Professional Documents
Culture Documents
Perhitungan Geometri Pengeboran
Perhitungan Geometri Pengeboran
net/publication/353357831
CITATIONS READS
0 717
3 authors, including:
All content following this page was uploaded by Safar Uddin on 21 July 2021.
Abstract
Limestone demolition activities generally use blasting techniques, this activity in addition to producing
production in the form of crushed limestone also produces seismic wave propagation in the form of
energy through the earth, therefore aspects that must be considered in blasting activities are the
emergence of vibrations, the size of the influence of these vibrations. depending on the design of the blast
and the geological conditions of the rock. If the vibration is too large, it can cause cracks and even
collapse on the slope of the mine which has a weak rock structure.
Ground Vibration (Ground Vibration) is the movement of the earth that occurs due to the propagation
of seismic waves underground. Blasting activities always produce seismic waves. The purpose of blasting
is generally to break rock. This activity requires a sufficient amount of energy so that it exceeds or
exceeds the strength of the rock or exceeds the elastic limit of the rock, if this happens then the rock will
break, the rock breaking process will continue until the energy produced by explosives decreases and
becomes smaller. from the strength of the rock. So that the rock breaking process stops and the
remaining energy will propagate through the rock because it is still within the limits of its elasticity.
The vibration level is influenced by 2 main factors, namely: Amount of explosives/delay time (Charge
Weight Per Delay), the more explosives, the higher the peak particle velocity value and the farther the
blasting measurement distance, the lower the peak particle value.
Abstrak
Kegiatan pembongkaran batu gamping pada umumnya menggunakan teknik peledakan,
kegiatan ini selain menghasilkan produksi berupa batu gamping yang sudah diberaikan
juga menghasilkan rambatan gelombang seismik berupa energi melalui bumi, oleh sebab
itu aspek yang harus diperhatikan dalam kegiatan peledakan adalah timbulnya getaran,
besar kecilnya pengaruh getaran tersebut tergantung pada rancangan peledakan dan
kondisi geologi dari batuanya. Apabila getaran terlalu besar dapat mengakibatkan
keretakan bahkan keruntuhan pada lereng tambang yang mempuyai strukur batuan yang
lemah.
Getaran Tanah (Ground Vibration) adalah gerakan bumi yang terjadi akibat perambatan
gelombang seismik di bawah tanah. Kegiatan peledakan selalu menghasilkan gelombang
Siti Aminah, Safaruddin, Melody Lingua Franca
Kata Kunci: Kajian Teknis, Getaran Tanah, Operasi Peledakan Tambang Batu Kapur
Pendahuluan
PT. Semen Baturaja (persero), Tbk. Merupakan produsen semen Nasional
dengan daerah pemasaran terbentang dari Sumatera sampai Kalimantan. Selain
memenuhi kebutuhan domestik, PT. Semen Baturaja (persero)Tbk. juga
merupakan aset negara dalam menjalankan roda perekonomian karena perusahaan
ini merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku pembuatan semen berupa batu
kapur (limestone) perusahaan melakukan kegiatan penambangan dilokasi
penambangan milik perusahaan yang berjarak 1,5 km dari pabrik baturaja. Berada
di daerah pusar kecamatan baturaja barat. Kegiatan pembongkaran batu gamping di
PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk. menggunakan teknik peledakan, kegiatan ini
selain menghasilkan produksi berupa batu gamping yang sudah diberaikan juga
menghasilkan rambatan gelombang seismik berupa energi melalui bumi, oleh sebab
itu aspek yang harus diperhatikan dalam kegiatan peledakan adalah timbulnya
getaran, besar kecilnya pengaruh getaran tersebut tergantung pada rancangan
peledakan dan kondisi geologi dari batuanya.
