Professional Documents
Culture Documents
Fanaris
Fanaris
The Royal Palace Blok B31, Jln. Prof. Soepomo 178 A Tebet JAKARTA SELATAN
Phone: (021) 8309111, Email: info@larsdhp.or.id
SURAT REKOMENDASI
Standar TKRS 1
1 Struktur organisasi serta wewenang pemilik/representasi pemilik dijelaskan di dalam aturan internal rumah sakit (Hospital by
Laws) yang ditetapkan oleh pemilik rumah sakit.
a) Representasi pemilik/Dewan Pengawas dipilih dan Terpenuhi
ditetapkan oleh Pemilik. (10)
b) Tanggung jawab dan wewenang representasi pemilik
meliputi poin a) sampai dengan h) yang tertera di
dalam maksud dan tujuan serta dijelaskan di dalam
peraturan internal rumah sakit.
1. Menyetujui dan mengkaji visi misi rumah sakit
secara periodik dan memastikan bahwa masyarakat
mengetahui misi rumah sakit.
2. Menyetujui berbagai strategi dan rencana
operasional rumah sakit yang diperlukan untuk
berjalannya rumah sakit sehari-hari.
3. Menyetujui partisipasi rumah sakit dalam pendidikan
profesional kesehatan dan dalam penelitian serta
mengawasi mutu dari program-program tersebut.
4. Menyetujui dan menyediakan modal serta dana
operasional dan sumber daya lain yang diperlukan
untuk menjalankan rumah sakit dan memenuhi misi
serta rencana strategis rumah sakit.
Terpenuhi
5. Melakukan evaluasi tahunan kinerja Direksi dengan
(10)
menggunakan proses dan kriteria yang telah
ditetapkan.
6. Mendukung peningkatan mutu dan keselamatan
pasien dengan menyetujui program peningkatan mutu
dan keselamatan pasien.
7. Melakukan pengkajian laporan hasil pelaksanaan
program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
(PMKP) setiap 3 (tiga) bulan sekali serta memberikan
umpan balik perbaikan yang harus dilaksanakan dan
hasilnya di evaluasi kembali pada pertemuan
berikutnya secara tertulis.
8. Melakukan pengkajian laporan Manajemen Risiko
setiap 6 (enam) bulan sekali dan memberikan umpan
balik perbaikan yang harus dilaksanakan dan hasilnya
di evaluasi kembali pada pertemuan berikutnya secara
tertulis.
Catatan :
Dokumen Rekomendasi Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Damar Husada Paripurna Hal 1/67
b) Direktur menjalankan operasional rumah sakit
sesuai tanggung jawabnya yang meliputi namun tidak
terbatas pada poin a) sampai dengan i) dalam maksud
dan tujuan yang dituangkan dalam uraian tugasnya.
Catatan :
Dokumen Rekomendasi Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Damar Husada Paripurna Hal 2/67
a) Pimpinan rumah sakit memastikan bahwa terdapat
Terpenuhi
proses untuk menyampaikan informasi dalam
(10)
lingkungan rumah sakit secara akurat dan tepat waktu.
b) Pimpinan rumah sakit memastikan bahwa
komunikasi yang efektif antara unit klinis dan
Terpenuhi
nonklinis, antara PPA dengan manajemen, antar PPA
(10)
dengan pasien dan keluarga serta antar staf telah
dilaksanakan.
c) Pimpinan rumah sakit telah mengkomunikasikan visi,
Terpenuhi
misi, tujuan, rencana strategis dan kebijakan, rumah
(10)
sakit kepada semua staf.
