You are on page 1of 9

PAPERS ABOUT CORRUPTORS

NAMA : RAODATUL JANNAH SAIFULLAH

1. ZIVARRAH PUTRI

2. AMATULLAH HANIYAH NABILAH

3. EFI NOVITASARI

KELAS : MIA XI SBC <SATUAN BELAJAR CEPAT>

DI BIMBING OLEH :

SMA NEGERI 1 BELO


TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum WR. WB

Bismillahirrohmanirrohim,assholatu wassalamu alaa asrofil ambiaaiwalmursalin waala aalihi waashabihi


ajmain amma baad

Puji syukur kita panjatkan atas kenikmatan yang telah Allah SWT. berikan kepada saya sehingga saya
bisa menyelesaikan laporan ini dengan sebaik-baiknya.

Sholawat serta salam tak lupa pula kita haturkan kepada Nabi tauladan kita Nabi besar Muhammad Saw.
,nabi yang telah menunjukkan jalan kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang dan
dari zaman kekafiran menuju zamam keislaman seperti islam yang kita imani pada saat ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR………………………………………………………………………….

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………..

A. Latar belakang……………………………………………………………....

B. Rumusan masalah………..………………………………………………..

C. Tujuan…………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………..

What do you think about death penalthy for the Corroptor

BAB III KESIMPULAN……………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang
This rule is contained in Law Number 31 of 1999 as amended in Law Number 20 of 2001
concerning Corruption Eradication. Precisely in Article 2 paragraph 2.
Article 2 regulates the punishment for corruptors, of which the death penalty is one of the
options. Article 2 of the Law reads as follows:
Section 2
(1) Every person who illegally commits an act of enrichment for himself or another person or
corporation which can cause losses to the state finances or the country's economy, shall be
sentenced to imprisonment for life or imprisonment for a minimum of 4 years and a maximum
of 20 years and a minimum fine. IDR 200 million and a maximum of IDR 1 billion.
(2) In the event that the criminal act of corruption as referred to in paragraph (1) is committed
under certain circumstances, the death penalty may be imposed.
However, the application of the death penalty was not arbitrary. This penalty can only be
applied in certain circumstances. These requirements are set out in the explanation of article 2
paragraph 2.
"What is meant by 'certain circumstances' in this provision is meant as a deterrent to the
perpetrator of the criminal act of corruption if the crime is committed when the state is in a
state of danger in accordance with the applicable law, at the time of a national natural disaster,
as a repetition of the criminal act of corruption. , or when the country is in a state of economic
and monetary crisis, "the explanation reads.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana proses hukum yang dilakukan negara Indonesia terhadap sang koruptor
2 . Mengapa koruptor harus dihukum mati
C. Tujuan
1. Mengetahui proses hukum Di Indonesia
2. Mengatasi terjadinya korupsi Di Indonesia

BAB II PEMBAHASAN

Pendapat kami {your opinion}

I agree, because so those who want to do corruption think twice about doing corruption in the future

Saya setuju, karena agar mereka yang ingin melakukan korupsi berpikir dua kali untuk melakukan
korupsi di kemudian hari

CORRUPTION
Corruption in Indonesia is becoming methodically. For some individuals, Corruption is no more as an
infringement of law, however it is only a custom. In Indonesia, Corruption happens as though it is an
ordinary thing to do, particularly among authorities. Authorities appear to have no disgrace to do insult
to this nation. This makes an inquiry, what the reasons for Corruption in Indonesia are. At any rate there
are eight reasons for defilement that happens in Indonesia.

First and foremost, state organization framework is wrongly. Presently nation, the improvement needs
must be in instruction. In any case, for a considerable length of time, began from old request period, the
new request time, until renewal period, the improvement just centered around the financial field.
Though, every nation that is recently free, is still restricted in having HR, cash, administration, and
innovation. Thus, right now, those things are foreign from abroad which thusly it delivers the reason for
defilement.

Second, common hirelings’ pay is low. Recently autonomous nations don’t have enough cash to pay
higher remuneration to workers. Also Indonesia, which organizes monetary and social field, makes an
example of consumerism socially and physically, so that 90 percent of common workers do debasement.

Third, authorities are voracious. Consumerism way of life, was conceived by the advancement
framework, urges authorities to be rich right away. This causes the demeanor of insatiability where
authorities mishandle the power and his position, as doing imprint up to the improvement ventures.

