You are on page 1of 90

1.

Perjanjian Pekerjaan Perbaikan Dan Penggantian Peralatan Dan


Material RIG GLN-02
Para Pihak : 1. PT GEOLINK NUSANTARA (“Pihak Pertama”); dan
2. PT PETRODRILL MANUFAKTUR INDONESIA
(“Pihak Kedua”)

Nomor : 0002/RIG-02/GLN-PMI/XI.2019
Perjanjian

Tanggal : 09 Desember 2019


Perjanjian

Jangka : 1. Jangka waktu Perjanjian selama 365 (tiga ratus


Waktu enam puluh lima) hari kalender terhitung sejak
Perjanjian sejak ditandatangani Perjanian tanggal 09
Desember 2019;
2. Jangka waktu Pelaksanaan Pekerjaan selama
300 (tiga ratus) hari kalender terhitung sejak
adanya surat Instruksi Tertulis melakukan
kewajiban sesuai Lampiran B.
3. Perjanjian ini mengatur adanya pengakhiran
lebih awal dan pengakhiran secara sepihak
sesuai Pasal 10 Perjanjian.

Tujuan : Pihak Pertama menghendaki atas pekerjaan Perbaikan


Perjanjian dan Penggantian Peralatan dan Material RIG GLN-02
("Pekerjaan") dilakukan oleh Pihak Kedua untuk
mendukung kegiatan operasional Pihak Pertama
sesuai Lampiran A.

Ketentuan : 1. Pihak Pertama dengan ini menunjuk Pihak


Utama Kedua dan Pihak Kedua dengan ini menerima
penunjukan dari Pihak Pertama tersebut untuk
melaksanakan dan menyelesaikan Pekerjaan
sesuai dengan Jangka Waktu yang ditentukan di
dalam Perjanjian dan Lampiran-lampirannya.

2. Nilai Perjanjian untuk pekerjaan sebagaimana


ditentukan dalam Perjanjian ini adalah sebesar
Rp7.187.000.000,00 (tujuh milyar seratus

1
delapan puluh tujuh juta rupiah), dan
USD86.634.00 (delapan puluh enam ribu enam
ratus tiga puluh empat dollar amerika serikat).

3. Pembayaran atas Biaya Jasa Pekerjaan


dilakukan oleh Pihak Pertama kepada Pihak
Kedua sesuai dengan Tata Cara Pembayaran
pada LAMPIRAN B, yaitu sebagai berikut:

a. Pada dasarnya Perjanjian menggunakan


basis Kontrak Harga Lumpsum. Harga
yang mengikat adalah harga total yang
bersifat tetap dan tidak berubah selama
masa Perjanjian.

b. Nilai pembayaran berdasarkan


perhitungan kemajuan/progres Pekerjaan
yang dicapai.

c. Pembayaran termin ke-1 sebesar 50%


(lima puluh persen) dari nilai Perjanjian
sebagai Down Payment (DP) yang akan
ditagihkan setelah Perjanjian
ditandatangani.

d. Pembayaran termin ke-2 sebesar 25%


(dua puluh lima persen) dari nilai
Perjanjian setelah progress Pekerjaan
mencapai 60% (enam puluh persen)

e. Pembayaran termin ke-3 sebesar 25%


(dua puluh lima persen) dari nilai
Perjanjian sebagai pelunasan sebelum
dilakukan mobilisasi. Mobilisasi dilakukan
paling lambat 45 (empat puluh lima) hari
kalender setelah progres pekerjaan
mencapai 100% (seratus persen).

f. Apabila dokumen-dokumen tagihan


sebagaimana poin 1.2 Lampiran B telah
lengkap, maka Pihak Pertama wajib

2
membayar tagihan Pihak Kedua dalam
waktu maksimal 60 (enam puluh) hari
kalender setelah tagihan diterima oleh
Pihak Pertama.

g. Apabila pembayaran dilakukan setelah


melibihi jangka waktu tersebut, maka
Pihak Pertama akan dikenakan penalty
sebesar 1‰ (satu permil) dari nilai
tagihan yang terlambat dibayarkan
perhari kalender keterlambatan dengan
batas penalty maksimum sebesar 5%
(lima persen).

4. Semua pajak, bea materai, iuran, retribusi,


dan/atau pungutan lain dalam pelaksanaan
Pekerjaan ini menjadi beban dan tanggung
jawab Pihak Kedua, kecuali Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) menjadi beban dan tanggung jawab
Pihak Pertama.

5. Pihak Kedua diperkenankan untuk mengalihkan


Pekerjaan kepada Pihak Ketiga baik sebagian
atau seluruhnya dengan terlebih dahulu
memberikan informasi kepada Pihak Pertama,
namun apabila pengalihan Pekerjaan terjadi
maka tanggung jawab dan kualitas menjadi
tanggung jawab Pihak Kedua.

6. Apabila Pihak Kedua terlambat menyelesaikan


Pekerjaan melewati batas jangka waktu maka
Pihak Kedua akan dikenakan denda sebesar
1‰ (satu permil) dari harga Pekerjaan (Job
Order) untuk setiap hari keterlambatan. Namun
jika keterlambatan penyelesaian pekerjaan
disebabkan oleh keterlambatan supply barang
yang menjadi tanggung jawab Pihak Pertama
maka ketentuan denda ini tidak diberlakukan /
gugur. Perhitungan denda diatur dalam
Lampiran B.
Hukum yang : Hukum Indonesia

3
Berlaku

Penyelesaian : Pengadilan Negeri Jakarta Selatan


Sengketa

Catatan :

Saat ini diketahui bahwa PT Geolink Nusantara telah berada dalam keadaan Pailit
berdasarkan Putusan Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat Perkara Nomor: 160/Pdt.Sus-PKPU/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst tertanggal 9 April
2020. Dalam hal ini PT Petrodrill Manufaktur Indonesia telah mengajukan tagihan
kepada Tim Kurator PT Geolink Nusantara (Dalam Pailit) dengan total tagihan sebesar
Rp. 217.800.000 (Dua ratus tujuh belas juta delapan ratus ribu rupiah) dan selanjutnya
menunggu proses pemberesan dari Tim Kurator PT Geolink Nusantara (Dalam Pailit)
untuk menerima pembayaran atas tagihan tersebut.

Risiko :

PT Petrodrill Manufaktur Indonesia merupakan salah satu kreditor konkuren dari PT


Geolink Nusantara (Dalam Pailit), yang mana apabila harta pailit PT Geolink Nusantara
(Dalam Pailit) tidak cukup untuk membayar tagihan para kreditornya, maka berpotensi
bahwa PT Petrodrill Manufaktur Indonesia mendapat pembayaran secara pro rata pari
pasu atau setidak-tidaknya berisiko tidak mendapatkan pembayaran secara penuh dari
tagihan yang diajukan tersebut.

2. Akta Notaris Perjanjian Sewa Menyewa Nomor : 10, tanggal 11


November 2011 dibuat dihadapan Notaris Rusman, SH
Para Pihak : 1. PT TIMOR PUTRA NASIONAL (“Pihak Pertama”)
(Yang Menyewakan); dan
2. PT PETRODRILL MANUFAKTUR INDONESIA
(“Pihak Kedua”) (Penyewa)

Nomor : 10
Perjanjian

Tanggal : 11 November 2011


Perjanjian

Jangka : Jangka waktu Perjanjian Sewa Menyewa lahan tanah

4
Waktu ini selama 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tanggal
Perjanjian akta ini yaitu 11 November 2011.

Tujuan : Pihak Pertama menyewakan lahan tanah untuk


Perjanjian dijadikan Pabrik kepada Pihak Kedua, dan sebaliknya
untuk menunjang aktivitasnya Pihak Kedua bermaksud
menyewa lahan tanah dari Pihak Pertama.

1. Bahwa lahan tanah yang diewakan Pihak Pertama


Ketentuan : kepada Pihak Kedua adalah sah milik Pihak
Utama Pertama.

2. Bahwa lahan tanah yang disewakan Pihak


Pertama kepada Pihak Kedua tersebut seluas 
39.882 M2 (lebih kurang tiga puluh sembilan ribu
delapan ratus delapan puluh dua meter persegi)
yang merupakan bagian dari sebidang tanah
Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 00007
dengan luas keseluruhan 202.000 M2 (dua ratus
dua ribu meter persegi) yang terletak di desa
Dawuan, kecamatan Cikampek, kabupaten
Karawang, Provinsi Jawa Barat, atau dikenal
sebagai Jalan Interchange Kalihurip Desa
Kamojing.

3. Pihak Pertama akan melakukan pematangan


terlebih dahulu atas lahan tanah yang akan
dipergunakan Pihak Kedua, dan Pihak Pertama
menyediakan lahan tanah sebagai pengganti yang
terletak di bangunan Under Roof sisi utara milik
Pihak Pertama yang mencakup open area dan 2
(dua) gudang. Pihak Pertama menjamin akses
jalan menuju lahan tanah maupun lahan pengganti
sehingga Pihak Kedua tidak terganggu proses
mobilisasi selama masa penyewaan lahan tanah
tersebut.

4. Perjanjian sewa menyewa lahan ini selama 20


(dua puluh) tahun sejak tanggal akta yaitu 11
November 2011, dan dapat diperpanjang atas

5
persetujuan kedua belah pihak dengan terlebih
dahulu memberikan pemberitahuan secara tertulis
selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sebelum
berakhirnya jangka waktu sewa.

5. Harga sewa atas lahan tanah Perjanjian ini


sebesar USD2,50 (Dua dollar koma lima puluh sen
Dollar Amerika Serikat) per meter persegi
pertahun dan belum termasuk Pajak Penghasilan
(PPN).

6. Pihak Pertama berhak untuk melakukan


peninjauan kembali atas harga sewa lahan tanah
dalam Perjanjian ini setiap 2 (dua) tahun dan
melakukan penyesuaian berdasarkan
kesepakatan Para Pihak dengan indikator utama
berupa kenaikan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)
dari lahan tanah yang disewa.

7. Selama masa sewa menyewa, Pajak Bumi dan


Bangunan atas lahan tanah tersebut menjadi
tanggung jawab Pihak Kedua.

8. Pembayaran harga sewa oleh Pihak Kedua


kepada Pihak Pertama yaitu sebagai berikut:

a. Pembayaran dapat dilakukan dalam mata


uang Dollar Amerika Serikat maupun mata
uang Rupiah berdasarkan kurs yang
berlaku pada Bank Pihak Kedua pada saat
dilakukan pembayaran.

b. Pembayaran untuk sewa tahun pertama


sebesar USD99,705.00 (sembilan puluh
sembilan ribu tujuh ratus lima Dollar
Amerika Serikat) yang dibayarkan pada
saat ditandatanganinya Akta Perjanjian ini.
c. Pembayaran untuk tahun kedua sebesar
USD99,705.00 (sembilan puluh sembilan
ribu tujuh ratus lima Dollar Amerika Serikat)
yang dibayarkan 6 (enam) bulan setelah

6
pembayaran sewa tahun pertama dilunasi.

d. Pembayaran selanjutnya dibayar dimuka


setiap tahun pada tanggal 11 (sebelas)
bulan November.

e. Pembayaran dilakukan melalui transfer


dana ke rekening Pihak Pertama.

f. Apabila Pihak Kedua terlambat atau lalai


dalam melakukan pembayaran kepada
Pihak Pertama sesuai ketentuan Pasal 7
Ayat 2 Akta Perjanjian ini maka Pihak
Kedua dikenakan sanksi berupa denda
sebesar 1% (satu persen) per bulan dari
nilai tagihan sewa yang disepakati Para
Pihak.

9. Pihak Kedua tidak dapat memindahkan ataupun


mengalihkan hak sewa baik sebagian maupun
keseluruhan yang tercantum dalam Akta
Perjanjian ini kepada Pihak lainnya, kecuali izin
tertulis dari Pihak Pertama yang dituangkan
dalam suatu Perjanjian.

10. Pihak Pertama tidak dapat memutuskan


hubungan sewa menyewa dengan dalih atau
alasan apapun, kecuali Pihak Kedua tidak
membayarkan kewajibannya sesuai
kesepakatan dalam Akta Perjanjian ini. Jika
Pihak Pertama melanggar Pasal 16 ayat 1 Akta
Perjanjian ini maka Pihak Pertama memberi
ganti rugi kepada Pihak Kedua.
11. Apabila lewat 10 (sepuluh) tahun terhitung Akta
Perjanjian ini Pihak Pertama bermaksud
melakukan pemutusan hubungan sewa maka
Pihak Pertama harus memberitahukan hal
tersebut kepada Pihak Kedua selambat-
lambatnya 6 (enam) bulan sebelum putusnya
perjanjian. Atas pemutusan sewa lahan tanah
tersebut Pihak Pertama harus memberikan ganti

7
rugi kepada Pihak Kedua.
Hukum yang : Hukum Indonesia
Berlaku

Penyelesaian : Pengadilan Negeri Karawang


Sengketa

Catatan :
Perjanjian ini masih berlaku sebagaimana jangka waktu masa sewa lahan tanah selama
20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tanggal akta ini yaitu 11 November 2011 dan akan
berakhir sampai dengan November 2031. Sepanjang Perjanjian ini belum berakhir
maka tidak tertutup kemungkinan adanya potensi / risiko terjadinya sengketa apabila
Para Pihak tidak melaksanakan hak dan kewajibannya sebagaimana isi Perjanjian ini.

3. Perjanjian Sewa Menyewa Ruko di Batam


Para Pihak : 1. HERMAN SANJAYA (“Pihak Pertama”);dan
2. PT PETRODRILL MANUFAKTUR INDONESIA
(“Pihak Kedua”)

Nomor : 064/DIR-PMI/EX-HERMAN/VII/2015
Perjanjian

Tanggal : 29 Juli 2015


Perjanjian

Jangka : Jangka waktu Perjanjian Sewa Menyewa ini selama 2


Waktu (dua) tahun kalender yaitu terhitung sejak tanggal 15
Perjanjian September 2015 sampai dengan tanggal 14
September 2017.

Tujuan : Pihak Pertama menyewakan Ruko 3 lantai kepada


Perjanjian Pihak Kedua, dan sebaliknya untuk mendukung
operasional Pihak Kedua bermaksud menyewa tempat
Ruko 3 lantai dari Pihak Pertama.

1. Bahwa Ruko 3 lantai yang terletak di Kawasan


Ketentuan : Industri Tunas 2 Blok C No. 05, Batam adalah
Utama milik sah Pihak Pertama yang berdiri diatas
Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 24386 atas
nama Herman Sanjaya.

8
2. Bahwa 1 (satu) unit Ruko 3 lantai yang disewakan
Pihak Pertama kepada Pihak Kedua tersebut
seluas  252 M2 (lebih kurang dua ratus lima puluh
dua meter persegi) diatas sebidang tanah Hak
Guna Bangunan No. Sertifikat Hak Guna
Bangunan No. 24386 yang terletak di Provinsi
Kepulauan Riau, Kota Batam Kecamatan Batam
Kota, Kelurahan Berlian, yang dikenal setempat
sebagai Kawasan Industri Tunas 2 Blok C Nomor
05, Batam, berikut dengan kelengkapan fasilitas
listrik 10 Amp (2.200 watt) dari PT Tunas Energy,
dan Air dari ATB Batam.

3. Perjanjian sewa menyewa ini selama 2 (dua)


tahun, dan dapat diperpanjang atas persetujuan
Para Pihak dengan terlebih dahulu memberikan
pemberitahuan secara tertulis selambat-lambatnya
14 (empat belas) hari sebelum berakhirnya
Perjanjian ini.

4. Para Pihak sepakat harga sewa menyewa Ruko


tersebut sebesar Rp100.000.000 (seratus juta
rupiah) per tahun. Pembayaran sewa tahun
pertama sebesar Rp Rp100.000.000 (seratus juta
rupiah) + dipotong PPh pada saat serah terima
Ruko (setelah pengosongan) + Biaya
Pengosongan, dan Pembayaran sewa tahun
kedua sebesar Rp100.000.000 (seratus juta
rupiah) + dipotong PPh + Biaya Pengosongan
selambat-lambatnya dibayar 3 (tiga) bulan
sebelum berakhirnya sewa tahun pertama.

5. Serah Terima Ruko dilakukan oleh Para Pihak


saat Perjanjian ini ditandatangani dengan
melampirkan Berita Acara Serah Terima
ditandatangani oleh Para Pihak.

6. Pihak Kedua tidak dapat memindahkan ataupun


mengalihkan hak sewa baik sebagian maupun

9
keseluruhan yang tercantum dalam Perjanjian ini
kepada Pihak lainnya, kecuali izin tertulis dari
Pihak Pertama yang dituangkan dalam suatu
Perjanjian.

7.
Pihak Kedua dapat memutuskan hubungan sewa
menyewa dengan terlebih dahulu memberitahukan
secara tertulis sekurang-kurangnya 14 (empat
belas) hari sebelum Perjanjian ini diakhiri.
8. Pihak Pertama berhak memutuskan hubungan
sewa menyewa karena adanya pelanggaran dari
Pihak Kedua yang tidak melaksanakan
kewajibannya.
Hukum yang : Hukum Indonesia
Berlaku

Penyelesaian : Pengadilan Negeri Jakarta Utara


Sengketa

Catatan :
Perjanjian ini telah berakhir dan tidak ada informasi yang kami terima dari PT
PETRODRILL MANUFAKTUR INDONESIA mengenai adanya sengketa akibat
Perjanjian ini.

4. PERJANJIAN PENERAPAN SISTEM ERP IDEMPIERE


Para Pihak : 1. PT PETRODRILL MANUFAKTUR INDONESIA
(“Pihak Pertama”); dan
2. PT INOVASI TEKNOLOGI TERINTEGRASI (“Pihak
Kedua”)

Nomor : 01/SP-KST/03-21
Perjanjian

Tanggal : 12 Maret 2021


Perjanjian

10
Jangka : Jangka waktu Perjanjian diatur secara progres dengan
Waktu tabel rencana pekerjaan sesuai Lampiran 3.
Perjanjian

Tujuan : Untuk menunjang dan mendukung daya saing dalam


Perjanjian dunia usaha, Pihak Pertama bermaksud meningkatkan
Teknologi Informasi yang telah diterapkan dalam
pelaksanaan kegiatan usaha Pihak Pertama dengan
menerapkan aplikasi iDempiere ERP oleh Pihak
Kedua.

Ketentuan : 1. Pihak Pertama dengan ini menunjuk Pihak Kedua


Utama untuk menerapkan aplikasi iDempiere ERP
sebagai penunjang kelangsungan dan
pengembangan sistem teknologi informasi dalam
kegiatan usaha Pihak Pertama, dan Pihak Kedua
melakukan pemeliharaan dan dukungan sistem
iDempiere ERP sebagaimana rincian dalam Ruang
Lingkup Pasal 1 ayat (4) Perjanjian ("Pekerjaan")

2. Pelaksanaan Pekerjaan sebagaimana diatur dalam


Pasal 1 Perjanjian diatur secara rinci dalam
Lampiran 1.

3. Nilai Perjanjian untuk pekerjaan sebagaimana


ditentukan dalam Perjanjian ini adalah sebesar
Rp620.000.000 (enam ratus dua puluh juta rupiah)
selama jangka waktu Lampiran 3 Perjanjian hingga
seluruh hasil Pekerjaan telah diserahkan kepada
Pihak Pertama sesuai ketentuan dalam Perjanjian
ini. Nilai pekerjaan ini tidak termasuk Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) namun telah termasuk
Pajak Penghasilan 23 sehingga menjadi
Rp682.000.000 (enam ratus delapan puluh dua juta
rupiah)

4. Pihak Pertama sepakat dengan nilai pekerjaan


yang mencakup biaya-biaya dan jasa perawatan
bantuan (maintenance & support) Pihak Kedua
sebesar Rp93.000.000 (sembilan puluh tiga juta
rupiah) per tahun dimulai tiga bulan dari tanggal

11
Go-Live yang disepakati. Nilai pekerjaan ini tidak
termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) namun
telah termasuk Pajak Penghasilan 23 sehingga
menjadi Rp102.300.000 (seratus dua juta tiga ratus
ribu rupiah)

5. Pihak Kedua menyerahkan Pekerjaan yang telah


selesai dilaksanakan oleh Pihak Kedua
sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Perjanjian
dalam setiap tahapan secara tertulis kepada Pihak
Pertama dengan Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan.
6. Tata cara pembayaran jumlah nilai pekerjaan
tersebut diatas dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahap
pembayaran yaitu sebagai berikut :
a. Tahap 1 : Down Payment sebesar 40% (empat
puluh persen) yang dibayarkan sebelum masuk
ke tahap penerapan kick off presentation;
b. Tahap 2 : sebesar 25% (dua puluh lima persen)
dibayarkan setelah penyerahan dokumen
business process requirement and Design (To-
Be Design).
c. Tahap 3 : sebesar 30% (tiga puluh persen) yang
dibayarkan setelah penyerahan dokumen user
acceptance test scenario and script (UAT)
d. Tahap 4 : Down Payment sebesar 5% (lima
persen) yang dibayarkan setelah penyerahan
dokumen penyelesaian pengerjaan proyek
(project closure).

