You are on page 1of 11

Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 10 No.

1, Maret 2022
ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed)

Faktor Penyebab Ketidaklengkapan Pengisian Dokumen Rekam Medis


Rawat Inap di Rumah Sakit

Feby Erawantini1, Elda Amalia Agustina2, Novita Nuraini3,


Riskha Dora Candra Dewi4
1,2,3,4Politeknik Negeri Jember

E-mail: 2eldaamaliagustina@gmail.com

Abstract
Several hospitals in Indonesia were found to have not filled out complete medical record. The existence of such
incompleteness causes the records contained to be out of sync and difficult to identify. The purpose of this study
was to analyze the factors causing the incompleteness in filling of the patients’ medical record at the hospital.
The method used was Literature Review. The keywords entered were the incompleteness in filling of the patients’
medical record at the hospital. This research was conducted by searching on Google Scholar, Perpusnas, and
Portal Garuda. The results of the analysis of 25 articles found that the factors causing the incomplete in filling
the documents of the patients’ medical record at the hospital were the absence of Standard Operating Procedures
regarding the completeness of medical record or the implementation of Standard Operating Procedures that had
not been maximized by 44%, lack of discipline of medical officers, monitoring and evaluation had not been carried
out each as much as 24%, lack of awareness of medical officers in filling out complete medical record as much as
20%, lack of accuracy of medical officers, lack of socialization, limited time, and busy doctors respectively 16%.
Keywords: Hospitalization, Incompleteness, Medical Records

Abstrak
Beberapa rumah sakit di Indonesia ditemukan masih belum mengisi rekam medis secara lengkap. Adanya
ketidaklengkapan tersebut mengakibatkan catatan yang termuat menjadi tidak sinkron dan akan sulit diidentifikasi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab ketidaklengkapan pengisian dokumen rekam
medis rawat inap di rumah sakit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Literature Review dengan
keywords yaitu “ketidaklengkapan pengisian rekam medis rawat inap di rumah sakit”. Penelitian ini dilakukan
dengan melakukan pencarian pada database online yaitu Google Scholar, Perpusnas, dan Portal Garuda. Hasil
analisis dari 25 artikel diketahui faktor penyebab ketidaklengkapan pengisian dokumen rekam medis rawat inap
di rumah sakit yaitu belum adanya standar operasional prosedur tentang kelengkapan dokumen rekam medis atau
pelaksanaan standar operasional prosedur belum maksimal sebesar 44%, kurangnya kedisiplinan petugas medis
dan belum dilaksanakannya monitoring dan evaluasi masing-masing sebesar 24%, kurangnya kesadaran petugas
medis dalam mengisi lengkap dokumen rekam medis sebesar 20%, kurangnya ketelitian petugas medis, kurangnya
sosisalisasi, keterbatasan waktu, dan kesibukan dokter masing-masing sebesar 16%.
Kata Kunci: Ketidaklengkapan, Rawat Inap, Rekam Medis

PENDAHULUAN menghambat penyediaan informasi medis, akan


mengalami kesulitan dalam melakukan evaluasi
Kelengkapan pengisian dokumen rekam medis
terkait pelayanan medis, serta dapat dijadikan
sangat penting. Selain untuk menunjang tertib
sebagai bukti di pengadilan apabila diperlukan.
administrasi, kelengkapan dokumen rekam medis
juga penting bagi pasien yaitu sebagai kendali Adanya ketidaklengkapan dokumen rekam medis
untuk menerima pelayanan kesehatan yang dapat menimbulkan masalah, sebab dokumen
berkelanjutan. Apabila terdapat item yang belum rekam medis merupakan satu-satunya catatan
terisi secara lengkap akan berpengaruh terhadap yang memberikan informasi yang rinci tentang
dokter atau perawat dan tenaga kesehatan lainnya apa yang telah terjadi ketika pasien dirawat di
dalam mengisi dokumen rekam medis, akan rumah sakit. Berdasarkan hasil penelitian (Khoiroh

94 94
Feby Erawantini, Elda Amalia Agustina, Novita Nuraini, Riskha Dora Candra Dewi: Faktor Penyebab...

I., 2017) didapatkan bahwa faktor penyebab Departemen Kesehatan dengan standar kelengkapan
ketidaklengkapan pengisian dokumen rekam medis yaitu 100%. Ketidaklengkapan dokumen rekam
adalah petugas baru lebih aktif dan mengisi dengan medis dapat berdampak internal maupun berdampak
lengkap dibandingkan petugas yang lama, petugas eksternal sebab pengolahan data dapat digunakan
medis belum pernah mengikuti pelatihan terkait sebagai dasar pembuatan laporan baik bagi internal
rekam medis, belum diberlakukannya punishment maupun bagi eksternal rumah sakit.
apabila petugas medis tidak melengkapi dokumen
Menyikapi adanya masalah ketidakleng-
rekam medis secara lengkap, SOP pengisian
kapan dokumen rekam medis rawat inap di rumah
dokumen rekam medis hanya terdapat di bagian
sakit dapat dikurangi yaitu dengan mengikuti
rekam medis sehingga beberapa petugas tidak ingat
seminar dan pelatihan yang berkaitan tentang
akan isi dari SOP tersebut dan tidak dijalankan
kelengkapan dokumen rekam medis yang tujuannya
dengan baik.
untuk menambah pengetahuan dan keterampilan,
Hasilpenelitian(Indraswari, 2017) yangmenjelaskan membuat prosedur yang rinci dan melakukan
bahwa faktor penyebab ketidaklengkapan lembar sosialisasi terkait kelengkapan dokumen rekam
discharge summary di ruangan rawat inap Dahlia medis, melakukan pengawasan dan evaluasi
Garing Badan Rumah Sakit Umum Tabanan yaitu terhadap kinerja petugas, dan memberlakukan
kurang disiplinnya dokter dalam mengisi lembar sistem reward dan punishment. Tujuan penelitian
discharge summary yang disebabkan oleh waktu ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab
dokter untuk mengisi lembar discharge summary ketidaklengkapan pengisian dokumen rekam medis
sangat terbatas, kurang disiplinnya petugas rekam rawat inap di rumah sakit.
medis bagian assembling dalam melakukan
tugasnya mengecek kelengkapan lembar discharge
summary, SOP tidak dijalankan dengan optimal, METODE
komputer yang ada masih kurang optimal (sering Penelitian ini menggunakan metode literature
terjadi eror) sehingga menghambat pekerjaan review. Sumber pustaka dalam menyusun literature
petugas rekam medis bagian assembling dalam review melalui database online diantaranya Google
membuat data laporan kelengkapan rekam medis. Scholar, Perpusnas, dan Portal Garuda. Kata kunci
Ketidaklengkapan pengisian dokumen rekam medis dalam pencarian artikel adalah “Ketidaklengkapan”
khususnya pada pasien kasus Diabetes Mellitus OR “Incomplete” AND Pengisian” AND “Berkas
di Rumah Sakit Umum Imelda Medan masih Rekam Medis” OR “Dokumen Rekam Medis” OR
sering terjadi. Hasil rekapitulasi ketidaklengkapan “Medical Record File” AND “Rawat Inap” OR
dokumen rekam medis pada bulan April sampai “Inpatient” AND “Rumah Sakit” OR “Hospital”.
dengan Mei 2019 dengan jumlah 17,40% pada Hasil seleksi artikel atau jurnal dapat digambarkan
pengisian pengkajian awal, formulir catatan dalam Diagram Flow di bawah ini:
terintegrasi 15,22%, resume medis sebesar Hasil pencarian literatur
9,79%, informed consent sebesar 17,40%, nama Ide
nti
pada database Google
Scholar= 3.120, Perpusnas =
dokter sebesar 21,74%, tanda tangan dokter fic 14, dan Portal Garuda=14
ati Jumlah = 3.148
sebesar 8,70%, sedangkan identifikasi pasien, on

