membaca, sampai pada
setelah orang tua yang ikut serta aktivitas berhitung. Hal ini akan
dalam mengawasi tumbuh kembang menjadi buruk jika tidak ada
anak dan berperan dalam menunjang penangananan serius dan akan
pembelajaran serta penentu berhasil berdampak pada prestasi dan hasil
atau tidaknya suatu pendidikan. Tak belajar yang cenderung rendah. Serta
hanya itu, guru juga turut andil dalam akan membuat siswa kesulitan dalam
mencerdaskan anak-anak bangsa. mengikuti pelajaran selanjutnya. Ada
Oleh karena itu, tugas guru tidaklah beberapa macam siswa yang
mudah banyak tanggung jawab yang mengalami berkesulitan dalam belajar
harus diselesaikan. Namun, tidak di Sekolah Dasar, yaitu, kesulitan
semuanya berjalan sesuai dengan belajar matematika (Diskalkulia)
rencana yang dibuat. Pendidikan Anderson, (Dalam Sriyanto, 2017: 48)
berjalan baik jika sudah direncanakan mengungkapkan bahwa matematika
dengan matang relevan dengan adalah suatu cara berpikir, suatu cara
kebijakan yang ada yaitu senada pembuktian. Beberapa matematika
dengan standar proses yang ada, melibatkan suatu eksperimen atau
walau terkadang masih terdapat suatu observasi, tapi hampir semua
beberapa permasalahan yang menjadi bagian matematika berhubungan
kendala sehingga dapat menghambat dengan pembuktian secara deduktif.
proses pembelajaran. Salah satunya Matematika merupakan ilmu pasti
adalah kesulitan belajar. Seseorang yang selalu digunakan dan dikaitkan
yang mengalami kesulitan belajar dengan kehidupan sehari-hari. Oleh
dapat diketahui dri hasil belajarnya karena itu, matematika sangat penting
yang rendah atau kurang dari KKM untuk dipelajari sedini mungkin
yang telah ditentukan. terutama oleh siswa. Karena
Bauer, Keefe, dan Shea (2001) matematika merupakan ilmu yang
(Dalam Budiarti, 2017: 51) berhubungan dengan kehidupan
menjelaskan bahwa kesulitan belajar sehari-hari. Dan akan berguna
adalah istilah yang dipergunakan sepanjang hayat. Namun, tidak semua
siswa yang mempunyai kesulitan siswa mampu memahami atau
belajar sehingga tidak dapat mengikuti mengerti matematika ini. Karena

134
masih banyak siswa yang pelajaran matematika. Hal tersebut
menganggap bahwa matematika terlihat ketika saat guru menjelaskan
adalah mapel yang sulit bahkan mapel materi terdapat siswa yang bermain
yang terkadang juga dibenci oleh sendiri, mengobrol, menggambar,
sebagian siswa. Selain itu, penyebab tiduran atau meletakkan kepala di
rendahnya minat peserta didik meja ketika masih di awal
terhadap pembelajaran matematika pembelajaran dan beberapa siswa
adalah penyampaian materi yang yang melamun. Guru juga
masih bersifat monoton dan strategi mengungkapkan bahwa selama
yang dinilai kurang tepat. proses pembelajaran belum
Penelitian dari Minsih dan Dwi menggunakan strategi maupun model
Astuti (2013) menyimpulkan bahwa pembelajaran secara maksimal.
masih banyak terdapat peserta didik Dengan kata lain, pembelajaran masih
yang mengalami kesulitan dalam bersifat konvensional. Oleh karena itu,
pembelajaran matematika. Proses pemakaian strategi dan metode
pembelajaran siswa masih pasif dan sangat diperlukan agar pembelajaran
kurang bersemangat. Adapun hal tidak monoton sehingga nantinya
tersebut disebabkan karena proses dapat menarik perhatian siswa.
pembelajaran yang masih Penelitian dari Rusnilawati, dkk (2019)
konvensional yang membuat motivasi menyimpulkan bahwa penggunaan
belajar matematika menjadi rendah. metode dalam pembelajaran dapat
Hal ini pun juga terjadi MI memberikan kontribusi dan dapat
Muhammadiyah Gonilan Kartasura meningkatkan motivasi belajar bagi
yang sebagian dari mereka siswa. Hal ini sejalan dengan
berpandangan bahwa matematika penelitian dari Mulyadi S.K dan Santi
adalah mapel yang membuat jenuh Ermawati (2014) yang menyimpulkan
dan bosan karena identik dengan bahwa penerapan strategi dalam
rumus dan keterampilan berhitung. pembelajaran dapat meningkatkan
Berdasarkan hasil observasi hanya hasil belajar matematika.
sedikit dari siswa yang menyukai

