You are on page 1of 11

Disintegrasi Dunia Islam Masa Khalifah Bani Abbasiyah

Yunita Haming1, Nurindrasari2, Achmad Fauzan3, Andi Ashim Amir4, Rahmawati5


UIN Alauddin Makassar1,2,3,4,5
yunitahamingz@gmail.com1, fauzanmsacc@gmail.com3 , 3e-mail of Author3

Abstract
Islam had reached a golden age during the Abbasid period, especially in the field of education and
science. However, the glory of Muslims at that time did not last for a long time. This was due to
several factors, both internal and external to the Abbasid Daulah. The fall of Islamic civilisation to the
Mongols in 1258 AD was one of the causes, which not only lost political dominance, but also marked
the decline of Islamic civilisation and power. This paper aims to analyse the various factors that
caused the fall of the Abbasid Daulah as the epicentre of Islamic civilisation in the classical period.
This research uses literature analysis with the purpose of literature. The researcher collected data
through a systematic search of scientific literature on books (digital-non-digital) articles and
documents that discuss thoroughly related to the research theme. Based on in-depth analysis, it is
concluded that among the causes of the collapse of the Abbasid Empire were external and internal
factors, each of which played a crucial role in weakening the role of the Abbasid Empire. Internal
political conflicts included: competition between nations, economic decline and others. While external
factors such as crusades and Mongol attacks. The division of the schools of thought in Islamic society
also contributed to worsening the situation which led to instability in the centre of government. This
weakness created a gap that was exploited by the enemies of Islam.

Keywords: Abbasid Empire, Disintegration, Islamic Caliphate

Abstrak
Islam pernah mencapai masa-masa keemasan pada masa Daulah Bani Abbasiyah, terutama
di bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan. Meski demikian, kejayaan umat Islam ketika
itu tidak berlangsung dalam waktu yang lama. Hal ini disebabkan beberapa faktor, baik dari
internal maupun dari luar kekuasaan Daulah Bani Abbasiyah. Jatuhnya peradaban Islam ke
tangan bangsa Mongol pada tahun 1258 M menjadi salah satu penyebabnya, dimana tidak
hanya kehilangan dominasi politk, kejatuhan Daulah Abbasiyah tesebut juga menjadi
penanda merosotnya peradaban dan kekuasaan Islam. Tulisan ini bertujuan untuk
menganailisa berbagai faktor penyebab kejatuhan Daulah Bani Abbasiyah sebagai
episentrum pradaban Islam di masa klasik ketika itu. Penelitian ini menggunakan analisis
pustaka dengan tujuan pustaka. Peneliti melakukan pengumpulan data yang dilakukan
melalui penelusuran literatur ilmiah secara sistematis pada buku-buku (digital-non digital)
artikel dan dokumen yang membahas secara menyeluruh yang berkaitan dengan tema
penelitian. Berdasarkan analisis secara mendalam, disimpulkan bahwa diantara penyebab
runtuhnya kekuasana Daulah Abbasiyah adalah karena faktor eksternal dan internal, yang
masing-masing mempunyai peran krusial dalam melemahkan peran kekuasaan Bani
Abbasiah. Konflik politik internal meliputi: persaingan antar bangsa, kemerosotan ekonomi
dan lain-lain. Sedangkan dari faktor eksternal seperti perang salib dan serangan bangsa
Mongol.

Kata Kunci
Daulah Bani Abbasiyah, Disintegrasi, Kekhalifahan Islam, .
Tsaqofah & Tarikh Vol. … No. …Bulan…..Tahun…..

