You are on page 1of 18

MAKALAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN

PRADIGMA KEPERAWATAN

Disusun Oleh Kelompok 5 :

1. Shiva patmel rahim(233110457)

2. Helga Nurfajri Yanti(233110440)

3. Farentino Tesmi (233110437)

4. Moriska Kurnia Putri(233110446)

5. Melviana(233110445)

6. Refly Agustia Putri(233110453)

Dosen Pembimbing :Ns. Idrawati Bahar, M. Kep


PRODI D3 KEPERAWATAN PADANG

POLTEKKES KEMENKES PADANG

2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami bisa menyusun makalah ini dengan judul "
Paradigma Keperawatan ".

Keperawatan merupakan ilmu yang sangat penting dan strategis dalam


dunia kesehatan. Sebagai profesi di bidang kesehatan, keperawatan
memegang peran penting dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
Profesi keperawatan selalu berkembang dan mengalami perubahan seiring
waktu. Paradigma keperawatan adalah sebuah pemahaman dasar yang
membentuk pandangan dan kesadaran asumsi dalam melihat fenomena
keperawatan. Paradigma keperawatan berkaitan dengan cara pandang dan
cara kerja dalam praktik keperawatan.

Dalam makalah ini disajikan berbagai aspek tentang paradigma


keperawatan, termasuk sejarah dan perkembangan paradigma keperawatan,
filosofi dan prinsip- prinsip dasar, model-model keperawatan, dan implikasi
paradigma keperawatan bagi praktik keperawatan saat ini. Selain itu, juga
dibahas mengenai konsep-konsep dasar dalam keperawatan, seperti konsep
kesehatan, konsep keperawatan, dan konsep klien.

Harapannya makalah ini dapat memberikan pemahaman yang


komprehensif mengenai paradigma keperawatan sehingga dapat
menginspirasi para pembaca untuk terus mempelajari dan meningkatkan
pengetahuannya dalam bidang keperawatan.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi
wabarakatuh.

Padang , Agustus
2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................

A. Latar Belakang....................................................................................................

B. Rumusan Masalah............................................................................................

C. Tujuan.................................................................................................................

BAB II................................................................................................................................

PEMBAHASAN...............................................................................................................

2.1. Pradigma Keperawatan ................................................................................

A. Pengertian Pradigma ....................................................................................

B. Fungsi Pradigma ............................................................................................

1. Pradigma keperawatan menurut ahli........................................................

2. Komponen Pradigma keperawatan...........................................................

3. Hubungan Konsep Teori Paradigma Dengan Falsafah Keperawat

4. Penerapan pradigma keperawatan dalam layanan kesehatan yang


diberikan pada klien.......................................................................................

BAB III...............................................................................................................................

PENUTUP ........................................................................................................................

A. kesimpulan ..........................................................................................................

B. Saran .....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Keperawatan merupakan profesi yang sangat penting dalam bidang


kesehatan. Seiring perkembangan zaman, paradigma keperawatan
mengalami perubahan yang signifikan sehingga menuntut perawat untuk
mampu beradaptasi dengan perubahan tersebut. Paradigma keperawatan
yang berkaitan dengan cara pandang dan cara kerja dalam praktik
keperawatan menjadi sangat penting untuk dipahami guna memberikan
pelayanan yang optimal dan memenuhi kebutuhan pasien.

Perkembangan paradigma keperawatan ini tidak terlepas dari


sejarah pengembangan keperawatan dari masa ke masa. Pada awalnya,
keperawatan hanya dilakukan oleh orang-orang yang terpanggil untuk
membantu pasien sakit tanpa adanya latar belakang pendidikan khusus.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan penemuan-penemuan
baru dalam bidang kedokteran, kebutuhan akan perawatan yang lebih
terorganisir dan profesional semakin meningkat.

Seiring dengan perkembangan paradigma keperawatan, muncul


berbagai model keperawatan yang mengubah cara pandang dan
pengambilan keputusan dalam praktik keperawatan. Hal ini dilakukan untuk
meningkatkan kualitas perawatan dan memberikan pelayanan yang holistik
kepada pasien.