Apabila getaran terlalu besar dapat mengakibatkan keretakan bahkan
keruntuhan pada lereng tambang yang mempuyai strukur batuan yang lemah. Oleh
karena itu, PT. Semen Baturaja perlu mengadakan pengukuran nilai getaran akibat
Jurnal Kotamo
Volume 1 No. 14 (2021)
E-ISSN: 9677-0962
Website: https://jurnal.smbr.co.id/index.php/kotamo/index
Metode Penelitian
Dalam menyelesaikan proposal penelitian tugas akhir ini penyusun
menggabungkan antara teori dibuku dan diinternet. Sehingga dari keduanya
didapatkan pendekatan penyelesaian masalah.
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah menggunakan
penelitian langsung yaitu terdiri dari : Observasi Langsung, Pengamatan langsung
terhadap kondisi dan keadaan di lapangan serta kegiatan penambangan, kemudian
dilakukan pengumpulan data. Data penelitian meliputi data primer dan data
sekunder.
Data primer adalah data terpenting atau data pokok bahasan, di dalam
penelitian ini, data primer meliputi :
a. Nilai dari getaran tanah tiap peledakan.
b. Geometri peledakan yang akan digunakan.
c. Tahapan peledakan.
d. Jenis bahan peledak yang akan digunakan.
Data sekunder adalah data pendukung atau penunjang dari berhasilnya
penelitian, maksudnya data tersebut juga berpengaruh pada penelitian, data
sekunder dalam penelitian yaitu :
a. Data spesifikasi alat bor (drilling Machine).
b. Data spesifikasi bahan peledak.
c. Data spesifikasi alat penunjang peledakan.
Penelitian laporan akhir ini dilaksanakan selama 1 bulan, yaitu mulai tanggal 26
mei 2015 sampai dengan tanggal 26 juni 2015. Dalam penelitian ini dilakukan
analisa masalah dan pembahasan menggunakan metode Deskriptif Kuantitatif yaitu
Siti Aminah, Safaruddin, Melody Lingua Franca
e 1/3
1. Burden (B) = 3,15 x De x [ ]
r
3. Stemming (T) =B
H 7B
6. Spacing (S) =
8
0,85 1/3
= 3,15 x 3,5 x [ ]
2,41
jadi,
H =3xB
= 3 x 2,4
= 7,2 meter
3. Stemming (T)
T =B
= 2,4 meter
4. Subdrilling (J)
Jurnal Kotamo
Volume 1 No. 14 (2021)
E-ISSN: 9677-0962
Website: https://jurnal.smbr.co.id/index.php/kotamo/index
J = 0,3 x B
= 0,3 x 2,4
= 0,72 meter
L =H+J
= 7,2 + 0,72
= 7,92 meter
PC= L – T
= 7,92 – 2,4
= 5,52 meter
7. Spacing (S)
Siti Aminah, Safaruddin, Melody Lingua Franca
H 7B
S =
8
7,2 (7 x 2,4)
=
8
= 3 meter
E = PC x de
= 5,52 x 5,29
= 29,2 kilogram/lubang
W = V x ρr
= (B x S x H) x ρr
= 124,93 ton
29,2
PF
124,93
0,23 kg / ton
TABEL IV.1
Siti Aminah, Safaruddin, Melody Lingua Franca
G
E
BURDEN 2,4 meter
O
SPACING 3 meter
M
E
TINGGI JENJANG 7,2 meter
T
KEDALAMAN 7,92 meter
R
I
STEMMING 2,4 meter
Nomor :2
Geometri peledakan :
a. Burden = 3 meter
b. Spacing = 5 meter
c. Tinggi jenjang = 5,7 meter
d. Jumlah lubang = 8 lubang
e. Sub drilling = 0,3 meter
f. Kedalaman = 6 meter
g. Stemming = 2,7 meter
h. Charge = 3,3 meter
i. AN = 132 kg
j. DN = 1,7 kg
k. Tonase = 1.648 ton
l. Powder Factor = 0,081 kg/ton
Nomor :3
Geometri peledakan :
a. Burden = 3 meter
b. Spacing = 5 meter
c. Tinggi jenjang = 6,7 meter
d. Jumlah lubang = 11 lubang
