You are on page 1of 60

SI 5211

Perilaku Struktur Rangka Baja

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 1

Materi dan Penilaian


⚫ Materi Kuliah
⚫ Konsep Perilaku Inelastis
⚫ Analisis Plastis Sederhana
⚫ Konsep Dasar Stabilitas
⚫ Penyerapan energi
⚫ Konsep disain struktur baja tahan gempa
⚫ Struktur baja: SMF, CBF, EBF, SPSW, BRBF
⚫ Penilaian Kuliah
⚫ UTS
⚫ UAS/Tugas Besar
⚫ Tugas

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 2

1
Referensi

⚫ Pustaka Utama:
⚫ Bruneau, et.al, Ductile Design of Steel Structures, 2nd Ed.
⚫ Pustaka Pendukung
⚫ AISC LRFD Manual, 14th Ed, Vol. 1 dan 2
⚫ Beedle, Structural Steel Design
⚫ Galambos, Surovek, Structural Stability of Steel, Concept and Application
for Structural Engineers
⚫ McCormac, Csernak, Structural Steel Design, 5th Ed
⚫ Popov, Engineering Mechanics of Solids
⚫ Salmon, Johnson, Steel Structures: Design and Behavior, 5th Ed.
⚫ SNI 03-1729-2002 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan
Gedung
⚫ SNI 1729-2015 Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 3

Behavior of
Steel Structures
Ductile Design of Steel Structures

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 4

2
Advantages of Steel as
A Structural Material
⚫ High strength per unit of weight → less structural weight,
important for long-span bridges, tall buildings, and structures
situated on poor foundations
⚫ Uniformity → properties do not change appreciably with time
⚫ Elasticity → linear up to fairly high stresses, behaves closer to
design assumptions
⚫ Permanence → long lasting if properly maintained
⚫ Ductility → may yield locally at critical points and preventing
premature failures, large deflections when overloaded give
warning prior to failure
⚫ Toughness → have both strength and ductility thus able to
absorb large amount of energy
⚫ Additions to existing structures can be done easily
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 5

Advantages of Steel as
A Structural Material
⚫ Others:
a) Ability to be fastened together by several simple
connection devices, including welds and bolts;
b) Adaptation to prefabrication;
c) Speed of erection;
d) Ability to be rolled into a wide variety of sizes and shapes
e) Possible reuse after a structure is disassembled;
f) Scrap value, even though not reusable in its existing form.
Steel is the ultimate recyclable material.

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 6

3
Struktur Kabel dan Pelengkung
(Cables and Arches)
⚫ Elemen aksial tarik
atau tekan murni

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 7

Struktur Rangka Batang (Trusses)


⚫ Kombinasi elemen aksial tarik dan tekan yang bekerja
sama sebagai satu sistem struktur yang stabil

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 8

4
Struktur Rangka atau Portal (Frames)
⚫ Tersusun dari elemen lentur serta elemen dengan
kombinasi lentur dan aksial
⚫ Elemen lentur dapat memikul beban yang tidak
searah sumbu batang
⚫ Sambungan elemen adalah sambungan kaku atau sendi
⚫ Balok adalah struktur rangka paling sederhana

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 9

Struktur Permukaan
(Surface Structures)
⚫ Membentuk konfigurasi
ruang dengan permukaan
tiga dimensi
⚫ Memikul beban dengan
permukaannya sendiri

http://stadiumdb.com/stadiums/usa/superdome
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 10

10

5
Tower

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 11

11

Skyscraper

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 12

12

6
Bridges

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 13

13

Arch Bridges

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 14

14

7
Cantilever
Bridge

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 15

15

Suspension Bridge

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 16

16

8
Cable Stayed Bridge

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 17

17

Dome

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 18

18

9
Industrial Facilities

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 19

19

Pipeline

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 20

20

10
Transmission Towers
and Substations

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 21

21

Roller Coasters

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 22

22

11
Ductility Concept
⚫ Metal Handbook of the American Society for Metals
(ASM 1964):
⚫ Ductility: ability of a material to deform plastically
without fracture
⚫ Brittleness: quality of a material that leads to crack
propagation without plastic deformations
⚫ Ductile material: one that is capable to undergo large
inelastic deformations without losing strength
⚫ Ductility concept is advantageous for unexpected load,
e.g. earthquake load

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 23

23

Ductile vs Brittle Materials


• A brittle material is one for which ultimate strain < 0.5%
• A ductile material is one for which ultimate strain > 0.5%

Approximate values of ultimate strain for selected materials (not to scale)

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 24

24

12
History of Ductile Design
⚫ 1860s – plastic behavior of ductile metals
⚫ 1900 to 1950s – plastic properties of steel and steel
cross sections subjected to various stress conditions
⚫ 1950s to 1960s – significant research in plastic
behavior and plastic design
⚫ End of 1960s – earthquake loads were addressed in
plastic design
⚫ Prior to 1988 – no specific code regulations for
detailing seismic resistant steel structures
⚫ Present – most of the design of ductile steel
structures to resist earthquakes is implemented in
codes and standards
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 25