7. Dengan penandatanganan Berita Acara Serah


Terima Pekerjaan untuk setiap tahap Pekerjaan
sebagaimana Perjanjian maka demi hukum seluruh
hak yang melekat pada hasil Pekerjaan tersebut
termasuk tapi tidak terbatas pada hak atas
kekayaan intelektual beralih kepada Pihak
Pertama, oleh karenanya Pihak Pertama berhak
seutuhnya atas hasil Pekerjaan tersebut untuk
bertindak sebagaimana layaknya pemilik terhadap
benda yang dimilikinya tanpa
hambatan/gangguan/gugatan/ tuntutan hukum

12
dalam bentuk apapun dari Pihak Kedua sendiri
maupun dari pihak manapun dari waktu ke waktu.

Hukum yang : Hukum Indonesia


Berlaku

Penyelesaian : Pengadilan Negeri Jakarta Barat


Sengketa

Catatan :
Perjanjian ini tidak mengatur secara tegas jangka waktu berlaku hingga berakhirnya
Perjanjian, sebab dalam Lampiran 3 : Jadwal Proyek dan Rencana Aktivitas tidak
menjelaskan / tidak menerangkan tanggal, bulan, dan tahun berlaku dan berakhirnya
Perjanjian. Hal ini berisiko Perjanjian tidak dikerjakan sesuai jangka waktu yang jelas.
Selain itu, Perjanjian ini tidak mengatur sanksi/denda yang dapat dikenakan oleh salah
satu pihak apabila salah satu pihak tidak melaksanakan hak dan kewajiban masing-
masing.

5. Perjanjian Kerja Jasa Konsultasi ISO 14001 : 2004 & SMK3 PP Nomor
50 Tahun 2012
Para Pihak : 1. PT PETRODRILL MANUFAKTUR INDONESIA
(“Pihak Pertama”); dan
2. PT CITRA SINERGY MANAGEMENT
CONSULTANTS (“Pihak Kedua”)

Nomor : 003/CSMC/KTRK/VI/2013
Perjanjian

Tanggal : 17 Juni 2013


Perjanjian

Jangka : Jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan Jasa Konsultasi


Waktu sampai dengan Sertifikat adalah selama 5 (lima) bulan
Perjanjian kalender, dimulai dari tanggal 20 Juni 2013 sampai
dengan 19 November 2013.

Tujuan : Pihak Pertama memberikan pekerjaan Jasa Konsultasi


Perjanjian Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 : 2004 dan

13
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja / SMK3 PP No. 50 Tahun 2012.

Ketentuan : 1. Nilai Perjanjian untuk pekerjaan sebagaimana


Utama ditentukan dalam Perjanjian ini adalah sebesar
Rp90.000.000 (sembilan puluh juta rupiah) tidak
termasuk PPn, dengan tata cara pembayaran
sebagai berikut :
a. Pembayaran pertama paket jasa konsultasi dan
sertifikasi sebesar 30% atau Rp27.000.000
(Dua puluh juta rupiah) sebagai Uang Muka
(Down Payment) saat diterbitkannya SPK atau
Kontrak Kerja;
b. Pembayaran Kedua sebesar 50% atau
Rp45.000.000 (empat puluh lima juta rupiah)
setelah dilakukan Audit Sertifikasi dan PT
Petrodrill Manufaktur Indonesia
direkomendasikan untuk mendapatkan sertifikat
ISO 14001 : 2004 & SMK3;
c. Pembayaran ketiga atau terakhir sebesar 20%
atau Rp18.000.000 (delapan belas juta rupiah)
setelah sertifikat ISO 14001 : 2004 diterbitkan
oleh Badan Sertifikasi serta Surat Keterangan
sertifikat SMK3 PP No.50 Tahun 2012
diterbitkan oleh Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi ata Kementerian Sekretariat
Negara, sedangkan Sertifikat Asli SMK3 akan
diserah terimakan oleh Menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi atau Presiden RI pada acara
Bulan K3 ditahun berikutnya.

2. Pekerjaan dilakukan di lokasi workshop


perusahaan Pihak Pertama, dan Pihak Kedua
bertanggung jawab untuk memberikan konsultasi,
pelatihan dan pendampingan audit internal dan
audit badan sertifikasi kepada pimpinan dan para
karyawan Pihak Pertama.

Hukum yang : -
Berlaku

14
Penyelesaian : -
Sengketa
Catatan :
Perjanjian ini tidak mengatur ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a. Hukum yang berlaku
b. Yurisdiksi Penyelesaian Sengketa
c. Sanksi/Denda
Sehingga apabila terjadi kelalaian dari Para Pihak yang tidak melaksanakan
kewajibannya sebagaimana Perjanjian ini, maka akan berisiko terjadi suatu
perselisihan.

6. Akta Notaris Addendum Perjanjian Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK)


W/A Dan Pengakuan Hutang PT Petrodrill Manufaktur Indonesia - PT
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Nomor : 71, tanggal 31 Januari
2018 dibuat dihadapan Notaris Dewantari Handayani, SH, MPA

Para Pihak : 1. PT PETRODRILL MANUFAKTUR INDONESIA


(“Debitur”)
2. PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk
(“Bank”)

Nomor : 71
Perjanjian

Tanggal : 31 Januari 2018


Perjanjian

Jangka : Jangka waktu Perjanjian ini merujuk pada jangka waktu


Waktu Fasilitas Kredit yang diberikan Bank kepada Debitur,
Perjanjian dengan uraian sebagai berikut :
1. Jangka waktu Fasilitas Kredit Modal Kerja
(KMK) W/A USD tanggal 4 Oktober 2017
sampai dengan tanggal 4 Oktober 2018
2. Jangka waktu Fasilitas Kredit Modal Kerja
(KMK) W/A IDR berlaku sejak
ditandatanganinya Addendum Perjanjian Kredit
yaitu tanggal 31 Januari 2018 sampai dengan
tanggal 4 Oktober 2018

15
Tujuan : Debitur telah memperoleh Fasilitas Kredit dari Bank,
Perjanjian dan dalam Akta Perjanjian ini Para Pihak sepakat akan
melakukan Perubahan pada beberapa ketentuan
dalam Perjanjian Kredit sesuai dengan penggunaan
kredit tersebut yang akan diatur dalam Addendum
Perjanjian Kredit dan Pengakuan Hutang.

Ketentuan 1. Bahwa Bank telah memberikan Fasilitas Kredit


Utama : kepada Debitur, berupa :
a. Fasilitas Bank Garansi dalam bentuk Contigent
Facility dengan plafond sebesar USD 1,800,000
(satu juta delapan ratus ribu Dollar Amerika
Serikat), yang telah dibuat terlebih dahulu dalam
Akta Perjanjian Fasilitas Bank Garansi dan
Pengakuan Hutang tertanggal 6 Mei 2015
Nomor: 13 dihadapan Notaris Dewantari
Handayani, SH, MPA dan yang mengalami
perubahan dalam Addendum Fasilitas Bank
Garansi dan Pengakuan Hutang tertanggal 30
November 2016 No. 58;
b. Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) R/K dengan
maksimum Credit Overeenkomst dengan
plafond sebesar Rp. 15.000.000.000 (lima belas
miliar rupiah), yang telah dibuat terlebih dahulu
dalam Akta Perjanjian Fasilitas Kredit Modal
Kerja (KMK) R/K dan Pengakuan Hutang
tertanggal 6 Mei 2015 Nomor: 12 dihadapan
Notaris Dewantari Handayani, SH, MPA dan
yang mengalami perubahan dalam Addendum
Perjanjian Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK)
R/K dan Pengakuan Hutang tertanggal 30
November 2016 No. 57;

c. Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) W/A dengan


maksimum Credit Overeenkomst dengan
plafond sebesar USD 12,800,000 (dua belas
juta delapan ratus ribu Dollar Amerika Serikat),
yang telah dibuat terlebih dahulu dalam Akta
Perjanjian Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK)
R/K dan Pengakuan Hutang tertanggal 6 Mei

16
2015 Nomor: 11 dihadapan Notaris Dewantari
Handayani, SH, MPA dan yang mengalami
perubahan dalam Addendum Perjanjian Fasilitas
Kredit Modal Kerja (KMK) W/A dan Pengakuan
Hutang tertanggal 30 November 2016 No. 56;
(Seluruhnya disebut "Perjanjian Kredit")

2. Bahwa Para Pihak sepakat mengubah seluruh isi


ketentuan Pasal 1 Perjanjian Kredit menjadi
sebagai berikut :
a. Mengubah Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK)
W/A Dollar Amerika Serikat (USD) yang
semula plafond kredit sebesar USD 12,800,000
(dua belas juta delapan ratus ribu Dollar
Amerika Serikat menjadi USD 6,400,000 (enam
juta empat ratus ribu Dollar Amerika Serikat;

b. Mengubah Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK)


W/A Rupiah (IDR) yang merupakan konversi
plafond kredit sebesar USD 6,400,000 (enam
juta empat ratus ribu Dollar Amerika Serikat
menjadi Rp. 86.800.000.000 (delapan puluh
enam miliar delapan ratus juta rupiah);

(Seluruhnya digunakan untuk modal kerja


usaha manufaktur pembuatan dan perbaikan
mesin bidang minyak dan gas yang meliputi
mesin rig, mudpump dan equipment
pengeboran).

3. Bahwa Para Pihak Sepakat mengubah seluruh


isi ketentuan Pasal 2 Akta Perjanjian Kredit
menjadi sebagai berikut :
a. Debitur mengakui dengan sungguh-sungguh
dan sebenarnya serta dengan sah telah
berhutang kepada Bank berupa uang
sebesar: Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK)
W/A sebesar USD 6,400,000 (enam juta
empat ratus ribu Dollar Amerika Serikat,
b. Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) W/A IDR
sebesar Rp. 86.800.000.000 (delapan puluh

17
enam miliar delapan ratus juta rupiah),
ditambah provisi, bunga denda dan
kewajiban lainnya yang timbul karena
Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) yang
diberikan Bank kepada Debitur.

4. Bahwa Para Pihak Sepakat mengubah seluruh


isi ketentuan Pasal 3 Akta Perjanjian Kredit
menjadi sebagai berikut :
a. Jangka waktu Fasilitas Kredit Modal Kerja
(KMK) W/A USD tanggal 4 Oktober 2017
sampai dengan tanggal 4 Oktober 2018
b. Jangka waktu Fasilitas Kredit Modal Kerja
(KMK) W/A IDR berlaku sejak
ditandatanganinya Addendum Perjanjian
Kredit yaitu tanggal 31 Januari 2018 sampai
dengan tanggal 4 Oktober 2018

5. Bahwa Para Pihak Sepakat mengubah seluruh


isi ketentuan Pasal 4 Akta Perjanjian Kredit
mengenai Bunga, Provisi, dan Biaya
Administrasi.

6. Bahwa Para Pihak Sepakat menghapus seluruh


isi ketentuan butir 5 Pasal 7 Akta Perjanjian
Kredit;

7. Bahwa Para Pihak Sepakat untuk menegaskan


kembali seluruh ketentuan Pasal 13 Perjanjian
Kredit terkait Jaminan menjadi sebagai berikut:
a. Jaminan Fidusia (Cessie) terhadap Piutang
Usaha Debitur sebesar Rp 132.685.550.416
(seratus tiga puluh dua miliar enam ratus
delapan puluh lima juta lima ratus lima puluh
ribu empat ratus enam belas rupiah)
berdasarkan Akta Pemberian Jaminan
Fidusia (Cessie) Atas Piutang Usaha
Nomor:14 tertanggal 6 Mei 2015.
b. Jaminan Fidusia (Cessie) terhadap Piutang
Usaha Debitur sebesar Rp 176.223.100.000
(seratus tujuh puluh enam miliar dua ratus

18
dua puluh tiga juta seratus ribu rupiah)
berdasarkan Akta Pemberian Jaminan
Fidusia (Cessie) Atas Piutang Usaha
Nomor:15 tertanggal 6 Mei 2015.
c. Jaminan Fidusia terhadap Persediaan milik
Debitur sebesar Rp 42.819.879.886 (empat
puluh dua miliar delapan ratus sembilan
belas juta delapan ratus tujuh puluh sembilan
ribu delapan ratus delapan puluh enam
rupiah) berdasarkan Akta Pemberian
Jaminan Fidusia Atas Persediaan Barang
Nomor:16 tertanggal 6 Mei 2015.
d. Hak Tanggungan Peringkat I (Pertama)
dengan nilai sebesar Rp 26.310.000.000
(dua puluh enam miliar tiga ratus sepuluh
juta rupiah) berdasarkan SHM Nomor :
682/Babakan;
e. Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) atas
nama Sani Handoko berdasarkan Akta
Personal Guarantee Nomor: 19 tertanggal 6
Mei 2015;
f. Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) atas
nama Djoni Handoyo Layanto berdasarkan
Akta Personal Guarantee Nomor: 17
tertanggal 6 Mei 2015;
g. Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) atas
nama Katherine Soelistio berdasarkan Akta
Personal Guarantee Nomor: 18 tertanggal 6
Mei 2015;

8. Bahwa Para Pihak Sepakat mengubah seluruh


isi ketentuan ayat 6 pada Pasal 14 Akta
Perjanjian Kredit dan menambah 3 (tiga)
ketentuan baru sebagai ayat 7, ayat 8 dan ayat
9 pada Pasal 14 Perjanjian Kredit mengenai
Klausula Publikasi, Klausula Konversi, Klausula
lain-lain, Klausula Kuasa-kuasa (kuasa
perjumpaan hutang, kuasa pengakuan hutang,
kuasa debet rekening), dan syarat-syarat
Perjanjian Kredit tersebut.

19
Hukum yang : -
Berlaku

Penyelesaian : -
Sengketa

Catatan:
Addendum Perjanjian Fasilitas Kredit ini tidak mengatur ketentuan-ketentuan sebagai
berikut :
a. Hukum yang berlaku
b. Yurisdiksi Penyelesaian Sengketa
c. Sanksi/Denda
Namun mengingat karena ini adalah Addendum maka diasumsikan ketentuan
mengenai huruf a sampai c tersebut telah diatur dan merujuku pada Perjanjian Fasilitas
Kredit.

Jangka waktu Perjanjian ini telah berakhir, apabila tidak ada perpanjangan Fasilitas
Kredit yang diatur lebih lanjut dalam Addendum maupun perjanjian lainnya serta tidak
adanya informasi sengketa akibat dari Perjanjian ini, maka diasumsikan Perjanjian telah
berakhir baik tanpa adanya sengketa terhadap Para Pihak.

7. Akta Notaris Addendum Perjanjian Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK)


R/K Dan Pengakuan Hutang PT Petrodrill Manufaktur Indonesia - PT
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Nomor : 72, tanggal 31 Januari
2018 dibuat dihadapan Notaris Dewantari Handayani, SH, MPA

Para Pihak : 1. PT PETRODRILL MANUFAKTUR INDONESIA


(“Debitur”)
2. PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk
(“Bank”)

Nomor : 72
Perjanjian

Tanggal : 31 Januari 2018


Perjanjian

Jangka : Jangka waktu Perjanjian ini merujuk pada jangka waktu


Waktu Fasilitas Kredit yang diberikan Bank kepada Debitur

20
Perjanjian yaitu tanggal 4 Oktober 2017 sampai dengan tanggal 4
Oktober 2018.

Tujuan : Debitur telah memperoleh Fasilitas Kredit dari Bank,


Perjanjian dan dalam Akta Perjanjian ini Para Pihak sepakat akan
melakukan Perubahan pada beberapa ketentuan
dalam Perjanjian Kredit sesuai dengan penggunaan
kredit tersebut yang akan diatur dalam Addendum
Perjanjian Kredit dan Pengakuan Hutang.

Ketentuan 1. Bahwa Bank telah memberikan Fasilitas Kredit


Utama : kepada Debitur, berupa :
a. Fasilitas Bank Garansi dalam bentuk Contigent
Facility dengan plafond sebesar USD 1,800,000
(satu juta delapan ratus ribu Dollar Amerika
Serikat), sebagaimana diatur dalam Akta
Perjanjian Fasilitas Bank Garansi dan
Pengakuan Hutang tertanggal 6 Mei 2015
Nomor: 13 dihadapan Notaris Dewantari
Handayani, SH, MPA dan yang mengalami
perubahan dalam Addendum Fasilitas Bank
Garansi dan Pengakuan Hutang tertanggal 30
November 2016 No. 58;

b. Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) R/K dengan


maksimum Credit Overeenkomst dengan
plafond sebesar Rp. 15.000.000.000 (lima belas
miliar rupiah), yang telah dibuat terlebih dahulu
dalam Akta Perjanjian Fasilitas Kredit Modal
Kerja (KMK) R/K dan Pengakuan Hutang
tertanggal 6 Mei 2015 Nomor: 12 dihadapan
Notaris Dewantari Handayani, SH, MPA dan
yang mengalami perubahan dalam Addendum
Perjanjian Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK)
R/K dan Pengakuan Hutang tertanggal 30
November 2016 No. 57;

c. Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) W/A dengan


maksimum Credit Overeenkomst dengan
plafond sebesar USD 12,800,000 (dua belas
juta delapan ratus ribu Dollar Amerika Serikat),

21
yang telah dibuat terlebih dahulu dalam Akta
Perjanjian Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK)
R/K dan Pengakuan Hutang tertanggal 6 Mei
2015 Nomor: 11 dihadapan Notaris Dewantari
Handayani, SH, MPA dan yang mengalami
perubahan dalam Addendum Perjanjian Fasilitas
Kredit Modal Kerja (KMK) W/A dan Pengakuan
Hutang tertanggal 30 November 2016 No. 56;
(Seluruhnya disebut "Perjanjian Kredit")

2. Bahwa Para Pihak sepakat mengubah seluruh isi


ketentuan Pasal 3 Perjanjian Kredit mengenai
Jangka Waktu menjadi sebagai berikut :

a. Jangka waktu Fasilitas Kredit berlaku terhitung


sejak jatuh tempo Fasilitas Kredit sebelumnya
yaitu tanggal 4 Oktober 2017 sampai dengan
tanggal 4 Oktober 2018;
b. Perjanjian Kredit dapat diperpanjang atas
permintaan Debitur dan persetujuan Bank.

3. Bahwa Para Pihak Sepakat mengubah dan


menegaskan kembali seluruh isi ketentuan Pasal 4
Perjanjian Kredit mengenai Bunga, Provisi, Denda
dan Biaya Administrasi menjadi sebagai berikut :
a. Bunga sebesar 12% (dua belas persen) per
tahun dan dapat ditinjau sesuai ketentuan suku
bunga Bank;
b. Provisi sebesar 0,6 (nol koma enam persen) dari
plafond kredit;
c. Biaya Administrasi sebesar Rp 7.500.000 (tujuh
juta lima ratus ribu rupiah) per tahun
d. Denda bunga (penalty rate) sebesar 50% (lima
puluh persen) dari tingkat suku bunga yang
berlaku;
e. Biaya-biaya lain sehubungan Perjanjian ini.

