You are on page 1of 17

MAKALAH BIOKIMIA II

METABOLISME KARBOHIDRAT YANG BERPERAN DALAM


KLINIS

Kelompok 1
Kelas A DIV Analis Tingkat 1 Semester 2
Disusun Oleh:
1. Bunga Karenina (NIM: P07134119007)
2. Elsa Agustina Ayu Lastri (NIM: P07134119009)
3. Gusti Ayu Ditaswari (NIM: P07134119010)
4. Luthfiani Quroin Nisak (NIM: P07134119015)
5. Maulia Fitri (NIM: P07134119016)
6. Raisa Nadia Umara (NIM: P07134119023)
7. Siti Maulidya (NIM: P07134119029)
8. Syauzatta Amani (NIM: P07134119030)
9. Yaumi Tasu’a Salsabila (NIM: P07134119032)
10. Yusi Ahda Sabila (NIM: P07134119033)

DOSEN PEMBIMBING :
Iswari Pauzi, S.KM., M.Sc.

POLTEKKES KEMENKES MATARAM


2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa sebab atas segala rahmat dan karunianya,
kami dapat menyusun makalah tentang “Metabolisme karbohidrat yang berperan dalam
klinis” ini dapat diselesaikan tepat waktu. Meskipun kami menyadari masih banyak terdapat
kesalahan didalamnya. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing
yang telah membimbing dan memberikan tugas ini.

Kami sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat dan
edukasi mengenai Metabolisme karbohidrat yang berperan dalam klinis. Selain itu makalah
ini juga nantinya diharapkan dapat memberikan edukasi tentang pengaruh Metabolisme
karbohidrat yang berperan dalam klinis bagi kesehatan tubuh, khususnya untuk orang-orang
yang selalu mengabaikan kesehatan tubuhnya. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam
pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kemudian makalah kami ini dapat
kami perbaiki dan menjadi lebih baik lagi.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Kami
juga yakin bahwa makalah kami jauh dari kata sempurna dan masih membutuhkan kritik
serta saran dari pembaca, untuk menjadikan makalah ini lebih baik kedepannya.

Mataram, 29 Maret 2020

Tim Penulis

Page 2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................................1
KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................4
1.3 Tujuan ...........................................................................................................................5
1.4 Manfaat..........................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................
2.1 Pengertian Metabolisme Karbohidrat............................................................................6
2.2 Mekanisme Metabolisme Karbohidrat.......................................................................... 11
2.3 Organ-Organ Yang Terlibat Dalam Metabolisme Karbohidrat.....................................13
2.4 Aspek Klinis Kelainan Akibat Kegagalan Metabolisme Karbohidrat...........................14
BAB III PENUTUP..........................................................................................................
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................16
3.2 Saran............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................17

Page 3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Metabolisme berasal dari kata metabole (Yunani ) yang berarti berubah. Keseluruhan

proses kimiawi suatu organisme disebut metabolisme. Metabolisme merupakan aktivitas

hidup yang selalu terjadi pada sel hidup. Pada metabolisme sel, bahan dan energy diperoleh

dari lingkungan sel, yang berupa cairan. Contoh lingkungan sel misalnya cairan. Contoh

lingkungan sel misalnya cairan interstinium yang berasal dari darah. Sel-sel badan kita

mengambang dalam cairan ini. Sedangkan pada sel-sel hidup yang langsung berhubungan

dengan dunia luar, seperti pada epitel yang melapisi saluran pernapasan dan kornea mata,

terdapat sel-sel kelenjar yang menjaga agar sel tetap basah.

Cairan yang mengelilingi sel disebut cairan ekstrasel. Cairan ini terdiri dari :

1. Gas, terutama O2 dan CO2

2. Ion anorganik (terutama Na+, CI-, K+, Ca2+, HCO3-, PO43-)

3. Zat organic, yaitu makanan dan vitamin

4. Hormon

Mekanisme pertukaran zat dalam sel dengan cairan eksternal berlangsung melalui

lima cara, yaitu difusi, osmosis, transport aktif, endositosis, dan eksotosis. Bahan yang

terdapat dalam cairan sel dapat digunakan sebagai bahan baku gula, asam lemak, gliserol, dan

asam amino yang kemudian disusun menjadi makromolekul sel seperti polisakarida, lipid,

dan protein asam nukleat.