Pendahuluan/Introduction keilmuan dan tidak terlalu


Sejarah peradaban Islam telah memperhatikan pada bidang politik.
mencatat bahwa umat Islam pernah Dengan adanya kebijakan Dinasti
mencapai masa kejayaan dalam berbagai Abbasiyah yang longgar ini, sehingga
bidang kehidupan zaman klasik selama Dinasti Umayyah yang merupakan musuh
beratus-ratus tahun. Dinasti Abbasiyah dari Dinasti Abbasiyah berhasil
menjadi Dinasti kedua dalam sejarah mendirikan negara di Andalusia (negara
peradaban Islam yang mengalami dalam negara) yang merupakan masih
keruntuhan setelah keruntuhan Dinasti dalam wilayah Bani Abbasiyah.
Umayyah (Supiana 2013). Sedangkan Perspektif ini tentu saja ganjil,
menurut Mansur dalam bukunya, sejarah ketika sebuah gerakan politik kekuasaan
mencatat kondisi kebesaran Islam berkat mencoba dibangun dan berhasil. Namun,
kemajuan beberapa bidang teknologi dan kemudian membiarkan lawannya sendiri
perkembangan ilmu pengetahuan yang mendirikan negara di dalam wilayahnya.
pesat, hal ini lah yang menjadikan dunia Keadaan tersebut yang ditunjukkan Bani
Islam pada masa itu menjadi kiblat untuk Abbasiyah. Keadaan ini lah yang
ilmu pengetahuan dan teknologi di mengakibatkan banyak yang berspekulasi
dunia(Mansur 2004). bahwa, kondisi politik Bani Abbasiyah
Kekuasaan Dinasti Bani Abbasiyah pada saat itu tidak terlalu
bermula ketika melanjutkan Dinasti Bani mengedepankan persoalan politik dan
Umayyah yang berkuasa selama 132 H persoalan perluasan wilayah. Kebijakan
(750 M) sampai dengan 656 H (1258 M). yang justru ditonjolkan Bani Abbasiyah
Pada mulanya, ibu kota negara ini adalah yaitu kebijakan tentang hubungan
Al-Hasyimiyah yang dekat dengan Kufah. keagamaan dan peradaban. Tidak
Namun, Al-Manshur menempatkan dan dipungkiri bahwa pada masa ini
menjaga negara yang baru berdiri itu, ke peradaban Islam berkembang dengan
ibu kota yang baru dibangunnya yang cepat, Islam pada masa ini menunjukkan
bertempat Baghdad. Yang dekat dengan kemajuan yang luar biasa terutama dalam
bekas ibu kota Persia, Ctesiphon pada aspek ilmu pengetahuan.
tahun 762 M (Yatim 1993). Kecendurungan dan kebijakan
Bani Abbas memimpim dan yang mementingkan peradaban dan ilmu
berhasil menghancurkan Dinasti pengetahuan dibanding dengan perluasan
Umayyah dengan segala kekuatannya wilayah politik menjadikan Bani
yang dibantu oleh kelompok-kelompok Abbasiyah memiliki ciri khas tersendiri
penentang Mu’awiyah. Keberhasilannya yang membedakan dengan Dinasti
menggulingkan penguasa dan kemudian sebelumnya. Hal ini menjadikan puncak
mendirikan negara tersendiri yang kejayaan Bani Abbasiyah terjadi pada
menjadi momentum awal dari penegakan masa khalifah Harun Ar-Rasyid pada
kekuasaan Khlaifah Abbasiyah (Fuadi tahun 786-809 M dan juga anaknya Al-
2011). Makmun pada tahun 813-833 M. Ketika
Pada masa Abbasiyah tergolong Harun Ar-Rasyid memimpin negara
maju, karena pada masa ini ketegangan dalam keadaan yang makmur, ilmu
politik dapat diredakan. Fokus pengetahuan berkembang dengan pesat,
pemerintahan berada pada bidang kekayaan melimpah, keamanan pada

PAGE \* MERGEFORMAT 2
Yunita, Nurindrasari, Fauzan, Ashim, Rahmawati
Disintegrasi Dunia Islam Masa Khalifah Bani Abbasiyah

masa itu terjamin dan perluasan wilayah Kedua, kemorosotan ekonomi dan ketiga,
bertambah dari Afrika Utara hingga ke adanya konflik keagamaan.
India. Masih menurut Badri Yatim,
Masa keemasan Islam tidak disamping itu ada juga faktor eksternal
bertahan lama dikarenakan bangsa yang menjadi sebab-sebab mundurnya
Mongol yang melihat kejayaan di kota dinasti Abbasiyah. Pertama, perang salib
Baghdad ingin juga menguasai. Sehingga yang berlangsung beberapa periode
para bangsa Mongol mulai menyerang sehingga menyebabkan adanya banyak
dan menghancurkan wilayah-wilayah korban dan focus khalifah terpecah.
islam. Pada masa ini Jengis Khan lah yang Kedua, serangan tentara mongol ke
menjadi pimpinan lalu dilanjutkan wilayah kekuasaan Islam yang
cucunya Hulagu Khan. Dengan jatuhnya menjadikan wilayah Islam menjadi lemah
kota Baghdad ke tangan Mongol, (Yatim 1993).
dinyatakan bahwa hancurlah kekuasaan Dari dua pakar ahli sejarah
Bani Abbasiyah bersamaan dengan menjelaskan bahwa sebab-sebab mundur
hancurnya berbagai peninggalan ilmu dan atau hancurnya dinasti Abbasiyah,
peradaban Islam yang telah di bangun menurut Watt tidak lain karena adanya
oleh khalifah-khalifah Bani Abbasiyah. perluasana wilayah yang tidak mampu
Atas serangan tentara Mongol secara lagi diatasi oleh khalifah pada saat itu,
langsung menyebabkan hancurnya dengan perluasan wilayah maka
kekhalifahan Daulah Abbasiyah pada penjagaan terhadap negara juga harus
tahun 1258 M (S. Nasution 2013). ditingkatkan. Opsi yang diambil
Menurut pakar ahli sejarah pemimpim Dinasti Abbasiyah yaitu
William Montgomery Watt, dalam dengan menambah tentara bayaran dari
teorinya mengenai faktor-faktor Turki. Sebelumnya, sudah terjadi
kemunduran Bani Abbasiyah yaitu: hubungan politik terkait tentara bayaran
perluasan wilayah yang membuat para dari Turki dan salah satu alasan mengapa
khalifah pada saat itu sudah cukup puas pemimpim memilih tentara bayaran dari
dengan pengakuan dari nominal dari Turki karena ketangkasan tentara Turki
provinsi-provinsi tertentu, pengangkatan dalam bela diri. Hal ini lah yang menjadi
anggota militer Turki dengan sistem polemik permasalahan ekonomi yang
perbudakan ternyata menjadi ancaman tidak dapat lagi menunjang. Sedangkan
besar terhadap kekuasaan Bani Abbasiyah menurut Badri Yatim, faktor-faktor
(Watt 1988) dan keuangan negara sangat kemunduran Dinasti Abbasiyah tidak lain
sulit dikarenakan biaya yang di keluarkan karena adanya faktor eksternal dan
untuk membayar tentara bayaran internal. Persaingan antarbangsa menjadi
sangatlah besar (Watt 1990). sebab awal terjadi kemunduran,
Sedangkan pakar ahli sejarah walaupun Dinasti Abbasiyah berhasil
menurut Badri Yatim. Ada banyak faktor meruntuhkan Dinasti Umayyah.
lain yang menyebabkan khalifah Ketertindasan bangsa Arab pada saat itu
Abbasiyah menjadi mundur dan masing- masih terasa karena pemimpim Bani
masing. Faktor internal menurutnya Abbasiyah lebih memilih orang-orang
masih saling memiliki keterkaitan antara Persia dari pada orang-orang Arab. Hal ini
lain: pertama, persaingan antar bangsa. lah yang memicu adanya persaingan
PAGE \* MERGEFORMAT 3
Tsaqofah & Tarikh Vol. … No. …Bulan…..Tahun…..

