You are on page 1of 19

MAKALAH

PASAR MONOPOLI

(Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas pada


mata kuliah Ekonomi Mikro)

Disusun Oleh:
Agribisnis- A1
Kelompok 2

ALIF SYAHBANA (2204300031)


DWIKI ANTALA RIKZA (2204300025)
NAUFAL ZIKRI (2204300036)
YOGI AMANDA (2204300004)
ZEMI ZOLA DINATA (2204300018)

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat,
kesempatan dan kekuatan bagi penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Makalah yang berjudul “Pasar Monopoli” tepat waktu.
Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Yudha Andriansyah Putra, S.P., M.P selaku dosen pengampu pada mata
kuliah Ekonomi Mikro yang telah memberikan tugas yang sesuai dengan bidang
yang diambil oleh penulis sehingga dapat menambah wawasan bagi penulis
maupun pembaca.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehinnga
kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan agar kedepannya dapat
dilaksanakan lebih baik lagi.

Medan, Desember 2023

Penulis

i
ii

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
PENDAHULUAN....................................................................................... 1
Latar Belakang................................................................................... 1
Rumusan Masalah.............................................................................. 2
Tujuan................................................................................................. 2
PEMBAHASAN......................................................................................... 3
Pengertian Pasar Monopolistik........................................................... 3
Ciri-Ciri Pasar Persaingan Monopolistik........................................... 3
Keseimbangan dalam Pasar Monopolistik……………..…………... 6
Penilaian Atas Pasar Persaingan Monopolistik...…….……………. 11
Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopolistik…………………… 13
PENUTUP................................................................................................... 15
Kesimpulan......................................................................................... 15
Saran................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 16

ii
1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ilmu ekonomi adalah ilmu social yang mempelajari tentang tingkah laku

manusia dalam menggunakan sumberdaya yang terbatas untuk memenuhi

kebutuhan dan keinginannya yang tidak terbatas. Dalam ilmu ekonomi terbagi

atas dua kelompok, yaitu ekonomi mikro dan makro. Karena mata kuliah ini

terkonsentrasi pada ilmu ekonomi mikro, maka ilmu ekonomi mikro adalah salah

satu cabang ilmu ekonomi yang pembahasannya tertitikberatkan pada prilaku

ekonomi individu rumah tangga, Perusahaan, dan pasar. Seperti pendapat

Samuelson, Nordhous, (1995: 5): “Microeconimics is branch of economics which

is concered with the behavior of individual entities such as markets, firm, and

households.”

Ilmu ekonomi mikro memberikan suatu metode kepada seseorang atau

rumah tangga untuk mengelola sumberdaya ekonomi yang dimiliki agar mampu

dimanfaatkan secara efisien. Dalam ilmu ini pembahasannya tidak lebih sekedar

garis besar temtang perekonomian secara nyata dan teori-teori serta model yang

digunakan untuk pembahasan yang terbatas dan tidak universal. Walaupun

terkadang dalam kondisi nyata yang sebenarnya sendiri bisa jadi bertolak

belakang dan bertentangan dari hasil rumusan yang terdapat dalam ilmu ini.

Dalam kehidupan sehari-hari bisa dipastikan bahwa kita memerlukan

berbagai kebutuhan hidup yang tidak bis akita peroleh secara langsung dari alam.

Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan kita melakukan proses jual beli, baik

itu di pasar maupun tempat yang bisa digunakan untuk proses jual beli.
2

Persaingan dalam dunia bisnis merupakan suatu dinamika tersendiri yang

tidak dapat dihindari. Bagi beberapa pebisnis, persaingan berkonotasi negatif

karena bisa mengancam bisnis karena takut akan berkurangnya profit atau

konsumen lebih memilih harga rendah dari pesaing. Namun pada kenyataannya

tidak demikian. Persaingan yang sehat dapat memberikan hal yang baik bagi

pebisnis,pesaing itu sendiri dan bahkan para pelanggan. Pasar monopoli timbul

akibat adanya praktek monopoli, yaitu pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu

pelaku usaha atau penjual yang mengakibatkan dikuasainnya produksi dan atau

pemasaran atas barang dan jasa tertentu. pada saat sekarang perusahaan yang

seratus persen yang bersifat monopoli jarang di temui, mungkin hanya beberapa

komoditi jasa seperti telpon, listrik,dan air yang benar-benar dikuasai oleh

penjual tunggal di Indonesia dipegang oleh peruusahaan pemerintah.