Metabolisme dapat digolongkan menjadi dua, yakni proses penyusunan yang disebut

anabolisme dan proses pembongkaran yang disebut katabolisme. Kedua macam metabolisme

tersebut terjadi secara terus-menerus dan satu sama lain saling tergantung secara rumit.

Page 4
Dengan bahan-bahan (materi) dari lingkungan, terjadi penyusunan energi dalam tubuh

makhluk hidup melalui proses anabolisme. Materi tersebut kemudian dibongkar untuk diubah

menjadi energi lain yang diperlukan untuk menjalani aktivitas hidup melalui proses

katabolisme. Pada beberapa proses, katabolisme terjadi sebagai sumber energi bagi proses

anabolisme. Perubahan-perubahan yang terjadi pada proses anabolisme dan katabolisme

dapat dipercepat dengan suatu zat yang disebut enzim.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud metabolisme karbohidrat ?
2. Bagaimana mekanisme metabolisme karbohidrat ?
3. Apa saja organ-organ yang terlibat dalam metabolisme karbohidrat?
4. Apa saja aspek klinis kelainan dari kegagalan metabolisme karbohidrat ?
1.3 Tujuan
1. Agar dapat mengetahui metabolisme karbohidrat.
2. Agar dapat mengetahui mekanisme metabolisme karbohidrat.
3. Agar dapat mengetahui organ-organ apa saja yang terlibat dalam metabolisme
karbohidrat
4. Agar dapat mengetahui aspek klinis kelainan dari kegagalan metabolisme
karbohidrat.
1.1 Manfaat
Penulis ini memiliki manfaat sebagai berikut
1. Agar pembaca dapat menjadi makalah ini edukasi yang baik dan benar
2. Agar pembaca dapat lebih mengetahui pentingnya definisi metabolisme karbohidrat ,
mekanisme metabolisme karbohidrat dan arti klinis kelainan dari kegagalan
metabolisme karbohidrat yang tepat.

Page 5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metabolisme Karbohidrat

Metabolisme adalah keseluruhan proses kimiawi dalam tubuh organisme yang

melibatkan energi dan enzim, diawali dengan substrat awal dan diakhiri produk akhir.

Metabolisme dapat digolongkan menjadi dua, yakni proses penyusunan yang disebut

anabolisme dan proses pembongkaran yang disebut katabolisme.

Karbohidrat meliputi sekelompok senyawa organik yang mencakup gula dan pati,
serta selain karbon, karbohidrat mengandung hidrogen dan oksigen dalam rasio yang sama
dengan air (2:1). Tiga disakarida sangat penting bagi manusia adalah sukrosa: glukosa dan
fruktosa; laktosa: glukosa dan galaktosa; dan maltosa: glukosa dan glukosa. Pati, yang
terdapat di biji-bijian seperti gandum,nasi, dan barley dan tumbuhan lain, seperti kentang dan
jagung, terdiri dari banyak unit glukosa yang terikat oleh ikatan glikosidik. Gula adalah
sumber energi yang penting bagi tubuh dan satu-satunya sumber energi bagi otak.
Hati adalah tempat metabolisme karbohidrat dimana regulasi, penyimpanan, dan
produksi glukosa berlangsung. Hati merupakan satu-satunya organ yang mengandung
glukosa kinase, enzim yang memiliki laju reaksi tinggi (Km), mampu memfosforilasi
glukosa, tapi hanya ketika konsentrasinya tinggi. Konsentrasi yang cukup segera muncul
setelah makan ketika konsentrasi glukosa di vena porta meningkat. Setidaknya 99% dari
semua energi yang berasal dari karbohidrat digunakan oleh mitokondria untuk membentuk
ATP di dalam sel
(Gambar. 33-3).

