Professional Documents
Culture Documents
Makalah Pengantar Bisnis
Makalah Pengantar Bisnis
OLEH :
2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Saya panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Bisnis dan Lingkungannya”
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya
dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah “Bisnis
dan Lingkungannya” ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pasar adalah tempat bertemu penjual atau produsen, dengan pembeli atau
konsumen untuk melakukan transaksi. Dalam dunia usaha, ada 4 jenis pasar yang
menggambarkan situasi persaingan antara para pelaku usaha. Berikut jenis-
jenisnnya
2
suatu industri banyak dan berskala kecil. Sehingga tidak ada perusahaan yang
dapat memengaruhi harga pasar. Pembentukan harga benar-benar terjadi karena
keinginan produsen dan konsumen. Permintaan dari sisi konsumen, sedangkan
penawaran dari sisi produsen atau penjual. Bentuk pasar persaingan sempurna ada
di bidang produksi dan perdagangan hasil pertanian serta perikanan. Contoh
sederhana dari pasar persaingan sempurna adalah perusahaan beras, pasar buah
dan sayur, pasar minyak wangi, dan lainnya. Sebagaimana diketahui, jumlah
pembeli dan penjual beras sangat banyak. Pasalnya beras adalah salah satu
kebutuhan pokok di Indonesia. Setiap pembeli dan penjual tidak memiliki
kekuatan untuk mempengauri harga. Perusahaan beras yang memproduksi beras
hanyalah satu diantara sekian banyak produsen beras. Kontribusi perusahaan yang
satu terhadap produksi beras secara keseluruhan hanyalah merupakan bagian kecil
dari jumlah produksi yang sangat besar.
Artinya berapa pun jumlah beras yang dapat diproduksi perusahaan, harga
keseimbangan beras dipasar tidak akan berubah. Ciri ciri Pasar Persaingan
Sempurna sebagai berikut :
Pasar saham merupakan salah satu contoh pasar persaingan tidak sempurna,
sebab harga saham bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti pemodal yang
membeli saham dalam jumlah besar, serta faktor eksternal lainnya. Selain itu,
dengan adanya orang tertentu yang memiliki akses informasi lebih cepat dari
investor lainnya, membuat pasar saham tergolong dalam pasar persaingan tidak
sempurna. Pasar persaingan tidak sempurna terdiri atas beberapa jenis, yakni
pasar monopoli, oligopoli, monopolistik, monopsoni, dan pasar oligopsoni.Ciri-
ciri pasar persaingan tidak sempurna sebagai berikut.
3
b. Penjual yang menentukan harga
c. Sulit berpatisipasi
d. Tidak ada barang pengganti
3. Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah kondisi di mana hanya ada satu atau sedikit penjual di
dalam pasar sehingga tak ada pihak lain yang menyainginya. Pasar ini menjadi
bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran di mana hanya ada satu
produsen yang berhadapan dengan banyak konsumen. Kata 'monopoli' sendiri
berasal dari bahasa Yunani. 'Monos' berarti 'satu' dan 'polein' berarti 'menjual'.
Pasar monopoli menjadi salah satu bentuk dari jenis pasar persaingan tidak
sempurna.
4. Pasar oligopoli
Pasar oligopoli adalah jenis pasar dengan persaingan tidak sempurna, dimana
pasar ini dikuasai oleh beberapa perusahaan tertentu. Umumnya, pasar oligopoli
memiliki jumlah produsen dan konsumen yang tidak seimbang, dimana akan ada
lebih banyak konsumen. Pasar oligopoli adalah jenis pasar dimana jumlah
produsen atau penjualnya lebih sedikit, sedangkan pembelinya relatif banyak.
Oleh sebab itu, pasar ini dikatakan juga sebagai pasar dengan persaingan tidak
sempurna.
