You are on page 1of 14

DASAR TUKAR (TERM OF TRADE)

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi


Internasional

Dosen Pembimbing :

Lailatul Azizah, M.E.

Disusun Oleh:

1. Maretha Mufidah Putri (0592)


2. Muhammad Amrullah (0598)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN GENGGONG

KRAKSAAN PROBOLINGGO

2023-2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah menciptakan
alam semesta ini dengan segala kebesaran-Nya, Dimana dengan melihat dan
mengamati ciptaannya manusia dapat berfikir dan mengembangkan pengetahuan
yang dimilikinya.

Sholawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada Nabi


Muhammad SAW dan tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada dosen
pengampu Ibu Lailatul Azizah, M.E. yang telah memberikan tanggung jawab
kepada kami untuk menyelesaikan makalah dalam mata kuliah Ekonomi
Internasional yang berjudul “Dasar Tukar (Term Of Trade)”, dengan arahan
dan bimbingannya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak luput dari


kesalahan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat
membutuhkan kritik dan saran dari para pembaca demi perbaikan dan
kesempurnaan makalah-makalah selanjutnya, semoga makalah ini bermanfaat
bagi pembaca.

Kraksaan, 02 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Dasar Tukar Internasional (Terms Of Trade).........................................3


B. Jenis – Jenis Barter.................................................................................4
C. Syarat – Syarat Barter.............................................................................4
D. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Barter..............................................5
E. Konsep – Konsep Terms Of Trade (TOT)..............................................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................10
B. Saran.......................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk menentukan
keberhasilan suatu negara dalam membangun perekonomian negaranya adalah
laju pertumbuhan ekonomi. Setiap negara mendambakan laju pertumbuhan
ekonomi yang stabil dan berkembang pesat, dengan begitu variabel-variabel
ekonomi lainnya akan terpengaruh dan pada akhirnya membawa keberhasilan
dalam membangun perekonomian. Untuk mewujudkan laju pertumbuhan
ekonomi yang diharapkan tersebut, setiap negara mempunyai cara yang
berbeda-beda, salah satunya adalah perdagangan internasional yang identik
dengan kegiatan ekspor dan impor. Hal ini juga didukung oleh pernyataan
Salvatore, bahwa perdagangan internasional dapat digunakan sebagai mesin
bagi pertumbuhan ekonomi di suatu negara (trade as engine of growth).
Perdagangan internasional memberikan gambaran jumlah dan harga ekspor dan
impor. Begitu juga sebaliknya, ketika harga impor lebih tinggi dari pada harga
ekspor, valuta asing lebih banyak keluar dibandingkan ke dalam negeri yang
akan merugikan neraca pembayaran. Perbandingan harga ekspor relatif
terhadap harga impor ini dikenal dengan istilah Terms of Trade atau dasar tukar
perdagangan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Dasar Tukar Internasional (Terms Of Trade) ?
2. Apa saja jenis – jenis barter ?
3. Apa saja syarat – syarat barter ?
4. Apa kelebihan dan kekurangan barter ?
5. Apa saja konsep – konsep Terms Of Barter (TOT) ?
C. Tujuan
1. Memahami pengertian Dasar Tukar Internasional (Terms Of Trade).
2. Memahami jenis – jenis barter.
3. Memahami syarat – syarat barter.

1
4. Memahami kelebihan dan kekurangan barter.
5. Memahami konsep – konsep Terms Of Trade (TOT).

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Dasar Tukar Internasional (Terms Of Trade)


