You are on page 1of 33

SI 5211

Perilaku Struktur Rangka Baja

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 1

Materi dan Penilaian


 Materi Kuliah
 Konsep Perilaku Inelastis
 Analisis Plastis Sederhana
 Konsep Dasar Stabilitas
 Penyerapan energi
 Konsep disain struktur baja tahan gempa
 Struktur baja: SMF, CBF, EBF, SPSW, BRBF
 Penilaian Kuliah
 UTS
 UAS/Tugas Besar
 Tugas

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 2

1
Referensi

 Pustaka Utama:
 Bruneau, et.al, Ductile Design of Steel Structures, 2nd Ed.
 Pustaka Pendukung
 AISC LRFD Manual, 14th Ed, Vol. 1 dan 2
 Beedle, Structural Steel Design
 Galambos, Surovek, Structural Stability of Steel, Concept and Application
for Structural Engineers
 McCormac, Csernak, Structural Steel Design, 5th Ed
 Popov, Engineering Mechanics of Solids
 Salmon, Johnson, Steel Structures: Design and Behavior, 5th Ed.
 SNI 03-1729-2002 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan
Gedung
 SNI 1729-2015 Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 3

Behavior of
Steel Structures
Ductile Design of Steel Structures

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 4

2
Advantages of Steel as
A Structural Material
 High strength per unit of weight  less structural weight,
important for long-span bridges, tall buildings, and structures
situated on poor foundations
 Uniformity  properties do not change appreciably with time
 Elasticity  linear up to fairly high stresses, behaves closer to
design assumptions
 Permanence  long lasting if properly maintained
 Ductility  may yield locally at critical points and preventing
premature failures, large deflections when overloaded give
warning prior to failure
 Toughness  have both strength and ductility thus able to
absorb large amount of energy
 Additions to existing structures can be done easily
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 5

Advantages of Steel as
A Structural Material
 Others:
a) Ability to be fastened together by several simple
connection devices, including welds and bolts;
b) Adaptation to prefabrication;
c) Speed of erection;
d) Ability to be rolled into a wide variety of sizes and shapes
e) Possible reuse after a structure is disassembled;
f) Scrap value, even though not reusable in its existing form.
Steel is the ultimate recyclable material.

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 6

3
Ductility Concept
 Metal Handbook of the American Society for Metals
(ASM 1964):
 Ductility: ability of a material to deform plastically
without fracture
 Brittleness: quality of a material that leads to crack
propagation without plastic deformations
 Ductile material: one that is capable to undergo large
inelastic deformations without losing strength
 Ductility concept is advantageous for unexpected load,
e.g. earthquake load

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 24

24

Ductile vs Brittle Materials


• A brittle material is one for which ultimate strain < 0.5%
• A ductile material is one for which ultimate strain > 0.5%

Approximate values of ultimate strain for selected materials (not to scale)

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 25

25

4
History of Ductile Design
 1860s – plastic behavior of ductile metals
 1900 to 1950s – plastic properties of steel and steel
cross sections subjected to various stress conditions
 1950s to 1960s – significant research in plastic
behavior and plastic design
 End of 1960s – earthquake loads were addressed in
plastic design
 Prior to 1988 – no specific code regulations for
detailing seismic resistant steel structures
 Present – most of the design of ductile steel
structures to resist earthquakes is implemented in
codes and standards
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 26

26

Ductile Steel Structures


 Structural steel is the most ductile of all widely used
engineering materials
 Past disasters (Northridge 1994 and Kobe 1995) show
that material ductility alone does not guarantee ductile
behavior of structures
 Design of ductile steel structure is necessary to obtain
satisfactory performance of structures
 Design of ductile steel structures requires:
 Material ductility
 Cross-section and member ductility
 Structural ductility
 Proper hierarchy of yielding for desirable failure mode

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 27

27

5
Structural Analysis
 Objectives
 Better understanding of steel structures in
inelastic range using simple models
 In most cases  predicting P vs Δ for a structure
into the inelastic range
 Sequence of Analysis