METODE

Penelitian yang digunakan ini rendah MI Muhammadiyah Gonilan


merupakan penelitian kualitatif- Kartasura. Data yang diperoleh
fenomenologis yang menjadi bagian adalah data dengan teknik
dari jenis penelitian yang hasilnya pengumpulan data interviw,
tidak menggunakan cara statistic pengamatan dan dokumentasi yang
dalam ujud data matematis akan menggunakan instrument pedoman
tetapi mengungkapkan gejala secara wawancara dan lembar pengamatan.
holistik-konstektual. Pelaksanaan ini Analisis data ini menggunakan tiga
dilaksanakan di MI Muhammadiyah yaitu: reduksi, display dan verifikasi.
Gonilan Kartasura. Waktu efektif yang Keabsahan data menggunakan
digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dan triangulasi
selama empat bulan. Subjek dalam teknik agar data tersebut benar-benar
penelitian ini adalah siswa kelas valid dan teruji kebenarannya.

135
PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian hasil belajar yang rendah. Oleh


Penelitian ini dilakukan di kelas karena itu, guru berusaha
IA, IIA, dan IIIA MI Muhammadiyah semaksimal mungkin dalam
Gonilan Kartasura pada akhir bulan mengatasi permasalahan tersebut.
April sampai dengan bulan Mei Adapun beberapa strategi
2019. Tujuannya adalah untuk pembelajaran yang digunakan guru
mengetahui strategi pembelajaran dalam mengatasi kesulitan belajar
yang dilakukan guru untuk matematika adalah :
mengatasi siswa yang mengalami 1) Jam Tambahan
kesulitan belajar matematika atau Jam tambahan ini
diskalkulia. Data hasil penelitian diberikan secara khusus bagi
menunjukkan bahwa beberapa siswa yang mengalami kesulitan
siswa kelas IA, IIA, dan IIIA di MI belajar matematika. Waktu yang
Muhammadiyah Gonilan Kartasura diberikan bisa pada saat pagi
yang mengalami berkesulitan hari sebelum pembelajaran dan
belajar matematika atau sering sewaktu pulang sekolah. Sesuai
disebut diskalkulia. ketentuan dari masing-masing
Dari hasil observasi, terdapat guru kelas.
beberapa siswa yang mengalami 2) Program Remidial
kesulitan belajar pada mapel Dalam program remidial
matematika. Hal tersebut ini dapat berupa lisan atau
ditunjukkan dengan adanya hasil tertulis. Dan teknik setiap
nilai harian dan UTS siswa yang remidial masing-masing kelas
masih dibawah rata-rata Kriteria berbeda-beda. Seperti remidial
Ketuntasan Minimum (KKM). yang dilakukan bagi siswa kelas
Berdasarkan hasil wawancara II yang menggunakan remidial
dengan masing-masing guru yang lisan.
mengajar di kelas rendah memang 3) Memonitor secara khusus siswa
ada siswa tertentu yang benar- kesulitan belajar matematika
benar merasa kesulitan belajar Hal yang dilakukan guru
matematika. Guru juga dalam memonitor siswa yang
mengungkapkan bahwa siswa yang khususnya kesulitan belajar
mengalami kesulitan belajar matematika yaitu dengan
matematika memiliki karakteristik menemani ketika siswa
yang hampir sama. Seperti susah mengerjakan soal. Hal tersebut
dalam menghafal perkalian dan bertujuan untuk mengantisipasi
pembagian, berhitung dengan 2 siswa yang takut bertanya ketika
bilangan, mencari luas dan keliling tidak bisa mengerjakan soal.
bangun datar, serta sulit Selain itu guru juga melaporkan
memahami penjelasan dari guru hasil belajar kepada orang tua.
dan sering lupa dengan setiap 4) Menggunakan media
materi yang diberikan. Dengan pembelajaran
adanya permasalahan tersebut, Untuk penggunaan media
membuat siswa tidak hanya sulit pembelajaran ini tidak rutin
dalam mengikuti pelajaran, dilakukan oleh guru. Hanya
melainkan juga berdampak pada tertentu saja guru menggunakan