Term of trade (TOT) adalah rasio antara harga ekspor dan harga impor.
Karena perdagangan internasional melibatkan berbagai barang dan jasa, maka
ekonom menghitungnya menggunakan indeks harga untuk mewakili harga rata-
rata produk ekspor dan impor. Jika harga ekspor sebuah negara naik lebih
tinggi daripada harga impor, negara tersebut memilik iterm of trade positif. Itu
berarti, untuk jumlah ekspor yang sama, negara tersebut dapat membeli lebih
banyak impor. Nilai ekspor suatu negara relatif terhadap impornya. Hal ini
dihitung dengan membagi nilai ekspor dengan nilai impor, maka mengalikan
hasilnya dengan 100. Jika ketentuan perdagangan suatu negara (TOT) kurang
dari 100%, ada lebih banyak modal keluar (untuk membeli impor) daripada
jumlah yang masuk. Jika TOT lebih besar dari 100% berarti negara ini
mengumpulkan modal (lebih banyak uang yang masuk dari ekspor).
Perdagangan internasional adalah pertukaran barang dan jasa antara dua
atau lebih negara dipasar dunia. Hingga saat ini, hampir tidak ada negara yang
mampu memenuhi semua kebutuhannya sendiri tanpa mengimpor barang/jasa
dari negara lain. Adanya perdagangan secara internasional ini karena tidak
semua negara mampu memenuhi kebutuhan negaranya akan barang atau jasa.
Oleh karena itu, perdagangan secara internasional ini menjadi penting dan
memiliki manfaat antar negara sehingga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.
Pelaku dagang internasional adalah warga negara pemilik perusahaan,
lembaga pemerintahan atau suatu organisasi dagang lainnya. Suatu masyarakat
dalam negara tentunya membutuhkan barang atau jasa yang tidak ada di
negara yang ditinggalinya. Dengan adanya perdagangan antar negara tentu
memperlancar pemenuhan kebutuhan untuk warga di masing - masing negara
yang melakukan perdagangan ini. Misalnya saja, Indonesia membutuhkan

3
mesin modern untuk pengolahan sawah, maka negara luar menyediakan
mesin tersebut.Atas dasar kebutuhan dan saling menguntungkan kedua belah
pihak tentunya perdagangan antarnegara ini sangat membantu dan bermanfaat.
Bagi negara yang membutuhkan barang atau jasa sudah terbantu pemenuhan
kebutuhannya. Dan bagi negara yang menawarkan barang serta jasa juga
mendapat keuntungan secara finansial dari negara lain. Barter yang dilakukan
dalam kegiatan perdagangan internasional tentu sudah melalui kesepakatan
antar negara yang bekerja sama.

B. Jenis – Jenis Barter


1. Barter Langsung, yaitu pertukaran barang dengan barang yang terjadi secara
langsung.
2. Barter Alih, yaitu barter yang terjadi ketika suatu negara yang sedang
melakukan barter tidak dapat memanfaatkan barang hasil dari barternya
sehinggga mengalihkannya ke negara yang lain.
3. Barter Imbal Beli, barter yang terjadi karena adanya kerjasama untuk saling
membeli barang atau jasa yang dibutuhkan satu sama lainnya.

C. Syarat – Syarat Barter


Pada umumnya kegiatan barter seringkali sulit untuk benar-benar
memuaskan harapan masing-masing pihak yang melakukan transaksi. Namun,
ada beberapa syarat penting agar kegiatan barter bisa dilakukan. Adapun
beberapa syarat barter adalah sebagai berikut :
1. Setiap pihak/negara yang akan melakukan barter harus memiliki barang
yang akan ditukarkan.
2. Setiap pihak/negara yang akan melakukan barter harus saling membutuhkan
barang yang akan ditukarkan, serta dilakukan pada waktu yang sama.
3. Barang yang akan ditukar dalam kegiatan barter harus memiliki nilai yang
sama atau setidaknya mendekati.