catatan anastesi dan laporan operasi diisi dengan


lengkap. Pada Rumah Sakit Umum Imelda Medan Seleksi jurnal dengan
Scr rentang waktu 2011-2021 Ekslusi (n=2.762)
dikategorikan masih belum lengkap sebab ada een Google Scholar=2.790, Outcome
ing Perpusnas=14, portal - Artikel tidak membahas terkait
beberapa pengisian dokumen rekam medis belum garuda=14, jumlah=2.818 faktor penyebab
ketidaklengkapan pengisian
100% lengkap. Ketidaklengkapan rekam medis dokumen rekam medis rawat
dapat menyebabkan turunnya mutu pelayanan inap di rumah sakit (n= 45)

kesehatan di Rumah Sakit Umum Imelda Medan Judul teridentifikasi (n= 56)
Ekslusi (n=31 )
serta dapat mengakibatkan masalah jika nantinya Eli
gib
Outcome
- Artikel tidak dapat diunduh
dokumen rekam medis tersebut dibawa ke masalah ilit
y
(n=26 )
- Artikel tidak full text (n=5)
hukum, sebab dokumen rekam medis yang tidak Abstrak teridentifikasi (n=25)
diisi lengkap dapat menyebabkan ketidakvalidan
Artikel akhir yang dapat
data pada saat dibawa ke jalur hukum (Hasibuan Inc
dianalisis (n=25)

dan Malau, 2019). lud


ed
Artikel lengkap sesuai dengan
kriteria inklusi dan eksklusi
n = 25 artikel
Data di atas menjelaskan bahwa pengisian dokumen
rekam medis masih kurang lengkap dan tidak
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Gambar 1. Seleksi Artikel Dengan
Menggunakan PRISMA

95
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 10 No.1, Maret 2022
ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed); DOI : 10.33560/jmiki.v10i1.403

Selanjutnya artikel diseleksi menggunakan kriteria dokumen rekam medis dengan lengkap, sehingga
inklusi dan kriteria eksklusi, sebagai berikut: dokter spesialis tidak mengisi dengan lengkap.
Dampak adanya ketidaklengkapan pengisian
Tabel 1. Format PICO(S) Dalam Perumusan
dokumen rekam medis mengundang permasalahan
Kriteria Inklusi dan Kriteria Eksklusi
hukum. Bagi para tenaga kesehatan jika melakukan
Kriteria Inklusi Eksklusi kesalahan yang menimbulkan kerugian bagi pasien,
sehingga pasien tersebut bisa menggugat tanggung
Population Dokumen rekam Dokumen rekam
jawab dokter yang membuat kesalahan tersebut
medis rawat inap medis rawat jalan
sesuai hukum kedokteran. Upaya yang dapat
Intervention Faktor penyebab Tidak membahas dilakukan adalah dengan melaksanakan pelatihan
ketidaklengkapan faktor penyebab
bagi dokter dan petugas terkait, serta melakukan
ketidaklengkapan
evaluasi secara berkala.
Comparison Tidak ada Tidak ada
Outcomes Kelengkapan Tidak membahas Ketidaktelitian petugas
dokumen rekam kelengkapan
Berdasarkan hasil penelitian (Maliki dkk., 2018)
medis dokumen rekam
medis
menyatakan bahwa ketidaklengkapan pengisian
data administratif pada formulir persetujuan rawat
Study Design Semua tipe desain Tidak ada
inap sebesar 15,17%, data hasil penunjang sebesar
penelitian
8,5%, dan data klinis pada formulir resume medis
Tahun 2011 sampai Sebelum tahun sebesar 22,0%. Hal tersebut terjadi karena kurang
publikasi dengan 2021 2011
telitinya petugas kesehatan dalam mengidentifikasi
Bahasa yang Bahasa Indonesia, Bahasa lainnya data pasien. Petugas menganggap bahwa tulisan
dipakai Bahasa Inggris selain Bahasa nama dan alamat pasien pada sampul dokumen
Indonesia dan rekam medis dapat mewakili kelengkapan formulir
Bahasa Inggris
rekam medis, banyak kolom tanda tangan yang
tidak terisi lengkap yang disebabkan petugas belum
mengetahui desain formulir secara lengkap. Hasil
HASIL DAN PEMBAHASAN penelitian serupa juga ditemukan pada penelitian
(Rohmiatun dan Harjanti, 2016) yang menyatakan
Kurangnya Pengetahuan bahwa faktor penyebab ketidaklengkapan
Ketidaklengkapan dokumen rekam medis rawat dokumen rekam medis disebabkan oleh kurangnya
inap terjadi karena kurang pahamnya petugas ketelitian perawat dalam pengisian formulir asuhan
kesehatan dalam mengisi dokumen rekam medis keperawatan dan lembar grafik.
rawat inap. Hasil penelitian (Kristina dkk., 2018) Pencatatan dan pelaporan rekam medis dilakukan
menjelaskan bahwa dalam formulir persetujuan untuk meningkatkan efektivitas pelayanan. Maka
tindakan kedokteran tidak terdapat penjelasan menjadi kewajiban rumah sakit untuk melaporkan
mengenai kolom lain-lain, sehingga terdapat sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Namun,
formulir yang tidak terisi secara lengkap sebab pada penelitian (Sandika dan Anggraini, 2019)
petugas tidak mengetahui kolom tersebut diisi ditemukan bahwa waktu pelaporan data morbiditas
dengan penjelasan apa. pasien rawat inap (RL4a) belum sesuai dengan
Berdasarkan penelitian (Wirajaya dan Nuraini, tujuan yang diinginkan. Ditemukan pengisian item
2019) menyatakan faktor penyebab ketidak- diagnosa pada dokumen rekam medis rawat inap
lengkapan yaitu masih adanya petugas yang belum dengan lengkap sebesar 77% dan tidak lengkap
mengetahui jika dokumen rekam medis harus segera sebesar 33%. Hal tersebut disebabkan kurang
dilengkapi <24 jam setelah pasien dinyatakan telitinya dokter dan petugas ruangan yang mengisi
pulang. Sehingga kelengkapan dokumen rekam diagnosa akhir di lembar resume pasien.
medis belum terisi secara lengkap sesuai dengan Nugraheni dan Ruslinawati, (2013) menyatakan
prosedur. Sejalan dengan penelitian (Anthonyus, dalam penelitiannya bahwa ketidaklengkapan
2019) menjelaskan bahwa yang menyebabkan dokumen rekam medis pasien typhoid fever
ketidaklengkapan adalah kurangnya pengetahuan sebesar 100% dan kelengkapan sebesar 0%, artinya
dokter spesialis mengenai pentingnya pengisian dari 176 dokumen yang diteliti semua dokumen