25

Ductile Steel Structures


⚫ Structural steel is the most ductile of all widely used
engineering materials
⚫ Past disasters (Northridge 1994 and Kobe 1995) show
that material ductility alone does not guarantee ductile
behavior of structures
⚫ Design of ductile steel structure is necessary to obtain
satisfactory performance of structures
⚫ Design of ductile steel structures requires:
⚫ Material ductility
⚫ Cross-section and member ductility
⚫ Structural ductility
⚫ Proper hierarchy of yielding for desirable failure mode

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 26

26

13
Structural Analysis
⚫ Objectives
⚫ Better understanding of steel structures in
inelastic range using simple models
⚫ In most cases → predicting P vs Δ for a structure
into the inelastic range
⚫ Sequence of Analysis

Material Section Member Frame


Behavior Behavior Behavior Behavior
σ-ε M-φ M-θ P-Δ

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 27

27

Inelastic Behavior Concept


Structural Steel

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 28

28

14
Structural Steel
⚫ Main characteristics: strength, stiffness, toughness,
ductility, and strain hardening
⚫ Properties of materials depend on chemical
properties of steel (max 0.5% of carbon, or similar
value of carbon equivalent)
⚫ Types of steel:
⚫ Low-carbon steel: <0.15%
⚫ Mild steel: 0.15 – 0.29% (typical for common
structural steel)
⚫ Medium carbon steel: 0.3-0.59%
⚫ High carbon steel: 0.6-1.70%

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 29

29

Conversion of Raw Material into


Various Steel Shapes

Ref: Mamlouk and Zaniewski, Materials


for Civil and Construction Engineers Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 30

30

15
Properties of Steel Material
Typical stress-strain curves for structural steel

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 31

31

Kekuatan (Strength)
⚫ Kemampuan material baja untuk mengakomodasi
tegangan yang terjadi
⚫ Sangat dipengaruhi komposisi kimia material baja
⚫ Kekuatan tekan baja sama dengan kekuatan tarik
⚫ Terdiri atas:
⚫ kuat leleh material, atau tegangan leleh (Fy)
⚫ kuat tarik material, atau tegangan tarik (Fu)

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 32

32

16
Kekakuan (Stiffness)
⚫ Kemampuan material baja untuk mengatasi
deformasi yang terjadi
⚫ Pada kondisi elastis:
⚫ Modulus Elastisitas (E) atau Modulus Young
⚫ Modulus Geser (G)
⚫ Modulus Elastisitas: kemiringan kurva tegangan regangan
baja sebelum kuat leleh tercapai (kondisi elastis)
 stress
E= =
 strain
⚫ Nilai Modulus Elastisitas umumnya sama untuk berbagai
mutu baja: ≈ 200,000 MPa (29,000 ksi)

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 33

33

Keliatan (Toughness)
⚫ Kemampuan material baja dalam menyerap energi
sebelum mengalami kegagalan
⚫ Besar energi yang diserap dihitung sebagai luas area di
bawah kurva tegangan-regangan baja
⚫ Baja dengan kuat leleh yang rendah (lower grade)
umumnya memiliki nilai keliatan yang tinggi, dan baja
dengan kuat leleh yang tinggi umumnya memiliki nilai
keliatan yang lebih rendah
⚫ Baja dengan kuat leleh yang rendah memiliki kinerja lebih
baik untuk diaplikasikan pada bangunan tahan gempa

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 34

34

17
Daktilitas/Kelenturan (Ductility)
⚫ Kemampuan baja dalam berdeformasi plastis
sebelum mengalami kegagalan
⚫ Umumnya dihitung sebagai rasio dari nilai
perpanjangan atau nilai regangan ultimate,
terhadap nilai perpanjangan atau nilai regangan
pada saat leleh
⚫ Berhubungan dengan toughness
⚫ Manfaat daktilitas:
⚫ Memungkinkan redistribusi tegangan
⚫ Memungkinkan terjadinya deformasi besar sebelum
terjadi keruntuhan struktur → warning/awareness

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 35

35

Daktilitas/Kelenturan (Ductility)

Ref: FEMA, FEMA 577


Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 36

36

18
Strain Hardening and Strain Aging
(Unloading and Reloading)

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 37

37

Uji Material Baja

⚫ Uji Tarik (Tension Test) → properties umum


material baja
⚫ Uji Kekerasan (Hardness Test) → estimasi kekuatan
dan keseragaman mutu baja
⚫ Uji Getas (Charpy V-Notch Test) → keliatan baja
⚫ Uji Lentur (Flexure Test) → estimasi kegetasan baja
⚫ Uji Siklik (Cyclic Test) → sifat fatigue pada baja
akibat beban yang berulang

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 38

38

19
Uji Tarik (Tensile Test)
⚫ Digunakan untuk mendapatkan kekuatan, kekakuan,
dan daktilitas material baja
⚫ Menggunakan benda uji standar yang disebut ‘coupon’,
yang dibentuk sehingga memiliki daerah dengan luas
penampang yang lebih kecil (S0) untuk melokalisasi
daerah fraktur
⚫ Benda uji ditandai di dua titik, dan jarak antara kedua
titik diukur (L0)
⚫ Benda uji dijepit pada mesin uji, dan ditarik dengan
gaya T hingga fraktur terjadi
⚫ Hasil dari pengujian adalah kurva tegangan-regangan
⚫ Kurva hasil pengujian umumnya perlu disesuaikan
untuk mendapatkan properties baja, terutama pada
penentuan titik awal (O)
Ref: Mamlouk and Zaniewski, Materials
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 for Civil and Construction Engineers 39