antarbangsa bisa terjadi. Terjadi proses pengumpulan data dan analisis,


kemerosotan ekonomi tidak lain karena lalu penulis akan memberikan kesimpulan
adanya pejabat-pejabat yang lebih akhir sebagai bagian akhir kajian
mementingkan diri sendiri. Mereka lebih penelitian.
berfokus pada kemewahan dari pada
meningkatkan keagamaan. Pembahasan (Discussion)
Jatuhnya kota Baghdad pada tahun Disintegrasi dalam bidang politik
1258 M ke tangan bangsa Mongol bukan sebenarnya sudah terjadi pada masa
saja mengakhiri ke-khalifahan Abbasiyah. kekhalifahan Bani Umayyah. Namun, hal
Namun, juga merupakan awal dari masa ini akan jelas terlihat ketika masa
kemunduran politik dan peradaban Islam. kepemimpiman Abbasiyah. Politik Islam
dalam sejarah peradaban Islam dijelaskan dalam lintas sejarah akan terlihat
bahwa Baghdad merupakan pusat perbedaan antara masa kepemimpinan
kebudayaan dan peradaban Islam yang Bani Umayyah dengan Bani Abbasiyah
sangat kaya dengan khazanah ilmu (Yatim, 2017:63). Periode disintegrasi
pengetahuan telah lenyap dibumi ditandai dengan menurunnya kekuasaan
hanguskan oleh pasukan Mongol yang Dinasti Abbasiyah pada bidang politik
dipimpim Hulagu Khan. Para sejarawan yang telah diterpa perpecahan internal.
menggambarkan bahwa dengan Pusat politik Dinasti Abbasiyah telah
runtuhnya Baghdad sebagai ibu kota berpindah ke daerah-daerah, tindakan
negara Islam merupakan lembaran sejarah pemerintah Dinasti Abbasiyah banyak
yang menyedihkan dan menyakitkan yang tidak menyenangkan rakyat yang
sepanjang sejarah Islam. berakibat menjauhkan diri dari
Berawal dari sejarah tersebut, maka pemerintahan dan membangun
penulis akan menguraikan lebih jauh pemerintahan-pemerintahan kecil di
tentang Dinasti Abbasiyah. Namun, sebagian daerah. Hal ini mengakibatkan
penulis hanya berfokus pada proses kekuasaan yang berada di pusat sentral
terjadinya disintegrasi Islam pada masa menjadikan peran khalifah hilang (Soy’b
Dinasti Abbasiyah 1977).
Penulis pada penelitian ini Akibat dari itu semua khalifah
menggunakan analisis pustaka dengan Abbasiyah yang menjadi lemah meminta
tujuan pustaka. Peneliti melakukan pertolongan dari dinasti-dinasti yang kuat
pengumpulan data yang dilakukan di daerah untuk membantunya mengatasi
melalui penelusuran literatur ilmiah tekanan-tekanan yang sudah masuk
secara sistematis pada buku-buku (digital- dalam pemerintahan Dinasti Abbasiyah
non digital) artikel dan dokumen yang (S. Nasution 2013).
membahas secara menyeluruh yang Menurut penulis, ada beberapa
berkaitan dengan tema penelitian. faktor yang mengakibatkan terjadinya
Fokus penelitian ini ialah kemunduran dan kehancuran pada dinasti
Disintegrasi Dunia Islam Pada Masa Abbasiyah, yaitu:
Khalifab Bani Abbasiyah dengan mengkaji 1. Dinasti-Dinasti Yang Memerdekakan
dan menganalisis bagaimana proses Diri Dari Baghdad
terjadinya masa disintegrasi Dinasti Sejarah mencatat bahwa alasan
Abbasiyah. Pada bagian selanjutnya yaitu masyarakat mendirikan pemerintahan-