96
Feby Erawantini, Elda Amalia Agustina, Novita Nuraini, Riskha Dora Candra Dewi: Faktor Penyebab...

tersebut tidak lengkap. Faktor yang menyebabkan Adanya ketidakdisiplinan yang dilakukan oleh
ketidaklengkapan adalah petugas rekam medis dokter tersebut, sehingga perlu adanya peningkatan
kurang teliti dalam melakukan penelitian kedisiplinan serta kesadaran dokter dengan
kelengkapan dokumen rekam medis pasien. Apabila mengadakan seminar terkait dengan legal aspek
ketidaktelitian tidak segera diatasi atau dicegah rekam medis dan memberikan feedback kepada
maka dapat berpengaruh pada mutu pelayanan di dokter.
rumah sakit.
Solusinya yaitu pimpinan rumah sakit agar Keterbatasan waktu dalam mengisi dokumen
memotivasi petugas kesehatan agar melaksanakan rekam medis.
pekerjaannya menjadi lebih baik, perlunya Menurut penelitian (Rini dkk., 2019) bahwa
sosialisasi untuk meningkatkan kerja sama antar faktor keterbatasan waktu dokter penanggung
tenaga medis dan non medis, dan pemberian sanksi jawab pasien menjadi penyebab ketidaklengkapan
bagi yang tidak mengisi dokumen rekam medis pengisian dokumen rekam medis. Dokter part
secara lengkap. timer merupakan yang sering tidak melengkapi
dokumen rekam medis. Oleh sebab itu, perlu
Kurangnya kedisiplinan petugas. adanya koordinasi dan diskusi antara manajemen
pelayanan medis terkait dengan pembagian jadwal
Pada penelitian (Alif, 2019) menyatakan
praktik pelayanan agar kinerja dan beban kerja
bahwa berdasarkan data sosial pasien asphyxia
dokter seimbang.
neonatorum yaitu sebesar 63,77% dokumen rekam
medis yang tidak lengkap dan sebesar 36,23% Hasil penelitian (Alif, 2019) menjelaskan bahwa
lengkap. Penyebabnya karena petugas kurang ketidaklengkapan pengisian dokumen rekam medis
disiplin. Pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. pasien asphyxia neonatorum berdasarkan tanda
Saiful Anwar Dokter Penanggung Jawab Pasien bukti keabsahan rekaman yaitu sebesar 89,1% tidak
(DPJP) petugas kurang displin dalam mengisi lengkap dan sebasar 10,9% lengkap. Penyebabnya
lembar resume medis. Dokter Penanggung Jawab yaitu keterbatasan waktu dalam menulis nama dan
Pasien melengkapi catatan terintegrasi dan asesmen tanda tangan. Temuan tersebut serupa dengan hasil
awal medis, namun pada lembar resume medis penelitian (Cahyati dkk., 2018) yang menyatakan
seringkali ditemukan masih belum dilengkapi yaitu faktor penyebab ketidaklengkapan resume medis
pada diagnosa pasien maupun tanda tangan Dokter adalah terbatasnya waktu dalam mengisi resume
Penanggung Jawab Pasien (Khoiroh dkk., 2020). medis. Dokter memiliki keterbatasan waktu dan
lebih mengutamakan pelayanan kepada pasien.
Pada penelitian (Wirajaya dan Nuraini, 2019)
menyatakan bahwa perawat dan dokter kurang Berdasarkan pembahasan tersebut, maka dapat
disiplin dalam melakukan pengisian dokumen disimpulkan bahwa keterbatasan waktu dapat
rekam medis, termasuk petugas yang telat dalam menyebabkan ketidaklengkapan dalam pengisian
mengembalikan dokumen rekam medis ke bagian dokumen rekam medis rawat inap di rumah sakit.
rekam medis lebih dari 2x24 jam. Berdasarkan Upaya yang dapat dilakukan adalah memaksimalkan
penelitian (Nurhaidah dkk., 2016) menyatakan dalam pengisian dokumen rekam medis rawat inap
bahwa kurang disiplinnya perawat dan dokter dalam dengan lengkap, melaksanakan pelayanan kepada
melakukan pengisian dokumen rekam medis, karena pasien sesuai dengan peraturan yang diberlakukan,
sebagian besar dokter di rumah sakit Universitas untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit,
Muhammadiyah Malang merupakan dokter tamu, perlu melakukan analisis kelengkapan pengisian
sehingga memiliki waktu yang terbatas. dokumen rekam medis secara berkala, dan perlu
Penelitian serupa dipaparkan oleh (Rohmiatun dan evaluasi terkait ketidaklengkapan pengisian
Harjanti, 2016) yang menyatakan bahwa dalam dokumen rekam medis rawat inap di rumah sakit.
pengisian dokumen rekam medis pasien dokter
kurang disiplin, sehingga masih ditemukan adanya Kurangnya kesadaran dokter dan petugas medis
ketidaklengkapan. Rumah Sakit Umum Daerah lainnya dalam mengisi dokumen rekam medis.
Ngudi Waluyo Wlingi belum pernah melakukan Kurangnya tingkat kesadaran dan kedisiplinan
seminar terkait dengan aspek legal rekam medis dokter dalam melengkapi dokumen rekam medis
yang berdampak pada tingkat kesadaran dokter menyebabkan dokter tidak segera menandatangani
masih sangat rendah (Pamungkas dkk., 2015). dokumen rekam medis. Tanda tangan dan nama

