Professional Documents
Culture Documents
97 - 112
Abstract. This study aims to provide graphic information based on spatial analysis of statistics on
the distribution and concentration of poor people in Sragen Regency. The analysis in this study was
carried out by calculating the concentration of poor community areas with Jenks Natural Break
distribution method, then the results were combined with a spatial approach so that the
concentration map of the poor in Sragen Regency was obtained. The results of the analysis in this
study showed that the people with the lowest 40% welfare condition were identified as 81,620
Heads of Households and as many as 250,294 individuals, then an increase of 30% in the 2017
data update. These groups were mostly concentrated in the north and west Sragen Regency with a
pattern that tends to cluster and is concentrated in Sumberlawang and Tanon Subdistricts, the
number of poor people in this area is identified as 39% of the proportion of its population.
Spatially these two regions are directly adjacent, this indicates that the geographical element has
an impact on the number of poor people in that regions.
Abstraksi. Kajian ini berupaya untuk memberikan informasi grafis berdasarkan analisis spasial
statistic terhadap sebaran dan konsentrasi masyarakat miskin di Kabupaten Sragen. Dalam
analisisnya kajian ini dilakuakan dengan menghitung konsentasi wilayah kelompok masyarat
miskin dengan metode distribusi Natural Break Jenks, kemudian hasil tersebut dikombinasikan
dengan pendeakatan spasial sehingga didapatkan peta konsentrasi masyarakat miskin di
Kabupaten Sragen. Hasil analisis dalam kajian ini menunjukkan bahwa masyarakat dengan
kondisi 40% kesejahteraan terendah di Sragen teridentifikasi sejumlah 81.620 Kepala Rumah
Tangga dan sebanyak 250.294 individu, kemudian terjadi penambahan sebanyak 30% pada update
data Tahun 2017. Kelompok masyarakat ini sebagian besar terkonsentrasi pada wilayah utara dan
barat Kabupaten Sragen dengan pola yang cenderung mengelompok dan terkonsentrasi di wilayah
Kecamatan Sumberlawang dan Kecamatan Tanon, jumlah masyarakat miskin pada daerah ini
teridentifikasi sebanyak 39% dari proporsi penduduknya. Secara spasial kedua wilayah ini
berdekatan langsung, maka dapat diartikan bahwa unsur geografis memiliki impact terhadap
banyaknya penduduk miskin pada kedua wilayah ini.
Keyword: konsentrasi penduduk miskin Sragen, basis data terpadu, Sistem Informasi Geografis.
memiliki kekuatan yang sama pada periode digunakan dalam perhitungannya adalah
tertentu sehingga seolah-olah terjadi sebagai berikut;
keseimbangan. Teori sumberdaya manusia
menyebutkan bahwa penduduk di daerah
miskin akan memiliki pendidikan yang lebih
rendah dan lebih mendorong perbedaan
spasial kemiskinan antar daerah. dimana, A adalah banyaknya jumlah
observasi pada sampel anlisis yang bernilai 1
METODE PENELITIAN sampai dengan N, dan berada pada rentangan
Metode Penelitian dilakukan melalui nilai 1 ≤ i < j < N, sedangkan i..j adalah rata-
pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan rata kelas yang dibatasi oleh i dan j. Tahapan
kecamatan di wilayah Kabupaten Sragen dalam analisis ini dilakukan dalam ArcGIS
sebagai unit analisis. Data kualitatif yang untuk sekaligus mendapatkan peta
dihasilkan dalam kajian ini ditampilkan konsentrasi masyarakat miskin di Kabupaten
dalam bentuk narasi eksplorasi secara Sragen. Tahapan dalam analisis ini
informatif dan komprehensif. Adapun data dijabarkan sebagai berikut; (1). Sebaran total
kuantitatif yang akan dihasilkan dalam penduduk miskin Sragen, tahapan ini
penelitian ini disajikan dalam bentuk matrik dilakukan untuk mengetahui konsentrasi
numerik, tabel dan gambar kuantitatif terkait wilayah berdasarkan jumlah masyarakat yang
dengan trend suatu objek, dan semua data terkatogori miskin berdasarkan data mikro
yang diperoleh dianalisis secara eksploratif- BDT Tahun 2017. teridentifikasinya, data ini
komparatif menggunakan metoda statistika sangat diperlukan sebagai dasar analisis pola
serta analisis spasial dalam permodelan penyebarannya (difusi) yang selanjutnya
Sistem Informasi Geografis (SIG). Kajian ini akan diolah menggunakan analisis SIG untuk
menggunakan 2 metoda dalam pengolahan melihat penyebaranya dalam peta wilayah
data, pertama, data diolah dengan pendekatan geografis.