Fourth, Law Enforcement does not run well. Authorities that are voracious and common workers who
do Corruption on account of the inadequate compensation, don’t run law authorization well. In addition,
in government offices and associations group, everything that includes in the law implementation is
measured by cash.

Fifth, the discipline that is softly against the corruptor. The law requirement does not work
appropriately, where law implementation authorities can be paid. Subsequently, the discipline for the
corruptor is light and it doesn’t bring about an obstacle impact.

6th, the supervision is not compelling. In a current arrangement of administration, there is dependably
the instrument called inside control which the nature is in assemble in every unit of work errand. So that
a little deviation will be identified prior and naturally repaired. Yet, inner control which exists in every
unit no more went appropriately on the grounds that the officer or worker who identifies with the
business, can do the demonstration of defilement.

Seventh, there is no model pioneer. In 1997, the condition of the Indonesian economy is somewhat
superior to Thailand. However, the pioneer of Thailand gave an illustration to its kin in an example of
basic life. Along these lines, good backing and material were conceived from general society and
businesses. In brief time, Thailand got financial recuperation. In Indonesia, there was no pioneer that
can be a case so that the national and state life is almost in gorge annihilation.

Eighth, defilement in Indonesia is fixated on state authorities as of late as well as of now it stretches out
to the group. This can be exemplified by the treatment of the ID card, driver’s permit, vehicles
enlistment, or when seeking work. This is an impression of the group activities which is done by political
authorities.

Taking into account those contentions that reveal to us the reasons for debasement, we need to do
preventive activities against defilement. We ought to assemble lawful administration, the anticipation
shape all components that can give the enlightenment law and data that are held to the administration,
open administrations, suppliers of merchandise n administrations, and private gatherings. Say no to
Corruption and let us battle against it.

Artinya:

Korupsi

Korupsi di Indonesia berkembang secara sistematis. Bagi banyak orang, korupsi tidak lagi sebagai
pelanggaran hukum, tapi sudah menjadi kebiasaan. Di Indonesia, korupsi yang terjadi seolah-olah
merupakan hal yang normal untuk dilakukan, terutama di kalangan pejabat. Para pejabat tampaknya
tidak malu untuk melakukan tindakan yang merugikan bagi negara ini. Hal ini menciptakan sebuah
pertanyaan, apa penyebab korupsi di Indonesia. Setidaknya ada delapan penyebab korupsi yang terjadi
di Indonesia.

Pertama, sistem administrasi negara yang keliru. Sebagai negara yang baru maju, prioritas
pembangunan seharusnya berada dalam pendidikan. Tapi selama beberapa dekade, mulai dari era orde
lama, era orde baru, sampai era reformasi, pembangunan hanya terfokus pada bidang ekonomi.
Padahal, setiap negara yang baru merdeka, masih memiliki sumber daya manusia, uang, manajemen,
dan teknologi yang terbatas. Jadi, sebagai konsekuensinya, semua hal-hal yang diimpor dari luar negeri
yang pada gilirannya menjadi penyebab korupsi.

Kedua, kompensasi pegawai negeri rendah. Negara-negara yang baru merdeka tidak punya cukup uang
untuk membayar kompensasi lebih tinggi kepada karyawan. Apalagi Indonesia, yang mengutamakan
bidang ekonomi dan budaya, membuat pola konsumerisme budaya dan fisik, sehingga 90 persen PNS
melakukan korupsi.

Ketiga, para pejabat yang rakus. Konsumerisme gaya hidup, lahir dengan sistem pembangunan,
mendorong pejabat untuk menjadi kaya secara instan. Hal ini menyebabkan sikap keserakahan dimana
pejabat menyalahgunakan wewenang dan jabatannya, seperti melakukan mark up pada proyek-proyek
pembangunan.

Keempat, Penegakan Hukum tidak berjalan dengan baik. Pejabat yang rakus dan PNS yang melakukan
korupsi karena gaji tidak cukup, tidak menjalankan penegakan hukum dengan baik. Selain itu, di instansi
pemerintah dan organisasi masyarakat, segala sesuatu yang terlibat dalam penegakan hukum diukur
dengan uang.

Kelima, hukuman yang ringan terhadap koruptor. Penegakan hukum tidak bekerja dengan benar, di
mana aparat penegak hukum dapat dibayar. Dengan demikian, hukuman bagi koruptor sangat ringan
dan tidak menimbulkan efek jera.
Keenam, pengawasan tidak efektif. Dalam sistem manajemen modern, selalu ada alat yang disebut
pengendalian internal yang sifatnya membangun di setiap unit tugas kerja. Sehingga penyimpangan kecil
akan terdeteksi sebelumnya dan secara otomatis diperbaiki. Tapi, pengendalian internal yang ada di
setiap unit tidak lagi bekerja dengan baik sehingga petugas atau karyawan yang berhubungan dengan
pekerjaan tersebut, dapat melakukan tindakan korupsi.

