Professional Documents
Culture Documents
Fauziyah*
ABSTRACT
Sharia economy that used to be synonymous with sharia financial institutions such as sharia banking, sharia
insurance, and sharia capital market, now the concept of sharia is applied to other business sectors even to
services such as the concept of sharia tourism with the hotel sharia and the latest is hospital services concept
of sharia. Although the existence of hospitals already known at first, but the concept of hospitals that are in
service and financial statements based on the concept of sharia is just beginning to apply. Implementation
of sharia hospitals and sharia financial reporting is also regulated in SAK Sharia. SAK that regulates sharia
financial under PSAK 101 Presentation of Sharia Financial Statements (revised 2016).
The existence of a hospital is similar to other companies / organizations, it has a function and part to carry
out service activities to the community. Each function has responsibility and control system. The function of
sharia accounting system in hospitals to provide accountable and transparent financial information as the
basis for proper decision making and planning ahead. So the hospital has Value Added. The hospital needs
to implement a sharia accounting system in order to eliminate discrimination between economic activity
and worship. Hospitals have a unique accounting system because in addition to running a business, also
carry out social activities.
Keyword: Sharia hospital, MUKISI, Sharia Hospital Certification Standard, Sharia Muqashid System,
Value Adde.
A. PENDAHULUAN
Ekonomi Syariah yang dulunya identik
dengan lembaga keuangan syariah seperti
perbankan syariah, asuransi syariah, dan pasar
modal syariah, kini konsep syariah mulai
diterapkan pada sektor bisnis lainnya seperti
bahkan ke pelayanan jasa seperti konsep
pariwisata syariah dengan adanya hotel syariah
dan yang terkini adalah pelayanan jasa rumah
sakit konsep syariah. Walaupun keberadaan
rumah sakit sudah ada dari dulu, tetapi konsep
rumah sakit yang secara pelayanan dan laporan
keuangan berdasarkan konsep syariah baru
mulai diterapkan.
109
110 Fauziah
1 PSAK 101 Penyajian Revisi PSAK 101 yang disahkan pada tahun 25 Mei 2016 1 Januari 201
Laporan Keuangan 2016 merupakan revisi terhadap ilustrasi
Syariah (revisi 2016) laporan keuangan asuransi syariah sebagai
dampak dari revisi PSAK 108: Akuntansi
Asuransi Syariah. Penyisihan manfaat
polis masa depan disajikan dilaporan posisi
keuangan sebagai liabilitas.
Revisi PSAK ini menggabungkan “Laporan
Perubahan Dana Tabarru’ “ dengan
“Laporan Surplus Defisit Underwriting
Dana Tabarru’”, sehingga perubahan dana
tabarru’ dan surplus defisit underwriting
dana tabarru’ disajikan di Laporan Surplus
Defisit Dana Tabarru’.
Saat ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan untuk mendoakan anak kecil berbeda
sudah memiliki pedoman penyelenggaraan dengan orang dewasa. Dalam mendoakan
rumah sakit berdasarkan prinsip syariah. pasien jangan terlalu boros menggunakan kata
Pedoman tersebut tercantum dalam Fatwa ‘sabar’. Harus tunjukkan empati, kalau pasien
Dewan Syariah Nasional MUI No. 107/ kesakitan empati dulu jangan bilang ‘sabar’.
DSN-MUI/X/106. “Rumah sakit yang ingin Misalnya, “saya bisa merasakan memang
menyelenggarakan Rumah Sakit Syariah harus sakit”,” ujarnya. Sementara untuk obat harus
ada Dewan Pengawas Syariah (DPS), untuk yang halal dan diutamakan, harus sudah ada
melakukan pengawasan,” kata Wakil Ketua sertifikasi halal. “Supaya dokter dan rumah
MUI Pusat Yunahar Ilyas dalam dalam Seminar sakit tenang dan gampang. Kalau tidak ada
Nasional Akuntansi Rumah Sakit dengan tema
sertikasi halal, harus hati-hati kalau diketahui yang telah meraih akreditasi tingkat paripurna
tidak ada, tetapi diperlukan itu tindaan darurat oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS).