39

Tensile Test

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 40

40

20
Tegangan dan Regangan
⚫ Tegangan (stress):
beban (T) dibagi dengan luas penampang awal
(S0) dari spesimen
T
f=
S0

⚫ Regangan (strain):
perpanjangan spesimen (e) dibagi dengan
panjang awal (L0)

e L − L0
= =
L0 L0

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 41

41

Kurva Tegangan-Regangan

⚫ Daerah elastis
Zone/daerah ⚫ Daerah plastis
pada kurva σ - ɛ ⚫ Daerah strain hardening
⚫ Daerah necking

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 42

42

21
Stress – Strain Curve

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 43

43

True Stress-Strain Curve


True stress-strain curve

Nominal stress-strain curve

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 44

44

22
Perilaku Material Baja
⚫ Regangan leleh, y
⚫ Regangan pada saat material
mencapai titik leleh
⚫ Umumnya 0.15% hingga 0.2%

⚫ Regangan plastis
⚫ Dibatasi oleh awal strain hardening

⚫ Umumnya 6-15 kali regangan elastis

⚫ Regangan putus/ultimate, u
⚫ Regangan pada saat spesimen putus =
regangan maksimum
⚫ Umumnya 150-200 kali regangan elastis
⚫ Umumnya 10% hingga 40%
⚫ u bukan regangan pada saat fu tercapai

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 45

45

Perilaku
Material Baja

⚫ Tegangan Leleh (yield stress)


⚫ Tegangan saat yield point atau yield strength tercapai
⚫ Dianggap sebagai parameter atau sifat terpenting yang harus
diketahui pada material baja, dan digunakan dalam disain
⚫ Nilainya bervariasi antara 220-1000 MPa (32-150 ksi)
⚫ Nilai tegangan leleh pada kondisi beban aksial tarik atau
tekan umumnya sama atau hampir sama

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 46

46

23
Perilaku
Material Baja

⚫ Modulus Elastisitas (Modulus Young), E


⚫ Slope/kemiringan kurva tegangan regangan di daerah elastis

f stress
E= =
 strain
⚫ Mencerminkan kekakuan material di daerah elastis
⚫ Nilai E umumnya sama untuk material baja dengan berbagai
kekuatan
⚫ Nilai yang umum digunakan: E = 200,000 MPa atau 29,000 ksi
⚫ Kekakuan yang tinggi adalah keuntungan utama baja
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 47

47

Perilaku
Material Baja

⚫ Modulus Tangen, ET
⚫ Slope/kemiringan kurva di atas batas proporsional
⚫ Kekakuan material di daerah inelastis
⚫ Modulus Strain Hardening, Est
⚫ Slope/kemiringan kurva di awal daerah strain hardening
⚫ Nilai tertinggi slope dicapai pada awal daerah strain
hardening, Est
⚫ Nilai Est bervariasi → untuk pemodelan umumnya diambil
2% dari E (Modulus Elastisitas)
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 48

48

24
Perilaku
Material Baja

⚫ Daktilitas
⚫ Kemampuan material baja untuk mengalami deformasi
yang besar tanpa putus
⚫ Dapat ditinjau dari persentase perpanjangan yang terjadi
pada spesimen

L f − L0
e = 100
L0
⚫ Standar material baja: minimum 15%-20% perpanjangan
untuk suatu spesimen dengan panjang awal L0 = 20 cm
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 49

49

Ductile vs Brittle

https://subsurfwiki.org/wiki/Brittle_ https://www.eurekamagazine.co.uk/design-engineering-
and_ductile_behaviour news/ ductile-high-strength-steel-developed-in-wmg-
project/156839/

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 50

50

25
Perilaku Material Baja
⚫ Poisson’s Ratio, m
⚫ Fenomena bahwa suatu batang yang ditarik dan
memanjang (searah sumbu batang), akan mengalami
pengurangan dimensi (mengecil) di arah transversal
(tegak lurus sumbu batang)
⚫ Rasio dari regangan di arah transversal dan longitudinal

x 
m =− =− y
z z
⚫ Tanda negatif menunjukkan pengurangan dimensi di arah
transversal (bidang xy) jika z adalah positif (seperti
perpanjangan pada spesimen yang mengalami gaya Tarik)
⚫ Untuk material baja: m = 0.3 (kondisi elastis) dan m = 0.5
(kondisi plastis)
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 51

51

Tegangan Geser dan Modulus Geser


⚫ Tegangan Leleh Geser, τy
⚫ Umumnya diambil sebagai fungsi dari tegangan leleh tarik
 y = 0.58Fy  0.6Fy
⚫ Modulus Geser, G
⚫ Rasio dari tegangan geser terhadap regangan geser di
daerah elastis
⚫ Nilai modulus geser:
E
G=
2(1 + m )
⚫ Nilai G baja: 75,800 - 83,000 MPa (11,000 - 12,000 ksi)

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 52

52

26
Uji Torsi
⚫ Untuk mendapatkan modulus geser material

Ref: Mamlouk and Zaniewski, Materials


Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 for Civil and Construction Engineers 53

53

Uji Getas –
Charpy V Notch Impact Test
⚫ Untuk menentukan toughness dari material