Standar TKRS 4
5
Pimpinan rumah sakit merencanakan, mengembangkan, dan menerapkan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien
a) Direktur dan Pimpinan rumah sakit berpartisipasi
d a l a m m e r e n c a n a k a n m e n g e m b a n g k a n d a n Terpenuhi
menerapkan program peningkatan mutu dan (10)
keselamatan pasien di lingkungan rumah sakit.
b) Pimpinan rumah sakit memilih dan menetapkan
proses pengukuran, pengkajian data, rencana Terpenuhi
perbaikan dan mempertahankan peningkatan mutu dan (10)
keselamatan pasien di lingkungan rumah sakit
c) Pimpinan rumah sakit memastikan terlaksananya
program PMKP termasuk memberikan dukungan
teknologi dan sumber daya yang adekuat serta Terpenuhi
menyediakan pendidikan staf tentang peningkatan (10)
mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit agar
dapat berjalan secara efektif.
d) Pimpinan rumah sakit menetapkan mekanisme
Terpenuhi
pemantauan dan koordinasi program peningkatan mutu
(10)
dan keselamatan pasien.
Standar TKRS 5
Direktur dan Pimpinan rumah sakit berpartisipasi dalam menetapkan prioritas perbaikan di tingkat rumah sakit yang
6
merupakan proses yang berdampak luas/menyeluruh di rumah sakit termasuk di dalamnya kegiatan keselamatan pasien serta
analisis dampak dari perbaikan yang telah dilakukan.
a) Direktur dan pimpinan rumah sakit menggunakan
data yang tersedia (data based) dalam menetapkan
indikator prioritas rumah sakit yang perbaikannya akan
berdampak luas/menyeluruh meliputi poin a) – f)
dalam maksud dan tujuan.
1. Sasaran keselamatan pasien meliputi enam Sasaran
Keselamatan Pasien (SKP)
2. Pelayanan klinis prioritas untuk dilakukan perbaikan
misalnya pada pelayanannya berisiko tinggi dan
terdapat masalah dalam pelayanan tersebut, seperti
pada pelayanan hemodialisa serta pelayanan
kemoterapi. Pemilihan pelayanan klinis prioritas dapat
menggunakan kriteria pemilihan prioritas pengukuran
dan perbaikan.
3. Tujuan strategis rumah sakit misalnya rumah sakit
ingin menjadi rumah sakit rujukan untuk pasien
kanker. Maka prioritas perbaikannya dapat dalam
bentuk Key Performance indicator (KPI) dapat berupa
peningkatkan efisiensi, mengurangi angka readmisi,
mengurangi masalah alur pasien di IGD atau memantau Terpenuhi
mutu layanan yang diberikan oleh pihak lain yang (10)
dikontrak. Tujuan strategis rumah sakit misalnya
rumah sakit ingin menjadi rumah sakit rujukan untuk
pasien kanker. Maka prioritas perbaikannya dapat
dalam bentuk Key Performance indicator (KPI) dapat
berupa peningkatkan efisiensi, mengurangi angka
readmisi, mengurangi masalah alur pasien di IGD atau
memantau mutu layanan yang diberikan oleh pihak lain
yang dikontrak.
4. Perbaikan sistem adalah perbaikan yang jika
dilakukan akan berdampak luas/menyeluruh di rumah
sakit yang dapat diterapkan di beberapa unit misalnya
sistem pengelolaan obat, komunikasi serah terima dan
lain-lainnya.
5. Manajemen risiko untuk melakukan perbaikan
secara proaktif terhadap proses berisiko tinggi
misalnya yang telah dilakukan analisis FMEA atau
dapat diambil dari profil risiko
6. Penelitian klinis dan program pendidikan kesehatan
(apabila ada).
b) Dalam memilih prioritas perbaikan di tingkat rumah
sakit maka Direktur dan pimpinan mengggunakan
kriteria prioritas meliputi poin a) – h) dalam maksud
dan tujuan.
1. Masalah yang paling banyak di rumah sakit.
2. Jumlah yang banyak (High volume).
Terpenuhi
3. Proses berisiko tinggi (High process).
(10)
4. Ketidakpuasan pasien dan staf.
5. Kemudahan dalam pengukuran.
6. Ketentuan Pemerintah / Persyaratan Eksternal.
7. Sesuai dengan tujuan strategis rumah sakit.
8. Memberikan pengalaman pasien lebih baik (patient
experience).