4. Bahwa Para Pihak Sepakat untuk mengubah dan


menegaskan kembali seluruh ketentuan Pasal 12
Perjanjian Kredit terkait Jaminan menjadi sebagai

22
berikut:
a. Jaminan Fidusia (Cessie) terhadap Piutang
Usaha Debitur sebesar Rp 132.685.550.416
(seratus tiga puluh dua miliar enam ratus
delapan puluh lima juta lima ratus lima puluh
ribu empat ratus enam belas rupiah)
berdasarkan Akta Pemberian Jaminan Fidusia
(Cessie) Atas Piutang Usaha Nomor:14
tertanggal 6 Mei 2015.

b. Jaminan Fidusia (Cessie) terhadap Piutang


Usaha Debitur sebesar Rp 176.223.100.000
(seratus tujuh puluh enam miliar dua ratus dua
puluh tiga juta seratus ribu rupiah) berdasarkan
Akta Pemberian Jaminan Fidusia (Cessie) Atas
Piutang Usaha Nomor:15 tertanggal 6 Mei 2015.

c. Jaminan Fidusia terhadap Persediaan milik


Debitur sebesar Rp 42.819.879.886 (empat
puluh dua miliar delapan ratus sembilan belas
juta delapan ratus tujuh puluh sembilan ribu
delapan ratus delapan puluh enam rupiah)
berdasarkan Akta Pemberian Jaminan Fidusia
Atas Persediaan Barang Nomor:16 tertanggal 6
Mei 2015.

d. Hak Tanggungan Peringkat I (Pertama) dengan


nilai sebesar Rp 26.310.000.000 (dua puluh
enam miliar tiga ratus sepuluh juta rupiah)
berdasarkan SHM Nomor : 682/Babakan;

e. Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) atas


nama Sani Handoko berdasarkan Akta Personal
Guarantee Nomor: 19 tertanggal 6 Mei 2015;

f. Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) atas


nama Djoni Handoyo Layanto berdasarkan Akta
Personal Guarantee Nomor: 17 tertanggal 6 Mei
2015;

g. Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) atas

23
nama Katherine Soelistio berdasarkan Akta
Personal Guarantee Nomor: 18 tertanggal 6 Mei
2015;

5. Bahwa Para Pihak Sepakat mengubah seluruh isi


ketentuan ayat 6 pada Pasal 13 Akta Perjanjian
Kredit dan menambah 3 (tiga) ketentuan baru
sebagai ayat 7, ayat 8 dan ayat 9 pada Pasal 13
Perjanjian Kredit mengenai Klausula Publikasi,
Klausula Konversi, Klausula lain-lain, Klausula
Kuasa-kuasa (kuasa perjumpaan hutang, kuasa
pengakuan hutang, kuasa debet rekening), dan
syarat-syarat Perjanjian Kredit tersebut.

Hukum yang : -
Berlaku

Penyelesaian : -
Sengketa

Catatan:
Addendum Perjanjian Fasilitas Kredit ini tidak mengatur ketentuan-ketentuan sebagai
berikut :
a. Hukum yang berlaku
b. Yurisdiksi Penyelesaian Sengketa
c. Sanksi/Denda
Namun mengingat karena ini adalah Addendum maka diasumsikan ketentuan
mengenai huruf a sampai c tersebut telah diatur dan merujuku pada Perjanjian Fasilitas
Kredit.

Jangka waktu Perjanjian ini telah berakhir, apabila tidak ada perpanjangan Fasilitas
Kredit yang diatur lebih lanjut dalam Addendum maupun perjanjian lainnya serta tidak
adanya informasi sengketa akibat dari Perjanjian ini, maka diasumsikan Perjanjian telah
berakhir baik tanpa adanya sengketa terhadap Para Pihak.

8. Akta Notaris Addendum Perjanjian Fasilitas Bank Garansi (BG) Dan


Pengakuan Hutang PT Petrodrill Manufaktur Indonesia - PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Nomor : 73, tanggal 31 Januari 2018
dibuat dihadapan Notaris Dewantari Handayani, SH, MPA

24
Para Pihak : 1. PT PETRODRILL MANUFAKTUR INDONESIA
(“Debitur”)
2. PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk
(“Bank”)

Nomor : 73
Perjanjian

Tanggal : 31 Januari 2018


Perjanjian

Jangka : Jangka waktu Perjanjian ini merujuk pada Availability


Waktu Period Fasilitas Bank Garansi (BG) USD dan IDR yang
Perjanjian diberikan Bank kepada Debitur yaitu tanggal 4 Oktober
2017 sampai dengan tanggal 4 Oktober 2018.

Tujuan : Debitur telah memperoleh Fasilitas Kredit dari Bank,


Perjanjian dan dalam Akta Addendum Perjanjian ini Para Pihak
sepakat akan melakukan Perubahan pada beberapa
ketentuan dalam Perjanjian Kredit sesuai dengan
penggunaan kredit tersebut yang akan diatur dalam
Addendum Perjanjian Fasilitas Bank Garansi (BG) dan
Pengakuan Hutang.

Ketentuan 1. Bahwa Bank telah memberikan Fasilitas Kredit


Utama : kepada Debitur, berupa :
a. Fasilitas Bank Garansi dalam bentuk Contigent
Facility dengan plafond sebesar USD 1,800,000
(satu juta delapan ratus ribu Dollar Amerika
Serikat), sebagaimana diatur dalam Akta
Perjanjian Fasilitas Bank Garansi dan
Pengakuan Hutang tertanggal 6 Mei 2015
Nomor: 13 dihadapan Notaris Dewantari
Handayani, SH, MPA dan yang mengalami
perubahan dalam Addendum Fasilitas Bank
Garansi dan Pengakuan Hutang tertanggal 30
November 2016 No. 58;

b. Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) R/K dengan


maksimum Credit Overeenkomst dengan
plafond sebesar Rp. 15.000.000.000 (lima belas

25
miliar rupiah), yang telah dibuat terlebih dahulu
dalam Akta Perjanjian Fasilitas Kredit Modal
Kerja (KMK) R/K dan Pengakuan Hutang
tertanggal 6 Mei 2015 Nomor: 12 dihadapan
Notaris Dewantari Handayani, SH, MPA dan
yang mengalami perubahan dalam Addendum
Perjanjian Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK)
R/K dan Pengakuan Hutang tertanggal 30
November 2016 No. 57;

c. Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) W/A dengan


maksimum Credit Overeenkomst dengan
plafond sebesar USD 12,800,000 (dua belas
juta delapan ratus ribu Dollar Amerika Serikat),
yang telah dibuat terlebih dahulu dalam Akta
Perjanjian Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK)
R/K dan Pengakuan Hutang tertanggal 6 Mei
2015 Nomor: 11 dihadapan Notaris Dewantari
Handayani, SH, MPA dan yang mengalami
perubahan dalam Addendum Perjanjian Fasilitas
Kredit Modal Kerja (KMK) W/A dan Pengakuan
Hutang tertanggal 30 November 2016 No. 56;
(Seluruhnya disebut "Perjanjian Kredit")

2. Bahwa Para Pihak sepakat mengubah seluruh isi


ketentuan Pasal 1 Perjanjian Kredit mengenai
Jumlah dan Tujuan Penggunaan Kredit menjadi
sebagai berikut :
a. Mengubah Fasilitas Bank Garansi (BG) Dollar
Amerika Serikat (USD) dalam bentuk contigent
facility yang semula plafond kredit sebesar USD
1,800,000 (satu juta delapan ratus ribu Dollar
Amerika Serikat menjadi USD 900,000
(sembilan ratus ribu Dollar Amerika Serikat);

b. Mengubah Fasilitas Bank Garansi (BG) Rupiah


(IDR) yang merupakan konversi dari fasilitas
kredit Bank Garansi (BG) sebelumnya dalam
bentuk contigent facility sebesar Rp
12.200.000.000 (dua belas miliar dua ratus juta

26
rupiah).

c. Seluruh Fasilitas Bank Garansi digunakan untuk


Jaminan uang muka (Advance Payment Bond),
Tender (Bid Bond), pelaksanaan (Performance
Bond), Pemeliharaan (warranty/maintenance
bond) terkait proyek yang dikerjakan oleh
Debitur.

3. Bahwa Para Pihak sepakat mengubah seluruh isi


ketentuan Pasal 2 Akta Perjanjian Kredit
mengenai Pengakuan Hutang Debitur kepada
Bank sebagai berikut :
a. Fasilitas Bank Garansi (BG) USD sebesar USD
900,000 (sembilan ratus ribu Dollar Amerika
Serikat)
b. Fasilitas Bank Garansi (BG) IDR sebesar Rp
12.200.000.000 (dua belas miliar dua ratus juta
rupiah).
Ditambah provisi, bunga, denda, dan kewajiban-
kewajiban lainnya yang timbul sehubungan Fasilitas
Bank Garansi (BG) dari Bank kepada Debitur;

4. Bahwa Para Pihak sepakat mengubah seluruh isi


ketentuan Pasal 3 Akta Peranjian Kredit mengenai
Jangka Waktu menjadi sebagai berikut :

a. Jangka waktu / Availability Period Fasilitas Bank


Garansi (BG) USD yang diberikan Bank kepada
Debitur berlaku sejak jatuh tempo Fasilitas Bank
Garansi (BG) USD sebelumnya yaitu tanggal 4
Oktober 2017 sampai dengan tanggal 4 Oktober
2018.
b. Fasilitas Bank Garansi (BG) IDR berlaku sejak
ditandatanganinya Addendum Perjanjian
Fasilitas Bank Garansi (BG) jatuh tempo
Fasilitas Bank Garansi (BG) yaitu tanggal 31
Oktober 2018 sampai dengan tanggal 4 Oktober
2018.

c. Tenor Fasilitas Bank Garansi (BG) selama 24

27
(dua puluh empat) bulan;

5. Bahwa Para Pihak Sepakat mengubah seluruh isi


ketentuan Pasal 4 Perjanjian Kredit mengenai
Provisi Penerbitan sebagaimana tercantum dalam
Addendum Perjanjian Fasilitas Bank Garansi (BG)
ini.

6. Bahwa Para Pihak Sepakat untuk menegaskan


kembali seluruh ketentuan Pasal 12 Perjanjian
Kredit mengenai Jaminan menjadi sebagai berikut:
a. Jaminan Fidusia (Cessie) terhadap Piutang
Usaha Debitur sebesar Rp 132.685.550.416
(seratus tiga puluh dua miliar enam ratus
delapan puluh lima juta lima ratus lima puluh
ribu empat ratus enam belas rupiah)
berdasarkan Akta Pemberian Jaminan Fidusia
(Cessie) Atas Piutang Usaha Nomor:14
tertanggal 6 Mei 2015.

b. Jaminan Fidusia (Cessie) terhadap Piutang


Usaha Debitur sebesar Rp 176.223.100.000
(seratus tujuh puluh enam miliar dua ratus dua
puluh tiga juta seratus ribu rupiah) berdasarkan
Akta Pemberian Jaminan Fidusia (Cessie) Atas
Piutang Usaha Nomor:15 tertanggal 6 Mei 2015.

c. Jaminan Fidusia terhadap Persediaan milik


Debitur sebesar Rp 42.819.879.886 (empat
puluh dua miliar delapan ratus sembilan belas
juta delapan ratus tujuh puluh sembilan ribu
delapan ratus delapan puluh enam rupiah)
berdasarkan Akta Pemberian Jaminan Fidusia
Atas Persediaan Barang Nomor:16 tertanggal 6
Mei 2015.

d. Hak Tanggungan Peringkat I (Pertama) dengan


nilai sebesar Rp 26.310.000.000 (dua puluh
enam miliar tiga ratus sepuluh juta rupiah)
berdasarkan SHM Nomor : 682/Babakan;

28
e. Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) atas
nama Sani Handoko berdasarkan Akta Personal
Guarantee Nomor: 19 tertanggal 6 Mei 2015;

f. Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) atas


nama Djoni Handoyo Layanto berdasarkan Akta
Personal Guarantee Nomor: 17 tertanggal 6 Mei
2015;

g. Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) atas


nama Katherine Soelistio berdasarkan Akta
Personal Guarantee Nomor: 18 tertanggal 6 Mei
2015;

7. Bahwa Para Pihak Sepakat mengubah seluruh isi


ketentuan ayat 6 pada Pasal 13 Akta Perjanjian
Kredit dan menambah 3 (tiga) ketentuan baru
sebagai ayat 7, ayat 8 dan ayat 9 pada Pasal 13
Perjanjian Kredit mengenai Klausula Publikasi,
Klausula Konversi, Klausula lain-lain, Klausula
Kuasa-kuasa (kuasa perjumpaan hutang, kuasa
pengakuan hutang, kuasa debet rekening), dan
syarat-syarat Perjanjian Kredit tersebut.

Hukum yang : -
Berlaku

Penyelesaian : -
Sengketa

Catatan:
Addendum Perjanjian Fasilitas Bank Garansi (BG) ini tidak mengatur ketentuan-
ketentuan sebagai berikut :
a. Hukum yang berlaku
b. Yurisdiksi Penyelesaian Sengketa
c. Sanksi/Denda
Namun mengingat karena ini adalah Addendum maka diasumsikan ketentuan
mengenai huruf a sampai c tersebut telah diatur dan merujuk pada Perjanjian Fasilitas
Kredit.

29
Jangka waktu Perjanjian ini telah berakhir, apabila tidak ada perpanjangan Fasilitas
Kredit yang diatur lebih lanjut dalam Addendum maupun perjanjian lainnya serta tidak
adanya informasi sengketa akibat dari Perjanjian ini, maka diasumsikan Perjanjian telah
berakhir baik tanpa adanya sengketa terhadap Para Pihak.

9. Akta Notaris Perubahan/Addendum Pemberian Jaminan Fidusia


(Cessie) Atas Piutang Usaha PT Petrodrill Manufaktur Indonesia - PT
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Nomor : 74, tanggal 31 Januari
2018 dibuat dihadapan Notaris Dewantari Handayani, SH, MPA

Para Pihak : 1. PT PETRODRILL MANUFAKTUR INDONESIA


(“Debitur/Pemberi Fidusia”)
2. PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk
(“Bank/Penerima Fidusia”)

Nomor : 74
Perjanjian

Tanggal : 31 Januari 2018


Perjanjian

Jangka : Jangka waktu Addendum Perjanjian ini mengacu pada


Waktu jangka waktu Fasilitas Bank Garansi (BG), Fasilitas
Perjanjian Kredit Modal Kerja (KMK) R/K dan Fasilitas Kredit
Modal Kerja (KMK) W/A Debitur yang telah jatuh tempo
tanggal 4 Oktober 2017 dan mengikuti jangka waktu
perpanjangan dalam akta-akta tersebut.

Tujuan : Debitur telah memperoleh Fasilitas Kredit dari Bank


Perjanjian dan Fasilitas Bank Garansi (BG), untuk menjamin
lebih jauh pembayaran atas fasilitas kredit yang
diterima Debitur dari Bank, maka dalam Akta
Addendum Perjanjian ini Debitur menyerahkan
Jaminan kepada Bank yang diuraikan dibawah ini.

Ketentuan 1. Bahwa Bank telah memberikan Fasilitas Kredit


Utama : kepada Debitur, berupa :
a. Fasilitas Bank Garansi dalam bentuk Contigent
Facility dengan plafond sebesar USD 1,800,000

30
(satu juta delapan ratus ribu Dollar Amerika
Serikat), sebagaimana diatur dalam Akta
Perjanjian Fasilitas Bank Garansi dan
Pengakuan Hutang tertanggal 6 Mei 2015
Nomor: 13 dihadapan Notaris Dewantari
Handayani, SH, MPA dan yang mengalami
perubahan dalam Addendum Fasilitas Bank
Garansi dan Pengakuan Hutang tertanggal 30
November 2016 No. 58;

b. Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) R/K dengan


maksimum Credit Overeenkomst dengan
plafond sebesar Rp. 15.000.000.000 (lima belas
miliar rupiah), yang telah dibuat terlebih dahulu
dalam Akta Perjanjian Fasilitas Kredit Modal
Kerja (KMK) R/K dan Pengakuan Hutang
tertanggal 6 Mei 2015 Nomor: 12 dihadapan
Notaris Dewantari Handayani, SH, MPA dan
yang mengalami perubahan dalam Addendum
Perjanjian Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK)
R/K dan Pengakuan Hutang tertanggal 30
November 2016 No. 57;

c. Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) W/A dengan


maksimum Credit Overeenkomst dengan
plafond sebesar USD 12,800,000 (dua belas
juta delapan ratus ribu Dollar Amerika Serikat),
yang telah dibuat terlebih dahulu dalam Akta
Perjanjian Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK)
R/K dan Pengakuan Hutang tertanggal 6 Mei
2015 Nomor: 11 dihadapan Notaris Dewantari
Handayani, SH, MPA dan yang mengalami
perubahan dalam Addendum Perjanjian Fasilitas
Kredit Modal Kerja (KMK) W/A dan Pengakuan
Hutang tertanggal 30 November 2016 No. 56;
(Seluruhnya disebut "Perjanjian Kredit")

2. Bahwa Para Pihak sebelumnya telah


menandatangani akta-akta Addendum Perjanjian
Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) W/A Nomor:71
tertanggal 31 Januari 2018 dan Perjanjian Fasilitas

31
Kredit Modal Kerja (KMK) R/K Nomor:72
tertanggal 31 Januari 2018, serta Addendum
Perjanjian Fasilitas Bank Garansi (BG) dan
Pengakuan Hutang Nomor: 73 tertanggal 31
Januari 2018.

3. Bahwa Para Pihak sepakat mengadakan


beberapa perubahan pada premise Akta Jaminan
Fidusia Terdahulu menjadi : Debitur menyerahkan
Jaminan kepada Bank berupa Fidusia (Cessie)
atas Piutang Usaha Debitur yang belum diikat dan
belum dijaminkan kepada pihak manapun berikut
segala kepentingan dan seluruh manfaat yang
dimiliki Debitur atas piutang usaha milik Debitur
tersebut sebagaimana Surat Pernyataan Daftar
Piutang per tanggal 31 Januari 2018, dengan nilai
objek jaminan Fidusia sebesar Rp
187.772.634.100 (seratus delapan puluh tujuh
miliar tujuh ratus tujuh puluh dua juta enam ratus
tiga puluh empat ribu seratus Rupiah) dan dengan
nilai penjaminan sebesar Rp 132.685.550.416
(seratus tiga puluh dua miliar enam ratus delapan
puluh lima juta lima ratus lima puluh ribu empat
ratus enam belas rupiah) berdasarkan Akta
Pemberian Jaminan Fidusia (Cessie) Atas Piutang
Usaha Nomor:14 tertanggal 6 Mei 2015.

4. Bahwa jaminan Fidusia tersebut untuk menjamin


pembayaran hutang Debitur kepada Bank, yang
mana sebelumnya Debitur dan Bank telah
menandatangani akta-akta berupa:
a. Akta Addendum Perjanjian Kredit Modal Kerja
(KMK) W/A dan Pengakuan Hutang USD
dengan plafond sebesar USD 6,400,000 (enam
juta empat ratus ribu Dollar Amerika Serikat)
dan Akta Addendum Perjanjian Kredit Modal
Kerja (KMK) W/A IDR dan Pengakuan Hutang
dengan plafond sebesar Rp 86.800.000.000
(delapan puluh enam miliar delapan ratus juta
rupiah);
b. Akta Addendum Perjanjian Kredit Modal Kerja

32
(KMK) R/K dan Pengakuan Hutang dengan
plafond sebesar Rp 15.000.000.000 (lima belas
miliar rupiah);
c. Akta Addendum Perjanjian Fasilitas Bank
Garansi (BG) dengan plafond sebesar USD
900,000 (sembilan ratus ribu Dollar Amerika
Serikat) dan sebesar Rp 12.200.000.000 (dua
belas miliar dua ratus juta rupiah).

5. Bahwa jangka waktu Addendum Perjanjian ini


mengacu pada jangka waktu Fasilitas Bank
Garansi (BG), Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK)
R/K dan Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) W/A
Debitur.