spasial dengan alat bantu ArcGIS 9 untuk Unit wilayah dalam penelitian ini
memperoleh peta konsentrasi penduduk meliputi seluruh kecamatan di Kabupaten
berkategori miskin di Kabupaten Sragen. Sragen. Sedangkan pembagian masyarakat
Kedua, data diolah menggunakan pendekatan miskin dikelompokkan dalam 4 kategori
statistik untuk mendapatkan rasio tercait DESIL sesuai dengan metode klasifikasi Tim
dengan Head Count Indeks (HCI) pada Nasional Percepatan Penanggulangan
masing-masing wilayah analisis. Kemiskinan (TNP2K). Pada Tahap kedua,
Analisis sebaran dan konsentrasi data sebaran kemiskinan dikelompokkan
masyarakat miskin di Sragen dilakuan sesuai dengan kategori DESIL pada masing-
dengan metodeoptimasi Jenks, atau disebut masing unit analisis, hasil analisis tahap ini
juga Jenks Natural Breaks Classification, digunakan untuk mengetahui sebaran wilayah
yaitu metode pengelompokan data yang kelompok kemiskinan di Kabupaten Sragen.
dirancang untuk menentukan pengaturan nilai Pada tahap terahir, akan dihitung rasio
terbaik ke dalam kelas yang berbeda. Hal ini kelompok masyarakat miskin dibandingkan
dilakukan dengan meminimalkan dengan total penduduk di wilayah tersebut
penyimpangan rata-rata setiap kelas dari rata- untuk melihat tingkat kedalam kemiskinan
rata kelas, sambil memaksimalkan berdasarkan metode Head Count Indeks.
penyimpangan masing-masing kelas dari cara
HASIL DAN PEMBAHASAN
kelompok lain. Dengan kata lain, metode ini
berupaya mengurangi varians di dalam kelas Kabupaten Sragen secara administratif
dan memaksimalkan varians di antara kelas- terbagi menjadi 20 kecamatan, 12 kelurahan,
kelas yang terbangun. Adapun rumus yang dan 196 desa, secara geografis luas wilayah
Kabupaten Sragen adalah sebesar 941,55 VIII bersama Surakarta dan daerah lain
km2. Berdasarkan fungsinya sesuai dengan disekitarnya yang berfungsi sebagai
dokumen percepatan pembangunan koridor connector sekaligus batas kegiatan
Jawa bagian Tengah, Sragen terkelompok administrasi Wilayah Jawa Tengah dan Jawa
dalam Sub Wilayah Pembangunan (SWP) Timur. ll
Dilihat dari sisi Geografis Kabupaten digunakan untuk pertanian sawah dan
Sragen berada di daerah lembah aliran pemukiman serta wilayah industri.