Rumusan Masalah

1. Apa pengertian pasar monopoli?

2. Bagaimana ciri-ciri pasar persaingan monopoli?

3. Bagaimana keseimbangan dalam pasar monopoli?

4. Bagaimana penilaian atas pasar persaingan monopoli?

5. Apa saja kelebihan dan kekurangan dalam pasar monopoli?

Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian pasar monopoli.

2. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri pasar persaingan monopoli.

3. Untuk mengetahui bagaimana keseimbangan dalam pasar monopoli.

4. Untuk mengetahui bagaimana penilaian atas pasar persaingan monopoli.

5. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan dalam pasar monopoli.
3

PEMBAHASAN

Pengertian Pasar Monopoli

Pasar monopoli adalah jenis pasar di mana hanya ada satu penjual atau

perusahaan yang mendominasi penawaran barang atau jasa tertentu, sedangkan

pembeli memiliki sedikit atau tidak ada pengaruh dalam menentukan harga.

Dalam pasar monopoli, penjual memiliki kekuatan pasar yang signifikan karena

tidak ada pesaing langsung yang menyediakan barang atau jasa serupa.

Dalam situasi pasar monopoli, penjual dapat mengendalikan pasokan dan


harga produk dengan cara yang menguntungkan bagi mereka. Mereka dapat
menetapkan harga di atas biaya produksi margin untuk memaksimalkan
keuntungan. Kekuatan monopoli ini dapat terjadi karena adanya faktor-faktor
seperti hak kekayaan intelektual, keunggulan teknologi, kendala regulasi, atau
hambatan masuk yang tinggi bagi pesaing baru.

Ciri-Ciri Pasar Persaingan Monopoli

1. Satu Penjual

Pasar monopoli ditandai dengan adanya satu penjual tunggal yang

menguasai pasar. Tidak ada pesaing langsung yang menyediakan barang atau

jasa serupa.

2. Produk Yang Unik

Produk yang dihasilkan oleh penjual monopoli memiliki karakteristik yang

unik atau tidak dapat digantikan oleh produk lain di pasar. Ini membuat

penjual memiliki kekuatan monopoli dalam menentukan harga.

3. Hambatan Masuk Yang Tinggi


4

Pasar monopoli cenderung memiliki hambatan masuk yang tinggi bagi

pesaing baru. Faktor-faktor seperti biaya produksi yang tinggi, hak kekayaan

intelektual, regulasi pemerintah, atau kendala teknologi dapat membuat sulit

bagi perusahaan baru untuk masuk ke pasar dan bersaing.

4. Kontrol Harga

Penjual monopoli memiliki kontrol penuh atas penetapan harga produk

atau jasa. Mereka dapat menentukan harga sesuai dengan kebijakan mereka

sendiri, tanpa adanya tekanan persaingan dari pesaing.

5. Keuntungan Ekonomi Yang Tinggi

Kekuatan monopoli dalam pasar memungkinkan penjual untuk

memperoleh keuntungan ekonomi yang tinggi. Dalam jangka panjang, penjual

monopoli dapat menghasilkan laba yang lebih besar karena mereka dapat

menetapkan harga di atas biaya produksi margin.

Keseimbangan dalam Pasar Monopoli

1. Keseimbangan Jangka Pendek

Dalam banyak aspek, setiap perusahaan dalam pasar monopolistik dapat

menyerupai perusahaan monopoli. Karena produknya terdiferensiasi (berbeda

dengan yang ditawarkan perusahaan lainnya), maka perusahaan itu menghadapi

kurva permintaan yang menghadap ke bawah (slope negatif). Hal ini berbeda

dengan perusahaan yang berada di pasar persaingan sempurna yang menghadapi

kurva permintaan yang berbentuk horizontal.

Gambar 1 berikut memperlihatkan kurva biaya, kurva permintaan, dan kurva

penerimaan marjinal dari perusahaan yang beroperasi dalam pasar monopoli.