boleh,” ujarnya. Yunahar menambahkan, dana
RS Syariah mutlak harus menggunakan jasa 3. Penyusunan Standar Sertifikasi Rumah
Lembaga Keuangan Syariah. Masalahnya, Sakit Syariah
BPJS belum ada yang syariah. “Kami sudah Untuk memenuhi harapan umat Islam
mengusulkan kepada pemerintah agar ada dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang
BPJS Syariah. Namun, karena sampai sekarang berkualitas dan memenuhi prinsip-prinsip
belum ada BPJS syariah ya darurat,” kata dia. syariah, maka Majelis Syuro Usaha Kesehatan
Penggagas standar Rumah Sakit Syariah Islam Seluruh Indonesia (MUKISI) yaitu
Sagiran mengatakan, RS Noor Hidayah dan asosiasi rumah sakit Islam seluruh Indonesia
RSI Sultan Agung menjadi pilot project telah menetapkan Standar Sertifikasi Rumah
sertifikasi Rumah Sakit Syariah di 2015. Dia Sakit Syariah. Penetapan standar ini merupakan
mengatakan, sebenarnya bagi rumah sakit yang sebuah perjalanan panjang yang telah dimulai
sudah mendapatkan akreditasi KARS akan sejak tahun 2009.
mudah untuk menjai RS Syariah. Mengapa Rumah Sakit Syariah adalah rumah sakit
perlu serfifikasi RS Syariah? Menurut Sagiran, yang seluruh aktivitasnya berdasar pada
ada lima hal yakni: menjaga jiwa, memelihara Maqashid – al Syariah – al Islamiyah. Hal
akal, harta, dan kehormatan. ini sesuai dengan konsep maqashid syariah
Berdasarkan berita Republika Online, menurut Imam Syatibi yaitu memelihara
rumah sakit yang akan menjadi pilot project Agama (khifdz ad-diin), memelihara Jiwa
rumah sakit syariah adalah Rumah Sakit (khifdz an-nafs), memelihara Keturunan
Islam Sultan Agung Semarang. Direktur (khifdz an-nasl), memelihara Akal (khifdz al-
Utama RSI Sultan Agung, dr H Masyhudi AM aql), dan memelihara Harta (khifdz al-mal).
MKes mengatakan, upaya untuk merumuskan Dalam penyusunan Standar Sertifikasi Rumah
formulasi layanan kesehatan syaiah merupakan Sakit Syariah mengacu pada standar akreditasi
amanah Rakernas Majelis Syuro Upaya dari Komite Akreditasi Rumah Sakit yang
Kesehatan Islami (MUKISI) Bandung, awal kemudian ditambahan unsur – unsur syariah
tahun ini. Sebagai tindak lanjut, baru- baru di dalamnya. Hal ini untuk memastikan bahwa
ini RSI Sultan Agung telah mendapatkan rumah sakit yang diberi sertifikasi syariah
kunjungan 30 direktur RSI dari berbagai daerah adalah rumah sakit yang berkualitas. Standar
di Indonesia, yang tergabung dalam MUKISI. dalam Sertifikasi Rumah Sakit Syariah terdiri
Kunjungan tim MUKISI tersebut merupakan dari 5 Bab, 54 standar dam 157 elemen dengan
salah satu upaya untuk memformulasikan 50 Standar dan 161 elemen penilaian yang
prinsip- prinsip syariah dalam layanan dibagi sebagai berikut:
kesehatan Islam yang telah digagas. “Dalam Kelima bab yang harus dipenuhi oleh
hal ini RSI Sultan Agung mendapatkan rumah sakit untuk dapat menyandang
amanah sebagai pilot project standar instrumen sertifikasi syariah adalah memenuhi prinsip-
sertifikasi Rumah Sakit Syariah di Indonesia,” prinsip maqashid syariah yaitu menjaga
ungkapnya, di Semarang, Jumat (7/8). agama, menjaga hidup, menjaga akal, menjaga
Menurut Masyhudi, hal ini merupakan keturunan dan menjaga harta. Prinsip-prinsip
buah ikhtiar segenap jajaran RSI Sultan Agung maqashid syariah tersebut adalah koridor
dalam berkontribusi terhadap peningkatan untuk pedoman bahwa segala sesuatu yang
kualitas pelayanan kesehatan dan keselamatan kita lakukan tidak boleh bertabrakan dengan
yang Islami. Amanah sebagai sebagai rumah prinsip-prinsip syariah. Hal ini juga berlaku
sakit proyek percontohan ini, tidak lepas dari dalam pengelolaan rumah sakit. Rumah Sakit
capaian RSI Sultan Agung sebagai rumah sakit dengan label Islam memiliki tanggungjawab
lebih, karena mereka tidak hanya sekedar bagi rumah sakit Islam dalam menerapkan,
memberi pelayanan kesehatan, tetapi apakah mengukur dan menilai kualitas pelayanan dan
pelayanan kesehatan yang diberikan sejalan pengelolaan manajemen rumah sakit sesuai
dengan upaya untuk menjaga akidah, ibadah prinsip syariah Islam, sehingga rumah sakit
dan muamalah sesuai nilai-nilai Islam. Islam dapat memberikan jaminan akan adanya
pelayanan sesuai syariah, penyelamatan akidah
4. Pentingnya Standarisasi Rumah Sakit Islam dan penerapan manajemen berbasisi
Islam syariah.