PAGE \* MERGEFORMAT 2
Yunita, Nurindrasari, Fauzan, Ashim, Rahmawati
Disintegrasi Dunia Islam Masa Khalifah Bani Abbasiyah

pemerintahan kecil dikarenakan adanya dengan membangu dinasti-dinasti kecil di


ketidakpuasan masyarakat terhadap daerah yang terbebas dari pemerintahan
tindakan-tindakan yang diambil oleh Bani pusat (Ahmad 1980).
Abbasiyah. Hal ini bermula ketika Al- Peranan yang telah dimainkan
Makmun menunjuk saudaranya Al- tentara Turki semakin besar, perwira-wira
Muktasim menjadi pemimpim berikutnya, Turki pada pemerintahan setelah Al-
Pada saat itu bangsa Persia tidak setuju Muktasim sudah memiliki jabatan yang
dengan keputusan yang diambil oleh langsung berada di bawah khalifah. Pada
khalifah Al-Makmun. Mereka pemerintahan khalifah Al-Mutawakkil
menginginkan yang menjadi khalifah sudah mencoba untuk membatasi peran
selanjutnya ialah anak Al-Makmun yang mereka dalam bidang politik. Namun,
bernama Abbas. segala usaha yang dilakukan oleh Al-
Ketika Al-Muktasim menduduki Mutawakkil selalu gagal dan bahkan Al-
tahta, perintah yang dilakukan ialah Mutawakkil mati ditangan putranya
memindahkan ibu kota Dinasti Abbasiyah sendiri Al-Muntashir yang bekerja sama
yang semula di Baghdad menjadi ke dengan orang Turki.
Samarra yang diperkirakan 95 km ke arah Kekuasaan khalifah masih
Hulu sungai Tigris. Al-Muktasim lalu diberikan kepada Khalifah Abbasiyah
membangun istana dan asrama-asrama walaupun hanya sebagai simbol belaka
tentang yang bisa menampug 250.000 sementara orang Turki masih menduduki
tentara dan dia juga membagikan posisi di bawah jabatan kekhalifahan.
sebagian bangunan yang telah dibangun Dalam buku Sejarah Daulah Abbasiyah
kepada ketua suku Turki (Hasan 2006). Jilid ke 2, perlu ditegaskan bahwa jabatan
Salah satu alasan yang kuat mengapa Al- khalifah tidak diambil alih oleh orang-
Muktasim memilih orang-orang Turki orang Turki karena masih memandang
dibanding dengan orang-orang Persia bahwa orang Bani Abbasiyah lah yang
maupun Arab karena dia atau ibunya paling berhak untuk menduduki
berasal dari Turki, alasan ini berbeda kekhalifahan. Menurutnya jabatan
ketika pemilihan tentara Turki. Untuk khalifah ialah hak suci yang dipegang
memperkuat dirinya sebagai khalifah di orang-orang Arab, akibatnya jika jabatan
pemerintahan, maka dibentuklah tentara- itu dirampas. Maka dunia akan hancur
tentara regular yang terdiri dari orang- atau kiamat, hujan tidak akan turun,
orang Turki yang berasal dari budak matahari tidak akan terbit (Soy’b 1978).
(Mahmudunnasir 1988). Tentara Turki Dinasti-dinasti yang melepaskan
memiliki jiwa kemiliteran sebelum masa diri dari kekuasaan Baghdad apada masa
kepemimpinan Bani Abbasiyah, Turki khalifah Bani Abbasiyah, yaitu: (Yatim
sudah memiliki hubungan politik terkait 1993).
kemiliteran yang menyebabkan tentara 1. Persia
Persia dan Arab semakin tergeser. a. Tahiriyyah di khurasan, (205-259
Masih menurut Mahmudunnasir, H/820-872 M)
tentara Turki memiliki peranan yang besar b. Shafariyah di Fars, (254-290 H/868-
pada pemerintahan Dinasti Abbasiyah 901 M)
yang mengakibatkan orang-orang Persia c. Samaniyah di Transoxania, (261-389
dan Arab memilih mencari jalan keluar H/879-998 M)
PAGE \* MERGEFORMAT 3
Tsaqofah & Tarikh Vol. … No. …Bulan…..Tahun…..