Material Section Member Frame


Behavior Behavior Behavior Behavior
σ-ε M-φ M-θ P-Δ

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 28

28

Inelastic Behavior Concept


Structural Steel

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 29

29

6
Structural Steel
 Main characteristics: strength, stiffness, toughness,
ductility, and strain hardening
 Properties of materials depend on chemical
properties of steel (max 0.5% of carbon, or similar
value of carbon equivalent)
 Types of steel:
 Low-carbon steel: <0.15%
 Mild steel: 0.15 – 0.29% (typical for common
structural steel)
 Medium carbon steel: 0.3-0.59%
 High carbon steel: 0.6-1.70%

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 30

30

Properties of Steel Material


Typical stress-strain curves for structural steel

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 31

31

7
Kekuatan (Strength)
 Kemampuan material baja untuk mengakomodasi
tegangan yang terjadi
 Sangat dipengaruhi komposisi kimia material baja
 Kekuatan tekan baja sama dengan kekuatan tarik
 Terdiri atas:
 kuat leleh material, atau tegangan leleh (Fy)
 kuat tarik material, atau tegangan tarik (Fu)

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 32

32

Kekakuan (Stiffness)
 Kemampuan material baja untuk mengatasi
deformasi yang terjadi
 Pada kondisi elastis:
 Modulus Elastisitas (E) atau Modulus Young
 Modulus Geser (G)
 Modulus Elastisitas: kemiringan kurva tegangan regangan
baja sebelum kuat leleh tercapai (kondisi elastis)
 stress
E 
 strain
 Nilai Modulus Elastisitas umumnya sama untuk berbagai
mutu baja: ≈ 200,000 MPa (29,000 ksi)

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 33

33

8
Keliatan (Toughness)
 Kemampuan material baja dalam menyerap energi
sebelum mengalami kegagalan
 Besar energi yang diserap dihitung sebagai luas area di
bawah kurva tegangan-regangan baja
 Baja dengan kuat leleh yang rendah (lower grade)
umumnya memiliki nilai keliatan yang tinggi, dan baja
dengan kuat leleh yang tinggi umumnya memiliki nilai
keliatan yang lebih rendah
 Baja dengan kuat leleh yang rendah memiliki kinerja lebih
baik untuk diaplikasikan pada bangunan tahan gempa

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 34

34

Daktilitas/Kelenturan (Ductility)
 Kemampuan baja dalam berdeformasi plastis
sebelum mengalami kegagalan
 Umumnya dihitung sebagai rasio dari nilai
perpanjangan atau nilai regangan ultimate,
terhadap nilai perpanjangan atau nilai regangan
pada saat leleh
 Manfaat daktilitas:
 Memungkinkan redistribusi tegangan
 Memungkinkan terjadinya deformasi besar sebelum
terjadi keruntuhan struktur  warning/awareness

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 35

35

9
Daktilitas/Kelenturan (Ductility)

Ref: FEMA, FEMA 577


Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 36

36

Strain Hardening and Strain Aging


(Unloading and Reloading)

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 37

37

10
Uji Material Baja

 Uji Tarik (Tension Test)  properties umum


material baja
 Uji Kekerasan (Hardness Test)  estimasi kekuatan
dan keseragaman mutu baja
 Uji Getas (Charpy V-Notch Test)  keliatan baja
 Uji Lentur (Flexure Test)  estimasi kegetasan baja
 Uji Siklik (Cyclic Test)  sifat fatigue pada baja
akibat beban yang berulang

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 38

38

Uji Tarik (Tensile Test)


 Digunakan untuk mendapatkan kekuatan, kekakuan,
dan daktilitas material baja
 Menggunakan benda uji standar yang disebut ‘coupon’,
yang dibentuk sehingga memiliki daerah dengan luas
penampang yang lebih kecil (S0) untuk melokalisasi
daerah fraktur
 Benda uji ditandai di dua titik, dan jarak antara kedua
titik diukur (L0)
 Benda uji dijepit pada mesin uji, dan ditarik dengan
gaya T hingga fraktur terjadi
 Hasil dari pengujian adalah kurva tegangan-regangan
 Kurva hasil pengujian umumnya perlu disesuaikan
untuk mendapatkan properties baja, terutama pada
penentuan titik awal (O)
Ref: Mamlouk and Zaniewski, Materials
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 for Civil and Construction Engineers 39