Catatan :
Dokumen Rekomendasi Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Damar Husada Paripurna Hal 3/67
c) Direktur dan pimpinan rumah sakit mengkaji
dampak perbaikan primer dan dampak perbaikan Terpenuhi
sekunder pada indikator prioritas rumah sakit yang (10)
ditetapkan di tingkat rumah sakit maupun tingkat unit.
Standar TKRS 6
7 Pimpinan Rumah Sakit bertanggung jawab untuk mengkaji, memilih, dan memantau kontrak klinis dan nonklinis serta
melakukan evaluasi termasuk inspeksi kepatuhan layanan sesuai kontrak yang disepakati.
a) Pimpinan rumah sakit bertanggung jawab terhadap
kontrak untuk memenuhi kebutuhan pasien dan Terpenuhi
manajemen termasuk ruang lingkup pelayanan (10)
tersebut yang dicantumkan dalam persetujuan kontrak.
b) Tenaga kesehatan yang dikontrak perlu dilakukan Terpenuhi
kredensial sesuai ketentuan di rumah sakit. (10)
Pimpinan Rumah Sakit
Laporan inspeksi bertanggung jawab untuk
Terpenuhi terhadap kepatuhan melakukan evaluasi
c) Pimpinan rumah sakit menginspeksi kepatuhan
Sebagian layanan sesuai kontrak berkala termasuk
layanan kontrak sesuai kebutuhan
(5) belum dibuat secara inspeksi kepatuhan
jelas dan seragam. layanan sesuai kontrak
yang disepakati.
Telah ada regulasi
tentang kontrak yang Regulasi tentang kontrak
memuat batas waktu memuat : 1) batas waktu
pengajuan negosiasi pengajuan nesgosiasi
d) Apabila kontrak dinegosiasikan ulang atau Terpenuhi
ulang sebelum kontrak ulang sebelum kontrak
dihentikan, rumah sakit tetap mempertahankan Sebagian
berakhir batas waktu berakhir 2) batas waktu
kelanjutan dari pelayanan pasien (5)
pengajuan penghentian pengajuan penghentian
sebelum kontrak sebelum kontrak berakhir
berakhir namun belum dibuat secara seragam
dibuat secara seragam.
Terdapat Regulasi
tentang kontrak dan Buat dan lengkapi
penetapannya namun Regulasi secara seragam
belum seragam dan tentang kontrak dan
belum memuat : 1) data penetapannya yang
e) Semua kontrak menetapkan data mutu yang
mutu yang harus memuat : 1) data mutu
harusdilaporkan kepada rumah sakit, disertai frekuensi Terpenuhi
dilaporkan disertai yang harus dilaporkan
danmekanisme pelaporan, serta bagaimana rumah Sebagian
frekuensi dan disertai frekuensi dan
sakitakan merespons jika persyaratan atau (5)
mekanisme mekanisme pelaporannya
ekspektasimutu tidak terpenuhi.
pelaporannya dan 2) 2) respon rumah sakit
respon rumah sakit jika jika persyaratan atau
persyaratan atau ekspektasi mutu tidak
ekspektasi mutu tidak terpenuhi
terpenuhi
f) Pimpinan klinis dan non klinis yang terkait
layananyang dikontrak melakukan analisis dan
Terpenuhi
memantauinformasi mutu yang dilaporkan pihak yang
(10)
dikontrakyang merupakan bagian dalam program
penigkatanmutu dan keselamatan pasien rumah sakit.