4
D. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Barter
Transaksi dengan sistem barter merupakan alternatif yang masih
dilakukan hingga saat ini. Sistem barter memiliki beberapa kelebihan dan
kekurangan, diantaranya:
1. Kekurangan Sistem Barter
a. Barang yang ditukarkan harus dibawa kemana-mana sampai seseorang
menemukan pihak lain yang memiliki barang yang ia butuhkan. Namun,
belum tentu orang lain tersebut mau menukarkan barangnya dengan
barang lain.
b. Jika jumlah atau ukuran barang yang akan ditukarkan berukuran besar,
misalnya sapi, tentu akan sulit untuk dibawa ke mana-mana untuk
ditukarkan. Belum lagi jika lokasinya sangat jauh dan belum tentu ada
orang yang mau menukarkan dengan sapi tersebut. Untuk melakukan
transaksi barter kedua belah pihak harus memiliki kerelaan sehingga ini
menjadi salah satu kekurangan dari sistem barter karena belum tentu
yang satu juga menginginkan barang yang ditukarkan.
c. Kelemahan barter lainnya yaitu barang yang ditukar sulit untuk dipecah-
pecah. Misalnya Ketika seseorang hanya memiliki seekor sapi untuk
ditukarkan dengan beras, maka tidak mungkin sapi harus dipotong-
potong terlebih dahulu.
2. Kelebihan Sistem Barter
a. Manusia akan mengenal satu sama lain karena akan sering bertukar
barang yang membuat mereka lebih banyak mengenal orang lain. Mau
tidak mau jika menggunakan sistem ini maka seseorang akan banyak
bernegosiasi dan berkomunikasi dengan orang lain.
b. Melalui kegiatan barter dapat memicu terjadinya sikap saling tolong-
menolong. Barter juga dapat menimbulkan sikap toleransi yang besar
terhadap sesama.

5
E. Konsep – Konsep Terms Of Trade (TOT)
1. Net Barter Terms of Trade
Perbandingan antara angka indeks harga barang ekspor dengan angka
indeks harga barang impor.

PXn
Nn= ×100
PMn
Dimana :
Nn = Net Barter Term of Trade Periode (Tahun) Ke n
PXn = Harga Rata-Rata Satuan Ekspor Periode (Tahun) Ke n
PMn = Harga Rata-Rata Satuan Impor Periode (Tahun) Ke n
(Angka 100 menunjukan indeks harga tahun dasar)
Contoh :
Diketahui : N 90 = 100
PX 98 = 110
PM 98 = 150
Maka, Net barter term of trade tahun 1998 adalah
N90 = (110 / 150) x 100
= 73,3
Hal ini berarti periode 1990-1998, harga ekspor (PX) turun sebanyak
26,7 % dibandingkan harga impornya.
- Kenaikan nilai N menunjukan perbaikan dalam term of trade, yang
berarti bahwa sejumlah tertentu barang ekspor memperoleh impor yang
lebih banyak.
- Sebaliknya, semakin kecil nilai N menunjukan semakin buruknya term
of trade, dimana untuk sejumlah tertentu barang ekspor akan diperoleh
lebih sedikit barang impor.
Penurunan term of trade terjadi karena :
- Harga ekspor turun sedang harga impor tetap,

6
- Harga ekspor tetap, harga impor meningkat
- Harga ekspor turun lebih besar dari penurunan harga impor
- Harga ekspor meningkat dengan proporsi kenaikan lebih kecil
dibandingkan kenaikan harga impor.
2. Gross Barter Term of Trade
Gross barter term of trade adalah perbandingan antara angka indeks
volume ekspor dengan angka indeks volume Impor, dirumuskan sebagai
berikut :

QXn
Gn ×100
QMn
Dimana :
Gn = Gross Barter Term of Trade Periode Ke n
QXn = Volume Ekspor Periode Ke n
QMn = Volume Impor Periode Ke n
Bila G lebih besar dari 100, maka terjadi kenaikan gross barter term
of trade, berarti posisi perdagangan luar negeri kurang menguntungkan
karena diperlukan volume ekspor lebih banyak untuk mendapatkan
sejumlah impor tertentu.
3. Income Term of Trade
Perbandingan nilai ekspor suatu negara dengan harga barang-barang
impornya, dirumuskan sebagai berikut :

I = N . QX atau I = (PX / PM) . QXD


Dimana :
I = Income Term Of Trade
N = Net Barter Term Of Trade
PX = Harga Barang Ekspor
QX = Volume Ekspor
PM = Harga Barang Impor

7
Konsep Income term of trade ini penting untuk melihat kemampuan
mengimpor (capacity to import) suatu negara. Kenaikan Income term of
trade menunjukan bahwa suatu negara dapat mengimpor jumlah yang lebih
besar dengan dasar kenaikan nilai ekspornya.