e. Sub drilling = 0,3 meter
f. Kedalaman = 7 meter
g. Stemming = 2,3 meter
h. Charge = 3,9 meter
i. AN = 215 kg
j. DN = 2,3 kg
k. Tonase = 2.664 ton
l. Powder Factor = 0,082 kg/ton
Siti Aminah, Safaruddin, Melody Lingua Franca
TABEL 4.3
Perbandingan geometri peledakan secara teori dan aktual
Peledakan Peledakan Peledakan Peledakan Peledakan
Teori
Geometri 28/05/15 28/05/15 30/05/15 30/05/15 30/05/15
(C.J.Konya) Nomor 1 Nomor 2 Nomor 1 Nomor 2 Nomor 3
Spacing (meter) 3 5 5 5 5 5
Tinggi jenjang
7,2 6,7 7,7 4,7 6,7 6,7
(meter)
Jumlah lubang
1 10 20 15 11 11
(meter)
Subdrilling
0,72 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
(meter)
Kedalaman
7,92 7 8 5 7 7
(meter)
AN
(kilogram)
(kilogram/ton)
E. Flying Rock
Siti Aminah, Safaruddin, Melody Lingua Franca
Dengan intensitas yang tinggi, Air Blast dan Ground Vibration dapat
menimbulkan kerusakan pada struktur bangunan dan pondasi mesin – mesin .
Maka timbulah permasalahan dari pakerjaan peledakan serta bagaimana usaha
untuk mencega dampak negative dari peledakan tersebut agar terpelihara hubungan
yang serasi antara perusahaan dengan lingkungan disekitarnya.
F. Air Blast
Jurnal Kotamo
Volume 1 No. 14 (2021)
E-ISSN: 9677-0962
Website: https://jurnal.smbr.co.id/index.php/kotamo/index
Air Blast timbul apa bila pada proses peledakan dilakukan pada saat
terjadi invese suhu. Air Blast dapat secara langsung mengakibatkan kebisingan
yangberbahaya apabila peledakan dilakukan pada saat arah angina menuju
kedaerah pemukiman.
G. Ground Vibration
Ground Vibration adalah getaran bumi yang timbul sebagai akibat proses
peledakan. Alat yang digunakan untuk Pengukuran Ground Vibration di PT. Semen
Baturaja (persero) Tbk. adalah Groud Vibration Balst Mate III buatan instantel Inc
Canada yang dilengkapi dengan sebuah geophone dan mic sound level. Cara kerja dari
alat ini yaitu gerakan tanah dan tekanan udara dari kegiatan peledakan diterima
oleh geophone,diubah menjadi sinyal – sinyal elektris, diproses dan disimpan
didalam memori alat.Keluaranya berupa angka – angka atau seismogram.
a. Pada frekuensi antara 1 sampai 4 Hz, PPV yang diijinkan berkisar 5-20mm/s
Jurnal Kotamo
Volume 1 No. 14 (2021)
E-ISSN: 9677-0962
Website: https://jurnal.smbr.co.id/index.php/kotamo/index
Tabel 3
Bebrapa Hasil Ground Vibration di PT.Semen Baturaja (Persero) Tbk.
(24 Januari-02 Februari 2015)
PPV ( Peak Particle Velocity ) adalah kecepatan gerakan partikel batuan dari
posisi nol meningkat ke maksimum dan kembali ke nol serta merupakan parameter
penting dalam estimasi batu dan kerusakan structural. Sedangkan PVS ( Pear Vector
Sum ) adalah resultan vector dari Peak Particel Velocity gelombang Longitudinal,
tranfersal dan vertical. Yang digunakan sebagai acuan adalah Pear Particel Velocity
(PPV). PPV yang aman menurut keputusan menurut Menteri Lingkungan Hidup
Nomor Kep/49/Men-LH/111996 adalah dibawah 13 MM/S sedangkan PVS yang
aman menurut SNI 7571/2010 adalah 3 MM/S.