Jumlah produsen dan konsumen yang tidak seimbang, bahkan bisa dibilang
memiliki gap tinggi sangat berpengaruh terhadap harga pasar. Selain itu, akan
muncul persaingan cukup ketat antara para penjual. Tak jarang mereka saling
banting harga. Kehadiran pasar oligopoli membuat para produsen dengan jumlah
sedikit tersebut menguasai pasar. Mereka juga saling bersaing untuk mendapat
konsumen sebanyak2nya. Sehingga akan membuat perusahaan atau produsen baru
4
sulit masuk kedalamnya. Karena beberapa sebab tersebut, pemerintah melarang
adanya praktek oligopoli. Aturan ini telah tercantum dalam Pasal 4 ayat 1 dan 2
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. Jenis pasar oligopoli yang umumnya
dipraktekkan dalam perekonomian masyarakat yaitu pasar oligopoli
terdiferensiasi, pasar oligopoli non kolusi, pasar oligopoli homogen, pasar
oligopoli kolusi
Elemen bisnis yang utama dan merupakan sumber daya yang kompetitif
bagi sebuah bisnis terdiri dari empat elemen utama yaitu:
a. Produksi Primer
Adalah kegiatan / proses menghasilkan bahan – bahan baku atau bahan mentah
dengan cara mengambilnya langsung dari alam. Di bidang pertambangan manusia
5
mengambil biji besi, timah tembaga, emas, perak, aluminium, dan mineral –
mineral lain untuk dijadikan bahan baku industri. Di indonesia banyak sekali
perusahaan – perusahaan pertambangan. Contohnya tambang timah yang ada di
Bangka dan Belitung, tambang tembaga yang ada di tembagapura, tambang emas
dan batubara yang ada di kalimantan dan masih banyak lagi pertambangan yang
lain. Para nelayan mengambil ikan langsung dari laut atau manusia mengambil
ikan yang ada di sungai dan danau. Ada yang mengambil langsung hasil hutan
misal kayu, buah – buahan, sagu, kelapa, dan bahan makanan lain tanpa harus
menanam dulu.
b. Produksi Sekunder
c. Produksi Tersier
Produksi tersier adalah pendukung atau penunjang produksi primer dan sekunder
dalam aktivitasnya. Misalnya perusahaan transportasi mengangkut barang –
barang yang dihasilkan produksi sekunder untuk disalurkan ke cabang – .cabang
di seluruh wilayah indonesia bahkan untuk diekspor. Pedagang – pedagang besar
atau agen – agen yang mempunyai peran mendistribusikan barang ke pengecer
dan juga sampai ke pemakai akhir yaitu konsumen. Contoh lain produksi tersier
yaitu telekomunikasi, real estate, perbankan, asuransi, keuangan, hotel dan
restoran. Dan juga termasuk tenaga – tenaga ahli yang profesional seperti guru,
dokter, bidan, pengacara, seniman, adalah bentuk dari produksi tersier.
a. Bahan baku
Bahan baku ini diambil langsung dari alam seperti mineral – mineral (biji besi,
tembaga, emas, perak, aluminium, dll), hasil laut, danau dan sungai (ikan, udang,
kerang, dll), hasil hutan (kayu, sagu, buah – buahan, kelapa, dll).
b. Tenaga
6
Faktor produksi tenaga adalah semua orang yang bekerja di perusahaan mulai dari
manager, supervisor, kepala bagian, teknisi, operator, quality control, gudang,
administrasi, sampai ke bagian pemasaran.
c. Modal
Modal adalah dana yang digunakan untuk membiayai seluruh kegiatan produksi.
Yaitu untuk membayar gaji karyawan, membeli bahan baku, biaya iklan,
membayar listrik, air, tenaga medis, transportasi, membeli suku cadang, dll. Selain
modal sendiri dana juga diperoleh dari saham, pinjaman, dan dari keuntungan
perusahaan.
d. Entrepeneurship
Adalah orang yang mengatur atau memanage perusahaan Entrepeneur selain
bekerja untuk perusahaan sendiri juga bekerja di perusahaan lain. Pemilik
perusahaan merekrut manager – manager profesional guna menjalankan bisnisnya.