Perkembangan rumah sakit Islam di Sertifikasi Rumah Sakit Syariah memberi
Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peluang dan harapan bagi penyelenggara
peningkatan yang sangat signifkan. Kondisi pelayanan kesehatan dan masyarakat (umat)
ini menunjukkan bahwa gairah umat untuk untuk meningkatkan mutu dan keselamatan
mencari pengobatan di rumah sakit yang Islami pasien dalam perspektif fisik, psikis dan
semakin kuat, dan hal ini menjadi indikator akan spiritual serta dakwah dalam kerangka
tingginya kesadaran umat untuk mendapatkan pengembangan peradaban Islam.
pelayanan kesehatan dalam keberkahan
Issue tentang pelayanan sesuai prinsip B. PEMBAHASAN
syariah di rumah sakit Islam menjadi issue 1. MUKISI sebagai Pengagas Sertifikasi
penting bagi keberadaan rumah sakit Islam. Rumah Sakit Syariah dan perjalanannya
Sampai saat ini belum ada standar atau menuju Sertifikasi RS Syariah
pedoman untuk menilai dan mengukur kualitas Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh
rumah sakit Islam dari sisi penerapan syariah Indonesia (MUKISI) merupakan wadah yang
Islam. Sementara pada issue perumahsakitan menghimpun penyelenggara sarana kesehatan
secara umum telah ada standar untuk mengukur Islam dan perorangan yang mempunyai
mutu rumah sakit melalui akreditasi baik dari keahlian dan minat untuk mengembangkan
lembaga akreditasi Nasional (KARS) maupun upaya kesehatan yang Islami. MUKISI didirikan
akreditasi internasional (JCI). Oleh karenanya, pada tanggal 12 Juli 1994 di Yogyakarta dan
diperlukan suatu standar atau pedoman dideklarasikan pada tanggal 1 Oktober 1994 di
Ciloto Jawa Barat. Tujuan pendirian MUKISI oleh perwakilan MUKISI Daerah. Pada
adalah: 1) Mewujudkan dan meningkatkan kesempatan pertemuan ini juga disepakati
mutu penyelenggara dan pelaksana upaya penggunaan Sertifikasi untuk rumah sakit
kesehatan yang profesional dan Islami; 2). syariah yang implikasinya pada badan
Membina, mengembangkan dan meningkatan yang akan memberikan sertifikasi adalah
kemampuan Sumber Daya Manusia anggota; Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama
dan 3). ikut berperan serta dalam meningkatkan Indonesia ( DSN – MUI)
derajat kesehatan masyarakat. d. Pertemuan Finalisasi Konsep Sertifikasi
Komitmen MUKISI untuk meningkatkan Rumah Sakit Syariah, Dalam pertemuan
mutu penyelenggara pelayanan kesehatan ini dibahas konsep sertifikasi beserta
(rumah sakit dan klinik) secara profesional dan instrument dan tata cara penilaian untuk
Islami mendorong MUKISI memulai kajian rumah standar rumah sakit syariah.