Contoh :

Diketahui : QX 1998 = 120

PX 1998 = 95

PM 1998 = 110

PX 95
I= QX = ×120=103 ,6 3
PM 110

- Hal ini berarti kemampuan mengimpor didasarkan pada penerimaan


ekspor naik sebesar 3,63 %, meskipun harga relatif ekspor dibandingkan
dengan impor (Px/Pm) mengalami penurunan.
- Perubahan income term of trade penting bagi suatu negara, khususnya
untuk negarayang sedang berkembang karena berkaitan dengan
kemampuannya untuk mengimpor barang-barang modal pembangunan.
4. Factorial Term of Trade
Konsep term of trade dari Jacob Viner yang memasukkan unsur
produktivitas (atau effisiensi) barang-barang ekspor dan barang-barang
impor di dalamnya.
a. Single Factorial term of trade
Adalah term of trade yang memasukkan unsur produktivitas barang
ekspor disebut, dirumuskan sebagai berikut :

PX
S= Zx
PM
Dimana :
S = Single Factoral Term of Trade
Zx = Produktivitas Barang Ekspor

8
b. Double Factorial term of Trade

4. adalah term of trade


yang memasukkan unsur
produktivitas ekspor dan
impor,
5. dirumuskan sbb
6. adalah term of trade
yang memasukkan unsur
produktivitas ekspor dan
impor,
7. dirumuskan sbb
Adalah term of trade yang memasukkan unsur produktivitas impor
atau sektor luar negeri disamping sektor domestik, dirumuskan sbb :

Px . Zx Zx
D= =N
Pm . Zm Zm

Dimana :
D = Double Factorial Term of Trade
Zm = Produktivitas Barang Impor
Zx = Produktivitas Barang Ekspor

9
Pada rumus Single Factorial Term of Trade, kita hanya mengaitkan
rasio dari ekspor dan impor dengan produktifitas ekspor atau
produktifitas domestik, tanpa melihat produktifitas sektor luar negeri.
Kemudian pada rumus Double Factorial Term of Trade, telah
dimasukkan produktifitas impor atau sektor luar negeri disamping sektor
domestik. Konsep factorial of trade ini sering juga disebut dengan
“Elastisitas Produk ”.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Term of trade (TOT) adalah rasio antara harga ekspor dan harga impor. Karena
perdagangan internasional melibatkan berbagai barang dan jasa, maka ekonom
menghitungnya menggunakan indeks harga untuk mewakili harga rata-rata produk
ekspor dan impor. Jika harga ekspor sebuah negara naik lebih tinggi daripada
harga impor, negara tersebut memilik iterm of trade positif. Itu berarti, untuk
jumlah ekspor yang sama, negara tersebut dapat membeli lebih banyak impor.
Terdapat jenis – jenis barter yakni, barter langsung, barter alih, dan barter imbal
alih. Adapun beberapa syarat barter adalah sebagai berikut : 1) Setiap

10
pihak/negara yang akan melakukan barter harus memiliki barang yang akan
ditukarkan, 2) Setiap pihak/negara yang akan melakukan barter harus saling
membutuhkan barang yang akan ditukarkan, serta dilakukan pada waktu yang
sama. 3) Barang yang akan ditukar dalam kegiatan barter harus memiliki nilai
yang sama atau setidaknya mendekati. Konsep – konsep terms of trade terdiri dari
Net Barter Terms of Trade, Gross Barter Terms of Trade, Income Terms of Trade
dan Factorial Terms of Trade.

B. Saran
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini masih tidak luput dari
adanya kesalahan dan sangat jauh dari kata sempurna. Tentunya penulis akan
terus memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat
dipertanggung jawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran tentang pembahasan maupun penulisan makalah diatas.

DAFTAR PUSTAKA
Apridar. 2007. Ekonomi Internasional; Sejarah, Teori, Konsep dan Permasalahan
dalam aplikasinya. Jakarta: Unimal Press.
Hady, Hamdy. 2001. Ekonomi Internasional; Teori dan Kebijakan Perdagangan
Internasional. Jakarta: Ghalia Indonesia.
http://www.pendidikanekonomi.com/2012/12/dasar-tukar-internasional-terms-of-
trade.html.

11

You might also like