5

Pada gambar di atas, perusahaan mampu memperoleh laba dalam jangka

pendek. Kuantitas yang dapat memaksimalkan laba dapat ditemukan pada titik

perpotongan antara kurva penerimaan marjinal dengan kurva biaya marjinal.

Pada Gambar 1 juga ditunjukkan posisi harga yang melebihi biaya rata-rata,

sehingga perusahaan dapat mencetak laba.

Gambar 2 berikut ini menunjukkan kondisi yang berkebalikan. Gambar tersebut

memperlihatkan kuantitas produksi yang berbeda berkenaan dengan upaya

perusahaan dalam rangka meminimumkan kerugian.


6

Pada gambar di atas, perusahaan tidak dapat membuat laba positif

(mengalami kerugian), karena pada kuantitas produksinya, harga (P) lebih rendah

dari biaya rata-rata (AC). Dalam kondisi seperti ini, hal terbaik yang dapat

diupayakan perusahaan adalah meminimalkan kerugiannya. Kerugian minimum

dapat tercapai ketika kurva penerimaan marjinal berpotongan dengan kurva biaya

marjinal.

Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa perusahaan di pasar

monopolistik, sama halnya dengan perusahaan monopoli, berusaha

memaksimalkan laba atau meminimumkan kerugian. Ini dilakukan dengan

berproduksi pada suatu tingkat kuantitas di mana penerimaan marjinal sama

dengan biaya marjinal. Dengan demikian, bahwa dalam jangka pendek, kedua

struktur pasar tersebut (monopoli dan monopolistik) mirip satu sama lain.

2. Keseimbangan Jangka Panjang

Situasi yang digambarkan pada Gambar 1 dan 2 tidak akan bertahan lama.

Ketika perusahaan di pasar monopolistik mampu menghasilkan laba seperti yang

diperlihatkan oleh Gambar 1, maka akan muncul perusahaan-perusahaan baru di

pasar itu, karena mereka memang memiliki insentif untuk memasuki pasar

tersebut. Masuknya sejumlah perusahaan baru dengan sendirinya memperbanyak

produk yang dapat dipilih oleh para konsumen, sehingga pada akhirnya akan

menurunkan permintaan yang dihadapi oleh masing-masing perusahaan yang

sudah beroperasi di pasar. Dengan kata lain, adanya laba akan mendorong

masuknya sejumlah pendatang baru, dan adanya pendatang baru tersebut

menggeser kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan yang sudah ada ke

sebelah kiri. Pergeseran tersebut melambangkan berkurangnya permintaan atas


7

produk perusahaan tersebut, dan jika itu terjadi maka laba perusahaan itu pun akan

berkurang.

Sebaliknya, ketika perusahaan itu mengalami kerugian seperti yang

diperlihatkan Gambar 2, maka sebagian perusahaan yang ada di pasar itu memiliki

insentif untuk keluar. Ketika sejumlah perusahaan keluar maka pilihan yang

dimiliki oleh para konsumen pun berkurang. Itu berarti penurunan jumlah

perusahaan akan meningkatkan permintaan bagi perusahaan yang masih bertahan

di pasar tersebut. Kerugian yang dialami perusahaan di pasar monopolistik akan

mendorong keluarnya sebagian perusahaan, dan hal ini menggeser kurva

permintaan bagi perusahaan yang masih ada ke kanan. Pergeseran kurva

permintaan ke kanan melambangkan kenaikan permintaan atas produk dari

perusahaan yang masih ada, sehingga mereka pun memperoleh laba (atau

kerugian mereka berkurang). Proses keluar-masuknya perusahaan tersebut akan

terus berlangsung sampai suatu saat ketika perusahaan-perusahaan yang ada di

pasar itu membuat laba ekonomis nol.

Gambar 3 di bawah ini menunjukkan ekuilibrium jangka panjang tersebut.


8

(Gambar 3. Perusahaan Tidak Untung dan Tidak Rugi (Laba = 0)

Begitu pasar mencapai posisi ekuilibrium di mana laba adalah sebesar nol,

maka tidak ada perusahaan baru yang memiliki insentif untuk memasuki pasar itu.

Begitupun sebaliknya, tidak ada insentif bagi perusahaan yang sudah ada untuk

keluar darinya.