Sungai Bengawan Solo yang mengalir ke Daerah dengan kontur /relief
arah timur. Sebagian besar merupakan bergelombang dengan kemiringan sebesar 5
dataran rendah dengan ketinggian antara – 15% teridentifikasi di wilayah Kecamatan
70-480 meter diatas permukaan air laut dan Jenar, Tangen, Gesi, Sukodono, Mondokan,
bagian utara merupakan daerah perbukitan Sumberlawang, Miri, serta sebagian
sebagai bagian dari rangkaian Pegunungan Kecamatan Gemolong, Kedawung, dan
Kendeng dan sebagian kecil wilayah selatan Sambirejo dengan total luas sebesar 402,64
berupa perbukitan yang berada pada kaki km2. Daerah dengan kemiringan lereng 15
Gunung Lawu. Kondisi tersebut – 25 % dengan relief berbukit rendah
menjadikan Kabupaten Sragen memiliki terdapat di sebagian Kecamatan Jenar,
kontur yang berbeda-beda, namun sebagian Mondokan, dan Sambirejo yang terbentang
besar bentuk kontur/relief di Sragen berupa seluas 31,21 km2. Sedangkan daerah
wilayah datar dengan kemiringan lereng 0– dengan kemiringan lereng 25–45% dengan
5% yang terletak di Kecamatan relief berbukit hanya terdapat di sebagian
Sambungmacan, Ngrampal, Sragen, Kecamatan Sambirejo dan memiliki luas
Gondang, Karangmalang, Masaran, sebesar 4,17 km2 dan daerah dengan
Sidoharjo, Plupuh, Tanon, serta sebagian kemiringan lereng >45% dengan relief
Kecamatan Kalijambe dan Gemolong. Jika bergunung ini juga hanya terdapat kaki
dijumlahkan, wilayah dengan kontur datar Gunung Lawu yang secaraadministratif
di wilayah Sragen memiliki luas sebesar berada di Kecamatan Sambirejo dan
503,37 km2. Pada kondisi kontur ini, memiliki luas sebesar 0,163 km2.
sebagian besar peruntunkan lahan
Kabupaten Grobogan
Kabupaten
Boyolali
Propinsi Jawa
Timur
Kabupaten Karanganyar
Grafik1.
Komposisi Produk Domestik Regional Bruto
Kabupaten Sragen 2107
Rasio Penduduk Miskin Kabupaten disebut head count index (HCI) adalah rasio
Sragen yang digunakan dalam penentuan postur
Rasio jumlah penduduk miskin kependudukan wilayah, tingginya rasio ini
terhadap komposisi jumlah penduduk atau berdampak pada kurang efektifnya program
DAFTAR PUSTAKA
Arif, Muhammad; Utomo, Yuni Prihadi, 2016. Konsentrasi Spasial Industri-Industri Unggulan
Kota Surakarta, The 3rd University Research Coloquium, Colloquium LPPM PTM/PTA
Se Jawa Tengah dan Yogyakarta.Universitas Muhammadiyah Semarang.
Arif, Muhammad; Damayanti, Novita. 2018. Identifikasi Konsentrasi Spasial Industri Kecil dan
Menengah Kabupaten Sragen. The 8th University Research Coloquium, Colloquium
LPPM PTM/PTA Se Jawa Tengah dan Yogyakarta. Universitas Muhammadiyah
Purwokerto.
Badan Pusat Statistik Jakarta Pusat (BPS). Statistik Indonesia Tahun 2017. Jakarta Pusat :
Badan Pusat Statistik
BPS Kabupaten Sragen. (2017). Sragen dalam Angka 2016
BPS Provinsi Jawa Tengah. (2017). Jawa Tengah dalam Angka 2016
Cahyat, A. 2004. Bagaimana kemiskinan diukur? Beberapa model penghitungan kemiskinan di
Indonesia. Poverty & Decentralization Project CIFOR (Center for International Forestry
Research) - BMZ (Bundesministerium für Wirtschaftliche Zusammenarbeit und
Entwicklung). November 2004:2
Deny Ferdyansyah Dan Eko B. Santoso.2013.Pola Spasial Kegiatan Industri Unggulan Di
Propinsi Jawa Timur (Studi Kasus: Subsektor Industri Tekstil, Barang Kulit, Dan Alas
Kaki). Tugas Akhir. Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota. Fakultas Teknik
Sipil Dan Perencanaan.Institut Teknologi Sepuluh Nopember .
Fujita, M., Krugman, P., And Venables, A.J. 1999. The Spatial Economy : Cities, Regions, And
International Trade. Cambrige And London : The Mit Press
Jhingan, M.L. 2000. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta, PT. Raja Grafindo
Persada
Kuncoro, M, 2002. Analisis Spasial Dan Regional, Studi Aglomerasi Dan Kluster Industri
Indonesia., Upp Amp Ykpn. Yogyakarta.
Kuncoro, Mudrajat. 2004. Otonomi dan Pembangunan Daerah. Jakarta, Erlangga