97
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 10 No.1, Maret 2022
ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed); DOI : 10.33560/jmiki.v10i1.403

dokter pada dokumen rekam medis sifatnya dari pihak rumah sakit, dan meningkatkan motivasi
sangat penting karena merupakan legalitas (Swari dokter dalam mengisi dokumen rekam medis
dkk., 2019). Hasil penelitian (Riyantika, 2018) melalui promosi dan pengembangan karier.
menyatakan bahwa ketidaklengkapan disebabkan
oleh kurangnya kesadaran dari dokter akan Kurangnya komunikasi antara dokter dan
pentingnya kelengkapan pengisian dokumen rekam perawat.
medis dan ketidakdisiplinan dari dokter yang
Hasil penelitian (Herman dan Erma, 2018)
bertanggung jawab merawat pasien. Kelengkapan
menyatakan bahwa pada ruang gawat darurat
dokumen rekam medis pasien merupakan tanggung
merupakan salah satu ruangan yang membutuhkan
jawab dari setiap dokter.
komunikasi yang baik antara pasien, perawat, dan
Berdasarkan penelitian (Rini dkk., 2019) ditemukan dokter. Pada penulisan diagnosis External Cause,
bahwa tingkat kesadaran dan pemahaman dokter yang berperan dalam menentukan diagnosis sesuai
penanggung jawab pasien yang masih rendah. dengan hasil, pemeriksaan fisik, anamnesis, dan
Sejalan dengan hasil penelitian (Nugraheni penunjang adalah dokter. Komunikasi antara
dan Ruslinawati, 2013) bahwa penyebab dokter dan perawat dalam pengisian diagnosis
ketidaklengkapan yaitu disebabkan dokter, perawat, External Cause sangat dibutuhkan untuk saling
dan petugas medis dalam mengisi dokumen rekam mengingatkan terkait tugas masing-masing. Selain
medis masih rendah sehingga sering mengabaikan itu, komunikasi yang baik antara dokter dan pasien
item yang seharusnya diisi. merupakan kunci keberhasilan dokter dalam
Solusi yang diberikan yaitu diperlukan kerja sama memberikan pelayanan medis kepada pasien.
antara pihak yang berkaitan, perlu diadakannya
seminar terkait pentingnya kelengkapan dokumen Belum adanya atau belum terlaksananya SOP,
rekam medis sehingga dapat meningkatkan prosedur, dan kebijakan terkait kelengkapan
kesadaran dokter dalam mengisi dokumen rekam dokumen rekam medis
medis, serta memberikan feedback kepada dokter Pada penelitian (Herman dan Erma, 2018)
pada saat evaluasi untuk meningkatkan kelengkapan menyatakan bahwa di Rumah Sakit Umum Daerah
pengisian dokumen rekam medis. M.TH. Djaman Kabupaten Sanggau diketahui
belum memiliki kebijakan terkait penulisan
Kesibukan dokter dan perawat diagnosis External Cause, sehingga dokter tidak
Rumah Sakit Umum Dewi Sartika tidak melakukan terlalu memahami mengenai pengisian diagnosis
pengisian dokumen rekam medis dengan lengkap External Cause. Hasil penelitian (Wirajaya
dikarenakan dokter memiliki kesibukan lain di dan Nuraini, 2019) dan (Nurhaidah dkk., 2016)
luar rumah sakit dan masih sering lupa, sehingga menjelaskan bahwa masih adanya rumah sakit yang
sering tidak mengisi dokumen rekam medis dengan belum memiliki kebijakan di bagian rekam medis.
tepat waktu (Munsir dkk., 2018). Hal ini tentu saja Hal ini mengakibatkan tidak adanya acuan bagi
membuat mutu rekam medis kurang baik. Penelitian petugas.
(Ani dan Viatiningsih, 2017) menyatakan bahwa Berdasarkan penelitian (Sandika dan
faktor penyebab ketidaklengkapan disebabkan oleh Anggraini, 2019) menjelaskan bahwa penyebab
dokter yang sibuk. Tetapi seharusnya kesibukan ketidaklengkapan disebabkan kebijakan tentang
dokter tersebut tidak digunakan sebagai alasan pengisian dokumen rekam medis tidak lengkap
dokter untuk tidak melengkapi resume medis yang mengakibatkan belum adanya standar tetap
(Riyantika, 2018). dalam pengisian dokumen rekam medis. Sejalan
Sejalan dengan penelitian (Yuniati dan Rifa’i, dengan penelitian (Nugraheni dan Ruslinawati,
2020) menjelaskan bahwa faktor penyebab 2013) menyatakan bahwa pada Rumah Sakit Umum
ketidaklengkapan formulir resume medis pasien Daerah Banyudono Boyolali telah terdapat prosedur
penyakit dalam adalah dokter yang sibuk. Upaya yang mengatur tentang kelengkapan pengisian
untuk mengatasi hal tersebut adalah perlu adanya dokumen rekam medis rawat inap, namun petugas
ketegasan dengan memberikan sanksi kepada dokter belum melaksanakannya dengan baik. Dikarenakan
yang bertanggung jawab apabila tidak membuat kurangnya kerja sama antara dokter, perawat, dan
atau mengisi formulir resume medis secara lengkap tenaga medis.