39

11
Tensile Test

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 40

40

Tegangan dan Regangan


 Tegangan (stress):
beban (T) dibagi dengan luas penampang awal
(S0) dari spesimen
T
f
S0

 Regangan (strain):
perpanjangan spesimen (e) dibagi dengan
panjang awal (L0)

e L  L0
 
L0 L0

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 41

41

12
Kurva Tegangan-Regangan

 Daerah elastis
Zone/daerah  Daerah plastis
pada kurva σ - ɛ  Daerah strain hardening
 Daerah necking

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 42

42

Stress – Strain Curve

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 43

43

13
True Stress-Strain Curve
True stress-strain curve

Nominal stress-strain curve

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 44

44

Perilaku Material Baja


 Regangan leleh, y
 Regangan pada saat material
mencapai titik leleh
 Umumnya 0.15% hingga 0.2%

 Regangan plastis
 Dibatasi oleh awal strain hardening

 Umumnya 6-15 kali regangan elastis

 Regangan putus/ultimate, u
 Regangan pada saat spesimen putus =
regangan maksimum
 Umumnya 150-200 kali regangan elastis

 Umumnya 10% hingga 40%

 u bukan regangan pada saat fu tercapai

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 45

45

14
Perilaku
Material Baja

 Tegangan Leleh (yield stress)


 Tegangan saat yield point atau yield strength tercapai
 Dianggap sebagai parameter atau sifat terpenting yang harus
diketahui pada material baja, dan digunakan dalam disain
 Nilainya bervariasi antara 220-1000 MPa (32-150 ksi)
 Nilai tegangan leleh pada kondisi beban aksial tarik atau
tekan umumnya sama atau hampir sama

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 46

46

Perilaku
Material Baja

 Modulus Elastisitas (Modulus Young), E


 Slope/kemiringan kurva tegangan regangan di daerah elastis

f stress
E 
 strain
 Mencerminkan kekakuan material di daerah elastis
 Nilai E umumnya sama untuk material baja dengan berbagai
kekuatan
 Nilai yang umum digunakan: E = 200,000 MPa atau 29,000 ksi
 Kekakuan yang tinggi adalah keuntungan utama baja
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 47

47

15
Perilaku
Material Baja

 Modulus Tangen, ET
 Slope/kemiringan kurva di atas batas proporsional
 Kekakuan material di daerah inelastis
 Modulus Strain Hardening, Est
 Slope/kemiringan kurva di awal daerah strain hardening
 Nilai tertinggi slope dicapai pada awal daerah strain
hardening, Est
 Nilai Est bervariasi  untuk pemodelan umumnya diambil
2% dari E (Modulus Elastisitas)
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 48

48

Perilaku
Material Baja

 Daktilitas
 Kemampuan material baja untuk mengalami deformasi
yang besar tanpa putus
 Dapat ditinjau dari persentase perpanjangan yang terjadi
pada spesimen

L f  L0
e   100
L0
 Standar material baja: minimum 15%-20% perpanjangan
untuk suatu spesimen dengan panjang awal L0 = 20 cm
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 49

49

16
Ductile vs Brittle

https://subsurfwiki.org/wiki/Brittle_ https://www.eurekamagazine.co.uk/design-engineering-
and_ductile_behaviour news/ ductile-high-strength-steel-developed-in-wmg-
project/156839/

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 50

50

Perilaku Material Baja


 Poisson’s Ratio, m
 Fenomena bahwa suatu batang yang ditarik dan
memanjang (searah sumbu batang), akan mengalami
pengurangan dimensi (mengecil) di arah transversal
(tegak lurus sumbu batang)
 Rasio dari regangan di arah transversal dan longitudinal

x 
m   y
z z
 Tanda negatif menunjukkan pengurangan dimensi di arah
transversal (bidang xy) jika z adalah positif (seperti
perpanjangan pada spesimen yang mengalami gaya Tarik)
 Untuk material baja: m = 0.3 (kondisi elastis) dan m = 0.5
(kondisi plastis)
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 51