Standar TKRS 7
8 Pimpinan rumah sakit membuat keputusan tentangpengadaan dan pembelian. Penggunaan sumber dayamanusia dan sumber
daya lainnya harus berdasarkanpertimbangan mutu dan dampaknya pada keselamatan.
a) Pimpinan rumah sakit menggunakan data dan
informasi mutu serta dampak terhadap keselamatan Terpenuhi
untuk membuat keputusan pembelian dan penggunaan (10)
peralatan baru.
telah ada dokumen nota
staf yang berisi kajian lengkapi Dokumen kajian
rotasi staf namun belum dalam membuat regulasi
secara rinci membuat dalam pemilihan,
b) Pimpinan rumah sakit menggunakan data dan keputusan pemilihan, penambahan,
Terpenuhi
informasi mutu serta dampak terhadap keselamatan penambahan, pengurangan dan
Sebagian
dalam pemilihan, penambahan, pengurangan dan pengurangan dan melakukan rotasi staf
(5)
melakukan rotasi staf. melakukan rotasi staf yang bersumber dari data
yang bersumber dari dan informasi mutu serta
data dan informasi mutu dampak terhadap
serta dampak terhadap keselamatan
keselamatan
c) Pimpinan rumah sakit menggunakan rekomendasi
dari organisasi profesional dan sumber berwenang Terpenuhi
lainnya dalam mengambil keputusan mengenai (10)
pengadaan sumber daya.
d) Pimpinan rumah sakit memberikan arahan,
Terpenuhi
dukungan, dan pengawasan terhadap penggunaan
(10)
sumber daya Teknologi informasi Kesehatan (TIK)
e) Pimpinan rumah sakit memberikan arahan,
Terpenuhi
dukungan, dan pengawasan terhadap pelaksanaan
(10)
program penanggulangan kedaruratan dan bencana.
f) Pimpinan rumah sakit memantau hasil keputusannya
dan menggunakan data tersebut untuk mengevaluasi Terpenuhi
dan memperbaiki mutu keputusan pembelian dan (10)
pengalokasian sumber daya.
Standar TKRS 7.1
9 Pimpinan rumah sakit mencari dan menggunakan data serta informasi tentang keamanan dalam rantai perbekalan untuk
melindungi pasien dan staf terhadap produk yang tidak stabil, terkontaminasi, rusak, dan palsu.
Catatan :
Dokumen Rekomendasi Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Damar Husada Paripurna Hal 4/67
a) Pimpinan rumah sakit menentukan obat-obatan,
perbekalan medis, serta peralatan medis yang paling Terpenuhi
b e r i s i k o d a n m e m b u a t b a g a n a l u r r a n t a i (10)
perbekalannya.
b) Pimpinan rumah sakit menentukan titik paling
berisiko dalam bagan alur rantai perbekalan dan Terpenuhi
membuat keputusan berdasarkan risiko dalam rantai (10)
perbekalan tersebut.
Rumah sakit belum Rumah sakit
memiliki regulasi untuk membuatregulasi untuk
Tidak
melakukan pelacakan melakukan pelacakan
c) Rumah sakit memiliki proses untuk melakukan Terpenuhi
retrospektif terhadap retrospektif terhadap
pelacakan retrospektif terhadap perbekalan yang atau Tidak
perbekalan yang diduga perbekalan yang diduga
diduga tidak stabil, terkontaminasi, rusak, atau palsu. Tercapai
tidak stabil, tidak stabil,
(0)
terkontaminasi, rusak, terkontaminasi, rusak,
atau palsu. atau palsu.
Tidak ditemukan Buat dokumentasi dari
Dokumen dari proses proses/alur dari hasil
Tidak hasil pemberitahuan pemberitahuan kepada
d) Rumah sakit memberitahu produsen dan/atau Terpenuhi kepada produsen dan / produsen dan / atau
distributor bila menemukan perbekalan yang tidak atau Tidak atau distributor bila distributor bila
stabil, terkontaminasi, rusak, atau palsu. Tercapai menemukan perbekalan menemukan perbekalan
(0) yang tidak stabil, yang tidak stabil,
terkontaminasi, rusak, terkontaminasi, rusak,
atau palsu atau palsu
Standar TKRS 8
10 Komite Medik, Komite Keperawatan dan Komite Tenaga Kesehatan Lain menerapkan pengorganisasisannya sesuai peraturan
perundang-undangan untuk mendukung tanggung jawab serta wewenang mereka.
a) Terdapat struktur organisasi Komite Medik, Komite
Keperawatan, dan Komite Tenaga Kesehatan Lain yang Terpenuhi
ditetapkan Direktur sesuai peraturan perundang- (10)
undangan yang berlaku.
b) Komite Medik, Komite Keperawatan dan Komite
Tenaga Kesehatan Lain melaksanakan tanggung
jawabnya mencakup (a-d) dalam maksud dan tujuan.