Dalam makalah ini, akan dibahas tentang paradigma keperawatan,


sejarah pengembangan keperawatan, filosofi dan prinsip-prinsip dasar,
model-model keperawatan, dan implikasi paradigma keperawatan bagi
praktik keperawatan saat ini. Semua itu diharapkan dapat memberikan
pemahaman yang lebih mendalam mengenai paradigma keperawatan
sehingga perawat dapat memberikan pelayanan yang optimal dan lebih
berkualitas bagi pasien.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian paradigma keperawatan ?

2. Apa prinsip-prinsip dasar yang menjadi dasar dari paradigma


keperawatan? 4
1. Apa saja model-model keperawatan yang berkembang dan bagaimana
pengaruhnya terhadap praktik keperawatan saat ini?

2. Bagaimana implikasi paradigma keperawatan terhadap praktik


keperawatan saat ini?

3. Bagaimana konsep-konsep dasar dalam keperawatan, seperti konsep


kesehatan, konsep keperawatan, dan konsep klien terkait dengan paradigma
keperawatan?

1.3 TUJUAN

1. Mengetahui Defenisi pradigma


keperawatan

2. Prinsip dasar pradigma keperawatan

3. Implikasi pradigma keperawatan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PARADIGMA KEPERAWATAN

A. Pengertian Paradigma

paradigma keperawatan berasal dari dua kata. Pertama adalah


paradigma dan yang kedua adalah keperawatan. Paradigma dapat
diartikan sebagai pengetahuan umum yang mana didalamnya terdapat
proses ilmiah yang umum dan secara historis dapat mencerminkan
berbagai keberhasilan dalam suatu disiplin.

Sementara itu, pengertian dari paradigma keperawatan adalah cara


pandang secara global yang dianut atau digunakan oleh mayoritas
kelompok keperawatan atau
5
yang menghubungkan dengan berbagai teori yang membentuk suatu
susunan yang mengatur mengenai hubungan di antara teori, guna untuk
mengembangkan model konseptual dan juga berbagai teori keperawatan
sebagai kerangka kerja keperawatan.

B.Fungsi pradigma:

a. Menyikapi dan menyelesaikan berbagai persoalan yang melingkupi


profesi keperawatan sebagai aspek pendidikan dan pelayanan keperawatan,
praktik dan organisasi profesi.

b. Membantu individu dan masyarakat untuk memahami dunia keperawatan.

2.2.PRADIGMA KEPERAWATAN MENURUT AHLI

1. Menurut Kozier (2000)

paradigma keperawatan sebagai suatu interaksi antara manusia yang


menerima perawatan, lingkungan tempat manusia berada, kesehatan yang
selalu menjadi bagian dari bidang garapan keperawatan, serta tindakan
keperawatan.

1. Paradigma keperawatan sebagai pandangan fundamental


tentang persoalan dalam suatu cabang ilmu pengetahuan (Masterman,
1970). Paradigma sebagai suatu perangkat bantuan yang memiliki nilai
tanggi dan sangat menentukan bagi penggunanya untuk dapatmemiliki
pola dan cara pandang dasar kas dalam memikirkan, memyikapi dan
memilih tindakan mengenai suatu kenyataan atau fenomena kehidupan
manusia.Kesehatan merupakan suatu keseimbangan antara seluruh aspek
yang terdapat di dalam diri manusia.

2. Menurut Poerwanto (1997)

mengartikan paradigma sebagai suatu perangkat bantuan yang memiliki


nilai tinggi dan sangat menentukan bagi penggunanya untuk dapat memiliki
pola dan cara pandang dasar khas dalam melihat memikirkan, memberi
makna, menyikapi dan memilih tindakan mengenai suatu kenyataan atau
fenomena kehidupan manusia. Keperawatan sebagai ilmu juga memiliki
paradigma sendiri dan sampai saat ini paradigma keperawatan masih
berdasarkan 4 komponen yang diataranya manusia, keperwatan, kesehatan
6
dalam rentang sehat sakit dan lingkungan. Sebagai disipin
ilmu, keperawatan akan selalu berkembang untuk mencapai profesi
yangmandiri seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan
sehingga paradigma keperawatan akan terus berkembang.