dan pembahaan tentang konsep rumah sakit e. Pertemuan dengan Komite Akreditasi
Islami yang kemudian menjadi konsep rumah Rumah Sakit (KARS) yaitu lembaga yang
sakit syariah. Gagasan tentang Konsep Rumah ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan
Sakit Syariah dimulai dengan penyelenggaran Republik Indonesia untuk melakukan
berbagai kegiatan MUKISI: penilaian akreditasi rumah sakit di
a. Rakernas MUKISI di Jawa Timur (Tahun Indonesia. Hasil pertemuan dengan KARS
2009) dengan tema Rakernas “ Menuju merekomendasikan konsep Sertifikasi
kesempurnaan Rumah Sakit Islam dalam Rumah Sakit Syariah beserta instrument
pelaksanaan Syariah. Dalam pertemuan penilaiannya untuk dijadikan tambahan
ini disepakati untuk penyusunan konsep atau peniaian pendukung bagi rumah sakit
syariah di rumah sakit yaitu MUKISI Jawa Islam/berbasis syariah yang pelaksanaanya
Barat untuk konsep sumber daya Insani, dilakukan oleh DSN-MUI. Pertemuan ini
MUKISI Jawa Tengah untuk konsep juga merekomendasikan agar rumah sakit
pemasaran syariah, MUKISI Jogja untuk yang dapat dilakukan Sertifikasi adalah
konsep keuangan dan MUKISI Jawa rumah sakit yang telah diakreditasi oleh
Timur untuk konsep sarana dan prasarana. KARS, artinya Rumah Sakit Syariah
b. Rakernas MUKISI di Tangerang Banten adalah rumah sakit yang telah memenuhi
(Tahun 2012) dengan tema “Meningkatkan standar mutu dan keselamatan pasien yang
mutu melalui Standarisasi Pelayanan disyaratkan oleh Pemerintah.
Islami dan Keselamatan Pasien”. Dalam f. Uji coba Sertifikasi Rumah Sakit Syariah.
pertemuan ini disampaikan paparan Uji coba sertifikasi dilaksanakan untuk
mengenai konsep syariah yang telah memastikan standard dan instrument
disusun oleh MUKISI masing –masing penilaian dalam Sertifikasi Rumah Sakit
Daerah sebagai tindak lanjut dari Rakernas Syariah mampu dilaksanakan diberbagai
sebelumnya. jenis atau kelas rumah sakit. Pada uji coba
c. Pertemuan Nasional MUKISI di Bandung dipillih 2 (dua) rumah sakit yang telah
(Tahun 2015), dengan tema “ Rumah terakreditasi oleh KARS yaitu Rumah
Sakit Syariah dengan Akreditasi Dalam Sakit Islam Sultan Agung Semarang
Menghadapi Era Jaminan Kesehatan mewakili rumah sakit kelas B – Pendidikan
Nasional”. Dalam pertemuan ini dan Rumah Sakit Nur Hidayah Bantul
dipaparkan konsep Akreditasi Rumah Jogjakarta mewakili rumah sakit kelas
Sakit Syariah oleh MUKISI Jawa Tengah, D. Penilaian uji coba dilaksanakan oleh
dan disepakati draft awal akreditasi Perwakilan MUKISI Daerah ( 29 orang )
rumah sakit yang kemudian dilanjutkan dengan terlebih dahulu diberikan pelatihan
dengan pembahasan finalisasi konsep bersama sebagai Asessor Sertifikasi
Rumah Sakit Syariah yang dilaksanakan di sakit, struktur organisasi yang memuat
Semarang. Dewan Pengawas Syariah ( DPS) ditingkat
Hasil uji coba Sertifikasi Rumah Sakit Pemilik, dan Komite Syariah di tingkat
Syariah menunjukkan nilai yang sangat rumah sakit, bidang kerohanian dirumah
signifikan yaitu MUMTAZ, kategori nilai sakit, lembaga ketakmiran, lembaga
tertinggi untuk 3 macam kategori penilaian zakat infaq shodaqoh berikut program
yang ada yaitu Jiddan, Jazid Jiddan dan dan pertanggungjawaban ZIS. Pada
MUMTAZ. standar ini juga dinilai tentang visi yang
a. FIMA Meeting di Makassar dan memuat kata Islam didalamnya, kebijakan
Launching Draft Sertifikasi Rumah Sakit Pemilik tentang sumber pendanaan yaitu
Pada pertemuan ini dilakukan sosialisasi pendanaan bersumber dari pendanaan
dengan Launching buku Sertifikasi Rumah halal, termasuk jika bekerjasama dengan
Sakit Syariah yang akan dijadikan sebagai lembaga keuangan, maka harus dipastikan
standar dalam penilaian rumah sakit ada dokumen kerja sama dengan lembaga
syariah. keuangan syariah, dan kode etik rumah
b. Pertemuan Konsinyering bersama Dewan sakit syariah.
Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia b. Standar Syariah Modal Insani (SSMI )
( DSN-MUI) di Bogor. Draft Sertifikasi Standar ini berisi tentang tata kelola sumber
Rumah Sakit Syariah selanjutnya dibahas daya insane (manusia) dari pengadaan ,
secara detail bersama dengan DSN – MUI. pemeliharaan sampai dengan pemutusan
c. Musyarawah Kerja Nasional MUKISI di hubungan kerja dengan pegawai,
Jakarta, pada pertemuan ini disampaikan termasuk pengukuran kinerja melalui Key
keynote speech mengenai Setifikasi Performance Indicator pegawai. Standar
Rumah Sakit Syariah dan Draft Fatwa ini juga menilai tentang bagaimana
DSN-MUI tentang Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan pegawai melalui
Rumah Sakit Syariah oleh Ketua Majelis program training yang bersifat wajib untuk
Ulama Indonesia. seluruh staf dengan muatan kurikulum
d. Pertemuan pembahasan finalisasi Fatwa keagamaan, panduan pendampingan
MUI bersama DSN MUI di Bogor yang spiritual, prosedur mengingatkan sholat,
dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober 2016. prosedur membimbing do`a pre operasi,
prosedur bimbingan tayamum, prosedur
2. Standar dalam Sertifikasi Rumah Sakit bimbingan sholat, prosedur pendampingan
Syariah visit dokter
c. Standar Syariah Manajemen Pemasaran
Dalam Sertifikasi Rumah Sakit Syariah
(SSMP)
edisi 1437 H, pada masing- masing bab dibagi
Standar ini berisi tentang tata kelola
kedalam 2 (dua) kelompok yaitu kelompok
pemasaran rumah sakit dan promosi
Standar yang mengatur pada aspek manejemen
rumah sakit sesuai dengan etika promosi.
dan kelompok standar yang mengatur pada
Standar ini akan memastikan rumah
aspek pelayanan rumah sakit syariah. Standar
sakit tidak melakukan rishwah, markup
Syariah dalam aspek manajemen meliputi
dan melakukan kegiatan promosi yang
penilaian tentang:
bertentangan dengan syariah Islam.
a. Standar Syariah Manejemen Organisasi
d. Standar Syariah Manajemen Akuntansi
(SSMO) :
dan Keuangan (SSMAK)
Standar ini berisi tentang tanggung jawab
Standar ini berisi tentang tata kelola keuangan
dan akuntabilitas pemilik rumah sakit dalam
dan akuntansi rumah sakit berbasis syariah,
pengelolaan rumah sakit, yang dibuktikan
diawali dari proses perencanaan penyusunan
dengan adanya ijin operasional rumah
yang terpilih dan terapi yang digunakan 4. Peluang, Tantangan dan harapan
di rumah sakit tidak mengandung unsur Penerapan Sertifikasi Rumah Sakit
bahan yang diharamkan. Dalam kondisi Syariah
tidak ada pilihan lain, unsur bahan yang Sertifikasi Rumah Sakit Syariah
diharamkan dapat digunakan karena memberikan peluang bagi rumah sakit Islam
termasuk kondisi darurat dan pemberian sebagai diferensiasi (pembeda) pelayanan yang
ke pasien menggunakan informed concent. khas menempatkan manusia pada posisi yang
e. Standar Syariah Pelayanan dan Bimbingan sangat tinggi sebagai hamba Allah sekaligus
Kerohanian (SSPBK) menjadi jalan jihad dalam menegakkan syariah
Standar ini berisi tentang pemberian Islam. Tantangan dalam penerapan sertifikasi
pelayanan pendampingan rohani kepada rumah sakit syariah adalah komitmen dari
seluruh pasien yang beragama islam, dan seluruh stake holder rumah sakit untuk
kepada pasien yang mempunyai permintaan istiqomah mengupayakan standar dalam
khusus. Standar ini juga berisi tentang sertifikasi rumah sakit syariah bukan sekedar
Pelaksanaan identifikasi nilai-nilai islami memenuhi standar tetapi jauh dari pada itu
dan penerapannya, Kebijakan dan prosedur merupakan panggilan suci untuk beribadah
tentang identifikasi nilai-nilai islam dalam kepada Allah melalui pelayanan kesehatan.