Hukum yang : -
Berlaku

Penyelesaian : -
Sengketa

Catatan:
Addendum Perjanjian Pemberian Jaminan Fidusia (Cessie) ini tidak mengatur
ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a. Jangka waktu
b. Hukum yang berlaku
c. Yurisdiksi Penyelesaian Sengketa
d. Sanksi/Denda
Namun mengingat karena ini adalah Addendum maka diasumsikan ketentuan
mengenai huruf a sampai d tersebut telah diatur dan merujuk pada Perjanjian Fasilitas
Kredit dan Fasilitas Bank Garansi (BG).

Jangka waktu Perjanjian ini telah berakhir, apabila tidak ada perpanjangan dari Fasilitas
Kredit maupun Fasilitas Bank Garansi (BG) yang diatur lebih lanjut dalam Addendum
maupun perjanjian lainnya serta tidak adanya informasi sengketa akibat dari Perjanjian
ini, maka diasumsikan Perjanjian telah berakhir baik tanpa adanya sengketa terhadap
Para Pihak.

10. Akta Notaris Perubahan/Addendum Pemberian Jaminan Fidusia


(Cessie) Atas Piutang Usaha PT Petrodrill Manufaktur Indonesia - PT

33
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Nomor : 75, tanggal 31 Januari
2018 dibuat dihadapan Notaris Dewantari Handayani, SH, MPA

Para Pihak : 1. PT PETRODRILL MANUFAKTUR INDONESIA


(“Debitur/Pemberi Fidusia”)
2. PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk
(“Bank/Penerima Fidusia”)

Nomor : 75
Perjanjian

Tanggal : 31 Januari 2018


Perjanjian

Jangka : Jangka waktu Addendum Perjanjian ini mengacu pada


Waktu jangka waktu Fasilitas Bank Garansi (BG), Fasilitas
Perjanjian Kredit Modal Kerja (KMK) R/K dan Fasilitas Kredit
Modal Kerja (KMK) W/A Debitur yang telah jatuh tempo
tanggal 4 Oktober 2017 dan mengikuti jangka waktu
perpanjangan dalam akta-akta tersebut.

Tujuan : Debitur telah memperoleh Fasilitas Kredit dari Bank


Perjanjian dan Fasilitas Bank Garansi (BG), untuk menjamin
lebih jauh pembayaran atas fasilitas kredit yang
diterima Debitur dari Bank, maka dalam Akta
Addendum Perjanjian ini Debitur menyerahkan
Jaminan kepada Bank yang diuraikan dibawah ini.

Ketentuan 1. Bahwa Bank telah memberikan Fasilitas Kredit


Utama : kepada Debitur, berupa :
a. Fasilitas Bank Garansi dalam bentuk Contigent
Facility dengan plafond sebesar USD 1,800,000
(satu juta delapan ratus ribu Dollar Amerika
Serikat), sebagaimana diatur dalam Akta
Perjanjian Fasilitas Bank Garansi dan
Pengakuan Hutang tertanggal 6 Mei 2015
Nomor: 13 dihadapan Notaris Dewantari
Handayani, SH, MPA dan yang mengalami
perubahan dalam Addendum Fasilitas Bank
Garansi dan Pengakuan Hutang tertanggal 30

34
November 2016 No. 58;

b. Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) R/K dengan


maksimum Credit Overeenkomst dengan
plafond sebesar Rp. 15.000.000.000 (lima belas
miliar rupiah), yang telah dibuat terlebih dahulu
dalam Akta Perjanjian Fasilitas Kredit Modal
Kerja (KMK) R/K dan Pengakuan Hutang
tertanggal 6 Mei 2015 Nomor: 12 dihadapan
Notaris Dewantari Handayani, SH, MPA dan
yang mengalami perubahan dalam Addendum
Perjanjian Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK)
R/K dan Pengakuan Hutang tertanggal 30
November 2016 No. 57;

c. Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) W/A dengan


maksimum Credit Overeenkomst dengan
plafond sebesar USD 12,800,000 (dua belas
juta delapan ratus ribu Dollar Amerika Serikat),
yang telah dibuat terlebih dahulu dalam Akta
Perjanjian Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK)
R/K dan Pengakuan Hutang tertanggal 6 Mei
2015 Nomor: 11 dihadapan Notaris Dewantari
Handayani, SH, MPA dan yang mengalami
perubahan dalam Addendum Perjanjian Fasilitas
Kredit Modal Kerja (KMK) W/A dan Pengakuan
Hutang tertanggal 30 November 2016 No. 56;
(Seluruhnya disebut "Perjanjian Kredit")

2. Bahwa Para Pihak sebelumnya telah


menandatangani akta-akta Addendum Perjanjian
Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) W/A Nomor:71
tertanggal 31 Januari 2018 dan Perjanjian Fasilitas
Kredit Modal Kerja (KMK) R/K Nomor:72
tertanggal 31 Januari 2018, serta Addendum
Perjanjian Fasilitas Bank Garansi (BG) dan
Pengakuan Hutang Nomor: 73 tertanggal 31
Januari 2018.

3. Bahwa Debitur telah menyerahkan Jaminan


kepada Bank berupa Jaminan Fidusia (Cessie)

35
terhadap Piutang Usaha Debitur atas Proyek Yang
dibiayai oleh Bank dengan nilai obyek jaminan
sebesar Rp 176.223.100.000 (seratus tujuh puluh
enam miliar dua ratus dua puluh tiga juta seratus
ribu rupiah) dan dengan nilai penjaminan sebesar
Rp 176.223.100.000 (seratus tujuh puluh enam
miliar dua ratus dua puluh tiga juta seratus ribu
rupiah) berdasarkan Akta Pemberian Jaminan
Fidusia (Cessie) Atas Piutang Usaha Nomor:15
tertanggal 6 Mei 2015.

4. Bahwa jaminan Fidusia tersebut untuk menjamin


pembayaran hutang Debitur kepada Bank, yang
mana sebelumnya Debitur dan Bank telah
menandatangani akta-akta berupa:
a. Akta Addendum Perjanjian Kredit Modal Kerja
(KMK) W/A dan Pengakuan Hutang USD
dengan plafond sebesar USD 6,400,000 (enam
juta empat ratus ribu Dollar Amerika Serikat)
dan Akta Addendum Perjanjian Kredit Modal
Kerja (KMK) W/A IDR dan Pengakuan Hutang
dengan plafond sebesar Rp 86.800.000.000
(delapan puluh enam miliar delapan ratus juta
rupiah);
b. Akta Addendum Perjanjian Kredit Modal Kerja
(KMK) R/K dan Pengakuan Hutang dengan
plafond sebesar Rp 15.000.000.000 (lima belas
miliar rupiah);
d. Akta Addendum Perjanjian Fasilitas Bank
Garansi (BG) dengan plafond sebesar USD
900,000 (sembilan ratus ribu Dollar Amerika
Serikat) dan sebesar Rp 12.200.000.000 (dua
belas miliar dua ratus juta rupiah).

5. Bahwa jangka waktu Addendum Perjanjian ini


mengacu pada jangka waktu Fasilitas Bank
Garansi (BG), Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK)
R/K dan Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) W/A
Debitur.

6. Bahwa Para Pihak sepakat mengadakan

36
beberapa perubahan pada premise Akta Jaminan
Fidusia Terdahulu menjadi : Debitur menyerahkan
Jaminan kepada Bank berupa Fidusia (Cessie)
atas Piutang Usaha Debitur yang belum diikat dan
belum dijaminkan kepada pihak manapun berikut
segala kepentingan dan seluruh manfaat yang
dimiliki Debitur atas piutang usaha milik Debitur
tersebut sebagaimana Surat Pernyataan Daftar
Piutang per tanggal 31 Januari 2018, dengan nilai
objek jaminan Fidusia sebesar Rp
142.987.671.420 (seratus empat puluh dua miliar
sembilan ratus delapan puluh tujuh juta enam
ratus tujuh puluh satu ribu empat ratus dua puluh
rupiah) dan nantinya akan mencapai atau minimal
sama dengan nilai Rp 176.223.100.000 (seratus
tujuh puluh enam miliar dua ratus dua puluh tiga
juta seratus ribu rupiah), dan dengan nilai
penjaminan sebesar Rp 176.223.100.000 (seratus
tujuh puluh enam miliar dua ratus dua puluh tiga
juta seratus ribu rupiah) berdasarkan Akta
Pemberian Jaminan Fidusia (Cessie) Atas Piutang
Usaha Nomor:15 tertanggal 6 Mei 2015.

Hukum yang : -
Berlaku

Penyelesaian : -
Sengketa

Catatan:
Addendum Perjanjian Pemberian Jaminan Fidusia (Cessie) ini tidak mengatur
ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a. Jangka waktu
b. Hukum yang berlaku
c. Yurisdiksi Penyelesaian Sengketa
d. Sanksi/Denda
Namun mengingat karena ini adalah Addendum maka diasumsikan ketentuan
mengenai huruf a sampai d tersebut telah diatur dan merujuk pada Perjanjian Fasilitas
Kredit dan Fasilitas Bank Garansi (BG).

37
Jangka waktu Perjanjian ini telah berakhir, apabila tidak ada perpanjangan dari Fasilitas
Kredit maupun Fasilitas Bank Garansi (BG) yang diatur lebih lanjut dalam Addendum
maupun perjanjian lainnya serta tidak adanya informasi sengketa akibat dari Perjanjian
ini, maka diasumsikan Perjanjian telah berakhir baik tanpa adanya sengketa terhadap
Para Pihak.

11. Akta Notaris Addendum Perjanjian Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK)
W/A Dan Pengakuan Hutang, Nomor : 112, tanggal 29 Oktober 2018
dibuat dihadapan Notaris Dewantari Handayani, SH, MPA

Para Pihak : 1. PT PETRODRILL MANUFAKTUR INDONESIA


(“Debitur”)
2. PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk
(“Bank”)

Nomor : 112
Perjanjian

Tanggal : 29 Oktober 2018


Perjanjian

Jangka : Jangka waktu Perjanjian ini merujuk pada jangka waktu


Waktu Fasilitas Kredit yang diberikan Bank kepada Debitur,
Perjanjian dan Fasilitas Kredit tersebut berlaku untuk jangka
waktu selama 12 (dua belas) bulan terhitung mulai
tanggal 04 Oktober 2018 sampai dengan 04 Oktober
2019.

Tujuan : Debitur telah memperoleh Fasilitas Kredit dari Bank,


Perjanjian dan dalam Akta Addendum Perjanjian ini Para Pihak
sepakat akan melakukan Perubahan pada beberapa
ketentuan dalam Perjanjian Fasilitas Kredit sesuai
dengan penggunaan kredit tersebut yang akan diatur
dalam Addendum Perjanjian Kredit dan Pengakuan
Hutang.

Ketentuan 1. Bahwa Bank telah memberikan Fasilitas Kredit


Utama : kepada Debitur, berupa :
a. Fasilitas Bank Garansi dalam bentuk Contigent
Facility yang merupakan konversi dari Fasilitass
Bank Garansi (BG) USD sebelumnya sebesar

38
USD 900,000 (sembilan ratus ribu Dollar
Amerika Serikat) dengan nilai plafond sebesar
Rp 12.200.000.000 (dua belas miliar dua ratus
juta rupiah), berdasarkan Akta Perjanjian
Fasilitas Bank Garansi (BG) dan Pengakuan
Hutang Nomor: 13 tertanggal 6 Mei 2015 yang
dibuat dihadapan Notaris Dewantari Handayani,
SH, dan telah mengalami perubahan
berdasarkan Akta Addendum Perjanjian
Fasilitas Bank Garansi (BG) dan Pengakuan
Hutang Nomor: 58 tertanggal 30 November
2016 yang dibuat dihadapan Notaris Dewantari
Handayani, SH, MPA serta berdasarkan Akta
Addendum Perjanjian Fasilitas Bank Garansi
(BG) dan Pengakuan Hutang Nomor: 73
tertanggal 31 Januari 2018 yang dibuat
dihadapan Notaris Dewantari Handayani, SH,
MPA.

b. Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) R/K dengan


maksimum Credit Overeenkomst dengan
plafond sebesar Rp. 15.000.000.000 (lima belas
miliar rupiah), yang telah dibuat terlebih dahulu
dalam Akta Perjanjian Fasilitas Kredit Modal
Kerja (KMK) R/K dan Pengakuan Hutang
tertanggal 6 Mei 2015 Nomor: 12 dihadapan
Notaris Dewantari Handayani, SH, MPA dan
yang mengalami perubahan dalam Addendum
Perjanjian Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK)
R/K dan Pengakuan Hutang tertanggal 30
November 2016 No. 57 dibuat dihadapan
Notaris Dewantari Handayani, SH, MPA, dan
Addendum Perjanjian Fasilitas Kredit Modal
Kerja (KMK) R/K dan Pengakuan Hutang
tertanggal 31 Januari 2018 No. 72 dibuat
dihadapan Notaris Dewantari Handayani, SH,
MPA.

c. Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) W/A USD


dengan maksimum Credit Overeenkomst
dengan plafond sebesar USD 6,400,000 (enam

39
juta empat ratus ribu Dollar Amerika Serikat)
yang merupakan konversi dari Fasilitas Modal
Kerja (KMK) W/A USD dengan maksimum
Credit Overeenkomst dengan plafond sebesar
Rp 86.800.000.000 (delapan puluh enam miliar
delapan ratus juta rupiah), yang telah dibuat
terlebih dahulu dalam Akta Perjanjian Fasilitas
Kredit Modal Kerja (KMK) R/K dan Pengakuan
Hutang tertanggal 6 Mei 2015 Nomor: 11
dihadapan Notaris Dewantari Handayani, SH,
MPA dan yang mengalami perubahan dalam
Addendum Perjanjian Fasilitas Kredit Modal
Kerja (KMK) W/A dan Pengakuan Hutang
tertanggal 30 November 2016 No. 56 dibuat
dihadapan Notaris Dewantari Handayani, SH,
MPA serta Addendum Perjanjian Fasilitas Kredit
Modal Kerja (KMK) W/A dan Pengakuan Hutang
tertanggal 31 Januari 2018 No. 71 dibuat
dihadapan Notaris Dewantari Handayani, SH,
MPA;
(Seluruhnya disebut "Perjanjian Fasilitas
Kredit")
(Seluruhnya digunakan untuk modal kerja
usaha manufaktur pembuatan dan perbaikan
mesin bidang minyak dan gas yang meliputi
mesin rig, mudpump dan equipment
pengeboran).

2. Bahwa Para Pihak sepakat untuk melakukan


perubahan pada beberapa ketentuan dalam
Perjanjian Fasilitas Kredit dengan mengubah
seluruh isi ketentuan Pasal 1 Perjanjian Fasilitas
Kredit mengenai Jumlah dan Tujuan Penggunaan
Kredit menjadi : Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK)
W/A Rupiah (IDR) yang semula plafond kredit
sebesar Rp 86.800.000.000 (delapan puluh enam
miliar delapan ratus juta rupiah) membuat suplesi
sebesar Rp 3.200.000.000 (tiga miliar dua ratus
juta rupiah) dan mengubah plafond menjadi Rp
90.000.000.000 (sembilan puluh miliar rupiah);

40
3. Bahwa Para Pihak sepakat untuk melakukan
perubahan pada beberapa ketentuan dalam
Perjanjian Fasilitas Kredit dengan mengubah
seluruh isi ketentuan Pasal 2 Perjanjian Fasilitas
Kredit mengenai Pengakuan Hutang yang menjadi
: Debitur mengakui dengan sungguh-sungguh dan
sah berhutang kepada Bank berupa uang sebesar
Rp 90.000.000.000 (sembilan puluh miliar rupiah);

4. Bahwa Para Pihak sepakat untuk melakukan


perubahan pada beberapa ketentuan dalam
Perjanjian Fasilitas Kredit dengan mengubah
seluruh isi ketentuan Pasal 3 Perjanjian Fasilitas
Kredit mengenai Jangka Waktu yang menjadi :
Perjanjian ini merujuk pada jangka waktu Fasilitas
Kredit yang diberikan Bank kepada Debitur, dan
Fasilitas Kredit tersebut berlaku untuk jangka
waktu selama 12 (dua belas) bulan terhitung mulai
tanggal 04 Oktober 2018 sampai dengan 04
Oktober 2019. Perjanjian Fasilitas Kredit ini dapat
diperpanjang atas permintaan Debitur dan
persetujuan Bank.

5. Bahwa Para Pihak sepakat untuk melakukan


perubahan pada beberapa ketentuan dalam
Perjanjian Fasilitas Kredit dengan mengubah
seluruh isi ketentuan Pasal 4 Perjanjian Fasilitas
Kredit mengenai Bunga, Provisi, Denda dan Biaya
Administrasi menjadi:
a. Bunga sebesar 12% (dua belas persen) per
tahun dan dapat ditinjau sesuai ketentuan
suku bunga Bank;
b. Provisi sebesar 0,3% (nol koma tiga persen)
dari plafond kredit;
c. Biaya Administrasi sebesar Rp 25.500.000
(dua puluh lima juta lima ratus ribu rupiah) per
tahun
d. Denda bunga (penalty rate) sebesar 50% (lima
puluh persen) dari tingkat suku bunga yang

41
berlaku;
e. Biaya-biaya lain sehubungan Perjanjian ini.

6. Bahwa Bahwa Para Pihak Sepakat untuk


menegaskan kembali seluruh ketentuan Pasal
13 Perjanjian Kredit terkait Jaminan menjadi
sebagai berikut:
a. Jaminan Fidusia (Cessie) terhadap Piutang
Usaha Debitur dengan nilai objek jaminan
sebesar Rp 187.772.634.100 (seratus
delapan puluh tujuh miliar tujuh ratus tujuh
puluh dua juta enam ratus tiga puluh empat
ribu seratus Rupiah) dan dengan nilai
penjaminan sebesar Rp 132.566.000.000
(seratus tiga puluh dua miliar lima ratus
enam puluh enam juta rupiah) berdasarkan
Akta Pemberian Jaminan Fidusia (Cessie)
Atas Piutang Usaha Nomor:14 tertanggal 6
Mei 2015 dan sebagaimana telah diubah
dalam Addendum Pemberian Jaminan
Fidusia (Cessie) atas Piutang Usaha Nomor
74 tertanggal 31 Januari 2018.

b. Jaminan Fidusia (Cessie) atas Piutang


Usaha Debitur dengan nilai objek jaminan
Fidusia sebesar Rp 142.987.671.420
(seratus empat puluh dua miliar sembilan
ratus delapan puluh tujuh juta enam ratus
tujuh puluh satu ribu empat ratus dua puluh
rupiah) dan nantinya akan mencapai atau
minimal sama dengan nilai Rp
176.223.100.000 (seratus tujuh puluh enam
miliar dua ratus dua puluh tiga juta seratus
ribu rupiah), dan dengan nilai penjaminan
sebesar Rp 176.223.100.000 (seratus tujuh
puluh enam miliar dua ratus dua puluh tiga
juta seratus ribu rupiah) berdasarkan Akta
Pemberian Jaminan Fidusia (Cessie) Atas
Piutang Usaha Nomor:15 tertanggal 6 Mei
2015, dan telah diubah dengan Akta
Perubahan Pemberian Jaminan Fidusia

42
(Cessie) Atas Piutang Usaha Nomor:75
tertanggal 31 Januari 2018.

c. Jaminan Fidusia terhadap Persediaan milik


Debitur dengan nilai obyek jaminan sebesar
Rp 162.907.236.776 (seratus enam puluh
dua miliar sembilan ratus tujuh juta dua ratus
tiga puluh enam ribu tujuh ratus tujuh puluh
enam rupiah) dengan nilai penjaminan
sebesar Rp 70.000.000.000 (tujuh puluh
miliar rupiah) berdasarkan Akta Pemberian
Jaminan Fidusia Atas Persediaan Barang
Nomor:16 tertanggal 6 Mei 2015, dan
berdasarkan Addendum Pemberian Jaminan
Fidusia Atas Persediaan Barang Nomor: 59
tertanggal 30 November 2016, serta
berdasarkan Addendum Pemberian Jaminan
Fidusia Atas Persediaan Barang Nomor: 76
tertanggal 31 Januari 2018;

d. Hak Tanggungan Peringkat I (Pertama)


dengan nilai sebesar Rp 26.310.000.000
(dua puluh enam miliar tiga ratus sepuluh
juta rupiah) berdasarkan SHM Nomor :
682/Babakan;

e. Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) atas


nama Sani Handoko berdasarkan Akta
Personal Guarantee Nomor: 19 tertanggal 6
Mei 2015;
f. Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) atas
nama Djoni Handoyo Layanto berdasarkan
Akta Personal Guarantee Nomor: 17
tertanggal 6 Mei 2015;
g. Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) atas
nama Katherine Soelistio berdasarkan Akta
Personal Guarantee Nomor: 18 tertanggal 6
Mei 2015;

7. Bahwa Para Pihak Sepakat menambahkan 5


(lima) ketentuan baru sebagai ayat (10), ayat (11),

43
ayat (12), ayat (13), ayat (14) pada Pasal 14 Akta
Perjanjian Fasilitas Kredit mengenai Klausula
Publikasi, Klausula Konversi, Klausula lain-lain,
Klausula Kuasa-kuasa (kuasa perjumpaan hutang,
kuasa pengakuan hutang, kuasa debet rekening),
dan syarat-syarat Perjanjian Kredit tersebut.

