Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH TOKSIKOLOGI
DI SUSUN OLEH :
Puji Syukur Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Perhitungan Paparan Zat Kimia Racun Yang Masuk Kedalam Tubuh Manusia”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas yang yang diberikan oleh dosen
kami. Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan
makalah ini, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Inayah,
SKM.,M.Si selaku dosen pada mata kuliah Toksikologi yang telah memberikan
tugas makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih mempunyai
kekurangan-kekurangan sehingga masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kepada para pembaca kiranya dapat
memberikan sumbangan pikiran berupa saran dan kritik yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A.Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................3
C. Manfaat............................................................................................................3
BAB II......................................................................................................................4
PEMBAHASAN......................................................................................................4
A. Pengertian Toksikologi dan Racun..................................................................4
B. Pengertian Pestisida.........................................................................................5
C. Jalur Masuk Dan Tempat Pemaparan..............................................................5
D. Perhitungan Paparan Bahan Racun Masuk Ke Tubuh....................................6
BAB III....................................................................................................................9
PENUTUP................................................................................................................9
A. Kesimpulan......................................................................................................9
B.Saran.................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pada zaman sekarang ini semakin banyak bahan kimia (toksikan) yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari, demikian pula di tempat kerja. Tercatat
sekitar 100.000 jenis bahan kimia yang diperdagangkan (European Inventory of
Existing Commercial Substances/EINECS), namun baru sekitar 4.000–8.000 yang
diketahui sifat-sifatnya dan diuji keamanannya, banyak di antaranya terbukti dapat
menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan
ekosistem lainnya, bahkan hampir 900 jenis di antaranya bersifat karsinogenik
pada manusia. Setiap tahunnya sekitar 1.000 jenis bahan kimia baru diproduksi
dan miliaran ton limbah kimia dihasilkan dari aktivitas manusia.
1
adanya masyarakat kita. Pemakaian pestisida dirumah tangga seperti penggunaan
obat nyamuk, anti rayap / ngengat, pengusirnyamuk (repelent) dan banyak lagi
macamnya. Untuk itulah kita perlumengenal lebih jauh tentang pestisida.
Penggunaan pestisida di Indonesia daritahun ke tahun terus meningkat. Menurut
Atmawijaya, pada tahun 1985diperkirakan menggunakan 10.000 ton pestisida,
pada tahun 1991 meningkatmenjadi 600.000 ton. Jumlah ini mencapai 5 %
konsumsi dunia.Pestisida merupakan suatu bahan yang banyak dijumpai dan
digunakan secaraluas dalam kehidupan sehari-hari untuk berbagai tujuan
penggunaan termasuk perlakuan yang bersifat pencegahan maupun untuk tujuan
pengendalianorganisme pengganggu pada hampir semua sektor dalam
masyarakat,diantaranya sektor kesehatan, pertanian, kehutanan, perikanan,
perdagangan, perindustrian, ketenagakerjaan, perhubungan, lingkungan hidup dan
di rumah tangga.
2
tahuannya yang tinggi dan tingkah lakunyayaitu senang sekali memasukan apa
saja yang ditemui ke dalam mulutnyaMemperhatikan hal-hal tersebut diatas maka
merupakan suatu keharusan bahwa pestisida perlu dikelola dengan sebaik-baiknya
agar dapat diperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dengan dampak negatif yang
sekecil-kecilnya.Untuk melindungi keselamatan manusia dan sumber-sumber
kekayaan alamkhususnya kekayaan alam hayati maka dalam pengelolaan pestisida
antaralain adalah peraturan pemerintah nomor 7 tahun 1973. berdasarkan
peraturan pemerintah tersebut, maka setiap pestisida yang akan diedarkan,
disimpan dandigunakan harus terlebih dahulu terdaftar dan memperoleh izin
menteri pertanian. Mengacu pada peraturan pemerintah tersebut, menteri
pertaniantelah mengeluarkan beberapa keputusan yang bersifat kebijaksanaan
dalamkaitannya dengan pengelolaan pestisida, antara lain keputusan menteri
pertanian nomor 434.1 tahun 2001 tentang syarat dan tata cara pendaftaran
pestisida, dan keputusan menteri pertanian nomor 517 tahun 2002 tentang
pengawasan pestisida.