2. Distribusi
3. Konsumsi
7
indikator sistem persaingan adalah sebagai berikut: (Martin, 1994 dalam Tulus
TH Tambunan dkk, 2004)
1. Number and Size Distribution of Sellers and Buyers Dalam pasar persaingan,
terdapat banyak penjual dan pembeli yang masing-masing tidak dapat
mempengaruhi harga.
2. Product Differentiation Produk yang standar tidak pernah ada di dunia nyata.
Semakin berbeda barang tersebut, semakin kecil kemungkinan substitusi dengan
barang lain.
3. Entry Condition Entry Condition menentukan potensi persaingan antara
perusahaan yang telah ada dan perusahaan yang akan masuk ke dalam industri.
Di sisi Conduct, indikator yang digunakan adalah ada tidaknya kerja sama
(collusion) dan strategi yang dilakukan oleh pelaku ekonomi, serta adanya
advertising atau Research and Development (R&D). Yang terakhir, dari sisi
Performance, ekonom melihat berjalannya system persaingan dari
profitabilitasnya, dan efisiennya. Tingkat intensitas persaingan antar perusahaan
tergambar dalam struktur pasar tempat perusahaan beroperasi. Struktur pasar
terjadi karena adanya perbedaan jumlah penjual dan tingkat diferensiasi produk.
Dominick Salvatore (1991) memberikan batasan empat macam struktur pasar
sebagai berikut.
a. Pasar Monopoli Murni Monopoli Murni adalah bentuk organisasi pasar di mana
terdapat perusahaan tunggal yang menjual komoditi yang tidak mempunyai
substitusi sempurna.
b. Pasar Oligopoli Oligopoli adalah organisasi pasar di mana terdapat beberapa
penjual suatu komoditi. Oleh sebab itu, tindakan setiap penjual akan
mempengaruhi penjual lain.
c. Pasar Monopolistis Persaingan Monopolistis mengacu pada organisasi pasar di
mana terdapat banyak perusahaan yang menjual komoditi yang hampir serupa
tetapi tidak sama. Contohnya adalah banyaknya merek rokok yang tersedia.
d. Pasar Persaingan Sempurna Pasar disebut bersaing sempurna jika (1) terdapat
sejumlah besar penjual dan pembeli komoditi, sedemikian rupa sehingga tindakan
dari seorang individu tidak dapat mempengaruhi harga komoditi tersebut, (2)
produk dari seluruh perusahaan di dalam pasar adalah homogen, (3) terdapat
mobilitas sumber daya yang sempurna, dan (4) konsumen, pemilik produksi dan
perusahaan di dalam pasar mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai
harga-harga dan biaya-biaya yang sekarang dan yang akan datang.
8
Ancaman Pendatang Baru (Threat of Entry). Pendatang baru dalam suatu
industri biasanya membawa dan menambah kapasitas baru, keinginan
mendapatkan pangsa pasar (market share), dan juga sumberdaya baru. Berat
ringannya ancaman pendatang baru tergantung pada hambatan masuk dan reaksi
dari para pesaing yang telah ada dimana pendatang baru akan memasuki industri
atau pasar tersebut.
Kekuatan Pemasok (Powerful of Suppliers). Pemasok menyediakan dan
menawarkan input yang diperlukan untuk memproduksi barang atau menyediakan
jasa oleh industri atau perusahaan. Organisasi di dalam suatu industri bersaing
antara satu dengan lainnya untuk mendapatkan input seperti tenaga kerja, bahan
baku, dan modal. Apabila pemasok mampu mengendalikan perusahaan dalam hal
penyediaan input, sedangkan industri tidak mempunyai kemampuan untuk
mengendallikan pemasok maka posisi tawar industri menjadi lemah dan
sebaliknya posisi tawar pemasok menjadi kuat.