d. Sajiyyah di Azerbaijan, (266-318 f. Mazyadiyyah di Hillah


H/878-998 M) (403-545H/1011-1150M)
e. Buwaihiyyah, bahkan menguasai g. Ukailiyyah di Maushil, (386-
Baghdad, (320-447 H/932-1055 M) 489H/996-1095M)
2. Turki h. Mirdasiyyah di Aleppo, (414-
a. Thuluniyah di Mesir, 472H/1023-1079M)
(254-292H/837-903 M) 5. Menganggap dirinya sebagai khilafah
b. Ikhsyidiyah di Turkistan, (320-560 a. Umawiyah di Spanyol (Andalusia)
H/932-1163M) b. Fatimiyah di Mesir.
c. Ghaznawiyah di Afganistan, (351- 2. Perebutan Kekuasaan di Pusat
585H/962-1189M( Pemerintahan
d. Dinasti seljuk dan cabang- Ketika Nabi Muhammad SAW
cabangnya: wafat, hal yang pertama kali muncul ialah
1) Seljuk Besar atau Seljuk Agung, persoalan politik, agak aneh kiranya
didirikan oleh Rukn Al-Din Abu dalam peradaban Islam yang muncul
Thalib Tughrul Bek Ibn Mikail Ibnu ketika Rasulullah wafat ialah persoalan
Seljuk ibn Tuqaq. Saljuk ini politik (Nasution 2018). Nabi Muhammad
menguasai Baghdad dan memerintah tidak menunjuk siapa yang akan
selama sekitar 93 tahun menggantikan posisinya sebagai khalifah.
(429-552H/1037-1127M) Pada masa ini, pengganti Nabi tidak lain
2) Seljuk Kirman di Kirman, (433- adalah sahabat Nabi pada saat itu.
583H/1040-1187M) Namun, perebutan kekuasaan sudah
3) Seljuk Syria atau Syam di Syria, muncul benih-benih ketika para sahabat.
(487-511H/1094-1117M) Hal ini terus berlanjut sampai pada masa
4) Seljuk Irak di Irak dan Kurdistan, disintegrasi Bani Abbasiyah.
(511-590H/1117-1194M) Pada masa Dinasti Abbasiyah, ada
5) Seljuk Rum atau Asia Kecil di Asia beberapa perebutan kekuasaan yang
Kecil, (470-700H/1077-1299M) terjadi di pusat pemerintahan. Hal ini
3. Kurdi terjadi pada masa awal berdirinya Dinasti
a. Al-Barzuqani, (348-406H/959- Abbassiyah dan pada periode-periode
1015M) berikutnya. Akan tetapi posisi khalifah
b. Abu Ali, (380-489H/990-1095M) tidak lah tergeser dari orang-orang Bani
c. Ayubiyah, (564-648H/1167-1250M) Abbasiyah (Arab). Seperti yang dijelaskan
4. Arab sebelumnya bahwa posisi kekhalifahaan
a. Idrisiyah di Maroko, merupakan hak yang suci dan hanya
(172-375H/788-985M) orang-orang Arab saja yang bisa
b. Aghlabiyyah di Tunisia (184- mendudukinya. Olehnya itu kedudukan
289H/800-900M) pada posisi khalifah masih di pegang oleh
c. Dulafiyah di Kurdistan, (210- Bani Abbasiyah. Namun, yang ada hanya
285H/825-898M) merebut kekuasaannya dan bukan
d. Alawiyah di Tabaristan, (250- jabatannya.
316H/864-928M) Perebutan kekuasaan pada masa
e. Hamdaniyah di Aleppo dan disintegrasi Bani Abbasiyah terbagi
Maushil, (317-394H/929-1002M) menjadi tiga, yaitu:

PAGE \* MERGEFORMAT 2
Yunita, Nurindrasari, Fauzan, Ashim, Rahmawati
Disintegrasi Dunia Islam Masa Khalifah Bani Abbasiyah

