You are on page 1of 12

1

Tahun 6, Nomor 1 Juli 2019

PENGEMBANGAN COMPUTER ASSISTED LANGUAGE LEARNING (CALL)


UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI AGUS ARIFIN INSTITUTE

(The Development of Computer Assisted Language Learning (CALL)


for Arabic Learning at Agus Arifin Institute)
Agus Arifin
email: arifin.gus@gmail.com
Sholeh Hidayat, M. Hosnan
Teknologi Pembelajaran Pascasarjana Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Abstract
This study aims was to plan, design and develop CALL(Computer Assisted Language Learning) to help
users in understanding Arabic texts.This software is expected to be a solution to the problems in learning
Arabic, namely the limitations of teaching materials, the limited number of teachers. And students can be
independent, active and effective in learning Arabic which is then able to read the Arabic texts.The stages
of learning media development research use the ADDIE model (Analysis, Design, Development,
Implementation,and Evaluation) and for multimedia development following the stages of multimedia
development designed by Arch C. Luther namely Concept, Design, Material Collecting, Assembly,
Testing, and Distribution. To achieve results in accordance with the objectives of the study, the Logic
Model evaluation model is used, a program to assist the implementation of evaluations in the stages of
research which are simply, the interrelationships of elements of input-activities-output-outcome-impact.
This research was conducted at Agus Arifin Institute, in the experimental class (using CALL) with a
comparison (control class) that did not use CALL. This software testing is done in two stages, the first
stage is the performance testing, and the second stage is testing the contents(menus, sub-menus, and
tools) of CALL. To find out the effect of using CALL on learning outcomes, the Independent Sample T-
Test test was used against the two groups of classes. The results of this study indicate that the use of
CALL software has a significant effect on the results of learning Arabic, and is feasible as a learning
media.

Keywords: CALL Software, Arabic Language Learning Media, ADDIE, Luther, Logic Model.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan, merancang dan mengembangkan CALL (Computer Assisted
Language Learning)untuk membantu pengguna (user) dalam membaca dan memahamiteks-teks
berbahasa Arab.Perangkat lunak ini diharapkan dapat menjadi solusi dari persoalan dalam pembelajaran
Bahasa Arab, yaitu keterbatasan bahan ajar, keterbatasan jumlah guru.Dan siswa dapat secara mandiri,
aktif dan efektif dalam mempelajari bahasa Arab yang selanjutnya mampu membaca Kitab berbahasa
Arab.Tahapan-tahapan penelitian pengembangan media pembelajaran menggunakan model ADDIE
(Analysis, Desain, Development, Implementation, Evaluation) dan untuk pegembangan multimedianya
mengikuti tahapan pengembangan mutimedia yang dirancang oleh Luther yaitu Concept, Design,
Material Collecting, Assembly, Testing, Distribution. Agar dapat mencapai hasil sesuai dengan tujuan
penelitian, digunakan model evaluasi Logic Model, yaitu program untuk pelaksanaan evaluasi dalam
tahapan-tahapan penelitian yang secara sederhana, merupakan keterkaitan elemen input-activities-output-
outcome-impact.Penelitian ini dilaksanakan di Agus Arifin Institute, di kelas eksperimen (menggunakan
CALL) dengan pembanding (kelas kontrol) yang tidak menggunakan CALL. Ujicoba perangkat lunak ini
dilakukan dengan dua tahap, tahap pertama pengujian kinerja, tahap kedua pengujian terhadap menu, sub-
menu dan toolsdalam CALL. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan CALL terhadap hasil belajar,
digunakan uji Independent Sample T-Test terhadap dua kelompok kelas tersebut.Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa penggunaan CALL berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar bahasa Arab, serta
layak sebagai media pembelajaran.

Kata kunci : CALL, media pembalajaran bahasa Arab, ADDIE, Luther, logic model.

Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran


2
Tahun 6, Nomor 1 Juli 2019

A. PENDAHULUAN
Pada era Industri 4.0 saat sekarang ini pengembangan (development) untuk
dan Abad baru dunia digital menjadi tantangan menyempurnakan produk yang sudah ada.
bagi dunia pendidikan. Metode pembelajaran Produk baru atau peyempurnaan produk yang
harus menyesuaikan terhadap perubahan zaman. dihasilkan dapat berbentuk benda perangkat
Komponen belajar atau alat yang mengandung keras (hardware)atau juga dapat berupa benda
materi instruksional yang dapat menarik minat yang tidak kasat mata atau perangkatlunak
siswa untuk belajar serta metode pembelajaran (software).Dan juga merupakan gabungan dari
berbentuk digital menjadi tidak terelakkan keduanya.
karena masif dan cepatnya perkembangan Pada Era Industri 4.0 peran “Bahasa”
teknologi informasi, seperti akses internet yang tidak hanya berfungsi sebagai alat penyampai
semakin mudah, tersedianya konten-konten pesan dari seseorang kepada orang lain, namun
yang semakin banyak dan beragam serta lebih luas lagi perannya, yaitu sebagai
terjangkaunya harga peralatannya. pertukaran informasi antar negara, Ilmu
Pembelajaran secara digital dengan Pengetahuan, sosial budaya, teknologi dan
memanfaatkan teknologi informasi sudah bidang bidang lainnya.
banyak diterapkan misalkan Pembelajaran Di tengah masyarakat Internasional,
berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, bahasa adalah kunci untuk menyerap dan
yaitu e-Learning yang beroperasi di dalam mengambil manfaat dari interaksi sosial
jaringan (online) atau tidak terhubung jaringan berkembang pesat, juga untuk mengambil
(offline). manfaat dari informasi yang disajikan dalam
Media yang berbasis TIK (Teknologi bahasa-bahasa Asing, misalkan informasi dari
Informasi dan Komunikasi) telah tersingkap buku-buku digital (e-book atau e-kitab).
secara masif pada awal abad ke-21 ini.Morgan, Di dunia Pesantren dan Lembaga
K., et al (2016:22) menyatakan, pada dekade Pendidikan Agama Islam, penguasaan dan
sekarang, terjadi peningkatan penyelenggaraan kemampuan memahami bahasa Arab adalah
pendidikan secara online.Pendidikan secara suatu keharusan bagi para siswa/santri dan juga
online mempunyai banyak kelebihan karena guru, sebagai sarana untuk memahami teks-teks
dapat menyesuaikan dengan adanya perbedaan asli sumber hukum Islam yang biasa dikenal
geografis (tempat) dan juga tidak terikat dengan dengan sebutan Kitab Kuning atau Kitab
waktu (jam belajar) dan ruang belajar (ruang Gundul.Secara umum pembelajaran bahasa
kelas). Arab ditujukan agar siswa mampu
Barbara B. Seels (1994:1) menggunakan bahasa Arab baik aktif maupun
mendefinisikan teknologi pembelajaran sebagai pasif (Ahmad Muhtadi Anshor (2009:13).
teori dan praktik dalamdesain, pengembangan, Dari penjelasan tersebut, maka peneliti
pemanfaatan, pengelolaan serta evaluasi proses berharap bahwa hasil akhir penelitian
dan sumber untuk belajar.Bidang garapan pengembangan merupakan suatu perangkat
pengembangan dalam Teknologi Pembelajaran lunak untuk pembelajaran Bahasa Arab yang
mencakup proses penerjemahan spesifikasi dapat digunakan dalam belajar secara mandiri
desain ke dalam bentuk fisik, di dalamnya (Self Instructional), dapat merancang rencana
meliputi: (1) teknologi cetak; (2) teknologi pelaksanaan pembelajaran sesuai kebutuhan
audio-visual; (3) teknologi berbasis komputer; (Self Contained), produk dapat dioperasikan
dan (4) teknologi terpadu. secara mandiri (Standalone), mudah
Teknologipembelajaran dikembangkan dioperasikan (user friendly), dan adaptif
melalui penelitian (research) yang terhadap perkembangan Teknologi Informasi
menghasilkan suatu produk baru dan dan Komunikasi serta Teknologi Pembelajaran.

B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan perbaikan dan pengembangan dari media
Research and Development, yaitu aktivitas riset pembelajaran bahasa Arab, serta mengevaluasi
dasar untuk mendapatkan informasi kebutuhan kekuatan dan kelemahan pembelajaran bahasa
pengguna (needs assessment), kemudian Arab dengan CALL.
dilanjutkan dengan pengembangan Untuk mendapatkan produk penelitian
(development). Penelitian ini bertujuan untuk pengembangan perangkat lunak untuk

Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran


3
Tahun 6, Nomor 1 Juli 2019

pembelajaran bahasa, harus memperhatikan Arab. Bahan ajar, file Audio/Video,


beberapa faktor, yaitu karakteristik produk yang bahan evaluasi dapat diunggah dan
ingin diciptakan, software yang digunakan dihapus sesuai kebutuhan.
untuk pemrograman, Sistem Operasi yang akan 3. Dapat bekerja di platform sistem operasi
digunakan menjalankan perangkat lunak serta Microsoft Windows 32 bit atau 64 bit.
hardware yang sesuai. Dalam Penelitian Pengembangan CALL,
Karakteristik Produk Perangkat Lunak model rancangan instruksional yang digunakan
yang diinginkan adalah: adalah model rancangan ADDIE dan untuk
1. Maintainability, dapat terus dirawat dan pegembangan multimedianya mengikuti
dipelihara seiring dengan perubahan tahapan pengembangan mutimedia yang
kebutuhan pengguna. dirancang oleh Luther. Model rancangan
2. Dependability and security, dapat ADDIEyang memiliki lima elemen inti, yaitu
mengikuti perkembangan teknologi serta Analyze atau menganalisis, Design atau
tetap layak dan aman serta jika terjadi merancang, Develop atau mengembangkan,
kegagalan pada sistem, perangkat lunak Implement atau mengimplementasi, dan
tidak menyebabkan kerusakan fisik dan Evaluate atau mengevaluasi (Piskurich,
kerugian ekonomi yang fatal. 2015:62).
3. Efficiency, efektif dan efisien dalam Menurut Luther (1994:18) metodologi
menggunakan energi dan pengembangan multimedia terdiri dari enam
penggunaannya. tahapan, yaitu concept, design, material
4. Acceptability, dapat memenuhi collecting, assembly, testing dan distribution,
kebutuhan yang diinginkan (usable), dan dimana setiap tahapannya tidak harus berurutan,
compatible dengan sistem lain yang tetapi dapat dikerjakan secara paralel dengan
digunakan. tahapan perencanaan (concept dan design) harus
Spesifikasi software,hardwarekomputer dimulai dulu. Metodologi pengembangan
serta fitur-fitur yang akan dikembangkan dalam perangkat lunak (Software Engineering) yang
CALLadalah: dikembangkan oleh Luther tersebut merupakan
1. Perangkat lunak yang dibangun dengan metode Multimedia Development Life Cycle
HTML (hypertext markup language) (MDLC). Luther menggunakan istilah authoring
yang dapat dioperasikan secara dalam untuk mendefinisikan pengembangan perangkat
jaringan(online) ataupun secara diluar lunak multimedia. Enam tahapan
jaringan (offline). pengembangan perangkat lunak multimedia
2. Dengan fitur-fitur yang disesuaikan merupakan suatu siklus seperti gambar di bawah
dengan jenjang pembelajaran Bahasa ini:

Gambar1. Tahapan Pengembangan Multimedia menurut Luther

Tahapan Pengembangan Multimedia pengguna, jenis produk, dasar aturan,


menurut Luther adalah sebagai berikut: ukuran dan target.
1. Concept, adalah tahapan untuk 2. Design, adalah tahapan pembuatan
menentukan tujuan, mengidentifikasi spesifikasi mengenai arsitektur program,

Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran


4
Tahun 6, Nomor 1 Juli 2019

style, antarmuka, dan elemen-elemen Robert Maribe Branch (2009:2-


pendukung. 3)mengemukakan langkah-langkah model
3. Material Collecting, adalah tahapan ADDIE sebagai berikut:
pengumpulan elemen multimedia seperti 1. Analysis, yakni pemikiran tentang
materi atau bahan-bahan yang sesuai karakteristik materi, peserta didik, tujuan
dengan kebutuhan produk multimedia belajar. lingkungan belajar, dan strategi
yang dibuat. pembelajaran;
4. Assembly, adalah tahapan penggabungan 2. Design, yakni merancang konsep produk
semua material ke dalam proyek yang dikembangkan,
berdasarkan pada tahap design. 3. Develop, yakni mengembangan produk
5. Testing, adalah tahapan pengujian (materi, bahan, dan alat) dan instrumen
produk yang telah melalui tahap penilaian produk,
assembly untuk melihat kemungkinan 4. Implementation, yakni menggunakan
adanya kesalahan. Alpha test dilakukan produk di lapangan untuk mendapatkan
oleh pembuat atau pengembang aplikasi, umpan balik dari pengguna,
setelah itu dilakukan pengujian beta test 5. Evaluation, rnengukur ketercapaian
yang melibatkan pengguna akhir. tujuan pengembangan produk dan apa
6. Distribution, adalah tahap dimana yang telah mampu dicapai oleh sasaran
produk dikemas dalam media pengguna.
penyimpanan untuk didistribusikan Hubungan antara tahap-tahap tersebut
kepada pengguna atau klien. merupakan suatu siklus
sebagaimanadigambarkan dalam gambar 2.

Gambar 2. Konsep Model ADDIE

Sommerville (2011:6-8) menjelaskan (coding), testing atau pengujian perangkat lunak


bahwa rekayasa perangkat lunak adalah disiplin sampai dengan pemeliharaan atau perbaikan
ilmu yang membahas tahapan-tahapan dari sistem setelah digunakan.
setiap aspek produksi perangkat lunak, mulai Tahapan-tahapan dalam perencanaan,
dari menganalisa apa yang dibutuhkan perancangan dan pembuatan CALL
pengguna, menentukan spesifikasi kebutuhan disajikandalam gambar sebagai berikut:
pengguna, tampilan desain, pengkodean

Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran


5
Tahun 6, Nomor 1 Juli 2019

Gambar 3. Tahapan pengembangan CALL

Untuk mengetahui apakah produk yang pengukuran. Pengukuran merupakan kegiatan


dihasilkan dari penelitian mencapai hasil seperti membandingkan hasil pengamatan dengan
yang diinginkan, maka harus dilakukan kriteria, sedangkan penilaian adalah kegiatan
pengukuran, penilaian dan evaluasi. Secara menafsirkan dan menggambarkan hasil
teknikal, ada tiga istilah yang terkait dengan pengukuran, dan kegiatan evaluasi bertujuan
evaluasi pembelajaran, yaitu pengukuran untuk mengetahui pencapaian hasil
(measurement), penilaian (assessment), dan pembelajaran yang digambarkan dengan suatu
evaluasi (evaluation). Kegiatan evaluasi angka/nilai dan perubahan perilaku peserta
didahului oleh kegiatan penilaian, kegiatan didik.
penilaian merupakan hasil kegiatan

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Data pada penelitian diperoleh dari menu, antara isi modul/konten dan
tahapan berikut: menu/sub-menu.
Tahap pertama, data diambil dari: 2. Responden yang terdiridari:1) Ahli
1. Software expert, yaitu untuk menguji media;2)Ahli materi;3)Ahli
kebenaran modul–modul secara Pemrograman; 4) Pengguna, dengan
individual maupun terintegrasi instrumen ujicoba berupa kuesioner
(seluruhnya atau sebagian). Hasilnya dengan skalaperhitungan menggunakan
berupa kesesuaian antara menu dan sub- skala Likert.

Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran


6
Tahun 6, Nomor 1 Juli 2019

Interpretasi skor dihitung berdasarkan skor perolehan pada masing-masing aspek :

Data yang akan diperoleh dari angket selanjutnya diukur dengan interpretasi skor sebagai berikut:

Tahap kedua, diambil dari populasi Metode Pembelajaran yang digunakan adalah
penelitian, yaitu siswa/santri Agus Arifin Blended Learning.Thorne (2003: 16-17)
Institute (AAI) kelas bahasa Arab yang terdiri menjelaskan bahwa Blended Learning adalah
dari 20 siswa/santri. metode pembelajaran yang menggunakan;
Menurut Sekaran (2016:264)untuk multimedia, CD ROM, video streaming, online
penelitian eksperimental sederhana dengan text animation, video-streaming, virtual
kontrol eskperimen yang ketat, penelitian yang classrooms, voicemail, email dan conference
sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel calls, dikombinasikan dengan metode
kecil antara 10 sampai dengan 20. Sebelum pembelajaran tradisional di kelas dan
dilakukan penelitian terkait pengaruh hasil pembelajaran one-to-one.
belajar dengan CALL, peneliti merancang Salkind (2012:247) menyatakan bahwa
rencana pembelajaran yang dituangkan dalam desain eksperimen yang digunakan adalah
Program Mapping, Generic Formdan CALL nonrandomized control group pretest-posttest
Based Form.Program Mapping berisi informasi design,disebut juga Nonequivalent control group
Kompetensi inti, Kompetensi Dasar, Tujuan dan design dan dianggap sebagai desain yang paling
Metode Pembelajaran. banyak digunakan di dalam teknik kuasi
Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan eksperimen yaitu dengan membandingkan dua
Tujuan Pembelajaran merupakan kompetensi dan kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas
tujuan (goal) yang diharapkan dalam kontrol. Desain eksperimen disajikan dalam tabel
pembelajaran Bahasa Arab dengan CALL. berikut:
Tabel 1.Nonrandomized control group pretest-posttest design
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Kelas
Eksperimen Y1 X Y2
Kontrol Y3 - Y4

Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran


7
Tahun 6, Nomor 1 Juli 2019

Pembelajaran bahasa Arab di kelas bahasa Arab berbasis Komputer untuk


eksperimen diberikan perlakuan (X) berupa mengatasi permasalahan rendahnya kemampuan
penggunaan CALL, sedangkan di kelas kontrol menghafal kaidah-kaidah nahwu/sharf, menarik
tidak diberikan perlakuan atau pembelajaran peserta didik dalam pembelajaran bahasa Arab
bahasa Arab secara tradisional. Kedua serta mengatasi keterbatasan bahan ajar dan
kelompok kelas diberikan pretest (Y1dan Y3) guru bahasa Arab. Dalam penelitian ini, peneliti
dan posttest (Y2dan Y4) dengan soal tes yang memilih konsep Jumlah Fi’lîyah, Jumlah
sama. Ismîyah, Ibnu, Bintu, Mubtada’ Khabar, dan
Masing-masing kelompok tersebut terdiri ‘Irâb.
dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan Dalam model media pembelajaran
awal tinggi, sedang dan rendah. Hal ini bahasa Arab dengan CALL ini, peneliti
dimaksudkan untuk membuat kedua kelompok mendesain menu-menu yang dapat disesuaikan
atau kelas tersebut memiliki kondisi yang sama dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
sebelum diberikan perlakuan sebagaimana yang (RPP) atau Program Mapping, dapat diunggah
direncanakan dengan menggunakan desain atau diunduh dan juga berfungsi sebagai
nonrandomized control group pretest-post test. multimedia pembelajaran bahasa melalui menu
Teknik pengumpulan data pada tahap Video Pembelajaran yang dapat dibuat sendiri
kedua penelitian ini adalah berupa angka atau oleh guru dengan format mp4 atau dengan
nilai yang diperoleh daripretest dan mengunduh dari situs-situs pembelajaran bahasa
posttestterhadap dua kelompok siswa tersebut. Arab kemudian diunggah ke dalam CALL.
Hasil Pengembangan Model 2. Tahap Design (Desain)
Produk penelitian adalah media Tahap desain merupakan tahapan
pembelajaran Bahasa Arab berbasis Komputer perancangan CALL dengan mengacu kepada
(Computer Based Learning). Peneliti merinci kebutuhan Pembelajaran bahasa Arab, yaitu
kegiatan-kegiatan yang dilakukan di setiap bahan ajar, Kamus, Tools (Tashrîf, Tasykîl) dan
tahapan, baik dengan metode ADDIE maupun fitur-itur lainnya yang disusun secara sistematis.
Model Luther untuk pengembangan perangkat Tahap Design ini meliputi:
lunaknya, model pengembangan tersebut a. Kerangka Model Media pembelajaran
diuraikan dalam beberapa tahapan berikut ini: bahasa Arab dengan CALL.
1. Tahap Analysis (Analisis) Penyajian model media pembelajaran
Tahap analisis merupakan langkah awal Bahasa Arab dengan CALL ini disusun dalam
yang penting dan strategis untuk menentukan satu tampilan penuh layar monitor PC/Laptop
konsep (concept), rumusan dan tujuan penelitian yang menampilkan menu dan sub-menu: Bahan
ini.Tahap analisis dalam penelitian ini meliputi Ajar, Bahasa Arab Pemula, Kamus, Kurikulum,
analisis kebutuhan, yaitu untuk mengetahui Video Pembelajaran, Tashrîf, Tasykîl, Soal,
informasi mengenai permasalahan- Bantuan, Profil dan Tentang (Informasi
permasalahan dalam pembelajaran bahasa Arab Program/software).
di lembaga-lembaga pendidikan seperti lembaga b. Material Collecting
pendidikan Islam atau Pondok Pesantren. Untuk Materi (bahan ajar), Kamus, Kurikulum
mengetahui kondisi awal peserta didik dalam diorganisasi ke dalam rancangan CALL dan
pembelajaran bahasa Arab, dilakukan untuk mengaksesnya melalui Antarmuka secara
pengamatan terhadap pembelajaran bahasa Arab Grafis (Graphical User Interface) yang ditulis
yang telah berlaku secara tradisional dan studi (di-script) dan didesain dengan HTML dan CSS.
pustaka, serta pengalaman peneliti dalam 3. Tahap Development
pembelajaran Bahasa Arab diperoleh Informasi Tahap selanjutnya adalah pengembangan
bahwa siswa atau peserta didik kurang berminat model media pembelajaran bahasa Arab dengan
dengan metode hafalan kaidah-kaidah CALL yang terdiri dari:
nahwu/sharf, dan materi kaidah nahwu seperti, a. Membuat Antarmuka secara Grafis
Jumlah Fi’lîyah, Jumlah Ismîyah, Mubtada’ (GUI).
Khabar, ‘Irâb dan men-tashrîf termasuk yang Yaitu membuat antarmuka secara grafis
sulit dipahami. Juga keterlibatan guru bahasa atau Graphical User Interface dengan kode
dalam setiap menjelaskan konsep-konsepnya Hyper Text Markup Language, yaitu sebuah
sangat diperlukan. bahasa markup yang digunakan untuk membuat
Pada penelitian ini, peneliti sebuah halaman website.CSS (Cascading Style
mengembangkan model media pembelajaran Sheet) merupakan kumpulan kode-kode yang

Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran


8
Tahun 6, Nomor 1 Juli 2019

bertujuan untuk mengatur gaya tampilan atau Produk yang sudah jadi yaitu CALL
layout halaman web supaya lebih menarik. diujicobakan kepada kelompok mahasiswa
b. Assembly. Universitas Indonesia yang diperlakukan
Yaitu menggabungkan Bahan Ajar sebagai pengguna (user), ahli materi/ahli media
(Teks, Audio, Video, Kamus) dan Tools (Tashrîf pembelajaran dan ahli pemrograman.. Untuk
dan Tasykîl) ke dalam CALL. penguji produk perangkat lunaknya dilakukan
c. Validasi dan Perbaikan Produk oleh ahli pemrograman. Hasil dari uji terbatas
Yaitu berupa tahap pengujian CALL pada kepada user,validasi dari para ahli tersebut
kelompok mahasiswa Universitas Indonesia, menyimpulkan bahwa produk pengembangan
validasi ahli materi dan ahli CALL, layak digunakan untuk pembelajaran
pemrograman/praktisi Teknologi Informasi dan bahasa Arab dan juga layak dijalankan secara
Komunikasi (TIK), uji coba terbatas pada dalam jaringan (online) di website.
peserta didik, serta revisi produk. Proses Dalam tahap Pengembangan ini, CALL
validasi merupakan proses penilaian Ahli mengalami beberapa kali revisi hingga sampai
Materi dan Ahli Pemrogramanterhadap pada produk yang digunakan untuk penelitian,
produkyang dikembangkan oleh peneliti. yaitu:
Penilaian Ahli Materimenggunakan angket a. Rancangan CALL Pertama
sebagai alat penilaian otentik yang menjadi Rancangan draft pertama dari CALL
rujukan dalam perbaikan media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian menurut
yang dikembangkan. Lembar evaluasinya masukan dari Ahli Pemrograman masih ada
berupa Angket penilaian terhadap beberapa kekurangan, yaitu:
aspek yaitu: Aspek Informasi Pendahuluan, 1) Tampilan Menu pada Beranda (Home)
Aspek Pembelajaran, Aspek Materi (Bahan kurang menarik.
Ajar), Aspek Tugas/ Evaluasi/ Penilaian dan 2) Dokumen bahan ajar yang dapat
Aspek Rangkuman. Penilaian Ahli diunggah masih terbatas.
Pemrograman menggunakanuser acceptance 3) Tools Tashrîf belum dapat dioperasikan.
testing. Tampilan Rancangan Draft Pertama
disajikan dalam gambar berikut:

Gambar 4. Menu Beranda (Home)CALLdraft pertama

Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran


9
Tahun 6, Nomor 1 Juli 2019

Gambar 5. Menu Soal CALLdraft pertama

Gambar 6. Menu Tools Tashrîf CALLdraft pertama

b. Rancangan CALLKedua terhadap produk perangkat lunak agar cocok


Rancangan draft kedua dari CALL yang (compatible) dengan system type 32-bit.
dikembangkan dalam penelitian menurut c. Rancangan CALLFinal
masukan dari Ahli Pemrograman sudah baik Rancangan CALL ketiga merupakan
dan layak sebagaimana hasil UAT (User draft terakhir dari CALL yang dikembangkan.
Acceptance Testing). Setelah di-install pada Rancangan final ini mengacu pada hasil validasi
PC/Laptop dengan system type 32-bit operating ahli materi dan Ahli pemrograman dari
system, perangkat lunak tidak dapat rancangan draft pertama dan rancangan draft
dioperasikan.Maka, dilanjutkan perbaikan kedua serta hasil respon pengguna (user)
terhadap CALL.

Gambar 7. Tampilan Beranda (Home) CALL

Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran


10
Tahun 6, Nomor 1 Juli 2019

Gambar 8. Tampilan Tools TasykîlCALL

4. Implementation ( Implementasi) diharuskan mengidentifikasi, menandai dan


Pada tahap ini, CALL yang telah meng-irâb-kan teks bahasa Arab.
dikembangkan dipergunakan dalam Kelayakan Perangkat Lunak CALL
pembelajaran Bahasa Arab di dalam Kelas, pada Produk CALL, dilakukan uji terbatas
konsep Mubtada’ Khabar, Jumlah Fi’lîyah dan kelompok pengguna (user), validasi oleh ahli
Jumlah Ismîyah, kemudian dilakukan posttest materi dan ahli pemrograman, dan dari hasil uji
untuk mengetahui pengaruh penggunaan CALL coba dan validasi diperoleh gambaran sebagai
tersebut terhadap hasil belajar.Uji coba berikut:
dilakukan pada kelas Bahasa Arab Dewasa 1. Deskripsi Hasil Uji CobaKinerja
dengan jumlah siswa sepuluh orang.Sebelum CALL
pembelajaran dimulai, guru memberikan Uji coba terbatas penggunaan CALL di
pretest. Setelah itu siswa dengan didampingi kelompok Mahasiswa Universitas Indonesia
guru melakukan proses pembelajaran Bahasa Depok Jawa Barat, dilakukan untuk
Arab dengan CALL. Selanjutnya siswa mendapatkan respon terhadap produk CALL.
diberikan evaluasi (posttest). Kelompok mahasiswa yang sudah sering
5. Evaluation (Evaluasi) menggunakan Laboratorium Bahasa, atau
Pada tahapan evaluasi dalam penelitian mengoperasikan berbagai jenis perangkat lunak
pengembangan media pembelajaran merupakan di Kampusnya diminta untuk memberikan
cara untuk mengetahui hasil (outcome) proses penilaian terhadap aspek-aspek yang ditanyakan
pembelajaran menggunakan produk seperti: tampilan antarmuka, cara
pengembangan media pembelajaran yang telah pengoperasian, isi atau materi, manfaat, dan
diproduksi. Selain itu juga untuk mendapatkan pengembangan. Dan hasil respon dari kelompok
umpan balik (feedback) dan dampak (impact) pengguna (user) ini dianalisis secara statistik
yang timbul dari penggunaan CALL. Pada tahap sebagaimana disajikan.
evaluasi ini, peneliti memberikan soal isian lima Dari hasil uji coba yang telah dilakukan
soal dimana di dalam tiap-tiap soal siswa oleh Mahasiswa Universitas Indonesia,
diperoleh data respon kuesioner sebagai berikut:
Tabel 2.Ringkasan Hasil Uji coba CALL oleh pengguna dari kelompok Mahasiswa