Ketujuh, tidak ada pemimpin teladan. Pada tahun 1997, keadaan perekonomian Indonesia sedikit lebih
baik daripada Thailand. Namun, pemimpin Thailand mencontohkan kepada orang-orang dengan pola
hidup sederhana. Dengan demikian, dukungan moral dan material lahir dari masyarakat dan pengusaha.
Dalam waktu singkat, Thailand bisa memulihkan ekonomi. Di Indonesia, tidak ada pemimpin yang bisa
menjadi contoh sehingga kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi rusak.

Kedelapan, korupsi di Indonesia tidak hanya berpusat pada pejabat Negara, tetapi baru-baru ini sudah
meluas ke masyarakat. Hal ini dapat dicontohkan oleh penanganan KTP, SIM, pendaftaran kendaraan,
atau ketika melamar kerja. Ini adalah refleksi dari tindakan masyarakat yang dilakukan oleh pejabat
politik.

Berdasarkan argumen-argumen yang menunjukkan kepada kita penyebab korupsi, kita harus melakukan
tindakan pencegahan terhadap korupsi. Kita harus membangun rezim hukum, membentuk pencegahan
terhadap semua elemen yang dapat memberikan penerangan hukum dan informasi yang dimiliki
pemerintah, pelayanan publik, penyedia barang n jasa, dan pihak swasta. Katakan tidak untuk korupsi
dan biarkan kami melawannya.

Example

Wow Jokowi drops nominated Budi Gunawan as Indonesian Police Chief

Jakarta- A thousand of supporter of Indonesia police chief was surrounding outside the presidential
palace in Jakarta. Jokowi as the Seventh Indonesian Presiden who elected last year,2014 has dropped
amazing thing that Budi Gunawan not as nominee of police chief.

In addition, he suspended the two leaders in KPK (Corruption Eradication Commision) which is in highly
anticipated move which as hopes that will ease a bitter stand-off between police and the KPK as two
main low enforcementagencies in Indonesia.

This decision also to replace Budi Gunawan as on his nominee for next Indonesian police chief that was
to preserve the peace as the controversy surrounding on his candidacy(Budi Gunawan) which has split
the public said Jokowi in short statement.

He, Jokowi, also ordered the suspension of KPK chief Abraham Samad and also his deputy (Bambang
Widjojanto), who both of themnamed as suspectsin separate police cases.

Artinya
Wow Jokowi Batal lantik Budi Gunawan sebagai Kapolri

Jakarta-Ribuan pendukung kepolisisan Indonesia telah mengelilingi bagian luar Istana Kepresidenan di
Jakarta. Jokowi sebagai president RI terpilih yang ke tujuh pada tahun lalu, 2014 telang membatalkan
suatu hal yang mengagetkan yakni Budfi Gunawan bukan kandidat Kapolri selanjutnya.

Ditambah lagi, ia menangguhkan 2 pemimpin KPK (KomisiPemberatasan Korupsi) untuk mengantisipasi


sebagai harapan mengurangi konflik yang terjadi antara polri dan juga KPK sebagai 2 penegak hokum di
Indonesia.

Putusan ini juga menggantikan Budi Gunawan yang ditunjuk sebagai kandidat kapolri untuk
menghilangkan kontroversi yang terjadi dalampencalonannya yang telah banyak menimbulkan
perbedaan pendapat kata Jokowi singkat.

Jokowi mengaharapkan dengan adanya penangguhan atas Pimpinan KPK Abraham Samad dan Bambang
Widjojanto yang menjadi tersangka dalam kasus kepolisian.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kuliahbahasainggris.com/pengertian-dan-contoh-hortatory-exposition-tentang-
korupsi-beserta-artinya/
https://www.google.com/search?
q=contoh+teks+berita+tentang+korupsi+dalam+bahasa+inggris+dan+terjemahannya&oq=conto
h+text+baritatentang+korupsidalam+bahasa+inggris+dan+&aqs=chrome.2.69i57j33i10i22i29i30l
2.58799j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF- https://news.detik.com/berita/d-4816441/koruptor-
memang-bisa-dihukum-mati-di-indonesia-ini-aturannya

You might also like