1. Ritzer dalam zamroni

membuat pengertian tentang paradigma yaitu pandangan yang mendasar


dari para ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang
semestinya dipelajari oleh salah satu cabang atau disiplin ilmu
pengetahuan. Dari pengertian ini dapat disimpulkan, dalam suatu cabang
ilmu pengetahuan dimungkinkan terdapat beberapa paradigma. Artinya
dimungkinkan terdapatnya beberapa komunitas ilmuwan yang masing-
masing berbeda titik pandangnya tentang apa yang menurutnya menjadi
pokok persoalan yang semestinya dipelajari dan diteliti oleh cabang ilmu
pengetahuan tersebut.

1. Paradigma keperawatan menurut Gaffar, 1997

adalah cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat,memikirkan,


memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai
fenomena yang ada dalam keperawatan. Dengan demikian paradigma
keperawatan berfungsi sebagai acuan atau dasar dalam melaksanakan
praktek keperawatan yang bersifat professional.Penjelasan paradigma fakta
sosial berasal dari pendapat Durkheim. Fakta sosial dianggap sebagai
barang sesuatu yang berbeda dengan ide yang menjadi obyek penyelidikan
seluruh ilmu pengetahuan dan tidak dapat dipahami melalui kegiatan
mental murni. Tetapi untuk memahaminya diperlukan penyusunan data riil
di luar pemikiran manusia. Fakta sosial ini terdiri atas dua jenis, yaitu:

A. Bentuk material, berupa barang sesuatu yang dapat dilihat ditangkap


dan diobservasi. Dalam bentuk non material, merupakan fenomena yang
terkandung dalam diri manusia . hanya muncul dalam kesadaran manusia
(zamroni, 1992:24)

B. Penjelasan paradigma definisi sosial bersumber dari karya . Weber


yang konsepsinya tentang fakta sosial sangat berbeda . dengan konsep
Durkheim. Weber tidak memisahkan antara . struktur sosial dengan pranata
sosial karena keduanya sama sama membantu untuk membentuk tindakan
manusia yang. penuh makna (Zamroni, 1992.
7
2.3.KOMPONEN PRADIGMA KEPERAWATAN

A.Konsep manusia

Manusia adalah makhluk bio – psiko – sosial dan spiritual yang utuh,
dalam arti merupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani
serta unik karena mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai tingkat
perkembangannya (Konsorsium Ilmu Kesehatan, 1992).Manusia adalah
sistem yang terbuka senantiasa berinteraksi secara tetap dengan
lingkungan eksternalnya serta senantiasa berusaha selalu menyeimbangkan
keadaan internalnya (homeoatatis), (Kozier, 2000)

Manusia memiliki akal fikiran, perasaan, kesatuan jiwa dan raga, mampu
beradaptasi dan merupakan kesatuan sistem yang saling berinteraksi,
interelasi dan interdependensi (La Ode Jumadi, 1999 :40

Menurut Baylon Maglaya (1974), manusia atau klien dapat diartikan


sebagai individu, keluarga ataupun masyarakat yang menerima asuhan
keperawatan. Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan
erat secara terus menerus dan terjadi interaksi.

Dorothea Orem berpendapat bahwa manusia sebagai makhluk yang


universal yang membutuhkan perawatan sendiri sepanjang kehidupannya.
Karenanya, fokus utama keperawatan adalah membuat manusia mampu
melakukan perawatan sendiri.

Betty Neuman memandang manusia di dalam paradigma


keperawatan sebagai makhluk yang multidimensi. Oleh sebab itu,
keperawatan harus berkonsentrasi

8
terhadap seluruh aspek dari manusia, termasuk lingkungan internal,
eksternal, dan lingkungan yang tercipta dari interaksi manusia dengan
lingkungan itu sendiri.

Imogene King memandang manusia di dalam paradigma keperawatan


sebagai makhluk yang selalu ingin tahu dan memiliki potensi untuk
membuat keputusan sendiri. Fokus utama dari keperawatannya adalah
pada berbagi informasi antara perawat dengan pasien.

