Professional Documents
Culture Documents
N DENGAN MASALAH
KESEHATAN GASTRITIS DI LINGKUNGAN LIMA DESA TANDEBURA
KECAMATAN WATUBANGGA
OLEH:
JAMI SAMPEROMPON
S.0020.P2.094
Watubangga Kabupaten Kolaka ini telah dikonsultasikan kepada Pembimbing Akademik dan
Dosen Pembimbing
Contents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Tujuan penyusunan....................................................................................................................6
C. Manfaat......................................................................................................................................6
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Penuaan........................................................................................................................7
B. Definisi......................................................................................................................................8
C. Etiologi......................................................................................................................................9
D. Patofisiologi.............................................................................................................................12
E. Tanda dan Gejala.....................................................................................................................13
F. Pemeriksaan Penunjang...........................................................................................................14
G. Pengkajian...............................................................................................................................15
H. Diagnosa Keperawatan............................................................................................................15
I. Intervensi Keperawatan...........................................................................................................16
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian...............................................................................................................................17
B. Pengkajian Psikososial, Ekonomi Dan Spiritual......................................................................22
C. Pengkajian Fungsional Klien...................................................................................................23
D. Pengkajian Status Mental Klien...............................................................................................27
E. Pengkajian Perilaku Terhadap Kesehatan................................................................................31
F. Format Analisa Data................................................................................................................32
G. Diagnosa Keperawatan :..........................................................................................................32
H. Intervensi Keperawatan...........................................................................................................33
I. Catatan Asuhan Keperawatan Lansia.......................................................................................35
J. Evaluasi...................................................................................................................................37
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................................................39
B. Saran........................................................................................................................................39
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makanan sangat penting bagi tubuh kita. Tubuh kita membutuhkan asupan
nutrisi berupa karbohidrat, lemak, protein dan senyawa-senyawa gizi penting lainnya.
Asupan makanan ini harus didukung dengan pola makan yang sesuai. Pola makan yang
teratur sangat penting bagi kesehatan tubuh kita, sedangkan pola makan yang tidak
pencernaan tidak boleh dibiarkan. Ada berbagai gangguan sistem pencernaan atau
penyakit yang mungkin terjadi dan sering dibiarkan oleh banyak orang, salah satunya
adalah penyakit Gastritis atau biasa kita sebut penyakit maag. (Sulastri, 2012)
Penyakiut Gastritis atau maag merupakan penyakit yang sangat kita kenal dalam
kehidupan sehari-hari. Penyakit ini sering ditandai dengan nyeri ulu hati, mual, muntah,
cepat kenyang, nyeri perut dan lain sebagainya. Penyakit maag sangat mengganggu
karena sering kambuh akibat pengobatan yang tidak tuntas. Sebenarnya kunci
pengobatan penyakit maag adalah dapat mengatur agar produksi asam lambung
terkontrol kembali sehingga tidak berlebihan yaitu dengan menghilangkan stres dan
pada kehidupan mulai dari perorangan hingga masyarakat luas, sehingga diperlukan
fungsi perawatan keluarga dan perawat dalam meningkatkan status kesehatan di dalam
keluarga. Fungsi perawatan keluarga itu mengenal masalah gastritis dalam keluarga,
mengambil keputusan dalam keluarga untuk untuk mengatasi atau mencegah terjadinya
kejadian Gastritis di beberapa kota di Indonesia ada yang tinggi mencapai 91,6 % yaitu
di kota Medan, lalu dibeberapa kota lainnya seperti Surabaya 31, 2 %, Denpasar 46 %,
Jakarta 50 %, Bandung 32,5 %, Palembang 35,3 %, Aceh 31,7 % dan Pontianak 31,2 %.
Hal tersebut disebabkan oleh pola makan yang kurang sehat (Gustin, 2011)..
B. Tujuan penyusunan
C. Manfaat
1. Bagi mahasiswa, makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan reverensi untuk
materi kasus Gastritis
2. Bagi masyarakat, makalah ini dapat memberikan edukasi kepada masyarakat
tentang Gastritis, hingga masyarakat dapat mengetahui apa itu Gastritis penyebab
dan tanda gejala dan lain sebagainya
3. Bagi ilmu pengetahuan keperawatan, makalah ini dapat dijadikan sebagai update
referensi mengenai kasus Gastritis
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Penuaan
penuaan benar adanya dan merupakan sesuatu yang normal, tetapi pada kenyataannya
proses ini menjadi beban bagi orang lain dibandingkan dengan proses lain yang
terjadi. Perawat yang akan merawat lansia harus mengerti sesuatu tentang aspek
B. Definisi Gastritis
jaringan mukosa (jaringan lunak) lambung. Gastritis atau yang lebih dikenal dengan
maag berasal dari bahasa yunani yatiu gastro yang berarti perut atau lambung dan titis
yang berarti inflamasi atau peradangan. Gastritis bukan berarti penyakit tunggal,
sering menyerang pada orang yang terbiasa makan makanan yang terlalu asam, pedas
atau bahkan sering telat makan. Gastritis bisa bertambah parah jika tidak segera
disembuhkan. Gastritis atau lebih dikenal sebagai maag berasal dari bahasa yunani
yaitu gastro, yang berarti perut atau lambung dan itis yang berarti inflamasi atau
(Admin, 2012).
Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa
lambung. Secara histopatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel- sel
radang daerah tersebut. Gastritis merupakan salah satu penyakit dalam pada
umumnya. Secara garis besar, gastritis dapat dibagi menjadi beberapa macam:
Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan
dapat disebabkan oleh ulkus benigna atau maligna dari lambung, atau oleh bakteri
C. Etiologi
mendekati 90%. Sedangkan pada anak-anak prevalensi infeksi H. pylori lebih tinggi
lagi. Hal ini menunjukkan pentingnya infeksi pada masa balita. Di Indonesia,
prevalensi infeksi kuman H. pylori pada anak sangat rendah. Diantara orang dewasa
infeksi kuman H. pylori lebih tinggi dari pada anak-anak tetapi lebih rendah dari pada
respon inflamasi akut. Gastritis akut akibat H. pylori sering diabaikan sehingga
lambung yang berlebihan, Pertahanan dinding lambung yang lemah, Infeksi H. pylori
ketika asam lambung yang dihasilkan lebih banyak sehingga pertahanan dinding
lambung melemah, Gangguan gerakan saluran cerna, Stress psikologis. ( Misnadiarly
2009 ).
Bahan kimia, misalnya lisol, Merokok, Alkohol, Stres fisis yang disebabkan luka
merokok, alcohol, sress fisis yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma,
pembedahan, gagal pernafasan, gagal ginjal, kerusakan susunan syaraf pusat, refluk
Gastritis sering terjadi akibat diet yang sembrono individu makan terlalu
aspirin, refluks empedu. Bentuk terberat dari gastritis akut disebabkan oleh mencerna
D. Patofisiologi
bagian atas. Salisilat dalam tingkat yang lebih kecil obat- obat anti peradangan bukan
steroid dapat merusak sawar mukosa lambung merangsang difusi balik ion hidrigen
dan akhirnya menimbulkan perdarahan. Kebanyakan lesi terjadi pada pasien dengan
kelainan berat, Kerusakan mukosa barier sehingga difusi balik ion H+ meningkat,
Perfusi mukosa lambung terganggu, Jumlah asam lambung, Faktor ini saling
berhubungan, misalnya stres fisik yang dapat menyebabkan perfusi mukosa lambung
terganggu sehingga timbul infark kecil, disamping itu sekresi asam lambung juga
prostaglanding mukosa, aspirin dan obat anti inflamasi nonsteroid tertentu dapat
merusak mukosa secara topikal. Kerusakan tropikal terjadi karena kandungan asam
dalam obat tersebut bersifat korosif sehingga dapat merusak sel-sel epitel mukosa dan
merupakan salah satu keluhan yang sering muncul. Ditemukan pula perdarahan
saluran cerna berupa hematemisis dan melena, kemudian disusul dengan tanda-tanda
anemia pasca perdarahan. Biasanya, jika dilakukan anamnesis lebih dalam, terdapat
riwayat penggunaan obat-obatan atau bahan kimia tertentu. Pada gastritis kronik
kebanyakan pasien tidak mempunyai keluhan, hanya sebagian kecil mengeluh nyeri
ulu hati, anoreksia, nausea, dan pada pemeriksaan fisik tidak dijumpai kelainan.
F. Penatalaksanaan
dan makanan sampai gejala berukurang. Bila pasien mampu makan melalui mulut,
diet mengandung gizi dianjurkan. Bila gejala menetap, cairan perlu diberikan secara
prosedur yang dilakukan untuk hemoragi saluran gastrointestinal atas. Bila gastritis
diakibatkan oleh mencerna makanan yang sangat asam atau alkali, pengobatan terdiri
intubasi, analgesik dan sedatif, antasida serta cairan intravena. Endoskopi fiberoptik
G. Pengkajian
■ Riwayat penyakit saat ini : Meliputi perjalanan penyakit pasien, awal dari gejala
yang dirasakan kalien. Keluhan timbul dirasakan secara mendadak atau betahap,
penyakit yang behubungan dengan penyakit yang diderita penyakit yang diderita
oleh pasien.
