Professional Documents
Culture Documents
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ayat dan Hadist Pendidikan
Disusun Oleh:
Kelompok 2:
Yoni 2310203019
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah “Ayat dan Hadist tentang Tujuan
Pendidikan” .
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Ayat dan Hadist
Pendidikan.Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata
bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.
Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan agama memiliki peran yang sangat strategis dalam pengembangan potensi
sumber daya manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa serta beraklak mulia. Hal ini
secara jelas dinyatakan dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 bahwa tujuan
pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Tujuan pendidikan memiliki kedudukan yang sangat penting karena akan menentukan
proses dan perencanaan yang matang sebelumya. Untuk itu tujuan pendidikan terus dikaji
dan dikembangkan serta menjadi fokus bahasan yang tidak pernah luput dari ilmuan
pendidikan. Tulisan ini mengkaji tujuan pendidikan menurut Al-Qur'an, dan Hadist
dengan menela'ah beberapa ayat- ayat Al-Qur'an, dan Hadist yang terkait dengan tujuan
pendidikan, dan juga relevansinya dengan tujuan pendidikan di Indonesia.
1
Dr.Mardan Umar, S. M. (2020). Buku Ajar Pendidikan Agama Islam (Konsep Dasar bagi Mahasiswa Perguruan
Tinggi Umum). Banyumas: Penerbit CV. Pena Persada, hal 7
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud tujuan pendidikan?
2. Apa perspektif ayat dan hadist tentang tujuan pendidikan?
3. Bagaimana tujuan pendidikan dalam perspektif al-quran dan hadist?
C. Tujuan
1. Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Ayat dan Hadist Pendidikan
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan tujuan pendidikan
3. Untuk mengetahui Perspektif Ayat dan Hadist tentang tujuan Pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
2
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Cet. X, ( Alma'arif, Bandung, Tth)., hal. 45-46, dikutip
dalam Prof. Dr. H. Mahyudin Barni, M.Ag, Buku Ajar Mata Kuliah Tafsir Tarbawi Fakultas Tarbiyah IAIN
(Yogyakarta, Pustaka Prisma Yogyakarta, 2011), hal 23
3
Hasan Langgulung, Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam, (Al- Ma'arif, Bandung, 1980), hal. 178,
dikutip dalam Prof. Dr. H. Mahyudin Barni, M.Ag, Buku Ajar Mata Kuliah Tafsir Tarbawi Fakultas Tarbiyah IAIN
(Yogyakarta, Pustaka Prisma Yogyakarta, 2011), hal 24
4
Umar Muhammad At-Taumi Ash-saibani, Falsafah Pendidikan Islam (Jakarta, Bulan Bintang, 1979), hlm 339,
dikutip dalam Bukhari Umar, M.Ag., Hadis Tarbawi (Jakarta, Amzah, 2020), hal 28
masing-masing harus dipelihara sebaik-baiknya. Ini berarti, dalam pendidikan ini
mempunyai tiga tujuan pokok, yaitu tujuan jasmaniah, tujuan ruhan
dan tujuan mental.
5
Shihab, M.Q, Q. 2002. Tafsir al-Mishbah Pesan, Kesan, dan Keserasian Alquran. Volume 8. Jakarta:
Lentera Hati. Him 108, dikutip dalam PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN DALAM AL-QURAN PERSEPEKTIF TAFSIR
MANAJEMEN PENDIDIKAN. (2022). (n.p.): uwais inspirasi Indonesia,hal 10-12.
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah ditanya, "Ya. Rasulullah,
siapa manusia yang paling mulia?" Beliau menjawab, "Orang yang paling
bertakwa." (HR. Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa manusia yang paling mulia adalah yang
paling tinggi tingkat ketakwaannya. Sikap takwa mengalah- kan semua
indikast kemuliaan martabat yang lain. Simbol-simbol kemodernan dan
kesejahteraan yang dimiliki oleh seseorang tidak dapat mengalahkan sikap
takwa. Itu berarti bahwa kendatipun seseorang memiliki keterampilan
menggunakan teknologi mutakhir dan memiliki kekayaan yang melimpah,
tetapi apabila ia tidak bertakwa kepada Allah, maka ia sesungguhnya
belum dapat dimasukkan ke dalam kategori orang yang paling mulia.
Paling tidak ada tiga kritena orang bertakwa yang dikemukakan
Alquran secara jelas, yaitu Surah Al-Baqarah (2): 3-4, Al-Baqarah (2):
177, dan Ali Imran (3): 133-135. Berdasarkan ayat-ayat ini, kriteria orang-
orang yang bertakwa dapat diklasifikasikan menjadi tiga aspek, yaitu
memiliki akidah yang kuat, mengerjakan ibadah dengan baik, dan
memiliki akhlak yang mulia.
Ketiga aspek tersebut memiliki kriteria yang jelas. Aspek akidah
memiliki kriteria beriman kepada Allah, malaikat-malaikat, kitab- kitab,
nabi-nabi, hari kemudian, dan sesuatu yang gaib. Aspek ibadah mencakup
kriteria mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan selalu memohon ampun
kepada Allah ketika terlanjur berbuat dosa. Aspek akhlak memiliki kriteria
suka memberikan harta yang dicintainya baik pada waktu sempit maupun
pada waktu lapang kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, musafir, dan orang-orang yang meminta-minta; memerdekakan
hamba sahaya, menepati janji apabila ia berjanji; mampu mengendalikan
diri sewaktu marah, dapat memaafkan kesalahan orang lain; suka berbuat
baik. tidak mau mengulangi perbuatan salah; dan sabar dalam menghadapi
kesempitan, penderitaan, dan peperangan.6 Itulah sikap dan perilaku yang
terkandung dalam istilah takwa. Apabila disepakati bahwa tujuan
6
Ibid
pendidikan adalah membentuk insan yang bertakwa, maka semua aktivitas
kependidikan harus diarahkan untuk mencapai sikap dan perilaku tersebut.