Ref: Mamlouk and Zaniewski, Materials


Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 for Civil and Construction Engineers 54

54

27
Uji Getas –
Charpy V Notch Impact Test
⚫ Toughness baja berkaitan
erat dengan temperatur
→ material berubah dari
daktail menjadi getas
dengan turunnya
temperatur

Ref: Mamlouk and Zaniewski, Materials


for Civil and Construction Engineers
SI 3212 Set 1 - Sem 2, 2023-2024 55

55

Uji Lentur
⚫ Untuk mengetahui daktilitas
baja (kemampuan
mengakomodasi lentur)
dengan meninjau ketahanan
retak akibat lentur

Ref: Mamlouk and Zaniewski, Materials


for Civil and Construction Engineers
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 56

56

28
Hardness Test
⚫ Untuk mengetahui kekerasan
material
⚫ Umumnya murah, sederhana,
dan nondestruktif
⚫ Properties mekanik lain seperti
kekuatan dapat diestimasi dari
kekerasan
⚫ Metoda yang umum:
⚫ Brinnell hardness test

⚫ Rockwell hardness test

Ref: Mamlouk and Zaniewski, Materials


for Civil and Construction Engineers
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 57

57

Uji Siklik (Cyclic Test)


⚫ Evaluasi karakteristik material pada saat loading,
unloading, dan reverse loading
⚫ Tipikal kurva tegangan-regangan pada uji siklik

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 58

58

29
Contoh Hasil Uji Siklik

⚫ Pada level yang sama, pertama


mengalami hardening,
kemudian jenuh/ saturated
setelah beberapa cycle ⚫ Loading-unloading dan reverse
⚫ Setelah beberapa cycle, strength loading tidak simetris
naik ke level berikutnya
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 59

59

Cyclic Inelastic Loading


⚫ Ability to dissipate
hysteretic energy
when subjected to
large cyclic inelastic
loading →
nonrecoverable
dissipated energy
⚫ Bauschinger Effect:
stiffness softening
occurs gradually
with yielding
initiating earlier
than otherwise
predicted

SI 3212 Set 1 - Sem 2, 2023-2024 60

60

30
Baja Mutu Tinggi
⚫ Pada kurva tegangan dan regangan: semakin tinggi
kandungan karbon, tegangan ultimit akan bertambah
(mutu naik), yield plateau (daerah plastis) akan
semakin pendek, dan daktilitas akan semakin
berkurang
⚫ Semakin tinggi kandungan karbon, baja akan semakin
keras dan semakin kuat tetapi semakin getas
⚫ Semakin tinggi kandungan karbon, semakin sulit
proses pengelasan pada baja
⚫ Pemakaian baja mutu tinggi dibatasi untuk struktur
bangunan tahan gempa

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 61

61

Keruntuhan Getas pada Baja


⚫ Baja pada dasarnya adalah material yang daktail
⚫ Baja dapat mengalami keruntuhan getas:
⚫ Temperatur → berada pada suhu rendah
⚫ Tegangan multiaksial → adanya tegangan di arah
transversal selain tegangan aksial/normal, yang disebabkan:
⚫ Pengelasan → tegangan internal/tegangan sisa akibat
pemanasan
⚫ Pembuatan → proses forming atau rolling → semakin
tebal profil umumnya baja semakin getas
⚫ Beban dinamik → pengurangan laju regangan

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 62

62

31
Sifat Isotropis Baja
⚫ Generally assumed to be a
homogeneous and isotropic
material
⚫ In the production of structural
members, the final shape may
be obtained by cold rolling
⚫ Undergo plastic deformations
during cold rolling, with
degree of deformation
varying throughout the
member
⚫ Plastic deformation causes an Example of effect of specimen
orientation on measured
increase in yield strength and tensile properties of steel.
a reduction in ductility
Ref: Mamlouk and Zaniewski, Materials
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 for Civil and Construction Engineers 63

63

Lamellar Tearing
⚫ Lamellar berarti ‘terdiri dari lapisan-lapisan tipis’
⚫ Bentuk keruntuhan getas yang terjadi pada “bidang paralel
terhadap arah rolling dari ketebalan permukaan plat baja”
⚫ Akibat proses hot rolling, properties baja berbeda di arah
sejajar, tegak lurus, dan tebal dari proses rolling
⚫ Tidak berpengaruh signifikan terhadap kekuatan → kekuatan
baja di segala arah hampir sama
⚫ Berpengaruh terhadap daktilitas baja → umumnya daktilitas
di arah tebal baja lebih rendah dibandingkan arah
longitudinal dan transversal
⚫ Berpengaruh terutama untuk plat yang tebal atau profil
ukuran besar (jumbo sections/heavy shapes)

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 64

64

32
Lamellar Tearing

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 65

65

Fatigue
⚫ Keruntuhan akibat adanya beban siklik atau berulang,
meskipun tegangan leleh belum terlampaui
⚫ Bersifat progresif dengan kondisi akhir perambatan retak
yang tidak dapat dihentikan
⚫ Faktor yang mempengaruhi fatigue:
⚫ Jumlah siklus pembebanan
⚫ Rentang beban maksimum dan minimum
⚫ Cacat awal pada baja

https://www.thecivilengineer.org/news
https://blog.thepipingmart.com/other/ /new-insights-on-metal-fatigue-process
what-is-metal-fatigue/ Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 66