Sister Calista Roy memandang manusia sebagai makhluk yang adaptif,


dan selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Tujuan utama dalam
keperawatan adalah meningkatkan respons adaptif manusia yang nantinya
akan berkontribusi dalam kehidupannya.Komponen ini merupakan
komponen pertama sebagai salah satu fokus dari pelayanan keperawatan.
manusia bertindak sebagai klien dalam konteks paradigma keperawatan ini
bersifat individu, kelompok dan masyarakat dalam suatu sistem. Sistem
tersebut dapat meliputi:

a. Sistem terbuka, manusia dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh


lingkungan baik fisik, psikologis, sosial maupun spiritual sehingga proses
perubahan pada manusia akan selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan
kebutuhan dasar.

b. Sistem adaptif, manusia akan merespon terhadap perubahan yang ada


di lingkungannya yang akan selalu menunjukkan perilaku adaptif dan
maladaftif.Sistem personal, interpersonal dan social, manusia memiliki
persepsi, pola kepribadian dan tumbuh kembang yang berbeda.

Manusia dipandang sebagai makhluk hidup (bio). Sebagai


makhluk hidup manusia memiliki ciri-ciri sebagai berikut(Budiana, 2016):

1) Terdiri atas sekumpulan organ tubuh yang semuanya mempunyai


fungsi yang terintegrasi, setiap organ tubuh mempunyai tugas masing-
masing, tetapi tetap bergantung pada organ lain dalam menjalankan
tugasnya.

2) Berkembang biak melalui jalan pembuahan, hamil lalu melahirkan bayi


yang kemudian tumbuh dan berkembang menjadi remaja, dewasa, menua,
dan akhirnya meninggal.

3) Mempertahankan kelangsungan hidup, manusia mempunyai kebutuhan


dasar yang harus dipenuhi. Kebutuhan dasar yang paling utama adalah
keyakinan kepada Tuhan,
9
kebutuhan biologis dan fisiologis, seperti oksigen, air, makanan, eliminasi
dan lainnya

Manusia memiliki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi dalam


hidupnya. Hal ini tergambarkan dalam teori kebutuhan dasar manusia oleh
Abraham H. Maslow. Maslow menjelaskan bahwa kebutuhan dasar manusia
dimulai dari sesuatu yang sederhana menuju kebutuhan yang kompleks.
Kebutuhan manusia ini tertuang dalam bentuk hierarki. Hierarki pertama
dalam teori kebutuhan dasar manusia Abraham Maslow adalah kebutuhan
fisiologis (oksigen, air, makanan, eliminasi, istirahat tidur, penangana nyeri,
pengaturan suhu tubuh,seksual, dll). Setelah itu, manusia memenuhi
kebutuhan lainnya seperti keamanan dan keselamatan, cinta dan dicintai,
harga diri, dan aktualisasi diri (Rosdahl & Kowelski, 2012). Berikut ini hierarki
kebutuhan dasar manusiaMasloww.

B.Konsep keperawatan

Konsep adalah bangunan dasar sebuah teori berbentuk fikran, ide ide,
gagasan atau pemahaman manusia terhadap objek tertentu. Menurut
Kaplan dam Alligood (2017) konsep merupakan fondasi untuk membangun
sebuah teori yang didalamnya menggambarkan suatu fenomena tertentu.
Dalam profesi keperawatan dapat dijumpai beberapa konsep keperawatan
seperti konsep caring dan konsep self care. Mempelajari konsep menurut
Bousso et al (2013) sangat penting sebab konsep digunakan dalam
pengembangan sebuah teori dan konsep dapat digunakan dalam
meningkatkan praktek.

Konsep ini adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang bersifat


profesional dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia yang dapat
ditunjukkan kepada individu, keluarga atau masyarakat dalam rentang
sehat sakit. Sebagai suatu profesi,

10
keperawatan memiliki falsafah yang bertujuan mengarahkan kegiatan
keperawatan yang dilakukan.

Dalam hal ini, pertama, keperawatan menganut pandangan yang


holistik terhadap manusia yaitu Ketuhanan Manusia sebagai makhluk bio –
psiko – sosial spiritual dan kultural.

Kedua, kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan


humanistik dalam arti menghargai dan menghormati martabat manusia
memberi perhatian kepada klien serta menjunjung tinggi keadilan bagi
semua manusia.

Ketiga, keperawatan bersifat universal dalam arti tidak dibedakan atas


ras, jenis kelamin, usia, warna kulit, etnik, agama, aliran politik dan status
ekonomi sosial.

Keempat, keperawatan adalah bagian integral dari pelayanan


kesehatan serta kelima, bahwa keperawatan menganggap klien sebagai
partner aktif dalam arti perawat selalu bekerjasama dengan klien dalam
memberikan asuhan keperawatan.