Peledakan berlangsung setiap hari senin hingga kamis dan sabtu (untuk
hari sabtu 2 minggu 1 kali). Sedangkan hari jum’at tidak dilaksanakan peledakan.
Peledakan dilakukaan pada jam 12.00 (jam istirahat) dengan pertimbangan aspek
psikologis dari masyarakat disekitar tambang yang terkena dampak peledakkan
khususnya getaran yang dirasakan masyarakat.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian – uraian di atas khususnya pada bagian peledakan maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. PT. Semen Baturaja merupakan pabrik semen yang melakukan
penambangan batu kapur kearah bawah ( Pit Type System)
2. Giometri peledakan terdiri dari burden, spasi,tinggi jenjang,stemming dan
subdriling.
3. Proses penambangan batu kapur melalui tahap pembersihan lahan,
pengupasan tanah penutup, peledakan,pemuatan, pengangkutan dan
penghancuran.
Jurnal Kotamo
Volume 1 No. 14 (2021)
E-ISSN: 9677-0962
Website: https://jurnal.smbr.co.id/index.php/kotamo/index
Rekomendasi
Berdasarkan pengamatan di lapangan dapat diberikan saran yang kiranya dapat
berguna bagi kemajuan PT. Semen Baturaja, yaitu :
1. Metode dan sistem pengeboran dan peledakanya hendaknya dapat di
tetapkan (penyeragaman jarak dan spasi) sehingga dapat menghindari atau
mengurangi kemungkinan tonjolan – tonjolan pada dasar lantai kerja, juga
boulder dari hasil peledakan yang dapat mengakibatkan terganggunya
kelancaran operasi pengangkutan dan pemuatan.
2. Menerapkan teknik peledakan yang updete.
3. Hendaknya pengawasan kerja dan keterampilan operasi perlu ditingkatkan
agar dapat mempertinggi efisiensi dan optimalisasi kerja serta meningkatkan
produktifitas dan keselamatan kerja.
4. Lakukan peledakan pada keadaan cuaca yang baik, jangan melakukan
peledakan pada cuaca mendung dan hujan.
5. Pemeliharaan jalan hendaknya dilakukan sesering mungkin dan berkala
karena dengan jalan yang baik maka pengangkutan pun akan lancar dan
produksi akan meningkat.
Siti Aminah, Safaruddin, Melody Lingua Franca
Daftar Pustaka
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2010, Modul Teori Peledakan.
Bandung.
Skripsi Syatria tito, 2014, Analisis Fragmentasi Untuk Memperkecil Lemparan Batuan
(Flying Rock) pada Tambang Terbuka PT. BUKIT ASAM (PERSERO),TBK.
Tanjung Enim.
https://www.google.co.id/gws_rd=ssl#q=analisis+ground+vibration.
http://www.slideshare.net/ipungji/dasar-dasar-peledakan.
Pengetahuan Tim Diklat Pengendalian Dampak Negatif Ledakan. 2011.
Pengetahuan Dasar Bahan Peledak dan Teknik Peledakan. Pusat Diklat Teknologi
Mineral dan Batubara : Bandung.
Suwandhi, Awang, MSc,Ir 2011. Pengaru Vibrasi Akibat Peledakan. Pusat Diklat
Teknologi Mineral dan Batubara : bandung.
Tim Dahana. 2006. Pengukuran Ground Vibration dan Air Blast di PT. Semen
Baturaja (pesero). Divisi Kuari dan Konsultasi : Baturaja.
Tim Diklat Juru Ledak pada Kegiatan Penambangan Bahan galian ( Juru Ledak
Kelas II) 2010. Pendidikan dan Pelatihan. Pusdiklat Teknologi Mineral dan
Batubara : Bandung
Tim Diklat Pengendalian Dampak Negatif Peledakan. 2011 Fly Rock. Pusat Diklat
Teknologi Mineral dan Batubara : Bandung.