Hukum yang : -
Berlaku

Penyelesaian : -
Sengketa
Catatan:
Addendum Perjanjian Fasilitas Kredit ini tidak mengatur ketentuan-ketentuan sebagai
berikut :
a. Hukum yang berlaku
b. Yurisdiksi Penyelesaian Sengketa
c. Sanksi/Denda
Namun mengingat karena ini adalah Addendum maka diasumsikan ketentuan
mengenai huruf a sampai c tersebut telah diatur dan merujuk pada Perjanjian Fasilitas
Kredit.

Jangka waktu Perjanjian ini telah berakhir, apabila tidak ada perpanjangan Fasilitas
Kredit yang diatur lebih lanjut dalam Addendum maupun perjanjian lainnya serta tidak
adanya informasi sengketa akibat dari Perjanjian ini, maka diasumsikan Perjanjian telah
berakhir baik tanpa adanya sengketa terhadap Para Pihak.

12. Akta Notaris Addendum Perjanjian Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK)
R/K Dan Pengakuan Hutang, Nomor : 113, tanggal 29 Oktober 2018
dibuat dihadapan Notaris Dewantari Handayani, SH, MPA

Para Pihak : 1. PT PETRODRILL MANUFAKTUR INDONESIA


(“Debitur”)
2. PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk
(“Bank”)

Nomor : 113
Perjanjian

44
Tanggal : 29 Oktober 2018
Perjanjian

Jangka : Jangka waktu Perjanjian ini merujuk pada jangka waktu


Waktu Fasilitas Kredit yang diberikan Bank kepada Debitur,
Perjanjian dan Fasilitas Kredit tersebut berlaku untuk jangka
waktu selama 12 (dua belas) bulan terhitung mulai
tanggal 04 Oktober 2018 sampai dengan 04 Oktober
2019.

Tujuan : Debitur telah memperoleh Fasilitas Kredit dari Bank,


Perjanjian dan dalam Akta Addendum Perjanjian ini Para Pihak
sepakat akan melakukan Perubahan pada beberapa
ketentuan dalam Perjanjian Fasilitas Kredit sesuai
dengan penggunaan kredit tersebut yang akan diatur
dalam Addendum Perjanjian Kredit dan Pengakuan
Hutang.

Ketentuan 1. Bahwa Bank telah memberikan Fasilitas Kredit


Utama : kepada Debitur, berupa :
a. Fasilitas Bank Garansi dalam bentuk Contigent
Facility yang merupakan konversi dari Fasilitass
Bank Garansi (BG) USD sebelumnya sebesar
USD 900,000 (sembilan ratus ribu Dollar
Amerika Serikat) dengan nilai plafond sebesar
Rp 12.200.000.000 (dua belas miliar dua ratus
juta rupiah), berdasarkan Akta Perjanjian
Fasilitas Bank Garansi (BG) dan Pengakuan
Hutang Nomor: 13 tertanggal 6 Mei 2015 yang
dibuat dihadapan Notaris Dewantari Handayani,
SH, dan telah mengalami perubahan
berdasarkan Akta Addendum Perjanjian
Fasilitas Bank Garansi (BG) dan Pengakuan
Hutang Nomor: 58 tertanggal 30 November
2016 yang dibuat dihadapan Notaris Dewantari
Handayani, SH, MPA serta berdasarkan Akta
Addendum Perjanjian Fasilitas Bank Garansi
(BG) dan Pengakuan Hutang Nomor: 73
tertanggal 31 Januari 2018 yang dibuat
dihadapan Notaris Dewantari Handayani, SH,

45
MPA.

b. Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) R/K dengan


maksimum Credit Overeenkomst dengan
plafond sebesar Rp. 15.000.000.000 (lima belas
miliar rupiah), yang telah dibuat terlebih dahulu
dalam Akta Perjanjian Fasilitas Kredit Modal
Kerja (KMK) R/K dan Pengakuan Hutang
tertanggal 6 Mei 2015 Nomor: 12 dihadapan
Notaris Dewantari Handayani, SH, MPA dan
yang mengalami perubahan dalam Addendum
Perjanjian Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK)
R/K dan Pengakuan Hutang tertanggal 30
November 2016 No. 57 dibuat dihadapan
Notaris Dewantari Handayani, SH, MPA, dan
Addendum Perjanjian Fasilitas Kredit Modal
Kerja (KMK) R/K dan Pengakuan Hutang
tertanggal 31 Januari 2018 No. 72 dibuat
dihadapan Notaris Dewantari Handayani, SH,
MPA.

c. Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) W/A USD


dengan maksimum Credit Overeenkomst
dengan plafond sebesar USD 6,400,000 (enam
juta empat ratus ribu Dollar Amerika Serikat)
yang merupakan konversi dari Fasilitas Modal
Kerja (KMK) W/A USD dengan maksimum
Credit Overeenkomst dengan plafond sebesar
Rp 86.800.000.000 (delapan puluh enam miliar
delapan ratus juta rupiah), yang telah dibuat
terlebih dahulu dalam Akta Perjanjian Fasilitas
Kredit Modal Kerja (KMK) R/K dan Pengakuan
Hutang tertanggal 6 Mei 2015 Nomor: 11
dihadapan Notaris Dewantari Handayani, SH,
MPA dan yang mengalami perubahan dalam
Addendum Perjanjian Fasilitas Kredit Modal
Kerja (KMK) W/A dan Pengakuan Hutang
tertanggal 30 November 2016 No. 56 dibuat
dihadapan Notaris Dewantari Handayani, SH,
MPA serta Addendum Perjanjian Fasilitas Kredit
Modal Kerja (KMK) W/A dan Pengakuan Hutang

46
tertanggal 31 Januari 2018 No. 71 dibuat
dihadapan Notaris Dewantari Handayani, SH,
MPA;
(Seluruhnya disebut "Perjanjian Fasilitas
Kredit")

(Seluruhnya digunakan untuk modal kerja


usaha manufaktur pembuatan dan perbaikan
mesin bidang minyak dan gas yang meliputi
mesin rig, mudpump dan equipment
pengeboran).

2. Bahwa Para Pihak sepakat untuk melakukan


perubahan pada beberapa ketentuan dalam
Perjanjian Fasilitas Kredit dengan mengubah
seluruh isi ketentuan Pasal 3 Perjanjian Fasilitas
Kredit mengenai Jangka Waktu yang berlaku
untuk Fasilitas Kredit yaitu Fasilitas Kredit berlaku
untuk jangka waktu selama 12 (dua belas) bulan
terhitung mulai tanggal 4 Oktober 2018 sampai
dengan tanggal 4 Oktober 2019.

3. Bahwa Para Pihak sepakat untuk melakukan


perubahan pada beberapa ketentuan dalam
Perjanjian Fasilitas Kredit dengan mengubah
seluruh isi ketentuan Pasal 4 Perjanjian Fasilitas
Kredit mengenai Bunga, Provisi, Denda dan Biaya
Administrasi menjadi:
a. Bunga sebesar 12% (dua belas persen) per
tahun dan dapat ditinjau sesuai ketentuan suku
bunga Bank;
b. Provisi sebesar 0,6% (nol koma enam persen)
dari plafond kredit;
c. Biaya Administrasi sebesar Rp 7.500.000 (tujuh
juta lima ratus ribu rupiah) per tahun
d. Denda bunga (penalty rate) sebesar 50% (lima
puluh persen) dari tingkat suku bunga yang
berlaku;
e. Biaya-biaya lain sehubungan Perjanjian ini

4. Bahwa Bahwa Para Pihak Sepakat untuk

47
menegaskan kembali seluruh ketentuan Pasal
12 Perjanjian Kredit terkait Jaminan menjadi
sebagai berikut:
a. Jaminan Fidusia (Cessie) terhadap Piutang
Usaha Debitur dengan nilai objek jaminan
sebesar Rp 187.772.634.100 (seratus
delapan puluh tujuh miliar tujuh ratus tujuh
puluh dua juta enam ratus tiga puluh empat
ribu seratus Rupiah) dan dengan nilai
penjaminan sebesar Rp 132.566.000.000
(seratus tiga puluh dua miliar lima ratus
enam puluh enam juta rupiah) berdasarkan
Akta Pemberian Jaminan Fidusia (Cessie)
Atas Piutang Usaha Nomor:14 tertanggal 6
Mei 2015 dan sebagaimana telah diubah
dalam Addendum Pemberian Jaminan
Fidusia (Cessie) atas Piutang Usaha Nomor
74 tertanggal 31 Januari 2018.

b. Jaminan Fidusia (Cessie) atas Piutang


Usaha Debitur dengan nilai objek jaminan
Fidusia sebesar Rp 142.987.671.420
(seratus empat puluh dua miliar sembilan
ratus delapan puluh tujuh juta enam ratus
tujuh puluh satu ribu empat ratus dua puluh
rupiah) dan nantinya akan mencapai atau
minimal sama dengan nilai Rp
176.223.100.000 (seratus tujuh puluh enam
miliar dua ratus dua puluh tiga juta seratus
ribu rupiah), dan dengan nilai penjaminan
sebesar Rp 176.223.100.000 (seratus tujuh
puluh enam miliar dua ratus dua puluh tiga
juta seratus ribu rupiah) berdasarkan Akta
Pemberian Jaminan Fidusia (Cessie) Atas
Piutang Usaha Nomor:15 tertanggal 6 Mei
2015, dan telah diubah dengan Akta
Perubahan Pemberian Jaminan Fidusia
(Cessie) Atas Piutang Usaha Nomor:75
tertanggal 31 Januari 2018.

c. Jaminan Fidusia terhadap Persediaan milik

48
Debitur dengan nilai obyek jaminan sebesar
Rp 162.907.236.776 (seratus enam puluh
dua miliar sembilan ratus tujuh juta dua ratus
tiga puluh enam ribu tujuh ratus tujuh puluh
enam rupiah) dengan nilai penjaminan
sebesar Rp 70.000.000.000 (tujuh puluh
miliar rupiah) berdasarkan Akta Pemberian
Jaminan Fidusia Atas Persediaan Barang
Nomor:16 tertanggal 6 Mei 2015, dan
berdasarkan Addendum Pemberian Jaminan
Fidusia Atas Persediaan Barang Nomor: 59
tertanggal 30 November 2016, serta
berdasarkan Addendum Pemberian Jaminan
Fidusia Atas Persediaan Barang Nomor: 76
tertanggal 31 Januari 2018;

d. Hak Tanggungan Peringkat I (Pertama)


dengan nilai sebesar Rp 26.310.000.000
(dua puluh enam miliar tiga ratus sepuluh
juta rupiah) berdasarkan SHM Nomor :
682/Babakan;

e. Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) atas


nama Sani Handoko berdasarkan Akta
Personal Guarantee Nomor: 19 tertanggal 6
Mei 2015;
f. Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) atas
nama Djoni Handoyo Layanto berdasarkan
Akta Personal Guarantee Nomor: 17
tertanggal 6 Mei 2015;
g. Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) atas
nama Katherine Soelistio berdasarkan Akta
Personal Guarantee Nomor: 18 tertanggal 6
Mei 2015;

5. Bahwa Para Pihak Sepakat menambah 3 (tiga)


ketentuan baru sebagai ayat 10, ayat 11 dan ayat
12 pada Pasal 13 Perjanjian Fasilitas Kredit
mengenai Syarat-syarat lainnya yang mengatur
Klausula Publikasi, Klausula Konversi, Klausula
lain-lain, Klausula Kuasa-kuasa (kuasa

49
perjumpaan hutang, kuasa pengakuan hutang,
kuasa debet rekening), dan syarat-syarat
Perjanjian Kredit tersebut

Hukum yang : -
Berlaku

Penyelesaian : -
Sengketa
Catatan:
Addendum Perjanjian Fasilitas Kredit ini tidak mengatur ketentuan-ketentuan sebagai
berikut :
a. Hukum yang berlaku
b. Yurisdiksi Penyelesaian Sengketa
c. Sanksi/Denda
Namun mengingat karena ini adalah Addendum maka diasumsikan ketentuan
mengenai huruf a sampai c tersebut telah diatur dan merujuk pada Perjanjian Fasilitas
Kredit.

Jangka waktu Perjanjian ini telah berakhir, apabila tidak ada perpanjangan Fasilitas
Kredit yang diatur lebih lanjut dalam Addendum maupun perjanjian lainnya serta tidak
adanya informasi sengketa akibat dari Perjanjian ini, maka diasumsikan Perjanjian telah
berakhir baik tanpa adanya sengketa terhadap Para Pihak.

13. Akta Notaris Addendum Perjanjian Fasilitas Bank Garansi (BG) Dan
Pengakuan Hutang, Nomor : 114, tanggal 29 Oktober 2018 dibuat
dihadapan Notaris Dewantari Handayani, SH, MPA

Para Pihak : 1. PT PETRODRILL MANUFAKTUR INDONESIA


(“Debitur”)
2. PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk
(“Bank”)

Nomor : 114
Perjanjian

Tanggal : 29 Oktober 2018


Perjanjian

Jangka : Jangka waktu Perjanjian ini merujuk pada jangka waktu

50
Waktu Fasilitas Kredit yang diberikan Bank kepada Debitur,
Perjanjian dan Fasilitas Kredit tersebut berlaku untuk jangka
waktu selama 12 (dua belas) bulan terhitung mulai
tanggal 04 Oktober 2018 sampai dengan 04 Oktober
2019.

Tujuan : Debitur telah memperoleh Fasilitas Kredit dari Bank


Perjanjian dan Fasilitas Bank Garansi (BG), yang mana dalam
Akta Addendum Perjanjian ini Para Pihak sepakat akan
melakukan Perubahan pada beberapa ketentuan
dalam Perjanjian Fasilitas Kredit yang akan diatur
dalam Addendum Perjanjian Fasilitas Bank Garansi
(BG) dan Pengakuan Hutang ini.

Ketentuan 1. Bahwa Bank telah memberikan Fasilitas Kredit


Utama : kepada Debitur, berupa :
a. Fasilitas Bank Garansi dalam bentuk Contigent
Facility yang merupakan konversi dari Fasilitass
Bank Garansi (BG) USD sebelumnya sebesar
USD 900,000 (sembilan ratus ribu Dollar
Amerika Serikat) dengan nilai plafond sebesar
Rp 12.200.000.000 (dua belas miliar dua ratus
juta rupiah), berdasarkan Akta Perjanjian
Fasilitas Bank Garansi (BG) dan Pengakuan
Hutang Nomor: 13 tertanggal 6 Mei 2015 yang
dibuat dihadapan Notaris Dewantari Handayani,
SH, dan telah mengalami perubahan
berdasarkan Akta Addendum Perjanjian
Fasilitas Bank Garansi (BG) dan Pengakuan
Hutang Nomor: 58 tertanggal 30 November
2016 yang dibuat dihadapan Notaris Dewantari
Handayani, SH, MPA serta berdasarkan Akta
Addendum Perjanjian Fasilitas Bank Garansi
(BG) dan Pengakuan Hutang Nomor: 73
tertanggal 31 Januari 2018 yang dibuat
dihadapan Notaris Dewantari Handayani, SH,
MPA.

b. Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) R/K dengan


maksimum Credit Overeenkomst dengan
plafond sebesar Rp. 15.000.000.000 (lima belas

51
miliar rupiah), yang telah dibuat terlebih dahulu
dalam Akta Perjanjian Fasilitas Kredit Modal
Kerja (KMK) R/K dan Pengakuan Hutang
tertanggal 6 Mei 2015 Nomor: 12 dihadapan
Notaris Dewantari Handayani, SH, MPA dan
yang mengalami perubahan dalam Addendum
Perjanjian Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK)
R/K dan Pengakuan Hutang tertanggal 30
November 2016 No. 57 dibuat dihadapan
Notaris Dewantari Handayani, SH, MPA, dan
Addendum Perjanjian Fasilitas Kredit Modal
Kerja (KMK) R/K dan Pengakuan Hutang
tertanggal 31 Januari 2018 No. 72 dibuat
dihadapan Notaris Dewantari Handayani, SH,
MPA.

c. Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) W/A USD


dengan maksimum Credit Overeenkomst
dengan plafond sebesar USD 6,400,000 (enam
juta empat ratus ribu Dollar Amerika Serikat)
yang merupakan konversi dari Fasilitas Modal
Kerja (KMK) W/A USD dengan maksimum
Credit Overeenkomst dengan plafond sebesar
Rp 86.800.000.000 (delapan puluh enam miliar
delapan ratus juta rupiah), yang telah dibuat
terlebih dahulu dalam Akta Perjanjian Fasilitas
Kredit Modal Kerja (KMK) R/K dan Pengakuan
Hutang tertanggal 6 Mei 2015 Nomor: 11
dihadapan Notaris Dewantari Handayani, SH,
MPA dan yang mengalami perubahan dalam
Addendum Perjanjian Fasilitas Kredit Modal
Kerja (KMK) W/A dan Pengakuan Hutang
tertanggal 30 November 2016 No. 56 dibuat
dihadapan Notaris Dewantari Handayani, SH,
MPA serta Addendum Perjanjian Fasilitas Kredit
Modal Kerja (KMK) W/A dan Pengakuan Hutang
tertanggal 31 Januari 2018 No. 71 dibuat
dihadapan Notaris Dewantari Handayani, SH,
MPA;
(Seluruhnya disebut "Perjanjian Fasilitas

52
Kredit")

2. Bahwa Para Pihak sepakat untuk melakukan


perubahan pada beberapa ketentuan dalam
Perjanjian Fasilitas Kredit dengan mengubah
seluruh isi ketentuan Pasal 1 Perjanjian Fasilitas
Kredit mengenai Jumlah Dan Tujuan Penggunaan
Kredit menjadi :
a. Fasilitas Bank Garansi (BG) Dollar Amerika
Serikat (USD) dalam bentuk contigent facility
dengan plafond sebesar USD 900,000
(sembilan ratus ribu Dollar Amerika Serikat),
Debitur dapat melakukan konversi Fasilitas
Bank Garansi (BG) USD menjadi Fasilitas Bank
Garansi (BG) Rupiah (IDR) yang mana Debitur
dapat menambah plafond Fasilitas Bank
Garansi (BG) IDR sebesar kelonggaran tarik
Fasilitas Bank Garansi (BG) USD.
b. Fasilitas Bank Garansi (BG) Rupiah (IDR) dalam
bentuk contigent facility dengan plafond sebesar
Rp 12.200.000.000 (dua belas miliar dua ratus
juta rupiah), Debitur dapat melakukan konversi
Fasilitas Bank Garansi (BG) Rupiah (IDR)
menjadi Fasilitas Bank Garansi (BG) USD yang
mana Debitur dapat menambah plafond Fasilitas
Bank Garansi (BG) USD sebesar kelonggaran
tarik Fasilitas Bank Garansi (BG) IDR.
d. Fasilitas Bank Garansi (BG) digunakan untuk
Jaminan uang muka (Advance Payment Bond),
Tender (Bid Bond), pelaksanaan (Performance
Bond), Pemeliharaan (warranty/maintenance
bond) terkait proyek yang dikerjakan oleh
Debitur.