Kekuatan Pembeli/Pelanggan (Power of Buyers). Pembeli atau pelanggan di
sini terdiri dari pelanggan individual dan pelanggan organisasi. Dalam industri
tertentu mungkin terdapat beberapa perantara pelanggan antara industri dengan
pemakai atau konsumen akhir, namun juga ada industri atau perusahaan yang
menjual secara langsung kepada konsumen akhir.
Ancaman Produk Pengganti. Produk pengganti dapat memberikan pilihan bagi
pelanggan/ pembeli dan akan mengurangi keuntungan perusahaan.
Analisis Pesaing. Analisis pesaing memungkinkan suatu organisasi menilai
apakah organisasi tersebut dapat bersaing dengan sukses di dalam suatu pasar
yang memberikan peluang-peluang keuntungan.
9
2. Persaingan industri: Terjadi apabila suatu perusahaan menganggap para
pesaingnya adalah semua perusahaan yang membuat produk atau kelas produk
yang sama.
3. Persaingan bentuk: Terjadi apabila suatu perusahaan menganggap para
pesaingnya adalah semua perusahaan yang memproduksi produk yang
memberikan jasa yang sama.
4. Persaingan generik: Terjadi apabila suatu perusahaan menganggap para
pesaingnya adalah semua perusahaan yang bersaing untuk mendapatkan dolar
konsumen yang sama.
1. Sistem Perekonomian
a. Merkantilisme
Di Eropa ada tiga sistem perekonomian yang berlaku:
Perekonomian tersendiri
Kerajinan dan pertukangan
Kapitalisme
Pada masa perekonomian tersendiri serta pada masa kerajinan dan
pertukangan, sering di sebut masa prakapitalisme. Pada masa perekonomian
tersendiri belum terjadi tukar menukar barang/jasa, ekonomi bersifat setempat dan
untuk mencukupi kebutuhan sendiri. Di sini setiap keluarga membuat semua
barang yang dibutuhkan untuk dikonsumsikan sendiri. Kemudian pada masa
perekonomian kerajinan dan pertukangan, terjadilah tukar menukar atau barter.
Sering kali pada masa ini di sebut perekonomian feodal. Pada masa itu
perekonomian berpusat pada “Monorial Estale" di mana orang bekerja di lapangan
pertanian dengan pimpinan kaum bangsawan. Jadi kekuasaan terletak pada kaum
bangsawan. Selanjutnya pada akhir abad pertengahan lahir negara-negara nasional
yang menggantikan negara feodal. Saat itulah timbul kapitalisme muda dan pada
masa ini sering di sebut masa merkantilisme. Dengan menyewa serdadu upahan,
negara-negara nasional menumpas kekuasaan tuan-tuan tanah atau kaum feodal.
10
Berdasarkan faham merkantilisme, negara berusaha mendapatkan emas
sebanyak-banyaknya melalui perdagangan luar negeri. Anggapan faham ini bahwa
perdagangan merupakan sumber kekayaan. Diusahakan nilai ekspor supaya lebih
tinggi dari pada nilai impor dan kelebihan nilai itu harus di bayar oleh luar negeri
dengan emas. Negara menekan impor barang sebaliknya mendukung kegiatan
ekspor barang.
Sebagai akibat adanya faham tersebut, maka mengalirlah emas ke dalam negeri.
Pada masa itu pertanian tidak banyak mendapat perhatian, sehingga tantangan dari
mereka yang mementingkan pertanian. Maka timbullah faham baru yang
dipelopori oleh Quesnay (1794) yaitu Physiocratisme. Pendapat kaum Physiocrat
ialah bahwa untuk mencapai kemakmuran, manusia membutuhkan bahan atau
barang yang nyata dan ini hanya dapat dihasilkan oleh bidang pertanian.
b. Kapitalisme
Di dalam sistem perekonomian ini, seseorang bebas untuk memilih kekayaan,
memiliki perusahaan, bersaing secara bebas dalam pasar, seseorang bebas dalam
memilih dan membuat barang/jasa yang diinginkan. Kebebasan ini di sebut
dengan “Leissez faire". Seseorang bebas bertindak sejauh uang yang mereka
miliki dan merupakan penggerak utama dari kegiatan perekonomian kapitalis.