• Sirkulasi
■ Biasanya klien mengaami kelemahan, berkeringat, warna kulit pucat, nadi perifer
lemah, pengisian kapiler lambat, warna kulit pucat dan kelemaan pada kulit.
• Integritas ego
■ Apakah ada faktor stressakut atau kronis (kehilangan, hubungan kerja) dan
• Neurosensori
Keadaan umum : Tampak kesakitan dari pemeriksaan fisik terdapat nyeri tekan
dikuadran epigastrik:
• B1 (breath) = takhipnea
d. Pemeriksaan Diagnostik
• Pemeriksaan darah:
■ Tes ini dapat terlihat adanya ketidak normalanpada saluran cerna baian
■ Tes ini akan melihat adanya tanda-tanda gastritis atau penyakit pencernaan
lainnya.
• Analisis lambung : Tes ini untuk mengetahui sekresi asam dan merupakan
• Analisis Stimulasi
H. Diagnosa Keperawatan
J. Implementasi Keperawatan
dengan prioritas masalah yang telah disusun. Yang paling penting pelaksanaan
mengacu pada intervensi yang telah ditentukan dengan maksud agar kebutuhan
Evaluasi dilakukan dengan mengacu pada tujuan dan kriteria yang telah
ditetapkan..
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
Identitas Klien
Nama : Ny. N
Umur : 65 th, Middle
Jenis kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Agama : Hindu
Suku : Bali
No RM : -
Pendidikan : SD
Alamat : Lingkungan V, Desa Tandebura
Pekerjaan/Riwayat : -
pekerjaan Ibu rumah tangga
Diagnosa Medis/masalah : Gastritis
KDM
KELUHAN UTAMA
RIWAYAT REKREASI
Klien semenjak berusia lanjut tidak pernah rekreasi kedaerah lain, klien hanya
berekreasi dengan cara menonton TV dirumah bersama keluarga.
Klien mampu berinteraksi baik dengan sosial dan tidak ada masalah pada psikologis,
sosial dan spiritual
1. Indeks KATZ
Termasuk /kategori manakah klien? (lingkari di nomor yang sesuai)
No Aktivitas Mandiri Tergantung
1. Mandi
Mandiri :
Bantuan hanya pada satu bagian mandi (seperti
punggung atau ekstremitas yang tidak mampu) atau
mandi sendiri sepenuhnya
Tergantung :
Bantuan mandi lebih dari satu bagian tubuh, bantuan
masuk dan keluar dari bak mandi, serta tidak mandi
sendiri
2. Berpakaian
Mandiri :
Mengambil baju dari lemari, memakai pakaian,
melepaskan pakaian, mengancingi/mengikat pakaian.
Tergantung :
Tidak dapat memakai baju sendiri atau hanya sebagian
3. Ke Kamar Kecil
Mandiri :
Masuk dan keluar dari kamar kecil kemudian
membersihkan genetalia sendiri
Tergantung :
Menerima bantuan untuk masuk ke kamar kecil dan
menggunakan pispot
4. Berpindah
Mandiri :
Berpindah ke dan dari tempat tidur untuk duduk,
bangkit dari kursi sendiri
Bergantung :
Bantuan dalam naik atau turun dari tempat tidur atau
kursi, tidak melakukan satu, atau lebih perpindahan
5. Kontinen
Mandiri :
BAK dan BAB seluruhnya dikontrol sendiri
Tergantung :
Inkontinensia parsial atau total; penggunaan
kateter,pispot, enema dan pembalut ( pampers)
Keterangan :
Beri tanda ( ) pada point yang sesuai kondisi klien
Analisis Hasil :
Nilai A : Kemandirian dalam hal makan, kontinen ( BAK/BAB ),
berpindah, kekamar kecil, mandi dan berpakaian
Nilai B : Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut
Nilai C : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu fungsi
Tambahan
Nilai D : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi
tambahan
Nilai E : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke
kamar kecil, dan satu fungsi tambahan.