98
Feby Erawantini, Elda Amalia Agustina, Novita Nuraini, Riskha Dora Candra Dewi: Faktor Penyebab...

Menurut (Swari dkk, 2019) dalam penelitiannya dokter yang bertanggungjawab terkait pengisian
menjelaskan bahwa belum adanya evaluasi SOP resume medis menyebabkan resume medis banyak
pengisian dokumen rekam medis rawat inap. Isi yang belum terisi tepat waktu dan lengkap. Sejalan
dari standar operasional prosedur masih belum dengan penelitian (Rini dkk., 2019) menyatakan
spesifik yang didalamnya tidak menjelaskan batas bahwa penyebab ketidaklengkapan adalah
waktu dalam melengkapi pengisian dokumen kurangnya sosialisasi SOP terkait kelengkapan
rekam medis rawat inap. Yuniati dan Rifa’I (2020) dokumen rekam medis.
menjelaskan dalam penelitiannya bahwa penyebab Hasil penelitian (Putri dkk., 2019) menyatakan
ketidaklengkapan adalah sebagian perawat
bahwa faktor penyebab ketidaklengkapan yaitu
dan dokter belum melaksanakan sesuai dengan pelaksanaan SOP belum sepenuhnya berjalan.
kebijakan yang berlaku. Ketidaklengkapan resume
Berdasarkan pelaksanaannya di Rumah Sakit
medis dipengaruhi oleh SOP yang kurang baik
Umum Muhammadiyah Ponorogo pengisian
(Kartini dan Liddini, 2019). Petugas rekam medis formulir keluar masuk rekam medis rawat inap
telah mensosialisasikan tentang ketidaklengkapan
belum sepenuhnya diisi secara lengkap dan jelas.
pengisian dokumen rekam medis khususnya pada Berdasarkan penelitian (Munsir dkk, 2018)
formulir resume medis, namun petugas yang
menjelaskan bahwa sudah ada kebijakan dalam
bersangkutan belum melaksanakannya (Cahyati
mengisi dokumen rekam pasien rawat inap.
dkk., 2018).
Namun, pihak rumah sakit tidak mensosialisasikan
Hasil penelitian (Yuliastuti, 2020) menjelaskan kebijakan tersebut kepada petugas medis.
bahwa Rumah Sakit Umum Muslimat Ponorogo
Kesimpulan dari pembahasan diatas adalah bahwa
sudah memiliki SOP mengenai assembling, namun
rumah sakit belum sepenuhnya melaksanakan
pada pelaksanaannya belum sesuai dengan prosedur
sosialisasi terkait pengisian rekam medis rawat
yang berlaku, yang berdampak pada SOP belum
inap. Upaya yang perlu dilakukan yaitu pihak rumah
efektif. Menurut (Khoiroh dkk., 2020) berpendapat
sakit dapat melaksanakan pemberian penjelasan dan
bahwa penyebab ketidakleng-kapan adalah belum
pemahaman lebih lagi seperti mensosiali-sasikan
rincinya standar operasional prosedur tentang
ulang spesifikasi pendidikan yang sesuai dan
kelengkapan pengisian dokumen rekam medis dan
sosialisasi terkait pentingnya pengisian dokumen
sosialisasi yang belum optimal. Sebaiknya perlu
rekam medis agar pelaksanaan koordinasi sistem
menambahkan item prosedur yang belum ada
rekam medis di rumah sakit dapat berjalan dengan
sesuai dengan aturan.
maksimal.
Kesimpulan dari penjelasan diatas adalah belum
adanya dan atau belum optimalnya kebijakan terkait Kurangnya motivasi dalam mengisi dokumen
pengisian rekam medis rawat inap di rumah sakit, rekam medis rawat inap
sehingga petugas medis tidak memiliki acuan dalam
Faktor yang mempengaruhi motivasi dokter
mengisi dokumen rekam medis yang menyebabkan
dalam melaksanakan pengisian dokumen rekam
adanya ketidaklengkapan rekam medis. Rumah sakit
medis, yaitu prosedur kerja, kondisi kerja, status
perlu memberikan sosialisasi terkait kelengkapan
kepegawaian, adanya kompensasi, dan supervisi
dokumen rekam medis, memberikan pelatihan
yang ada. Berdasarkan hasil penelitian (Wirajaya
kepada perawat, dokter, dan tenaga kesehatan
dan Nuraini, 2019) menjelaskan bahwa faktor
lainnya terkait pentingnya melengkapi dokumen
penyebab ketidaklengkapan disebabkan masih
rekam medis, perlu membuat standar operasional
banyaknya petugas yang kurang kesadaran
prosedur tetap mengenai pengisian rekam medis
dalam mengisi dokumen rekam medis sehingga
rawat inap dengan tujuan untuk memudahkan
terjadi ketidaklengkapan dokumen rekam medis,
petugas dalam mengisi dokumen rekam medis dan
petugas belum memahami kegunaan dan manfaat
dapat meminimalkan tidak lengkapnya dokumen
rekam medis, dan petugas tidak mengingatkan
rekam medis.
dokter untuk melengkapi dokumen rekam medis
pasien. Pentingnya motivasi petugas perlu
Kurangnya sosialisasi
dilakukan untuk mendorong pencapaian kinerja
Hasil penelitian (Ani dan Viatiningsih, 2017) yang lebih optimal.
menyatakan bahwa kurangnya ketegasan dan
Temuan serupa didapatkan pada penelitian (Swari
kurangnya sosialisasi dari pihak rumah sakit kepada
dkk, 2019) menjelaskan bahwa faktor penyebab

99
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 10 No.1, Maret 2022
ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed); DOI : 10.33560/jmiki.v10i1.403