66

33
Tegangan Sisa (Residual Stress)
⚫ Tegangan yang (masih) bekerja pada profil baja setelah
dibentuk menjadi produk jadi
⚫ Terjadi akibat adanya deformasi plastik yang disebabkan:
⚫ Proses pendinginan yang tidak merata setelah ‘hot-rolling'

⚫ Lentur yang terjadi pada suhu ruang selama fabrikasi

⚫ Pemotongan, pembuatan lubang, pengelasan selama


fabrikasi
⚫ Ditentukan laju/kecepatan pendinginan → tergantung
dimensi, bentuk geometri profil) → profil besar dan tebal
(jumbo shapes) umumnya memiliki tegangan sisa yang lebih
besar dibandingkan profil yang kecil dan tipis
⚫ Perlu diperhatikan dalam perencanaan kekuatan kolom baja
⚫ Pengurangan tegangan sisa dapat dilakukan dengan annealing

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 67

67

Tegangan Sisa
(Residual Stress)

https://www.imetllc.com/
residual-stress/
https://civilengineeringx.com/
Typical residual stress distribution (+
structural-analysis/structural-
steel/residual-stresses/ indicates tension and – compression)
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 68

68

34
Efek Temperatur
⚫ Material baja memuai dengan adanya kenaikan
temperatur
⚫ Nilai rata-rata koefisien ekspansi termal baja
⚫ a = 0.0000065 in./in. per derajat Fahrenheit pada
suhu 70- 100F
⚫ a = 12 x 10-6 / per derajat Celcius (SNI 03-1729-2002)
⚫ Properties mekanik (tegangan leleh, tegangan ultimit,
dan modulus elastisitas) berkurang dengan naiknya
temperatur

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 69

69

Effect of Temperature
Effect of temperature on
a) yield strength,

b) tensile strength, and

c) modulus of elasticity
of structural steels

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 70

70

35
Stress-Strain Curve
Baja Struktural – US Standard

≈ 350 MPa

≈ 250 MPa

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 71

71

Material Baja
Typical carbon steels

Ref: Brockenbrough and Merritt, Structural Steel Designer's Handbook: AISC, AASHTO, AISI, ASTM,
and ASCE-07 Design Standards
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 72

72

36
Material Baja
Typical High-strength low-alloy (HSLA) steels

Ref: Brockenbrough and Merritt, Structural Steel Designer's Handbook: AISC, AASHTO, AISI, ASTM,
and ASCE-07 Design Standards Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 73

73

Material Baja
Typical heat-treated carbon and HSLA steels

Ref: Brockenbrough and Merritt, Structural Steel Designer's Handbook: AISC, AASHTO, AISI, ASTM,
and ASCE-07 Design Standards Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 74

74

37
Material Baja
Typical heat-treated constructional alloy steels

Ref: Brockenbrough and Merritt, Structural Steel Designer's Handbook: AISC, AASHTO, AISI, ASTM,
and ASCE-07 Design Standards Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 75

75

Steel Grades

Ref: Mamlouk and Zaniewski, Materials


Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 for Civil and Construction Engineers 76

76

38
Structural Steel
⚫ Common structural steel (per US Standard):
⚫ A36 steel (mild carbon)
min Fy = 36 ksi, min Fu = 58 ksi
⚫ A572 Gr. 50 steel (high strength low alloy)
min Fy = 50 ksi, min Fu = 65 ksi

⚫ AISC requirement:
⚫ Fy < 65 ksi (general)
⚫ Fy < 50 ksi (seismic design)
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 77

77

Material Baja (SNI 1729-2002)


⚫ Klasifikasi (berdasarkan kekuatan)
Kuat Tarik Minimum Kuat Leleh Minimum
Regangan Minimum
Jenis Baja (Fu) (Fy)
(%)
(MPa) (MPa)
BJ 34 340 210 22
BJ 37 370 240 20
BJ 41 410 250 18
BJ 50 500 290 16
BJ 55 550 410 13

⚫ Persyaratan:
⚫ Fy/Fu < 0.85
⚫ Daerah plateau cukup panjang
⚫ Elongasi > 20% (untuk panjang pengukuran 50 mm)
⚫ Mudah dilas
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 78

78

39
Mill Test Report
⚫ Umum disebut Mill Certificate (Sertifikat Pabrik)
⚫ Data material dari produsen/pabrik baja, berisi:
⚫ Nomor order, jumlah, dan ukuran baja yang dikirimkan
⚫ Identifikasi mutu setiap jenis baja serta properties
mekanik material
⚫ Komposisi kimiawi material baja
⚫ Nilai properties mekanik pada mill certificate umumnya
lebih besar dari nilai yang ditetapkan (nominal)
⚫ Hanya menunjukkan material baja memenuhi syarat
⚫ Uji Tarik tetap harus dilakukan untuk mendapatkan
karakteristik aktual material baja

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 79

79

⚫ Mill Certificate

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 80

80

40
Mill
Certificate

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 81

81

Mill Certificate

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 82

82

41
Codes/Standards
⚫ Ensuring that all new construction and renovated buildings
provide a minimum level of safety, health, and welfare to the
occupants and public at large
⚫ Do not regulate aspects of design that relate to a building’s
appearance (aesthetics, color, and form-related attributes)
⚫ Regulated by an impartial authority, such as the government
⚫ In more specific terms, a building code regulates the
following aspects of building design and construction:
⚫ Life safety
⚫ Fire safety
⚫ Structural safety
⚫ Health and welfare
⚫ Property protection