1. Mendukung komunikasi yang efektif antar tenaga
profesional;
Terpenuhi
2. Menyusun kebijakan, pedoman, prosedur serta
(10)
protokol, tata hubungan kerja, alur klinis, dan dokumen
lain yang mengatur layanan klinis;
3. Menyusun kode etik profesi; dan
4. Memantau mutu pelayanan pasien lainnya.
Catatan :
Dokumen Rekomendasi Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Damar Husada Paripurna Hal 5/67
d) Kepala unit klinis/non klinis memilih prioritas
Terpenuhi
perbaikan yang baru bila perbaikan sebelumnya sudah
(10)
dapat dipertahankan dalam waktu 1 (satu) tahun.
Standar TKRS 11
13 Kepala unit klinis mengevaluasi kinerja para dokter, perawat dan tenaga kesehatan profesional lainnya menggunakan indikator
mutu yang diukur di unitnya.
a) Penilaian praktik profesional berkelanjutan (On
going Professional Practice Evaluation) para dokter
Terpenuhi
dalam memberikan pelayanan untuk meningkatkan
(10)
mutu dan keselamatan pasien menggunakan indikator
mutu yang diukur di unit tersebut.
Penilaian indikator Buat dan lengkapi
b) Penilaian kinerja para perawat dalam memberikan mutu yang diukur di Dokumen indikator mutu
Terpenuhi
pelayanan untuk meningkatkan mutu dan keselamatan unit telah dibuat namun yang diukur di unit,
Sebagian
pasien menggunakan indikator mutu yang diukur di belum digunakan untuk digunakan untuk
(5)
unit tersebut. penilaian kinerja para penilaian kinerja para
perawat perawat
c) Penilaian kinerja tenaga kesehatan lainnya
memberikan pelayanan untuk meningkatkan mutu dan Terpenuhi
keselamatan pasien menggunakan indikator mutu yang (10)
diukur di unit tersebut.
Standar TKRS 12
Pimpinan rumah sakit menetapkan kerangka kerja pengelolaan etik rumah sakit untuk menangani masalah etik rumah sakit
14
meliputi finansial, pemasaran, penerimaan pasien, transfer pasien, pemulangan pasien dan yang lainnya termasuk konflik etik
antar profesi serta konflik kepentingan staf yang mungkin bertentangan dengan hak dan kepentingan pasien.
a) Direktur rumah sakit menetapkan Komite Etik Terpenuhi
rumah sakit. (10)
b) Komite Etik telah menyusun kode etik rumah sakit
Terpenuhi
yang mengacu pada Kode Etik Rumah Sakit Indonesia
(10)
(KODERSI) dan ditetapkan Direktur.
c) Komite Etik telah menyusun kerangka kerja
pelaporan dan pengelolaan etik rumah sakit serta
pedoman pengelolaan kode etik rumah sakit meliputi
poin (1) sampai dengan (12) dalam maksud dan
tujuan sesuai dengan visi, misi, dan nilai-nilai yang
dianut rumah sakit.
1. Menjelaskan pelayanan yang diberikan pada pasien
secara jujur;
2. Melindungi kerahasiaan informasi pasien;
3. Mengurangi kesenjangan dalam akses untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan dan dampak klinis.
4. Menetapkan kebijakan tentang pendaftaran pasien,
transfer, dan pemulangan pasien;
5. Mendukung transparansi dalam melaporkan
pengukuran hasil kinerja klinis dan kinerja non klinis
6. Keterbukaan kepemilikan agar tidak terjadi konflik
kepentingan misalnya hubungan kepemilikan antara
dokter yang memberikan instruksi pemeriksaan
penunjang dengan fasilitas laboratorium atau fasilitas
radiologi di luar rumah sakit yang akan melakukan
pemeriksaan.