Gambar 33-3. Pembentukan ATP dari glukosa

Page 6
Produk akhir dari pencernaan karbohidrat pada traktus gastrointestinal adalah
glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Setelah diabsorpsi ke sirkulasi, fruktosa dan galaktosa
segera diubah menjadi glukosa. Sehingga, glukosa adalah molekul utama yang digunakan
untuk memproduksi ATP. Glukosa ini harus ditranspor melewati membran sel ke dalam
sitoplasma sel sebelum dapat digunakan oleh sel.
Transpor ini menggunakan carrier protein dalam difusi yang dimediasi oleh
carrier, yang ditingkatkan oleh insulin, sehingga transpor glukosa ke dalam sel pada diabetes
mellitus atau sepsis, mengakibatkan hiperglikemia disertai sekuele lainnya. Segera setelah
masuk ke dalam sel, glukosa dikonversi menjadi glukosa-6-fosfat oleh kerja enzim
heksokinase. Glukosa yang terfosforilasi terionisasi pada pH 7 dan karena membran plasma
tidak permeabel terhadap ion,glukosa yang terfosforilasi tidak dapat melewati membran
kembali dan terperangkap di dalam sel.
Fetus mendapatkan hampir semua energinya melalui glukosa yang didapatkan
dari sirkulasi maternal. Segera setelah lahir, cadangan glikogen bayi masih cukup untuk
memasok glukosa selama beberapa jam. Selanjutnya, glukoneogenesis sangat terbatas pada
neonatus. Akibatnya, neonatus rentan untuk mengalami hipoglikemia jika tidak segera diberi
makanan.
 Glikogen
Setelah masuk ke dalam sel, glukosa dapat langsung digunakan untukpelepasan energi
ke dalam sel atau dapat berperan sebagai substrat untuk glikogensintase. Defosforilasi
dari enzim glikogen sintase oleh protein fosfatase-1, yangdiregulasi oleh insulin dan
glukagon, mengaktifkan enzim ini. Glikogen sintase yang aktif menggabungkan
molekul glukosa menjadi polimer yang panjang, mirip dengan cara tumbuhan
menyimpan karbohidrat dalam bentuk pati. Glikogen sintase dinonaktifkan ketika
difosforilasi oleh glikogen sintase kinase-3, protein kinase yang diaktifkan oleh 5’-
adenosin monofosfat, dan protein kinase-A. Hati dan otot skeletal mampu menyimpan
glikogen dalam jumlah besar, tapi semua sel dapat menyimpan paling tidak sedikit
glukosa dalam bentuk glikogen, dan glikogen dalam sel-sel ini diketahui memiliki
peran penting dalam kesehatan dan penyakit. Hati menyimpan glikogen untuk
pelepasan glukosa saat puasa, dan otot,yang dapat menyimpan sebanyak 90% glukosa
yang terkandung dalam satu kali makan, mengkatabolisme glikogen saat olahraga
berat. Kemampuan untuk membentuk glikogen memungkinkan kita menyimpan
glukosa dalam jumlah yang cukup besar tanpa mengganggu tekanan osmotik cairan

Page 7
intraseluler. Glukosa diambil dari glikogen diantara waktu makan, selama puasa, dan
selama olahraga oleh glikogen fosforilase dan oleh enzim pencabang.
 Glukoneogenesis
Glukoneogenesis adalah pembentukan glukosa dari asam amino dan gliserol dari
lemak. Pertama-tama asam amino dideaminasi sebelum masuk ke siklus asam sitrat
(Krebs) (lihat Gambar. 33-3). Proses ini terjadi ketika cadangan glikogen tubuh
menurun dibawah nilai normal. Diperkirakan sekitar 60% dari asam amino dalam
protein tubuh dapat dikonversi dengan mudah menjadi piruvat dan glukosa, sementara
40% sisanya memiliki konfigurasi kimiawi yang membuatnya sulit dikonversi.
Glukoneogenesis distimulasi oleh hipoglikemia. Terutama di hati, pelepasan kortisol
memobilisasi protein, sehingga dapat dipecahkan menjadi asam amino yang
digunakan dalam glukoneogenesis. Tiroksin juga dapat meningkatkan laju
glukoneogenesis.
 Pelepasan Energi dari Glukosa