136
media. Karena keterbatasan remedial teaching berhasil dalam
waktu yang dimiliki guru atau mengatasi kesulitan belajar
dengan kata lain guru tidak matematika sebanyak 89%. Oleh
sempat untuk membuat media. karena itu, remedial cara yang
Sehingga hanya memanfaatkan efektif untuk mengatasi bagi
media dari lingkungan sekitar. siswa kesulitan belajar
5) Memberikan motivasi matematika.
Tujuan pemberian 3). Memonitor siswa dan
motivasi oleh guru tidak lain agar menggunakan media pembelajaran
siswa semangat dalam mengikuti Selain memudahkan, media
pembelajaran. Khususnya di pembelajaran juga dapat
mapel matematika. Setiap hari menarik minat belajar siswa.
guru memberikan motivasi Tejo Nurseto (2011)
kepada masing-masing siswa berpendapat bahwa jika guru
biasanya saat pagi hari sebelum memiliki kecenderungan memiliki
pembelajaran berlangsung. media belajar yang baik makan
2. Pembahasan akan memudahkan siswa dalam
Penelitian ini dilakukan di MI menerima pelajaran. Karena
Muhammadiyah Gonilan Dalam fungsi media pada dasarnya
melaksanakan pemebelajaran guru wadah penyalur pesan dan
membutuhkan metode informasi yang baik bagi siswa.
pembelajaran yang baik dan tepat 4) Memberikan motivasi.
karena metode adalah suatu Motivasi dapat memberikan hal
scenario dari seluruh kegiatan yang positif bagi seseorang.
termasuk ketika guru menggunakan Dengan adanya motivasi,
strategi/metode dan seluruh seseorang terdorong untuk
sumber belajar yang ada (Majid, melakukan apa yang diinginkan.
2014: 8). Strategi yang digunakan Hal ini selaras dengan penelitian
guru mapel untuk mengatasi dari Maria Cleopatra (2015) yang
kesulitan matematika pada siswa mengungkapkan bahwa motivasi
kelas rendah MI Muhammadiyah berpengaruh sangat kuat serta
Gonilan Kartasura, diantaranya: memiliki sumbangsih yang kuat
1). Memberikan jam tambahan pada kemampuan dan prestasi
Berdasarkan hasil penelitian dari belajar siswa.
Pramula Normalitasari dan Dengan adanya strategi di atas,
Saring Marsudi (2015) cara diharapkan dapat memudahkan
mengatasi peserta didik siswa yang mengalami kesulitan
dyscalculia adalah dengan belajar dalam melakukan proses
memberikan jam tambahan pada pembelajaran dengan baik. Namun
saat kegiatan pembelajaran dari beberapa strategi di atas,
berlangsung atau setelah pulang terdapat beberapa strategi yang
sekolah. Hal tersebut bertujuan dapat digunakan oleh guru. Yaitu
agar peserta didik lebih melalui pendekatan Realistic
memahami materi yang telah Mathematic Education (RME).
diajarkan. Koeno Gravemeijer (2008)
2). Program remidial mengemukakan pengembangan
Hafid, Kartono, dan Suhito Realistic Mathematic Education
(2016) menyebutkan bahwa (RME) dikembangkan oleh Hans