51

17
Tegangan Geser dan Modulus Geser
 Tegangan Leleh Geser, τy
 Umumnya diambil sebagai fungsi dari tegangan leleh tarik
 y  0.58Fy  0.6Fy
 Modulus Geser, G
 Rasio dari tegangan geser terhadap regangan geser di
daerah elastis
 Nilai modulus geser:
E
G
2(1  m )
 Nilai G baja: 75,800 - 83,000 MPa (11,000 - 12,000 ksi)

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 52

52

Uji Torsi
 Untuk mendapatkan modulus geser material

Ref: Mamlouk and Zaniewski, Materials


Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 for Civil and Construction Engineers 53

53

18
Uji Getas –
Charpy V Notch Impact Test
 Untuk menentukan toughness dari material

Ref: Mamlouk and Zaniewski, Materials


Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 for Civil and Construction Engineers 54

54

Uji Getas –
Charpy V Notch Impact Test
 Toughness baja berkaitan erat dengan temperatur 
material berubah dari daktail menjadi getas dengan
turunnya temperatur

Ref: Mamlouk and Zaniewski, Materials


for Civil and Construction Engineers
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 55

55

19
Uji Lentur
 Untuk mengetahui daktilitas
baja (kemampuan
mengakomodasi lentur)
dengan meninjau ketahanan
retak akibat lentur

Ref: Mamlouk and Zaniewski, Materials


for Civil and Construction Engineers
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 56

56

Hardness Test
 Untuk mengetahui kekerasan
material
 Umumnya murah, sederhana,
dan nondestruktif
 Properties mekanik lain seperti
kekuatan dapat diestimasi dari
kekerasan
 Metoda yang umum:
 Brinnell hardness test

 Rockwell hardness test

Ref: Mamlouk and Zaniewski, Materials


for Civil and Construction Engineers
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 57

57

20
Uji Siklik (Cyclic Test)
 Evaluasi karakteristik material pada saat loading,
unloading, dan reverse loading
 Tipikal kurva tegangan-regangan pada uji siklik

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 58

58

Contoh Hasil Uji Siklik

 Pada level yang sama, pertama


mengalami hardening,
kemudian jenuh/ saturated
setelah beberapa cycle  Loading-unloading dan reverse
 Setelah beberapa cycle, strength loading tidak simetris
naik ke level berikutnya
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 59

59

21
Baja Mutu Tinggi
 Pada kurva tegangan dan regangan: semakin tinggi
kandungan karbon, tegangan ultimit akan bertambah
(mutu naik), yield plateau (daerah plastis) akan
semakin pendek, dan daktilitas akan semakin
berkurang
 Semakin tinggi kandungan karbon, baja akan semakin
keras dan semakin kuat tetapi semakin getas
 Semakin tinggi kandungan karbon, semakin sulit
proses pengelasan pada baja
 Pemakaian baja mutu tinggi dibatasi untuk struktur
bangunan tahan gempa

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 60

60

Keruntuhan Getas pada Baja


 Baja pada dasarnya adalah material yang daktail
 Baja dapat mengalami keruntuhan getas:
 Temperatur  berada pada suhu rendah
 Tegangan multiaksial  adanya tegangan di arah
transversal selain tegangan aksial/normal, yang disebabkan:
 Pengelasan  tegangan internal/tegangan sisa akibat
pemanasan
 Pembuatan  proses forming atau rolling  semakin
tebal profil umumnya baja semakin getas
 Beban dinamik  pengurangan laju regangan

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 61

61

22
Sifat Isotropis Baja
 Generally assumed to be a
homogeneous and isotropic
material
 In the production of structural
members, the final shape may
be obtained by cold rolling
 Undergo plastic deformations
during cold rolling, with
degree of deformation
varying throughout the
member
 Plastic deformation causes an Example of effect of specimen
orientation on measured
increase in yield strength and tensile properties of steel.
a reduction in ductility
Ref: Mamlouk and Zaniewski, Materials
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 for Civil and Construction Engineers 62