Menurut Adam Smith (1723-1790) dalam bukunya “The Wealth of Nations"
menyebutkan adanya tangan tidak kentara dalam persaingan (The invisible hand
of competition). Hal ini berarti bahwa banyak individu yang memasuki dunia
usaha, tetapi karena perusahaan dapat berhasil dalam persaingan dengan
perusahaan lain, secara relatif dapat dikatakan bahwa yang kalah adalah kurang
efisien. Keluarnya dari persaingan ini di sebut dengan tangan tidak kentara. Jadi
dalam sistem kapitalisme ini terdapat tiga sifat pokok yaitu:
11
oleh koperasi-koperasi produksi atau konsumsi, serikat pekerja, badan hukum dan
organisasi lain atas dasar suka rela.
d. Komunisme
Di dalam sistem perekonomian komunisme, peranan pasar untuk menentukan
arah produksi hampir tidak ada. Jika perekonomian kapitalisme di sebut ekonomi
pasar, maka perekonomian komunisme dikatakan ekonomi pemerintah yang
bersifat totaliter atas keputusan ekonomi yang di buat. Di sini hak milik seseorang
dihapuskan, semua masyarakat adalah karyawan negara. Kebebasan politik
diawasi secara ketat.
e. Fasisme
Di samping merupakan bentuk pemerintah (diktator), fasisme juga merupakan
bentuk perekonomian. Dalam fasisme yang seringkali di sebut Negeri Usaha,
pemerintah memiliki semua industri. Di sini orang bebas memilih tempat yang
diinginkan atas persetujuan pemerintah.
f. Demokrasi ekonomi
Perekonomian di Indonesia cenderung menuju sistem perekonomian sosialis,
tetapi dengan mendasarkan diri pada Pancasila dan UUD 1945. Pasal 23, 27,33
dan 34 UUD 1945 menjadi ciri-ciri penerapan Demokrasi Ekonomi di Indoensia.
Menurut pasal-pasal tersebut, Demokrasi Ekonomi di Indonesia mengandung ciri-
ciri:
Perekonomian di susun sebagai usaha bersama berdasar asas kekeluargaan.
Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara.
Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Sumber-sumber kekayaan negara dipergunakan dengan permufakatan lembaga-
lembaga perwakilan rakyat serta pengawasan terhadap kebijakan ada pada
lembaga-lembaga perwakilan rakyat pula.
Warga negara memiliki kebebasan di dalam memilih pekerjaan yang
dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan
dengan kepentingan masyarakat.
Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya
dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
Adanya pengisapan manusia atas manusia seperti yang terdapat dalam sistem-
sistem kapitalisme.
12
Adanya sistem etatisme, inisiatif dan daya kreasi masyarakat dimatikan oleh
negara.
Adanya sistem monopoli, yaitu pemusatan kekuasaan ekonomi pada satu
kelompok tertentu.
1. Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah sumber daya manusia dan fisik yang meliputi
faktor-faktor yang ada di dalam organisasi serta mempengaruhi kinerja bisnis
secara langsung terhadap manajemen organisasi. Adapun pengaruh dari
lingkungan internal terhadap organisasi secara singkat dapat diemukakan
sebagai berikut :
a. Visi, Misi Visi. diartikan sebagai gambaran kondisi atau potret dimasa depan
(berjangka panjang) yang akan dituju oleh sebuah organisasi. Sementara itu
misi adalah pernyataan mengenai maksud dan filosofi organisasi atau alasan
mengepa sebuah 5 orgaisasi eksis. Setiap tingkatan manajemen harus
memahami sepenuhnya apa yang menjadi visi dan misi organisasi.
b. Budaya Perusahaan. Budaya adalah sistem dari kebersamaan nilai,
kepercayaan, dan kebiasaan di dalam sebuah organisasi yang berinteraksi
dengan struktur formal yang menghasilkan norma perilaku dalam organisasi.