Glukosa secara progresif dipecah menjadi dua molekul piruvat, yang keduanya dapat

masuk ke dalam siklus asam sitrat (Gambar 33-4), dan energi yang dihasilkan dapat

digunakan untuk membentuk ATP. Untuk setiap mol glukosa yang terdegradasi

menjadi karbon dioksida dan air, menghasilkan 38 mol ATP. Cara yang paling

penting bagaimana energi dilepaskan dari molekul glukosa adalah melalui glikolisis

dan oksidasi produk akhir glikolisis. Glikolisis adalah pemisahan molekul glukosa

menjadi dua molekul piruvat, yang masuk ke dalam mitokondria dimana piruvat

diubah menjadi asetil-koenzim A (CoA), yang masuk ke dalam siklus asam sitrat dan

diubah menjadi karbon dioksida dan ion hidrogen dengan pembentukan ATP

(fosforilasi oksidatif). Fosforilasi oksidatif terjadi hanya di mitokondria dan jika ada

oksigen yang adekuat.

Page 8
Gambar 33-4. Siklus asam sitrat
 Glikolisis Anaerob

Saat tidak ada oksigen yang cukup, energi dapat dilepaskan dalam jumlah kecil

melalui glikolisis anaerob, yang juga dikenal dengan fermentasi pada tumbuhan,

jamur, dan bakteri karena konversi glukosa menjadi piruvat tidak membutuhkan

oksigen. Memang, glukosa adalah satu-satunya nutrien yang dapat berperan sebagai

substrat untuk pembentukan ATP tanpa oksigen. Pelepasan energi glikolitik ini ke sel

dapat menyelamatkan nyawa untuk beberapa menit jika oksigen tidak tersedia.

Selama glikolisis anaerob, sebagian besar asam piruvat diubah menjadi asam laktat,

yang berdifusi dengan cepat keluar dari sel menuju cairan ekstraseluler. Ketika

oksigen tersedia lagi, asam laktat ini dapat diubah kembali menjadi glukosa.

Rekonversi ini terjadi terutama di hati. Penyakit hati yang berat dapat mengganggu

kemampuan hati untuk mengubah asam laktat menjadi glukosa, yang dapat

mengakibatkan asidosis metabolik.

Karbohidrat merupakan hasil sintesis CO2 dan H2O dengan bantuan sinar

matahari dan zat hijau daun (klorofil) melalui fotosintesis. Zat makanan ini merupakan

sumber energi bagi organisme heterotrof(makhluk hidup yang memperoleh energi dari

Page 9
sumber senyawa organik di lingkungannya). Pada proses pencernaan makanan, karbohidrat

mengalami proses hidrolisis(penguraian dengan menggunakan molekul air). Proses

pencernaan karbohidrat terjadi dengan menguraikan polisakarida menjadi monosakarida.

1. Pembagian Karbohidrat

Berdasarkan gugus gula penyusunnya, karbohidrat terbagi atas:

a. Monosakarida(C6H12O6)

Monosakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari satu gugus

gula.Monosakarida ini memiliki rasa manis dan sifatnya mudah larut dalam

air. Contoh dari monosakarida adalah heksosa,  glukosa, fruktosa, galaktosa,

monosa, ribose (penyusun RNA) dan deoksiribosa(penyusun DNA).

b. Disakarida(C12H22O11)

Disakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari dua gugus gula. Sama seperti

monosakarrida,Disakarida juga memiliki rasa manis, dan sifatnyapun mudah

larut dalam air.Contoh dari Disakarida adalah laktosa(gabungan antara

glukosa dan galaktosa),sukrosa(gabungan antara glukosa dan fruktosa) dan

maltosa(gabungan antara dua glukosa)

c. Polisakarida(C6H11O5)

Polisakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari banyak gugus gula,dan rata-

rata terdiridari lebih 10 gugus gula.Pada umumnya polisakarida tidak berasa

atau pahit,dan sifatnyasukar larut dalam air. Contohnya dari polisakarida

adalah amilum yang terdiri dari 60-300gugus gula berupa glukosa,glikogen

atau gula otot yang tersusun dari 12-16 gugus gula,dan

Page 10
selulosa,pektin,lignin,serta kitin yang tersusun dari ratusan bahkan ribuan

gugus guladengan tambahan senyawa lainnya.