ketidaklengkapan adalah tidak diberlakukannya Monitoring dan evaluasi


sistem reward. Selain itu pemberlakukan sanksi
Hasil penelitian (Wirajaya dan Nuraini, 2019)
dimunculkan bagi petugas yang melakukan
menjelaskan bahwa ketidaklengkapan disebabkan
kesalahan. Tujuannya adalah petugas tersebut
karena tidak adanya monitoring dan evaluasi,
dapat termotivasi, sehingga dengan diberikannya
sebab tidak adanya pengendalian kelengkapan
punishment yang tegas dapat meminimalkan
isi dokumen rekam medis. Hasil penelitian
terjadinya ketidaklengkapan dokumen rekam medis
(Nurhaidah dkk., 2016) menyatakan bahwa sistem
rawat inap. Sehingga upaya yang dapat diberikan
monitoring dan evaluasi di rumah sakit Universitas
yaitu diharapkan kepada pihak rumah sakit dapat
Muhammadiyah Malang belum berjalan dengan
memberlakukan sistem reward dan punishment
baik. Kendalanya dikarenakan belum terbentuk
agar dapat memotivasi dokter, perawat, dan tenaga
tim monitoring dan evaluasi, tidak adanya
kesehatan lainnya dalam mengisi dokumen rekam
sistem pencatatan. Berdasarkan hasil penelitian
medis dengan lengkap.
(Mawarni dan Wulandari, 2013) bahwa kegiatan
monitoring dapat digunakan untuk mengetahui
Ketersediaan ruangan kendala yang ditemukan oleh petugas medis saat
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia berlangsungnya proses pengisian dokumen rekam
Nomor 24 tahun 2016 Tentang Teknis dan medis. Temuan lain didapatkan dari penelitian
Pembangunan Prasarana Rumah Sakit menjelaskan (Khoiroh dkk.,2020) menjelaskan bahwa faktor
bahwa letak ruang rekam medis harus memiliki penyebab ketidaklengkapan yaitu belum adanya
akses yang mudah dan cepat ke ruang rawat jalan dan sistem monitoring dan evaluasi sebab dalam
ruang gawat darurat. Hasil penelitian (Wirajaya dan mengumpulkan dokter spesialis untuk membahas
Nuraini, 2019) menyatakan bahwa masih terdapat kelengkapan dokumen rekam medis masih
rumah sakit yang tidak memiliki ruang assembling. terhambat.
Hasil penelitian (Cahyati dkk., 2018) juga Upaya yang perlu dilakukan yaitu perlu dilakukan
menjelaskan bahwa penyebab ketidaklengkapan di monitoring dan evaluasi pengisian dokumen rekam
rumah Sakit Griya Waluya Ponorogo yaitu belum medis. Monitoring dapat dilakukan melalui kerja
adanya ruangan khusus assembling sehingga masih sama dengan kepala ruang perawatan pada setiap
menjadi satu dengan ruang pendaftaran dan ruang ruang perawatan yang berada di ruang rawat inap
penyimpanan. rumah sakit. Melakukan evaluasi secara berkala
Kesimpulan dari pembahasan diatas adalah dilihat tiap satu kali dalam satu bulan untuk mengetahui
dari sarana dan prasarananya belum memadai yaitu besarnya persentase ketidaklengkapan pengisian
belum adanya ruangan untuk kegiatan analisis dokumen rekam medis.
kuantitatif dan kualitatif. Upaya yang dapat
dilakukan yaitu dengan diadakannya ruangan unit Susunan formulir rekam medis kurang
assembling agar meningkatkan kinerja petugas dan sistematis
terselengaranya kegiatan analisis kuantitatif dan Pelayanan yang baik digambarkan oleh rekam
analisis kualitatif. medis yang baik, sedangkan rekam medis yang
kurang baik menggambarkan tingkat pelayanan
Reward dan punishment yang kurang baik pula. Hal ini merupakan tuntutan
Hasil penelitian (Swari dkk., 2019) menjelaskan bagi seluruh praktisi sarana pelaksanaan kesehatan
bahwa penyebab ketidakleng-kapan dokumen untuk dapat menyelenggarakan pelayanan rekam
rekam medis adalah tidak adanya sanksi bagi yang medis yang baik dan benar, diantaranya yaitu
tidak mengisi dokumen rekam medis rawat inap dengan pengisian formulir yang lengkap dan tepat.
dengan lengkap. Tujuan sanksi diberlakukan yaitu Hasil penelitian (Lihawa dkk., 2015) menyatakan
untuk menghindari terjadinya kesalahan yang sama. bahwa susunan formulir rekam medis kurang
Sanksi dapat berupa pemberian surat peringatan sistematis yang menyebabkan petugas kesulitan
ataupun teguran secara langsung bagi petugas dalam pengisiannya. Sebesar 44,44% menyatakan
yang tidak mengisi dokumen rekam medis secara bahwa susunan formulir kurang sistematis. Dokter
lengkap, perlu adanya pemberian penghargaaan yang memiliki waktu terbatas akan merasa kesulitan
berupa penambahan gaji dan memberikan pujian dalam mengisi dokumen rekam medis pasien sebab
bagi yang melengkapi dokumen rekam medis. susunan formulir yang kurang sistematis.

100
Feby Erawantini, Elda Amalia Agustina, Novita Nuraini, Riskha Dora Candra Dewi: Faktor Penyebab...

Solusinya adalah dengan membuat rancangan bahwa tenaga kesehatan merupakan orang yang
formulir rekam medis terintegrasi. Kegunaannya mengabdikan diri pada bidang kesehatan yang
adalah untuk memudahkan pemberi pelayanan memiliki pengetahuan atau keterampilan melalui
dalam mengikuti pemberian pelayanan dan pendidikan dibidang kesehatan yang untuk jenis
pengobatan pasien. Kejelasan formulir dapat tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan
menjadi solusi yang tepat karena bermanfaat upaya kesehatan.
untuk mengurangi kesibukan dokter atau tenaga
Menurut (Nugraheni dan Ruslinawati, 2013)
kesehatan lainnya dalam menulis atau menyalin menjelaskan bahwa penyebab ketidakleng-kapan
kembali keterangan yang sama untuk keseragaman.
di Rumah Sakit Umum Daerah Banyudono
dikarenakan sumber daya manusia di bagian rekam
Alur dokumen rekam medis belum sesuai
medis yang kurang. Hanya terdapat 7 orang petugas
dengan SOP
rekam medis, sedangkan kunjungan pasien yang
Berdasarkan penelitian (Nurhaidah dkk., 2016) berobat sangat banyak. Temuan lain yaitu dari
menjelaskan penyebab ketidaklengkapan terjadi penelitian (Rohmiatun dan Harjanti, 2016) yang
karena belum sesuainya alur dokumen rekam medis menyatakan bahwa tidak adanya petugas khusus
di Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang assembling dalam meneliti kelengkapan dokumen
dengan standar penyelenggaraan rekam medis. rekam medis, sehingga semua petugas rekam medis
Dampak yang terjadi yaitu dapat menghambat harus bisa melakukan pekerjaan yang ada di bagian
proses penilaian kelengkapan dokumen rekam rekam medis seperti assembling, coding, indeksing,
medis dan dapat menghambat penyerahan dokumen analising reporting dan pelaporan.
rekam medis. Upaya yang dapat dilakukan adalah
Sejalan penelitian (Yuliastuti, 2020) yang
dengan memperbaiki alur dokumen rekam medis
menjelaskan bahwa di Rumah Sakit Umum
rawat inap dengan menyesuaikan dengan standar
Muslimat Ponorogo hanya memiliki satu
pedoman penyelenggaraan yang ada.
petugas assembling dan merangkap tugas
lain, diantaranya menerima, mengecek
Kualifikasi pendidikan
kelengkapan rekam medis, merakit kembali,
Pelayanan kesehatan yang optimal merupakan salah menghubungi bagian yang bertanggung jawab
satu sarana dalam mencapai derajat kesehatan yang terkait ketidaklengkapan dokumen rekam medis,
optimal. Menurut Permenkes Republik Indonesia dan menyerahkan dokumen rekam medis ke bagian
Nomor 55 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan coding.
Pekerjaan Rekam Medis pasal 14 menyatakan
Upaya yang dapat dilakukan yaitu sebaiknya
bahwa, Perekam Medis dalam memberikan
rumah sakit menambah petugas di unit rekam
pelayanan kesehatan harus sesuai dengan
medis agar kinerja petugas meningkat serta
kompetensi, pendidikan, pelatihan dan kewajiban
tidak merangkap kegiatan lainnya. Pihak
dalam mematuhi standar profesi perekam medis.
rumah sakit juga perlu memperhatikan tingkat
Berdasarkan hasil penelitian (Munsir dkk., 2018) pendidikan dan kompetensi petugas.
menjelaskan bahwa kualifikasi pendidikan tidak
sesuai dengan keahlian yang dimiliki oleh petugas Ketidakjelasan dokter
di bagian rekam medis. Kenyataannya petugas
Hasil penelitian (Putri dkk., 2019) menjelaskan
rekam medis di rumah sakit Umum Dewi Sartika
bahwa faktor penyebab ketidaklengkapan formulir
adalah lulusan kebidanan dan keperawatan yang
keluar masuk adalah dokter penanggung jawab
belum memiliki Surat Tanda Registrasi. Solusi
pasien dalam menuliskan diagnosa utama tidak jelas.
yang diberikan adalah pihak manajemen rumah
Akibatnya dalam kegiatan mengkode diagnosa
sakit sebaiknya memperhatikan dan mengevaluasi
utama petugas rekam medis kesulitan membaca
terkait penempatan petugas sesuai dengan tingkat
dan membuka-buka riwayat pasien terdahulu
pendidikan dan profesinya.
apabila banyak diagnosa utama yang tidak jelas
dan tidak lengkap. Selain itu juga dampak pada
Kurangnya sumber daya di unit rekam medis
rumah sakit, ketidaklengkapan dan ketidakjelasan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 dalam menulis diagnosa utama pada formulir
tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, menjelaskan keluar masuk mengakibatkan klaim pada pasien