Ia merupakan iklim sosial dan psikologis dari sebuah perusahaan, dan
wujudnya bisa merupakan budaya yang tertutup atau terbuka. Dalam budaya
tertutup keputusan cendrung dibuat oleh tingkatan yang leih tinggi dalam
menajemen. Manajer kurang begitu percaya pada bawahan, banyak
kerahasiaan di seluruh jajaran organisasi, dan karyawan tak terdorong untuk
kreatif atau terlibat dalam pemecahan masalah. Sebaliknya, dalam budaya
terbuka keputusan dibuat pada tingkatan manajemen yang lebih rendah,
kepercayaan terhadap bawahan atau karyawan cukup besar dan karyawan di
dorong agar keatif dan diikut sertakan dalam pemecahan masalah.
c. Kebijakan Organisasi. Kebijakan menetapkan batasan sebagai batasan
seabagai arahan dalam membuat keputusan. Kebijakan yang dibuat oleh
manajer tingkat bawah harus selaras dengan dengan kebijakan dari manajer
yang lebih tinggi. Kebijakan seringkali dimaksudkan untuk menjamin
konsistensi dalam praktik misalnya mengenai kapan dan bagaimana kinerja
dinilai.
d. Karyawan (Tenaga Kerja / Sumber Daya Manusia) Karyawan berbeda-
beda satu sama lain dalam berbagai hal seperti kecakapan, sikap, tujuan
pribadi, dan kepribadian. Akibatnya, perilaku seorang manajer yang efektif
dengan seorang karyawan mungkin tidak efektif dengan karyawan lain. Pada
kasus yang ekstrem karyawan mungkin berbeda satu sama lain sehingga
13
hampir tak mungkin dikelola sebagai sebuah kelompok. Agar bisa efektif,
manajer harus mempertimbangkan perbedaan, baik individual maupun
kelompok.
e. Manajemen (Keahlian / Pengelola). Sikap dan preferrensi atasan
mempengaruhi bagaiman sebuah tugas dilaksanakan. Masalah dapat diatasi
jika gaya manajerial dari manajer yang lebih tinggi berbeda 6 dengan
manajer tingkat bawah. Secara umum, manajer tingkat bawah harus
menyesuaikan diri dengan gaya dari atasan
f. Organisasi Informal. Anggota organisasi akan menjumpai dua jenis
organisasi di dalam perusahaan, yaitu formal dan tidak formal (informal).
Organisasi formal ditunjukkan oleh bagan struktur organisasi dan uraian
jabatan. Organisasi informal adalah hubungan yang berkembang dan pola
interaksi manusia di dalam organisasi yang tidak ditetapkan secara resmi.
Organisasi informal dapat berdampak positif atau negative terhadap jalannya
kegiatan perusahaan.
g. Hubungan antar Divisi,dan Organisasi Informal. Manajer harus
memahami benar hubungan antar divisi atau departemen yang ada dan harus
memanfaatkan hubungan tersebut secara maksimal. Jika pekerjaan sebuah
divisi tergatung pada divisi lain dalam arus kerja, maka manajer harus
memahami bahwa kerjasama dengan divisi-divisi lain sangat dibutuhkan jika
pekerjaan harus diselesaikan secara efisien atau produktivitas divisi ingin
ditingkatkan.
h. Pemegang Saham ( Stakeholders ) Dalam suatu perusahaan harus ada
pemegang saham atau stakeholders yang memegang dana awal perusahaan.
i. Modal dan Peralatan Fisik (Dana, Mesin, Gedung) Manajer harus
mempersiapkan modal atau dana untuk menjalankan suatu bisnis. Modal ini
dapat berupa dana, mesin, atau gedung tempat pelaksanaan bisnis. Hal
tersebut dilakukan agar kegiatan bisnis dapat dilakukan secara terperinci,
jelas, dan sesuai zaman.