B. Rumusan Masalah
4. Bagaimana cara perhitungan paparan bahan racun yang masuk pada tubuh
manusia?
C. Manfaat
3
4. Mengetahui cara perhitungan paparan bahan racun yang masuk dalam
tubuh manusia
BAB II
PEMBAHASAN
Pada masa Socrates (470-399 SM), tanaman dan hewan beracun cukup
banyak digunakan untuk eksekusi bunuh diri. Sebagai contoh: secangkir ekstrak
hemlock diperkirakan menjadi dosis yang tepat untuk bunuh diri. Pengetahuan
toksikologi pada era Cleopatra (69-30 SM), bunuh diri diizinkan dengan cara atau
metode yang dianggap lebih sopan, menggunakan bisa ular cobra.
4
Ebers papyrus (sekitar 1500 SM) merupakan kitab berisi informasi terkait
bahan atau metrial racun, seperti: hemlock (di Yunani), aconite (Cina), opium,
timah, tembaga dan antimon. Ada juga indikasi bahwa tanaman mengandung zat
beracun seperti: alkaloid (pada tanaman belladona). Hippocrates (sekitar 400 SM)
menambahkan sejumlah racun dan prinsip toksikologi klinis yang berkaitan untuk
bioavailabilitas dalam terapu dan overdosis.
B. Pengertian Pestisida
Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik danvirus
yang digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Yang dimaksudhama di sini
adalah sangat luas, yaitu serangga, tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit
tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur), bakteriadan virus, kemudian
nematoda (bentuknya seperti cacing dengan ukuranmikroskopis), siput, tikus,
burung dan hewan lain yang dianggap merugikan.Pestisida juga diartikan sebagai
substansi kimia dan bahan lain yangmengatur dan atau menstimulir pertumbuhan
tanaman atau bagian-bagian tanaman
5
bagaimana penggunaan pestisida secara aman dan benar. Aman terhadap diridan
lingkungannya, benar dalam arti 5 tepat (tepat jenis pestisida, tepat cara aplikasi,
tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat takaran).
Jalur utama dimana bahan toksi dapat masuk ke dalam tubuh manusia
paru (inhalasi), kulit (topical) dan jalur parenteral lainnya (selain saluran usu/
intestinal). Selain itu ada juga jalan masuk yang cukup efektif yaitu melalui
mempengaruhi toksisitas dari bahan kimia. Jalan masuk paparan yang bersumber
dari industry umumnya melalui kulit atau terhirup, sedangkan kejadian keracunan
6
tingkat polusi udara, relative index of toxicity, dan memperkirakan bahaya
keracunan dari paparan secara terus menerus tanpa adanya jeda.
Dari data hasil monitoring kita dapat menghitung konsentrasi TWA (time
weight average) dengan menggunakan rumus di bawah ini :
tw
1
TWA= 8 ∫ c ( t ) dt
0
7
Apabila kita berasumsi konsentrasi Ct adalah tetap (atau rata-rata) dalam
sebuah periode pengukuran Ti, maka TWA bisa dihitung dengan:
C 1T 1+ C 2T 2+ C 3 T 3+… CnTn
TWA= 8 Jam
Apabila bahan kimia yang terdapat di tempat kerja lebih dari satu, salah satu
prosedur untuk memperkirakan efek dari racun (kecuali ada informasi lain yang
berbeda) yaitu dengan mengkontabinasikan TLV-TWA yang berbeda, dari
paparan beberapa bahan racun dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
n
Ci
∑ ( TLV −TWA )i
i=1
Dimana:
Apabila hasil perhitungan rumus lebih dari 1, waktu itu pekerja terpapar
berlebihan perhitungan TLV – TWA campuran depat diperoleh dari :
∑ Ci
(TLV-TWA)mix= n
i=1
∑ (TLV Ci
−TWA )
i
8
Untuk campuran bahan kimia dengan efek yang berbeda (seperti uap asam yang
bercampur dengan asap) TLVnya tidak bisa dihitung.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
9
B.Saran
DAFTAR PUSTAKA
10
content/uploads/2021/files/
Buku_Toksikologi_Industri.pdf&ved=2ahUKEwiz2One0KP7AhV
RmuYKHVbgDcUQFnoECBcQAQ&usg=AOvVaw2Vv3FTsw9Bb
qsokZZPXEXV. Diakses pada 09 November 2022
11