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 83

83

Standar, Pedoman, dan Manual


⚫ SNI 1729-2020 Spesifikasi untuk Bangunan Gedung
Baja Struktural
⚫ SNI 7860-2020 Ketentuan Seismik untuk Bangunan
Gedung Baja Struktural
⚫ SNI 7972-2020 Sambungan terprakualifikasi untuk
rangka momen khusus dan menengah baja pada
aplikasi seismik
⚫ SNI 1726-2019 Tata Cara Perencanaan Ketahanan
Gempa untuk Bangunan Gedung dan Non Gedung
⚫ SNI 1727-2020 Beban Minimum untuk Perancangan
Bangunan Gedung dan Struktur Lain

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 84

84

42
Standar, Pedoman, dan Manual
⚫ AISC, Specifications for Structural Steel Buildings - Load and
Resistance Factor Design (LRFD) → AISC 360-16, AISC 341-16,
AISC 358-16
⚫ AISC, Code of Standard Practice for Steel Buldings and Bridges
⚫ AISC, Specifications for Structural Steel Buildings - Allowable
Stress Design and Plastic Design (ASD)
⚫ AISI, Specification for the Design of Cold-Formed Steel Structural
Members
⚫ ASTM, ASTM A6 Standard Specification for General Requirements
for Rolled Steel Plates, Shapes, Sheet Piling, and Bars for
Structural Use
⚫ ASTM, A 307 Standard Specification for Carbon Steel Bolts and
Studs. 60000 psi Tensile Strength
⚫ ASTM, A36 Standard Specification for Carbon Structural Steel
⚫ AWS, Structural Welding Code-Steel (AWS D1.1)
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 85

85

Konsep
Perilaku Inelastis
Model Matematis dan Kriteria Leleh

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 86

86

43
Model Matematis Sederhana
untuk Kurva -
⚫ Model matematis umum digunakan untuk
menunjukkan perilaku tegangan-regangan uniaxial
pada material logam
⚫ Model matematis juga dapat digunakan untuk
menggambarkan perilaku penampang, elemen atau
hubungan beban-perpindahan struktur (contoh: M-f,
M-q, P−D)
⚫ Model matematis dapat dibedakan untuk:
1. Beban Monotonik (Monotonic loading)
2. Beban Siklik (Cyclic loading)

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 87

87

Simple Mathematical Models for


Monotonic Loading
1. Elastic Model, basis for Elastic Analysis
2. Elastic Perfectly Plastic Model, most widely used for Simple
Inelastic Analysis
3. Rigid Plastic Model, useful if strength prediction is of interest,
not deformation, frequently used to represent M-q.
4. Elastic Plastic with Strain Hardening Model
5. Bilinear Model, widely used for M-f dan M-q
6. Multilinear Model, generally difficult to use due to large
number of parameters
7. Curvilinear Model, many formulations are possible, common
models: Ramberg-Osgood and Menegotto-Pinto

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 88

88

44
Monotonic Loading –
1. Elastic Model
⚫ Basis for Elastic Analysis
⚫ Parameter: E

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 89

89

Monotonic Loading –
2. Elastic Perfectly Plastic Model
⚫ Most widely used for Simple Inelastic Analysis
⚫ Parameter: E, Fy

Fy
E
E

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 90

90

45
Monotonic Loading –
3. Rigid Plastic Model
⚫ Useful if strength prediction is of interest, not deformation
⚫ Frequently used to represent M-θ
⚫ Parameter: Fy
σ

Fy

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 91

91

Monotonic Loading –
4. Elastic Plastic with Strain
Hardening Model
⚫ Parameter: Fy, E, Esh, ε0

Fy Esh

E E

ε
ε0

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 92

92

46
Monotonic Loading –
5. Bilinear Model
⚫ Widely used for M-f dan M-q
⚫ Parameter: Fy, E, Esh

Fy Esh

E
E

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 93

93

Monotonic Loading –
6. Multilinear Model
⚫ Generally difficult to use due to large number of parameters
⚫ Parameter, Fy, E, E’, E’’, E’’’, etc

σ
E’”
E”
Fy E’

E
E

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 94

94

47
Monotonic Loading –
7. Curvilinear Model
⚫ Many formulations are possible
⚫ Common models: Ramberg-Osgood and Menegotto-Pinto
⚫ Parameters are determined from experimental results

Fy
ΔE
ΔE

ε
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 95

95

Simple Mathematical Models


for Cyclic Loading
1. Elastic Perfectly Plastic Model
2. Elastic Linear Isotropic Strain Hardening Model
(generally overestimates hardening)
3. Elastic Linear Kinematic Strain Hardening Model
(most widely used, simple cyclic model)

Real material → combination of isotropic


and kinematic models

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 96

96

48
Cyclic Loading –
1. Elastic Perfectly Plastic

⚫ Most widely used for Simple Inelastic Analysis


⚫ Parameter: E, Fy
σ

Fy

E
E
ε

Fy

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 97

97

Cyclic Loading –
2. Elastic Linear Isotropic Strain
Hardening Model
⚫ Generally overestimates hardening
⚫ Parameter: E, Esh, Fy σ