Dengan demikian konsep ini memandang bahwa bentuk pelayanan


keperawatan yang diberikan pada klien dalam bentuk pemberian asuhan
keperawatan adalah dalam keadaan tidak mampu,tidak mau dan tidak tahu
dalam proses pemenuhan kebutuhan dasar.

C.Konsep sehat sakit

Konsep sehat-sakit merupakan komponen paradigma keperawatan yang


ketiga, dikenal sebagai konsep yang kompleks dan multiinterpretasi. Banyak
macamnya definisi tentang sehat-sakit. Setiap individu, keluarga,masyarakat,
maupun profesi kesehatan mendefinisikan sehat-sakit berbeda-beda,
tergantung pada paradigmanya.

Konsep sehat-sakit ini bisa diartikan sebagai suatu rentang atau


skala ukur hipotesis utuk mengukur kondisi sehat atau sakit seseorang
(Budiono & Pertami, 2019: 34)Ilmu keperawatan mendefinisikan sehat
sebagai suatu keadaan yang berada dalam sebuah rentang yang sama
dengan sakit.

Sehat digambarkan sebagai suatu kondisi keadaan yang sejahtera secara


optimal dan seimbang antara fisik, psikologis, sosial dan spiritual yang
sesuai dengan tingkat usia
11
individu. Hal ini juga menyatakan bahwa kondisi sehat tidak hanya berarti
suatu kondisi yang terbebas dari penyakit atau kelemahan. Jika seorang
individu diyatakan sakit, maka dapat mempengaruhi kondisi kesehatannya
karena kondisi sakit juga berarti mengganggu keseimbangan status fisik,
psikologis, sosial dan spiritualnya (WHO, 2017). Sehat sakit yang
digambarkan dalam satu rentang diawali dengan kondisi sehat, kemudian
sakit dan menuju pada kondisi meninggal dunia yang di

gambarkan sebagai berikut :

Komponen ini memandang bahwa keperawatan itu bahwa bentuk


pelayanan yang diberikan pada manusia dalam rentang sehat sakit.Konsep
Sehat (Travis and Ryan, 1998)

a. Sehat merupakan pilihan, suatu pilihan dalam menentukan kesehatan


b. Sehat merupakan gaya hidup, disain gaya hidup menuju pencapaian

potensial tertinggi untuk sehat .

c. Sehat merupakan proses, perkembangan tingkat kesadaran yang tidak


pernah putus, kesehatan dan kebahagiaan dapat terjadi di setiap momen,
“here and now.”

d. Sehat efisien dalam mengolah energi, energi yang diperoleh dari


lingkungan, ditransfer melalui manusia, dan disalurkan untuk
mempengaruhi lingkungan sekitar.

e. Sehat integrasi dari tubuh, pikiran dan jiwa, apresiasi yang manusia
lakukan, pikirkan, rasakan dan percaya akan mempengaruhi status
kesehatan.

f. Sehat adalah penerimaan terhadap diri.

12
Rentang sakit

Rentang ini dimulai dari keadaan setengah sakit, sakit,sakit kronis dan
kematian. Tahapan proses sakit adalah:

a. Tahap gejala

Merupakan tahap awal seseorang mengalami proses sakit dengan ditandai


adanya perasaan tidak nyaman terhadap dirinya karena timbulnya suatu
gejala.

a. Tahap asumsi terhadap sakit

Pada tahap ini seseorang akan melakukan interpretasi terhadap sakit yang
di alaminya dan akan merasakan keraguan pada kelainan atau gangguan
yang di rasakan pada tubuhnya.

a. Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan.Tahap ini seorang


mengadakan hubungan dengan pelayanan kesehatan dengan meminta
nasehat dari profesi kesehatan.

b. Tahap penyembuhan

Tahap ini merupakan tahapan terakhir menuju proses kembalinya


kemampuan untuk beradaptasi,di mana srsrorang akan melakukan proses
belajar untuk melepaskan perannya selama sakit dan kembali berperan
seperti sebelum sakit.Status kesehatan seseorang dipengaruhi oleh:

• Politik, yang mencakup keamanan, penekanan, penindasan

• Prilaku manusia, mencakup kebutuhan, kebiasaan dan adatistiadat

• Keturunan, mencakup genetik, kecacatan, etnis, faktor risiko dan ras

• Pelayanan kesehatan, mencakup upaya promotif, preventif, kuratif


dan rehabilitatif.