1. Turki Buwaihi menyetujui untuk ke Baghdad,


Dinasti-dinasti kecil yang pada saat memasuki pusat pemerintahan.
memerdekan diri dari pusat pemerintahan Baghdad sudah dalam keadaan lumpuh.
berhasil direbut oleh Tentara Turki di Dan kehadiran dari Bani Buwaihi ialah
tangan mereka dan khalifah bagaikan agar aktivitas orang-orang Turki dapat
boneka di tangan mereka. Tentara Turki dibatasi (S. Nasution 2013).
memiliki kekuasaan pada dinasti-dinasti Ketika Ahmad bin Buwaihi
kecil tersebut, bahkan persoalan memilih diangkat menjadi “Amir Umara”, orang-
khalifah selanjutnya ada di tangan Tentara orang Bani Buwaihi malah memanfaatkan
Turki tersebut. hal tersebut dengan mengembangkan
Tentara Turki memiliki andil besar paham Syi’ah yang sudah menjadi
terhadap perebutan kekuasaan pada masa misinya. Tanpa mementingkan
Dinasti Abbasiyah dan kekuasaan berada kepentingan kerjasama yang harmonis
di tangan Turki pada periode kedua. Dan dengan Bani Abbasiyah.
pada periode ketiga kehadiran Bani Harapan khalifah Bani Abbasiyah
Buwaihi menjadi ancaman bagi orang- kepada Bani Buwaihi untuk
orang Turki karena berhasil merebut menyelamatkan Dinasti Abbasiyah dari
kekuasaan. kelumpuhan menjadi tidak nyata. Malah
2. Bani Buwaihi menekan jabatan khalifah hanya sebagai
Berkat Bantuan dari Bani Buwaihi lambang belaka yang tidak bisa berbuat
yang datang pada tahun 945 M, berhasil apa-apa terhadap segala hal yang
menyingkirkan orang-orang Turki pada dilakukan Bani Buwaihi, termasuk
pemerintahan Dinasti Abbasiyah, dan memaksa rakyat menganut paham Syi’ah.
selanjutnya digantikan dengan peranan Seperti yang dijelaskan sebelumnya
dari orang-orang Bani Buwaihi (Ahmad bahwa orang-orang Bani Buwaihi
1980). Bani Buwaihi bernama Abu Suja’I memiliki misi untuk mengembangkan
dan diberi gelar Buwaihi, memiliki tiga paham Syi’ah.
anak yang bernama Ali, Hasan dan Atas tekanan yang diberikan Bani
Ahmad. Ketiga anaknya mendirikan Buwaihi kepada Dinasti Abbasiyah,
kerajaan di Dailam yang masih berada di memaksa untuk mengundang dengan
wilayah Dinasti Abbasiyah (Syalabi 1983). maksud meminta bantuan kepada Tughul
Kemudian anak pertama Bani Buwaihi Bek dari Turki Saljuk untuk datang ke
yaitu Ali bin Buwaihi menyurati Baghdad untuk mengatasi persoalan-
pemerintah Bani Abbas untuk dapat persoalan yang dihadapi pada
segara mengakui kekuasaan mereka. pemerintahan Dinasti Abbasiyah.
Hingga khalifah Bani Abbasiyah Hal ini memaksa untuk
menerima permintaan tersebut. menyerahkan kekuasaan yang telah
Pada tahun 334 H panglima dipegang Bani Buwaihi selama satu abad
khalifah al-Mustakhfi menyurati Bani kepada Turki Saljuk, walaupun begitu ada
Buwaihi untuk segera datang ke Baghdad banyak jasa yang telah disumbangkan
untuk menduduki “Amir Umara” karena Bani Buwaihi seperti dalam bidang sosial
pada saat itu Baghdad dalam keadaan ekonomi dan ilmu pengetahuan.
terdesak dan khalifah pada saat itu sudah 3. Turki Saljuk
tidak mampu. Hingga akhirnya Bani
PAGE \* MERGEFORMAT 3
Tsaqofah & Tarikh Vol. … No. …Bulan…..Tahun…..

Bani Abbasiyah diketahui dari kekalahan yang mereka alami dari


menganut paham Ahlus Sunnah wal Turki Saljuk membawa mereka terus
Jama’ah sedangkan Bani Buwaihi menjaga keutuhan dan keamanan Dinasti
menganut paham Syi’ah. Tughul Bek yang Abbasiyah untuk menghalau paham
berhaluan Ahlussunah itu sangat Syi’ah dan terus mengembangkan paham
berambisi untuk menentang kegiatan Bani Sunni yang mereka anut.
Buwaihi. Dan berniat untuk Menurut buku Sejarah Peradaban
melenyapkannya. Ketika mendapat Islam, Dinasti Abbasiyah mengalami
undangan dari Khalifah al-Qaim, mereka kemunduran dan kehancuran karena
datang untuk mengatasi dominasi Bani beberapa Faktor, yaitu:
Buwaihi yang secara paksa mengancam 1. Dikalangan pemimpin, mereka
rakyat untuk menganut paham Syi’ah berlomba-lomba memiliki hidup yang
juga. Pemaksaan yang dilakukan Bani mewah dari kehidupan pemimpin
Buwaihi membawa resiko yang besar sebelumnya.
terhadap kelanjutan Dinasti Abbasiyah, 2. Adanya persaingan diantara keluarga
karena masyarakat tidak sesuai dengan kerajaan karena sistem pergantian
pemikiran dan opini yang dipaksakan penguasa yang turun temurun.
Bani Buwaihi. 3. Konflik keagamaan yang saling berebut
Turki Saljuk berhasil merebut terkait pengaruh kekuasaan yang terus
kekuasaan yang ada di kota Baghdad, berlanjut antara golongan Mu’awiyah,
bahkan menahan penguasa Bani Buwaihi Syi’ah dan Khawarij.
yang terakhir yaitu Malik al-Rahim 4. Banyaknya Dinasti-dinasti yang
sampai meninggal di penjara. memerdekakan diri dari pemerintahan
Bisa dikatakan bahwa latar pusat atau Dinasti Abbasiyah.
belakang masuknya Turki Saljuk ke kota 5. Kemunduran dalam kemiliteran
Baghdad ialah untuk menghadapi menyebabkan Dinasti Abbasiyah
persoalan yang dihadapi Dinasti memiliki ketergantungan kepada
Abbasiyah terhadap Bani Buwaihi. Tughul tentara Turki, sehingga mempekerjakan
Bek yang berbangsa Turki diberikan Tentara Turki yang berhasil merebut
jabatan sebagai “Amir Umara”. kekuasaan Dinasti Abbasiyah.
Kedudukan dan posisi khalifah 6. Kerja sama yang dilakukan Bani
Abbasiyah lebih baik setelah Turki Saljuk Abbasiyah dengan orang-orang Parsi
berkuasa, kewibaannya dalam bidang diawal pemerintahannya, sehingga
agama dikembalikan setelah beberapa orang-orang Parsi memiliki celah untuk
tahun dirampas oleh orang-orang Syi’ah merebut kekuasaan.
(Bani Buwaihi). Walaupun Baghdad dapat 7. Lemahnya jiwa seorang Muslim,
dikuasai, akan tetapi kota Baghdad tidak sehingga menyebabkan rasa
dijadikan sebagai pusat pemerintahan. patriorisme menjadi hambar.
Tughul Bek lebih memilih Naisabur dan 8. Tidak mampunya seorang Khalifah
kemudian Ray sebagai pusat dalam memimpin kerajaan.
pemerintahannya. Sebelumnya, Dinasti- 9. Adanya kefanatikan dalam
dinasti kecil yang memisahkan diri bermadzhab.
kembali mengakui kedudukan Baghdad
setelah dikalahkan Tughul Bek. Akibat