137
Frudenthal yang merupakan konteks yang bermakna. Selain itu,
seorang matematikawan jerman. pendekatan ini juga bermanfaat
RME banyak dilandasi oleh bagi siswa yang kurang terlayani
pemikiran Freudenthal bahwa dengan pendekatan yang masih
matematika harus dihubungkan tradisional, seperti ceramah.
dengan kenyataan dan harus dekat Selaras dengan hal tersebut, Paul
dengan anak dengan situasi Dickinson dan Sue Hough (2012)
kehidupan sehari-hari. Selain itu, pendekatan RME menekankan
siswa juga harus diberi kesempatan pada penelitian dalam
untuk menemukan kembali ide pembelajaran dan pengajaran
mengenai konsep matematika. sebagai bahan yang digunakan di
Senada dengan itu, Marja Van dan sekolah serta menekankan pada
Paul Drijvers (2014) bahwa dalam pemahaman sistematis.
RME masalah yang disampaikan Hal tersebut didukung
kepada siswa berdasarkan penelitian dari Feri Yuliawan (2012)
pegalaman nyata dalam pikiran yang menyimpulkan bahwa dengan
siswa dan menjadikan siswa penerapan Realistic Mathematics
peserta aktif dalam proses Education (RME) mampu
pendidikan. Realistic Mathematic meningkatkan motivasi belajar
Education (RME) memiliki siswa dalam pembelajaran
karakteristik utama. Hal itu matematika. hal tersebut terlihat
diungkapkan oleh Theresia ketika siswa antusias dalam
Laurens, Florence Adelfina, John menerima pembelajaran, siswa
Rafafi, dkk (2018) ciri pokok RME aktif dalam berdiskusi, dan aktif
meliputi mengaplikasikan konteks dalam mengerjakan soal. Selain itu,
nyata yang bermakna dalam penelitian ini juga didukung oleh
kehidupan sehari-hari, sehingga Nur Dian Wahyuni (2011) yang
memungkinkan adanya perubahan mengungkapkan bahwa melalui
yang terjadi dari matematika pendekatan RME dapat
konstektual ke formal, interaksi meningkatkan hasil belajar siswa
antara siswa dan guru, dan pada pembelajaran matematika.
persepsi matematika sebagai Oleh karena itu, dapat disimpulkan,
subjek terintegrasi lalu bahwa penggunaan strategi RME
memecahkan masalah dan dapat lebih efektif dalam
menafsirkan solusi berdasarkan meningkatkan hasil belajar
pada konteks mereka. Pendapat matematika siswa. Karena
lain yang berbicara mengenai RME matematika harus dihubungkan
adalah pendapat dari David webb, dengan kenyataan dan harus dekat
Henk Van, dan Monica (2011) dengan anak dengan situasi
prinsip RME adalah siswa harus kehidupan sehari-hari
terlibat dalam matematika dengan

SIMPULAN

Berdasarkan dari hasil 1. Upaya dan strategi guru dalam


penelitian dan pembahasan yang mengatasi kesulitan belajar
telah dipaparkan, maka dapat ditarik matematika peserta siswa,
kesimpulan sebagai berikut : diantaranya: 1) Memberikan jam

138
tambahan/pretest, 2) Program meningkatkan hasil belajar
remidial, 3) Memonitor peserta didik matematika siswa khususnya pada
secara khusus, 4) Menggunakan mapel matematika.
media pembelajaran, dan 5) Oleh karena itu, sebaiknya guru
Memberikan motivasi. menggunakan strategi dan metode
2. Strategi dalam mengatasi kesulitan yang melibatkan langsung siswa
belajar dapat melalui pendekatan dalam pembelajaran. Sehingga
Realistic Mathematic Education memungkinkan siswa untuk lebih aktif
(RME) dikembangkan oleh Hans dan antusias ketika pembelajaran
Frudenthal. Dari beberapa hasil berlangsung
penelitian, pendekatan RME dapat

DAFTAR PUSTAKA

Budiarti, Melik. 2017. Bimbingan Hamdani. 2012. Bimbingan dan


Konseling Di Sekolah Dasar. Penyuluhan. Bandung: CV.
Magetan: AE Media Grafika. Pustaka Setia
Cleopatra, M. 2015. “Pengaruh Gaya Hasan, Hafid., Kartono., dan Suhito.
Hidup dan Motivasi Belajar 2016. “Remedial Teaching untuk
terhadap Prestasi belajar Mengatasi Kesulitan Belajar
Matematika”. Formatif: Jurnal Siswa Pada Kemampuan
Ilmiah Pendidikan MIPA 5(2). Pemecahan Masalah
Diakses pada 22 Juli 2019 Matematika Berdasarkan
(https://journal.lppmunindra.ac.id Prosedur Newman”. Unnes
/index.php/Formatif/article/view/3 Journal of Mathematics
36) Education 5(3): 257-265.
Dickinson, P. dan Hough, S. 2012. Diakses pada 22 Juli 2019
“Using Realistic Mathematics (https://journal.unnes.ac.id/sju/in
Education in UK Classrooms”. dex.php/ujme/article/view/12310)
Journal Centre for Mathematics Laurens, Theresia., Batlolona, F. A.,
Education, Manchester Batlolona, J. R., dan Leasa, M.
Metropolitan University. Diakses 2018. “How does Realistic
pada 22 Juli 2019 Mathematics Education (RME)
(https://scholar.google.co.id/scho Improve Students’ Mathematics
lar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Pa Cognitive Achievement”. Eurasia
ul+Dickinson+dan+Sue+Hough+ Journal of Mathematics, Science
%282012%29+&btnG=) and Technology Education 14(2):
Gravemeijer, Koeno. 2008. “RME 569-578. Diakses pada 22 Juli
Theory and Mathematics 2019
Teacher Education”. Journal of (http://www.ejmste.com/How-
of Mathematics Teacher Does-Realistic-Mathematics-
Education 2: 283-302. Diakses Education-RME-Improve-
pada 22 Juli 2019 Students-Mathematics-
(https://brill.com/view/book/edcoll Cognitive,76959,0,2.html)
/9789087905460/BP000014.xml) Normalita, P., Saring Marsudi., dan
Suwarno. 2015. “Peran Pendidik
Dalam Membimbing Peserta