Dari lima aspek yang ditanyakan, hanya CALL dapat disimpulkan bahwa perangkat
Aspek Antarmuka yang mendapat skor rata-rata lunak ini layak untuk digunakan dalam
80% yang berarti “Baik” dan empat aspek pembelajaran.
lainnya yaitu Cara Pengoperasian, Materi, 2. Deskripsi Hasil Validasi Ahli Media
Manfaat dan Pengembangan mendapat skor Validasi CALL yang dilakukan oleh Ahli
rata-rata antara 83,33% hingga 88,44% yang Media menggunakan format penilaian
berarti “Sangat Baik”. Dari respon pengguna pemilihan media menggunakan

Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran


11
Tahun 6, Nomor 1 Juli 2019

checklistterhadap lima aspek yaitu: Aspek aspek seperti misalnya, kesesuaian dengan
Informasi Pendahuluan, Aspek Pembelajaran, kurikulum, kejelasan dan kebenaran materi,
Aspek Materi (Bahan Ajar), Aspek Tugas/ kejelasan Bahasa, menarik dan memotivasi
Evaluasi/ Penilaian dan Aspek Rangkuman. peserta didik untuk belajar dan sebagainya. Dari
Seturut Sharon E. Smaldino, et.al (2004:41-42) hasil penilaian yang dilakukan oleh Ahli
bahwa untuk menilai media pembelajaran yang Materi/Media Pembelajaran Bahasa Arab
dikembangkan itu baik atau tidak, dapat diuji diperoleh data nilai skor sebagai berikut:
dengan pertanyaan-pertanyaan pada aspek-
Tabel 3. Ringkasan Hasil Uji coba CALL oleh Ahli Media Pembelajaran Bahasa Arab

Seluruh pertanyaan dari aspek-aspek koma tiga ratus delapan puluh sembilan) yang
yang dinilai oleh Ahli Media Pembelajaran menandakan bahwa angka tersebut >0,05 (lebih
Bahasa Arab menunjukkan bahwa CALL sangat besar dari nol koma nol lima). Berarti data
baik dan layak untuk digunakan sebagai media tersebut berdistribusi homogen, sehingga
pembelajaran bahasa Arab. memenuhi kriteria untuk dilanjutkan dalam
3. Deskripsi Hasil Validasi Ahli perhitungan uji Independent Sample T-Test,
Pemrograman yang menghasilkan nilai signifikasi yaitu 0,0323
Uji coba penggunaan CALL yang < 0,05 (nol koma nol tigapuluh dua lebih kecil
dilakukan oleh Ahli Pemrograman terhadap dari nol koma lima) sehingga H0 ditolak dan Ha
seluruh menu, sub menu, Kamus serta fitur-fitur diterima, artinya terdapat pengaruh signifikan
lainnya diperoleh hasil sesuai dengan yang penggunaan CALLterhadap hasil belajar
diinginkan (expected results) dan dinyatakan kognitif.
berhasil (pass). Dalam Statistik Group juga
4. Deskripsi Hasil Belajar Kognitif menunjukkan bahwa nilai rata-rata Posttest
Peserta didik Pada Pembelajaran Kelas Eksperimen sebesar 90,85 (sembilan
Bahasa Arab dengan menggunakan puluh koma delapan puluh lima) lebih tinggi
CALL. dari Kelas Kontrol yaitu sebesar 81,75 (delapan
Dari penelitian yang telah dilakukan, puluh satu koma tujuh puluh lima).Dari
terlihathasil belajar di Kelas Eksperimen dengan perbandingan hasil belajar Pretest dan Posttest
menggunakan CALLmenunjukkan pengaruh untuk kelompok Kelas Eksperimen,
yang sangat positif. Setelah peneliti melakukan menunjukkan bahwa CALL tidak berpengaruh
tes awal (pretest). Dari penelitian ini dapat secara signifikan terhadap hasil belajar siswa
ketahui bahwa uji normalitas data Sig.prestest yang nilai Pretest-nya tinggi (pada Kuartil
dan posttest sebesar 0,200 (nol koma dua ratus) Atas), namun bagi siswa yang nilai Pretest-nya
yang lebih besar dari 0,05 (nol koma nol lima) pada Kuartil Bawah dan Tengah, pembelajaran
atau data berdistribusi normal dan data uji Bahasa Arab dengan CALL berpengaruh
homogenitas diperoleh Sig.sebesar 0,254 (satu signifikan.