PAGE \* MERGEFORMAT 2
Yunita, Nurindrasari, Fauzan, Ashim, Rahmawati
Disintegrasi Dunia Islam Masa Khalifah Bani Abbasiyah

10. Kemerosotan ekonomi, besarnya berhak untuk berkuasa. Persaingan antar


anggaran yang dikeluarkan untuk bangsa sudah terasa ketika Dinasti
membayar Tentara bayaran dari Turki. Abbasiyah berdiri.
11. Kurangnya satu kesatuan dalam pusat 2. Kemerosotan Ekonomi
pemerintahan yang menyebabkan Kemunduran pada bidang politik
perpecahan. bersamaan dengan kemerosotan ekonomi
12. Kemerosotan moral generasi muda, pada Dinasti Abbasiyah. Pada periode
terpecahnya perhatian pemerintah pertama Dinasti Abbasiyah merupakan
sehingga melahirkan sikap buruk. Hal pemerintahan yang kaya, bergelimang
ini terjadi dikarenakan adanya perang harta sehingga Baitul Mal penuh dengan
salib yang berlangsung selama harta. Keuangan pada saat itu lebih besar
beberapa gelombang. yang masuk dari pada yang keluar.
13. Serangan bangsa Mongol yang Berbeda halnya pada saat periode
mengakibatkan runtuhnya kerajaan kemunduran, pendapatan negara
Islam, hal ini juga menjadi akhir menurun, adanya anggaran besar yang
kekuasaan bagi Dinasti Abbasiyah. harus dikeluarkan untuk membayar
Serangan bangsa mongol bagai air tentara bayaran sehingga terjadi
bah yang melabrak apa saja yang mereka kemerosotan ekonomi.
laluinya. Anak kecil, masjid, orangtua, 3. Konflik Agama
gedung, musala, maupun benda-benda Masalah keagamaan maupun
berharga dan budaya-budaya lainnya madzhab yang dianut masyarakat Dinasti
semua di bumi hanguskan, dihancurkan, Abbasiyah menjadi salah satu pengaruh
disembelih tanpa adanya rasa mundurnya kerajaan Abbasiyah, seperti
kemanusiaan (Kusdiana 2013). dijelaskan sebelumnya bahwa adanya
Sedangkan menurut Badri Yatim, bangsa lain yang datang ke Dinasti
faktor-faktor yang menyebabkan Abbasiyah. Maka banyak juga pengaruh
runtuhnya Dinasti Abbasiyah, sebagai yang dibawa. Salah satunya Bani Buwaihi
berikut: yang berkuasa pada masanya terus
1. Persaingan antar bangsa menekan masyarakat untuk menganut
Dinasti Abbasiyah didirikan oleh paham Syi’ah. Hal ini lah yang menjadi
Bani Abbas yang bersekutu dengan orang- persoalan isu sentra sehingga terjadi
orang Persia. Penyebab adanya perpecahan. Berbagai bangsa yang masuk,
persekutuan antara Bani Abbas dan berbagai aliran pun yang masuk. Aliran-
orang-orang Persia, karena dilatar aliran tersebut ialah aliran Mu’tazilah,
belakangi oleh persamaan nasib pada saat Syi’ah, Ahlus Sunnah wal Jama’ah dan
pemerintahan Dinasti Umayyah, kelompok-kelompok lainnya yang
diketahui bahwa kedua sekutu ini sama- menjadikan pemerintahan Abbasiyah
sama tertindas. Ketika Bani Abbas berhasil mengalami permasalahan untuk
berdiri mendirikan pemerintahannya mempersatukan berbagai faham
sendiri. Dinasti Abbasiyah tetap menjaga keagamaan yang ada.
atau mempertahankan persekutuan ini. 4. Perang Salib
Hal ini lah yang menjadi pemicu adanya Perang salib dalam beberapa
masalah persaingan antar bangsa yang gelombang membuat Dinasti Abbasiyah
masing-masing dari mereka merasa menjadi lemah, konsentrasi dan perhatian
PAGE \* MERGEFORMAT 3
Tsaqofah & Tarikh Vol. … No. …Bulan…..Tahun…..