2. Fungsi Karbohidrat

a. Sebagai sumber energi utama.

b. Berperan penting dalam proses metabolisme,menjaga keseimbangan asam dan

basa dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel,jaringan,serta organ tubuh,

c. Membantu proses pencernaan makanan dalam prose pencernaan,

Jadi, pengertian metabolisme karbohidrat adalah suatu proses reaksi secara mekanis dan

kimiawi karbohidrat di dalam tubuh makhluk hidup.(Reece-Mitchell, 2002:90).

 
2.2 Mekanisme Metabolisme Karbohidrat
Produk utama pencernaan karbohidrat dan gula sirkulasi utama adalah glukosa.
Dalam darah vena perifer, kadar normal glukosa plasma saat puasa adalah 70-110 mg/dL(3,9-
6,1 mmol/L). Dalam darah arteri, kadar glukosa plasma adalah 15-30 mg/dL lebih tinggi
dibanding kadar glukosa darah vena.
Begitu masuk kedalam sel, dalam keadaan normal glukosa difosforilasi menjadi
glukosa-6-fosfat. Enzim yang mengatalisis reaksi ini adalah heksokinae. Selain enzim
tersebut, didalam hati terdapat juga enzim yang disebut glukokinase, yang memiliki
spesifisitas yang lebih tinggi untuk glukosa dan, tidak seperti heksokinase, kadarnya
meningkat oleh insulin dan menurun pada keadaan kelaparan dan diabetes. Glukosa 6-fosfat
kemudian dipolimerisasi.

Page 11
Langkah-langkah yang berperan dijelaskan secara garis besar dalam gambar 3-1

Proses pembentukan glikogen disebut glikogenesis, dan pemecahan glikogen disebut

glikogenolisis. Glikogen, bentuk simpanan glukosa, terdapat di dalam kebanyakan jaringan

tubuh tetapi pasokan utamanya terdapat dalam hati dan otot rangka. Pemecahan glukosa

menjadi piruvat atau laktat (atau keduanya) disebut glikolisis. Katabolisme glukosa berjalan

melalui pemecahan fruktosa menjadi trosa atau melalui oksidasi dan dekarbosilasi menjadi

pentosa. Jalur menjadi piruvat melalui triosa adalah jalur Embden-Meyerhof, dan yang

melalui 6-fosfog-lukonat dan pentose adalah jalur oksidatif langsung(pirau heksosa

monofosfat) ( gambar 17-8). Piruvat diubah menjadi asetil-KoA. Interkonversi antara

karbohidrat, lemak, dan protein mencakup konversi ( perubahan ) gliserol dari lemak menjadi

dihidroksiaseton fosfat dan konversi sejumlah asam amino, yang mempunyai kerangka

karbon yang menyerupai zat-antara dalam jalur Embden-Meyerhof dan siklus asam sitrat,

Page 12
menjadi zat-zat antara ini dengan aminasi. Dengan cara ini, dan dengan konversi laktat

menjadi glukosa,molekul nonglukosa dapat diubah menjadi glukosa ( gluconeogenesis).

Glukosa dapat diubah menjadi lemak melalui asetil-KoA, tetapi karena konversi piruvat

menjadi asetil-KoA, reaksi ini menjadi ireversibel tidak seperti kebanyakan reaksi dalam

glikolisis karena itu, lemak tidak dapat diubah menjadi glukosa melalui jalur ini. Maka,

sangat sedikit konversi akhir lemak menjadi karbohidrat di dalam tubuh karena tidak ada

jalur untuk konversi kecuali produksi dari gliserol yang secara kuantitatif tidak berarti.