3. Bahwa Para Pihak sepakat untuk melakukan


perubahan pada beberapa ketentuan dalam
Perjanjian Fasilitas Kredit dengan mengubah
seluruh isi ketentuan Pasal 3 Perjanjian Fasilitas
Kredit mengenai Jangka Waktu yang berlaku
untuk Fasilitas Kredit yaitu Fasilitas Kredit berlaku
untuk jangka waktu selama 12 (dua belas) bulan

53
terhitung mulai tanggal 4 Oktober 2018 sampai
dengan tanggal 4 Oktober 2019, dan mengacu
pada availability period yang belum jatuh tempo.
Jangka waktu Perjanjian Fasilitas Kredit ini dapat
diperpanjang atas permintaan Debitur dan dengan
persetujuan Bank.

4. Bahwa Para Pihak sepakat untuk melakukan


perubahan pada beberapa ketentuan dalam
Perjanjian Fasilitas Kredit dengan mengubah
seluruh isi ketentuan Pasal 4 Perjanjian Fasilitas
Kredit mengenai Provisi Penerbitan yaitu :
a. Provisi Penerbitan Bank Garansi terdiri dari :
Jaminan Tender sebesar 0,25% (nol koma dua
puluh lima persen), Jaminan Pelaksanaan
Proyek sebesar 0,75% (nol koma tujuh puluh
lima persen), Jaminan Uang Muka sebesar
0,50% (nol koma lima puluh persen), Jaminan
Pemeliharaan sebesar 0,50% (nol koma lima
puluh persen) dan Jenis Bank Garansi yang lain
sebesar 1,00% (satu koma nol nol persen)
dengan Provisi minimal USD 100 (seratus
Dollar Amerika Serikat) untuk Fasilitas Bank
Garansi USD dan sebesar Rp 100.000 (seratus
ribu rupiah) untuk Fasilitas Bank Garansi
Rupiah (IDR).
b. Biaya administrasi sebesar Rp 65.000.000
(enam puluh lima juta rupiah) per tahun
c. Biaya-biaya lain sehubungan dengan Perjanjian
Fasilitas Kredit dan Fasilitas Bank Garansi.

5. Bahwa Bahwa Para Pihak Sepakat untuk


menegaskan kembali seluruh ketentuan Pasal
12 Perjanjian Kredit terkait Jaminan menjadi
sebagai berikut:
a. Jaminan Fidusia (Cessie) terhadap Piutang
Usaha Debitur dengan nilai objek jaminan
sebesar Rp 187.772.634.100 (seratus
delapan puluh tujuh miliar tujuh ratus tujuh
puluh dua juta enam ratus tiga puluh empat
ribu seratus Rupiah) dan dengan nilai

54
penjaminan sebesar Rp 132.566.000.000
(seratus tiga puluh dua miliar lima ratus
enam puluh enam juta rupiah) berdasarkan
Akta Pemberian Jaminan Fidusia (Cessie)
Atas Piutang Usaha Nomor:14 tertanggal 6
Mei 2015 dan sebagaimana telah diubah
dalam Addendum Pemberian Jaminan
Fidusia (Cessie) atas Piutang Usaha Nomor
74 tertanggal 31 Januari 2018.

b. Jaminan Fidusia (Cessie) atas Piutang


Usaha Debitur dengan nilai objek jaminan
Fidusia sebesar Rp 142.987.671.420
(seratus empat puluh dua miliar sembilan
ratus delapan puluh tujuh juta enam ratus
tujuh puluh satu ribu empat ratus dua puluh
rupiah) dan nantinya akan mencapai atau
minimal sama dengan nilai Rp
176.223.100.000 (seratus tujuh puluh enam
miliar dua ratus dua puluh tiga juta seratus
ribu rupiah), dan dengan nilai penjaminan
sebesar Rp 176.223.100.000 (seratus tujuh
puluh enam miliar dua ratus dua puluh tiga
juta seratus ribu rupiah) berdasarkan Akta
Pemberian Jaminan Fidusia (Cessie) Atas
Piutang Usaha Nomor:15 tertanggal 6 Mei
2015, dan telah diubah dengan Akta
Perubahan Pemberian Jaminan Fidusia
(Cessie) Atas Piutang Usaha Nomor:75
tertanggal 31 Januari 2018.

c. Jaminan Fidusia terhadap Persediaan milik


Debitur dengan nilai obyek jaminan sebesar
Rp 162.907.236.776 (seratus enam puluh
dua miliar sembilan ratus tujuh juta dua ratus
tiga puluh enam ribu tujuh ratus tujuh puluh
enam rupiah) dengan nilai penjaminan
sebesar Rp 70.000.000.000 (tujuh puluh
miliar rupiah) berdasarkan Akta Pemberian
Jaminan Fidusia Atas Persediaan Barang
Nomor:16 tertanggal 6 Mei 2015, dan

55
berdasarkan Addendum Pemberian Jaminan
Fidusia Atas Persediaan Barang Nomor: 59
tertanggal 30 November 2016, serta
berdasarkan Addendum Pemberian Jaminan
Fidusia Atas Persediaan Barang Nomor: 76
tertanggal 31 Januari 2018;

d. Hak Tanggungan Peringkat I (Pertama)


dengan nilai sebesar Rp 26.310.000.000
(dua puluh enam miliar tiga ratus sepuluh
juta rupiah) berdasarkan SHM Nomor :
682/Babakan;

e. Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) atas


nama Sani Handoko berdasarkan Akta
Personal Guarantee Nomor: 19 tertanggal 6
Mei 2015;

f. Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) atas


nama Djoni Handoyo Layanto berdasarkan
Akta Personal Guarantee Nomor: 17
tertanggal 6 Mei 2015;

g. Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) atas


nama Katherine Soelistio berdasarkan Akta
Personal Guarantee Nomor: 18 tertanggal 6
Mei 2015;

6. Bahwa Para Pihak Sepakat menambah 3 (tiga)


ketentuan baru sebagai ayat 10, ayat 11 dan ayat
12 pada Pasal 13 Perjanjian Fasilitas Kredit
mengenai Syarat-syarat lainnya yang mengatur
Klausula Publikasi, Klausula Konversi, Klausula
lain-lain, Klausula Kuasa-kuasa (kuasa
perjumpaan hutang, kuasa pengakuan hutang,
kuasa debet rekening), dan syarat-syarat
Perjanjian Kredit tersebut

Hukum yang : -
Berlaku

56
Penyelesaian : -
Sengketa
Catatan:
Addendum Perjanjian Fasilitas Bank Garansi ini tidak mengatur ketentuan-ketentuan
sebagai berikut :
a. Hukum yang berlaku
b. Yurisdiksi Penyelesaian Sengketa
c. Sanksi/Denda
Namun mengingat karena ini adalah Addendum maka diasumsikan ketentuan
mengenai huruf a sampai c tersebut telah diatur dan merujuk pada Perjanjian Fasilitas
Kredit dan Fasilitas Bank Garansi.

Jangka waktu Perjanjian ini telah berakhir, apabila tidak ada perpanjangan Fasilitas
Kredit yang diatur lebih lanjut dalam Addendum maupun perjanjian lainnya serta tidak
adanya informasi sengketa akibat dari Perjanjian ini, maka diasumsikan Perjanjian telah
berakhir baik tanpa adanya sengketa terhadap Para Pihak.

14. PERJANJIAN UNTUK MELAKSANAKAN PAKET PEKERJAAN


KONSTRUKSI RANCANG BANGUN PROTOTYPE RIG CBM PPPTMGB
"LEMIGAS" DIPA TAHUN ANGGARAN 2013

Para Pihak : 1. PT MULTIKARYA ASIA PASIFIK RAYA (“Pihak


Pertama”); dan
2. PT PETRODRILL MANUFAKTUR INDONESIA
(“Pihak Kedua”)

Nomor : 01.PERJ/91.04/BLM PPK.1 PKJ/2013


Perjanjian

Tanggal : 11 September 2013


Perjanjian

Jangka : Jangka waktu Perjanjian berlaku efektif pada tanggal


Waktu penandatanganan Perjanjian ini yaitu tanggal 11
Perjanjian September 2013 atau pada tanggal yang ditetapkan
dalam SSKK yaitu tanggal 11 September 2019 sampai
dengan tanggal 27 Desember 2013.

Tujuan : Pihak Pertama meminta Pihak Kedua untuk

57
Perjanjian menyediakan Pekerjaan Konstruksi Untuk
Melaksanakan Paket Pekerjaan Konstruksi Rancang
Bangun Prototype RIG CBM PPPTMGB "Lemigas"
Dipa
sebagaimana Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK).

Ketentuan : 1. Pihak Pertama dengan ini menunjuk Pihak


Utama Kedua dan Pihak Kedua dengan ini menerima
penunjukan dari Pihak Pertama tersebut untuk
melaksanakan dan menyelesaikan Pekerjaan
sesuai dengan Jangka Waktu yang ditentukan di
dalam Perjanjian dan Lampiran-lampirannya.

2. Nilai Perjanjian untuk pekerjaan sebagaimana


ditentukan dalam Perjanjian ini adalah sebesar
Rp 18.690.000.000 (delapan belas miliar enam
ratus sembilan puluh juta rupiah).

3. Pembayaran atas Pekerjaan dilakukan oleh


Pihak Pertama kepada Pihak Kedua yaitu
sebagai berikut:

a. Pembayaran dilakukan secara sekaligus;


b. Pembayaran dibayarkan sebesar 100%
dari nilai kontrak setelah seluruh
pekerjaan selesai dilaksanakan yaitu
sebesar Rp 18.690.000.000 (delapan
belas miliar enam ratus sembilan puluh
juta rupiah) termasuk PPN 10%.
c. Dokumen penagihan pembayaran harus
lengkap sesuai ketentuan Pembayaran
Prestasi Pekerjaan poin 3 Syarat-Syarat
Khusus Kontrak (SSKK);
d. Pihak Kedua diwajibkan menyerahkan
Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima
persen) dari nilai kontrak yaitu 5% x Rp
18.690.000.000 = Rp 934.500.000
(sembilan ratus tiga puluh empat juta lima
ratus ribu rupiah)
e. Jaminan Pemeliharaan akan

58
dikembalikan paling lambat 14 (empat
belas) hari setelah masa pemeliharaan
(serah terima kedua) berakhir dan Pihak
Kedua menyerahkan laporan masa
pemeliharaan.

4. Masa Pemeliharaan berlaku selama 6 (enam)


bulan kalender;

5. Apabila Pihak Kedua terlambat menyelesaikan


Pekerjaan maka Pihak Kedua akan dikenakan
denda sebesar 1/1000 (satu per seribu) dari
harga kontrak untuk setiap hari keterlambatan.

Hukum yang : Hukum Indonesia


Berlaku

Penyelesaian : Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI)


Sengketa

Catatan :
Jangka waktu Perjanjian ini telah berakhir, apabila tidak ada perpanjangan
Perjanjian yang diatur lebih lanjut dalam Addendum maupun perjanjian lainnya serta
tidak adanya informasi sengketa akibat dari Perjanjian ini, maka diasumsikan
Perjanjian telah berakhir baik tanpa adanya sengketa terhadap Para Pihak.

15. ADDENDUM SURAT PERJANJIAN TENTANG PEKERJAAN RANCANG


BANGUN PROTOTYPE RIG CBM PPPTMGB "LEMIGAS" DIPA TAHUN
ANGGARAN 2013

Para Pihak : 1. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Teknologi


Minyak Dan Gas Bumi "Lemigas" (“Pihak Pertama”);
dan
2. Kerja Sama Operasi (KSO) PT Multikarya Asia
Pasifik Raya dan PT Petrodrill Manufaktur Indonesia
(“Pihak Kedua”)

Nomor : 01-1.Perj-ADD/91.04/BLM PPK.1 PKJ/2013


Perjanjian

59
Tanggal : 20 Desember 2013
Perjanjian

Jangka : Jangka waktu Tetap / sesuai mengikuti Perjanjian


Waktu Awal yaitu pada tanggal yang ditetapkan dalam SSKK
Perjanjian yaitu tanggal 11 September 2013 sampai dengan
tanggal 27 Desember 2013.

Tujuan : Para Pihak sebelumnya telah terlebih dahulu


Perjanjian menandatangani Perjanjian untuk menyediakan
Pekerjaan Konstruksi Untuk Melaksanakan Paket
Pekerjaan Konstruksi Rancang Bangun Prototype
RIG CBM PPPTMGB "Lemigas" DIPA Tahun 2013
("Perjanjian Awal").
Dalam Addendum Perjanjian ini Para Pihak sepakat
untuk melakukan beberapa perubahan pada
ketentuan dalam Perjanjian Awal yang akan diuraikan
dibawah ini.

Ketentuan 1. Para Pihak sepakat mengubah Nilai Kontrak yang


Utama : semula Rp 18.690.000.000 (delapan belas miliar
enam ratus sembilan puluh juta rupiah)
tidak/belum termasuk PPN menjadi sebesar Rp
15.957.792.000 (lima belas miliar sembilan ratus
lima puluh tujuh juta tujuh ratus sembilan puluh
dua ribu rupiah)

2. Para Pihak sepakat mengubah beberapa


ketentuan Hak dan Kewajiban Para Pihak
sebagaimana yang diuraikan dalam Pasal 5
Addendum Perjanjian ini;

3. Menghapus Klausul Penyesuaian Harga untuk


Kontrak harga satuan atau harga kontrak
gabungan Lumpsum serta harga satuan;

4. Mengubah klausul tata cara pembayaran prestasi


pekerjaan menjadi sebagai berikut :

60
Semula :
a. Pembayaran dilakukan secara sekaligus;
b. Pembayaran dibayarkan sebesar 100% dari
nilai kontrak setelah seluruh pekerjaan selesai
dilaksanakan yaitu sebesar Rp
18.690.000.000 (delapan belas miliar enam
ratus sembilan puluh juta rupiah) termasuk
PPN 10%
c. Dokumen penagihan pembayaran harus
lengkap sesuai ketentuan Pembayaran
Prestasi Pekerjaan poin 3 Syarat-Syarat
Khusus Kontrak (SSKK);
d. Pihak Kedua diwajibkan menyerahkan
Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima
persen) dari nilai kontrak yaitu 5% x Rp
18.690.000.000 = Rp 934.500.000 (sembilan
ratus tiga puluh empat juta lima ratus ribu
rupiah);
e. Jaminan Pemeliharaan akan dikembalikan
paling lambat 14 (empat belas) hari setelah
masa pemeliharaan (serah terima kedua)
berakhir dan Pihak Kedua menyerahkan
laporan masa pemeliharaan.

Menjadi :
a. Pembayaran dilakukan secara sekaligus;
b. Pembayaran dibayarkan sebesar 100% dari
nilai kontrak setelah seluruh pekerjaan selesai
dilaksanakan yaitu sebesar Rp
15.957.792.000 dikurangi pengembalian uang
muka sebesar Rp 3.738.000.000 = Rp
12.219.792.000 (dua belas miliar dua ratus
sembilan belas juta tujuh ratus sembilan puluh
dua ribu rupiah);
c. Dokumen penagihan pembayaran harus
lengkap sesuai ketentuan Pembayaran
Prestasi Pekerjaan poin 3 Syarat-Syarat
Khusus Kontrak (SSKK);
d. Pihak Kedua diwajibkan menyerahkan
Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima
persen) dari nilai kontrak sebelum PPN yaitu

61
5% x Rp 14.507.083.636 = Rp 725.354.182
(Tujuh ratus dua puluh lima juta tiga ratus lima
puluh empat ribu seratus delapan puluh dua
rupiah);
e. Jaminan Pemeliharaan akan dikembalikan
paling lambat 14 (empat belas) hari setelah
masa pemeliharaan (serah terima kedua)
berakhir dan Pihak Kedua menyerahkan
laporan masa pemeliharaan.

5. Selain dari yang disebutkan pada poin 1 sampai 3


tersebut diatas, klausul-klausul dalam Perjanjian
Awal tidak ada yang diubah / tetap;
Hukum yang : -
Berlaku

Penyelesaian : Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI)


Sengketa

Nilai Kontrak : Rp 15.957.792.000

Catatan :
Jangka waktu Addendum Perjanjian ini telah berakhir, apabila tidak ada
perpanjangan yang diatur lebih lanjut dalam Addendum maupun perjanjian lainnya
serta tidak adanya informasi sengketa akibat dari Perjanjian ini, maka diasumsikan
Perjanjian telah berakhir baik tanpa adanya sengketa terhadap Para Pihak.

16. Perjanjian Jual-Beli Peralatan RIG Antara PT Oilrig Binamas Pratama


Dengan PT Petrodrill Manufaktur Indonesia

Para Pihak : 1. PT OILRIG BINAMAS PRATAMA (“Pihak


Pertama”); dan
2. PT PETRODRILL MANUFAKTUR INDONESIA
(“Pihak Kedua”)

Nomor : 001/OBP/PSA/IX/2021
Perjanjian

62
Tanggal : 20 September 2021
Perjanjian

Objek : 1. Mast 4 Legs Open Type Height 104 Ft 200.000


Perjanjian Ibs;
2. Mast 4 Legs Open Type Height 118 Ft 200.000
Ibs;
3. Telescoping ram for Mast 118 Ft;
4. Raising Ram for Mast 118 Ft;
5. Chasis 550 Hp Rig c/w cabin, hydraulic line &
pneumatic line;
6. Axle for Rih 550 Hp;
7. Drawwork double drum 350 HP Complate with
Hydromatic brake;
8. 4-3/4x2"ID type Z jar Assembly with 3-1/2 lf (NC-
38) Box x Pin Connection;
9. Sucker Rod;
10. Control Panel Accomulator;
11. 27/8" DP Elevator;
12. 3 1/2"Tubing Elevator;
13. 2 7/8"Tubing Elevator;
14. Air Compressor Tu Flo 550

Dalam Perjanjian disebut "Peralatan"

Jangka : Tidak terdapat klausul jangka waktu secara spesifik,


Waktu namun Perjanjian mulai berlaku pada tanggal 20
Perjanjian September 2021 sampai dengan Penyerahan
Peralatan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua
dimulai dari tanggal 13 Oktober 2021 sampai dengan
tanggal 18 Oktober 2021.

Tujuan : Pihak Pertama bermaksud untuk menjual beberapa


Perjanjian peralatan RIG (RIG Equipment) ("Peralatan")
sebagaimana Lampiran 1 Perjanjian kepada Pihak
Kedua .

Ketentuan : 1. Harga pengikatan Jual-Beli Objek Perjanjian /


Utama Peralatan ini adalah sebesar Rp 13.041.080.000
(tiga belas miliar empat puluh satu juta delapan

63
puluh ribu rupiah) tidak/belum termasuk dengan
PPN. Segala beban perpajakan akibat dari
Perjanjian ini ditanggung oleh masing-masing
Pihak.

2. Para Pihak sepakat metode tata cara pembayaran


atas Perjanjian ini menggunakan sistem cash on
delivery, dan dibagi dalam beberapa termin
berdasarkan realisasi penyerahan Peralatan dari
Pihak Pertama kepada Pihak Kedua, dengan
rincian sebagai berikut :
a. Termin I (pertama) akan dibayarkan sebesar
Rp2.936.481.200 (Dua miliar sembilan ratus
tiga puluh enam juta empat ratus delapan
puluh satu ribu dua ratus rupiah) pada saat
Pihak Pertama mengirimkan Peralatan RIG
tahap 1 (satu) selambat-lambatnya 13 Oktober
2021;
b. Termin II (kedua) akan dibayarkan sebesar
Rp2.961.000.000 (Dua miliar sembilan ratus
enam puluh satu juta rupiah) pada saat Pihak
Pertama mengirimkan Peralatan RIG tahap 2
(dua) selambat-lambatnya 18 Oktober 2021;

3. Pihak Pertama wajib menyerahkan Peralatan


tersebut kepada Pihak Kedua di tempat
penyerahan Peralatan yang telah ditentukan yaitu
di workshop Pihak Kedua yang beralamat di
Kawasan Industri Dawuan, Jl. Interchange
Kalihurip, Desa Kamojing, Kec. Cikampek, Kab.
Karawang, Jawa Barat, Indonesia.

4. Dalam hal timbul force majeure (keadaan kahar)


maka Para Pihak wajib memberitahukan pihak
lainnya secara lisan dalam waktu 24 jam disertai
dengan pemberitahuan secara tertulis selamba-
lambatnya 3 x 24 jam.