101
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 10 No.1, Maret 2022
ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed); DOI : 10.33560/jmiki.v10i1.403

BPJS bisa berkurang dikarenakan petugas rekam Cahyati, N. K., Rumpiati, & Rosita, A. (2018).
medis mengira-ngira sendiri kode penyakit Ketidaklengkapan Pengisian Formulir
dan tindakan pasien sehingga data pasien tidak Resume Medis Section Caesaria Pasien
berkesinambungan. Rawat Inap Di Ruang Bethlehem Periode
Triwulan 1 2017 Di Rumah Sakit Griya
Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan
Waluya Ponorogo. Global Health Science,
bahwa ketidakjelasan dokter dalam mengisi diagnosa
Volume 3 No. 4, 311-317.
utama dapat menyebabkan ketidaklengkapan
dokumen rekam medis. Ketidaklengkapan Departemen Kesehatan. (2004). Undang-Undang
pengisian dan ketidakjelasan juga berdampak Republik IndonesiaNomor 29 Tahun 2004
dalam memberikan informasi kepada sesama tentang Praktik Kedokteran.
rekan petugas medis, serta dalam hukum karena
rekam medis merupakan bukti sah sebagai bukti di Farista, A. D., & Karyus, A. (2020). Hubungan
pengadilan. Motivasi dan Supervisi Terhadap Ke-
lengkapan Pengisian Resume Medis Oleh
Dokter. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah
SIMPULAN STIKES Kendal, 429-442.
Berdasarkan 25 artikel yang ditemukan banyak
Hasibuan, A. S., & Malau, G. (2019).
faktor yang menyebabkan ketidaklengkapan
Ketidaklengkapan Dokumen Rekam Medis
pengisian dokumen rekam medis rawat inap di
Rawat Inap Pasien Diabetes Mellitus di RSU
rumah sakit, diantaranya belum adanya prosedur
Imelda Medan. Jurnal Ilmiah Perekam Dan
atau kebijakan terkait kelengkapan dokumen
Informasi Kesehatan Imelda, 675.
rekam medis atau pelaksanaan Standar Operasional
Prosedur belum maksimal sebanyak 44%, Herman, J., & Erma, A. (2018). Tinjauan
kurangnya kedisiplinan petugas medis dan belum Kelengkapan Diagnosis External Cause
dilaksanakannya monitoring dan evaluasi masing- Pasien Rawat Inap. JUPERMIK (Jurnal
masing sebanyak 24%, kurangnya kesadaran Perekam Medis dan Informasi Kesehatan),
petugas medis dalam mengisi lengkap dokumen Vol. 1 No. 2, 52-59.
rekam medis sebanyak 20%, kurangnya ketelitian
petugas medis, kurangnya sosisalisasi, keterbatasan Indraswari, G. P. (2017). Faktor-Faktor Penyebab
waktu, dan kesibukan dokter masing-masing Ketidaklengkapan Lembar Discharge
sebanyak 16%. Summary di Ruang Rawat Inap dahlia
Garing Badan Rumah Sakit Umum Tabanan.

DAFTAR PUSTAKA Kartini, S. A., & Liddini, H. (2019). Tinjauan


Ketidaklengkapan Penulisan Resume Medis
Alif, A. M. (2019). Analisis Kuantitatif dan
Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Mitra
Kualitatif Medis Dokumen Rekam Medis
Medikatahun 2019. Jurnal Ilmiah Perekam
Rawat Inap Pasien Asphyxia Neonatorum di
Dan Informasi Kesehatan Imelda, Vol. 4,
Rumah Sakit Daerah Kalisat Periode Januari–
No. 2, 680-685.
Juni Tahun 2018. Prosiding Seminar Rekam
Medik Dan Informasi Kesehatan, 4-13. Khoiroh, A. N., Nuraini, N., & Santi, M. W. (2020).
Faktor Penyebab Ketidaklengkapan Rekam
Ani, S., & Viatiningsih, W. (2017). Tinjauan
Medis Rawat Inap di RSUD Dr. Saiful
Kelengkapan Isi Rekam Medis Pada Formulir
Anwar Malang. J-REMI : Jurnal Rekam
Resume Medis Kasus Bedah di Rumah Sakit
Medik Dan Informasi Kesehatan, Vol. 2 No.
Haji Pondok Gede Jakarta Pada Tahun 2017.
1, 91-98.
Jurnal Inohim, Volume 5 Nomor 1, 64-69.
Kristina, I., Maulina, R., & Agnesia, R. (2018).
Anthonyus. (2019). Pengaruh Pengetahuan Dan
Tinjauan Kelengkapan Pengisian Persetujuan
Motivasi Kerja Dokter Spesialis Terhadap
Tindakan Kedokteran pada Pasien Rawat
Pengisian Rekam Medis Rawat Inap Di
Inap di Rumah Sakit Yadika Kebayoran
Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan.
Lama. Medichordhif, Vol. 5 No. 1, 17-25.
Elisabeth Health Jurnal, Vol 4 No 2, 71-79.