Perhatikanlah bahwa kurva permintaan pada gambar tersebut

menyentuh/menyinggung kurva biaya rata-rata. Secara matematis kita dapat

mengatakan bahwa kedua kurva tersebut merupakan tangen satu sama lain. Kedua

kurva itu dapat dipastikan menjadi tangen ketika proses keluar-masuknya

perusahaan terus berlangsung sampai pada akhirnya laba sama dengan nol. Karena

laba dari setiap unit yang dijual adalah selisih antara harga (ini ditemukan pada

kurva permintaan) dan biaya rata-rata, maka laba maksimal akan nol hanya jika

kedua kurva tersebut saling bersentuhan tanpa berpotongan.

Laba yang sebesar nol dalam jangka panjang, membedakan pasar

monopolistik dengan pasar monopoli. Karena perusahaan monopoli merupakan

satu-satunya penjual dari suatu produk yang tidak memiliki substitusi di pasar

yang bersangkutan, maka perusahaan tersebut dapat memperoleh laba ekonomi

positif, meskipun dalam jangka panjang. Sebaliknya, karena dalam sebuah pasar

monopolistik perusahaan bisa keluar-masuk dengan bebas, maka laba ekonomi

yang diterima oleh suatu perusahaan di pasar ini selalu terdorong untuk menjadi

sama dengan nol.


9

Penilaian Atas Pasar Persaingan Monopoli

Pasar persaingan monopoli sering kali dinilai secara kritis karena berbagai alasan.

Berikut adalah beberapa penilaian umum terhadap pasar persaingan monopoli:

1. Ketidakefisienan Alokasi Sumber Daya

Pasar monopoli cenderung menghasilkan alokasi sumber daya yang tidak

efisien. Kekuatan monopoli yang dimiliki penjual dapat mengakibatkan harga

yang tinggi dan output yang rendah dibandingkan dengan situasi persaingan

sempurna. Hal ini berarti bahwa konsumen mendapatkan manfaat yang lebih

sedikit dan masyarakat secara keseluruhan tidak memperoleh alokasi sumber daya

yang optimal.

2. Kekurangan Inovasi

Persaingan adalah pendorong utama untuk inovasi dalam perekonomian.

Namun, dalam pasar monopoli, dengan tidak adanya pesaing langsung yang

signifikan, penjual monopoli mungkin memiliki sedikit insentif untuk melakukan

inovasi atau meningkatkan produk atau layanan mereka. Ini dapat menghambat

perkembangan teknologi dan kemajuan ekonomi secara keseluruhan.

3. Kurangnya Pilihan Konsumen

Dalam pasar monopoli, konsumen memiliki sedikit atau tidak ada pilihan

alternatif. Mereka terbatas pada produk atau layanan yang disediakan oleh penjual

monopoli. Kurangnya variasi produk dan kurangnya persaingan meniadakan


10

pilihan konsumen dan mengurangi kemampuan mereka untuk memilih produk

yang paling sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.

4. Ketidakseimbangan Kekuasaan Pasar

Dalam pasar monopoli, penjual memiliki kekuatan pasar yang dominan.

Ini dapat mengarah pada penyalahgunaan kekuasaan oleh penjual, seperti

peningkatan harga yang tidak wajar atau praktik bisnis yang tidak adil. Kekuatan

monopoli ini dapat merugikan konsumen atau pesaing yang tidak memiliki daya

tawar yang kuat.

Penting untuk dicatat bahwa sementara pasar monopoli sering kali dikritik, tidak

semua bentuk monopoli memiliki dampak negatif yang sama. Terdapat kasus-

kasus di mana monopoli mungkin muncul sebagai hasil dari inovasi atau

keunggulan kompetitif yang sah. Namun, dalam banyak kasus, langkah-langkah

regulasi dan pencegahan monopoli diperlukan untuk menjaga persaingan yang

sehat dan melindungi kepentingan konsumen.

Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopoli

Pasar monopoli memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu

dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan pasar

monopoli:

Kelebihan

1. Potensi Keuntungan Yang Tinggi


11

Pada pasar monopoli, penjual memiliki kekuasaan untuk menetapkan

harga di atas biaya produksi margin. Ini dapat menghasilkan tingkat keuntungan

yang tinggi bagi penjual monopoli.