Hukum yang : Hukum Indonesia


Berlaku

64
Penyelesaian : Pengadilan Negeri Jakarta Utara
Sengketa

Catatan:
Perjanjian ini tidak mengatur ketentuan :
a. Sanksi/denda apabila terjadi keterlambatan penyerahan Peralatan maupun
keterlambatan pembayaran;
b. Tidak mengatur tentang adanya penandatanganan berita acara serah terima
Peralatan oleh Para Pihak.

Jangka waktu Perjanjian ini telah berakhir, apabila tidak ada perpanjangan Perjanjian
yang diatur lebih lanjut dalam Addendum maupun perjanjian lainnya serta tidak adanya
informasi sengketa akibat dari Perjanjian ini, maka diasumsikan Perjanjian telah
berakhir baik tanpa adanya sengketa terhadap Para Pihak.

17. PERJANJIAN AGEN TUNGGAL ATAS PRODUK PT PETRODRILL


MANUFAKTUR INDONESIA

Para Pihak : 1. PT PETRODRILL MANUFAKTUR INDONESIA


(“Pihak Pertama”); dan
2. PT MULTI KARYA ASIA PASIFIK RAYA (“Pihak
Kedua”)

Nomor : 0368/PMI-MKAPR/Perj/AT/XII/2021
Perjanjian

Tanggal : 24 Desember 2021


Perjanjian

Jangka : Perjanjian mulai berlaku selama 5 (lima) tahun yang


Waktu terhitung mulai tanggal 24 Desember 2021 sampai
Perjanjian dengan tanggal 23 Desember 2026.

Tujuan : Pihak Pertama bermaksud menunjuk Pihak Kedua


Perjanjian sebagai agen tunggal untuk wilayah Indonesia untuk
memasarkan produk-produk dan jasa yang di
produksi Pihak Pertama.

65
Ketentuan 1.
Utama : 2. Pihak Pertama dengan ini menunjuk Pihak Kedua
sebagai agen tunggal untuk wilayah Indonesia
atas produk-produk dengan merek yang telah
disebutkan pada Pasal 1 Perjanjian, namun Pihak
Pertama secara mandiri dapat melakukan
pemasaran atas produk-produk yang dihasilkan /
diproduksi tanpa melalui Pihak Kedua. Pihak
Pertama memberikan kewenangan kepada Pihak
Kedua untuk penjualan, pendistribusian dengan
menentukan harga serta hal-hal yang berkaitan
dengan pemasaran dan penjualan.

3. Nilai kontrak dalam Perjanjian ini tidak diatur


secara tegas, namun mengacu pada harga produk
yang telah disepakati oleh Para Pihak dan tidak
akan berubah selama jangka waktu Perjanjian,
akan tetapi setiap tahun berjalan masing-masing
Pihak dapat mengusulkan harga produk dan
didasarkan pada pertimbangan pasar serta atas
kesepakatan Para Pihak sebagaimana Pasal 5
Perjanjian.

4. Jangka waktu Perjanjian selama 5 (lima) tahun


yang terhitung mulai tanggal 24 Desember 2021
sampai dengan tanggal 23 Desember 2026.
Apabila salah satu pihak menghendaki adanya
perpanjangan jangka waktu atau mengakhiri
Perjanjian sebelum jangka waktu berakhir maka
masing-masing Pihak yang menghendaki hal
tersebut harus memberikan pemberitahuan secara
tertulis selambat-lambatnya sebelum tanggal
kadaluwarsa.

5. Pembayaran atas Perjanjian ini dilakukan oleh


Pihak Kedua kepada Pihak Pertama sesuai
dengan Tata Cara Pembayaran pada Pasal 5
Perjanjian yaitu dengan cara transfer Bank
kepada rekening Bank yang ditunjuk oleh Pihak

66
Pertama.

6. Pihak Pertama memberikan garansi (warranty)


atas produk selama 12 (dua belas) bulan kalender
sejak tanggal produk tersebut diterima dengan
baik oleh Pihak Pertama yang dibuktikan dengan
Berita Acara Serah Terima Barang;

7. Pihak Pertama memberikan jaminan/garansi


(warranty) atas seluruh pelaksanaan pekerjaan
jasa yang dilakukan Pihak Kedua tersebut selama
12 (dua belas) bulan sejak dinyatakan selesai
yang dibuktikan dengan Berita Acara
Penyelesaian Pekerjaan Jasa.

Hukum yang : -
Berlaku

Penyelesaian : -
Sengketa

Nilai Kontrak : -

Catatan :
Perjanjian ini masih terdapat beberapa kekurangan ketentuan/klausul sebagaimana
pada umumnya Perjanjian, sebagai berikut :

1. Perjanjian ini tidak mengatur secara tegas bahkan tidak melampirkan tentang
ketentuan berapa nilai Perjanjian dan berapa nilai setiap produk yang akan
dijual/dipasarkan;
2. Perjanjian ini tidak mengatur ketentuan Pajak maupun biaya lain-lain sehubungan
dengan terlaksananya Perjanjian ini;
3. Perjanjian ini tidak mengatur secara tegas tentang tata cara penagihan dan
pembayaran atas nilai jasa dari Perjanjian ini;
4. Perjanjian ini tidak mengatur secara tegas ketentuan jangka waktu serah terima
produk maupun serah terima penyelesaian jasa pekerjaan;
5. Perjanjian ini tidak mengatur adanya sanksi/denda apabila masing-masing pihak
terlambat melaksanakn kewajibannya;
6. Perjanjian ini tidak mengatur ketentuan Hukum yang berlaku dan yurisdiksi
penyelesaian sengketa.

67
Sehubungan hal-hal tersebut diatas, Perjanjian ini masih berlaku dan masih berjalan
sampai dengan tanggal 23 Desember 2026, dan oleh karena masih terdapat beberapa
kekurangan klasul-klausul sebagaimana poin 1 sampai 6 tersebut diatas, maka tidak
tertutup kemungkinan akibat dari Perjanjian ini dapat terjadi sengketa.
Namun demikian, untuk menghindari adanya sengketa, maka sebaiknya perlu dilakukan
Addendum perubahan atau penambahan klausul-klausul tersebut dengan lampiran-
lampiran secara tegas dan rinci agar jelas dan terang.

1. Perjanjian Jasa Pemeliharaan Dan Perbaikan Rig Hoist Secara On


Call Basis

Para Pihak : 1. PT PERTAMINA DRILLING SERVICES


INDONESIA (“Pihak Pertama”); dan
2. PT PETRODRILL MANUFAKTUR INDONESIA
(“Pihak Kedua”)

Nomor : 4650013760
Perjanjian

Tanggal : 27 Juli 2020


Perjanjian

Jangka : Perjanjian mulai berlaku pada tanggal 14 Juli 2020


Waktu sampai dengan 13 Juli 2023, dan ditambah 50 (lima
Perjanjian puluh) hari kalender serta waktu
pemeliharaan/troubleshoot selama 30 (tiga puluh) hari
kalender sejak barang diterima oleh Pihak Pertama
kecuali diakhiri lebih awal sesuai dengan ketentuan
kontrak/perjanjian

Tujuan : Pihak Pertama bermaksud untuk menugaskan Pihak


Perjanjian Pertama untuk melaksanakan Jasa Pemeliharaan dan
Perbaikan Rig Hoist Secara On Call Basis.

Ketentuan : 7. Pihak Pertama dengan ini menunjuk Pihak


Utama Kedua dan Pihak Kedua dengan ini menerima
penunjukan dari Pihak Pertama tersebut untuk
melaksanakan dan menyelesaikan Pekerjaan
sesuai dengan Jangka Waktu yang ditentukan

68
di dalam Perjanjian dan Lampiran-lampirannya.

8. Nilai kontrak untuk pekerjaan sebagaimana


ditentukan dalam Perjanjian ini adalah sebesar
Rp. 42.476.084.000 (empat puluh dua miliar
empat ratus tujuh puluh enam juta delapan
puluh empat ribu rupiah)

9. Biaya Jasa sebagaimana diatur dalam


Perjanjian ini tidak termasuk Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10%
(sepuluh persen) dan biaya tambah atas
Pekerjaan Tambah (jika ada)

10. Pembayaran atas Biaya Jasa Pekerjaan


dilakukan oleh Pihak Pertama kepada Pihak
Kedua sesuai dengan Tata Cara Pembayaran
pada LAMPIRAN C, yaitu sebagai berikut:

a. Pada dasarnya Kontrak menggunakan


Harga Satuan Pekerjaan. Harga Satuan
telah mencakup semua biaya tenaga,
material, peralatan, kecuali PPN.
Sedangkan Nilai Kontrak hanya bersifat
perkiraan sementara yang dapat
berubah sesuai pelaksanaan Pekerjaan.

b. Pembayaran didasarkan pada hasil


pengukuran/perhitungan bersama atas
realisasi volume Pekerjaan yang telah
dilaksanakan oleh Pihak Kedua.

c. Pada dasarnya tagihan dapat


dibayarkan sebesar 100% (seratus
persen) apabila setelah seluruh
pekerjaan selesai dilaksanakan.

d. Untuk pekerjaan Permormance Based,


besarnya tagihan didasarkan pada
pencapaian availability unit rig/hoist per
bulannya, dengan rincian: (i) Apabila

69
realisasi availiability 97,26%-100%
maka Pihak Kedua berhak untuk
melakukan tagihan sebesar 100%, (ii)
Apabila realisasi availability kurang dari
97,27% maka Pihak Kedua berhak
untuk melakukan tagihan sebesar 95%.

e. Untuk pekerjaan Perbaikan Hoist &


Aksesorisnya penagihan dilakukan
dengan mekanisme per pekerjaan
(tagihan parsial, apabila di dalam SPK
terdiri atas lebih dari 1 (satu) pekerjaan)
dan apabila pekerjaan telah selesai
dikerjakan ditandai dengan Pembuatan
Berita Acara Selesai Pekerjaan yang
ditandatangani oleh Para Pihak.

f. Pihak Kedua wajib menagih kepada


Pihak Pertama untuk Pekerjaan yang
telah dilaksanakan dan telah diterima
dengan baik oleh Pihak Pertama
selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari
kalender setelah ditandatanganinya
Berita Acara Serah Terima Pekerjaan.

g. Pihak Pertama wajib melakukan


verifikasi atas dokumen tagihan Pihak
Kedua sebagaimana dimaksud dalam
butir 2.4 LAMPIRAN C, maksimal dalam
10 (sepuluh) hari kerja ("Masa
Verifikasi").

11. Masa pemeliharaan untuk equipment yang


telah dilakukan untuk
pemeliharaan/troubleshoot ditetapkan selama
30 hari kalender sementara untuk pekerjaan
PM (Preventive Maintenance) mengacu pada
Lampiran B butir 4.12.2.

12. Dalam hal Pihak Kedua terlambat memulai


Pekerjaan pada waktu yang ditentukan oleh

70
Pihak Pertama berdasarkan Perjanjian ini,
maka mengacu pada Pasal 20.3 LAMPIRAN A
Perjanjian, Pihak Pertama berhak secara
sepihak memutuskan Kontrak/Perjanjian dan
Jaminan Pelaksanaan akan dicairkan menjadi
milik Pihak Pertama. Besarnya denda
ditetapkan sebesar 0,1% (nol koma satu
persen) untuk setiap hari keterlambatan
dengan maksimum denda ditetapkan sebesar
5% (lima persen) dari nilai Perjanjian yang
merupakan akumulasi denda-denda yang
dikenakan oleh Pihak Pertama kepada Pihak
kedua sebagaimana diatur pada Lampiran E
dan E1.

13. Serah terima Pekerjaan dapat dilaksanakan


apabila Pekerjaan telah diselesaikan
seluruhnya 100% (seratus persen) dengan
hasil dinyatakan baik oleh Pengawas Pihak
Pertama dan seluruh ketentuan dalam
Perjanjian telah terpenuhi.

14. Jangka waktu pemeliharaan/garansi 6 (enam)


bulan sejak barang dioperasikan.

15. Apabila Pihak Kedua gagal memenuhi


kewajiban sebagaimana Perjanjian maka akan
diberlakukan sanksi dan/atau denda kepada
Pihak Kedua sebagaimana diatur dalam
LAMPIRAN A dan LAMPIRAN E.
Hukum yang : Hukum Indonesia
Berlaku

Penyelesaian : Badan Arbitrase Nasional Indonesia ("BANI")


Sengketa

Nilai Kontrak : Rp. 42.476.084.000

2. Perjanjian Jasa Pemeliharaan Dan Perawatan Rutin Rig/Hoist Beserta


Kelengkapannya di PT Pertamina EP Field Jambi

71
Para Pihak : 1. PT PERTAMINA EP (“Pihak Pertama”); dan
2. PT PETRODRILL MANUFAKTUR INDONESIA
(“Pihak Kedua”)

Nomor : 4650016748
Perjanjian

Tanggal : 8 November 202


Perjanjian

Jangka : 1. Jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan selama 730


Waktu (tujuh ratus tiga puluh) hari kalender, terhitung
Perjanjian mulai tanggal 15 November 2022 sampai dengan
13 November 2024.

2. Jangka waktu perjanjian adalah selama 780 (tujuh


ratus delapan puluh) hari kelender terhitung mulai
tanggal 15 November 2022 sampai dengan 2
Januari 2025.

Tujuan : Pihak Pertama bermaksud menugaskan Pihak


Perjanjian Pertama untuk melaksanakan Jasa Pemeliharaan dan
Perawatan Rig/Hoist beserta kelengkapannya di PT
Pertamina EP Field Jambi sebagaimana ruang
lingkup dalam Lampiran A Perjanjian ini

Ketentuan : 1. Pihak Pertama dengan ini menunjuk Pihak


Utama Kedua dan Pihak Kedua dengan ini menerima
penunjukan dari Pihak Pertama tersebut untuk
melaksanakan dan menyelesaikan Pekerjaan
sesuai dengan Jangka Waktu yang ditentukan
di dalam Perjanjian dan Lampiran-lampirannya.

2. Nilai kontrak untuk pekerjaan sebagaimana


ditentukan dalam Perjanjian ini adalah sebesar
Rp.4.949.066.000,00 (empat miliar sembilan
ratus empat puluh sembilan juta enam puluh
enam ribu rupiah) (tidak termasuk PPN)

72
3. Pembayaran atas Biaya Jasa Pekerjaan
dilakukan oleh Pihak Pertama kepada Pihak
Kedua sesuai dengan Tata Cara Pembayaran
pada LAMPIRAN B, yaitu sebagai berikut:

a. Pada dasarnya Kontrak menggunakan


basis Harga Satuan. Sedangkan volume
yang tercantum dalam Perjanjian ini
bersifat perkiraan sementara yang dapat
berubah sesuai pelaksanaan Pekerjaan.
Pembayaran didasarkan pada hasil
pengukuran /perhitungan realisasi fisik
yang telah dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.

b. Harga satuan yang digunakan sebagai


acuan adalah harga satuan yang
tercantum dalam daftar tarif harga
Pekerjaan sebagaimana yang diatur
pada Lampiran B1.

c. Bilamana terdapat pekerjaan


penyediaan material yang belum
dirinci/diatur dalam harga satuan namun
masih merupakan bagian dari lingkup
pekerjaan pada Lampiran A1, maka
diterapkan sistem pembayaran dengan
mengacu kepada pricelist yang
dikeluarkan oleh Manufacture dan/atau
setelah dilakukan negosiasi Para Pihak
(tanpa fee) sebagaimana diatur dalam
LAmpiran A1 Pasal 2.5.5

d. Pihak Kedua wajib menagih kepada


Pihak Pertama untuk Pekerjaan yang
telah dilaksanakan dan telah diterima
dengan baik oleh Pihak Pertama
selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari
kalender setelah ditandatanganinya

73
Berita Acara Serah Terima Pekerjaan.

e. Pihak Pertama wajib melakukan


verifikasi atas dokumen tagihan Pihak
Kedua sebagaimana dimaksud dalam
butir 2.4 maksimal dalam 15 (lima belas)
hari kerja ("Masa Verifikasi").

f. Pihak Pertama wajib membayar tagihan


Pihak Kedua dalam waktu maksimal 30
(tiga puluh) hari kalender terhitung mulai
1 (satu) hari kerja setelah Masa
Verifikasi berakhir dan dokumen
penagihan Pihak Kedua setelah
dinyatakan lengkap dan benar oleh
Pihak Pertama.

4. Dalam hal Pihak Kedua terlambat memulai


Pekerjaan pada waktu yang ditentukan oleh
Pihak Pertama berdasarkan Perjanjian ini,
maka Pihak Pertama berhak mengenakan
denda terhadap Pihak Kedua sebesar 1‰
(satu permil) dari nilai SPK/RO untuk setiap
hari keterlambatan dengan maksimum denda
ditetapkan sebesar 5% (lima persen) dari nilai
SPK.RO terkait

Hukum yang : Hukum Indonesia


Berlaku

Penyelesaian : Pengadilan Negeri Jambi


Sengketa

Nilai Kontrak : Rp. 4.949.066.000,00

3. PERJANJIAN JASA MODIFIKASI BEAM LEG FRONT ELEVATOR ODS


SUBSTRUCTURE RIG PDSI#29.3/D1500 E PROJECT SBS

Para Pihak : 1. PT PERTAMINA DRILLING SERVICES

74
INDONESIA (“Pihak Pertama”); dan
2. PT PETRODRILL MANUFAKTUR INDONESIA
(“Pihak Kedua”)

Nomor : 3900529157
Perjanjian

Tanggal : 16 Maret 2023


Perjanjian

Jangka : Perjanjian mulai berlaku pada tanggal 22 Februari


Waktu 2023 sampai dengan 21 Maret 2023, dengan jangka
Perjanjian waktu pelaksanaan Pekerjaan sebagaimana dalam
Lampiran D dan ditambah 50 (lima puluh) hari
kalender, serta waktu pemeliharaan/garansi 6 (enam)
bulan sejak barang dioperasikan oleh Pihak Pertama
kecuali diakhiri lebih awal sesuai dengan ketentuan
kontrak/perjanjian

Tujuan : Pihak Pertama bermaksud menugaskan Pihak Kedua


Perjanjian untuk melaksanakan Jasa Modifikasi Beam Leg Front
Elevator ODS Substructure RIG PDSI#29.3/D1500 E
Project SBS sebagaimana Ruang lingkup & Uraian
Pekerjaan dalam Lampiran B

Ketentuan : 8. Pihak Pertama dengan ini menunjuk Pihak Kedua


Utama dan Pihak Kedua dengan ini menerima
penunjukan dari Pihak Pertama tersebut untuk
melaksanakan dan menyelesaikan Pekerjaan
sesuai dengan Jangka Waktu yang ditentukan di
dalam Perjanjian dan Lampiran-lampirannya.

9. Nilai kontrak untuk pekerjaan sebagaimana


ditentukan dalam Perjanjian dan LAMPIRAN C1
adalah sebesar Rp. 185.850.000 (seratus delapan
puluh lima juta delapan ratus lima puluh ribu
rupiah)

10. Biaya Jasa sebagaimana diatur dalam Perjanjian


ini tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
sebesar 11% (sebelas persen) dan biaya tambah

75
atas Pekerjaan Tambah (jika ada)

11. Dalam Pekerjaan sebagaimana Perjanjian ini,


Pihak Kedua harus memberlakukan dan
mengadakan sekurang-kurangnya asuransi-
asuransi dengan jenis dan dalam jumlah
sebagaimana yang ditentukan dalam butir 1
LAMPIRAN C2 yang disesuaikan dengan ruang
lingkup pekerjaan.

12. Pembayaran atas Biaya Jasa Pekerjaan dilakukan


oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua sesuai
dengan Tata Cara Pembayaran pada LAMPIRAN
C, yaitu sebagai berikut:

a. Pihak Kedua wajib menagihkan kepada Pihak


Pertama untuk Pekerjaan yang telah
dilaksanakan dan telah diterima dengan baik
oleh Pihak Pertama selambat-lambatnya 30
(tiga puluh) hari kalender setelah
ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan sesuai butir 2 LAMPIRAN C.

b. Pihak Pertama wajib melakukan verifikasi atas


dokumen tagihan Pihak Kedua sebagaimana
dimaksud dalam butir 2.4 LAMPIRAN C,
maksimal dalam 10 (sepuluh) hari kerja ("Masa
Verifikasi").