Khalifah Bani Abbasiyah menjadi terpecah pusat pemerintahan. Kelemahan ini


untuk menghadapi persoalan-persoalan menciptakan celah yang dieskploitasi oleh
yang terjadi, pemerintahan Bani musuh-musuh. Disintegrasi dunia Islam
Abbasiyah menjadi lemah sehingga pada masa Bani Abbasiyah bukanlah hasil
pengaruh perang salib juga terlihat dalam tunggal dari satu faktor saja, tapi interaksi
penyerbuan bangsa Mongol. kompleks yang terjadi di bidang politik,
5. Serangan Bangsa Mongol ekonomi, sosial dan budaya.
Bangsa Mongol merupakan komunitas
suku yang tinggal di Asia Tengah, bangsa Referensi
Mongol juga bagian dari bangsa Tartar
(Team Penulis: 44). Sebelum tampilnya Ahmad, Dasuki. 1980. Ikhtisar
Jengis Khan bangsa Mongol masih kabur. Perkembangan Islam. Kuala Lumpur:
Mereka adalah orang-orang nomad yang Dewan Bahasa dan Pustaka
Kementerian Pelajaran Malaysia.
hidup di perkemahan-perkemahan.
Fuadi, Imam. 2011. Sejarah Peradaban Islam.
Bangsa Mongol adalah orang-orang yang Yogyakarta: Penerbit Teras.
suka berperang, merampok, berburu dan Hasan, Hasan Ibrahim. 2006. Sejarah Dan
beternak serta tinggal di sekitar danau Kebudayaan Islam. Jakarta: Kalam
atau sungai-sungai (Zaydan 1978). Bangsa Mulia.
Mongol menyerang Dinasti Abbasiyah Kusdiana, Ading. 2013. Sejarah Dan
ketika sedang dilanda banyak persoalan, Kebudayaan Islam Periode Pertengahan.
Bandung: Pustaka Setia.
puncak dari runtuhnya Dinasti Abbasiyah
Mahmudunnasir, Syed. 1988. Islam
yaitu serang dari bangsa Mongol yang Konsepsi Dan Sejarahnya. Bandung:
membumi hanguskan kerajaan Bani Rosda Bandung.
Abbasiyah, sejarah juga mencatat bahwa Mansur, M. 2004. Peradaban Islam Dalam
bukan hanya runtuhnya kerajaan Dinasti Lintasan Sejarah. Yogyakarta: Global
Abbasiyah tapi runtuhnya peradaban dan Pustaka Utama.
Nasution, Harun. 2018. Teologi Islam,
Kebudayaan Islam yang sudah dibangun
Aliran-Aliran Sejarah Analisa
sedemikian rupa.
Perbandingan. Jakarta: UI Press.
Nasution, Syamruddin. 2013. Sejarah
Kesimpulan/Conclusion Peradabam Islam. Riau: Yayasan
Disintegrasi dunia Islam pada Pustaka Riau.
masa Bani Abbasiyah terbagi menjadi dua Soy’b, Yoesoef. 1977. Sejarah Daulah
faktor. Faktor eksternal dan internal, yang Abbasiyah Jilid I. Jakarta: Bulan
Bintang.
masing-masing mempunyai peran krusial
———. 1978. Sejarah Daulah Abbasiyah Jilid
dalam melemahkan peran kekuasaan Bani II. Jakarta: Bulan Bintang.
Abbasiah. Konflik politik internal Supiana. 2013. Metodologi Studi Islam.
meliputi: persaingan antar bangsa, Jakarta: Direktorat Jenderal
kemerosotan ekonomi dan lain-lain. Pendidikan Islam Kementerian
Sedangkan dari faktor eksternal seperti Agama RI.
perang salib dan serangan bangsa Mongol. Syalabi, Ahmad. 1983. Sejarah Dan
Kebudayaan Islam. Jild 2 Cet. Jakarta:
Perpecahan kelompok-kelompok mazhab
Pustaka al-Husna.
dalam masyarakat Islam juga turut andil Watt, William Montgomery. 1988. Politik
dalam memperburuk situasi yang Islam Dalam Lintasan Sejarah. Jakarta:
memunculkan ketidakstabilan dalam P3M.

PAGE \* MERGEFORMAT 2
Yunita, Nurindrasari, Fauzan, Ashim, Rahmawati
Disintegrasi Dunia Islam Masa Khalifah Bani Abbasiyah

———. 1990. Kejayaan Islam: Kajian Kritis


Dari Tokoh Orientalis. Jakarta: Tiara
Wacana Yogya.
Yatim, Badri. 1993. Sejarah Peradaban Islam.
Jakarta: PT Raja Grafindo Pustaka.
Zaydan, Junji. 1978. History of Islam
Civilization. New Delhi: Kitab Bayan.

PAGE \* MERGEFORMAT 3

You might also like