Terpenuhi
7. Menetapkan mekanisme bahwa praktisi kesehatan
(10)
dan staf lainnya dapat melaporkan kesalahan klinis
(clinical error) atau mengajukan kekhawatiran etik
tanpa takut dihukum, termasuk melaporkan perilaku
staf yang merugikan terkait masalah klinis ataupun
operasional;
8. Mendukung keterbukaan dalam sistem pelaporan
mengenai masalah/isu etik tanpa takut diberikan
sanksi;
9. Memberikan solusi yang efektif dan tepat waktu
untuk masalah etik yang terjadi;
10. Memastikan praktik nondiskriminasi dalam
pelayanan pasien dengan mengingat norma hukum dan
budaya negara; dan
11. Tagihan biaya pelayanan harus akurat dan
dipastikan bahwa insentif dan pengelolaan pembayaran
tidak menghambat pelayanan pasien.
12. Pengelolaan kasus etik pada konflik etik antar
profesi di rumah sakit, serta penetapan Code of
Conduct bagi staf sebagai pedoman perilaku sesuai
dengan standar etik di rumah sakit.
Catatan :
Dokumen Rekomendasi Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Damar Husada Paripurna Hal 6/67
a) Pimpinan rumah sakit menetapkan Program Budaya
Keselamatan yang mencakup poin a) sampai dengan
h) dalam maksud dan tujuan serta mendukung
penerapannya secara akuntabel dan transparan.
1. Perilaku memberikan pelayanan yang aman secara
konsisten untuk mencegah terjadinya kesalahan pada
pelayanan berisiko tinggi.
2. Perilaku di mana para individu dapat melaporkan
kesalahan dan insiden tanpa takut dikenakan sanksi
atau teguran dan diperlakuan secara adil (just culture)
3. Kerja sama tim dan koordinasi untuk menyelesaikan
masalah keselamatan pasien.
4. Komitmen pimpinan rumah sakit dalam mendukung
staf seperti waktu kerja para staf, pendidikan, metode
Terpenuhi
yang aman untuk melaporkan masalah dan hal lainnya
(10)
untuk menyelesaikan masalah keselamatan.
5. Identifikasi dan mengenali masalah akibat perilaku
yang tidak diinginkan (perilaku sembrono).
6. Evaluasi budaya secara berkala dengan metode
seperti kelompok fokus diskusi (FGD), wawancara
dengan staf, dan analisis data.
7. Mendorong kerja sama dan membangun sistem,
dalam mengembangkan budaya perilaku yang aman.
8. Menanggapi perilaku yang tidak diinginkan pada
semua staf pada semua jenjang di rumah sakit,
termasuk manajemen, staf administrasi, staf klinis dan
nonklinis, dokter praktisi mandiri, representasi pemilik
dan anggota Dewan pengawas.
kegiatan : 1) edukasi 2)
Buat Dokumen dalam
penyediaan informasi 3)
proses kegiatan : 1)
b) Pimpinan rumah sakit menyelenggarakan pendidikan penyediaan sistem
Terpenuhi edukasi 2) penyediaan
dan menyediakan informasi (kepustakaan dan laporan) pelaporan bagi semua
Sebagian informasi 3) penyediaan
terkait budaya keselamatan bagi semua staf yang staf terkait budaya
(5) sistem pelaporan bagi
bekerja di rumah sakit. keselamatan belum
semua staf terkait budaya
dilakukan secara
keselamatan
seragam dan konsisten.