• Lingkungan, mencakup tanah, udara, dan air Sosial dan ekonomi


meliputi pendidikan dan pekerjaan.

• Pengalaman Masa Lalu Hal ini dapat mempegaruhi perubahan


status

13
kesehatan,dapat diketahiu jika ada pengalaman kesehatan yang
tidak diinginkan atau pengalamam kesehatan yang buruk sehingga
berdampak besar dalam status kesehatan selanjutya.

• Harapan seseorang tentang dirinya .Harapan merupakan salah satu


bagian yang penting dalam meningkatkan perubahan status
kesehatan kearah yang optimal.

D. Lingkungan

Lingkungan dalam paradigma keperawatan didefinisikan sebagai


agregat dari seluruh kondisi dan pengaruh luar yang mempengaruhi
kehidupan dan perkembangan suatu organisme. Lingkungan ini dibagi
menjadi dua, yaitu lingkungan fisik dan non fisik.

• Lingkungan fisik (physical enviroment)

Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi


dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang
bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada
didalam ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan. Tempat tidur
pasien harus bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas dari
bau-bauan. Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan
perawatan baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi
penempatan tempat tidur harus memberikan memberikan keleluasaan
pasien untuk beraktifitas. Tempat tidur harus mendapatkan penerangan
yang cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah. Posisi pasien ditempat
tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.Lingkungan
Fisik adalah lingkungan alamiah yang terdapat di sekita manusia, seperti
cuaca, musim, keadaan geografis, struktur geologis, dan lain
-lain.

• . Lingkungan luar ( kultur, adat, struktur masyarakat, status sosial,


udara suara, pendidikan, pekerjaan dan sosial ekonomi budaya )

Lingkungan dengan kesehatan sangat berpengaruh karena dengan cara


terapi lingkungan dapat membantu perawat dalam menjaga pola
pertahanan tubuh terhadap

14
penyakit untuk meningkatkan pola interaksi yang sehat dengan klien.
Lingkungan dengan timbulnya penyakit yaitu apabila lingkungan kita kotor
dan tidak bersih maka akan berpotensi sekali untuk terciptanya banyak
penyakit – penyakit.

• Lingkungan sosial (social environment)

Observasi dari lingkungan sosial terutama huhbungan yang spesifik,


kumpulan data- data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit,
sangat penting untuk pencegahan penyakit. Dengan demikian setiap
perawat harus menggunakan kemampuan observasi dalam hubungan
dengan kasus-kasus secara spesifik lebih dari sekedar data-data yang
ditunjukkan pasien pada umumnya. Seperti juga hubungan komuniti
dengan lingkungan sosial dugaannya selalu dibicarakan dalam hubungna
individu paien yaitu lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya
meliputi lingkungan rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi juga
keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap lingkungan secara
khusus.

• .Lingkungan psikologi (psychologi enviroment)

F. Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat


menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien.
Oleh karena itu ditekankan kepada pasien menjaga rangsangan fisiknya.
Mendapatkan sinar matahari, makanan yang menarik dan aktivitas manual
dapat merangsanag semua faktor untuk membantu pasien dalam
mempertahankan emosinya. Komunikasi dengan pasien dipandang dalam
suatu konteks lingkungan secara menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan
secara terburu-buru atau terputus-putus. Komunikasi tentang pasien yang
dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien
dan kurang baik bila dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh dari

2.4.HUBUNGAN KONSEP TEORI PRADIGMA DENGAN FALSAFAH


KEPERAWATAN

Falsafah keperawatan adalah filosofi atau dasar yang masih


bersifat abstrak dalam menjelaskan suatu konsep dalamkeilmuan termasuk
dalam keperawatan. Sedangkan paradigma sudah mulai merupakan suatu
penjabaran terhadap apa yang terkandung didalam filosofi keperawatan,
sehingga paradigma keperawatan dapat

15
dijadikan suatu cara perawat memandang permasalahan yang ada dalam
disiplin keperawatan.