D. KESIMPULAN DAN SARAN


Setelah melalui seluruh tahapan Tugas/ Evaluasi/ Penilaian dan Aspek
pengembangan CALL yang telah dilakukan Rangkuman, CALLdinilai sangat baik
dapat disimpulkan sebagai berikut: dan layak untuk digunakan sebagai
1. Dari aspek tampilan antarmuka, cara media pembelajaran bahasa Arab.
pengoperasian, isi atau materi, manfaat, 2. Berdasarkan analisis data, pembelajaran
dan pengembangan, secara keseluruhan Bahasa Arab berbasis Komputer dengan
sangat baik. Menurut penilaian Ahli menggunakan CALLdapat meningkatkan
Media Pembelajaran terhadap lima hasil belajar kognitif siswa dan layak
aspek yaitu: Aspek Informasi untuk digunakan dalam pembelajaran
Pendahuluan, Aspek Pembelajaran, Bahasa Arab.
Aspek Materi (Bahan Ajar), Aspek

Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran


12
Tahun 6, Nomor 1 Juli 2019

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian di program-program aksi untuk


atas, maka berikut adalah beberapa saran: mengembangkan suatu media
1. Media Pembelajaran terpandu Komputer pembelajaran yang sejalan dan senafas
(Computer Assisted Learning) seperti dengan Tujuan Pendidikan Nasional.
CALL ini dapat dimanfaatkan oleh 3. Pengembangan sistem pembelajaran
Lembaga-lembaga Pendidikan/Pesantren dengan menggunakan Teknologi
sebagai tools pembelajaran baik secara Informasi dan Komunikasi adalah
offline maupun online untuk mengatasi keharusan dan merupakan keniscayaan,
permasalahan penyediaan Bahan ajar oleh karena itu Lembaga-lembaga
atau kitab-kitab dan juga mengatasi Pendidikan/Pesantren harus dapat
keterbatasan jumlah guru Bahasa Arab menciptakan dan memanfaatkan media
dan dapat dikembangkan untuk skala pembelajaran berbasis Teknologi
yang lebih luas dan dapat diterapkan Informasi dan Komunikasi yang
tidak hanya bidang studi Bahasa, tapi berkembang sangat cepat untuk
bisa juga untuk bidang studi yang lain. menyongsong era Revolusi Industri 4.0.
2. Pengembangan Media Pembelajaran dengan tetap mampu mempertahankan
berbasis Komputer memerlukan sarana nilai-nilai luhur agama dan budaya
pendukung dan sumber daya yang tidak bangsa Indonesia, yaitu lahirnya
sedikit, oleh sebab itu perlu dibuat manusia-manusia unggul yang berakhlak
rencana strategis, pemetaan serta mulia dan berbudaya Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Muhtadi Anshor, 2009. Pengajaran effects of ICT on learning outcomes.
Bahasa Arab Media Dan Metode- Oslo. Knowledge Center for
Metodenya, Yogyakarta: Teras. Education.www. kunnskapssenter.no
Barbara B. Seels, Rita C. Richey. 1994. Piskurich, G. M. 2015. Rapid Instructional
Instructional Technology: The Definition Design: Learning ID Fast and Right,
and Domains of the Field Association for John Willey & Sons.
Educational Communications and Robert Maribe Branch. 2009. Instructional
Technology Washington, DC. Design: The ADDIE Approach.1st
Sommerville, 2011.Software Engineering 9th Springer Publishing Company,
Edition, Lancaster: Addison Wesley Incorporated.
Publishing. Salkind. Neil J. 2012. Exploring Research, 8th
Kaye Thorne, 2003. Blended Learning: How to Edition. University of Kansas. Pearson.
Integrate Online and Traditional Sharon E. Smaldino. 2004. Instructional
Learning. Kogan Page Limited. 120 Technology and Media for Learning.
Pentonville Road London N1 9JN UK. Pearson Merril Prentice Hall, Upper
Luther, Arch C., 1994. Authoring Interactive Saddle River, New Jersey Columbus,
Multimedia, Academic Press, Inc., Ohio.
Massachusettes. Sekaran, U., 2016. Research methods for
Morgan, K., Morgan, M., Johansson, L.& Ruud, business: A skill building approach. John
E. 2016. A systematic mapping of the Wiley & Sons.

Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran

You might also like