2. Lingkungan Eksternal
a. Lingkungan Khusus
Lingkungan khusus adalah bagian dari lingkungan yang secara langsung relevan
terhadap pencapaian tujuan organisasi. Lingkungan khusus, meliputi orangorang
yang mempunyai kepentingan dalam organisasi (stakeholder). Dimana mereka
adalah kelompok, perorangan yang aktual dengan siapa sebuah organisasi harus
14
berinteraksi agar dapat beroperasi dan berkembang, seperti konsumen, pemasok,
pesaing dan kreditor. Didalam lingkungan khusus (Mikro) perusahaan dapat
melakukan aksi – reaksi terhadap faktor – faktor penentu Opportunity (peluang
pasar) dan juga Threat (ancaman dari luar). Selain itu lingkungan khusu
seringkali disebut juga lingkungan tugas, lingkungan ini berbeda untuk setiap
organisasi, tergantung situasi dan domain operasi yang unik dari organisasi
b. Lingkungan Umum
Lingkungan umum meliputi berbagai faktor dari kondisi-kondisi latar belakang
dalam lingkungan eksternal, antara lain kondisi ekonomi, politik dan hukum,
sosial budaya, demografi, teknologi, dan kondisi global yang mungkin
mempegaruhi kegiatan operasional dari sebuah organisasi. Tetapi dampak
perubahan lingkungan umum tidak sebesar perubahan lingkungan khusus,
dengan demikian manajer harus memperhatikan ketika merencanakan,
mengorganisasi, mengarahkan serta mengendalikan aktivitas organisasi bisnis
3. Hubungan Lingkungan Eksternal dan Internal dengan Organisasi
Lingkungan eksternal sebagai sumber untuk pemasok dari sumber daya dan
konsumen dari output. Seberapa besar lingkungan ini dapat mendukung
organisasi dapat membawa dampak terhadap operasi dan kinerja organisasi.
Hubungan yang baik dengan para pemasok akan lebih menjamin kelancaran
masuknya sumber daya yang dibutuhkan dan pelanggan yang merasa puas akan
mendukung permintaan terhadap barang dan jasa yang dihasilkan. Lingkungan
internal berpengaruh langsung terhadap tingkat kemampuan dalam proses yang
meliputi ketiga subsistem yang ada di dalam sistem organisasi, yaitu masukan
(input), transformasi, dan keluaran (output).
15
pelaku bisnis sesuai dengan keinginan perusahaan. pelaku bisnislah yang harus
mengikuti ”kemauan” lingkungan ekstern, agar kegiatan bisnis bisa ”selamat”
dari pengaruh lingkungan tersebut. 4 Hubungan etika bisnis dan lingkungan
intern merupakan bentuk pengendalian tindakan atau perilaku bisnis terhadap
lingkungan disekitar bisnis. Lingkungan intern meliputi tenaga kerja, peralatan
dan lain-lain. Lingkungan extern yang mempengaruhi etika dalam bisnis yaitu
lingkungan mikro dan lingkungan makro, lingkungan mikro yaitu pemerintah,
pesaing, publik, dan konsumen. Lingkungan makro yaitu demografi, sosial
politik, dan sosial budaya.
16
2. Prinsip etika bisnis menurut Sonny Keraf (1998) Setidaknya ada lima prinsip
etika bisnis yang dapat dijadikan titik tolak pedoman perilaku dalam
menjalankan praktik bisnis, yaitu:
a. Prinsip otonomi
Prinsip otonomi menunjukkan sikap kemandirian, kebebasan dan tanggung
jawab.
b. Prinsip kejujuran
Prinsip kejujuran menanamkan sikap bahwa apa yang dipikirkan adalah yang
dikatakan, dan apa yang dikatakan adalah apa yang dikerjakan. Prinsip ini juga
menyiratkan kepatuhan dalam melaksanakan berbagai komitmen, kontrak dan
perjanjian yang telah disepakati.