2.3 Organ-Organ Yang Terlibat Dalam Metabolisme Karbohidrat

 Hati
Hati (Hepar/liver) merupakan organ homeostatik yang berperan dalam menjaga kadar
gula darah (KDG) agar tetap berada pada posisi serasi dan seimbang(hemeostatis).
Glukosa (juga fruktosa dan galaktosa) dalam darah masuk lewat vena porta hepatica,
sinusoid, kemudian sel hati, selanjutnya oleh sel hati akan diubah menjadi glikogen
(Glikogenesis).
Selain itu hati juga berfungsi sebagai berikut:

a) Sintesi protein dan degradasi serta pembentukan urea dari nitrogen


b) Sintesis, penyimpanan dan penggunaan lipid
c) Pembentukan empedu untuk digesti lemak
d) Inaktivasi senyawa kimia, detoksifikasi racun oleh sel retikuloendothelial
(SER)
e) Absorpsi dan penyimpanan zat anti-anemik yang penting untuk pematangan
(maturasi) eritosit
 Pankreas
Pankreas merupakan organ yang memiliki kemampuan sebagai eksokrin maupun
endokrin. Bagian endokrin kelenjar pankreas yakni bagian pulau langerhans tersusun
atas sel α dan sel β yang berperan menghasilkan hormon yang mengontrol
metabolisme karbohidrat, yaitu :

Page 13
a) Glukagon, disekresikan oleh sel α pankreas, berperan sebagai faktor
hiperglikemik artinya sebagai faktor yang menyebabkan meningkatnya kadar
glukosa darah
b) Insulin, disekresikan oleh sel β pankreas, merupakan faktor hipoglikemik
artinya sebagai faktor yang menyebabkan penurunan kadar glukosa darah.
Insulin berperan untuk meningkatkan sintesis glikogen.
 Medulla Adrenal
Tersusun atas sel kormafin yang berperan menghasilkan hormon epinerfrin
(andrenalin) atau disebut juga katekolamin. Sekresi epinerfin diransang oleh saraf
simpatis sebagai respon terhadap turunnya kadar glukosa darah. Epinerfin berperan
meningkatkan kadar glukosa darah dan asma laktat karena meransang glikogenesis
pada hati dan otot sehingga terjadi hiperglikemik. Mekanismenya sebagai berikut:
a) Glukosa dibebaskan dari timbunan (cadangan) glikogen melalui mekanisme
glikogenolisis di hati
b) Sekresi inslin dihambat
c) Penurunan kadar gula darah secara langsung meransang saraf sympatis yang
menginervasi medulla andrenal untuk mensikresikan epinerfin
d) Epinerfin akan meningkatkan glikogenolisis pada otot dan hati sehingga
meningkatkan kadar gula darah
e) Apabila kebutuhan glukosa telah tercapai, maka akan terjadi hiperglikemi,
kemudian akan terjadi glikogenesis, sekresi insulin meningkat dan sekresi
epinerfin terhambat
 Kelenjar tiroid (thyroid)
Kelenjar tiroid mensekresikan hormon tiroksin yang berperan untuk menungkatkna
metabolisme teruama oksidasi seluler (Baret dkk., 1986).

2.4 Aspek Klinis Kelainan Akibat Kegagalan Metabolisme Karbohidrat

 Penyakit Penimbunan Glikogen (Glycogen Storage Disease). Penyakit ini terjadi

akibat kelainan enzim yang berperan dalam metabolisme glikogen, sehingga

menyebabkan berbagai gangguan, seperti hambatan pertumbuhan, kelemahan, dan

kebingungan.

Page 14
 Galaktosemia. Galaktosemia merupakan suatu keadaan dimana kadar galaktosa di

dalam darah tinggi. Gangguan ini disebabkan oleh kurangnya salah satu enzim yang

penting untuk metabolisme galaktosa, yaitu gula yang terdapat pada laktosa.

Metabolit yang bersifat toksik untuk hati dan ginjal terakumulasi. Metabolit ini juga

merusak lensa mata, sehingga menyebabkan katarak.