pelayanan pasien, penatalaksanaan nyeri, Harapan dalam penerapan Sertifikasi Rumah
pelayanan pada akhir kehidupan secara Sakit Syariah adalah segera disetujuinya
syariah, prosedur pelayanan sakaratul maut Sertifikasi Rumah Sakit Syariah edisi 1436
dan penyediaan pelayanan jenazah secara Hijriah sebagai pedoman bagi rumah sakit
syariah, Prosedur tata laksana pengawetan Islam untuk ditegakkanya prinsip syariah
jenazah serta regulasi pengelolaan sampah didalam pelayanan dan manejemen rumah
sisa jaringan tubuh manusia secara syariah sakit.
dan Pengadaan sumber air sesuai dengan Selanjutnya prinsip-prinsip tersebut
kaidah syariah dijadikan pedoman dalam pengelolaan fungsi-
f. Standar Syariah Pendidikan Pasien dan fungsi manajemen dalam rumah sakit, antara
Keluarga (SSPPK) lain marketing/pemasaran, pengelolaan
Standar ini berisi tentang kewajiban Rumah sumberdaya insani, pengelolaan sarana
Sakit melakukan pendidikan terhadap prasarana dan pengelolaan keuangan. Khusus
pasien rawat inap atau keluarga mengenai untuk pengelolaan keuangan maka harus juga
asuhan spiritual yang akan diterima merujuk kepada Standar Akuntansi Keuangan
selama perawatan sebagai bahan evaluasi Syariah yang berlaku. Kami mengusulkan
perkembangan kondisi spiritual pasien, menambahkan value added accounting system
Rumah sakit menyediakan dan mengelola dalam membantu manajemen rumah sakit
perpustakaan yang memuat literatur islam, mengukur nilai tambah yang telah diberikan ke
Prosedur peminjaman buku perpustakaan pasien, karyawan dan masyarakat. Berikut ini
oleh pasien dan keluarga. tabel standar tata kelola rumah sakit syariah
g. Standar Syariah Pencegahan dan
Pengendalian infeksi (SSPPI) C. PENUTUP
Standar ini berisi tentang kewajiban rumah Keberadaan rumah sakit sama dengan
sakit memiliki program pencegahan dan perusahaan/organisasi yang lain, memiliki
pengendalian infeksi berdasarkan pada fungsi dan bagian untuk melaksanakan kegiatan
ilmu pengetahuan terkini sesuai dengan pelayanan jasa kepada masyarakat. Setiap
peraturan perundangan yang berlaku dan fungsi mempunyai pertanggungjawaban dan
standar sanitasi serta kebersihan sesuai sistem pengendalian. Fungsi sistem akuntansi
dengan syari’ah. syariah di rumah sakit untuk memberikan
Mujahidin, Akhmad. Ekonomi Islam. Jakarta: Rakernas Mukisi di Jawa Timur Tahun 2009
PT. Gafindo persada. 2007. Standar Akuntansi Syariah, dimuat di Antara
Mustafa Edwin Nasution, dkk. Pengenalan News.
Eksklusif Ekonomi Islam. Jakarta: Kencana Workshop Akuntansi Ruah Sakit Syariah,
Prenada Media Group. 2006. tahun 2015 di Semarang.