139
Didik Dyscalculia Pada Siswa Strategi Think Talk Write (TTW)
Kelas III SD Muhammadiyah 16 Siswa Kelas V SD Negeri 02
Surakarta Tahun Pelajaran Gemantar”. Jurnal Profesi
2015/2016. Skripsi Universitas Pendidikan Dasar Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Muhammadiyah Surakarta 1(2).
Diakses pada 22 Juli 2019 Diakses pada 29 Maret 2019
(http://eprints.ums.ac.id/46524/) (http://journals.ums.ac.id/index.p
Nurseto, Tejo. 2011. “Membuat Media hp/ppd/article/view/1005)
Pembelajaran Yang Menarik”. Van Den, Maija dan Paul Drijvers.
Jurnal Ekonomi dan Pendidikan 2014. “Realistic Mathematics
8(1). Diakses pada 22 Juli 2019 Education”. Journal of
(https://journal.uny.ac.id/index.ph Encyclopedia of Mathematics
p/jep/article/view/706) Education, 521:525. Diakses
Rusnilawati., Heni T.M., Fatiya Nuzuli, pada 22 Juli 2019
dkk. 2019. “Metode Permainan (https://link.springer.com/referen
Tradisional Engklek Pada ceworkentry/10.1007%2F978-
Pembelajaran Bangun Datar 94-007-4978-8_170)
Menumbuhkembangkan Motivasi Wahyuni, Nur Dian. 2012. “Upaya
Belajar Siswa”. Proceeding of Meningkatkan Hasil Belajar
the URECOL, 189-195. Diakses Matematika Dengan
pada 20 Juli 2019 Menggunakan Pendekatan
(http://repository.urecol.org/index Realistic Mathematic Education
.php/proceeding/article/view/429) (RME) Dengan Materi Bangun
Sriyanto. 2017. Mengobarkan Api Ruang Pada Siswa Kelas IV SD
Matematika. Sukabumi: CV. Negeri Begalon 1 tahun
Jejak 2011/2012”. Skripsi universitas
Sugiarto, Eko. 2015. Menyusun Muhammadiyah Surakarta.
Proposal Kualitatif: Skripsi dan Diakses pada 22 Juli 2019
Tesis. Yogyakarta: Suaka Media (http://eprints.ums.ac.id/17208/)
Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Webb, D. C., Van der Kooij, H., dan
Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Geist, M. R. 2011. “Design
Minsih dan Dwi Astuti. 2014. Research in The Netherlands:
“Peningkatan Motivasi Belajar Introducing Logarithms Using
Matematika Melalui Strategi Realistic Mathematics
Pembelajaran Think-Talk-Write Education”. Journal of
(TTW) Pada siswa Kelas V MI Mathematics Education at
Muhammadiyah Ngasem Teachers College 2(1). Diakses
Kecamatan Colomadu Tahun pada 22 Juli 2019
Pelajaran 2013/2014”. Jurnal (http://journals.tclibrary.org/index
Profesi Pendidikan Dasar. 1(1): .php/matheducation/article/view/
78-84. Diakses pada 17 Juli 639)
2019 Yuliawan, Feri. 2013. “Peningkatan
(https://scholar.google.co.id/scho Motivasi Dan Hasil Belajar
lar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=min Matematika Melalui Penerapan
sih+dan+dwi+astuti&btnG=) Pendekatan RME (Realistic
Mulyadi dan Santi Ermawati. 2014. Mathematics Education) Pada
“Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Premulung
Matematika Soal Cerita Melalui No. 94 Laweyan Surakarta

140
Tahun Ajaran 2012/2013”.
Skripsi Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Diakses pada 22 Juli 2019
(http://eprints.ums.ac.id/23554/)

141

You might also like