Buat program dan
dukungan sumber daya
c) Pimpinan rumah sakit menyediakan sumber daya Terpenuhi laksanakan perihal
terkait budaya
untuk mendukung dan mendorong budaya keselamatan Sebagian dukungan sumber daya
keselamatan masih
di rumah sakit. (5) terkait budaya
minimal.
keselamatan
Belum ada bukti
Buat dan dokumentasikan
dokumen simulasi
simulasi sistem pelaporan
sistem pelaporan
Tidak insiden perilaku yang
d) Pimpinan rumah sakit mengembangkan sistem yang insiden perilaku yang
Terpenuhi tidak diinginkan
rahasia, sederhana dan mudah diakses bagi staf untuk tidak diinginkan
atau Tidak memenuhi ketentuan : 1)
mengidentifikasi dan melaporkan perilaku yang tidak memenuhi ketentuan :
Tercapai bersifat rahasia 2)
diinginkan dan menindaklanjutinya. 1) bersifat rahasia 2)
(0) sederhana 3) mudah
sederhana 3) mudah
diakses oleh staf rumah
diakses oleh staf rumah
sakit
sakit
e) Pimpinan rumah sakit melakukan pengukuran untuk
mengevaluasi dan memantau budaya keselamatan di Terpenuhi
rumah sakit serta hasil yang diperoleh dipergunakan (10)
untuk perbaikan penerapannya di rumah sakit.
f) Pimpinan rumah sakit menerapkan budaya adil (just
Terpenuhi
culture) terhadap staf yang terkait laporan budaya
(10)
keselamatan tersebut.
Standar TKRS 14
16
Program manajemen risiko yang terintegrasi digunakan untuk mencegah terjadinya cedera dan kerugian di rumah sakit.
Catatan :
Dokumen Rekomendasi Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Damar Husada Paripurna Hal 7/67
a) Direktur dan pimpinan rumah sakit berpartisipasi
dan menetapkan program manajemen risiko tingkat
rumah sakit meliputi poin a) sampai dengan d)
dalam maksud dan tujuan.
1. Proses manajemen risiko (poin a.- g.)
1. Komunikasi dan konsultasi.
2. Menetapkan konteks.
3. Identifikasi risiko sesuai kategori risiko pada poin
a) – e)
1. Operasional adalah risiko yang terjadi saat
rumah sakit memberikan pelayanan kepada pasien baik
klinis maupun non klinis.b)
2. Risiko keuangan; risiko kepatuhan (terhadap
hukum dan peraturan yang berlaku); Terpenuhi
3. Risiko reputasi (citra rumah sakit yang (10)
dirasakan oleh masyarakat);
4. Risiko strategis (terkait dengan rencana
strategis termasuk tujuan strategis rumah sakit); dan
5. Risiko kepatuhan terhadap hukum dan regulasi.
4. Analisis risiko.
5. Evaluasi risiko.
6. Penanganan risiko.
7. Pemantauan risiko.
2. Integrasi manajemen risiko di rumah sakit.
3. Pelaporan kegiatan program manajemen risiko.
4. Pengelolaan klaim tuntunan yang dapat
menyebabkan tuntutan.
Standar KPS 1
1 Kepala unit merencanakan dan menetapkan persyaratan pendidikan, keterampilan, pengetahuan, dan persyaratan lainnya bagi
semua staf di unitnya sesuai kebutuhan pasien.
a) Direktur telah menetapkan regulasi terkait
Kualifikasi Pendidikan dan staf meliputi poin a. - f.
pada gambaran umum.
1. Perencanaan dan pengelolaan staf;
Terpenuhi
2. Pendidikan dan pelatihan;
(10)
3. Kesehatan dan keselamatan kerja staf;
4. Tenaga medis;
5. Tenaga keperawatan; dan
6. Tenaga kesehatan lain.
b) Kepala unit telah merencanakan dan menetapkan
persyaratan pendidikan, kompetensi dan pengalaman Terpenuhi
staf di unitnya sesuai peraturan dan perundang- (10)
undangan.
Catatan :
Dokumen Rekomendasi Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Damar Husada Paripurna Hal 8/67