Nilai F : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke
kamar kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan
Nilai G : Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut
H. PROGRAM TERAPI
N Nama obat Dosis
o
1 Novaxicam. : 3x1/hari
2 Ibuprofen : 2x1/hari
1. Kode : D.0077 Seteleh dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 Intervensi keperawatan
jam, diharapkan
Kategori : psikologis Manajemen nyeri (1.08238)
Sub Kategori : nyeri dan kenyaman Tingkat nyeri ( L. 08066) 1. Identifikasi skala nyeri, lokasi, karakteriksik,
Skala 1. Meningkat durasi, frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri
Nyeri akut berhubungan dengan 1. meningkat
Agen pencedera fisik 2. Berikan teknk nonarmakologis untuk
2. Cukup meningkat
Ds: 3. Sedang mengurangi rasa nyeri (mis: TENS, hypnosis,
Ny. N mengatakan Nyeri sendi pada 4. Cukup menurun akupuntur , terapi music, biofeedback, terapi
pergelangan tangan 5. Menurun
pijit, aromaterapi , teknik imajinasi
Do : Dengan kriteria :
1. Keluhan nyeri (skala 3 menjadi 5) terbimbing , kompres air hanyat / dingin dan
Skala nyeri 4 (1-10) Klien tampak
menahan nyeri 2. Meringis (skala 2 menjadi 4) terapi bermain
Kontrol Nyeri (L.08063) 3. Monitori keberhasil terapi komplementer
yang sudah diberikan
1. Menurun
2. Cukup menurun
Edukasi menejement nyeri (I.12391)
3. Sedang
4. Cukup meningkat 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
5. meningkat
menerimqa informasi
Dengan criteria hasil: 2. Sediakan materi dan media pendidikan
1. Melaporkan nyeri yang yg terkontrol ( skalah 3 kesehatan
menjadi 4) 3. Berikn kesempatan untuk bertanya
2. Kemampuan Mengenali penyebab nyeri ( skalah 3
menjadi 4) 4. Jelaskan periode, penyebab dan strategi
3. Kemampuan menggunakan teknik non- meredakan nyeri
farmakologis ( skalah 3 menjadi 4)
L. CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA
Nama KK : Ny. K
No. Register : -
TANGGAL/ DIAGNOSA TANDA
TINDAKAN EVALUASI
JAM KEPERAWATAN TANGAN
28 Januari Kode : D.0077 1. Mengidentifikasi skala nyeri, lokasi, S : Ny. N menegatakan paham
2022 karakteriksik, durasi, frekuensi,
Diagnosa : Nyeri akut kualitas, dan intensitas nyeri dengan edukasi yang diberikan.
2. Memberikan teknk nonarmakologis
Ny.N juga merasa rileks setalah
untuk mengurangi rasa nyeri (mis:
TENS, hypnosis, akupuntur , terapi diberikan terapi
music, biofeedback, terapi pijit,
aromaterapi , teknik imajinasi nonfarmakologis yaitu kompres
terbimbing , kompres air hanyat /
dingin dan terapi bermain hangat.
3. Memonitori keberhasil terapi
komplementer yang sudah diberikan
5. Mengidentifikasi kesiapan dan O : Klian mampu menjawab semua
kemampuan menerima informasi
6. Menyediakan materi dan media pertanyaan dalam mengevaluasi
pendidikan kesehatan
7. Memberikan kesempatan untuk materi
bertanya
4. Menjelaskan periode, penyebab dan
strategi meredakan nyeri
M. EVALUASI
TANGGAL/ DIAGNOSA
EVALUASI TANDA TANGAN
JAM KEPERAWATAN
28 Januari Kode :D.0077 S : Klien mengetahui penyebab terjadinya nyeri, mengetahui
2022
Diagnosa : Nyeri akut metode meredakan nyeri secara non farmakologi serta
A. Kesimpulan
Salah satu masalah kesehatan yang dihadapi oleh lansia dalam gastrointestinal
gangguan hal ini gastritis merupakan suatu keadaan yang sering dan banyak dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari. Penyakit ini kadang- kadang timbul secara menahun
(kronik) dimana penyebabnya tidak diketahui dengan jelas. Penyakit gastritis yang
kronik dapat dimulai dengan adanya infeksi suatu bakteri yang disebut dengan
hal. 148).
mencernakan kembali makanan menjadi partikel yang lebih kecil untuk menyimpan
makanan, mencernakan kembali makanan menjadi partikel yang lebih kecil untuk
diteruskan ke duodenum atau duodenal. Gastritis atau dyspepsia istilah yang sering
dikenal oleh masyarakat sebagai maag atau penyakit lambung adalah kumpulan gejala
yang dirasakan sebagai nyeri terutama di ulu hati, orang yang terserang penyakit ini
B. Saran
1. Untuk mahasiswa diharapkan agar memahami penjelasan dalam makalah ini dan
2. Untuk dosen diharapkan segalah kritik dan saran agar kedepanya bisa membuat
makalah asuhan keperawatan Gerontik dengan Gastritis bisa lebih baik lagi.
DAFRAR PUSTAKA
Stanley, M, Beare, P.G. (2012). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC.
World Health Organization. (2013). The World Health Organization Report 2013
Zahroh, Chilyatiz, Faizah, Kartika. (2018). Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Penurun
Nyeri pada Penderita Penyakit Arthritis Gout.
http://jnk.phb.ac.id/index.php/jnk/article/download/328/pdf. Diunduh pada tanggal 29 Mei
2019