13. Pihak Kedua wajib mengerjakan semua Pekerjaan


dan menyerahkannya kepada Pihak Pertama
sesuai dengan ketentuan Ruang Lingkup & Uraian
Pekerjaan dalam LAMPIRAN B Perjanjian yang
telah disepakati oleh Para Pihak.

14. Serah terima Pekerjaan dapat dilaksanakan


apabila Pekerjaan telah diselesaikan seluruhnya
100% (seratus persen) dengan hasil dinyatakan
baik oleh Pengawas Pihak Pertama dan seluruh

76
ketentuan dalam Perjanjian telah terpenuhi.

15. Jangka waktu pemeliharaan/garansi 6 (enam)


bulan sejak barang dioperasikan.

16. Apabila Pihak Kedua gagal memenuhi kewajiban


sebagaimana Perjanjian maka akan diberlakukan
sanksi dan/atau denda kepada Pihak Kedua
sebagaimana diatur dalam LAMPIRAN A dan
LAMPIRAN E.

17. Apabila Pihak Kedua terlambat memulai


Pekerjaan pada waktu yang ditentukan oleh Pihak
Pertama berdasarkan Perjanjian ini, maka
mengacu pada Pasal 20.3 LAMPIRAN A
Perjanjian, Pihak Pertama berhak secara sepihak
memutuskan Kontrak/Perjanjian dan Jaminan
Pelaksanaan akan dicairkan menjadi milik Pihak
Pertama. Besarnya denda ditetapkan sebesar
0,1% (nol koma satu persen) untuk setiap hari
keterlambatan dengan maksimum denda
ditetapkan sebesar 5% (lima persen) dari nilai
Perjanjian yang merupakan akumulasi denda-
denda yang dikenakan oleh Pihak Pertama
kepada Pihak kedua sebagaimana diatur pada
Lampiran E dan E1.

Hukum yang : Hukum Indonesia


Berlaku

Penyelesaian : Badan Arbitrase Nasional Indonesia ("BANI")


Sengketa

Nilai Kontrak : Rp. 185.850.000

4. Perjanjian Jual-Beli Kendaraan Antara PT MUD KING TIMUR JAUH


RAYA Dengan PT PETRODRILL MANUFAKTUR INDONESIA

Para Pihak : 1. PT MUD KING TIMUR JAUH RAYA (“Pihak

77
Pertama”); dan
2. PT PETRODRILL MANUFAKTUR INDONESIA
(“Pihak Kedua”)

Nomor : -
Perjanjian

Tanggal : 3 Juni 2013


Perjanjian

Objek : 15. Mobil Pick Up Merk Isuzu (F-8970-FY) + Box


Perjanjian Full, Nomor Polisi : F 8970 FY, Type : TBR 54
Pick Up Turbo, Tahun Pembuatan : 2010,
Warna : Silver Metalik, Nomor Rangka :
MHCTBR54BAK153589, Nomor Mesin :
E153589
16. Mobil Pick Up Merk Isuzu (F-8009-Fz), Nomor
Polisi : F 8009 FZ, Type : TBR 54 Pick Up
Turbo, Tahun Pembuatan : 2010, Warna :
Silver Metalik, Nomor Rangka :
MHCTBR54BAK153781, Nomor Mesin :
E123781
17. Diesel Forklift Merk ‘Clark’ CMP 30 D, type :
CMP 30 D, Tahun Pembuatan : 2008
18. Diesel Forklift Merk ‘Clark’ CMP 50 D, type :
CMP 50 D, Tahun Pembuatan : 2008
19. Diesel Forklift Merk ‘Toyota’ CMP 40 D, type :
CMP 40 D, Tahun Pembuatan : 2006
20. Truck DYNA, Nomor Polisi : F 6116 AI, type :
New DYNA 130 HT, Tahun Pembuatan : 2010,
Warna : Silver Metalik

Jangka : Tidak terdapat klausul jangka waktu secara spesifik,


Waktu namun Perjanjian mulai berlaku pada tanggal 3 Juni
Perjanjian 2013 sampai dengan Penyerahan Kendaraan
diserahkan oleh Pihak Pertama dimulai dari 1 (satu)
minggu sejak Perjanjian ditandatangani dengan
sistem parsial (bertahap)

Tujuan : Pihak Pertama bermaksud menjual Kendaraan


Perjanjian Bermotor milik Pihak Pertama kepada Pihak Kedua

78
sebagaimana yang telah diuraikan dalam objek
perjanjian

Ketentuan : Sanksi mengatur Denda


Utama
Denda sebesar 1‰ (satu permil) per hari dengan
jumlah 5% dari harga jual yang diatur dalam Pasal 2
Perjanjian apabila terjadi keterlambatan pembayaran
dari Pihak Kedua maupun keterlambatan penyerahan
Kendaraan oleh Pihak Pertama yang menyebabkan
Pihak Kedua mengalami kerugian, maka Pihak
Pertama wajib mengganti kerugian tersebut.

Affirmative Covenant/Kewajiban:

5. Harga pengikatan Jual-Beli Kendaraan Bermotor


ini adalah sebesar Rp498.000.000 (empat ratus
sembilan puluh delapan juta rupiah) termasuk
dengan PPN.

6. Pihak Kedua wajib melakukan pembayaran


mengacu pada invoice yang diajukan oleh Pihak
Pertama dengan dokumen-dokumen pendukung,
dan transaksi pembayaran yang telah dilakukan
oleh Pihak Kedua akan dibuatkan kwitansi/tanda
terima tersendiri.

7. Pembayaran wajib dilakukan secara penuh oleh


Pihak Kedua dengan cara mentransfer ke
rekening Pihak Pertama sesuai Pasal 2 ayat (4)
Perjanjian.

8. Setelah Pembayaran, Pihak Pertama wajib


meneyerahkan Kendaraan tersebut kepada Pihak
Kedua di tempat penyerahan Kendaraan yang
telah ditentukan yaitu di workshop Pihak Kedua
yang beralamat di Kawasan Industri Dawuan, Jl.
Interchange Kalihurip, Desa Kamojing, Kec.
Cikampek, Kab. Karawang, Jawa Barat,
Indonesia, dengan melampirkan berita acara
serah terima unit Kendaraan dan check list

79
kelengkapan yang ditandatangani oleh Pihak
Kedua.

9. Pihak Kedua wajib melakukan pemeriksaan atas


unit Kendaraan yang diterima dan wajib
menyerahkan Kendaraan sesuai jadwal yang
ditentukan.

Negative Covenant/Pembatasan:

1. Apabila Berita Acara Serah Terima telah


ditandatangani oleh Pihak Kedua, maka Pihak
Kedua tidak berhak untuk menuntut Pihak
Pertama dengan alasan apapun mengenai
keadaan Kendaraan.

2. Dalam hal timbul force majeure (keadaan kahar)


maka Para Pihak wajib memberitahukan pihak
lainnya secara lisan dalam waktu 24 jam disertai
dengan pemberitahuan secara tertulis selamba-
lambatnya 3 x 24 jam.

Hukum yang : Hukum Indonesia


Berlaku

Penyelesaian : Pengadilan Negeri Jakarta Utara


Sengketa

A. PERIKATAN FASILITAS KREDIT BANK

Fasilitas Kredit Tahun 2018

Para Pihak : 1. PT PETRODRILL MANUFAKTUR INDONESIA


(“Pemohon Kredit”); dan
2. PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk
(“Pemberi Kredit”)
Dasar : 1. Permohonan Persetujuan Perubahan Pemegang
Pengajuan Saham
Kredit 2. Permohonan Penutupan Fasilitas KMKK W/A USD

80
Sebesar USD6.400.000
3. Permohonan Penambahan Fasilitas KMKK W/A IDR
menjadi sebesar Rp. 90.000.000.000
4. Permohonan Perpanjangan Fasilitas KMK R/K
sebesar Rp15.000.000.000
5. Permohonan Perpanjangan Fasilitas BG USD
sebesar USD900.000
6. Permohonan Perpanjangan Fasilitas BG IDR sebesar
Rp12.200.000.000

Nomor : B.86-BKO/KMS/10/2018, tertanggal 04 Oktober


2018; dan
Nomor : B.804A-ARK/RDD/10/2018, tertanggal 04
Oktober 2018

Nomor Surat : 160/DIR-PMI/EX-BRI/VIII/2018 tanggal 23 Agustus 2018


Permohonan
Kredit

Dasar : Surat PT Bank Rakyat Indonesia ( Persero ) Tbk


Putusan Nomor : R.II.276-OPK/DKD/10/2018 tanggal 25 Oktober
Pemberian 2018
Kredit Perihal : Penawaran Putusan Kredit

Hasil : 1. Setuju, pemberian izin melakukan negative covenant


Pemberian yaitu melakukan perubahan kepemilikan saham,
Kredit sebagai berikut :

Semula:
No. Nama Saham Disetor
Pemegang Lem Nomi %
Saham bar nal
1. PT. Dwidaya 21.25 21.25 42.50
Tunggal Perkasa 0 0 %
(PT DTP)
2. Djoni Handoyo 15.75 15.75 31.50
Layanto 0 0 %
3. PT Multikarya 13.00 13.00 26.00
Asia Pasifik Raya 0 0 %

81
(PT. MKAPR)
Jumlah 50.00 50.00 100.00
0 0 %

Menjadi:
No Nama Saham Disetor
. Pemegang Lembar Nomin %
Saham al
1. PT. Dwidaya 21.250 21.250 42.50
Tunggal Perkasa %
(PT DTP)
2. Djoni Handoyo 8.375 8.375 16.75
Layanto %
3. PT Multikarya 16.250 16.250 32.50
Asia Pasifik %
Raya (PT.
MKAPR)
4. Sani Handoko 4.125 4.125 8.25%
Jumlah 50.000 50.000 100.0
0%

2. Setuju, pelunasan atas fasilitas KMKK W/A sebesar


USD6.400.000

3. Setuju penambahan atas fasilitas KMKK W/A


menjadi sebesar Rp90.000.000.000
Nilai Plafond :
Semula : Rp86.800.000.000
Suplesi (realokasi) : Rp 3.200.000.000 +
Menjadi : Rp90.000.000.000
(sembilan puluh milliar)

Jenis Kredit : Kredit Modal Kerja W/A


Tujuan : Modal kerja manufaktur
pembuatan dan perbaikan mesin
bidang migas meliputi mesin rig,
mudpump, dan equipment
pengeboran
Jangka : 12 bulan terhitung mulai tanggal 4

82
waktu Oktober 2018 s/d 4 Oktober 2019
Suku Bunga : 12% per tahun
Penalty : 50% dari suku bunga yang
berlaku bila terjadi penunggakan
pokok atau bunga
Agunan : 1) Piutang Usaha dengan nilai
Rp132,685juta (Fidusia :
W.10.00208549.AH:05.01
tanggal 27/05/2015)

2) Piutang Usaha Proyek dengan


nilai Rp176,223juta
(Fidusia :
W.10.00208544.AH:05.01
tanggal 27/05/2015)

3) Persediaan dengan nilai


Rp70.000juta
(Fidusia :
W.10.00208552.AH:05.01
tanggal 27/05/2015)

4) Tanah dan bangunan dengan


luas tanah 1338 M2 dan luas
bangunan 548 M2 yang
beralamat di Jalan Salak No.12
Kel. Babakan kec. Bogor
Tengah, Bogor Jawa Barat,
SHM No.682 tanggal
23/04/1983 atas nama Upay
Supartika.

HT I No. 3037/2015 tanggal 10


September 2015.

5) Personal Guarantee (PG) dari


Sani Handoko selaku
Pemegang Saham dari Direktur
Utama dan Sdr. Djoni Handoyo
selaku Komisaris Utama dan

83
Pemegang Saham.
Akta Notariil No. 17 tanggal 6
Mei 2015, No.18 tanggal 6 Mei
2016, dan Akta No. 19 tanggal
06 Mei 2016.

4. Setuju, perpanjangan fasilitas KMK R/K sebesar


Rp15.000.000.000

Jenis Kredit : Kredit Modal Kerja W/A


Plafond : Rp15.000.000.000
Tujuan : Modal kerja usaha manufaktur
pembuatan dan perbaikan mesin
bidang migas meliputi mesin rig,
mudpump, dan equipment
pengeboran
Jangka : 12 bulan terhitung mulai tanggal 4
waktu Oktober 2018 s/d 4 Oktober 2019
Suku Bunga : 12% per tahun
Penalty : 50% dari suku bunga yang
berlaku bila terjadi penunggakan
pokok atau bunga
Agunan : Terkait dengan agunan fasilitas
KMKK W/A

5. Setuju, perpanjangan fasilitas Bank Garansi


sebesar :
a. BG IDR sebesar Rp. 12.200.000.000
b. BG USD sebesar USD900.000

Jenis Kredit : Bank Garansi


Plafond : USD900.000
Tujuan : Untuk jaminan uang muka
Penggunaa (Advance Payment Bond), Tender
n (Bid Bond), pelaksanaan
(performance bond),
pemeliharaan (warranty /
maintenance bond) terkait proyek
yang sedang dikerjakan oleh PT

84
Petrodrill Manufaktur Indonesia.
Jangka : 12 bulan terhitung mulai tanggal 4
waktu Oktober 2018 s/d 4 Oktober 2019
Agunan : Terkait dengan agunan fasilitas
KMKK W/A

Jenis / : Bank Garansi


Bentuk
Kredit Contingent Facility
Plafond : Rp12.200.000.000
Tujuan : Untuk jaminan uang muka
Penggunaa (Advance Payment Bond), Tender
n (Bid Bond), pelaksanaan
(performance bond),
pemeliharaan (warranty /
maintenance bond) terkait proyek
yang sedang dikerjakan oleh PT
Petrodrill Manufaktur Indonesia.
Jangka : 12 bulan terhitung mulai tanggal 4
waktu Oktober 2018 s/d 4 Oktober 2019
Agunan : Terkait dengan agunan fasilitas
KMKK W/A

Pemeberian fasilitas kredit ini dituangkan dalam akte


Ketentuan : addendum perjanjian kredit secara notariil yang memuat
Utama syarat-syarat kredit.

Penandatanganan Perjanjian Kredit harus dilakukan


paling lambat 4 Desember 2018 dengan terlebih dahulu
mencadangkan dana untuk biaya-biaya yang akan
timbul.
Hukum yang : -
Berlaku

Penyelesaian : -
Sengketa

85
Fasilitas Kredit Tahun 2019

Para Pihak : 1. PT PETRODRILL MANUFAKTUR INDONESIA


(“Pemohon Kredit”); dan
2. PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk
(“Pemberi Kredit”)
Dasar : Permohonan Perpanjangan Sementara Jangka Waktu
Pengajuan Kredit, dengan struktur, tipe dan syarat-syarat kredit.
Kredit

Nomor Surat : 227/DIR-PMI/EX-BRI/V/2018 tanggal 24 September


Permohonan 2019
Kredit

Dasar : Surat PT Bank Rakyat Indonesia ( Persero ) Tbk


Putusan Nomor : R.IV.30-OPK/DKD/10/2019 tanggal 24
Pemberian September 2019
Kredit Perihal : Penawaran Putusan Kredit

Hasil : Setuju, perpanjangan sementara jangka waktu kredit,


Pemberian dengan struktur, tipe dan syarat-syarat kredit, sebagai
Kredit berikut :

Fasilitas Kredit :

No. Fasilitas Plafond (IDR Juta /


USD Ribu)
1. Kredit Modal Kerja Rp15.000,-
R/K
2. Kredit Modal Kerja Rp90.000,-
W/A
3. Bank Garansi IDR Rp12.200,-
4. Bank Garansi USD USD 900
Total Eq Rp129.957,-

86
Ketentuan : Perpanjangan jangka waktu fasilitas kredit sementara
Utama selama 3 bulan yakni terhitung
Pemberian fasilitas kredit ini dituangkan dalam akte
addendum perjanjian kredit secara notariil yang memuat
syarat-syarat kredit.

Penandatanganan Perjanjian Kredit harus dilakukan


paling lambat 4 Desember 2018 dengan terlebih dahulu
mencadangkan dana untuk biaya-biaya yang akan
timbul.
Hukum yang : -
Berlaku

Penyelesaian : -
Sengketa

ASURANSI

I. POLIS ASURANSI PERSEROAN

Perseroan memiliki beberapa Polis Asuransi sebagai berikut:

1. Polis Asuransi Semua Risiko Industri (All Risk)

87
Nomor Polis : 1115010419000042

Jenis Asuransi : Polis Standar Asuransi Risiko Industrial


REKAMAN KLAIM ASURANSI PERSEROAN
Tanggal : 25 JUNI 2019

Tertanggung : PT BRI KANTOR CABANG KHUSUS / KCK


JAKARTA QQ PT. PETRODRILL MANUFAKTUR
INDONESIA (PT PMI)

Penanggung : -

Jangka Waktu : Dimulai dari tanggal 25 Mei 2019 sampai dengan 25


Mei 2020

Objek yang : Seluruh harta benda riil dan personal dari segala jenis
Ditanggung dan sifat atau deskripsi di dalam atau di sekitar
bangunan termasuk material di atas tanah dan semua
perlengkapan struktural, seperti pondasi,
perlengkapan, perlengkapan yang melekat dan
termasuk didalamnya dan dinding luar, gerbang,
pagar, perabot lunak, perlengkapan dari setiap
deskripsi, persediaan yang berhubungan dengan
perdagangan bisnis Tertanggung termasuk bahan
baku, barang dalam proses dan barang jadi, harta
benda dimana Tertanggung dapat dimintakan
pertanggung jawaban harta benda yang tidak
terpisahkan darinya.

Perhitungan : Rp 56.439.235,84
Premi
Diskon : Rp -8.465.885,38
15.00%
Biaya
Administrasi : Rp 50.000,00
Total Nilai : Rp 48.023.350,47

Berdasarkan Surat Pernyataan Perseroan tertanggal 14 Desember 2020,


Perseroan belum pernah mengajukan klaim atas seluruh asuransi yang
disebutkan tersebut diatas.

88
II. POLIS ASURANSI PERSEROAN

Perseroan memiliki beberapa Polis Asuransi sebagai berikut:

1. Polis Asuransi Gempa Bumi Indonesia

Nomor Polis : 1115011119000376

Jenis Asuransi : Polis Standar Asuransi Gempa Bumi Indonesia


REKAMAN KLAIM ASURANSI PERSEROAN
Tanggal : 25 Juni 2019

Tertanggung : PT BRI KANTOR CABANG KHUSUS / KCK


JAKARTA QQ PT. PETRODRILL MANUFAKTUR
INDONESIA (PT PMI)

Penanggung : -

Jangka Waktu : Dimulai dari tanggal 25 Mei 2019 sampai dengan 25


Mei 2020

Objek yang : Seluruh harta benda riil dan personal dari segala jenis
Ditanggung dan sifat atau deskripsi di dalam atau di sekitar
bangunan termasuk material di atas tanah dan semua
perlengkapan struktural, seperti pondasi,
perlengkapan, perlengkapan yang melekat dan
termasuk didalamnya dan dinding luar, gerbang,
pagar, perabot lunak, perlengkapan dari setiap
deskripsi, persediaan yang berhubungan dengan
perdagangan bisnis Tertanggung termasuk bahan
baku, barang dalam proses dan barang jadi, harta
benda dimana Tertanggung dapat dimintakan
pertanggung jawaban harta benda yang tidak
terpisahkan darinya.

Perhitungan : Rp 39.853.138,03
Premi
Diskon : Rp -5.977.970,70
15.00%
Biaya
Administrasi : Rp 50.000,00
Total Nilai : Rp 33.925.167,33

89
Berdasarkan Surat Pernyataan Perseroan tertanggal 14 Desember 2020,
Perseroan belum pernah mengajukan klaim atas seluruh asuransi yang
disebutkan tersebut diatas.

90

You might also like