2. Stimulasi Inovasi

Penjual monopoli dapat memiliki insentif yang besar untuk melakukan

inovasi karena mereka memiliki kekuasaan pasar yang dominan. Mereka dapat

melindungi dan memanfaatkan hak kekayaan intelektual mereka, yang memicu

upaya inovasi dan pengembangan produk baru.

3. Efisiensi Dalam Skala Besar

Dalam beberapa kasus, monopoli dapat mencapai efisiensi dalam skala

besar, terutama dalam industri-industri yang membutuhkan investasi besar dalam

riset, pengembangan, dan infrastruktur. Kekuatan monopoli dapat membantu

penjual menghasilkan barang atau jasa dengan biaya yang lebih rendah dan

meningkatkan efisiensi produksi.

Kekurangan

1. Kurangnya Persaingan

Pasar monopoli cenderung menghasilkan kurangnya persaingan yang

sehat. Ini mengurangi insentif bagi penjual monopoli untuk meningkatkan kualitas

produk atau menawarkan harga yang lebih rendah. Konsumen mungkin

menghadapi harga yang tinggi dan kurangnya pilihan produk.

2. Kurangnya Inovasi

Dalam keadaan monopoli, penjual dapat memiliki sedikit insentif untuk

melakukan inovasi karena tidak ada tekanan persaingan yang signifikan. Ini dapat
12

menghambat perkembangan teknologi dan kemajuan ekonomi secara keseluruhan.

3. Potensi Penyalahgunaan Kekuasaan

Penjual monopoli memiliki kekuatan pasar yang dominan, yang dapat

mengarah pada penyalahgunaan kekuasaan. Mereka dapat menetapkan harga yang

tidak wajar, membatasi akses pesaing ke pasar, atau terlibat dalam praktik bisnis

yang tidak adil.

4. Kesejahteraan Konsumen Yang Berkurang

Pasar monopoli dapat menghasilkan harga yang tinggi dan output yang

rendah, yang berarti konsumen bisa mendapatkan manfaat yang lebih sedikit. Ini

dapat menghasilkan ketidakseimbangan kesejahteraan antara penjual dan

konsumen.
13

PENUTUP

Kesimpulan

1. Pasar monopoli adalah jenis pasar di mana hanya ada satu penjual atau

perusahaan yang mendominasi penawaran barang atau jasa tertentu,

sedangkan pembeli memiliki sedikit atau tidak ada pengaruh dalam

menentukan harga.

2. Produsen adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam

mempengaruhi harga di dalam pasar monopoli dan produsen dapat dengan

mudah keluar masuk pasar.

3. Keseimbangan dalam pasar monopolistic terbagi dua, yaitu kesimbangan

jangka pendek dan keseibangan jangka panjang.

4. Pasar monopoli dapat menghambat inovasi karena kurangnya tekanan

persaingan yang signifikan.

5. Penjual monopoli memiliki kekuatan pasar yang dominan, yang dapat

mengarah pada penyalahgunaan kekuasaan.

Saran

Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan

menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan

ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas.
14

Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami juga

sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan

makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Athoillah, M. (2012). Struktur Pasar Industri Perbankan Indonesia: Rosse-Panzar


Test. Journal of Indonesian Applied Economics, 4(1).
https://jiae.ub.ac.id/index.php/jiae/article/view/94.

Deepublish. Arwin (2020), Pengantar Ekonomi Mikro, penerbit: Cendekia


Publisher. Sugiyono. (2013: 11). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta.CV

Faried, W. M. Persaingan Monopolistik dan Oligopoli.


http://www.academia.edu/download/33615505/M7_noPW.pdf.

Juanda, B. 2010.“Ekonomi Eksperimental untuk Pengembangan Teori


Ekonomi dan Pengkajian Kebijakan”.Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap
Bidang Ilmu Ekonomi. FEM IPB. 25 September 2010

Jun Surjanti, Musdholifah, Budiono (2018), Edisi belajar teori ekonomi :


(pendekatan mikro) berbasis karakter, Penerbit: Yogyakarta :

Serafica Gischa (Jan 2021);"Pasar Monopolistik: Persaingan Bukan Harga", Klik


untuk baca:
https://www.kompas.com/skola/read/2021/01/08/142323469/pasar
monopolistik-persaingan bukan harga

Sukirno, Sadono. 2016. Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
15

You might also like