Professional Documents
Culture Documents
ANALISA MASALAH
Air heater adalah alat yang berfungsi sebagai pemanas udara, yang
mana di pembangkit PLTU digunakan untuk memanaskan udara
pembakaran (Secondary Air) dan udara yang digunakan untuk mengeringkan
batu bara di dalam Pulverizer agar tidak lembap dan basah saat di bawa ke
ruang bakar (Boiler furnace) lewat burner (Primary Air). Media pemanas yang
digunakan adalah gas buang (flue gas) hasil pembakaran di boiler sebelum
dibuang ke stack melalui Induced Draft Fan. Gas buang hasil pembakaran
di boiler masih memiliki panas yang cukup tinggi (sekitar 350’C) sehingga
panasnya dapat dimanfaatkan sebagai pemanas udara.
3
Sector Plate dengan radial seal pada air heater. Kebocoran pada air heater dapat
terjadi karena perbedaan tekanan pada sisi gas (Flue gas) dan udara (Secondary
air dan Primary Air) ataupun juga karena ekspansi rotor yang tidak merata
akibat perbedaan suhu pada sisi gas dan udara.
4
LCS menggunakan sensor jarak berupa mekanikal switch posisi
untuk mengatur gab, dalam beberapa kasus yang pernah terjadi kegagalan
switch ini sering terjadi , akibatnya adalah terjadi ruubing atau gesekan antara
radial seal dengan sector plate (extend failure) ,hal tersebut mengakibatkan
beban kerja Main drive motor (penggerak utama rotor) menjadi berat sehingga
terjadi kenaikan arus ,kenaikan arus melebihi set point overload menyebabkan
motor main drive trip.
Pada kondisi operasi normal, rotor air heater diputar oleh motor
listrik (Main Drive) yang dihubungkan speed reducer. Penggerak rotor air
heater diletakkan pada bagian sisi luar dari elemen pemanas.
Pada saat kondisi normal output RPM dari motor main drive adalah
1485 RPM yang kemudian di reduce menjadi sekitar 1 RPM untuk memutar Air
heater rotor. Apabila motor Main drive trip maka fungsinya akan diambil alih
oleh Air drive dari service air sebagai penggerak emergency,namun
penggerakan rotor air heater menggunakan Air drive ini memiliki torsi dan
5
RPM jauh lebih kecil sehingga Fungsi Air heater untuk unit terganggu dan dapat
mengakibatkan runback 50% pada unit pembangkit.
Untuk mengatasi hal tersebut maka dibutuhkan sebuah sistem
cadangan agar tidak terjadi runback unit akibat motor penggerak Air heater trip.
Modifikasi penambahan sensor arus (CT) pada Main drive Air heater untuk
mencegah kegagalan fungsi dari LCS system sangat berpengaruh baik terhadap
kehandalan system.
2.2 Manfaat Modifikasi penambahan sensor arus (CT) pada Main drive Air
heater untuk mencegah kegagalan fungsi dari LCS system