 Intoleransi Fruktosa Herediter. Gangguan ini disebabkan oleh kurangnya enzim yang

diperlukan untuk metabolisme fruktosa. Fruktosa merupakan gula yang terdapat di

dalam gula tebu dan banyak buah-buahan. Akibatnya, produk sampingan fruktosa

terakumulasi di dalam tubuh, menghambat pembentukan glikogen dan perubahan

glukosa untuk menghasilkan energi. Mengkonsumsi fruktosa lebih dari jumlah kecil

menyebabkan rendahnya kadar gula darah dan dapat menyebabkan kerusakan ginjal

dan hati.

 Mukopolisakaridosis. Mukopolisakaridosis merupakan sekelompok gangguan yang

diturunkan dimana molekul gula kompleks tidak dapat dipecahkan dan terakumulasi

dalam jumlah yang membahayakan pada jaringan tubuh. Hal ini disebabkan oleh

kurangnya enzim yang dibutuhkan untuk memecahkan dan menyimpan molekul gula

kompleks (mukopolisakarida). Akibatnya terjadi berbagai kelainan pada tulang, mata,

hati, dan limpa, terkadang disertai dengan gangguan intelektual.

 Gangguan Metabolisme Piruvat. Piruvat merupakan zat yang terbentuk dalam

pengolahan karbohidrat dan protein, yang berfungsi sebagai sumber energi untuk sel-

sel tubuh. Gangguan metabolisme piruvat bisa membatasi kemampuan sel untuk

menghasilkan energi dan menyebabkan penimbunan asam laktat. 

 Diabetes Mellitus, kekurangan hormone insulin akibat sintesa yang kurang.

Page 15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Metabolisme adalah keseluruhan proses kimiawi dalam tubuh organisme yang

melibatkan energi dan enzim, diawali dengan substrat awal dan diakhiri produk akhir.

Metabolisme dapat digolongkan menjadi dua, yakni proses penyusunan yang disebut

anabolisme dan proses pembongkaran yang disebut katabolisme.

Dalam metabolisme dibagi menjadi metabolisme protein , karbohidrat dan lemak.

Metabolisme karbohidrat menghasilkan monosakarida terutama yaitu glukosa, dengan hasil

akhri energi berupa ATP. Kegagalan metabolisme karbohidrat dapat menyebabkan beberapa

penyakit serius salah satunya diabetes mellitus.

3.2 Saran

Saran dari kami untuk para pembaca, yaitu semoga makalah ini dapat membantu

pembaca dalam memahami metabolisme karbohidrat.

Page 16
DAFTAR PUSTAKA

Pratiwi,D.A., Sri Maryati, Srikini, Suharno, dan Bambang S. 2007.BIOLOGI UNTUK SMA

Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Ngili,Yohanis. 2010. BioKimia Dasar. Bandung:REKAYASA SAINS.

B.Marks,PhD,Dawn, Allan D.Marks,MD, Colleen M.Smith,PhD. 2000. BIOKIMIA

KEDOKTERAN DASAR Sebuah Pendekatan Klinis. Jakarta:EGC.

K.Murray, Robert, Daryl K.Granner, Victor W.Rodwell. 2009. BIOKIMIA HARPER. Edisi

ke-27. Jakarta:EGC.

F.Ganong,MD, William. 2008. Buku Ajar FISIOLOGI KEDOKTERAN. Edisi ke-22.

Jakarta:EGC.

Abdillah Rahman, Muhammad. (2014). MAKALAH METABOLISME KARBOHIDRAT.

[Online] Tesedia: https://sikucingitem.wordpress.com/2014/03/05/makalah-

metabolisme-karbohidrat/. [Diakses: 13 Desember 2016].

Anonim. (2010). Metabolisme Karbohidrat. [Online] Tersedia:

http://m.medicastore.com/index.php?mod=penyakit&id=3339. [Diakses: 13 Desember

2016].

Kevin Ezekia.2017.Metabolisme.Makalah

Febrina Santa Theresia Siregar.2016.Metabolisme Karbohidrat.Makalah

Page 17

You might also like