Fy Es
σmax2 E h
E σmax1
E
ε

σmax2 σmax1
Es
h

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 98

98

49
Cyclic Loading –
3. Elastic Linear Kinematic Strain
Hardening Model
⚫ Most widely used, simple cyclic model
⚫ Parameter: E, Esh, Fy
σ

Fy Esh
E
E
E
ε
2 Fy 2 Fy

Esh

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 99

99

Model Material Nonlinear


⚫ Modelisasi Kurva Tegangan – Regangan
1. Power Functions
2. Ramberg – Osgood
3. Menegotto – Pinto

⚫ Referensi Tambahan:
1. Ramberg, W., and Osgood, W., “Description of Stress-Strain
Curves by Three Parameters”, NASA Technical Note no. 902,
1943
2. Menegotto, M., and Pinto, P., “Slender RC Compressed
Members on Biaxial Bending”, Journal of Structural Division
ASCE vol. 103, no. 3, 1977

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 100

100

50
Model Material Nonlinear –
Power Function
⚫ Regangan adalah fungsi tegangan, ε = f(σ)
⚫ Bentuk kurva ditentukan parameter a dan n

 −
E  =  EL +  PL
 
n

 = + a 
E E

εEL= Regangan Elastis


εPL= Regangan Plastis
 EL  PL

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 101

101

Model Material Nonlinear –


Power Function
⚫ Nilai a dan n didapat dari eksperimen/uji lab

log  PL
2
log  PL = log a + n log( EL )

log  PL − log  PL
2 1
n=
log  EL − log  EL
2 1
log a = log  PL − n log  EL
1
1 1

log  EL

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 102

102

51
Model Material Nonlinear –
Ramberg – Osgood
⚫ Regangan adalah fungsi tegangan,  = f()
n
   
= + a  
o  o o 
⚫ Merupakan alternatif dari Power Function, umum
untuk material baja
⚫ o dan o adalah nilai karakteristik tegangan dan
regangan leleh, dimana E = o/o
⚫ Untuk a = a on-1, Ramberg-Osgood Function
menghasilkan nilai yang sama dengan Power Function

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 103

103

Model Material Nonlinear –


Ramberg – Osgood
⚫ Untuk setiap nilai a, fungsi Ramberg-Osgood
menghasilkan suatu ‘keluarga’ kurva σ - ε

 n=1
o
n=3
n=5
n=50
n=~

1 1+ a 
o
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 104

104

52
Model Material Nonlinear –
Menegotto – Pinto
⚫ Tegangan adalah fungsi regangan,  = f()
⚫ o dan o adalah nilai karakteristik tegangan dan regangan
leleh, dimana E = o/o

(1 − b)
  o
=b +
o  o [1 + (  ) n ]1 / n
o

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 105

105

Model Material Nonlinear –


Menegotto – Pinto
Prosedur Analisis:
1. Gambar kurva -, tarik garis asimtot awal dan akhir untuk
mendapatkan titik leleh dan nilai o dan o
2. Hitung nilai b, dimana b adalah rasio dari kemiringan/slope
garis asimtot akhir terhadap garis asimtot awal
3. Hitung nilai d*, dimana d* = (/o – b) pada (/o = 1)
4. Hitung nilai n,
log 2
n=
log(1 − b) − log d *

5. Iterasi nilai b dan n hingga kurva yang didapat mendekati


kurva - aktual

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 106

106

53
Leleh/Yielding
⚫ Uji tarik baja (coupon test) memberikan nilai titik leleh
untuk kondisi tegangan uniaksial (satu arah)

1
2 = 3 = 0

1
⚫ Leleh/yielding dicapai pada saat σ1 = Fy
⚫ Leleh/yielding pada kondisi tegangan yang lain sulit
ditentukan secara eksperimental
⚫ Kondisi tegangan pada saat leleh untuk kondisi tegangan
multiaksial sembarang ditentukan secara teoritis dengan
Kriteria Leleh (Yield Criteria)
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 107

107

Kriteria Leleh
⚫ Material daktail → pada saat leleh terjadi slip di
sepanjang bidang kritisnya → kelelehan
berhubungan dengan tegangan geser

⚫ Kriteria Leleh yang umum dipakai untuk baja :


1. Tresca (Maximum Shear Stress)
2. Von Mises (Maximum Distortion Energy,
Maximum Octahedral Shear Stress, Huber-
Hencky-Mises, J2)

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 108

108

54
Kriteria Leleh Tresca
⚫ Kriteria Leleh Tresca: Fy
 max =
2
⚫ Asumsi dasar: leleh terjadi pada saat tegangan geser maksimum
mencapai suatu nilai kritis
⚫ Nilai kritis ditentukan dari uji tarik uniaksial, dimana τmax = σ1/2
untuk kondisi tegangan uniaksial


1 max τmax= σ1 /2
2 = 3 = 0
1 1 
Slip pada bidang
geser 45ᶛ

⚫ Kondisi tegangan uniaxial → leleh dicapai pada saat σ1 = Fy,


sehingga τmax = Fy/2 pada saat leleh
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 109