2.5.PENERAPAN PARADIGMA KEPERAWATAN DALAM LAYANAN


KESEHATAN YANG DIBERIKAN PADA KLIEN

Sebagai suatu profesi yang berbeda dengan profesi lain, keperawatan


haruslah suatu cara pandang yang berbeda dalam menyikapi setiap
permasalahan yang ada dalam profesinya.Dalam memberikan asuhan
keperawatan yang merupakan bentuk pelayanan profesional keperawatan,
hendaknya perawat harus memperhatikan seluruh aspek yang termasuk
dam paradigma keperawatan, yaitu manusia sebagai makhluk holistik dan
unik dengan segala macam kebutuhannya, lingkungan internal mapun
eksternal yang didalamnya terdapat stressor-stressor yang akan
mempengaruhi kondisi sehat dan sakitnya manusia. Sehingga keperawatan
harus berperan untuk memingkatkan derajat kesehatan dan membantu
manusia berada dalam rentang kesehatan yang optimal.

16
BAB III

Kesimpulan

Dalam makalah ini, kita telah membahas tentang paradigma keperawatan


yang berkembang dari waktu ke waktu. Di masa lalu, keperawatan dianggap
sebagai tugas yang sangat berat dan dipandang sebelah mata oleh
masyarakat umum. Namun, paradigma keperawatan telah berubah dari
sebuah profesi yang hanya menjalankan tugas kerja menjadi sebuah profesi
yang memiliki pengetahuan dan kemampuan yang sangat beragam.

Paradigma keperawatan saat ini telah mengalami perkembangan yang


cukup signifikan dengan munculnya konsep keperawatan holistik.
Keperawatan holistik ini memiliki pandangan yang luas dan memperhatikan
semua aspek dari pasien, bukan hanya aspek medis. Paradigma
keperawatan yang terus berkembang ini juga telah membuka peluang bagi
perawat untuk melakukan inovasi dan kreativitas dalam pemberian asuhan
keperawatan.

Adanya perubahan paradigma keperawatan ini juga membuka


kesempatan bagi perawat untuk bekerja sama dengan tenaga medis lainnya
dalam meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dan memperbaiki sistem
kesehatan secara keseluruhan. Oleh karena itu, sangat penting bagi para
perawat untuk terus mengikuti perkembangan dalam paradigma
keperawatan dan meningkatkan kemampuan mereka dalam memberikan
asuhan keperawatan yang terbaik bagi pasien.

Saran

Perawat disarankan untuk selalu mengikuti perkembangan ilmu


keperawatan, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang
selalu berubah mengikuti perkembangan zaman dan perawat disarankan
untuk bersikap profesional dalam memberikan perawatan kepada pasien.

17
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini & Lewinita. (2019).Konsep Dasar Keperawatan. Universitas Kristen


Indonesia Bahramnezhad, F., Shiri, M. & Asgari, P. (2015). A Review of the
Nursing Paradigm, (January), pp.17–23

Budiono & Pertami. (2019). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Bumi


Medika

Hastuti (2016). Konsep Dasar Keperawatan: Falsafah dan Paradigma


Keperawatan. Malang: Poltekkes dr Supraoen

Jackson, J. I. (2015). Nursing paradigms and theories: A primer . Virginia


Henderson Global Nursing eRepository. Retrieved from http://www.
nursinglibrary.org/vhl/handle/10755/338888.

Maslow AH. (1970). Motivation and personality, ed 3, Upper Saddle River, NJ,

Prentice Hall.

MNS Ns.dewi Setyawati .bab VI pradigma keperawatan , universitas


Muhammadiyah Semarang

Rofli Muhammad.(2021). Teori dan falsafah keperawatan, Semarang:


fakultas kedokteran universitas Diponegoro .

Dr. dr. Imelda Liana Ritonga, S.Kp., M.Pd., M.N. Sarida Surya Manurung, S.Kep.
, N.s., M.Kes. ,Hamonangan Damanik, S.Kep., N.s., M.Kep.(2020).Buku Ajar
Konsep Dasar Keperawatan, Sleman:deeppublish Budi utama

Arifin, M. (2010). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Rajawali Pers.

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://de epublishstore.com/
blog/paradigma- keperawatan/
&ved=2ahUKEwjkhObfxfqAAxX8xDgGHWDRB_4QFnoECCIQAQ&
usg=AOvVaw3cbZ5xL5eqdsZxhVNb0pDl

18

You might also like