102
Feby Erawantini, Elda Amalia Agustina, Novita Nuraini, Riskha Dora Candra Dewi: Faktor Penyebab...

Lihawa, C., Mansur, M., & Wahyu, T. (2015). Pamungkas, F., Hariyanto, T., &Woro, E. (2015).
Faktor-Faktor Penyebab Ketidaklengkapan Identifikasi Ketidaklengkapan Dokumen
Pengisian Rekam Medis Dokter di Ruang Rekam Medis Rawat Inap di RSUD
Rawat Inap RSI Unisma Malang. Jurnal Ngudi Waluyo Wlingi. Jurnal Kedokteran
Kedokteran Brawijaya 28 No. 2 (2015) : Brawijaya, Vol. 28, Suplemen No. 2, 124-
119-123. 128.

Maliki, A., Saimi, & Purnama, H. (2018). Analisis Putri, I. P., Nurjayanti, D., & Rosita, A.
Ketidaklengkapan Dokumen Rekam Medis (2019). Tinjauan Ketidaklengkapan dan
pada Kasus Rawat Inap di RSUD Patut Patuh Ketidakjelasan Dokter Penanggung Jawab
Patju Gerung. Jurnal Kesehatan Qamarul Pasien Dalam Penulisan Diagnosa Utama
Huda, Volume 6, Nomor 1 , 17-23. Pada Lembar Keluar Masuk Dokumen
Rekam Medis Rawat Inap di RSU.
Mawarni, D., & Wulandari, R. D. (2013). Identifikasi Muhammdiyah Ponorogo. 2-TRIK: Tunas-
Ketidaklengkapan Rekam Medis Pasien Tunas Riset Kesehatan, Vol. 9, No. 2, 161-
Rawat Inap Rumah Sakit Muhammadiyah 167.
Lamongan. Jurnal Administrasi Kesehatan
Indonesia, Volume 1 Nomor 2, 192-199. Rini, M., Jak, Y., & Wiyono, T. (2019). Analisis
Kelengkapan Pengisian Rekam Medis
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Rawat Inap Kebidanan RSIA Bunda Aliyah
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Jakarta Tahun 2019. Jurnal Manajemen
Indonesia Nomor 55 Tahun 2013 Tentang dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia,
Penyelenggaraan Pekerjaan Perekam Medis. Volume 3 Nomor 2 , 131-142.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Riyantika, D. (2018). Analisis Faktor-Faktor


Peraturan Menteri Kesehatan Republik Penyebab Ketidaklengkapan Pengisian
Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 tentang Lembar Resume Medis Pasien Rawat Inap.
Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Strada Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 7, No.
Rumah Sakit. 1, 69-73.

Munsir, N., Yuniar, N., Nirmala, F., & Suhadi. Rohmiatun, S., & Harjanti. (2016). Tinjauan Faktor
(2018). Analisis Pengisian Dokumen Penyebab Ketidaklengkapan Dokumen
Rekam Medis Pasien Bpjs Rawat Inap di Rekam Medis Pasien Rawat Inap. Jurnal
Rumah Sakit Umum Dewi Sartika Tahun Rekam Medis dan Manajemen Informasi
2017. Jurnal Imliah Mahasiswa Kesehatan Kesehatan, Vol 10, No 1.
Masyarakat, Vol. 3/No.2, 1-7. Sandika, T. W., & Anggraini, S. (2019). Pengaruh
Nasution, & Najmi, A. (2019). Analisis Kelengkapan Ketidaklengkapan Berkas Rekam Medis
Pengisian Rekam Medis Rawat Inap di Terhadap Pelaporan Data Morbiditas
Pasien Rawat Inap (RL4A) Di RSU Mitra
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi
Medika Medan. Jurnal Ilmiah Perekam Dan
Tahun 2019.
Informasi Kesehatan Imelda, Vol.4, No. 2,
Nugraheni, S. W., & Ruslinawati, Y. (2013). 620-625.
Tinjauan Kelengkapan Dokumen Rekam
Swari, S. J., Alfiansyah, G., Wijayanti, R. A.,
Medis Pasien Rawat Inap Penyakit Tinjauan
& Kurniawati, R. D. (2019). Analisis
Kelengkapan Dokumen Rekam Medis
Kelengkapan Pengisian Berkas Rekam
Pasien Boyolali Tahun 2012. Infokes, Vol. 3
Medis Pasien Rawat Inap RSUP Dr. Kariadi
No. 3 , 51-62. Semarang. ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan,
Nurhaidah , Harijanto, T., & Djauhari, T. (2016). Vol. 1, No. 1, Nopember 2019, 50-56.
Faktor-Faktor Penyebab Ketidaklengkapan Wirajaya, M. M., & Nuraini, N. (2019). Faktor Faktor
Pengisian Rekam Medis Rawat Inap di yang Mempengaruhi Ketidaklengkapan
Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Rekam Medis Pasien pada Rumah Sakit di
Malang. Jurnal Kedokteran Brawijaya, 29 Indonesia. Jurnal Manajemen Informasi
(3). Kesehatan Indonesia, Vol. 7 No.2, 158-165.

103
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 10 No.1, Maret 2022
ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed); DOI : 10.33560/jmiki.v10i1.403

Yuliastuti, H. (2020). Tinjauan Pelaksanaan Yuniati, E., & Rifa’i, A. (2020). Analisis Kuantitatif
Assembling Dalam Pengendalian Ketidak- Lembar Resume Medis Rawat Inap Pasien
lengkapan Berkas Rekam Medis Di Rsu Penyakit Dalam Periode Tahun 2018 Di
Muslimat Ponorogo. Jurnal Delima Rumah Sakit Islam Gondanglegi Malang.
Harapan, Volume 7 Nomor 1, 39-47. Health Care Media, Vol. 4 No. 1, 25-31.

104

You might also like