ق فِي إِ َن ِ ت خ َْل ِ س َمو َ ض ال ِ ف َو ْاْل َ ْر ْ ار الَ ْي ِل َو
ِ اختِ ََل ِ ت َوالنَ َه ِ ِْلُو ِلى َْل َ ْي
َّللا يَ ْذ ُك ُرونَ ْاْل َ ْلبَابِالَذِين
َ َ ق َُخ فِي َويَتَفَ َك ُر ْونَ ُجنُوبِ ِه ْم َو َعلَى َوقُعُودًا قِيَا ًما ِ ْل
تِ س َمو َ ض ال ِ اال ْر َ ْ اطَل َهذَا َخ َل ْقتَ َما َر َبنَا َو ُ اب َف ِقنَا
ِ س ْب َحنَكَ َب َ َار َعذ ِ ال َن
7
Ibid
kepada masyarakat melalui perbuatan baik, yang sejalan dengan tujuan
pendidikan dalam Islam.
Berkenaan dengan beriman sebagai tujuan Pendidikan, dapat dilihat
dari hadis berikut.
8
Ibid
َ َو ْاليَ ْو َم للاَ يَ ْر ُجوا َكانَ ِل َم ْن أس َْوة ٌ َح
ُ سنَةٌ للاِ َر
سو ِل فِي لَ ُك ْم َكانَ لَقَ ْد
يرا للاَ َوذَ َك َر ْاْل ِخ َر
ً َِكث
“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah SAW itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah SWTdan
(kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (QS. Al-
Ahzab [33]: 21).
Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa sosok Rasulullah SAW
merupakan barometer kehidupan dan suri tauladan bagi manusia. Sebagai
pembawa pesan Allah SWT. Rasulullah SAW . sukses menghidupkan
pesan tersebut dalam dirinya dan bagi orang di sekitarnya. Sifat, sikap dan
nilai-nilai yang dibawa beliau merupakan representasi dari ajaran-ajaran
Al-Qur’an. Tujuan dari pendidikan adalah untuk melahirkan generasi yang
lebih baik, generasi yang selalu menjalankan perintah Allah SWT dan
menjauhi larangan-Nya Dan implementasi nilai-nilai pendidikan Akhlak
salah satunya dengan mensosialisasikan akhlak Rasulullah SAW untuk
diteladani dengan pendekatan tabligh (penyampain) dari guru ke murid,
cerita sirah Nabi , dan pemberian contoh teladan.9
Berkenaan dengan akhlak mulia sebagai tujuan pendidikan, juga
disampaika pada hadis-hadis berikut.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan dalam Islam adalah membentuk
manusia yang sehat jasmani dan rohani, memiliki akhlak yang baik, serta mencari keridhaan
Allah dan bertaqwa kepada-Nya. Serta bertujuan untuk mengembangkan pikiran manusia,
membentuk manusia yang beriman, bertakwa, dan berilmu.
10
Ibid
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tujuan dapat diartikan kepada sesuatu yang sangat di dambakan bagaikan
pemanah yang berharap anak panahnya dapat mencapai sasaran atau objek yang di
panahnya. Setiap target yang ingin di capai, dengan demikian, tujuan pendidikan
berarti sasaran yang ingin di capai atau di raih setelah melalui proses pendidikan.
3. Berakhlak mulia
Dr.Mardan Umar, S. M. (2020). Buku Ajar Pendidikan Agama Islam (Konsep Dasar bagi Mahasiswa Perguruan
Tinggi Umum). Banyumas: Penerbit CV. Pena Persada
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Cet. X, ( Alma'arif, Bandung, Tth).,dikutip dalam
Prof. Dr. H. Mahyudin Barni, M.Ag, Buku Ajar Mata Kuliah Tafsir Tarbawi Fakultas Tarbiyah IAIN
(Yogyakarta, Pustaka Prisma Yogyakarta, 2011
Hasan Langgulung, Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam, (Al- Ma'arif, Bandung, 1980), dikutip
dalam Prof. Dr. H. Mahyudin Barni, M.Ag, Buku Ajar Mata Kuliah Tafsir Tarbawi Fakultas Tarbiyah IAIN
(Yogyakarta, Pustaka Prisma Yogyakarta, 2011),
Umar Muhammad At-Taumi Ash-saibani, Falsafah Pendidikan Islam (Jakarta, Bulan Bintang 1979), dikutip
dalam Bukhari Umar, M.Ag., Hadis Tarbawi (Jakarta, Amzah, 2020)
Shihab, M.Q, Q. 2002. Tafsir al-Mishbah Pesan, Kesan, dan Keserasian Alquran. Volume 8. Jakarta:
Lentera Hati. Him 108, dikutip dalam PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN DALAM AL-QURAN
PERSEPEKTIF TAFSIR MANAJEMEN PENDIDIKAN. (2022). (n.p.): uwais inspirasi Indonesia.