62

Lamellar Tearing
 Lamellar berarti ‘terdiri dari lapisan-lapisan tipis’
 Bentuk keruntuhan getas yang terjadi pada “bidang paralel
terhadap arah rolling dari ketebalan permukaan plat baja”
 Akibat proses hot rolling, properties baja berbeda di arah
sejajar, tegak lurus, dan tebal dari proses rolling
 Tidak berpengaruh signifikan terhadap kekuatan  kekuatan
baja di segala arah hampir sama
 Berpengaruh terhadap daktilitas baja  umumnya daktilitas
di arah tebal baja lebih rendah dibandingkan arah
longitudinal dan transversal
 Berpengaruh terutama untuk plat yang tebal atau profil
ukuran besar (jumbo sections/heavy shapes)

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 63

63

23
Lamellar Tearing

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 64

64

Kelelahan (Fatigue)
 Keruntuhan yang diakibatkan oleh adanya beban
siklik atau berulang, meskipun tegangan leleh belum
terlampaui
 Keruntuhan bersifat progresif, dengan kondisi akhir
perambatan retak yang tidak dapat dihentikan
 Ditentukan oleh: jumlah siklus pembebanan,
rentang beban maksimum dan minimum, serta
cacat awal pada baja
 Problem umum pada struktur jembatan dan offshore

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 65

65

24
Tegangan Sisa (Residual Stress)
 Tegangan yang (masih) bekerja pada profil baja setelah
dibentuk menjadi produk jadi
 Terjadi akibat adanya deformasi plastik yang disebabkan:
 Proses pendinginan yang tidak merata setelah ‘hot-rolling'

 Lentur yang terjadi pada suhu ruang selama fabrikasi

 Pemotongan, pembuatan lubang, pengelasan selama


fabrikasi
 Ditentukan laju/kecepatan pendinginan  tergantung
dimensi, bentuk geometri profil)  profil besar dan tebal
(jumbo shapes) umumnya memiliki tegangan sisa yang lebih
besar dibandingkan profil yang kecil dan tipis
 Perlu diperhatikan dalam perencanaan kekuatan kolom baja
 Pengurangan tegangan sisa dapat dilakukan dengan annealing

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 66

66

Efek Temperatur
 Material baja memuai dengan adanya kenaikan
temperatur
 Nilai rata-rata koefisien ekspansi termal baja
 a = 0.0000065 in./in. per derajat Fahrenheit pada
suhu 70- 100F
 a = 12 x 10-6 / per derajat Celcius (SNI 03-1729-2002)
 Properties mekanik (tegangan leleh, tegangan ultimit,
dan modulus elastisitas) berkurang dengan naiknya
temperatur

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 67

67

25
Effect of Temperature
Effect of temperature on
a) yield strength,

b) tensile strength, and

c) modulus of elasticity
of structural steels

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 68

68

Stress-Strain Curve
Baja Struktural – US Standard

≈ 350 MPa

≈ 250 MPa

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 69

69

26
Material Baja
Typical carbon steels

Ref: Brockenbrough and Merritt, Structural Steel Designer's Handbook: AISC, AASHTO, AISI, ASTM,
and ASCE-07 Design Standards
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 70

70

Material Baja
Typical High-strength low-alloy (HSLA) steels

Ref: Brockenbrough and Merritt, Structural Steel Designer's Handbook: AISC, AASHTO, AISI, ASTM,
and ASCE-07 Design Standards Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 71

71

27
Material Baja
Typical heat-treated carbon and HSLA steels

Ref: Brockenbrough and Merritt, Structural Steel Designer's Handbook: AISC, AASHTO, AISI, ASTM,
and ASCE-07 Design Standards Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 72

72

Material Baja
Typical heat-treated constructional alloy steels

Ref: Brockenbrough and Merritt, Structural Steel Designer's Handbook: AISC, AASHTO, AISI, ASTM,
and ASCE-07 Design Standards Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 73