109

Kriteria Leleh Tresca


⚫ Untuk kondisi tegangan multiaksial sembarang:
⚫ Nilai max harus ditentukan dengan Diagram Mohr
⚫ Leleh akan tercapai jika persamaan kriteria leleh terpenuhi
⚫ Kasus khusus: kondisi tegangan biaksial (dua arah)

1

2 2 3 = 0

1

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 110

110

55
Kriteria Leleh Tresca
⚫ Untuk kondisi tegangan biaksial
σ1 dan σ2 positif,
2 1
= σ1> σ2, σ3=0 τmax= σ1/2
Fy Fy
τ σ1
τmax

1 σ2
σ3 σ2 σ1 σ
le
le
h

σ1

σ1 dan σ2 berlawanan tanda,


2 1
= σ1> σ3=0 > σ2
-1 1 Fy Fy
τ σ1
τmax= (σ1- σ2)/2
τmax

σ2 σ2
σ3 σ2 σ1 σ

-1
σ1

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 111

111

Kriteria Leleh Von Mises


⚫ Untuk kondisi tegangan multiaksial sembarang:
( 1 −  2 )2 + ( 2 −  3 )2 + ( 3 −  1 )2 = 2(Fy )2

⚫ Untuk kondisi tegangan biaksial (dua arah), 3 = 0 :

 12 −  22 +  1 2 = (Fy )2
⚫ Asumsi dasar:
⚫ Leleh terjadi pada saat energi regangan yang berhubungan
dengan distorsi geser mencapai suatu nilai kritis, atau,
⚫ Leleh terjadi pada saat invariant kedua dari tensor tegangan
deviatorik (J2) mencapai suatu nilai kritis
⚫ Nilai kritis dapat ditentukan dari uji tarik uniaxial

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 112

112

56
Kriteria Leleh Von Mises vs Tresca
• Bentuk persamaan Kriteria Leleh untuk kondisi tegangan
biaksial (dua arah)
2 1
=
Fy Fy Tresca

Von
Mises
(1,1)
1

2 1
=
-1 1 Fy Fy

-1

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 113

113

Perbandingan Berbagai Kriteria Leleh


dan Hasil Pengujian Material
⚫ Kriteria Leleh Von (Von Mises)

Mises umumnya
sedikit lebih
akurat dalam
menggambarkan
karakteristik
material baja
(Tresca)

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 114

114

57
Perbandingan Berbagai Kriteria Leleh
dan Hasil Pengujian Material
⚫ Kriteria Leleh Tresca dan Von Mises hanya sesuai untuk material
daktail → material menunjukkan large deformation (‘plastic
flow’) akibat slip di sepanjang bidang tegangan geser maksimum
⚫ Kriteria leleh tidak dapat
digunakan untuk material getas
(brittle) → material tidak
menunjukkan plastic flow, tetapi
memperlihatkan fracture
(misalnya beton, cast iron, dll)
⚫ Kriteria runtuh untuk material
getas umumnya mengasumsikan
bahwa fracture terjadi pada saat
tegangan normal maksimum
mencapai suatu nilai kritis

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 115

115

General
vs
Uniaxial
State of
Stress
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 116

116

58
Kondisi Tegangan Hidrostatis
2
3

1 1

3 1 = 2 = 3 1 = 2 = 3
2
⚫ Pada kondisi tegangan hidrostatis tidak terdapat tegangan geser
dan tidak terjadi slip → material tidak akan mengalami leleh
tetapi mengalami fracture
⚫ Material baja harus berdeformasi agar kelelehan terjadi. Pada
coupon test, deformasi ditunjukkan oleh ‘necking’ yang terjadi.
Jika ‘necking’ dicegah, maka leleh tidak akan terjadi dan material
baja akan runtuh melalui fracture
⚫ Kondisi tegangan hidrostatis dapat dijumpai pada elemen yang
disambungkan/dibuat dengan proses las atau ‘jumbo shapes’ →
las mengakibatkan terbentuknya kondisi tegangan hidrostatis
(triaxial tension) sehingga material menjadi brittle atau getas
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 117

117

Contoh Soal Kriteria Leleh


⚫ Tentukan kondisi leleh pada baja jika material mengalami
tegangan geser murni dengan Tresca ataupun Von Mises

⚫ Solusi:
Tentukan tegangan-tegangan utama:
1 =  
1 = 
2 = -
2 1 
2 = -

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 118

118

59
Contoh Soal Kriteria Leleh
Fy
⚫ Kriteria Leleh Tresca:  max =  =
2
Fy
y =
2
 y = 0.5 Fy

 1 +  2 +  1 2 = ( Fy ) 2
2 2
⚫ Kriteria Leleh Von Mises:
 2 +  2 +  2 = ( Fy ) 2
3 2 = ( Fy ) 2
Fy
y =
3
 y = 0.557 Fy
⚫ Perhatikan bahwa pada AISC LRFD: y = 0.6 Fy
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 119

119

Leleh/Yielding

⚫ Referensi Tambahan:
1. Blodgett, O.W., “The Challenge of Welding Jumbo Shapes,
Part II: Increasing Ductility of Connection”, pp 9-13.
2. Chen and Han, Plasticity for Structural Engineers.
3. Chen and Zhang. Structural Plasticity: Theory, Problems, and
CAE Software

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2023/2024 120

120

60

You might also like