c. Prinsip keadilan
Prinsip keadilan menanamkan sikap untuk memperlakukan semua pihak secara
adil, yaitu suatu sikap yang tidak membeda-bedakan dari berbagai aspek, baik
dari aspek ekonomi, aspek hukum maupun aspek lainnya.
d. Prinsip saling menguntungkan
Prinsip yang menanamkan kesadaran bahwa dalam berbisnis perlu diterapkan
prinsip win-win-solution, artinya dalam setiap keputusan dan tindakan bisnis
harus diusahakan agar semua pihak merasa diuntungkan.
e. Prinsip integritas moral
Adalah prinsip untuk tidak merugikan orang lain dalam setiap keputusan dan
tindakan bisnis yang diambil.
17
BAB III
PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa Lingkungan
bisnis adalah keseluruhan hal-hal atau keadaan ekstern badan usaha atau industri
yang mempengaruhi kegiatan organisasi atau kekuatan atau institusi diluar
organisasi bisnis yang dapat mempengaruhi kinerja bisnis. Faktor-faktor yang
berada diluar jangkauan perusahaan yang dapat menimbulkan suatu peluang atau
ancaman. Kegiatan bisnis yang dilakukan merupakan sebuah profesi yang menuntut
profesionalisme dan ketaatan terhadap kode etik yang berlaku. Jika suatu bisnis
dilakukan terlalu berlebihan dan sering menyimpang dari kode etik maka akan
menimbulkan beberapa kerusakan lingkungan. Bisnis adalah suatu organisasi yang
menyediakan barang atau jasa untuk mendapatkan profit.
1. Titik permulaan dalam manajemen yang efektif adalah menentukan tujuan.
2. Lingkungan bisnis dibedakan atas 2, yakni lingkungan internal dan eksternal.
3. Lingkungan internal terdiri atas karya manajemen, pemegang saham, modal dan
peralatan fisik, serta informasi.
4. Lingkungan eksternal terdiri dari dua komponen, yakni lingkungan khusus dan
umum.
5. Lingkungan khusus, meliputi konsumen, pemasok, pesaing, dan kelompok
kepentingan (pressure group).
6. Lingkungan umum, meliputi berbagai faktor, antara lain kondisi ekonomi,
politik dan hukum, sosial budaya, demografi, serta teknologi dan kondisi global.
3.2 SARAN
Hendaknya setiap pelaku bisnis menjalankan bisnisnya sesuai degan kode etik dan
prinsip etika yang berlaku. Semua hal yang dilakukan dengan benar, maka akan
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan menguntungkan banyak pihak. Kode
etik dan prinsip etika ini bermanfaat untuk mengurangi risiko kerusakan di
lingkungan sekitar.
Demikianlah makalah Bisnis dan Lingkungannya yang kami buat. Semoga sedikit
uraian kami ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Penulis sangat
menyadari, bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu kami sangat
mengharapkan adanya kritikan yang konstruktif dan sistematis dari pembaca yang
budiman, guna melahirkan penyusunan makalah selanjutnya yang lebih baik.
18
DAFTAR PUSTAKA
Tri Joko Utomo, 2009. Fungsi dan Peran Bisnis Ritel dalam Saluran Pemasaran. Jurnal
Fokus Ekonomi. Vol 4 No 1 Juni 2009
https://katadata.co.id/intan/finansial/615a91c724aad/pasar-persaingan-tidak-sempurna-
ciri-jenis-dan-contohnya (Diakses 16, September 2022)
https://www.idntimes.com/business/economy/vadhia-lidyana-1/mengenal-4-jenis-
pasar-dalam-dunia-usaha?page=all (Diakses 16, September 2022)
pena-fokus-vol-5-no-1-70-80.pdf
lingkungandanetikabisnis-171228091214 (1).pdf
m1_nopw (1).pdf
19