73

28
Steel Grades

Ref: Mamlouk and Zaniewski, Materials


Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 for Civil and Construction Engineers 74

74

Structural Steel
 Common structural steel (per US Standard):
 A36 steel (mild carbon)
min Fy = 36 ksi, min Fu = 58 ksi
 A572 Gr. 50 steel (high strength low alloy)
min Fy = 50 ksi, min Fu = 65 ksi

 AISC requirement:
 Fy < 65 ksi (general)
 Fy < 50 ksi (seismic design)
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 75

75

29
Material Baja (SNI 1729-2002)
 Klasifikasi (berdasarkan kekuatan)
Kuat Tarik Minimum Kuat Leleh Minimum
Regangan Minimum
Jenis Baja (Fu) (Fy)
(%)
(MPa) (MPa)
BJ 34 340 210 22
BJ 37 370 240 20
BJ 41 410 250 18
BJ 50 500 290 16
BJ 55 550 410 13

 Persyaratan:
 Fy/Fu < 0.85
 Daerah plateau cukup panjang
 Elongasi > 20% (untuk panjang pengukuran 50 mm)
 Mudah dilas
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 76

76

Mill Test Report


 Umum disebut Mill Certificate (Sertifikat Pabrik)
 Data material dari produsen/pabrik baja, berisi:
 Nomor order, jumlah, dan ukuran baja yang dikirimkan
 Identifikasi mutu setiap jenis baja serta properties
mekanik material
 Komposisi kimiawi material baja
 Nilai properties mekanik pada mill certificate umumnya
lebih besar dari nilai yang ditetapkan (nominal)
 Hanya menunjukkan material baja memenuhi syarat
 Uji Tarik tetap harus dilakukan untuk mendapatkan
karakteristik aktual material baja

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 77

77

30
Mill Certificate

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 78

78

Mill
Certificate

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 79

79

31
Mill Certificate

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 80

80

Codes/Standards
 Ensuring that all new construction and renovated buildings
provide a minimum level of safety, health, and welfare to the
occupants and public at large
 Do not regulate aspects of design that relate to a building’s
appearance (aesthetics, color, and form-related attributes)
 Regulated by an impartial authority, such as the government
 In more specific terms, a building code regulates the
following aspects of building design and construction:
 Life safety
 Fire safety
 Structural safety
 Health and welfare
 Property protection

Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 81

81

32
Standar, Pedoman, dan Manual
 SNI 1729-2015 Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja
Struktural
 SNI 03-1729-2002 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja
untuk Bangunan Gedung
 RSNI T-03-2004 Perencanaan Struktur Baja untuk Jembatan
 SNI 1726-2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa
untuk Bangunan Gedung dan Non Gedung
 SNI 1727-2013 Beban Minimum untuk Perancangan
Bangunan Gedung dan Struktur Lain
 SKBI 1.3.53.1987 Pedoman Perencanaan Pembebanan
untuk Rumah dan Gedung
 RSNI T-02-2005 Pembebanan untuk Jembatan
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 82

82

Standar, Pedoman, dan Manual


 AISC, Specifications for Structural Steel Buildings - Load and
Resistance Factor Design (LRFD)  AISC 360-10, AISC 341-10,
AISC 358-10
 AISC, Code of Standard Practice for Steel Buldings and Bridges
 AISC, Specifications for Structural Steel Buildings - Allowable
Stress Design and Plastic Design (ASD)
 AISI, Specification for the Design of Cold-Formed Steel Structural
Members
 ASTM, ASTM A6 Standard Specification for General Requirements
for Rolled Steel Plates, Shapes, Sheet Piling, and Bars for
Structural Use
 ASTM, A 307 Standard Specification for Carbon Steel Bolts and
Studs. 60000 psi Tensile Strength
 ASTM, A36 Standard Specification for Carbon Structural Steel
 AWS, Structural Welding Code-Steel (AWS D1.1)
Set 1 - SI 5211 - Sem 2, 2021/2022 83

83

33

You might also like